Biaya Pengusahaan Lebah Madu pada Perlebahan Milik Rakyat dan Milik Perhutani di Pati, Jawa Tengah dan Sukabumi, Jawa Barat.

RIAYA PENGUSAI-IAAN LERAH MADU
PADA PERLEBANAN MILIIIC PL4ICYAT DAN MILIIC PERHUTANI
DI PATI, JAWA TENGAH DAN SUKABUMI, JAWA BARAT

Agustina Emmi ICurniastuti

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL I-IUTAN
PAKULTAS ICEHUTANAN
INSTITUT I'ERTANIAN BOGOR
2004

AGUSTINA EMMI KURNIASTUTI. Biaya Pengusallaan Lebali Madu pada
Perlebahan Mililt Raltyat dan Milik Perhutani di Pati, Jawa Tengah dan
Sultabumi, Jawa Barat.
Di bawah bimbingan Ir. Bintang C.H.
Simangunsong, MS. Ph.D.

Kegiatan perlebahan memiliki manfaat yang sangat banyak, diantaranya
menglx~silkanproduk berupa madu, bee propolis, bee pollen dan ro,vril jelly yang
bernilai gizi tinggi sehiligga dapat meningkatkan gizi masyaraltat, menciptakan
lapangan


Itel-ja,

meningkatkan

pendapatan

masyarakat

seltitar

hutan,

meningkatkan nilai tambali dan pendapaiall liegala, sertta me~ijaigltelcstarian
butan. Saat ini, kebutuhan nladu di Indonesia diperkirakan 10-15 juta kg per
lahun, sedangkan produksi total Indonesia lianya sekitar 2 juta kg per tahun.
Jelaslah terlihat bahwa usaha perlebahan ~nenlililtiprospck yang baik. Ani~lisis
hiaya pengusahaari lebah rnadu perlu dilaltukan sebagai salah satu usalia
pengernbangan perlebahar~.
Penelitian ini bertujuan untult mengetahui dan menganalisis struktur

biaya pengusahaan lebah madu (perlebahan), serta mengana1is.i~harga pokolt
produk budidaya lebah lnadu dan keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.
Penelitian dilaltukan pada bulan Mei 2004 di 2 perlebaban milik I'ertim Perliutani,
yaitu Unit Pelalcsana Pengembangan Perlebahan (UP3) Regaloh di Jawa Tengall
clan UP3 Gunmlg Arca di Jawa Barat, serta d i 2 perlebahan mililt rakyat, yaitu
Apiari Harapan Maju Semesta di Jawa Tengah dan Apiari Kaliandra Sari d i Jawa
Barat. Pengu~npulandata dilalculta~ldengan nlelakultan ?engulturan Iangsung di
lapangan, wawancara dan pencatatan data yang terseclia di perusahaan. Analisis
data yang dilaltultan mencakup menghitung biaya peng~~sahaan
icbal: madu, harga
pokolt dan brenlc even point. Sister11 petnasaran produk lebah n~adudan dampak
usaha budidaya lebah madu terhadap kesejaliteraan masyaraltat juga dilta.ji.
Tahapan kegiatan budidaya lebah madu d i loltasi penelitinn terdiri dari
pen~eliharaanlebah, nligrnloq~,pengobatan lebah, pemanenan madu, penge~i~asa~i
produk lebah dan pemasaran, namun perlebahan Apis cercr~lcrtidak memerlultan
tallapan nzigrutory dan pengobatan Iebah. Struktnr biaya pcngusahaan lebah
nladu, baik uniuk Apis nzellifern maupun Apis cercmci, terdiri atas biaya. ietap (Ian

biaya variabel. Biaya tetap mencakup penyusutan dan bunga modal dari sarana
dan prasarana yang digunakan, pajak-pajalt, gaji pegawai, biaya ltantor dan

pemeli11;u-aan .iilventaris. Biaya variabel terdiri atas biaya material, ~ ~ p aden
h
sewa.
Biaya pengusahaan lebah madu A. mellijercr di UP3 Regaloh pada tahun
2003 diperltirakan sebesar Rp 257,2 juta dengan l~laduksimad~rsebesar 5.581 kg
yang dihasilltan dari 400 koloni lebah. Biaya pengusahaan lebah nladu di UP3
Gunung Arca pada tahun 2003 niencapai Rp 196,l juta deligall 11roduksi madu
4.19'2 kg yang dihasilkan dari '221 koloni lebah. Lebih lanjut, biaya pengusahaan
lebah n~ildudi Apiari Harapan Maju senlesta pada tahun 2003 diperltiraltan Rp
337,2 juta clengan produltsi madu 50.000 kg yang dihasilkan dari 900 ltoloni
l e b d ~ .Sementara itu, biaya pe~lgusahaanlebah madu A. ccrann di UP3 Gunung
Arca pada tahun 2003 sebesar Rp 3,4 juta dengan produksi 111adu59 kg yang
dihasilkan dari 30 koloni lebah. Sedangkan biaya pengusahaan lebah madu di
Apiari Kaliandra Sari pada tahun 2003 hanya Rp 104,6 juta dengan produksi
nladu 6.000 kg yang dillasilltan dari 200 koloni lebah.
Secara umum, biaya pengusahaan lebah ~naduA. cerann lebih lcecil
dibanding dengan A. n?ell(f&firm. Selain itu, biaya pengusahaan lebah madu
perlebahan I'erum Perhulani jauli lebih tinggi daripada perlebi~lianraltyat. I-IaI ini
disebabkan rendahliya produlttivitas perlebahan dan Lingginya biaya telap
pengusahaan lebah madu Per~un Perhutani dibandingkan perlebahan rakyal.

Akibatnya, harga pobok madu Perhutani nlenjadi jauh lebih tinggi daripada harga
pokok madu rakyat. Harga pokolc madu A, mellijircr di UP3 Rega!oh sebesar Rp
55.291 per kg dan di UP3 Gunung Arca Rp 56.123 per kg, sedangkan di Apiari
Harapan Maju Senlesta lianya sebesar Rp 8.093 per kg. Harga poltok madu A.
cerana di UP3 Gunung Arca sebesar Rp 69.557 per kg, sementsra di Apiari

lcaliandra Sari hal~yasebesar Rp 20.923 per kg.
Pengeluaran yang jauh lebih besar daripada pendapatan, membuat
perlebahan milik Perum Perhutani, bail