2.8.1 Konstruksi Katalitik Konverter
Katalitik converter terdiri dari : 1.
Inti katalis substrate Pengguna CC pada bidang otomotif biasanya menggunakan inti dari keramik
monolit dengan struktur sarang lebah honeycomb. Monolit tersebut dilapisi oleh FeCrAl pada beberapa aplikasi.
2. Washcoat
Washcoat adalah pembawa material katalis digunakan untuk menyebarkan katalis tersebut pada area yang luas sehingga katalis mudah bereaksi dengan gas
buang. Washcoat biasanya terbuat dari aluminium oksida, titanium oksida, silikon oksida
dan campuran silika dan alumina. Washcoat dibuat dengan permukaan agak kasar dan bentuk yang tidak biasa untuk memaksimalkan luas permukaan yang kontak dengan
gas buang sehingga katalis dapat bekerja secara efektif dan efisien. 3.
Katalis Biasanya terbuat dari logam mulia, platina adalah katalis yang paling aktif
diantara logam mulia lainnya dan secara luas digunakan namun tidak cocok dengan segala aplikasi karena adanya reaksi tambahan yang tidak diinginkan serta harganya
yang mahal. Palladium dan rhodium adalah jenis logam mulia lainnya yang biasa digunakan secara bersamaan. Palladium berfungsi sebagai katalis reaksi oksida ,
rhodium digunakan sebagai katalis reaksi reduksi dan platina dapat melakukan kedua reaksi tersebut oksida dan reduksi. Logam lain yang terkadang digunakan walaupun
secara terbatas adalah cerium, besi, mangan, tembaga, dan nikel. Digunakan secara terbatas karena memiliki produk sampingan yang juga cukup berbahaya. Nikel
dilarang di uni eropa karena reaksinya dengan CO menghasilkan nikel tetrakarbonil. Tembaga dilarang di Amerika Utara karena mengahasilkan senyawa dioksin.
2.8.2 Tipe-Tipe Katalitik Konverter
Katalitik Konverter dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah polutan yang dapat direaksikan :
1. Two way converter, digunakan pada mesin diesel. Di dalam converter ini
terdapat 2 reaksi simultan, yakni : a.
Oksidasi karbon monoksida menjadi karbondioksida b.
Oksidasi senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar terbakar parsial menjadi karbondioksida dan air converter jenis ini secara luas dipakai
pada mesin diesel untuk mengurangi senyawa hidrokarbon dan karbonmonoksida.
2. Three way Converter, digunakan pada mesin otto. Di dalam converter jenis ini
terdapat 3 reaksi simultan, yakni : a.
Reaksi reduksi nitrogen oksida menjadi nitrogen dan oksigen b.
Reaksi oksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida c.
Reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar menjadi karbon dioksida dan air
Ketiga reaksi ini berlangsung paling efisien ketika campuran udara – bahan bakar air to fuel ratio mendekati stoikiometri yaitu antara 14,6 – 14,8 berbanding 1. Oleh
karena itu, CC sulit diaplikasikan pada mesin yang masih menggunakan karburator untuk pemasukan bahan bakar. CC paling ideal digunakan dengan mesin yang telah
menggunakan closed loop feedback fuel injection.
2.8.3 Mekanisme kerja Katalitik Konverter