Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan Dan Kompetensi Sumberdaya Manusia Dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima

(1)

MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN PRODUK

PERIKANAN PRIMA

ABDUL ROKHMAN

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008


(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi ”Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima” adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka pada bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Maret 2008

Abdul Rokhman C 561020054


(3)

ABDUL ROKHMAN. Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima. Dibimbing oleh JOHN HALUAN selaku Ketua Komisi Pembimbing, serta ARI PURBAYANTO dan VICTOR PH. NIKIJULUW sebagai anggota.

Pembangunan industri pengolahan ikan di Indonesia mendapat momentum baru dengan lahirnya Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan ditetapkannya Revitalisasi Pertanian dalam Agenda Pembangunan Nasional 2004-2009. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk mengakselerasi pembangunan industri pengolahan ikan adalah pengembangan produk perikanan prima, yaitu produk perikanan yang mempunyai jaminan mutu dan keamanan tinggi, berdaya saing tinggi dan bernilai tambah tinggi. Keberhasilan pengembangan produk perikanan prima ditentukan oleh tiga faktor, yaitu : (1) kebijakan publik, (2) orientasi kewirausahaan, dan (3) kompetensi sumberdaya manusia. Sehubungan dengan itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis peranan ketiga faktor tersebut serta interaksinya satu sama lain dalam pengembangan produk perikanan prima.

Penelitian ini menggunakan metoda survei terhadap 69 unit pengolahan ikan beku yang berada di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Metoda analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM), dengan menggunakan piranti lunak Program AMOS 5 Second Order Full Version.

Dari konstruksi yang menggambarkan hubungan antara kebijakan publik, orientasi kewirausahaan dan kompetensi sumberdaya manusia dengan produk perikanan prima, ditentukan empat peubah utama, yaitu : produk perikanan prima (Y), kebijakan publik (X1), orientasi kewirausahaan (X2), dan kompetensi

sumberdaya manusia (X3). Produk perikanan prima adalah peubah dependen yang

dipengaruhi oleh tiga peubah lainnya. Peubah ini ditentukan dengan menggunakan tiga peubah terukur, yakni : (1) mutu dan keamanan produk, (2) nilai tambah, dan (3) daya saing. Indikator mutu dan keamanan produk adalah rata-rata rasio (%) kasus penahanan/penolakan ekspor oleh US-FDA, Jepang dan negara lain serta RASFF (Rapid Allert System for Food and Feed) oleh Uni Eropa terhadap seluruh frekuensi ekspor selama periode 2002-2006. Indikator nilai tambah adalah rata-rata persentase (%) nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan. Sementara itu, indikator daya saing adalah rata-rata Indeks RCA (Revealed Comparative Advantages), yakni perbandingan pangsa suatu produk yg dihasilkan oleh suatu unit pengolahan ikan terhadap pangsa ekspor produk tersebut dari seluruh dunia selama periode 2002-2006.

Kebijakan publik merupakan peubah bebas yang dikonstruksi oleh 16 peubah terukur, meliputi : empat peubah indikator kualitas kebijakan, tiga peubah indikator strategi pelaksanaan, enam peubah indikator faktor pendukung, dan tiga peubah indikator kepatuhan. Orientasi kewirausahaan juga merupakan peubah bebas,


(4)

Kompetensi sumberdaya manusia merupakan peubah bebas ketiga yang dikonstruksi oleh sembilan peubah terukur, meliputi : dua peubah indikator pengetahuan, dua peubah indikator ketrampilan, dan lima peubah indikator motivasi kerja.

Guna memperoleh gambaran mengenai kondisi kini industri pengolahan ikan, dilakukan juga analisis mengenai tingkat utilisasi, pengembangan produk, pemasaran dan penyerapan tenaga kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat utilisasi unit pengolahan ikan (UPI) beku di Pulau Jawa rata-rata adalah 56,47% dari kapasitas terpasang, karena pasokan bahan baku semakin terbatas. Disamping itu, secara umum UPI beku di Pulau Jawa belum melakukan pengembangan produk, karena masih mengolah produk-produk konvensional seperti udang beku blok dan ikan utuh beku yang nilai tambahnya rendah. Diversifikasi pemasaran ekspor juga belum berkembang, karena sebagian besar masih ditujukan ke pasar tertentu saja (Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa) dan jenis produknya masih didominasi produk berbasis udang dan tuna. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, industri pengolahan ikan beku merupakan bidang usaha yang padat karya karena menyerap tenaga kerja yang cukup banyak (315 orang per UPI atau 43 orang per satu ton bahan baku).

Hasil analisis dengan menggunakan SEM menunjukkan bahwa peubah mutu dan keamanan produk, peubah nilai tambah dan peubah daya saing berbeda nyata pada taraf 1%, sehingga ketiga peubah tersebut dapat ditetapkan sebagai kriteria produk perikanan prima. Hasil analisis SEM juga menunjukkan bahwa kriteria yang paling kuat adalah daya saing, diikuti nilai tambah dan yang terakhir adalah mutu dan keamanan produk. Daya saing menjadi kriteria yang paling kuat karena merupakan ukuran keunggulan suatu produk dalam meraih pangsa pasar dari konsumen dunia, sehingga menjadi faktor penarik bagi kriteria lainnya. Nilai tambah menempati urutan kedua karena merupakan salah satu kunci sukses dalam berkompetisi dan menjadi faktor penarik bagi peningkatan mutu dan keamanan produk. Sementara itu, mutu dan keamanan produk menjadi kriteria produk perikanan prima paling lemah karena merupakan faktor penunjang bagi dua kriteria lainnya.

Hasil analisis SEM juga menunjukkan bahwa peubah kebijakan publik, peubah orientasi kewirausahaan dan peubah kompetensi sumberdaya manusia berbeda nyata pada taraf 1% sehingga ketiga peubah tersebut dapat ditetapkan sebagai faktor penentu produk perikanan prima. Masing-masing faktor mempunyai peranan yang berbeda tingkatannya, yang paling kuat adalah orientasi kewirausahaan, selanjutnya kebijakan publik dan yang paling lemah adalah kompetensi sumberdaya manusia. Orientasi kewirausahaan menjadi faktor yang paling besar peranannya karena jaminan mutu dan keamanan produk, nilai tambah serta daya saing tidak akan dicapai tanpa adanya sikap proaktif, inovatif dan pengambilan resiko. Kebijakan publik menjadi faktor penentu kedua karena efektivitas pelaksanaan kebijakan publik sangat ditentukan oleh orientasi kewirausahaan. Sementara itu, kompetensi sumberdaya manusia menjadi faktor penentu ketiga karena kompetensi sumberdaya manusia tidak akan meningkat tanpa adanya orientasi kewirausahaan dan dukungan kebijakan publik.


(5)

memiliki pengaruh yang paling kuat. Hal ini karena sumberdaya manusia tidak hanya sekedar sebagai obyek kebijakan, tetapi berperan juga sebagai subyek kebijakan sehingga ketersediaan sumberdaya manusia secara memadai merupakan faktor terpenting yang menentukan kinerja kebijakan. Pada faktor orientasi kewirausahaan, tindakan kompetitif merupakan aspek yang paling kuat pengaruhnya karena persaingan dalam bisnis pengolahan ikan sangat ketat. Pada faktor kompetensi sumberdaya manusia, rencana karier bagi karyawan mempunyai pengaruh yang paling kuat, karena seseorang memerlukan kepastian tentang apa yang akan didapat ketika berprestasi.

Korelasi antara faktor orientasi kewirausahaan dengan faktor kompetensi sumberdaya manusia mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap produk perikanan prima. Hal ini dimungkinkan karena kombinasi antara sikap proaktif, inovatif dan keberanian mengambil resiko yang melekat pada pihak manajemen dengan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi kerja karyawan merupakan kunci dihasilkannya produk perikanan prima.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, opsi kebijakan yang perlu ditempuh oleh pemerintah dalam kaitannya dengan kriteria produk perikanan prima menurut urutan prioritasnya adalah : (1) peningkatan daya saing, (2) pengembangan produk bernilai tambah tinggi, dan (3) peningkatan jaminan mutu dan keamanan produk. Kebijakan peningkatan daya saing yang perlu ditempuh antara lain adalah : stabilisasi harga bahan baku, penetapan sistem pengupahan yang proporsional, penetapan suku bunga yang kompetitif dengan negara lain, dan pengaturan distribusi margin yang adil bagi seluruh pelaku bisnis perikanan.

Sementara itu, kebijakan yang perlu ditempuh dalam rangka pengembangan produk, antara lain adalah : fasilitasi perluasan akses pasar, pengembangan pasar domestik, diseminasi teknologi pengolahan value added products, dan pengembangan klaster industri perikanan. Adapun kebijakan peningkatan jaminan mutu dan keamanan produk yang perlu ditempuh antara lain adalah fasilitasi penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) sebagai corporate culture pada perusahaan pengolahan ikan.

Kebijakan yang terkait dengan faktor penentu produk perikanan prima berdasarkan urutan prioritasnya adalah : (1) pengembangan orientasi kewirausahaan, (2) peningkatan efektivitas pelaksanaan kebijakan di bidang mutu dan keamanan produk melalui penyempurnaan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep. 01/Men/2002, dan (3) peningkatan kualitas kompetensi sumberdaya manusia.

Kebijakan pengembangan orientasi kewirausahaan antara lain dapat ditempuh melalui pemberian insentif bagi perusahaan yang proaktif dan inovatif, serta fasilitasi manajemen resiko bisnis. Peningkatan efektivitas kebijakan di bidang mutu dan keamanan produk dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas kebijakan itu sendiri, strategi pelaksanaan, faktor-faktor pendukung maupun kepatuhan para aktor utamanya. Sementara itu, kebijakan peningkatan kualitas kompetensi sumberdaya manusia diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi kerja karyawan.


(6)

ABDUL ROKHMAN. Role of Public Policy, Entrepreneurial Orientation, and Human Resource Competency in Development of Prime Fishery Products. Supervised by JOHN HALUAN, ARI PURBAYANTO and VICTOR PH. NIKIJULUW.

Development of fish processing industry in Indonesia has reached a new momentum since the release of the act number 31/2004 on fisheries and the adoption of agriculture revitalization in National Development Agenda (RPJM) 2004-2009. The strategy that can be carried out to accelerate the development of fish processing industry is development of prime fishery products, which have high quality and safety, high competitiveness, and high added value.

The objectives of this research were : (1) to analyze current status of fish processing industry, (2) to construct model on role of public policy, entrepreneurial orientation, and human resource competency in development of prime fishery products, (3) to analyze some factors that play important role in the development of prime fishery products, i.e. public policy, entrepreneurial orientation, and human resource competency, (4) to formulate public policies that should be issued to develop fish processing industry. The research samples were 69 frozen fish processing plants located in Banten Province, Jakarta Province, West Java Province, Central Java Province, and East Java Province. The research applied survey method and data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM).

The result of this research showed that criteria of prime fishery products with strongly influence were competitiveness, followed by added value, and quality and safety assurance. All determinant factors of prime fishery products were significantly playing an important role. The leading roles were entrepreneurial orientation, followed by public policy, and human resource competency. Correlation between those factors was also playing an important role to the prime fishery products.

In relation to the criteria of prime fishery products, public policies should be issued are: (1) increasing product competitiveness, (2) development of value added products, and (3) improvement of quality and safety assurance. While, public policies should be issued related to the determinant factors of prime fishery products are: (1) development of entrepreneurial orientation, (2) revision of Ministerial Decree No. Kep 01/Men/2002, and (3) improvement of human resource competency.

Keywords: prime fishery products, quality and safety assurance, added value, competitiveness, SEM (Structural Equation Modeling)


(7)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008

Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber pengutipan dan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB


(8)

MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN PRODUK

PERIKANAN PRIMA

ABDUL ROKHMAN

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008


(9)

Nama Mahasiswa : Abdul Rokhman NRP : C 561020054 Program Studi : Teknologi Kelautan

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc Ketua

Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc Dr. Ir. Victor PH. Nikijuluw, M.Sc Anggota Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Teknologi Kelautan Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS


(10)

Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Nopember 1962 di Pekalongan, Jawa Tengah, putra ke dua dari sembilan bersaudara dari Bapak KH. Misbah Malibari dan Ibu Hj. Ulfah Misbah. Pada tahun 1988 penulis menikah dengan Fitri Desfandiari dan dikaruniai empat orang putra, yaitu Abi Adiyat Fitrachman (19 tahun), Yusya’ Alif Fitrachman (14 tahun), Naufal Aqiel Fitrachman (8 tahun) dan Thariq Afif Fitrachman (4 tahun).

Pendidikan dasar sampai dengan menengah penulis selesaikan di Pekalongan. Pada tahun 1982-1985 penulis mengikuti kuliah pada Pendidikan dan Pelatihan Ahli Usaha Perikanan Jakarta (sekarang Sekolah Tinggi Perikanan), Jurusan Pemanfaatan Hasil Perikanan. Selanjutnya, pada bulan Desember 1985 penulis mulai bekerja pada Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian.

