Pola Kerontokan Buah Tiga Kultivar Mangga
Bul. Agron. (32) (2) 1 - 6 (2004)
Pola Kerontokan Buah Tiga Kultivar
Mangga
Pattern of Fruit Drop of Three Cultivars of Mango
Sakhidinl*,BambangS. Purwoko2,RoedhyPoerwanto2,SlametSusanto2,SudirmanYahya2daDAhmad S. Abidin2
Diterima 10 Juli 2003/Disetujui 4 Agustus 2004
ABSTRACT
I
:
;
j
j
II
Information on the pattern of fruit drop of mangois required to determinethe appropriate methodand time ill
.
reducingfruit drop. By this method,fruit retentionor numberof harvestedfruit of mangocan be increased.Theaim of
this researchwas to determinethe pattern of fruit drop of Gadung21, Manalagi 69 and Golek 3I . The resultsof this
researchshowedthat the pattern of fruit drop of Gadung21, Golek 31 and Manalagi 69 was similar. All cultivars
showedthat there was one peak (the highest numberof fruit drop) in fruit drop. It occurred at 6 days after anthesis
(DAA). After 24 DAA, the numberoffruit drop wasconstant,namelynear to zero. It occurred until harvest.
J
Key words..Mango,Fruit drop, Fruit set
i
PENDAHULUAN
,
!
Mangga (Mangifera indica L.) merupakansalah
I
.,
f
!
I
I
i
:
.
;
Menurut
Biro
Pusat
Statistik,
jumlah
. Indonesia
tahun
2002
mencapai
212 juta
jiwa.penduduk
Dengan
perkiraan konsurnsi buah rnangga sebanyak 3.20
satujenisbuahtropik terpentingyangsernakindisukai.
kg/kapita/tahun(Ditjen Bina Produksi Hortikultura,
Selain dirnakansegar,buah mangga dapat dikonsurnsi
dalam berbagaibentuk produk olahan seperti jus clan
selai.Buah rnanggatersusunatas 11-18%kulit, 14-22%
daging,60-75%pelok (biji). Setiap 100 g dagingbuah
rnanggamengandung78-85% air, 0.3-0.8 g protein, 0.10.2 g lernak,13.2-20g karbohidrat,0.6-0.7 g serat,9-25
mg kalsium, 10-15mg fosfor, clan0.1-0.2 mg besi, 1462 mg vitamin C, 0.03-0.09 mg vitamin BJ, clan0.050.08 mg vitamin B2, serta nilai energi 225-350 kJ
(Sukonthasing
et al., 1997).
Tanarnan rnangga mempunyai toleransi tumbuh
'yang tinggi, akan tetapi untuk mendapatkanpertumbuhan clan basil optimum diperlukan syarat-syarat
2001) maka I~donesiamemerlukan679 418 ton buah
rnanggasiap ~onsurnsitahun 2002. Produksi rnangga
Indonesiapada tahun 2002 sebesar891 666 ton (BPS,
2002). Denganperkiraan kerusakanpascapanen20%,
rnaka buah mangga siap konsurnsi pada tahun 2002
adalah 713333 ton. Meskipun jumlah tersebut relatif
mencukupi kebutuhan buah rnangga dalam negeri,
produksiperlu ditingkatkanuntuk tujuan ekspor.
Produksibuah rnanggadapat ditingkatkanmelalui
beberapacara di antaranyaadalah mengurangijumlah
buah rnanggayang rontok. Untuk mengurangijumlah
buah rontok, diperlukan inforrnasi dasar terrnasukdi
antaranyaadalah pola kerontokan buah. Rontoknya
tertentu. Tanarnanrnanggamemerlukansuhu optimum
antara26-28°C, ketinggiantempatrnaksimal500 m di
ataspermukaanlaut (dpl), clancurahhujan tahunan200250 rom yang dibantuirigasi atau 1 900-2 050 mm atau
lebih dengandrainaseyang baik. Pada ketinggian di
atas1 000 m dpl, tanarnanrnanggarnasihdapattumbuh
namunmengalamihambatanpertumbuhanclanproduktivitasnya rendah (Ditjen Bina Produksi Hortikultura,
2002).
Menurut Crane et al. (1997), tanarnan rnangga
mempunyaitoleransi yang baik terhadap setiap jenis
tanah. Namun demikian untuk dapat tumbuh clan
berproduksi dengan baik, tanarnan rnangga menghendaki tanah yang subur, solum dalam, pH relatif
netral,irigasi clandrainaseyangbaik.
buah yang terjadi sejak pembentukanbuah sampai
menjelangpanen sangatmengurangiprotiuksi rnangga.
Kerontokan buah rnangga yang teqadi menyebabkan
hanya satu diantara 1 000 bunga herrnafrodit yang
menjadibuah sampaidipanen(Craneet al., 1997).
Rukayah et al. (1996) menyatakanbahwa selain
faktor genetik,penyebabkerontokanbuah adalahcurah
hujan, angin, seranganharna clan penyakit, defisiensi
haraclanhormonal. Kerontokanbuahterjadi mulai saat
terbentuknyabuah sampai menjelangpaneD. Menurut
Quintanaet al. (1984), tingkat kerontokanyang tinggi
terjadi pada minggu pertarna setelah fruit set.
Kerontokanterus berlangsungsampaiminggu ke tujuh,
walaupun tingkat kerontokamtyarendah. lumlah buah
yangrontok rnencapai90% daTijumlah buah terbentuk.
I
StarPengajarFakullaSPertanian.UniversitasJenderalSoedim1an,Purwokerto.
KampusUNSOED,JI. Dr. SoepamoKolak Pas 125 Telp. (0281) 38791,Purwokerto(* Penulisuntuk korespondensi).
2
StafPengajarFakultasPertanian,Institut PertanianBogor.
JI Meranti KarnpusIPB Dam1aga,Bogor. E mail: [email protected]
PolaKerontokanBuah...
1
,
r
Bul. Agron. (32) (2) 1 - 6 (2004)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukanpola
kerontokanbuah pada tiga kultivar mangga,mengkaji
perbedaanbobot daDukuran antarabuah manggayang
diretensi dengan buah mangga yang rontok dan
mengkaji perbedaankomponenbasil dan basil mangga
antarkultivar.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di perkebunan mangga
milik PT Fajar Mekar lndah (PT Frigga) yang berlokasi
di Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten
Pasuruan,Jawa Timur dari bulan Juni 2001 sampai
dengan Desember2001. Bahanyang digunakanadalah
tanaman mangga berumur 14 tahun dan seragam
kultivar Golek 31, Gadung 21, dan Manalagi 69.
Penentuanpohon didasarkanpada keseragarnantinggi
tanaman, lebar atau garis tengah tajuk. Alat yang
digunakan adalah hand counter, jangka sorong,
meteran, timbangan, jaring buah, pisau, dan tangga
pallen.
Mula-mula dilakukan penandaan10 malai setiap
pohon pada saat anthesis(bila lebih dari 95% bunga
sudah membuka) dan di bawahnya dipasang jaring
buah. Pemilihan malai didasarkan atas keseragaman
ukuran dan keseragamanwaktu berbunga dalam satu
pohon.Setiapunit percobaanterdiri atasdua pohon dan
setiapkultivar manggadiulangtiga kali.
Jumlah bunga per malai diamati mulai bunga
ri1ekarpenuhbaik terhadapbungajantan maupunbunga
hermafrodit.Jumlah buah terbentuk per malai diamati
pada saatbuah berukuranlebih kurang 0.50 cm (umur
10 hari setelahbungamekar penuh). Jumlahdaunyang
diamati merupakanjumlah daunflush terakhir. Hal ini
denganpertimbanganbahwa daun-daunterdekat (pada
flush terakhir)paling berperandalammensuplaiasimilat
untuk perkembanganbuah. Jumlah buah retensi (buah
yang masih menempelpada tangkai buah) dan rontok
diamati sejak buah berukuran 0.50 cm sampai pallen.
