6. Arah Kebijakan misi Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, meliputi :
a. Pembangunan Hukum diarahkan untuk mewujudkan ketertiban sosial
yang dilakukan melalui penegakan supremasi hukum yang adil, konsisten, konsekwen, aspiratif, dan tidak diskriminatif. Disamping itu
pembangunan hukum diarahkan juga pada terwujudnya konstruksi hukum yang memberi peluang dan perlindungan bagi masyarakat sipil
untuk berkontribusi dalam pengelolaan negara berdasarkan prinsip- prinsip demokrasi, konstitusionalisme, hak-hak asasi manusia, dan
hukum yang berkeadilan.
Agenda terhadap arah kebijakan dimaksud meliputi : 1. Penataan produk hukum sesuai hirarki perundang-undangan dan
kearifan lokal. 2. Penguatan kelembagaan dan profesionalisme aparat hukum.
3. Pembangunan budaya hukum. 4. pengembangan jaringan advokasi hukum pada masyarakat.
5. Pengembangan akses masyarakat terhadap keadilan. 6. Penegakan supremasi hukum.
7. Penghormatan bagi masyarakat sipil untuk berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan.
Sedangkan prioritas lokasi dari arahan kebijakan ini meliputi daerah dengan tingkat kemiskinan dan kriminalitas tinggi.
b. Penyelenggaraan Pemerintahan
diarahkan untuk
mewujudkan penyelenggaraan otonomi daerah yang mampu mensejahterakan
rakyat dan pemantapan tatakelola kepemerintahan yang baik good
governance.
Agenda terhadap arah kebijakan dimaksud meliputi : 1. Penataan dan penguatan kelembagaan pemerintah daerah.
2. Pengembangan Diklat Aparatur. 3. Penyusunan
3. Penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM. 4. Peningkatan kinerja birokrasi berbasis kompetensi.
5. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang murah, mudah dan tepat.
6. Pemanfaatan teknologi
informasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan e-gov; e-procurement; e-bisnis.
7. Pendistribusian kewenangan antar daerah. 8. Peningkatan pengawasan aparatur.
9. Pengembangan kerja sama antar daerah dan lembaga. 10. Fasilitasi penguatan pemerintah desakelurahan.
11. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
12. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif.
Sedangkan prioritas lokasi dari arahan kebijakan ini meliputi ibukota Kecamatan, KabupatenKota dan Provinsi.
c. Pembangunan Politik