Pada tahun 1990-1991, penulis mendapat kesempatan tugas belajar pada Program Diploma IV Pendidikan dan Pelatihan Ahli Usaha Perikanan Jakarta, Jurusan Pemanfaatan Hasil Perikanan. Pada tahun 1995 penulis melanjutkan pendidikan S2 Program Studi Bisnis dan Manajemen pada Sekolah Tinggi Manajemen LABORA Jakarta dan memperoleh gelar MM (Magister Manajemen) pada tahun 1997. Selanjutnya, pada tahun 2002 penulis melanjutkan pendidikan S3 Program Studi Teknologi Kelautan, Sub Program Studi Perencanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Sejak bulan Juli 2007 sampai sekarang penulis diperbantukan pada PT Perikanan Nusantara (Persero) sebagai Direktur Produksi. Selama berkarier

sebagai pegawai negeri sipil pada Departemen Kelautan dan Perikanan (d/h. Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian), penulis mengikuti berbagai pelatihan dan seminar, antara lain: (1) International Symposium of Seaweed, Kobe-Japan, March 26-31, 2007 (2) The Tenth Session of the FAO-Sub Committee on Fish Trade, Santiago de Compostela, Spain, 30 May – 02 June 2006; (3) Pelatihan (ToT) Konsultan Keuangan/Pendamping UMKM Mitra Bank Sektor Kelautan dan


(11)

Training Services), Bogor, 20-29 Maret 2000; (6) Seminar on Quality Control in Fish Processing, Tokyo-Japan, 14-22 April 1999; (7) Workshop on Toward Designing Certification System for Marine Products, Jakarta, 30-31 Maret 1999; (8) Workshop on HACCP Audit Procedures for Fish Inspectors, Denpasar, 29 September-3 October 1997; (9) The Train-the-Trainer Course for HACCP Trainers, Hanoi-Vietnam, 17-28 March 1997; (10) Training on Inspection of the Implementation of HACCP-Based Integrated Quality Management Program (IQMP) of Fish Products, Surabaya, 20-24 January 1997; (11) Asean Fisheries Federation (AFF) 8th Council Meeting and Business Conference, Kuala Lumpur-Malaysia, 16-18 September 1996; (12) Workshop on Production of Battered and Breaded Fish Products from Minced Fish and Surimi, Singapore, 19-25 February 1995; (13) Course on English for Academic Purposes, Jakarta, 29 June-18 December 1992; (14) Workshop on Media Graphics and Publications, Bangkok-Thailand, 11-28 July 1988.


(12)

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan-Nya disertasi dengan judul “Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima” ini dapat diselesaikan.

Penelitian yang dilakukan dalam rangka penulisan disertasi ini menggunakan metoda survei terhadap 69 unit pengolahan ikan beku yang berada di Pulau Jawa dan data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil yang diperoleh dari penelitian itu adalah data dan informasi mengenai kondisi kini industri pengolahan ikan beku di Pulau Jawa, gambaran model pengembangan produk perikanan prima, opsi kebijakan pengembangan produk perikanan prima, dan implikasi hasil penelitian.

Bagian dari disertasi ini telah dipublikasikan pada Buletin PSP Volume XVI No. 2 Agustus 2007, halaman 246-259, dengan judul “Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima”. Buletin tersebut diterbitkan oleh Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc serta Dr. Ir. Victor PH. Nikijuluw, M.Sc selaku anggota Komisi Pembimbing, yang dengan ikhlas telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak penelitian sampai dengan penulisan disertasi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Bambang Sayaka, M.Sc; Nur Sokib, S.St.Pi; Budi Yuwono, S.St.Pi; Zaenal Muttaqin, A.Pi, M.Si dan Muhammad Siddik, S.St.Pi yang telah membantu dalam pengumpulan dan pengolahan data, serta semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian disertasi ini.


(13)

Indonesia.

Bogor, Maret 2008


(14)

Halaman

DAFTAR ISI ………... i

DAFTAR TABEL ………... iv

DAFTAR GAMBAR ………... vi

DAFTAR LAMPIRAN ………... vii

DAFTAR SINGKATAN ………... viii

1 PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 8

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ... 10

1.7 Hipotesa Penelitian ……….. 15

2 TINJAUAN PUSTAKA ………... 17

2.1 Batasan/Definisi Pengolahan Ikan ... 17

2.2 Produk Perikanan Prima ... 17

2.2.1 Batasan/definisi produk perikanan prima ... 17

2.2.2 Peranan produk perikanan prima dalam pembangunan perikanan ... 19

2.2.3 Faktor-faktor yg berpengaruh terhadap produk perikanan prima ... 19

2.3 Kebijakan Publik ... 33

2.3.1 Pengertian kebijakan publik ... 33

2.3.2Kebijakan publik yang berkaitan dengan produk perikanan prima ... 36

2.3.3 Evaluasi kebijakan publik ... 38

2.3.4 Kebijakan publik dan produk perikanan prima ... 42

2.4 Orientasi Kewirausahaan ... 43

2.4.1 Pengertian kewirausahaan ... 43

2.4.2 Pengertian orientasi kewirausahaan ... 45

2.4.3 Orientasi kewirausahaan dan produk perikanan prima ... 47

2.5 Kompetensi Sumberdaya Manusia ... 48

2.5.1 Pengertian kompetensi sumberdaya manusia ... 48

2.5.2 Kompetensi sumberdaya manusia dan produk perikanan prima ... 51

2.6 Pemodelan Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling-SEM).. 52

3 METODOLOGI PENELITIAN ………... 58

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 58

3.2 Kerangka Analisis ... 58

3.3 Metoda Analisis ... 61


(15)

3.4.1 Sampel penelitian ... 68

3.4.2 Metoda pengumpulan data ……….. 69

3.5 Hipotesa Analisis ... 75

4 PEMBANGUNAN PERIKANAN DI WILAYAH PENELITIAN ... 81

4.1 Program Pembangunan Perikanan ………... 81

4.1.1 Provinsi Banten ... 81

4.1.2 Provinsi DKI Jakarta ... 83

4.1.3 Provinsi Jawa Barat ... 84

4.1.4 Provinsi Jawa Tengah ... 85

4.1.5 Provinsi DI Yogyakarta ... 87

4.1.6 Provinsi Jawa Timur ... 89

4.2 Potensi Bahan Baku Industri Pengolahan Ikan ... 90

4.3 Struktur Industri Pengolahan Ikan ... 93

5 HASIL PENELITIAN ... 99

5.1 Kondisi Kini Unit Pengolahan Ikan Beku ... 99

5.1.1 Produksi dan tingkat utilisasi ... 99

5.1.2 Diversifikasi dan nilai pambah produk ... 103

5.1.3 Pemasaran produk ... 110

5.1.4 Penyerapan tenaga kerja ... 114

5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produk Perikanan Prima ... 116

5.2.1 Hasil analisis kriteria produk perikanan prima ... 116

5.2.2 Faktor-faktor penentu produk perikanan prima ... 116

5.2.3 Dekomposisi faktor-faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima ... 117 5.2.4 Korelasi antar faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima .... 119

5.2.5 Hasil pengujian hipotesis ... 119

6 PEMBAHASAN ... 124

6.1 Kondisi Kini Unit Pengolahan Ikan Beku ... 124

6.1.1 Tingkat utilisasi ... 124

6.1.2 Pengembangan produk ... 129

6.1.3 Pemasaran produk ... 133

6.1.4 Penyerapan tenaga kerja ... 136

6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produk Perikanan Prima ... 137

6.2.1 Hasil analisis kriteria produk perikanan prima ... 138

6.2.2 Faktor-faktor penentu produk perikanan prima ... 140

6.2.3 Dekomposisi faktor-faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima ... 144 6.2.4 Korelasi antar faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima .... 155

6.3 Opsi Kebijakan Pengembangan Produk Perikanan Prima ... 156

6.3.1Kebijakan yang terkait dengan kriteria produk perikanan prima ... 156

6.3.2 Kebijakan faktor penentu produk perikanan prima ... 158


(16)

6.4.1 Implikasi bagi pemerintah ... 161

6.4.2 Implikasi bagi pelaku usaha (perusahaan) pengolahan ikan ... 162

6.4.3 Implikasi bagi stakeholders perikanan lainnya dan masyarakat luas ... 163

7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 165

7.1 Kesimpulan ... 165

7.2 Saran ... 166

DAFTAR PUSTAKA ... 168


(17)

Halaman

1 Nilai tambah beberapa produk perikanan di Argentina ... 28

2 Biaya produksi pengolahan hake loins with sauce ... 29

3 Nilai tambah pengolahan hake loins with sauce ... 29

4 Kriteria evaluasi kebijakan publik ... 40

5 Tahapan pelaksanaan penelitian ………..……... 58

6 Definisi operasional peubah utama ... 59

7 Distribusi sampel penelitian dan kondisi unit pengolahan ikan beku lainnya ... 68

8 Profil responden penelitian ... 70

9 Hipotesa analisis ... 76

10 Produksi perikanan di Pulau Jawa, 2001-2005 ... 91

11 Potensi lahan perikanan budidaya di Pulau Jawa ... 93

12 Perhitungan nilai kumulatif parameter skala usaha pengolahan hasil perikanan ... 95

13 Jumlah unit pengolahan ikan skala kecil di Pulau Jawa, 2004 ... 96

14 Jumlah unit pengolahan ikan skala sedang dan besar di Pulau Jawa, 2005 …... 97

15 Jumlah unit pengolahan ikan di Pulau Jawa ... 98

16 Produksi dan tingkat utilisasi unit pengolahan ikan beku di Pulau Jawa, 2006 ... 100

17 Produksi dan tingkat utilisasi unit pengolahan udang beku di Pulau Jawa, 2006 ... 101

18 Produksi dan tingkat utilisasi unit pengolahan tuna beku di Pulau Jawa, 2006 ... 102

19 Produksi dan tingkat utilisasi unit pengolahan multi komoditas di Pulau Jawa, 2006 ... 103 20 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan binatang kulit keras (Crustaceans), 2006 ... 106 21 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan hewan lunak (Molluscs), 2006 ….... 107

22 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan ikan tuna dan sejenisnya, 2006 ….... 118 23 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan ikan kakap merah dan ikan nila,

2006 ...


(18)

24 Diversifikasi dan nilai tambah produk olahan ikan lainnya, 2006 ... 110

25 Perkembangan ekspor unit pengolahan ikan sampel penelitian, 2002-2006 …... 112

26 Penyerapan tenaga kerja pada industri pengolahan ikan beku di Pulau Jawa, 2006. 115 27 Hasil analisis kriteria produk perikanan prima ... 116

28 Faktor-faktor penentu produk perikanan prima ... 117

29 Dekomposisi faktor-faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima ... 118

30 Korelasi antar faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima ... 119

31 Hasil pengujian hipotesis ... 120


(19)

Halaman

1 Kerangka pikir penelitian ... 16

2 Alat manajemen mutu dan keamanan makanan : pendekatan terintegrasi .... 21

3 Mutu dan keamanan makanan : pendekatan terintegrasi ... 22

4 Rantai nilai produk perikanan ... 26

5 Siklus kebijakan publik ... 36

6 Keterkaitan antar faktor dalam implementasi kebijakan publik ... 41

7 Hubungan antara orientasi kewirausahaan dan kewirausahaan ... 46

8 Faktor model ... 54

9 Analisis jalur atau struktural model ... 54

10 Structural equation modelling ... 55

11 Model peranan kebijakan publik, orientasi kewirausahaan dan kompetensi sumberdaya manusia dalam pengembangan Produk Perikanan Prima ... 62 12 Volume ekspor unit pengolahan sampel penelitian, 2002-2006 ………... 113


(20)

Halaman

1 Delapan produk olahan udang ... 179

2 Tiga produk olahan lobster dan kepiting ... 180

3 Empat produk olahan cumi-cumi, sotong dan gurita ... 181

4 Delapan produk olahan ikan tuna dan sejenisnya ... 182

5 Lima produk olahan ikan kakap merah dan ikan nila ... 183

6 Dua belas produk olahan ikan lainnya ... 184

7 Data peubah produk perikanan prima ... 186

8 Data peubah kebijakan publik ... 188

9 Data peubah orientasi kewirausahaan ... 190


(21)

AMOS = Analysis of Moment Structures BSE = Bovine Spongiform Encephalopathy CAC = Codex Alimentarius Commission DKP = Departemen Kelautan dan Perikanan DWT = Dressed Without Tail

EC = European Commission

EO = Entrepreneurial Orientation GHP = Good Handling Practices

GMP = Good Manufacturing Practices

HACCP = Hazard Analysis Critical Control Point IQF = Individual Quick Frozing

PD = Peeled & Devined

PDTO = Peeled & Deveined Tail-on

PMMT = Program Manajemen Mutu Terpadu PTO = Peeled Tail-on

PUD = Peeled Undevined QA = Quality Assurance QC = Quality Control QM = Quality Management

RASFF = Rapid Allert System for Food and Feed RCA = Revealed Comparative Advantage SEM = Structural Equation Modeling

SNI = Standar Nasional Indonesia SPS = Sanitary and Phytosanitary

SSOP = Sanitation Standard Operating Procedures TQM = Total Quality Management


(22)

US-FDA = United State-Food and Drug Administration VAP = Value Added Products

WGGS = Whole, Gilled, Gutted and Scaled WTO = World Trade Organization


(23)

1.1 Latar Belakang

Revisi Undang-Undang Perikanan Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan menjadi Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan memberi arah baru dalam pengelolaan perikanan, karena tujuan pengelolaan perikanan telah ditetapkan secara lebih tegas dan terperinci. Dalam Pasal 3 Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 dinyatakan bahwa “pengelolaan perikanan dilaksanakan dengan tujuan : (1) meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil; (2) meningkatkan penerimaan dan devisa negara; (3) mendorong perluasan kesempatan kerja; (4) meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan; (5) mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya ikan; (6) meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing; (7) meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan; (8) mencapai pemanfaatan sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan lingkungan sumberdaya ikan secara optimal; dan (9) menjamin kelestarian sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang”.

