berbeda dari apa yang ada di negara asal wisatawan, seperti keramah tamahan, gotong royong, merupakan aset pariwisata yang perlu dipelihara.
2.1.6 Hukum Penawaran dan Permintaan
Pada hakikatnya, penawaran dalam industri pariwisata menurut Oka A. Yoeti 2008:167 tidak lain adalah padanan dari permintaan pariwisata bila mereka datang
berkunjung pada suatu negara DTW. Hukum penawaran dalam pengertian ekonomi menyatakan bahwa terdapat
suatu hubungan langsung antara harga suatu barang atau jasa dan kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan produsen, jika hal lain-lainnya tetap sama atau tidak terjadi
perubahan
cateris paribus
. Adapaun alasan dibelakang hukum ini adalah bahwa jika harga dari suatu barang atau jasa naik, sedangkan harga-harga lainnya tetap sama
maka produsen cenderung untuk menghasilkan barang atau jasa dalam jumlah lebih besar dari barang atau jasa itu. Oka A. Yoeti, 2008
Seperti kita ketahui dalam Oka A. Yoeti 2008: 158, permintaan demand selalu berpasangan dengan penawaran supply. Dalam ilmu ekonomi, “hukum
permintaan” mengatakan bahwa ada hubungan timbal balik antara harga dengan permintaan. Jika harga suatu barang atau jasa naik, sedangkan harga barang-barang
dan jasa lainnya tetap sama, maka konsumen cenderung melakukan substitusi, menggantikan barang yang harganya naik dengan barang lain yang mempunyai
fungsi sama yang harganya relatif lebih murah. Misalnya bila wisata batik tarifnya naik, konsumen akan memilih wisata pantai.
2.1.7 Daya Tarik Wisata
Secara garis besar menurut Oka A. Yoeti 2008: 167 ada empat kelompok yang merupakan daya tarik bagi wisatawan datang pafda suatu DTW, yaitu:
a.
Natural Attractions
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: pemandangan
landscape
, pemandangan laut
seascape
, pantai
beaches
, danau
lakes
, air terjun
waterfall
, kebun raya
National Parks
, agrowisata
agrotourism
, gunung berapi
volcanos
, dan flora dan fauna. b.
Build Attractions
Termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah bangunan
buildings
, dengan arsitek yang menarik, seperti rumah adat dan yang termasuk bangunan kuno dan
modern seperti Forbiden City China, Big Ben London, Jam Gadang Bukittinggi, Museum, maupun TMII.
c.
Cultural Attractions
Dalam kelompok ini termasuk diantaranya: peninggalan sejarah
historical building
, cerita-cerita rakyat
folklore
, kesenian tradisional
traditiona l dances
, museum, upacara keagamaan, festival kesenian, dan semacamnya.
d.
Sosial Attractions
Tata cara hidup suatu masyarakat
the way of life
, ragam bahasa
languange
, upacara perkawinan, potong gigi, khitanan, dan kegiatan sosial lainnya.
2.1.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Pariwisata