Pembangunan Kesejahteraan Sosial diarahkan pada pembangunan Penanggulangan Kemiskinan, diarahkan pada upaya pemberdayaan

Sedangkan prioritas lokasi dari arahan kebijakan ini meliputi Ibukota KabupatenKota dan Provinsi dan persebarannya ke wilayah penyangganya hinterland.

c. Pembangunan Ketenagakerjaan,

diarahkan pada terwujudnya hubungan yang harmonis antara pemerintah, industrial dan buruh serta penciptaan tenaga kerja yang mandiri, produktif, kompetitif. Agenda terhadap arah kebijakan dimaksud meliputi : 1. Penciptaan kesempatan kerja 2. Peningkatan kompetensi, daya saing dan sarana prasarana. 3. Pelatihan tenaga kerja berbasis potensi kewirausahaan. 4. Peningkatan produktifitas, kualitas dan kesejahteraan pekerja. 5. Pelaksanaan hubungan industrial. 6. Perlindungan hukum bagi tenaga kerja di daerah maupun di luar negeri. 7. Pemantapan kompetensi tenaga kerja melalui kurikulum yang berdaya saing. 8. Pengembangan kompetensi berbasis potensi lokal. 9. Penanganan pengangguran melalui padat karya

d. Pembangunan Kesejahteraan Sosial diarahkan pada pembangunan

kesejahteraan sosial, mengangkat harkat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS yang tidak berdaya dan tidak memiliki akses untuk melakukan mobilitas ke tingkat kualitas kehidupan yang lebih baik. Agenda terhadap arah kebijakan dimaksud meliputi : 1. Peningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi PMKS. 2. Peningkatan aksesibilitas PMKS terhadap pelayanan sosial dasar. 3. Peningkatan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial PSKS. 4. Penanganan dampak sosial bencana. 5. Peningkatan kualitas kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 6. Pengembangan pembiayaan JAMSOSDA dan perlindungan sosial. 7. Peningkatan 7. Peningkatan keberdayaan sosial yang berbasis masyarakat. Sedangkan prioritas lokasi dari arahan kebijakan ini meliputi wilayah Selatan Jawa Timur, Madura dan kepulauan serta wilayah dengan IPM rendah.

e. Penanggulangan Kemiskinan, diarahkan pada upaya pemberdayaan

masyarakat miskin dan kemudahan untuk akses kualitas hidup berbasis keluarga. Agenda terhadap arah kebijakan dimaksud meliputi : 1. Pengembangan program pemberdayaan masyarakat. 2. Jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin berbasis individu tanpa melihat status penyakit. 3. Pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan bebas biaya bagi masyarakat miskin. 4. Fasiltasi usaha ekonomi produktif bagi masyarakat miskin. 5. Fasilitasi kebutuhan dasar untuk Maskin non produktif. 6. Fasilitasi akses layanan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat. 7. Penataan dan pengembangan lembaga keuangan mikro untuk mendorong pendirian Badan Usaha Milik Desa BUMDes. 8. Pengembangan kelembagaan masyarakat miskin dalam meningkatkan posisi tawar. 9. Pengembangan ketrampilan bagi masyarakat miskin dalam mengembangkan kemampuan berusaha. 10. Penguatan lembaga masyarakat Organisasi Masyarakat Warga. Sedangkan prioritas lokasi dari arahan kebijakan ini adalah di kawasan tertinggal dan kawasan kumuh slum area di perkotaan. Indikasi dari keberhasilan misi ini adalah ditandai dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya usia harapan hidup; menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi; menurunnya prevelensi kurang gizi; menurunnya jumlah PMKS PMKS; terkendalinya laju pertumbuhan penduduk; perluasan lapangan kerja; meningkatnya produktifitas tenaga kerja; menurunnya Indeks Kemiskinan.

4. Arah Kebijakan misi Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Buatan, meliputi :