Kecuali paragraf 89 diterapkan, entitas membuat pilihan kebijakan akuntansi antara: (a) memasukkan penghasilan atau beban keuangan asuransi untuk periode berjalan

88. Kecuali paragraf 89 diterapkan, entitas membuat pilihan kebijakan akuntansi antara: (a) memasukkan penghasilan atau beban keuangan asuransi untuk periode berjalan

dalam laba rugi; atau (b) memisahkan penghasilan atau beban keuangan asuransi untuk periode berjalan dengan memasukkan ke dalam laba rugi sejumlah yang ditentukan oleh alokasi sistematis dari ekspektasi total penghasilan atau beban keuangan asuransi sepanjang jangka waktu kelompok kontrak, dengan menerapkan paragraf PP130-PP133.

74.16 Hak Cipta © 2018 Ikatan akuntan IndonesIa

89. Untuk kontrak asuransi dengan fitur partisipasi langsung, yang mana entitas menguasai item pendasarnya, maka entitas dapat memilih kebijakan akuntansi antara: (a) memasukkan penghasilan atau beban keuangan asuransi untuk periode berjalan

dalam laba rugi; atau (b) memisahkan pendapatan atau beban keuangan asuransi untuk periode berjalan dengan memasukkan suatu jumlah ke dalam laba rugi yang mengeleminasi ketidaksesuaian akuntansi (accounting mismatches) dengan penghasilan atau beban yang dimasukkan ke dalam laba rugi dari item pendasar yang dikuasai, dengan menerapkan paragraf PP134–PP136.

90. Jika entitas memilih kebijakan akuntansi yang ditetapkan dalam paragraf 88(b) atau paragraf 89(b), entitas memasukkan ke dalam penghasilan komprehensif lain selisih antara (i) penghasilan atau beban keuangan asuransi (yang diukur berdasarkan persyaratan dalam paragraf tersebut) dengan (ii) total penghasilan atau beban keuangan asuransi untuk periode berjalan.

91. Jika entitas mengalihkan kelompok kontrak asuransi atau menghentikan pengakuan kontrak asuransi dengan menerapkan paragraf 77: (a) entitas mereklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi (lihat PSAK 1:

Penyajian Laporan Keuangan) setiap sisa jumlah untuk kelompok (atau kontrak) yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain karena entitas memilih kebijakan akuntansi yang ditetapkan dalam paragraf 88(b).

(b) entitas tidak mereklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi (lihat PSAK

1) setiap sisa jumlah untuk kelompok (atau kontrak) yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain karena entitas memilih kebijakan akuntansi yang ditetapkan dalam paragraf 89(b).

92. Paragraf 30 mensyaratkan entitas untuk memperlakukan kontrak asuransi sebagai item moneter berdasarkan PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing untuk tujuan penjabaran item valuta asing ke dalam mata uang fungsional entitas. Entitas memasukkan selisih nilai tukar atas perubahan dalam jumlah tercatat kelompok kontrak asuransi ke dalam laporan laba rugi, kecuali selisih nilai tukar tersebut terkait dengan perubahan dalam jumlah tercatat kelompok kontrak asuransi yang dimasukkan ke dalam penghasilan komprehensif lain dengan menerapkan paragraf 90, dalam hal mana selisih nilai tukar tersebut dicatat dalam penghasilan komprehensif lain.

Pengungkapan

93. Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas mengungkapkan informasi dalam catatan atas laporan keuangan yang, bersama informasi didalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan dan laporan arus kas, memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak yang ditimbulkan kontrak asuransi (dalam ruang lingkup DE PSAK 74: Kontrak Asuransi) terhadap laporan posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, entitas mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai: (a) jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk kontrak yang tercakup dalam

ruang lingkup DE PSAK 74 (lihat paragraf 97–116); (b) pertimbangan signifikan, dan perubahan dalam pertimbangan tersebut, yang dibuat ketika menerapkan DE PSAK 74 (lihat paragraf 117–120); dan (c) sifat dan tingkat risiko dari kontrak asuransi yang berada dalam ruang lingkup DE PSAK 74 (lihat paragraf 121–132).

94. Entitas mempertimbangkan tingkat rincian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pengungkapan dan seberapa banyak penekanan harus dilakukan terhadap setiap jenis persyaratan.

Hak Cipta © 2018 Ikatan akuntan IndonesIa

Jika pengungkapan yang disajikan, sesuai dengan paragraf 97-132, tidak cukup untuk memenuhi tujuan pada paragraf 93, entitas mengungkapkan informasi tambahan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut.

95. Entitas menggabungkan atau memisahkan informasi tersebut sehingga informasi yang bermanfaat tidak tersamarkan baik dengan memasukkan banyak rincian yang tidak signifikan maupun dengan melakukan penggabungan item dengan karakteristik yang berbeda.

96. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 29-31 menetapkan persyaratan yang berkaitan dengan materialitas dan penggabungan informasi. Contoh dasar penggabungan yang mungkin sesuai untuk informasi yang diungkapkan mengenai kontrak asuransi adalah berdasarkan: (a) jenis kontrak (misalnya, lini produk utama); (b) wilayah geografis (misalnya, negara atau wilayah); atau (c) segmen yang dilaporkan, sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK 5: Segmen Operasi.

97. Dari pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 98-109, hanya paragraf 98-100 dan 102-105 diterapkan untuk kontrak yang telah menggunakan pendekatan alokasi premi. Jika entitas menggunakan pendekatan alokasi premi, entitas juga mengungkapkan: (a) kriteria mana dalam paragraf 53 dan 69 yang telah dipenuhi; (b) apakah entitas membuat penyesuaian untuk nilai waktu uang dan efek risiko keuangan

dengan menerapkan paragraf 56 dan 57(b); dan (c) metode yang telah dipilih untuk mengakui arus kas akuisisi asuransi dengan menerapkan paragraf 59(a).

98. Entitas mengungkapkan rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana jumlah tercatat neto atas kontrak dalam ruang lingkup DE PSAK 74: Kontrak Asuransi berubah selama periode berjalan karena pengakuan arus kas serta penghasilan dan beban dalam laporan kinerja keuangan. Rekonsiliasi terpisah diungkapkan untuk kontrak asuransi terbitan dan kontrak reasuransi milikan. Entitas menyesuaikan persyaratan paragraf 100-109 untuk mencerminkan fitur kontrak reasuransi yang milikan yang berbeda dengan kontrak asuransi terbitan; misalnya, peningkatan atau pengurangan beban bukan merupakan pendapatan.

99. Entitas menyediakan informasi yang cukup dalam rekonsiliasi untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengidentifikasi perubahan dari arus kas dan jumlah yang diakui dalam laporan kinerja keuangan. Untuk memenuhi persyaratan ini, entitas: (a) mengungkapkan, dalam sebuah tabel, rekonsiliasi yang ditetapkan dalam paragraf 100-

105; dan (b) untuk setiap rekonsiliasi, menyajikan jumlah tercatat bersih pada awal dan pada akhir periode, dipisahkan antara total kelompok kontrak aset dan total untuk kelompok kontrak yang liabilitas, menjadi sama dengan jumlah yang disajikan dalam laporan posisi keuangan sesuai penerapan paragraf 78.

100. Entitas mengungkapkan rekonsiliasi saldo dari awal hingga akhir secara terpisah untuk masing-masing: (a) komponen liabilitas (atau aset) neto atas sisa masa pertanggungan, tidak termasuk

komponen kerugian. (b) komponen kerugian, jika ada (lihat paragraf 47-52 dan 57-58). (c) liabilitas klaim atas kejadian klaim. Untuk kontrak asuransi yang menerapkan pendekatan

alokasi premi sesuai dengan deskripsi paragraf 53-59 atau 69-70, entitas mengungkapkan rekonsiliasi secara terpisah untuk: (i) estimasi nilai kini arus kas masa depan; dan (ii) penyesuaian risiko nonkeuangan.

74.18 Hak Cipta © 2018 Ikatan akuntan IndonesIa

101. Untuk kontrak asuransi selain yang menggunakan pendekatan alokasi premi sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 53-59 atau 69-70, entitas juga mengungkapkan rekonsiliasi saldo dari awal hingga akhir secara terpisah untuk masing-masing: (a) estimasi nilai kini arus kas masa depan; (b) penyesuaian risiko nonkeuangan; dan

(c) marjin jasa kontraktual. 102. Tujuan rekonsiliasi dalam paragraf 100-101 adalah untuk menyediakan berbagai jenis

informasi mengenai hasil jasa asuransi. 103. Jika relevan, entitas mengungkapkan secara terpisah setiap jumlah berikut terkait

dengan jasa asuransi, dalam rekonsiliasi yang disyaratkan dalam paragraf 100: (a) pendapatan asuransi. (b) beban jasa asuransi, menunjukkan secara terpisah:

(i) kejadian klaim (tidak termasuk komponen investasi) dan beban jasa asuransi lainnya; (ii) amortisasi arus kas akuisisi asuransi; (iii) perubahan yang terkait dengan jasa lalu, yaitu perubahan arus kas pemenuhan

sehubungan dengan liabilitas atas kejadian klaim; dan perubahan yang terkait dengan jasa masa depan, misalnya kerugian pada kelompok kontrak yang merugi dan pembalikan atas kerugian tersebut.