Jumlah buah retensi diamati dengan cara menghitung
buah sehatyang masihbertahandi malai. Jumlahbuah
rontok diamati dengan cara menghitung buah rontok
yang ditampungjaring buah yang dipasangdi bawah
malai dan diikat pada setiap pangkal malai.
Pengamatan
panjangdan lebar buah retensi dan rontok
dengan menggunakanjangka sorong. Buah retensi
tersebutdiperoleh dengancara mengambil buah yang
masih segarpada malai yang tidak diberi jaring buah,
2
namun relatif bersamaandalam pembungaa~ya p~da
satu pohon (waktu berbunga untuk masmg-masmg
pohon ditandai). Selain ill jug~ dilakukan pengamatan
terbadap bobot satu buah, baik untuk buah mangga
retensi maupun yang rontok. denga~ menggunaka~
timbangan. Peubah-peubahdl atas dlamatl tlga ban
sekali sampai buah berumur 30 hari setelah anthesis.
(HSA), satu minggu sekali sampai buah berumur 60
HSA, dan dua minggu sekali sampaibuah berumur90
HSA. Untuk mengetahui perbedaanpola kerontokan
buah antarkultivar, makajumlah buahrontok daTimulai
pengamatansampai akhir ditampilkan dalam bentuk
grafik.
BASIL DAN PEMBAHASAN
.,
PertumbuhanMala, dan Produb, Mangga
Tabel 1 menunjukkanbahwajumlah bungajantan,
jumlah bunga total, nisbah bunga jantan/bungatotal,
nisbah bunga hermafrodit/bungatotal berbeda antar
kultivar mangga. Jumlah bunga jantan, jumlah bunga
total; nisbahbungajantan/bungatotal tertinggi terdapat
pada mangga kultivar Gadung 21, namun kultivar
tersebut mempunyai jumlah bunga hermafrodit yang
sarna dengan kultivar Manalagi 69 dan Golek 31.
Gadung21 juga mempunyainisbah bungahermafrodit/
bunga total dan nisb~hbunga hermafrodit/bungajantan
terendah. Menurut Pracaya (1993), nisbah bunga
hermafrodit/bungajantan dipengaruhi berbagai faktor
terutama kultivar, namun besarnya berkisar 1.25 77.9%. Hal ini hampir sarnadenganyang dikemukakan
oleh Davenportdan Nunez-Elisea(1997), nisbahbunga
hermafrodit terhadap bunga jantan sangat ditentukan
oleh kultivar manggadanbiasanyakurangdari 50%.
Tabel 2 menunjukkan bahwa Gadung 21
membentukbuah per malai paling banyak,yaitu 10.50.
Persen buah terbentuk per malai tertinggi juga
ditunjukkan oleh kultivar Gadung 21, yaitu 9.95%.
Tingkat kerontokanbuahper malai tertinggi terjadi pada
Gadung 21 yaitu 99.22%. Dengan demikian jumlah
buah dipanen per pohon kultivar G~durig 21 paling
rendahdibandingkandengankultivlif Manalagi 69 dan
Golek 31. Tabel 2 juga menunjukkanbahwa tingkat
kerontokan buah per malai kultivar Manalagi 69,
Gadung21, dan Golek 31 di atas95%. Angka tersebut
menunjukkan tingkat kerontokan buah mangga yang
tinggi.
Sakhidin,B.S. Purwoko,R. Poerwanto,S.Susanto,S. YahyadanA.S. Abidin
,
,
Bul. Agron.(32)(2) 1 - 6 (2004)
Tabell, Jumlahbunga danjumlah clauDkultivar Manalagi69, Gadung21, clanGolek 31
Kultivar
Jumlah
bunga
jantan
Jumlah
bunga
herrnafrodit
Jumlah
bungatotal
Nisbah bunga jantan/
bunga total
(%)
Manalagi69
488,66b
719.40a
496.77b
109.45a
597.11b
81.68b
Nisbah
bungaherrnafrodit/
bungatotal
(%)
18.32a
Gadung21
Golek31
Nisbah
bungaherrnafrodit/
bungajantan
(%)
22.44 a
Jumlah
clauD
flush
terakhir
.
5.58a
105.50a
824,90a
87.21a
12.80b
14,66b
5.72a
107.27a
603,71b
82.30b
17.87a
21.59a
4.45 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf sarnapadakolom yang sarnamenunjukkantidak berbedanyatapadauji DMRT
taraf 5 %.
Tabel2, Komponenbasil clanbasil rnanggakultivar Manalagi69, Gadung21, clanGolek 31
Kultivar
Jumlah
buah
terbentuk
Manalagi69
Gadung21
Golek31
Persen
buah
terbentuk
per rnalai
(%)
7,80b
9.95 a
8.38b
8.54b
10.50a
8.99b
Jumlah
buah
rontok per
rnalai
Tingkat
kerontokan
buahper
rnalai(%)
8.13a
10.15a)
8.59a
Jumlah
buah
dipanen
per rnalai
97.88c
99.22 a
98.98b
0.41 a
0.35b
0.40b
Jumlah
buah
dipanen
per pabon
Bobot buah
dipanenper
pohon(kg)
24,60 a
21,OOb
24,00 a
12.56a
10.98a
11.81a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf sarnapadakolom yang sarnamenunjqkkantidak berbedanyatapadauji DMRT
taraf 5 %,
J
"
:
PertumbuhanBuah Retensidan Buah Rontok
T
huh
an
a
b
e
I 3
'
menunJ
t
b
an ara
ua
h
ukk
an
a
d
anya
per
b
e
d
aan
d' t
' d
lIe ens1
engan
yang
b
buah rnangga Dusheri yang rontok mempunyai
kandungan
pertum-,
ua
h
retenSl.
.
yang
'
P d
9 HSA
b bt tk paasemua
tud b h I bkult b1varrnangga,
h d
aaumur,
b h d b ah
0 0 sa ua, e ar ua, an panJang ua ar1 u
rono
Pada
,
Manalag1
,
.
,
tlngg1
,lebih
69
bobot
,.
'
'
,
d1bandmg
satu
buah
buah
yang
yang
rontok
lebih
rendah
,
dibandingkan
sesua1 dengan
pendapat
buah
,
Ta1z clan
,
buah
di (1991),
duk pertumbuhan
Ihb
d tergantung
b k b auksm
HI
yang pro Sloe 1J1yang se ang er em ang, a
b ka
d
fun
uks
'
,
dlIetensl
tersebut
ZeIger
'
yang
auks in yang
Hal
,
m1
pem
rontok.
. hanya ,
19% clan bobot satu buah manggayang dlIetens1,.
'"
_
,
'
er
1tan
engan
gSl
b e laha n se I .
K an d ungan
'
a
m
a uks m
'
d a I am
yang
men duk
I e b 1' h fen
ung
dab
tersebut disebabkan tin ggmya akti VItas enz1mperok-
.-
.
"
'
'
.
sedangkan pada Gadung 21 dan G01ek 31 berturu t-turnt
d
10°1 H I ' ,
. ukk
b h
42°1
10
an
10.
a km1menunJ
an I a wa
pertumb h
b h
k
' h
b
sldaseclanlA:A-oksldasepada buah rontok (BaJwaclan
Zora, 1997b), Menurut Bangerth (2000), kandungan
d h
'
k tk
' , ,
k '
au sm yang fen a menmg a an sens1tlv1tasseI
pe
u an 1 an mg an engan u retens1, as1
I't ' B '
d
Z
(1997 )
' ukk
b h
peDe1Ian aJwa an ora
a menunJ an a wa
terhadap
u
an
rtumb
ua
h
yang
d 'b
a an
d.
k
ronto
d
menga
aInl
b ah
am atan
' H
'I
,
etllen
,.
dengan
mengekskres1kan
. ..