Berdasarkan tujuan tersebut di atas, pengelolaan perikanan tidak hanya menyangkut manajemen sumberdaya ikan di laut tetapi juga di perairan lainnya, tidak hanya menyangkut kegiatan penangkapan ikan saja tetapi juga pembudidayaan ikan, tidak hanya mencakup aspek produksi dan pengelolaan tetapi termasuk aspek pengolahan dan pemasaran ikan (Nikijuluw, 2005). Penegasan mengenai masuknya aspek pengolahan dan pemasaran dalam pengelolaan perikanan tertuang dalam pasal 25 Undang-Undang No. 31/2004, dimana dinyatakan secara eksplisit bahwa “usaha perikanan dilaksanakan dalam sistem bisnis perikanan yang meliputi praproduksi, produksi, pengolahan dan pemasaran”. Dengan demikian, pembangunan perikanan harus dilakukan secara holistik dari hulu sampai hilir dan masing-masing komponen/ elemen harus mendapat perhatian secara seimbang dan proporsional.

Sejalan dengan perubahan arah pengelolaan perikanan tersebut di atas, dalam Agenda Pembangunan Nasional 2004-2009, pemerintah menetapkan bahwa salah satu prioritas dan arah pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan


(24)

rakyat Indonesia adalah Revitalisasi Pertanian dalam arti luas, yang diarahkan untuk mendorong pengamanan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, diversifikasi, peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan untuk peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan. Hal ini mengandung makna bahwa upaya-upaya ke arah peningkatan pasca panen (pengolahan dan pemasaran) harus dilakukan secara lebih intensif dan mendapat prioritas tinggi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan, sektor pertanian, dan sektor kehutanan, karena usaha pengolahan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, diversifikasi, peningkatan produktivitas, dan nilai tambah.

Amanat konstitusi dan kebijakan pembangunan nasional di atas merupakan momentum baru pembangunan industri pengolahan ikan di Indonesia, karena selama ini industri tersebut dapat dikatakan kurang mendapat perhatian yang semestinya. Dari sisi pembangunan perikanan, perhatian lebih banyak dicurahkan kepada pengelolaan sumberdaya ikan dan upaya peningkatan produksi perikanan, baik dari hasil penangkapan maupun pembudidayaan. Sementara itu, dalam sektor industri, pengolahan ikan merupakan bidang usaha yang marjinal karena kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sektor itu tergolong sangat kecil, sehingga kurang mendapat prioritas dalam pengembangannya. Hal ini tercermin dari ketiadaan kebijakan makro yang diformulasi secara khusus untuk menumbuh-kembangkan industri pengolahan ikan di dalam negeri. Dampaknya, industri tersebut berkembang secara lamban, tanpa arah yang jelas dan diliputi berbagai permasalahan inherent seperti kualitas kompetensi sumberdaya manusia yang rendah, kelemahan kelembagaan dan keburukan manajemen. Kondisi ini menyebabkan industri pengolahan ikan di Indonesia relatif tertinggal bila dibandingkan dengan industri serupa di negara tetangga terutama Thailand, Singapura dan Filipina.

Gambaran mengenai kelambanan perkembangan industri pengolahan ikan antara lain dapat dilihat dari perlakuan terhadap produksi perikanan tangkap yang diolah secara tradisional (meliputi pengeringan/pengasinan, pemindangan, peragian dan pengolahan lainnya) yang sampai dengan tahun 2005 masih mencapai 55,88%


(25)

dari total produksi ikan yang diolah, yakni sebesar 1.999.351 ton (Ditjen Perikanan Tangkap, 2007). Padahal pengolahan ikan secara modern yang berbasis teknologi refrigerasi telah diterapkan di Indonesia sejak dekade 1960-an oleh beberapa perusahaan perikanan PMA Jepang. Gambaran lainnya adalah dominasi produk primer (primary products) yang nilai tambahnya rendah (seperti frozen whole tuna, frozen whole skipjack dan block frozen shrimp)dalam struktur ekspor hasil perikanan Indonesia. Produk-produk tersebut pada umumnya merupakan bahan baku industri pengolahan lanjutan di negara tujuan ekspor, guna memenuhi kecenderungan pasar yang menghendaki produk-produk siap saji/makan (ready to serve/eat products) seperti breaded shrimp dan ikan kaleng (canned tuna).

Bertitik tolak dari kondisi di atas, maka perlu dilakukan akselerasi dalam pengembangan industri pengolahan ikan agar dapat mengejar ketertinggalannya dengan negara lain. Hal ini karena pengalaman di beberapa negara menunjukkan bahwa industri pengolahan ikan mempunyai peranan yang cukup strategis dalam meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap perekonomian nasional, baik dalam bentuk penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan negara maupun penerimaan devisa. Disamping itu, industri pengolahan ikan mempunyai efek pengganda (multiplier effect) yang besar, baik kaitan ke belakang maupun kaitan ke depan sehingga mampu mendorong pertumbuhan bidang usaha lain dalam sektor perikanan itu sendiri maupun bidang usaha dalam sektor terkait.

Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk mempercepat pembangunan industri pengolahan ikan adalah pengembangan “Produk Perikanan Prima”. Pada saat ini diskripsi atau terminologi mengenai produk perikanan prima belum dibakukan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan produk perikanan prima adalah produk perikanan yang mempunyai jaminan mutu dan keamanan yang tinggi, berdaya saing tinggi dan memberikan nilai tambah tinggi. Justifikasi mengenai pentingnya jaminan mutu dan keamanan produk adalah dalam rangka merespon tuntutan konsumen akan hal itu yang semakin meningkat dewasa ini, sebagai konsekuensi meningkatnya peradaban masyarakat dunia. Sementara itu, daya saing yang tinggi diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan akses pasar


(26)

domestik dan internasional yang semakin kompetitif, sehubungan dengan munculnya pesaing-pesaing baru dalam perdagangan global, seperti Vietnam dan RRC, serta terbentuknya beberapa kawasan perdagangan bebas, seperti AFTA (Asean Free Trade Area), NAFTA (North America Free Trade Area) dan Uni Eropa, serta adanya beberapa Free Trade Agreement. Produk bernilai tambah tinggi diperlukan untuk meningkatkan marjin pendapatan pelaku usaha guna mengembangkan dan menjamin keberlangsungan berusaha, yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja industri pengolahan ikan. Disamping itu, dalam skala yang lebih makro, pengembangan produk bernilai tambah tinggi diperlukan dalam rangka meningkatkan manfaat ekonomi dan efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan.

Berlandaskan teori dan hasil penelitian terdahulu yang akan diuraikan pada sub bab selanjutnya, keberhasilan pengembangan produk perikanan prima ditentukan oleh tiga faktor, yaitu : (1) kebijakan publik (public policy) yang berkaitan dengan industri pengolahan ikan, (2) orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation) perusahaan pengolahan ikan, dan (3) kompetensi sumberdaya manusia (human resources competency) yang terlibat dalam proses pengolahan ikan. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis secara mendalam peranan masing-masing faktor tersebut dan interaksinya satu sama lain dalam pengembangan produk perikanan prima. Data dan informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas kebijakan publik yang terkait dengan pengembangan produk perikanan prima.

Pilihan terhadap industri pembekuan ikan sebagai obyek penelitian didasarkan pertimbangan bahwa pada tahun 2005, 61,2% dari seluruh unit pengolahan ikan skala menengah-besar di Indonesia yakni sebanyak 775 unit, merupakan unit pengolahan ikan beku. Sementara itu, pilihan terhadap Pulau Jawa yang mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur sebagai lokus penelitian didasarkan pertimbangan bahwa 39,9% dari unit pengolahan ikan beku berada di wilayah tersebut. Dengan demikian, data dan informasi yang diperoleh dari kasus-kasus di wilayah tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi peningkatan kualitas kebijakan di tingkat nasional.


(27)

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Sampai saat ini performa produk perikanan Indonesia dapat dikatakan tertinggal bila dibandingkan dengan produk perikanan yang dihasilkan oleh negara-negara produsen perikanan utama. Bahkan di tingkat ASEAN, performa produk perikanan Indonesia masih kalah dengan produk yang dihasilkan oleh Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Di saat produk perikanan dari negara-negara tersebut telah beragam, bernilai tambah tinggi dan terjamin kualitas serta keamanannya, produk perikanan Indonesia masih diwarnai oleh produk olahan tradisional, produk primer yang masih merupakan bahan baku proses pengolahan lanjutan, serta produk yang kualitas dan keamanannya masih diragukan.

Heruwati (2003) mengemukakan bahwa teknologi pengolahan tradisional yang masih mendominasi seluruh kegiatan pengolahan ikan di Indonesia lebih merupakan upaya penyelamatan atau pengawetan ikan daripada pengolahan (processing). Pengolahan tradisional dapat dikatakan tidak memberikan nilai tambah, hanya mengurangi kerugian yang mungkin terjadi. Hal ini memberi indikasi bahwa usaha pengolahan ikan belum memberi nilai tambah yang besar bagi ekonomi perikanan. Sementara itu, isu penggunaan bahan berbahaya seperti formalin, borax, dan zat pewarna tekstil dalam pengolahan ikan yang muncul ke permukaan akhir-akhir ini, serta berbagai kasus penahanan/penolakan ekspor hasil perikanan asal Indonesia oleh beberapa negara pengimpor merupakan cerminan bahwa sistem jaminan mutu dan keamanan produk perikanan di Indonesia belum efektif.

Bertitik tolak dari kondisi di atas, perlu adanya kebijakan publik yang dapat mendorong stakeholders perikanan untuk berperan secara aktif dalam setiap upaya peningkatan jaminan mutu dan keamanan produk, penciptaan nilai tambah dan peningkatan daya saing. Selama ini, berbagai perangkat kebijakan publik, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan, prosedur, standar maupun program dan kegiatan, yang ditujukan untuk mendorong dihasilkannya produk perikanan prima telah banyak dikeluarkan dan dilaksanakan. Dari berbagai kebijakan publik tersebut, kebijakan yang spesifik ditujukan untuk mendorong penerapan konsepsi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), yakni sistem jaminan mutu dan keamanan


(28)

produk yang diberlakukan secara internasional, adalah Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep 01/Men/2002 tentang Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan. Dengan melihat performa produk perikanan yang dicapai sampai saat ini, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan publik tersebut dan seberapa besar peranannya dalam pengembangan produk perikanan prima. Dari hasil evaluasi itu diharapkan dapat diperoleh bahan masukan guna peningkatan kualitas kebijakan dimaksud, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan performa produk perikanan yang dihasilkan.

Sementara itu, sebagaimana diuraikan di atas, orientasi kewirausahaan dan kompetensi sumberdaya manusia juga merupakan kunci keberhasilan dalam pengembangan produk perikanan prima. Namun sejauh ini, orientasi kewirausahaan pelaku usaha pengolahan ikan dan kompetensi sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pengolahan ikan belum diketahui secara mendalam. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengungkap hal itu serta peranannya dalam pengembangan produk perikanan prima.

Dari identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Performa produk perikanan saat ini, ditinjau dari aspek mutu dan keamanan, nilai tambah dan daya saingnya di pasar global belum diketahui secara mendalam; 2) Pelaksanaan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep 01/Men/2002

tentang Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan perlu dievaluasi, karena jaminan mutu dan keamanan produk perikanan yang dicapai saat ini relatif masih rendah;

3) Orientasi kewirausahaan perusahaan pengolahan ikan dan kualitas kompetensi sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pengolahan ikan belum diketahui secara mendalam;

4) Peranan kebijakan publik, orientasi kewirausahaan dan kompetensi sumberdaya manusia dalam pengembangan produk perikanan prima belum diketahui secara pasti;


(29)

5) Sampai saat ini, belum ada model pengembangan produk perikanan prima dengan menggunakan peubah kebijakan publik, orientasi kewirausahaan, dan kompetensi sumberdaya manusia.

Penelitian mengenai peranan faktor kebijakan publik, orientasi kewirausahaan dan kompetensi sumberdaya manusia secara bersama terhadap produk perikanan prima, belum banyak dilakukan dan dipublikasikan. Penelitian-penelitian terdahulu yang terkait pada umumnya parsial, misalnya kajian daya saing produk perikanan Indonesia di pasar internasional (Ditjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran, 2004), dan penelitian mengenai nilai tambah produk perikanan di negara berkembang (Zugarramurdi, 2003).

