PMKS; terkendalinya laju pertumbuhan penduduk; perluasan lapangan kerja; meningkatnya produktifitas tenaga kerja; menurunnya Indeks
Kemiskinan.
4. Arah Kebijakan misi Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Buatan, meliputi :
a. Pengembangan Keanekaragaman
Hayati diarahkan
pada peningkatan nilai tambah potensi sumberdaya alam hayati secara
efisien dan
dengan tetap
memperhatikan kebutuhan
generasi mendatang.
Agenda terhadap arah kebijakan dimaksud meliputi : a. Identifikasi potensi dan pemanfaatan sumberdaya alam hayati.
b. Perlindungan potensi plasma nutfah dari klaim-klaim yang dilakukan para pengusaha multinasional MNCs.
c. Konservasi, rehabilitasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati secara lestari.
d. Pengembangan dan peningkatan jumlah patent internasional oleh para pelaku lokal atas pemanfaatan potensi sumberdaya alam
hayati.
Sedangkan prioritas lokasi dari arahan kebijakan ini meliputi kawasan lindung, Tahura R. Suryo, hutan kota dan kawasan pesisir pantai.
b. Pengembangan Energi diarahkan dalam rangka pemerataan dan
pemenuhan distribusi energi serta diversifikasi atas energi-energi utama dengan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Agenda terhadap arah kebijakan dimaksud meliputi :
1.
Pembangunan, pengembangan dan pendistribusian energi dan pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan.
2.
Optimalisasi pemanfaatan
sumber energi
bio dan
energi terbarukan lainnya yang ramah lingkungan serta berasal dari
potensi lokal yang tersedia. Sedangkan
Sedangkan prioritas lokasi dari arahan kebijakan ini meliputi kawasan perdesaan dan terpencil.
c. Pendayagunaan Sumber Daya Alam SDA Terbarukan, diarahkan
untuk memberikan prioritas utama pada kepentingan daya dukung alam dan kelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.
Eksploitasi SDA diarahkan untuk mempertimbangkan kepentingan penduduk lokal, kesetabilan daya dukung alam dan reklamasi paska
eksploitasi harus dapat dilakukan secara benar.
Agenda terhadap arah kebijakan dimaksud meliputi :
1.
Identifikasi dan inventarisasi potensi SDA terbarukan.
2.
Identifikasi dan inventarisasi pencemaran dan perusakan terhadap SDA terbarukan termasuk tanah dan lahan, udara, hutan.
3.
Pencegahan, pengawasan dan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan bagi SDA terbarukan.
4.
Penegakan hukum bagi pelanggaran peraturan lingkungan hidup.
5.
Rehabilitasi dan pemulihan daya dukung bagi SDA terbarukan.
6.
Peningkatan kawasan konservasi bagi SDA terbarukan melalui pemberdayaan masyarakat.
7.
Pengelolaanpemanfaatan SDA secara optimal dan lestari.
Sedangkan prioritas lokasi dari arahan kebijakan ini meliputi kawasan hutan produksi, konservasi dan hutan lindung serta sekitar kawasan
industri.
d. Pendayagunaan Sumber Daya Alam Tak-Terbarukan diarahkan pada