",
htlk sehmggaterJadlpeInlsahanset,
,
enz1m
h1dro-
Tabel3. Pertumbuhanbuahretensiclanbuah rontok padaumur 9 HSA
Komponen
pertumbuhan
Bobotsatubuah(g)
Lebarbuah(cm)
Panjangbuah(cm)
Kultivar Manalagi69
Kultivar Gadung21
Buah retensi
Buah rontok
Buahretensi
Buah rontok
0,73 a
6,94 a
8.84 a
0.14b
3,76b
431b
0.14a
4,40 a
5.70 a
0.06b
1,90b
2.42b
Kultivar Golek 31
Buah retensi Buah rontok
1.07a
7,13a
9.73 a
O.llb
4.10b
5.22b'
Keterangan: Angka yang diikuti huruf sarnapadabans clankultivar yang sarnamenunjukkantidak berbedanyatapada
uji t 5 %.
1
,!
!
!
.
Pola Kerontokan Buah.,.
3
,
Bul. Agron. (32) (2) 1 - 6 (2004)
Pola KerontokanBuah
:.!
6
IV
E
5
...
G)
Co
~
,g
4
-+-- Gadung 21
-Golek
31
Manalagi 69
c
e3
-;~ 2
.c
.c
.!!
1
§0
-,
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
Hari pengamatan ke
Hari pengamatanke 1 = 3 Hari SetelahAnthesis (HSA), 2 = 6 HSA, 3 =9 HSA, 4 = 12 HSA, 5 = 15 HSA, 6 = 18
HSA, 7 = 21 HSA, 8 = 24 HSA, 9 = 31 HSA, 10 = 38 HSA, 11 =45 HSA, 12 = 52 HSA, 13 = 59 HSA
Gambar1. Jurnlahbuahrontok per malai kultivar Manalagi69, Gadung21, daDGolek 31.
Hasil penelitian Abruzzese et al. (1995)
menunjukkanbahwapadabuah apel yang rontok terjadi
penurunan pembelahansel, perkembangandinding sel
daD aktivitas inti sel. Hambatan pertumbuhanbuah
berkaitan dengan kandungan K+, protein, daD
polisacharidayang rendah. Pada saat 38 hari setelah
bunga mekar penuh bobot rata-rata buah yang rontok
56% lebih rendah ,dibandingkandengan buah yang
diretensi.
c~
12
.- 10
C/I
c
G)
-;
...
8
-+-- Gadung 21
~
6
-Golek
.!!
E
4
-,
2
.c
~
~
31
Manalagi 69
"':c~'
"
~
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
Hari pengamatan ke
Hari pengamatan
ke 1 = 3 Hari SetelahAnthesis(HSA), 2 = 6 HSA, 3 = 9 HSA, 4 = 12 HSA, 5 = 15 HSA, 6 = 18 HSA.
.7= 21 HSA, 8 = 24 HSA, 9 = 31 HSA, 10 = 38 HSA, 11 = 45 HSA, 12 = 52 HSA, 13 = 59 HSA
Gambar 2. Jumlahbuahretensiper malai kultivar Manalagi69, Gadung21 daDGolek 31.
4
Sakhidin,B.S. Purwoko,R. Poerwanto,S.Susanto,S. YahyadaDA.S. Abidin
,
~~;;;~~?f';
Bul. Agron.
(32) (2) 1
- 6 (2004)
Pola kerontokanbuah rnanggakultivar Manalagi
69, Gadung21 daDGolek 31 dapatdilihat padaGambar
1. Ketiga kultivar menunjukkanpola kerontokanbuah
rnangga yang sarna, yaitu pola hanya satu puncak
kerontokan buah rnangga rnaksimum hanya terjadi
sekali yaitu pada saat 6 HSA. Setelahitu jumlah buah
yang rontok menurun drastis. Penurunan rnasih
berlanjutsarnpaihari ke 21 setelahanthesis. Setelahitu
kerontokansangatrendah dan mencapaiDol pada saat
24 hari setelahanthesisdaDhal ini berlangsungsarnpai
buah dipanen. Hasil yang mirip dilaporkan oleh
Quintana et ai. (1984), kerontokan buah rnangga
tertinggi kultivar Carabaoterjadi pada minggu pertarna
setelah bunga mekar penuh dan berlangsung terns
setelah itu walaupun tingkat kerontokannya lebih
rendah.
Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah buah
retensi (jurnlah buah yang rnasih kuat bertahanpada
rnalai buah) kultivar Manalagi 69, Gadung 21, daD
Golek 31 menunjukkanpola yang sarna. Mula-mula
jurnlah buah retensi meningkat daD mencapai
puncaknyapadasaat6 HSA. Setelahmencapaipuncak,
jurnlah buah retensi terns menurun sarnpai 31 HSA.
Setelahitu jumlah buah retensiper rnalai relatif konstan
daD
hal ini berlangsung
sarnpai
pallen.
kultivar
menunjukkan
bahwajumlah
buah
retensiKetiga
per rnalai
rata-
ratadi bawahsatu. Hal ini menunjukkan
bahwabanyak;:
rnalai yang tidak ada buahnya (kosong). Tingginya
tingkat kerontokan ataurendahnyaretensibuah rnangga
juga dapat dilihat pada Tabel 2. Jumlah buah retensi
atau jumlah buah dipanen per rna1ai untuk kultivar
Manalagi 69 = 0.41 (0.37% daTi jumlah bunga
hermafrodit atau 4.8% daTi jumlah buah terbentuk).
Jurnlahbuah dipanenper rnalai kultivar Gadung 21 =
0.35 (0.33% daTijurnlah bunga herrnafrodit atau 3.3%
daTijumlah buah terbentuk). Pada Golek 31, jumlah
buah dipanenper rnalai 0.40 (0.37% daTijurnlah bunga
hermafrodit atau 4.4% daTi jumlah buah terbentuk).
Jtlrnlahbuah dipanenper rna1aiketiga ku1tivartersebut
lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah buah
dipanenyang dilaporkanoleh Craneet ai. (1997), yaitu
jumlah buah dipanen per rnalai pada umumnya 0.1%
daTi jurnlah bunga herrnafrodit. Namun demikian,
persentasebuah terbentuk pada penelitian ini lebih
rendah dibandingkanbasil penelitian Quintana et ai.
(1984) padarnanggaCarabao,yang mencapai10% daTi
jurnlahbungahermafrodit.
KESIMPULAN
.
Pola kerontokanbuah rnanggakultivar Gadung
21, Manalagi69 dan Golek 31 sarna,yaitu dengansatu
puncak (pada 6 HSA). Buah rnangga yang rontok
mempunyai bobot daD ukuran lebih rendah
dibandingkanbuah retensi. Gadung 21 menghasilkan
jumlah buah terbentuk, persen buah jadi per rnalai
.
PolaKerontokanBuah...
c~-
terendah daD tingkat kerontokan buah per rnalai
tertinggi dibandingkan Golek 31 daD Manalagi 69.
Manalagi 69 menghasilkanjumlah buah dipanen per
rnalaitertinggi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkanterima kasih kepadaPusat
Kajian Buah Tropika, Institut Pertanian Bogor atas
sebagianpendanaanpenelitian ini daDPT Fajar Mekar
Indah, Pasuruan atas ijin pelaksanaanpenelitian di
KebunJarangan,Pasuruan.
DAFfAR PUSTAKA
Abruzzese, A., I. Mignani, S.M. Coccuc. 1995.
Nutritional status in apples and June drop. J.
Amer.Soc.Hort.Sci.120(1):71-74.
'Bajwa, B.K.S., G.S.S. Zora. 1997a. Abscission of
'
Mango fruitlets I. in relation to endogenous
concentrationof IAA, GA3 and abscisic acid in
pedicelsand
' fruitlets. Fruits(Paris).52(3):159-165.
!
. 1997b. Abscissionof
Mango fruitlets II in relation to the activity of
indole-3 -acetic acid oxidase and peroxidasein
fruitlets. Fruits(Paris).52(5):307-312.
Bangerth, F. 2000. Abscission and thinning of young
fruit and their regulation by plant hormones.and
bioregulators.Plant Growth Regul.31:43-59.
BPS. 2002. Statistik Indonesia. Biro Pusat Statistik.
Jakarta.. .
Crane,J.H., I.S.E. Bally, R.V. Mosqueida-Vazquez,E.
Tomer. 1997.Crop Production.In: R.E. Litz (ed).
The Mango: Botany, Production, and Uses.CAB
International.