(c) komponen investasi yang dikecualikan dari pendapatan asuransi dan beban jasa asuransi. 104. Jika relevan, entitas mengungkapkan secara terpisah setiap jumlah yang berkaitan

dengan jasa asuransi berikut ini, dalam rekonsiliasi yang disyaratkan dalam paragraf 101: (a) perubahan terkait dengan jasa masa depan, sesuai paragraf PP96-PP118, menampilkan

secara terpisah: (i) perubahan dalam estimasi yang menyesuaikan marjin jasa kontraktual; (ii) perubahan dalam estimasi yang tidak menyesuaikan marjin jasa kontraktual, yaitu

kerugian pada kelompok kontrak yang merugi dan pembalikan atas kerugian tersebut; dan

(iii) dampak dari kontrak dengan pengakuan awal pada periode berjalan. (b) perubahan terkait dengan jasa kini, yaitu: (i) jumlah marjin jasa kontraktual yang diakui dalam laba rugi untuk mencerminkan pengalihan jasa; (ii) perubahan dalam penyesuaian risiko nonkeuangan yang tidak terkait dengan jasa masa depan atau jasa lalu; dan (iii) penyesuaian pengalaman (lihat paragraf PP96(a), PP97(c) dan PP113(a)). (c) perubahan terkait dengan jasa lalu, yaitu perubahan arus kas pemenuhan sehubungan dengan kejadian klaim (lihat paragraf PP97(b) dan PP113 (a)).

105. Untuk melengkapi rekonsiliasi dalam paragraf 100-101, jika dapat diterapkan, entitas juga mengungkapkan secara terpisah setiap jumlah berikut yang tidak terkait dengan jasa asuransi yang diberikan dalam periode berjalan: (a) arus kas dalam periode tersebut, termasuk:

(i) premi yang diterima untuk kontrak asuransi terbitan (atau dibayar untuk kontrak reasuransi yang dimiliki); (ii) arus kas biaya akuisisi asuransi; dan (iii) kejadian klaim yang telah dibayarkan serta biaya jasa asuransi lainnya yang telah

dibayarkan untuk kontrak asuransi terbitan (atau dipulihkan dengan kontrak reasuransi yang milikan), tidak termasuk arus kas akuisisi asuransi.

(b) dampak perubahan risiko nonkinerja penerbit kontrak reasuransi milikan; (c) penghasilan atau beban keuangan asuransi; dan (d) item tambahan lainnya yang mungkin diperlukan untuk memahami perubahan dalam

jumlah tercatat neto atas kontrak asuransi.

Hak Cipta © 2018 Ikatan akuntan IndonesIa

106. Untuk kontrak asuransi terbitan yang tidak diterapkan pendekatan alokasi premi sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 53-59, entitas mengungkapkan analisis atas pendapatan asuransi yang diakui pada periode berjalan yang meliputi: (a) jumlah terkait dengan perubahan liabilitas atas sisa masa pertanggungan sebagaimana

ditentukan dalam paragraf PP124, mengungkapkan secara terpisah: (i) beban jasa asuransi yang terjadi selama periode sebagaimana ditentukan pada

paragraf PP124(a); (ii) perubahan dalam penyesuaian risiko nonkeuangan, sebagaimana ditentukan dalam paragraf PP124(b); dan (iii) jumlah marjin jasa kontraktual yang diakui dalam laba rugi karena pengalihan jasa

pada periode berjalan, sebagaimana ditentukan dalam paragraf PP124(c). (b) alokasi dari porsi premi yang berkaitan dengan pemulihan arus kas akuisisi asuransi.

107. Untuk kontrak asuransi yang tidak diterapkan pendekatan alokasi premi sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 53-59 atau 69-70, entitas mengungkapkan dampak terhadap laporan posisi keuangan secara terpisah untuk kontrak asuransi terbitan dan kontrak reasuransi milikan yang pengakuan awalnya diakui pada periode berjalan, menunjukkan dampaknya pada pengakuan awal terhadap: (a) estimasi nilai kini arus kas keluar masa depan, yang menunjukkan secara terpisah jumlah

arus kas akuisisi asuransi; (b) estimasi nilai kini arus kas masuk masa depan; (c) penyesuaian risiko nonkeuangan; dan (d) marjin jasa kontraktual.

108. Dalam pengungkapan yang disyaratkan paragraf 107, entitas secara terpisah mengungkapkan jumlah yang dihasilkan dari:

(a) kontrak yang diperoleh dari entitas lain dalam pengalihan kontrak asuransi atau kombinasi bisnis; dan (b) kelompok kontrak yang merugi.

109. Untuk kontrak asuransi yang tidak diterapkan pendekatan alokasi premi sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 53-59 atau 69-70, entitas mengungkapkan penjelasan kapan entitas memperkirakan pengakuan marjin jasa kontraktual yang tersisa pada akhir periode pelaporan dalam laba rugi, baik secara kuantitatif, dalam rentang waktu yang sesuai, atau dengan menyediakan informasi kualitatif. Informasi tersebut harus disediakan secara terpisah untuk kontrak asuransi terbitan dan kontrak reasuransi milikan.