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1) Menganalisis kondisi kini industri pengolahan ikan, ditinjau dari tingkat utilitas, pengembangan produk, pemasaran produk dan penyerapan tenaga kerja;

2) Membangun kerangka konseptual atau model peranan kebijakan publik, orientasi kewirausahaan dan kompetensi sumberdaya manusia dalam pengembangan produk perikanan prima;

3) Menganalisis pengaruh kebijakan publik, orientasi kewirausahaan dan kompetensi sumberdaya manusia terhadap produk perikanan prima;

4) Merumuskan opsi kebijakan pembangunan industri pengolahan ikan yang perlu ditempuh oleh pemerintah melalui pengembangan produk perikanan prima.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1) Menyediakan informasi bagi pelaku usaha pengolahan ikan mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghasilkan produk perikanan prima;

2) Menyediakan informasi bagi stakeholders perikanan dan masyarakat luas mengenai peran serta yang dapat dilakukan dalam mendukung dihasilkannya produk perikanan prima;


(30)

3) Menyediakan opsi kebijakan publik yang perlu ditempuh oleh pemerintah dalam rangka pembangunan industri pengolahan ikan melalui pengembangan produk perikanan prima;

4) Sebagai referensi pembanding untuk penelitian serupa di kemudian hari.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian mengenai Peranan Kebijakan Publik, Orientasi Kewirausahaan dan Kompetensi Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Produk Perikanan Prima merupakan topik yang cukup luas dimensinya. Oleh karena itu, agar penelitian dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada beberapa hal sebagai berikut :

1) Faktor-faktor penentu produk perikanan prima ditetapkan ada tiga, yaitu: (1) kebijakan publik, (2) orientasi kewirausahaan, dan (3) kompetensi sumberdaya manusia. Bahan baku sebagai salah satu faktor penentu industri pengolahan ikan tidak diikutkan sebagai faktor penentu produk perikanan prima karena penelitian ini pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang perlu ditempuh pada industri pengolahan ikan agar produk perikanan prima dapat dihasilkan. Oleh karena itu, titik tolaknya adalah sejak bahan baku diterima (incoming raw material) oleh unit pengolahan ikan, sehingga pasokan bahan baku diasumsikan tidak mengalami perubahan, baik dari sisi kualitas, kuantitas, kontinuitas maupun harga.

2) Kebijakan publik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Kep 01/Men/2002 tentang Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan. Keputusan tersebut secara umum ditujukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan secara berdaya guna dan berhasil guna dan sekaligus melindungi masyarakat konsumen dari hal-hal yang merugikan dan membahayakan kesehatan, praktek-praktek yang bersifat penipuan dan pemalsuan dari produsen, membina produsen serta untuk meningkatkan daya saing produk perikanan.


(31)

3) Orientasi kewirausahaan dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu proses, praktik dan aktivitas pengambilan keputusan yang menghasilkan suatu terobosan baru. Dimensi dari orientasi kewirausahaan mencakup : proaktif (proactiveness), inovatif (innovativeness) dan pengambilan resiko (risk taking).

4) Kompetensi sumberdaya manusia dalam penelitian ini diartikan sebagai karakteristik yang mendasari seseorang yang memungkinkan orang tersebut menunjukkan kinerja superior dalam suatu pekerjaan, tugas atau situasi. Dari enam tingkatan kompetensi yaitu ketrampilan (skill), pengetahuan (knowledge), konsep diri (self-concept atau social role), gambaran diri (self image), ciri atau sifat (trait) dan motif (motive), hanya aspek pengetahuan, ketrampilan dan motivasi kerja yang dianalisis. Hal ini karena pengetahuan dan ketrampilanrelatif lebih nampak sebagai karakteristik seseorang, sehingga lebih mudah dinilai dan dikembangkan. Sementara itu, motivasi kerja meskipun berada pada pusat kepribadian seseorang, tetapi relatif mudah ditingkatkan.

5) Produk perikanan prima yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk yang berasal dari sumberdaya ikan dan diolah sedemikian rupa sehingga nilainya bertambah serta mempunyai performa yang sangat baik sehingga dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian, produk perikanan prima setidak-tidaknya memenuhi tiga kriteria, yakni memiliki jaminan mutu dan keamanan tinggi, bernilai tambah tinggi dan berdaya saing tinggi.

6) Lingkup analisis dan pembahasan dalam penelitian ini adalah kondisi kini industri pengolahan ikan, faktor-faktor yang mempengaruhi produk perikanan prima, opsi kebijakan pengembangan produk perikanan prima, dan implikasi hasil penelitian. Analisis SEM (Structural Equation Modeling) dilakukan untuk mendapatkan gambaran model yang berisikan faktor-faktor yang berpengaruh atau mempunyai peranan dalam pengembangan produk perikanan prima.

7) Lingkup kawasan penelitian ini adalah enam provinsi di Pulau Jawa, yaitu Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Berdasarkan lingkup kawasan ini dilakukan proses deduksi dalam rangka


(32)

formulasi opsi kebijakan pengembangan produk perikanan prima pada level nasional.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Ikan merupakan komoditas bahan pangan yang strategis karena permintaannya menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat, namun disisi lain kemampuan pasok dari negara produsen ikan utama semakin berkurang. Peningkatan permintaan tersebut disebabkan oleh bertambahnya penduduk dunia, meningkatnya usia harapan hidup (aging generation), manusia yang semakin sibuk (people on the run), selera makan yang semakin mengglobal (food to become more international) dan ketakutan manusia untuk mengkonsumsi daging unggas/ternak akibat merebaknya wabah penyakit antrax, flu burung dan sapi gila, seperti yang terjadi di beberapa negara akhir-akhir ini. Fenomena ini menjadikan ikan sebagai satu pilihan utama, karena ikan dan produk olahannya merupakan “healthful food” (dicirikan oleh kandungan protein yang tinggi, kadar asam lemak omega-3 yang tinggi dan kolesterol yang rendah), dapat disajikan dalam waktu yang cepat serta diterima secara global tanpa memperhatikan umur, agama dan bahkan kewarganegaraan.

Sungguhpun demikian, ikan merupakan bahan pangan yang rentan terhadap cemaran fisik, kimia dan biologis serta secara alami sangat mudah mengalami kerusakan (most perishable food) karena proses kimiawi maupun mikrobiologis. Akibatnya, dibalik keunggulannya seperti yang disebut di atas, ikan juga mengandung potensi bahaya (hazard) bagi kesehatan dan keamanan konsumen. Resiko bahaya tersebut akan semakin besar apabila penanganan/pengolahan ikan dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik dan benar. Oleh karena itu, penanganan/pengolahan ikan harus dilakukan secara cepat, cermat, tepat dan hati-hati dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku, agar potensi bahaya tersebut dapat direduksi atau bahkan dieliminasi.

Disamping sebagai bahan pangan, ikan juga merupakan sumberdaya alam yang menjadi sumber penghidupan bagi berjuta-juta umat manusia dan sebagai


(33)

sumber pendapatan negara. Oleh karena itu, eksploitasi sumberdaya ikan harus memberi manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya, baik bagi para pelaku usahanya maupun bagi negara. Manfaat ekonomi sumberdaya ikan ditentukan oleh nilai (value) dari produk perikanan yang dihasilkan, semakin tinggi nilai suatu produk maka akan semakin tinggi pula manfaat ekonomi yang diperoleh. Nilai suatu produk dapat diukur dari kemauan konsumen untuk membayar (willingness to pay), dimana konsumen akan membayar lebih mahal bagi produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Kotler (1995) mengemukakan bahwa kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar, sedangkan keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut.

Kebutuhan konsumen terhadap ikan yang paling utama adalah sebagai sumber protein, sedangkan keinginannya bervariasi tergantung dari latar belakang ekonomi, sosial dan budaya konsumen yang bersangkutan. Dengan demikian, untuk mendapatkan nilai yang tinggi dari suatu produk perikanan maka fungsi ikan sebagai sumber protein harus benar-benar dijaga atau dengan kata lain kandungan proteinnya tidak boleh mengalami penurunan. Disamping itu, ikan yang telah ditangkap/dipanen harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga memenuhi preferensi konsumen yang dituju.

Kecenderungan pilihan konsumen terhadap ikan yang utama adalah bentuk hidup, segar/dingin atau produk olahan prima, sehingga mereka bersedia membayar lebih mahal dibanding bentuk produk lainnya. Namun karena bentuk hidup dan segar/dingin mempunyai kendala teknis dalam distribusi, maka jangkauan pemasarannya terbatas. Oleh karena itu, pilihan konsumen lebih banyak kepada produk olahan prima. Hal ini menjadikan pengolahan ikan mempunyai peranan penting dalam menentukan nilai ikan, yang pada gilirannya akan menentukan tingkat manfaat ekonomi sumberdaya ikan. Guna mendapatkan manfaat ekonomi yang tinggi, pengolahan ikan harus diorientasikan untuk menghasilkan produk yang nilai jualnya tinggi.

Sementara itu, sampai saat ini produk perikanan Indonesia masih didominasi oleh produk olahan tradisional dan produk primer yang nilai jualnya relatif rendah.


(34)

Disamping itu, sistem jaminan mutu dan keamanan produk perikanan dapat dikatakan belum efektif. Hal ini terlihat dari maraknya penggunaan bahan berbahaya seperti formalin, borax, dan zat pewarna tekstil dalam pengolahan ikan, serta masih terjadinya berbagai kasus penahanan/penolakan ekspor hasil perikanan asal Indonesia oleh beberapa negara pengimpor.

Dengan asumsi bahwa biaya tidak menjadi faktor pembatas (constraint factor), dalam proses pengolahan ikan setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi produk yang dihasilkan, yakni : (1) kebijakan publik yang berkaitan dengan industri pengolahan ikan, (2) orientasi kewirausahaan perusahaan pengolahan ikan, dan (3) kompetensi sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pengolahan ikan. Hal ini didasarkan kepada teori atau hasil penelitian terdahulu, yaitu :

1) The economic theory of regulation

Berdasarkan teori yang dijelaskan secara terperinci oleh Buchanan & Tullock (1962), Stigler (1971), dan Posner (1974) ini, regulasi adalah hasil dari aksi kelompok penekan (pressure group) dan menghasilkan alat-alat hukum dan kebijakan untuk mendukung kegiatan bisnis, dan untuk melindungi konsumen, pekerja serta lingkungan (Salvatore, 2001). Dengan demikian, kinerja dunia bisnis sangat ditentukan oleh kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah.

2) The theory of economic development

Teori ini digagas oleh Schumpeter (1911) dan kemudian dikembangkan dalam bukunya yang berjudul “business cycles” (1939). Schumpeter memasukkan konsepsi kewirausahaan (entrepreneurship) dalam ilmu ekonomi melalui gagasannya bahwa wirausahawan (entrepreneur) adalah inovator, yang menciptakan suatu kombinasi baru (new combination), yaitu produk baru, metoda produksi, sumber-sumber penawaran atau kombinasi industrial. Kombinasi baru tersebut akan menyebabkan perekonomian kehilangan keseimbangan, melalui suatu proses yang disebut “creative destruction” (Schumpeter, 1939 dalam Rachmadi, 2005). Oleh karena itu, Schumpeter memberi peran entrepreneur sebagai sumber perubahan ekonomi (source of economic change).


(1)

1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3

Rata2 1 2 3

Rata2 1 2 3

Rata2 1 2 3

Rata2

1 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 3 3 3 2.83 3 4 4 3.67 3 4 4 3.67 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4.5 4.5 4.5 4.50 4.83 4.83 4.83 4.83 4.78 4.78 4.78 4.78

2 5 5 5 5.00 4 4 3 3.67 2 4 3 3.00 3 4 4 3.67 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 3 2 5 3.33 3 4 4 3.50 4 5 5 4.33 4 5 5 4.67 3 5 5 4.33 4 5 4 4.33 3 5 5 4.33 4.0 4.0 4.0 4.00 4.33 4.33 4.33 4.33 4.22 4.33 4.33 4.29

3 4 4 4 4.00 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 2.67 2.67 2.67 2.67 4.57 4.57 4.57 4.57

4 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 3.25 3.75 3.25 3.42 4.00 4.00 4.00 4.00

5 4 4 3 3.67 2 3 3 2.67 2 2 2 2.00 4 3 3 3.33 3 2 2 2.33 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 3 3 3 2.50 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 5 4 4 4.33 4.0 4.0 4.0 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.33 4.63 4.63 4.53

6 4 4 5 4.33 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 2 3 3.00 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 3 3 3 2.83 4 4 4 4.00 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3.5 3.5 3.5 3.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.63 4.63 4.63 4.63

7 4 3 5 4.00 3 2 4 3.00 3 2 4 3.00 3 2 1 2.00 2 1 1 1.33 3 2 2 2.33 2 2 2 2.00 2 2 2 2.00 3 3 2 2.50 2 3 5 3.33 4 2 2 2.67 5 3 4 4.00 2 2 4 2.67 3.0 3.0 3.0 3.00 5.00 5.00 5.00 5.00 3.44 3.44 3.44 3.44

8 5 5 5 5.00 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 5.0 5.0 5.0 5.00 3.40 3.40 3.40 3.40 3.89 3.89 3.89 3.89

9 5 4 4 4.33 3 3 3 3.00 3 2 2 2.33 4 2 2 2.67 4 2 2 2.67 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 3 3 3 2.67 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4.0 4.0 4.0 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.67 4.67 4.67 4.67

10 4 3 3 3.33 3 2 2 2.33 3 2 2 2.33 4 2 2 2.67 4 2 2 2.67 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 3 3 3 2.67 5 2 2 2.83 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 3.5 3.5 3.5 3.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.22 4.22 4.22 4.22

11 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 3.83 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 4.83 4.83 4.83 4.83 4.44 4.44 4.44 4.44

12 4 4 5 4.33 3 3 4 3.33 3 3 4 3.33 2 2 3 2.33 4 2 2 2.67 2 3 3 2.67 4 3 3 3.33 2 3 2 2.17 4 3 3 3.33 2 3 2 2.33 2 3 3 2.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 3.67 3.67 3.67 3.67 4.89 4.89 4.89 4.89