Davenport,T .L, R. Nunez-Elisea.1997. Reproductive
Physiology. In: R.E. Litz (ed.). The Mango:
Botany, Production,and Uses.CAB International.
p.69-146.
Direktorat JenderalBina Produksi Hortikultura. 200I.
Kebijakan, Strategi daD Program Pengembangan
Produksi
Hortikultura.
Rencana Strategis
dan
Program Kerja
tahun 2001-2004.
Departemen
Pertanian.
. 2002. PedornanPenerapanJarninan
Mutu Terpadu Mangga. Direktorat JenderalBina
Produksi Hortikultura Departemen Pertanian
5
~-
~~
Bul. Agron.(32)(2) 1- 6 (2004)
,
bekerja sarna dengan Pusat Kajian Buah-buahan
Tropika, Institut PertanianBogor.
Maamun, A.T. Sapii, Z.A. Mohamed,.C.S. Teng
(eds). Panduan Penanaman Mangga. Institut
Penyelidikan daD Kemajuan Pertanian Malaysia,
Kuala Lumpur.
Pracaya.1993. BertanamMangga. PenebarSwadaya.
Jakarta.163bal.
Quintana, E.G., P. Nanthacai, H. Hiranpradit, D.B.
Mendoza Jr, S. Ketsa. 1984. Changesin Mango
during growth and maturation.In: D.B. Mendoza
Jr., R.B.H. Wills (eds.) Mango
Fruit
Development, Postharvest Physiology and
Marketingin ASEAN.
Rukayah, A., J.I. Bala, T.M.T. Ab Malik.
1996.
PembungaandaD pembuahan.Dalam: T .A.M.T.
Sukonthasing,S., M. Wonggrakpanich,E.W.M Verheij.
1997. Surnber Daya Nabati Asia Tenggara 2.
Buah-buahan yang dapat dimakan. Dalam:
E.W.M. Verheij, R.F. Coronel (eds). (Terjemahan
BahasaInggris). Penerbit PT GramediaPustaka
Umum.
Taiz, L., E. Zeiger. 1991. Plant Physiology. The
Benyamin/Cummings
Publ. Co., Inc.559p.
. c
Ii;
;;.
'"
,
;;;;
~
;"
)
..
"
i
"
. :,
.
,
6
Sakhidin,B.S. Purwoko,R. Poerwanto,S.Susanto,S. YahyadaDA.S. Abidin
-#'
Bul. Agron. (32) (2) 1 - 6 (2004)
Pola Kerontokan Buah Tiga Kultivar
Mangga
Pattern of Fruit Drop of Three Cultivars of Mango
Sakhidinl*,BambangS. Purwoko2,RoedhyPoerwanto2,SlametSusanto2,SudirmanYahya2daDAhmad S. Abidin2
Diterima 10 Juli 2003/Disetujui 4 Agustus 2004
ABSTRACT
I
:
;
j
j
II
Information on the pattern of fruit drop of mangois required to determinethe appropriate methodand time ill
.
reducingfruit drop. By this method,fruit retentionor numberof harvestedfruit of mangocan be increased.Theaim of
this researchwas to determinethe pattern of fruit drop of Gadung21, Manalagi 69 and Golek 3I . The resultsof this
researchshowedthat the pattern of fruit drop of Gadung21, Golek 31 and Manalagi 69 was similar. All cultivars
showedthat there was one peak (the highest numberof fruit drop) in fruit drop. It occurred at 6 days after anthesis
(DAA). After 24 DAA, the numberoffruit drop wasconstant,namelynear to zero. It occurred until harvest.
J
Key words..Mango,Fruit drop, Fruit set
i
PENDAHULUAN
,
!
Mangga (Mangifera indica L.) merupakansalah
I
.,
f
!
I
I
i
:
.
;
Menurut
Biro
Pusat
Statistik,
jumlah
. Indonesia
tahun
2002
mencapai
212 juta
jiwa.penduduk
Dengan
perkiraan konsurnsi buah rnangga sebanyak 3.20
satujenisbuahtropik terpentingyangsernakindisukai.
kg/kapita/tahun(Ditjen Bina Produksi Hortikultura,
Selain dirnakansegar,buah mangga dapat dikonsurnsi
dalam berbagaibentuk produk olahan seperti jus clan
selai.Buah rnanggatersusunatas 11-18%kulit, 14-22%
daging,60-75%pelok (biji). Setiap 100 g dagingbuah
rnanggamengandung78-85% air, 0.3-0.8 g protein, 0.10.2 g lernak,13.2-20g karbohidrat,0.6-0.7 g serat,9-25
mg kalsium, 10-15mg fosfor, clan0.1-0.2 mg besi, 1462 mg vitamin C, 0.03-0.09 mg vitamin BJ, clan0.050.08 mg vitamin B2, serta nilai energi 225-350 kJ
(Sukonthasing
et al., 1997).
Tanarnan rnangga mempunyai toleransi tumbuh
'yang tinggi, akan tetapi untuk mendapatkanpertumbuhan clan basil optimum diperlukan syarat-syarat
2001) maka I~donesiamemerlukan679 418 ton buah
rnanggasiap ~onsurnsitahun 2002. Produksi rnangga
Indonesiapada tahun 2002 sebesar891 666 ton (BPS,
2002). Denganperkiraan kerusakanpascapanen20%,
rnaka buah mangga siap konsurnsi pada tahun 2002
adalah 713333 ton. Meskipun jumlah tersebut relatif
mencukupi kebutuhan buah rnangga dalam negeri,
produksiperlu ditingkatkanuntuk tujuan ekspor.
Produksibuah rnanggadapat ditingkatkanmelalui
beberapacara di antaranyaadalah mengurangijumlah
buah rnanggayang rontok. Untuk mengurangijumlah
buah rontok, diperlukan inforrnasi dasar terrnasukdi
antaranyaadalah pola kerontokan buah. Rontoknya
tertentu. Tanarnanrnanggamemerlukansuhu optimum
antara26-28°C, ketinggiantempatrnaksimal500 m di
ataspermukaanlaut (dpl), clancurahhujan tahunan200250 rom yang dibantuirigasi atau 1 900-2 050 mm atau
lebih dengandrainaseyang baik. Pada ketinggian di
atas1 000 m dpl, tanarnanrnanggarnasihdapattumbuh
namunmengalamihambatanpertumbuhanclanproduktivitasnya rendah (Ditjen Bina Produksi Hortikultura,
2002).
Menurut Crane et al. (1997), tanarnan rnangga
mempunyaitoleransi yang baik terhadap setiap jenis
tanah. Namun demikian untuk dapat tumbuh clan
berproduksi dengan baik, tanarnan rnangga menghendaki tanah yang subur, solum dalam, pH relatif
netral,irigasi clandrainaseyangbaik.
buah yang terjadi sejak pembentukanbuah sampai
menjelangpanen sangatmengurangiprotiuksi rnangga.
Kerontokan buah rnangga yang teqadi menyebabkan
hanya satu diantara 1 000 bunga herrnafrodit yang
menjadibuah sampaidipanen(Craneet al., 1997).
Rukayah et al. (1996) menyatakanbahwa selain
faktor genetik,penyebabkerontokanbuah adalahcurah
hujan, angin, seranganharna clan penyakit, defisiensi
haraclanhormonal. Kerontokanbuahterjadi mulai saat
terbentuknyabuah sampai menjelangpaneD. Menurut
Quintanaet al. (1984), tingkat kerontokanyang tinggi
terjadi pada minggu pertarna setelah fruit set.
Kerontokanterus berlangsungsampaiminggu ke tujuh,
walaupun tingkat kerontokamtyarendah. lumlah buah
yangrontok rnencapai90% daTijumlah buah terbentuk.
I
StarPengajarFakullaSPertanian.UniversitasJenderalSoedim1an,Purwokerto.
KampusUNSOED,JI. Dr. SoepamoKolak Pas 125 Telp. (0281) 38791,Purwokerto(* Penulisuntuk korespondensi).
2
StafPengajarFakultasPertanian,Institut PertanianBogor.
JI Meranti KarnpusIPB Dam1aga,Bogor. E mail: [email protected]
PolaKerontokanBuah...
1
,
Pola Kerontokan Buah Tiga Kultivar
Mangga
Pattern of Fruit Drop of Three Cultivars of Mango
Sakhidinl*,BambangS. Purwoko2,RoedhyPoerwanto2,SlametSusanto2,SudirmanYahya2daDAhmad S. Abidin2
Diterima 10 Juli 2003/Disetujui 4 Agustus 2004
ABSTRACT
I
:
;
j
j
II
Information on the pattern of fruit drop of mangois required to determinethe appropriate methodand time ill
.
reducingfruit drop. By this method,fruit retentionor numberof harvestedfruit of mangocan be increased.Theaim of
this researchwas to determinethe pattern of fruit drop of Gadung21, Manalagi 69 and Golek 3I . The resultsof this
researchshowedthat the pattern of fruit drop of Gadung21, Golek 31 and Manalagi 69 was similar. All cultivars
showedthat there was one peak (the highest numberof fruit drop) in fruit drop. It occurred at 6 days after anthesis
(DAA). After 24 DAA, the numberoffruit drop wasconstant,namelynear to zero. It occurred until harvest.
J
Key words..Mango,Fruit drop, Fruit set
i
PENDAHULUAN
,
!
Mangga (Mangifera indica L.) merupakansalah
I
.,
f
!
I
I
i
:
.
;
Menurut
Biro
Pusat
Statistik,
jumlah
. Indonesia
tahun
2002
mencapai
212 juta
jiwa.penduduk
Dengan
perkiraan konsurnsi buah rnangga sebanyak 3.20
satujenisbuahtropik terpentingyangsernakindisukai.
kg/kapita/tahun(Ditjen Bina Produksi Hortikultura,
Selain dirnakansegar,buah mangga dapat dikonsurnsi
dalam berbagaibentuk produk olahan seperti jus clan
selai.Buah rnanggatersusunatas 11-18%kulit, 14-22%
daging,60-75%pelok (biji). Setiap 100 g dagingbuah
rnanggamengandung78-85% air, 0.3-0.8 g protein, 0.10.2 g lernak,13.2-20g karbohidrat,0.6-0.7 g serat,9-25
mg kalsium, 10-15mg fosfor, clan0.1-0.2 mg besi, 1462 mg vitamin C, 0.03-0.09 mg vitamin BJ, clan0.050.08 mg vitamin B2, serta nilai energi 225-350 kJ
(Sukonthasing
et al., 1997).
Tanarnan rnangga mempunyai toleransi tumbuh
'yang tinggi, akan tetapi untuk mendapatkanpertumbuhan clan basil optimum diperlukan syarat-syarat
2001) maka I~donesiamemerlukan679 418 ton buah
rnanggasiap ~onsurnsitahun 2002. Produksi rnangga
Indonesiapada tahun 2002 sebesar891 666 ton (BPS,
2002). Denganperkiraan kerusakanpascapanen20%,
rnaka buah mangga siap konsurnsi pada tahun 2002
adalah 713333 ton. Meskipun jumlah tersebut relatif
mencukupi kebutuhan buah rnangga dalam negeri,
produksiperlu ditingkatkanuntuk tujuan ekspor.
Produksibuah rnanggadapat ditingkatkanmelalui
beberapacara di antaranyaadalah mengurangijumlah
buah rnanggayang rontok. Untuk mengurangijumlah
buah rontok, diperlukan inforrnasi dasar terrnasukdi
antaranyaadalah pola kerontokan buah. Rontoknya
tertentu. Tanarnanrnanggamemerlukansuhu optimum
antara26-28°C, ketinggiantempatrnaksimal500 m di
ataspermukaanlaut (dpl), clancurahhujan tahunan200250 rom yang dibantuirigasi atau 1 900-2 050 mm atau
lebih dengandrainaseyang baik. Pada ketinggian di
atas1 000 m dpl, tanarnanrnanggarnasihdapattumbuh
namunmengalamihambatanpertumbuhanclanproduktivitasnya rendah (Ditjen Bina Produksi Hortikultura,
2002).
Menurut Crane et al. (1997), tanarnan rnangga
mempunyaitoleransi yang baik terhadap setiap jenis
tanah. Namun demikian untuk dapat tumbuh clan
berproduksi dengan baik, tanarnan rnangga menghendaki tanah yang subur, solum dalam, pH relatif
netral,irigasi clandrainaseyangbaik.
buah yang terjadi sejak pembentukanbuah sampai
menjelangpanen sangatmengurangiprotiuksi rnangga.
Kerontokan buah rnangga yang teqadi menyebabkan
hanya satu diantara 1 000 bunga herrnafrodit yang
menjadibuah sampaidipanen(Craneet al., 1997).
Rukayah et al. (1996) menyatakanbahwa selain
faktor genetik,penyebabkerontokanbuah adalahcurah
hujan, angin, seranganharna clan penyakit, defisiensi
haraclanhormonal. Kerontokanbuahterjadi mulai saat
terbentuknyabuah sampai menjelangpaneD. Menurut
Quintanaet al. (1984), tingkat kerontokanyang tinggi
terjadi pada minggu pertarna setelah fruit set.
Kerontokanterus berlangsungsampaiminggu ke tujuh,
walaupun tingkat kerontokamtyarendah. lumlah buah
yangrontok rnencapai90% daTijumlah buah terbentuk.
I
StarPengajarFakullaSPertanian.UniversitasJenderalSoedim1an,Purwokerto.
KampusUNSOED,JI. Dr. SoepamoKolak Pas 125 Telp. (0281) 38791,Purwokerto(* Penulisuntuk korespondensi).
2
StafPengajarFakultasPertanian,Institut PertanianBogor.
JI Meranti KarnpusIPB Dam1aga,Bogor. E mail: [email protected]
PolaKerontokanBuah...
1
,
r
Bul. Agron. (32) (2) 1 - 6 (2004)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukanpola
kerontokanbuah pada tiga kultivar mangga,mengkaji
perbedaanbobot daDukuran antarabuah manggayang
diretensi dengan buah mangga yang rontok dan
mengkaji perbedaankomponenbasil dan basil mangga
antarkultivar.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di perkebunan mangga
milik PT Fajar Mekar lndah (PT Frigga) yang berlokasi
di Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten
Pasuruan,Jawa Timur dari bulan Juni 2001 sampai
dengan Desember2001. Bahanyang digunakanadalah
tanaman mangga berumur 14 tahun dan seragam
kultivar Golek 31, Gadung 21, dan Manalagi 69.
Penentuanpohon didasarkanpada keseragarnantinggi
tanaman, lebar atau garis tengah tajuk. Alat yang
digunakan adalah hand counter, jangka sorong,
meteran, timbangan, jaring buah, pisau, dan tangga
pallen.
Mula-mula dilakukan penandaan10 malai setiap
pohon pada saat anthesis(bila lebih dari 95% bunga
sudah membuka) dan di bawahnya dipasang jaring
buah. Pemilihan malai didasarkan atas keseragaman
ukuran dan keseragamanwaktu berbunga dalam satu
pohon.Setiapunit percobaanterdiri atasdua pohon dan
setiapkultivar manggadiulangtiga kali.
Jumlah bunga per malai diamati mulai bunga
ri1ekarpenuhbaik terhadapbungajantan maupunbunga
hermafrodit.Jumlah buah terbentuk per malai diamati
pada saatbuah berukuranlebih kurang 0.50 cm (umur
10 hari setelahbungamekar penuh). Jumlahdaunyang
diamati merupakanjumlah daunflush terakhir. Hal ini
denganpertimbanganbahwa daun-daunterdekat (pada
flush terakhir)paling berperandalammensuplaiasimilat
untuk perkembanganbuah. Jumlah buah retensi (buah
yang masih menempelpada tangkai buah) dan rontok
diamati sejak buah berukuran 0.50 cm sampai pallen.
Jumlah buah retensi diamati dengan cara menghitung
buah sehatyang masihbertahandi malai. Jumlahbuah
rontok diamati dengan cara menghitung buah rontok
yang ditampungjaring buah yang dipasangdi bawah
malai dan diikat pada setiap pangkal malai.