13 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 3 3.67 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 3 5 3 3.67 3 4 3 3.17 4 5 4 4.00 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 5 3 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.56 4.56 4.56 4.56

14 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 5 4 4 4.33 4 2 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 5 5 5 5.00 4.0 4.0 4.0 4.00 3.67 3.67 3.67 3.67 4.78 4.78 4.78 4.78

15 4 4 4 4.00 2 3 3 2.67 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 3 1 1 1.67 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 2 2 2.17 2 3 3 2.33 4 2 2 2.67 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 2 2 2.33 3.5 4.0 4.0 3.83 4.00 3.67 3.67 3.78 4.22 3.33 3.33 3.63

16 4 5 5 4.67 3 4 4 3.67 3 3 4 3.33 4 3 4 3.67 4 3 4 3.67 4 2 5 3.67 2 4 5 3.67 3 3 4 3.00 3 4 5 4.00 4 4 5 4.33 4 3 5 4.00 4 4 5 4.33 4 4 5 4.33 4.0 4.5 4.5 4.33 4.50 4.00 4.00 4.17 4.33 4.33 4.33 4.33

17 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 3.83 3.83 3.83 3.83 4.33 4.33 4.33 4.33

18 4 5 4 4.33 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 2.83 3 4 3 3.33 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3.5 3.5 1.5 2.83 2.83 2.83 2.33 2.66 4.33 4.56 4.89 4.59

19 5 5 2 4.00 4 3 3 3.33 3 3 1 2.33 3 2 1 2.00 4 2 2 2.67 4 3 1 2.67 3 2 1 2.00 3 3 1 2.17 5 3 1 2.67 4 2 1 2.33 4 4 1 3.00 5 4 3 4.00 5 3 3 3.67 3.0 3.0 3.0 3.00 2.67 2.67 2.67 2.67 4.56 4.56 4.56 4.56

20 5 5 5 5.00 4 3 3 3.33 4 4 3 3.67 5 3 2 3.33 5 4 3 4.00 4 4 4 4.00 5 4 3 4.00 4 4 3 3.50 4 5 4 4.17 4 5 3 4.00 4 4 4 4.00 5 5 3 4.33 5 5 3 4.33 3.0 3.0 3.0 3.00 2.67 2.67 2.67 2.67 4.33 4.33 4.33 4.33

21 4 5 5 4.67 3 4 4 3.67 3 3 4 3.33 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 4 3 3.67 4 4 3 3.67 3 4 2 2.83 5 5 3 4.00 5 4 3 4.00 4 4 3 3.67 4 5 4 4.33 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.44 4.44 4.44 4.44

22 5 4 4 4.33 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 4 3.67 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 3 2 4 2.83 4 3 4 3.67 4 3 4 3.67 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 4 2 5 3.67 2.0 2.0 2.0 2.00 4.17 4.17 4.17 4.17 4.22 4.22 4.22 4.22

23 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 2 3 3 2.67 4 3 2 3.00 4 3 1 2.67 4 4 3 3.67 4 3 3 3.33 3 3 3 2.83 4 3 4 3.50 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 3 4 2 3.00 2.0 2.0 2.0 2.00 3.50 3.50 3.50 3.50 4.67 4.67 4.67 4.67

24 4 4 4 4.00 3 3 4 3.33 3 3 4 3.33 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 3 3 4 3.33 4 3 4 3.67 3 3 2 2.50 4 3 4 3.33 4 3 4 3.67 4 3 4 3.67 3 3 4 3.33 4 3 5 4.00 5.0 5.0 5.0 5.00 4.33 4.33 4.33 4.33 4.11 4.11 4.11 4.11

25 4 5 4 4.33 3 2 3 2.67 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 4 3 3.67 4 4 3 3.67 4 3 5 4.00 3 4 3 3.00 4 4 3 3.67 4 3 4 3.67 4 5 3 4.00 4 4 4 4.00 3 3 4 3.33 5.0 4.5 4.5 4.67 3.83 3.67 4.17 3.89 4.67 4.67 4.67 4.67

26 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 2 2 2.33 5 3 3 3.67 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 2.83 4 4 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 5 4 4 4.33 3.0 3.0 3.0 3.00 4.17 4.17 4.17 4.17 4.67 4.67 4.67 4.67

27 4 4 4 4.00 3 3 4 3.33 3 3 4 3.33 4 3 4 3.67 5 3 4 4.00 5 2 3 3.33 5 4 3 4.00 4 3 2 3.00 5 4 1 3.33 5 4 1 3.33 4 4 1 3.00 4 3 5 4.00 4 4 5 4.33 3.0 3.0 3.0 3.00 3.50 3.50 3.50 3.50 4.33 4.33 4.33 4.33

28 4 5 5 4.67 3 3 4 3.33 4 3 4 3.67 3 3 4 3.33 4 2 4 3.33 3 4 5 4.00 4 4 5 4.33 3 2 4 3.00 4 3 5 3.83 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 5.0 5.0 5.0 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.78 4.78 4.78 4.78

29 5 5 5 5.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 5 3 3 3.67 5 3 3 3.67 5 4 2 3.67 5 4 3 4.00 4 3 2 3.00 5 4 4 4.17 5 3 2 3.33 4 4 2 3.33 5 4 4 4.33 4 4 4 4.00 5.0 5.0 5.0 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.89 4.89 4.89 4.89

30 5 5 5 5.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 2 4 3.00 3 2 4 3.00 3 3 4 3.33 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 5.0 5.0 5.0 5.00 4.17 4.17 4.17 4.17 4.56 4.56 4.56 4.56

31 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 4 2 3 3.00 4 2 3 3.00 5 2 4 3.67 4 4 5 4.33 4 4 5 4.33 3 3 4 3.17 4 4 5 4.00 3 3 5 3.67 4 3 5 4.00 4 4 5 4.33 3 4 5 4.00 2.5 2.5 2.5 2.50 2.00 2.00 2.00 2.00 4.22 4.22 4.22 4.22

32 5 4 4 4.33 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 2 2 2.67 5 3 3 3.67 3 4 4 3.67 4 2 2 2.67 3 3 3 2.50 4 3 3 3.00 3 4 4 3.67 4 2 2 2.67 5 4 4 4.33 3 4 4 3.67 4.0 4.0 4.0 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

33 4 4 4 4.00 3 2 2 2.33 3 3 3 3.00 3 2 2 2.33 5 1 1 2.33 3 2 2 2.33 5 4 4 4.33 3 2 2 2.33 4 3 3 3.00 3 2 2 2.33 5 4 4 4.33 5 4 4 4.33 5 2 2 3.00 3.5 3.5 3.5 3.50 1.67 1.67 1.67 1.67 3.44 3.44 3.44 3.44

34 5 5 4 4.67 3 4 2 3.00 3 4 3 3.33 4 3 2 3.00 3 4 2 3.00 4 5 3 4.00 3 5 3 3.67 2 4 3 3.00 3 5 4 3.83 4 5 4 4.33 2 5 4 3.67 4 5 4 4.33 4 5 4 4.33 5.0 5.0 4.0 4.67 3.33 3.33 3.40 3.35 4.56 4.56 3.25 4.12

35 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 4 2 3.33 4 3 2 3.00 3 4 3 3.33 4 4 3 3.67 2 3 3 2.50 4 4 4 3.50 2 4 3 3.00 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 4.5 3.0 3.0 3.50 4.17 2.67 3.50 3.45 4.67 3.56 3.56 3.93

36 4 5 4 4.33 3 2 3 2.67 3 4 3 3.33 3 3 2 2.67 3 1 2 2.00 4 3 3 3.33 4 4 2 3.33 3 4 3 3.00 4 5 3 3.67 4 5 1 3.33 4 4 1 3.00 4 3 4 3.67 3 4 1 2.67 1.5 1.5 1.5 1.50 3.67 3.67 3.67 3.67 4.67 4.67 4.67 4.67

37 5 5 5 5.00 4 4 3 3.67 3 4 3 3.33 4 4 3 3.67 4 2 4 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 2 2 2.50 3 4 4 3.50 3 4 3 3.33 4 2 2 2.67 5 4 3 4.00 2 4 4 3.33 2.0 2.0 2.0 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.89 4.89 4.89 4.89

38 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 3 2 2 2.33 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 4 3.33 4 4 2.67 4 4 4 4.00 3 3 4 3.33 4 4 4 4.00 1.0 1.0 1.0 1.00 2.83 2.83 2.83 2.83 4.44 4.44 4.44 4.44

39 4 5 4 4.33 2 4 2 2.67 3 3 3 3.00 4 2 3 3.00 4 3 2 3.00 3 4 3 3.33 3 4 3 3.33 3 2 3 2.33 5 4 4 4.17 3 4 4 3.67 3 4 4 3.67 3 5 3 3.67 3 3 3 3.00 3.5 4.5 3.5 3.83 4.67 4.67 4.50 4.61 4.44 4.22 4.44 4.37

40 4 5 5 4.67 3 4 4 3.67 3 4 4 3.67 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 4 4 3.33 4 5 5 4.17 4 5 4 4.33 4 5 5 4.67 4 5 5 4.67 3 5 5 4.33 4.5 5.0 5.0 4.83 4.67 5.00 5.00 4.89 4.67 4.44 4.44 4.52

41 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 5 3 3 3.67 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 3 3 3 2.67 4 4 4 3.67 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 4 5 5 4.67 4 4 4 4.00 3.5 3.0 3.0 3.17 4.50 4.50 4.50 4.50 4.78 4.78 4.78 4.78

42 5 5 4 4.67 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 5 3 3 3.67 5 3 3 3.67 4 4 4 4.00 5 5 4 4.67 2 3 3 2.67 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 3 4 3.67 4.0 4.0 4.0 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.67 4.22 4.67 4.52

43 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 3 3 3 2.50 4 4 4 3.50 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 4 5 5 4.67 3.5 3.5 3.5 3.50 4.50 4.50 4.50 4.50 4.67 4.67 4.67 4.67

44 4 4 4 4.00 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 4.50 4.50 4.50 4.50 5.89 5.89 5.89 5.89


(2)

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2

1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2

45 4 5 4 4.33 3 4 4 3.67 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 2 2 2.67 4 3 4 3.67 4 3 3 3.33 3 2 3 2.33 4 4 4 3.50 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 5 4 4.33 3 1 3 2.33 5.0 4.5 5.0 4.83 4.83 4.17 4.33 4.44 4.89 4.67 5.00 4.85

46 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 2 3 2.67 4 2 3 3.00 4 2 3 3.00 4 3 4 3.67 4 3 4 3.67 3 3 3 2.83 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 4 2 4 3.33 4 3 3 3.33 3 4 5 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.33 4.22 4.22 4.26

47 4 4 4 4.00 2 3 3 2.67 3 2 2 2.33 4 2 2 2.67 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 3 2 2 2.33 4 4 4 3.67 4 3 3 3.33 5 3 3 3.67 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4.0 4.5 4.5 4.33 3.00 4.00 4.00 3.67 4.67 4.67 4.67 4.67

48 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 2 3.00 3 2 2 2.33 3 3 4 3.33 4 4 4 4.00 3 3 3 2.50 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 2 2.67 4 4 4 4.00 3 3 2 2.67 4.0 4.0 4.0 4.00 4.33 4.33 4.33 3.67 4.56 4.56 4.56 4.56

49 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 5 3 3 3.67 3 3 3 3.00 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 4 3 3 3.00 4 4 4 3.67 4 3 3 3.33 5 4 4 4.33 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 5.0 4.5 4.5 4.67 4.67 3.17 3.17 3.67 4.63 4.78 4.78 4.73

50 4 5 4 4.33 3 4 4 3.67 3 3 3 3.00 3 2 2 2.33 5 2 2 3.00 4 4 3 3.67 4 3 3 3.33 3 2 2 2.17 4 4 4 3.67 4 2 2 2.67 3 4 2 3.00 3 5 4 4.00 4 2 3 3.00 4.0 4.0 3.5 3.83 3.00 3.00 4.00 3.33 4.56 4.56 4.44 4.52

51 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 5 3 3 3.67 5 1 1 2.33 5 2 2 3.00 2 1 1 1.33 4 2 2 2.67 5 3 3 3.33 5 2 2 3.00 4 5 5 4.67 5 4 4 4.33 5 5 3.33 4.5 4.0 4.0 4.17 4.67 3.67 3.67 4.00 4.44 4.44 4.44 4.44

52 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 2 2 2 2.00 3 2 2 2.33 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 2.50 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3.5 3.5 3.5 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 4.44 4.44 4.44 4.44

53 4 5 5 4.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 3 2 3 2.67 2 3 3 2.67 3 3 3 3.00 2 3 3 2.33 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 2 2 2 2.00 1.0 1.0 1.0 1.00 3.50 3.50 3.50 3.50 4.11 4.11 4.11 4.11

54 4 4 4 4.00 3 4 3 3.33 3 3 3 3.00 3 3 2 2.67 4 3 4 3.67 4 3 4 3.67 3 3 4 3.33 2 3 3 2.33 4 4 4 3.83 4 4 2 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3.0 3.0 3.0 3.00 3.50 3.50 3.50 3.50 4.44 4.44 4.44 4.44