Pengamatan
panjangdan lebar buah retensi dan rontok
dengan menggunakanjangka sorong. Buah retensi
tersebutdiperoleh dengancara mengambil buah yang
masih segarpada malai yang tidak diberi jaring buah,
2
namun relatif bersamaandalam pembungaa~ya p~da
satu pohon (waktu berbunga untuk masmg-masmg
pohon ditandai). Selain ill jug~ dilakukan pengamatan
terbadap bobot satu buah, baik untuk buah mangga
retensi maupun yang rontok. denga~ menggunaka~
timbangan. Peubah-peubahdl atas dlamatl tlga ban
sekali sampai buah berumur 30 hari setelah anthesis.
(HSA), satu minggu sekali sampai buah berumur 60
HSA, dan dua minggu sekali sampaibuah berumur90
HSA. Untuk mengetahui perbedaanpola kerontokan
buah antarkultivar, makajumlah buahrontok daTimulai
pengamatansampai akhir ditampilkan dalam bentuk
grafik.
BASIL DAN PEMBAHASAN
.,
PertumbuhanMala, dan Produb, Mangga
Tabel 1 menunjukkanbahwajumlah bungajantan,
jumlah bunga total, nisbah bunga jantan/bungatotal,
nisbah bunga hermafrodit/bungatotal berbeda antar
kultivar mangga. Jumlah bunga jantan, jumlah bunga
total; nisbahbungajantan/bungatotal tertinggi terdapat
pada mangga kultivar Gadung 21, namun kultivar
tersebut mempunyai jumlah bunga hermafrodit yang
sarna dengan kultivar Manalagi 69 dan Golek 31.
Gadung21 juga mempunyainisbah bungahermafrodit/
bunga total dan nisb~hbunga hermafrodit/bungajantan
terendah. Menurut Pracaya (1993), nisbah bunga
hermafrodit/bungajantan dipengaruhi berbagai faktor
terutama kultivar, namun besarnya berkisar 1.25 77.9%. Hal ini hampir sarnadenganyang dikemukakan
oleh Davenportdan Nunez-Elisea(1997), nisbahbunga
hermafrodit terhadap bunga jantan sangat ditentukan
oleh kultivar manggadanbiasanyakurangdari 50%.
Tabel 2 menunjukkan bahwa Gadung 21
membentukbuah per malai paling banyak,yaitu 10.50.
Persen buah terbentuk per malai tertinggi juga
ditunjukkan oleh kultivar Gadung 21, yaitu 9.95%.
Tingkat kerontokanbuahper malai tertinggi terjadi pada
Gadung 21 yaitu 99.22%. Dengan demikian jumlah
buah dipanen per pohon kultivar G~durig 21 paling
rendahdibandingkandengankultivlif Manalagi 69 dan
Golek 31. Tabel 2 juga menunjukkanbahwa tingkat
kerontokan buah per malai kultivar Manalagi 69,
Gadung21, dan Golek 31 di atas95%. Angka tersebut
menunjukkan tingkat kerontokan buah mangga yang
tinggi.
Sakhidin,B.S. Purwoko,R. Poerwanto,S.Susanto,S. YahyadanA.S. Abidin
,
,
Bul. Agron.(32)(2) 1 - 6 (2004)
Tabell, Jumlahbunga danjumlah clauDkultivar Manalagi69, Gadung21, clanGolek 31
Kultivar
Jumlah
bunga
jantan
Jumlah
bunga
herrnafrodit
Jumlah
bungatotal
Nisbah bunga jantan/
bunga total
(%)
Manalagi69
488,66b
719.40a
496.77b
109.45a
597.11b
81.68b
Nisbah
bungaherrnafrodit/
bungatotal
(%)
18.32a
Gadung21
Golek31
Nisbah
bungaherrnafrodit/
bungajantan
(%)
22.44 a
Jumlah
clauD
flush
terakhir
.
5.58a
105.50a
824,90a
87.21a
12.80b
14,66b
5.72a
107.27a
603,71b
82.30b
17.87a
21.59a
4.45 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf sarnapadakolom yang sarnamenunjukkantidak berbedanyatapadauji DMRT
taraf 5 %.
Tabel2, Komponenbasil clanbasil rnanggakultivar Manalagi69, Gadung21, clanGolek 31
Kultivar
Jumlah
buah
terbentuk
Manalagi69
Gadung21
Golek31
Persen
buah
terbentuk
per rnalai
(%)
7,80b
9.95 a
8.38b
8.54b
10.50a
8.99b
Jumlah
buah
rontok per
rnalai
Tingkat
kerontokan
buahper
rnalai(%)
8.13a
10.15a)
8.59a
Jumlah
buah
dipanen
per rnalai
97.88c
99.22 a
98.98b
0.41 a
0.35b
0.40b
Jumlah
buah
dipanen
per pabon
Bobot buah
dipanenper
pohon(kg)
24,60 a
21,OOb
24,00 a
12.56a
10.98a
11.81a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf sarnapadakolom yang sarnamenunjqkkantidak berbedanyatapadauji DMRT
taraf 5 %,
J
"
:
PertumbuhanBuah Retensidan Buah Rontok
T
huh
an
a
b
e
I 3
'
menunJ
t
b
an ara
ua
h
ukk
an
a
d
anya
per
b
e
d
aan
d' t
' d
lIe ens1
engan
yang
b
buah rnangga Dusheri yang rontok mempunyai
kandungan
pertum-,
ua
h
retenSl.
.
yang
'
P d
9 HSA
b bt tk paasemua
tud b h I bkult b1varrnangga,
h d
aaumur,
b h d b ah
0 0 sa ua, e ar ua, an panJang ua ar1 u
rono
Pada
,
Manalag1
,
.
,
tlngg1
,lebih
69
bobot
,.
'
'
,
d1bandmg
satu
buah
buah
yang
yang
rontok
lebih
rendah
,
dibandingkan
sesua1 dengan
pendapat
buah
,
Ta1z clan
,
buah
di (1991),
duk pertumbuhan
Ihb
d tergantung
b k b auksm
HI
yang pro Sloe 1J1yang se ang er em ang, a
b ka
d
fun
uks
'
,
dlIetensl
tersebut
ZeIger
'
yang
auks in yang
Hal
,
m1
pem
rontok.
. hanya ,
19% clan bobot satu buah manggayang dlIetens1,.
'"
_
,
'
er
1tan
engan
gSl
b e laha n se I .
K an d ungan
'
a
m
a uks m
'
d a I am
yang
men duk
I e b 1' h fen
ung
dab
tersebut disebabkan tin ggmya akti VItas enz1mperok-
.-
.
"
'
'
.
sedangkan pada Gadung 21 dan G01ek 31 berturu t-turnt
d
10°1 H I ' ,
. ukk
b h
42°1
10
an
10.
a km1menunJ
an I a wa
pertumb h
b h
k
' h
b
sldaseclanlA:A-oksldasepada buah rontok (BaJwaclan
Zora, 1997b), Menurut Bangerth (2000), kandungan
d h
'
k tk
' , ,
k '
au sm yang fen a menmg a an sens1tlv1tasseI
pe
u an 1 an mg an engan u retens1, as1
I't ' B '
d
Z
(1997 )
' ukk
b h
peDe1Ian aJwa an ora
a menunJ an a wa
terhadap
u
an
rtumb
ua
h
yang
d 'b
a an
d.
k
ronto
d
menga
aInl
b ah
am atan
' H
'I
,
etllen
,.
dengan
mengekskres1kan
. ..
",
htlk sehmggaterJadlpeInlsahanset,
,
enz1m
h1dro-
Tabel3. Pertumbuhanbuahretensiclanbuah rontok padaumur 9 HSA
Komponen
pertumbuhan
Bobotsatubuah(g)
Lebarbuah(cm)
Panjangbuah(cm)
Kultivar Manalagi69
Kultivar Gadung21
Buah retensi
Buah rontok
Buahretensi
Buah rontok
0,73 a
6,94 a
8.84 a
0.14b
3,76b
431b
0.14a
4,40 a
5.70 a
0.06b
1,90b
2.42b
Kultivar Golek 31
Buah retensi Buah rontok
1.07a
7,13a
9.73 a
O.llb
4.10b
5.22b'
Keterangan: Angka yang diikuti huruf sarnapadabans clankultivar yang sarnamenunjukkantidak berbedanyatapada
uji t 5 %.
1
,!
!
!
.
Pola Kerontokan Buah.,.
3
,
Bul. Agron. (32) (2) 1 - 6 (2004)
Pola KerontokanBuah
:.!
6
IV
E
5
...
G)
Co
~
,g
4
-+-- Gadung 21
-Golek
31
Manalagi 69
c
e3
-;~ 2
.c
.c
.!!
1
§0
-,
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
Hari pengamatan ke
Hari pengamatanke 1 = 3 Hari SetelahAnthesis (HSA), 2 = 6 HSA, 3 =9 HSA, 4 = 12 HSA, 5 = 15 HSA, 6 = 18
HSA, 7 = 21 HSA, 8 = 24 HSA, 9 = 31 HSA, 10 = 38 HSA, 11 =45 HSA, 12 = 52 HSA, 13 = 59 HSA
Gambar1. Jurnlahbuahrontok per malai kultivar Manalagi69, Gadung21, daDGolek 31.
Hasil penelitian Abruzzese et al. (1995)
menunjukkanbahwapadabuah apel yang rontok terjadi
penurunan pembelahansel, perkembangandinding sel
daD aktivitas inti sel. Hambatan pertumbuhanbuah
berkaitan dengan kandungan K+, protein, daD
polisacharidayang rendah. Pada saat 38 hari setelah
bunga mekar penuh bobot rata-rata buah yang rontok
56% lebih rendah ,dibandingkandengan buah yang
diretensi.
c~
12
.- 10
C/I
c
G)
-;
...
8
-+-- Gadung 21
~
6
-Golek
.!!
E
4
-,
2
.c
~
~
31
Manalagi 69
"':c~'
"
~
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
Hari pengamatan ke
Hari pengamatan
ke 1 = 3 Hari SetelahAnthesis(HSA), 2 = 6 HSA, 3 = 9 HSA, 4 = 12 HSA, 5 = 15 HSA, 6 = 18 HSA.
.7= 21 HSA, 8 = 24 HSA, 9 = 31 HSA, 10 = 38 HSA, 11 = 45 HSA, 12 = 52 HSA, 13 = 59 HSA
Gambar 2. Jumlahbuahretensiper malai kultivar Manalagi69, Gadung21 daDGolek 31.
4
Sakhidin,B.S. Purwoko,R. Poerwanto,S.Susanto,S. YahyadaDA.S. Abidin
,
~~;;;~~?f';
Bul. Agron.
(32) (2) 1
- 6 (2004)
Pola kerontokanbuah rnanggakultivar Manalagi
69, Gadung21 daDGolek 31 dapatdilihat padaGambar
1. Ketiga kultivar menunjukkanpola kerontokanbuah
rnangga yang sarna, yaitu pola hanya satu puncak
kerontokan buah rnangga rnaksimum hanya terjadi
sekali yaitu pada saat 6 HSA. Setelahitu jumlah buah
yang rontok menurun drastis. Penurunan rnasih
berlanjutsarnpaihari ke 21 setelahanthesis. Setelahitu
kerontokansangatrendah dan mencapaiDol pada saat
24 hari setelahanthesisdaDhal ini berlangsungsarnpai
buah dipanen. Hasil yang mirip dilaporkan oleh
Quintana et ai. (1984), kerontokan buah rnangga
tertinggi kultivar Carabaoterjadi pada minggu pertarna
setelah bunga mekar penuh dan berlangsung terns
setelah itu walaupun tingkat kerontokannya lebih
rendah.
Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah buah
retensi (jurnlah buah yang rnasih kuat bertahanpada
rnalai buah) kultivar Manalagi 69, Gadung 21, daD
Golek 31 menunjukkanpola yang sarna. Mula-mula
jurnlah buah retensi meningkat daD mencapai
puncaknyapadasaat6 HSA. Setelahmencapaipuncak,
jurnlah buah retensi terns menurun sarnpai 31 HSA.
Setelahitu jumlah buah retensiper rnalai relatif konstan
daD
hal ini berlangsung
sarnpai
pallen.
kultivar
menunjukkan
bahwajumlah
buah
retensiKetiga
per rnalai
rata-
ratadi bawahsatu. Hal ini menunjukkan
bahwabanyak;:
rnalai yang tidak ada buahnya (kosong). Tingginya
tingkat kerontokan ataurendahnyaretensibuah rnangga
juga dapat dilihat pada Tabel 2. Jumlah buah retensi
atau jumlah buah dipanen per rna1ai untuk kultivar
Manalagi 69 = 0.41 (0.37% daTi jumlah bunga
hermafrodit atau 4.8% daTi jumlah buah terbentuk).
Jurnlahbuah dipanenper rnalai kultivar Gadung 21 =
0.35 (0.33% daTijurnlah bunga herrnafrodit atau 3.3%
daTijumlah buah terbentuk). Pada Golek 31, jumlah
buah dipanenper rnalai 0.40 (0.37% daTijurnlah bunga
hermafrodit atau 4.4% daTi jumlah buah terbentuk).
Jtlrnlahbuah dipanenper rna1aiketiga ku1tivartersebut
lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah buah
dipanenyang dilaporkanoleh Craneet ai. (1997), yaitu
jumlah buah dipanen per rnalai pada umumnya 0.1%
daTi jurnlah bunga herrnafrodit. Namun demikian,
persentasebuah terbentuk pada penelitian ini lebih
rendah dibandingkanbasil penelitian Quintana et ai.
(1984) padarnanggaCarabao,yang mencapai10% daTi
jurnlahbungahermafrodit.
KESIMPULAN
.
Pola kerontokanbuah rnanggakultivar Gadung
21, Manalagi69 dan Golek 31 sarna,yaitu dengansatu
puncak (pada 6 HSA). Buah rnangga yang rontok
mempunyai bobot daD ukuran lebih rendah
dibandingkanbuah retensi. Gadung 21 menghasilkan
jumlah buah terbentuk, persen buah jadi per rnalai
.
PolaKerontokanBuah...
c~-
terendah daD tingkat kerontokan buah per rnalai
tertinggi dibandingkan Golek 31 daD Manalagi 69.
Manalagi 69 menghasilkanjumlah buah dipanen per
rnalaitertinggi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkanterima kasih kepadaPusat
Kajian Buah Tropika, Institut Pertanian Bogor atas
sebagianpendanaanpenelitian ini daDPT Fajar Mekar
Indah, Pasuruan atas ijin pelaksanaanpenelitian di
KebunJarangan,Pasuruan.
DAFfAR PUSTAKA
Abruzzese, A., I. Mignani, S.M. Coccuc. 1995.
Nutritional status in apples and June drop. J.
Amer.Soc.Hort.Sci.120(1):71-74.
'Bajwa, B.K.S., G.S.S. Zora. 1997a. Abscission of
'
Mango fruitlets I. in relation to endogenous
concentrationof IAA, GA3 and abscisic acid in
pedicelsand
' fruitlets. Fruits(Paris).52(3):159-165.
!
. 1997b. Abscissionof
Mango fruitlets II in relation to the activity of
indole-3 -acetic acid oxidase and peroxidasein
fruitlets. Fruits(Paris).52(5):307-312.
Bangerth, F. 2000. Abscission and thinning of young
fruit and their regulation by plant hormones.and
bioregulators.Plant Growth Regul.31:43-59.
BPS. 2002. Statistik Indonesia. Biro Pusat Statistik.
Jakarta.. .
Crane,J.H., I.S.E. Bally, R.V. Mosqueida-Vazquez,E.
Tomer. 1997.Crop Production.In: R.E. Litz (ed).
The Mango: Botany, Production, and Uses.CAB
International.