55 4 5 5 4.67 3 4 3 3.33 3 3 4 3.33 2 2 4 2.67 4 2 4 3.33 3 3 4 3.33 2 4 5 3.67 2 2 4 2.50 3 4 5 3.67 4 4 5 4.33 5 3 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 5 4.33 2.5 4.0 3.0 3.17 4.00 3.00 3.33 3.44 4.71 4.00 4.56 4.42

56 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 2.00 3.33 3.33 2.89 4.56 4.56 4.56 4.56

57 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 2 3 3 2.67 4 2 2 2.67 4 3 4 3.67 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 2.50 4 3 3 3.17 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 5 5 4.67 1.0 1.0 1.0 1.00 3.50 3.50 3.50 3.50 4.56 4.56 4.56 4.56

58 4 5 5 4.67 3 4 4 3.67 3 4 3 3.33 4 3 3 3.33 3 2 2 2.33 3 3 2 2.67 3 2 2 2.33 3 2 2 2.17 4 3 3 3.00 2 3 3 2.67 4 3 3 3.33 3 4 3 3.33 2 3 2 2.33 3.5 4.0 4.0 3.83 3.67 3.33 3.67 3.56 4.56 4.56 3.33 4.15

59 4 5 5 4.67 2 3 3 2.67 3 4 3 3.33 3 3 2 2.67 4 3 3 3.33 4 3 4 3.67 3 4 3 3.33 3 3 3 2.83 3 4 4 3.33 5 4 3 4.00 3 4 3 3.33 4 4 3 3.67 2 3 3 2.67 4.0 4.0 4.0 4.00 4.67 4.33 4.83 4.61 4.22 4.78 4.44 4.48

60 5 4 5 4.67 4 3 3 3.33 3 3 4 3.33 2 1 3 2.00 4 3 2 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 2 2 2 2.00 2 2 3 2.33 2 2 2 2.00 2 2 4 2.67 4 4 5 4.33 2 2 2 2.00 4.5 4.5 4.0 4.33 4.17 4.17 4.17 4.17 4.44 4.22 4.44 4.37

61 5 5 5 5.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 3 2 3 2.67 2 2 2 2.00 4 4 4 4.00 3 3 3 2.50 4 4 4 3.50 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 4 5 4.33 4 4 4 4.00 5.0 5.0 5.0 5.00 4.83 4.83 4.83 4.83 4.56 4.56 4.56 4.56

62 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 2.0 2.0 2.0 2.00 4.33 4.33 4.33 4.33 5.00 5.00 5.00 5.00

63 4 5 5 4.67 3 4 4 3.67 3 3 4 3.33 4 3 3 3.33 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 4 2 4 3.33 3 3 3 3.00 4 5 4 4.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 5 4 4.33 2.0 2.0 2.0 2.00 3.67 3.67 3.67 3.67 5.00 5.00 5.00 5.00

64 4 5 4 4.33 3 4 3 3.33 3 4 3 3.33 4 3 3 3.33 5 3 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 3 3 3.00 4 5 4 4.33 4 4 4 4.00 4 5 4 4.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 4.50 4.50 4.50 4.50 4.56 4.56 4.44 4.52

65 5 4 4 4.33 4 3 3 3.33 3 3 2 2.67 4 2 2 2.67 3 2 2 2.33 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 3 2 2 2.17 4 3 3 3.17 4 3 2 3.00 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 5 3 1 3.00 3.5 5.0 3.0 3.83 3.17 4.00 3.33 3.50 4.44 4.56 4.67 4.56

66 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 2 3 3.00 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 2.67 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 4.5 3.0 4.0 3.83 5.00 4.67 4.67 4.78 4.56 4.11 4.56 4.41

67 4 5 4 4.33 3 4 3 3.33 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 4 4 3.33 4 4 4 4.00 4 4 5 4.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4.0 4.0 4.0 4.00 4.33 4.33 4.33 4.33 4.44 4.44 4.44 4.44

68 5 5 4 4.67 4 4 3 3.67 3 3 3 3.00 4 3 2 3.00 4 3 3 3.33 4 4 2 3.33 4 4 5 4.33 3 3 3 3.00 4 5 4 4.17 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3.0 3.0 3.0 3.00 2.67 2.67 4.00 3.11 4.67 4.67 4.78 4.71

69 4 5 5 4.67 3 3 4 3.33 3 3 4 3.33 4 3 3 3.33 4 4 5 4.33 4 4 4 4.00 4 3 4 3.67 3 4 4 3.50 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 1.0 5.0 5.0 3.67 3.67 4.00 4.00 3.89 3.78 3.44 4.11 3.78

Keterangan : Skala penilaian :

X1.1 = 5 = sangat setuju/terbaik/tertinggi

X1.2 = 4 = setuju/baik/tinggi

X1.3 = 3 = ragu-ragu/sedang

X1.4 = 2 = tidak setuju/jelek/rendah

X1.5 = 1 = sangat tidak setuju/terjelek/terendah

X1.6 =

X1.7 =

X1.8 =

X1.9 =

X1.10 =

X1.11 =

X1.12 =

X1.13 =

X1.14 =

X1.15 = Kepatuhan aparat Dinas Perikanan dan Kelautan terhadap ketentuan dalam kebijakan

X1.16 =

Dukungan SDM dalam pelaksanaan kebijakan Dukungan Anggaran dalam pelaksanaan kebijakan Dukungan sarana & prasarana dlm pelaksanaan kebijakan Antisipatif terhadap perubahan di lapangan

Tujuan atau alasan diadakannya kebijakan adalah rasional Tujuan kebijakan diinginkan masyarakat

Asumsi perumusan kebijakan realistis

Informasi perumusan kebijakan lengkap dan benar Manfaat kebijakan tersosialisasi kepada masyarakat

Dukungan informasi dalam pelaksanaan kebijakan

Kepatuhan karyawan perusahaan terhadap ketentuan dalam kebijakan Memperoleh legitimasi

Partisipasi publik dalam pelaksanaan kebijakan Kepatuhan aparat DKP terhadap ketentuan dalam kebijakan Advokatif dalam hal terjadi perbedaan dalam pelaksanaan kebijakan

Lampiran 8 Lanjutan.


(3)

Sampel X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8

1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2

1 3 3 2 2.67 3 3 2 2.67 3 3 4 3.33 3 3 3 3.00 3 3 4 3.33 3 3 4 3.33 3 4 4 3.67 3 3 4 3.33

2 3 2 3 2.67 2 3 3 2.67 1 3 3 2.33 3 4 4 3.67 4 2 3 3.00 3 3 2 2.67 5 2 3 3.33 4 4 3 3.67

3 2 2 2 2.00 3 2 2 2.33 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 2 2 3 2.33 3 2 2 2.33 3 2 2 2.33 3 2 2 2.33

4 2 3 2 2.33 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 2 2 2.33 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00

5 2 3 3 2.67 3 2 2 2.33 4 3 3 3.33 3 2 2 2.33 3 2 2 2.33 1 2 2 1.67 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00

6 2 2 3 2.33 2 2 3 2.33 4 3 4 3.67 2 4 4 3.33 2 3 3 2.67 1 1 3 1.67 2 2 2 2.00 2 2 4 2.67

7 2 4 2 2.67 2 3 3 2.67 2 4 2 2.67 4 4 4 4.00 2 2 3 2.33 1 3 1 1.67 2 5 2 3.00 5 4 5 4.67

8 2 2 2 2.00 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 2 3 2 2.33 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00

9 3 3 3 3.00 2 4 3 3.00 3 3 3 3.00 4 5 4 4.33 3 2 2 2.33 2 2 2 2.00 2 4 2 2.67 4 4 4 4.00

10 3 3 3 3.00 2 2 4 2.67 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 2 2 3 2.33 2 2 2 2.00 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00

11 3 3 3 3.00 2 4 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 2 3 2.67 2 2 2 2.00 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00

12 3 2 2 2.33 4 4 4 4.00 2 4 4 3.33 5 4 3 4.00 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 2 2 3 2.33 4 4 4 4.00

13 4 4 4 4.00 5 5 4 4.67 4 4 4 4.00 5 5 5 5.00 5 5 4 4.67 5 4 2 3.67 4 2 4 3.33 4 5 5 4.67

14 3 2 2 2.33 3 2 2 2.33 3 3 3 3.00 5 4 4 4.33 3 2 2 2.33 4 2 2 2.67 3 2 2 2.33 5 4 4 4.33

15 2 2 2 2.00 2 3 3 2.67 3 2 2 2.33 2 2 2 2.00 2 2 2 2.00 3 2 2 2.33 3 4 3 3.33 3 2 2 2.33

16 3 3 2 2.67 3 3 3 3.00 4 4 2 3.33 4 4 4 4.00 3 3 2 2.67 3 2 2 2.33 4 2 2 2.67 4 4 4 4.00

17 3 2 2 2.33 3 3 2 2.67 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 3 2 2 2.33 3 3 3 3.00 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33

18 4 3 4 3.67 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00

19 2 4 2 2.67 2 4 3 3.00 5 5 4 4.67 2 5 3 3.33 2 4 4 3.33 3 4 4 3.67 2 2 3 2.33 4 4 3 3.67

20 3 3 3 3.00 4 4 3 3.67 3 3 4 3.33 5 5 5 5.00 3 3 2 2.67 3 3 3 3.00 2 2 1 1.67 4 4 3 3.67

21 2 4 4 3.33 4 4 5 4.33 2 2 4 2.67 3 4 4 3.67 3 4 3 3.33 3 3 3 3.00 2 1 4 2.33 4 4 5 4.33

22 2 3 3 2.67 3 3 2 2.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 2 2.67 3 3 3 3.00 2 2 2 2.00 4 4 4 4.00

23 3 2 2 2.33 2 3 3 2.67 3 2 2 2.33 3 4 4 3.67 2 2 3 2.33 2 2 2 2.00 2 2 1 1.67 4 3 2 3.00

24 2 3 2 2.33 4 3 3 3.33 3 4 3 3.33 4 4 5 4.33 3 3 2 2.67 3 3 3 3.00 2 4 4 3.33 4 4 4 4.00

25 2 2 3 2.33 4 4 3 3.67 2 2 4 2.67 5 4 5 4.67 3 3 4 3.33 4 3 4 3.67 3 3 1 2.33 3 3 3 3.00

26 2 2 3 2.33 3 3 4 3.33 4 2 3 3.00 3 2 3 2.67 2 2 3 2.33 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 3 4 3.67

27 1 2 3 2.00 1 4 3 2.67 1 4 3 2.67 1 4 3 2.67 1 3 2 2.00 1 3 3 2.33 1 4 4 3.00 5 4 4 4.33

28 3 2 3 2.67 4 3 4 3.67 4 3 4 3.67 5 4 4 4.33 3 2 3 2.67 2 2 3 2.33 4 3 4 3.67 5 3 4 4.00

29 5 5 4 4.67 5 5 5 5.00 5 3 4 4.00 5 5 5 5.00 4 4 4 4.00 4 4 3 3.67 1 2 2 1.67 4 4 4 4.00

30 2 2 3 2.33 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 5 5 5 5.00 3 2 2 2.33 2 2 2 2.00 2 2 2 2.00 4 4 4 4.00

31 2 2 3 2.33 2 2 3 2.33 3 4 2 3.00 4 4 5 4.33 2 2 2 2.00 2 2 1 1.67 3 3 2 2.67 5 4 5 4.67

32 2 2 3 2.33 3 2 2 2.33 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 2 2 2 2.00 3 2 2 2.33 2 2 2 2.00 4 5 5 4.67

33 3 2 2 2.33 3 2 3 2.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 2 1 1 1.33 2 1 1 1.33 5 2 2 3.00 4 4 4 4.00

34 3 2 3 2.67 3 3 2 2.67 3 4 4 3.67 4 5 4 4.33 2 2 2 2.00 2 1 2 1.67 2 4 2 2.67 2 4 3 3.00

35 2 2 2 2.00 2 3 4 3.00 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 3 2 2 2.33 2 3 2 2.33 2 2 4 2.67 4 4 4 4.00

36 3 3 2 2.67 3 2 2 2.33 4 4 3 3.67 5 4 5 4.67 4 3 3 3.33 2 3 2 2.33 4 4 1 3.00 4 4 4 4.00

37 2 3 2 2.33 5 5 4 4.67 2 4 3 3.00 5 4 4 4.33 4 3 2 3.00 4 3 2 3.00 5 3 2 3.33 5 4 2 3.67

38 2 2 3 2.33 2 3 2 2.33 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 3 3 4 3.33 2 2 3 2.33 3 3 3 3.00 4 4 3 3.67

39 3 3 2 2.67 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 4 5 4 4.33 3 4 3 3.33 4 4 4 4.00 2 2 1 1.67 3 3 4 3.33

40 5 4 4 4.33 5 4 4 4.33 4 2 4 3.33 5 5 5 5.00 5 4 4 4.33 5 4 4 4.33 4 2 4 3.33 4 5 4 4.33

41 4 3 3 3.33 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 5 4 4.33 2 3 3 2.67 3 2 2 2.33 4 3 2 3.00 4 4 4 4.00

42 3 4 3 3.33 3 4 4 3.67 3 3 4 3.33 5 5 4 4.67 3 2 2 2.33 2 3 3 2.67 2 2 2 2.00 4 5 4 4.33

43 3 4 4 3.67 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 2 2 2 2.00 3 2 2 2.33 2 3 3 2.67 3 4 4 3.67


(4)

Lampiran 9 Lanjutan.

Sampel X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8

1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2

45 3 2 3 2.67 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 5 5 4.67 3 3 2 2.67 3 3 4 3.33 4 4 1 3.00 4 4 5 4.33

46 2 3 2 2.33 3 3 4 3.33 4 2 4 3.33 4 4 4 4.00 2 2 2 2.00 2 3 2 2.33 3 2 4 3.00 3 4 4 3.67

47 2 2 3 2.33 4 3 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 2 2 2.67 4 3 3 3.33

48 2 2 2 2.00 4 4 4 4.00 4 3 4 3.67 5 5 5 5.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00

49 2 2 3 2.33 3 2 2 2.33 4 3 3 3.33 5 3 3 3.67 3 2 2 2.33 3 2 2 2.33 1 1 1 1.00 4 3 3 3.33

50 2 3 2 2.33 4 3 3 3.33 5 4 2 3.67 5 5 5 5.00 3 3 3 3.00 3 2 3 2.67 2 2 4 2.67 5 4 4 4.33

51 2 2 3 2.33 2 3 2 2.33 2 5 2 3.00 4 5 4 4.33 3 4 3 3.33 3 4 3 3.33 4 1 4 3.00 4 4 4 4.00

52 2 2 2 2.00 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 2 2 2 2.00 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00

53 2 2 3 2.33 3 3 2 2.67 3 4 4 3.67 5 5 3 4.33 3 3 2 2.67 2 2 3 2.33 5 4 3 4.00 5 4 4 4.33

54 4 2 4 3.33 3 4 3 3.33 3 4 4 3.67 4 4 5 4.33 3 3 3 3.00 2 2 4 2.67 4 2 3 3.00 4 2 4 3.33

55 2 3 2 2.33 3 2 2 2.33 4 2 2 2.67 4 5 4 4.33 2 2 2 2.00 2 2 1 1.67 2 5 2 3.00 4 4 4 4.00

56 3 4 3 3.33 3 3 3 3.00 2 3 2 2.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 2 3 2 2.33 4 4 4 4.00

57 3 3 3 3.00 2 3 3 2.67 3 5 5 4.33 3 4 4 3.67 3 4 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33

58 2 3 2 2.33 5 3 4 4.00 2 3 3 2.67 4 4 5 4.33 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 2 3 4 3.00 3 3 4 3.33

59 2 3 3 2.67 3 3 3 3.00 2 2 2 2.00 5 5 5 5.00 3 2 4 3.00 3 2 4 3.00 3 3 2 2.67 4 4 4 4.00

60 1 3 3 2.33 2 3 3 2.67 2 2 2 2.00 5 5 4 4.67 3 3 4 3.33 2 3 3 2.67 5 4 4 4.33 4 4 4 4.00

61 3 3 3 3.00 4 3 4 3.67 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 3 2 3.00 4 4 4 4.00 2 2 2 2.00 3 3 3 3.00

62 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 3 3 3 3.00

63 2 3 2 2.33 4 4 4 4.00 3 3 4 3.33 5 3 4 4.00 3 3 4 3.33 4 3 2 3.00 3 3 2 2.67 4 4 4 4.00

64 4 5 4 4.33 4 5 5 4.67 5 5 4 4.67 4 4 4 4.00 3 4 3 3.33 4 4 4 4.00 4 4 5 4.33 4 5 5 4.67

65 3 3 4 3.33 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 5 4.33 4 4 5 4.33 4 4 5 4.33 3 2 3 2.67 5 5 5 5.00

66 3 3 2 2.67 4 4 4 4.00 3 4 2 3.00 4 4 4 4.00 3 4 4 3.67 3 3 4 3.33 2 4 2 2.67 4 4 4 4.00

67 3 4 3 3.33 3 4 3 3.33 4 5 4 4.33 4 5 5 4.67 3 4 3 3.33 4 4 4 4.00 4 5 4 4.33 4 5 4 4.33

68 3 2 2 2.33 4 3 3 3.33 3 3 3 3.00 4 4 4 4.00 4 3 3 3.33 2 3 3 2.67 2 3 3 2.67 4 4 4 4.00

69 2 2 4 2.67 2 4 3 3.00 3 3 4 3.33 4 4 5 4.33 2 2 3 2.33 2 2 3 2.33 3 3 5 3.67 4 4 4 4.00

Keterangan :

X2.1 = Tindakan kompetitif

X2.2 = Teknik-teknik baru dalam pengolahan ikan

X2.3 = Sikap kompetitif dalam menghadapi persiangan

X2.4 = Kepemimpinan dalam R&D

X2.5 = Jenis-jenis produk baru

X2.6 = Perubahan produk

X2.7 = Kecenderungan risk taker

X2.8 = Keberanian menghadapi lingkungan bisnis

Skala penilaian : 5 = Sangat setuju 4 = Setuju 3 = Ragu-ragu 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju


(5)

3 2.00 2.29 2.18 2.16 2.17 2.14 2.00 2.10 2.00 2.00 3.00 2.33 4.00 3.00 4.00 3.67 4.00 3.43 3.71 3.71 4.00 2.93 3.73 3.55 4.00 3.50 3.50 3.67 4.00 3.57 3.67 3.75 4.00 3.71 3.71 3.81

4 2.86 1.50 2.00 2.12 3.33 1.83 1.83 2.33 3.00 2.00 2.00 2.33 4.00 3.00 4.00 3.67 4.29 4.57 4.29 4.38 4.47 4.73 4.13 4.44 4.50 4.50 4.00 4.33 4.00 4.67 4.22 4.30 3.57 4.43 4.00 4.00

5 3.00 2.00 2.00 2.33 3.00 2.00 2.00 2.33 3.00 2.00 2.00 2.33 4.00 3.00 3.00 3.33 3.86 3.86 3.86 3.86 3.67 3.67 3.67 3.67 4.00 4.00 4.00 4.00 3.78 3.78 3.78 3.78 4.00 4.00 4.00 4.00

6 2.67 3.57 2.33 2.86 2.33 3.57 2.33 2.74 3.00 3.00 2.00 2.67 4.00 3.00 4.00 3.67 3.43 4.29 4.14 3.95 3.60 4.20 4.00 3.93 4.00 4.00 4.00 4.00 3.67 4.11 4.00 3.93 3.57 4.00 4.00 3.86

7 2.33 2.00 2.71 2.35 2.00 2.00 2.71 2.24 3.00 3.00 2.00 2.67 3.00 3.00 3.00 3.00 3.43 3.71 4.43 3.86 3.67 3.73 4.53 3.98 3.00 4.00 5.00 4.00 3.56 3.44 4.67 3.89 3.14 3.66 4.71 3.84

8 1.83 2.00 2.00 1.94 2.17 2.00 2.33 2.17 3.00 2.00 3.00 2.67 3.00 4.00 3.00 3.33 4.29 4.57 4.14 4.33 4.40 4.47 4.00 4.29 4.00 4.50 4.00 4.17 4.22 4.33 4.00 4.18 4.71 4.71 4.00 4.47

9 3.86 2.00 3.00 2.95 4.00 2.86 4.00 3.62 2.00 2.00 1.00 1.67 4.00 3.00 4.00 3.67 4.43 4.14 4.14 4.24 4.13 3.80 4.00 3.98 4.00 3.50 4.50 4.00 4.44 3.78 4.00 4.07 4.00 3.86 4.14 4.00

10 1.50 1.67 1.67 1.61 1.86 1.86 1.86 1.86 3.00 2.00 2.00 2.33 4.00 4.00 4.00 4.00 3.14 3.57 3.57 3.43 3.47 3.73 3.73 3.64 2.50 3.00 3.00 2.83 3.11 3.57 3.57 3.42 3.29 3.57 3.57 3.48

11 2.57 3.43 2.71 2.90 2.71 3.43 2.86 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.33 4.00 4.00 4.00 4.00 3.93 4.00 4.00 3.98 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

12 3.43 4.00 3.00 3.48 3.43 4.00 2.29 3.24 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.67 4.14 4.29 4.00 4.14 4.13 4.47 3.93 4.18 4.00 4.50 3.50 4.00 4.00 4.44 3.67 4.04 4.14 4.43 3.86 4.14

13 3.43 2.43 3.57 3.14 3.71 2.43 3.57 3.24 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 4.00 3.71 4.14 4.71 4.19 3.93 4.07 4.87 4.29 4.00 5.00 5.00 4.67 4.00 4.00 4.78 4.26 3.79 4.29 5.00 4.36

14 2.71 2.14 2.43 2.43 2.43 2.14 2.00 2.19 3.00 2.00 3.00 2.67 3.00 4.00 4.00 3.67 4.29 4.14 4.00 4.14 4.13 4.40 4.00 4.18 4.00 4.00 4.50 4.17 4.33 4.11 3.89 4.11 3.86 4.14 4.00 4.00

15 2.83 2.67 3.00 2.83 2.67 2.50 3.14 2.77 3.00 3.00 2.00 2.67 4.00 3.00 3.00 3.33 3.29 3.57 3.86 3.57 3.67 3.67 3.87 3.74 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.56 4.11 3.89 3.57 3.86 3.57 3.67

16 2.43 3.00 2.29 2.57 2.86 2.86 2.14 2.62 4.00 3.00 3.00 3.33 4.00 5.00 4.00 4.33 3.86 4.00 3.43 3.76 3.80 3.67 3.73 3.73 4.00 2.00 4.00 3.33 4.22 3.78 4.00 4.00 4.29 3.71 4.00 4.00

17 3.14 1.83 1.86 2.28 2.57 2.57 2.57 2.57 3.00 2.00 2.00 2.33 3.00 2.00 2.00 2.33 3.14 3.14 3.14 3.14 3.33 3.33 3.33 3.33 2.50 2.50 2.50 2.50 3.56 3.56 3.56 3.56 3.86 3.86 3.86 3.86

18 3.00 1.83 2.43 2.42 2.43 2.67 3.00 2.70 3.00 3.00 4.00 3.33 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.14 4.14 4.09 4.27 4.00 3.87 4.05 5.00 4.50 4.00 4.50 4.22 4.11 4.00 4.11 4.57 4.14 4.14 4.28

19 2.57 2.57 2.14 2.43 2.71 2.43 2.71 2.62 4.00 3.00 4.00 3.67 4.00 4.00 4.00 4.00 4.14 4.00 3.86 4.00 4.20 3.87 3.67 3.91 3.50 4.00 4.00 3.83 4.33 3.78 3.56 3.89 3.57 4.00 4.00 3.86

20 2.71 2.14 2.14 2.33 2.29 2.29 2.29 2.29 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.14 4.00 3.86 4.00 4.47 3.93 4.13 4.18 4.50 4.50 4.00 4.33 4.89 4.56 4.44 4.63 4.71 3.86 4.57 4.38

21 4.57 3.29 4.14 4.00 4.29 3.71 3.86 3.95 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.33 4.29 4.00 4.14 4.14 4.27 4.40 4.27 4.31 4.00 4.00 4.00 4.00 4.11 3.89 4.11 4.04 4.29 4.14 4.14 4.19

22 2.14 2.14 1.86 2.05 1.86 2.57 2.00 2.14 3.00 2.00 2.00 2.33 4.00 4.00 3.00 3.67 3.17 3.86 4.14 3.72 3.93 4.07 4.13 4.04 4.00 3.50 4.00 3.83 3.78 4.00 4.00 3.93 3.86 4.00 4.29 4.05

23 2.00 2.57 2.86 2.48 2.14 2.57 2.86 2.52 3.00 2.00 2.00 2.33 3.00 4.00 3.00 3.33 4.14 4.00 4.43 4.19 4.27 3.87 4.20 4.11 4.50 4.00 4.50 4.33 4.11 4.00 4.33 4.15 4.00 4.00 4.43 4.14

24 4.14 2.43 2.71 3.09 4.00 2.57 3.57 3.38 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.67 3.00 4.00 4.43 3.81 3.20 4.07 4.07 3.78 2.00 2.50 4.00 2.83 3.78 4.00 4.00 3.93 4.14 4.43 4.00 4.19

25 3.43 3.14 3.00 3.19 2.57 3.00 3.00 2.86 3.00 3.00 4.00 3.33 4.00 3.00 5.00 4.00 3.57 3.86 5.00 4.14 3.67 3.93 4.40 4.00 3.50 4.00 4.00 3.83 3.78 3.89 4.44 4.04 3.57 3.86 4.29 3.91

26 2.57 2.00 2.29 2.29 2.57 2.57 2.29 2.48 3.00 2.00 3.00 2.67 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.43 2.86 3.76 4.07 3.27 2.80 3.38 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.56 3.56 3.71 4.14 3.71 3.43 3.76

27 3.57 3.29 3.86 3.57 3.86 3.57 4.14 3.86 4.00 4.00 3.00 3.67 4.00 3.00 4.00 3.67 3.86 2.00 3.29 3.05 4.00 2.27 3.47 3.25 3.00 3.00 3.50 3.17 4.00 2.44 3.89 3.44 4.00 2.57 3.71 3.43

28 2.67 2.67 2.50 2.61 2.67 3.00 2.50 2.72 4.00 3.00 3.00 3.33 5.00 2.00 2.00 3.00 4.14 4.14 4.24 4.17 4.14 4.07 4.33 4.18 4.00 5.00 4.50 4.50 4.00 4.00 4.11 4.04 4.14 4.14 4.43 4.24

29 2.57 2.57 2.29 2.48 2.86 2.57 2.86 2.76 4.00 3.00 2.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.93 3.93 4.00 3.95 4.00 4.50 4.00 4.17 4.00 3.89 4.00 3.96 4.00 4.14 4.00 4.05

30 2.57 1.57 3.43 2.52 2.57 2.00 3.29 2.62 4.00 3.00 3.00 3.33 4.00 5.00 5.00 4.67 3.43 4.86 4.29 4.19 3.53 4.27 4.33 4.04 5.00 5.00 4.50 4.83 3.89 4.00 4.33 4.07 4.29 4.43 4.29 4.34

31 2.29 2.00 2.86 2.38 2.57 2.29 2.71 2.52 3.00 2.00 2.00 2.33 4.00 4.00 4.00 4.00 3.29 4.14 4.00 3.81 3.73 4.53 3.87 4.04 3.00 4.50 4.00 3.83 3.78 4.22 3.67 3.89 4.14 4.43 4.00 4.19

32 2.71 2.50 2.50 2.57 3.00 3.71 3.00 3.24 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 4.00 3.00 3.67 3.86 4.14 3.86 3.95 3.40 4.00 3.40 3.60 4.00 4.00 3.00 3.67 3.67 4.00 3.00 3.56 3.29 4.14 3.29 3.57

33 2.57 1.71 1.71 2.00 2.43 1.71 1.71 1.95 3.00 2.00 2.00 2.33 4.00 1.00 1.00 2.00 4.29 4.43 4.29 4.34 3.60 3.33 3.33 3.42 4.00 4.50 3.00 3.83 4.00 3.33 3.00 3.44 3.71 3.43 3.43 3.52

34 2.86 3.14 2.57 2.86 2.29 2.29 2.71 2.43 2.00 2.00 3.00 2.33 4.00 3.00 3.00 3.33 4.00 3.86 4.00 3.95 4.00 4.33 3.60 3.98 4.00 4.00 4.00 4.00 3.78 4.11 3.22 3.70 4.14 4.14 4.00 4.09

35 3.29 2.71 3.29 3.10 3.29 3.14 3.57 3.33 3.00 3.00 2.00 2.67 3.00 4.00 3.00 3.33 4.14 4.14 3.86 4.05 4.40 4.00 3.87 4.09 4.00 4.00 4.00 4.00 4.67 4.11 3.78 4.19 4.71 3.86 3.71 4.09

36 4.00 3.57 3.14 3.57 4.00 3.57 3.14 3.57 3.00 3.00 4.00 3.33 4.00 4.00 4.00 4.00 4.14 4.43 4.14 4.24 4.20 4.60 4.29 4.36 4.00 5.00 4.00 4.33 3.67 4.11 3.89 3.89 4.14 4.43 4.00 4.19

37 4.14 2.57 2.43 3.05 3.43 2.57 2.43 2.81 5.00 2.00 2.00 3.00 5.00 2.00 2.00 3.00 3.71 4.00 3.86 3.86 4.20 4.40 3.80 4.13 3.00 3.00 3.00 3.00 4.11 4.22 3.89 4.07 4.57 4.43 3.71 4.24

38 2.57 2.88 2.57 2.67 2.58 3.14 2.29 2.67 2.00 3.00 3.00 2.67 3.00 4.00 4.00 3.67 3.29 3.86 3.86 3.67 3.67 4.00 4.00 3.89 3.50 3.50 3.50 3.50 3.44 3.78 3.78 3.67 3.86 4.14 4.14 4.05

39 3.57 3.57 3.14 3.43 3.43 3.43 3.00 3.29 3.00 3.00 4.00 3.33 5.00 5.00 5.00 5.00 4.14 4.43 5.00 4.52 4.27 4.27 5.00 4.51 3.00 3.50 5.00 3.83 4.22 3.67 4.89 4.26 4.14 3.71 5.00 4.28

40 4.57 3.43 4.00 4.00 4.57 3.71 3.57 3.95 4.00 3.00 4.00 3.67 5.00 3.00 4.00 4.00 4.86 4.14 5.00 4.67 5.00 3.93 4.87 4.60 5.00 3.50 5.00 4.50 4.44 3.67 4.89 4.33 4.86 3.71 4.71 4.43

41 4.14 2.43 4.00 3.52 3.86 2.71 3.71 3.43 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.57 4.00 4.57 4.38 4.00 3.93 4.27 4.07 4.00 3.50 4.50 4.00 4.11 4.00 4.11 4.07 4.00 4.00 4.00 4.00

42 3.00 2.86 3.00 2.95 3.14 2.29 2.57 2.67 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.67 4.00 4.29 4.14 4.14 4.07 4.07 4.13 4.09 3.00 4.50 4.50 4.00 3.67 4.11 4.00 3.93 3.86 4.00 3.43 3.76

43 4.29 1.71 3.86 3.29 4.43 2.00 3.71 3.38 4.00 3.00 3.00 3.33 5.00 4.00 4.00 4.33 4.14 4.14 4.29 4.19 4.00 4.27 4.20 4.16 4.00 4.00 4.50 4.17 4.00 4.44 4.67 4.37 4.00 4.29 4.86 4.38

44 3.00 3.43 3.00 3.14 2.71 3.43 2.71 2.95 3.00 4.00 3.00 3.33 4.00 4.00 3.00 3.67 4.00 4.00 3.00 3.67 4.00 4.00 3.00 3.67 4.00 4.00 3.00 3.67 4.00 4.00 3.00 3.67 4.00 4.00 3.00 3.67

45 4.00 3.71 4.71 4.14 3.43 4.00 4.71 4.05 4.00 3.00 3.00 3.33 3.00 4.00 5.00 4.00 4.43 3.57 4.14 4.05 4.33 4.07 4.00 4.13 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.11 4.04 4.00 3.86 4.00 3.95

46 3.29 3.14 3.71 3.38 3.57 2.29 4.00 3.29 3.00 3.00 4.00 3.33 4.00 4.00 5.00 4.33 4.29 3.86 4.57 4.24 4.53 4.13 4.53 4.40 4.50 4.50 5.00 4.67 3.78 4.11 4.89 4.26 4.29 4.00 4.43 4.24


(6)

1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2 1 2 3 Rata2

48 3.29 4.00 4.29 3.86 3.57 3.57 4.29 3.81 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.29 4.29 4.43 4.34 4.93 4.93 4.93 4.93 4.50 4.50 4.00 4.33 4.22 4.22 4.22 4.22 4.43 4.43 4.43 4.43

49 2.57 2.57 2.57 2.57 2.57 2.43 2.57 2.52 2.00 2.00 3.00 2.33 4.00 4.00 3.00 3.67 3.43 3.57 3.00 3.33 3.80 3.67 3.00 3.49 4.00 3.50 3.00 3.50 3.67 3.89 3.00 3.52 4.00 4.00 3.00 3.67

50 2.43 2.43 3.00 2.62 2.29 2.29 3.43 2.67 3.00 2.00 3.00 2.67 4.00 3.00 3.00 3.33 4.00 4.00 3.86 3.95 3.93 3.87 3.87 3.89 4.00 4.00 3.50 3.83 3.78 3.78 4.11 3.89 3.86 3.71 4.00 3.86

51 2.14 2.43 4.00 2.86 2.29 2.71 4.43 3.14 2.00 2.00 2.00 2.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.57 3.86 4.00 3.87 3.73 3.87 4.00 4.00 4.00 4.00 3.78 4.00 4.00 3.93 4.00 3.86 4.14 4.00

52 2.57 2.43 2.43 2.48 2.57 2.57 2.57 2.57 3.00 2.00 2.00 2.33 4.00 3.00 3.00 3.33 4.00 3.00 3.00 3.33 3.93 3.00 3.00 3.31 4.00 3.00 3.00 3.33 4.00 3.00 3.00 3.33 4.00 3.00 3.00 3.33

53 4.86 3.86 3.14 3.95 4.86 3.00 2.14 3.33 3.00 3.00 2.00 2.67 5.00 4.00 4.00 4.33 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.93 3.80 3.91 3.50 4.00 3.50 3.67 4.11 3.89 3.78 3.93 4.29 4.00 4.00 4.10

54 3.14 3.57 2.71 3.14 3.00 3.57 2.71 3.09 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.71 4.43 4.00 4.38 4.20 4.67 4.07 4.31 4.50 4.50 4.50 4.50 4.00 4.78 4.22 4.33 4.00 4.71 4.00 4.24

55 2.29 3.00 2.57 2.62 2.57 3.00 2.57 2.71 2.00 2.00 3.00 2.33 3.00 4.00 4.00 3.67 4.43 4.71 4.57 4.57 3.93 4.40 4.00 4.11 4.00 5.00 4.50 4.50 3.78 4.40 4.33 4.17 4.00 4.43 4.43 4.29

56 2.83 2.86 3.00 2.90 2.67 2.63 1.83 2.38 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.27 4.09 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

57 4.14 4.14 3.86 4.05 4.43 4.14 3.43 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.71 3.86 3.71 3.76 3.80 3.93 3.73 3.82 2.50 3.00 4.00 3.17 3.89 3.67 3.78 3.78 3.86 3.86 3.86 3.86

58 3.14 2.71 2.86 2.90 2.71 3.00 2.57 2.76 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.67 4.43 4.71 4.57 4.57 4.20 3.93 4.20 4.11 4.00 4.00 4.00 4.00 4.33 4.11 3.78 4.07 4.43 4.00 4.14 4.19

59 3.43 4.57 3.57 3.86 3.57 4.14 4.29 4.00 3.00 4.00 4.00 3.67 4.00 5.00 5.00 4.67 4.57 3.86 4.43 4.29 4.33 4.13 4.50 4.32 4.00 4.00 4.00 4.00 4.56 4.11 4.22 4.30 4.57 4.57 4.14 4.43

60 3.71 2.71 3.57 3.33 3.57 2.57 3.57 3.24 4.00 2.00 3.00 3.00 5.00 3.00 4.00 4.00 4.57 3.71 4.29 4.19 4.07 3.93 3.93 3.98 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.89 4.11 4.00 4.14 4.00 4.14 4.09

61 3.57 3.57 4.14 3.76 3.43 3.43 3.86 3.57 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.14 3.29 3.43 3.62 3.80 3.53 3.80 3.71 4.00 3.00 3.50 3.50 3.78 4.00 3.78 3.85 4.00 3.57 3.57 3.71

62 3.86 2.71 2.57 3.05 4.29 2.43 1.83 2.85 4.00 2.00 2.00 2.67 3.00 3.00 3.00 3.00 3.86 3.29 3.00 3.38 3.73 3.00 3.00 3.24 3.00 3.00 3.00 3.00 3.78 3.00 3.00 3.26 3.43 3.00 3.00 3.14

63 1.43 2.57 3.71 2.57 1.57 2.57 2.57 2.24 2.00 4.00 4.00 3.33 2.00 4.00 4.00 3.33 3.71 3.43 4.14 3.76 3.80 3.60 3.93 3.78 4.00 4.00 4.00 4.00 3.44 3.78 4.00 3.74 4.14 3.86 4.00 4.00

64 3.00 3.14 3.29 3.14 3.14 3.57 3.14 3.28 4.00 5.00 5.00 4.67 4.00 5.00 5.00 4.67 4.00 4.00 4.43 4.14 4.00 4.00 4.40 4.13 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.56 4.19 4.00 4.00 4.57 4.19

65 2.86 3.14 2.57 2.86 3.29 3.14 2.57 3.00 3.00 4.00 4.00 3.67 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.87 3.87 4.07 3.94 4.50 4.50 4.00 4.33 4.00 4.00 4.78 4.26 4.00 4.00 5.00 4.33

66 2.86 3.14 4.14 3.38 3.00 3.57 4.14 3.57 3.00 4.00 3.00 3.33 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.14 4.05 4.07 4.00 4.00 4.02 5.00 4.00 4.00 4.33 4.00 3.89 3.89 3.93 4.00 3.85 4.00 3.95

67 3.14 3.29 3.14 3.19 3.14 3.43 3.43 3.33 3.00 4.00 3.00 3.33 4.00 5.00 4.00 4.33 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

68 3.71 3.86 3.71 3.76 3.71 3.71 3.71 3.71 3.00 3.00 4.00 3.33 4.00 4.00 4.00 4.00 4.14 4.14 4.43 4.24 4.00 4.00 3.93 3.98 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.22 4.07 4.00 4.00 4.14 4.05

69 1.86 2.57 2.57 2.33 2.71 2.43 2.43 2.52 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00 4.00 4.00 3.33 3.43 4.29 4.29 4.00 3.53 4.27 4.73 4.18 3.00 4.50 4.50 4.00 4.00 4.22 4.56 4.26 4.00 4.43 4.86 4.43

Keterangan :

Skala penilaian :

5 = Sangat setuju/terbaik/tertinggi 4 = Setuju/baik/tinggi

3 = Ragu-ragu/sedang 2 = Tidak setuju/jelek/rendah 1 = Sangat tidak setuju/terjelek/terendah X3.7 = Gaji/upah bagi karyawan

X3.8 = Jenjang karier bagi karyawan

X3.9 = Komunikasi antar personil dalam perusahaan

X3.3 = Ketrampilan mengenai PMMT/HACCP

X3.4 = Ketrampilan mengenai teknologi pengolahan

X3.5 = Perhargaan bagi karyawan

X3.6 = Kesempatan berkembang bagi karyawan

X3.1 = Pengetahuan mengenai PMMT/HACCP

X3.2 = Pengetahuan mengenai teknologi pengolahan