Davenport,T .L, R. Nunez-Elisea.1997. Reproductive
Physiology. In: R.E. Litz (ed.). The Mango:
Botany, Production,and Uses.CAB International.
p.69-146.
Direktorat JenderalBina Produksi Hortikultura. 200I.
Kebijakan, Strategi daD Program Pengembangan
Produksi
Hortikultura.
Rencana Strategis
dan
Program Kerja
tahun 2001-2004.
Departemen
Pertanian.
. 2002. PedornanPenerapanJarninan
Mutu Terpadu Mangga. Direktorat JenderalBina
Produksi Hortikultura Departemen Pertanian
5
~-
~~
Bul. Agron.(32)(2) 1- 6 (2004)
,
bekerja sarna dengan Pusat Kajian Buah-buahan
Tropika, Institut PertanianBogor.
Maamun, A.T. Sapii, Z.A. Mohamed,.C.S. Teng
(eds). Panduan Penanaman Mangga. Institut
Penyelidikan daD Kemajuan Pertanian Malaysia,
Kuala Lumpur.
Pracaya.1993. BertanamMangga. PenebarSwadaya.
Jakarta.163bal.
Quintana, E.G., P. Nanthacai, H. Hiranpradit, D.B.
Mendoza Jr, S. Ketsa. 1984. Changesin Mango
during growth and maturation.In: D.B. Mendoza
Jr., R.B.H. Wills (eds.) Mango
Fruit
Development, Postharvest Physiology and
Marketingin ASEAN.
Rukayah, A., J.I. Bala, T.M.T. Ab Malik.
1996.
PembungaandaD pembuahan.Dalam: T .A.M.T.
Sukonthasing,S., M. Wonggrakpanich,E.W.M Verheij.
1997. Surnber Daya Nabati Asia Tenggara 2.
Buah-buahan yang dapat dimakan. Dalam:
E.W.M. Verheij, R.F. Coronel (eds). (Terjemahan
BahasaInggris). Penerbit PT GramediaPustaka
Umum.
Taiz, L., E. Zeiger. 1991. Plant Physiology. The
Benyamin/Cummings
Publ. Co., Inc.559p.
. c
Ii;
;;.
'"
,
;;;;
~
;"
)
..
"
i
"
. :,
.
,
6
Sakhidin,B.S. Purwoko,R. Poerwanto,S.Susanto,S. YahyadaDA.S. Abidin
-#'
Bul. Agron. (32) (2) 1 - 6 (2004)
Pola Kerontokan Buah Tiga Kultivar
Mangga
Pattern of Fruit Drop of Three Cultivars of Mango
Sakhidinl*,BambangS. Purwoko2,RoedhyPoerwanto2,SlametSusanto2,SudirmanYahya2daDAhmad S. Abidin2
Diterima 10 Juli 2003/Disetujui 4 Agustus 2004
ABSTRACT
I
:
;
j
j
II
Information on the pattern of fruit drop of mangois required to determinethe appropriate methodand time ill
.
reducingfruit drop. By this method,fruit retentionor numberof harvestedfruit of mangocan be increased.Theaim of
this researchwas to determinethe pattern of fruit drop of Gadung21, Manalagi 69 and Golek 3I . The resultsof this
researchshowedthat the pattern of fruit drop of Gadung21, Golek 31 and Manalagi 69 was similar. All cultivars
showedthat there was one peak (the highest numberof fruit drop) in fruit drop. It occurred at 6 days after anthesis
(DAA). After 24 DAA, the numberoffruit drop wasconstant,namelynear to zero. It occurred until harvest.
J
Key words..Mango,Fruit drop, Fruit set
i
PENDAHULUAN
,
!
Mangga (Mangifera indica L.) merupakansalah
I
.,
f
!
I
I
i
:
.
;
Menurut
Biro
Pusat
Statistik,
jumlah
. Indonesia
tahun
2002
mencapai
212 juta
jiwa.penduduk
Dengan
perkiraan konsurnsi buah rnangga sebanyak 3.20
satujenisbuahtropik terpentingyangsernakindisukai.
kg/kapita/tahun(Ditjen Bina Produksi Hortikultura,
Selain dirnakansegar,buah mangga dapat dikonsurnsi
dalam berbagaibentuk produk olahan seperti jus clan
selai.Buah rnanggatersusunatas 11-18%kulit, 14-22%
daging,60-75%pelok (biji). Setiap 100 g dagingbuah
rnanggamengandung78-85% air, 0.3-0.8 g protein, 0.10.2 g lernak,13.2-20g karbohidrat,0.6-0.7 g serat,9-25
mg kalsium, 10-15mg fosfor, clan0.1-0.2 mg besi, 1462 mg vitamin C, 0.03-0.09 mg vitamin BJ, clan0.050.08 mg vitamin B2, serta nilai energi 225-350 kJ
(Sukonthasing
et al., 1997).
Tanarnan rnangga mempunyai toleransi tumbuh
'yang tinggi, akan tetapi untuk mendapatkanpertumbuhan clan basil optimum diperlukan syarat-syarat
2001) maka I~donesiamemerlukan679 418 ton buah
rnanggasiap ~onsurnsitahun 2002. Produksi rnangga
Indonesiapada tahun 2002 sebesar891 666 ton (BPS,
2002). Denganperkiraan kerusakanpascapanen20%,
rnaka buah mangga siap konsurnsi pada tahun 2002
adalah 713333 ton. Meskipun jumlah tersebut relatif
mencukupi kebutuhan buah rnangga dalam negeri,
produksiperlu ditingkatkanuntuk tujuan ekspor.
Produksibuah rnanggadapat ditingkatkanmelalui
beberapacara di antaranyaadalah mengurangijumlah
buah rnanggayang rontok. Untuk mengurangijumlah
buah rontok, diperlukan inforrnasi dasar terrnasukdi
antaranyaadalah pola kerontokan buah. Rontoknya
tertentu. Tanarnanrnanggamemerlukansuhu optimum
antara26-28°C, ketinggiantempatrnaksimal500 m di
ataspermukaanlaut (dpl), clancurahhujan tahunan200250 rom yang dibantuirigasi atau 1 900-2 050 mm atau
lebih dengandrainaseyang baik. Pada ketinggian di
atas1 000 m dpl, tanarnanrnanggarnasihdapattumbuh
namunmengalamihambatanpertumbuhanclanproduktivitasnya rendah (Ditjen Bina Produksi Hortikultura,
2002).
Menurut Crane et al. (1997), tanarnan rnangga
mempunyaitoleransi yang baik terhadap setiap jenis
tanah. Namun demikian untuk dapat tumbuh clan
berproduksi dengan baik, tanarnan rnangga menghendaki tanah yang subur, solum dalam, pH relatif
netral,irigasi clandrainaseyangbaik.
buah yang terjadi sejak pembentukanbuah sampai
menjelangpanen sangatmengurangiprotiuksi rnangga.
Kerontokan buah rnangga yang teqadi menyebabkan
hanya satu diantara 1 000 bunga herrnafrodit yang
menjadibuah sampaidipanen(Craneet al., 1997).
Rukayah et al. (1996) menyatakanbahwa selain
faktor genetik,penyebabkerontokanbuah adalahcurah
hujan, angin, seranganharna clan penyakit, defisiensi
haraclanhormonal. Kerontokanbuahterjadi mulai saat
terbentuknyabuah sampai menjelangpaneD. Menurut
Quintanaet al. (1984), tingkat kerontokanyang tinggi
terjadi pada minggu pertarna setelah fruit set.
Kerontokanterus berlangsungsampaiminggu ke tujuh,
walaupun tingkat kerontokamtyarendah. lumlah buah
yangrontok rnencapai90% daTijumlah buah terbentuk.
I
StarPengajarFakullaSPertanian.UniversitasJenderalSoedim1an,Purwokerto.
KampusUNSOED,JI. Dr. SoepamoKolak Pas 125 Telp. (0281) 38791,Purwokerto(* Penulisuntuk korespondensi).
2
StafPengajarFakultasPertanian,Institut PertanianBogor.
JI Meranti KarnpusIPB Dam1aga,Bogor. E mail: [email protected]
PolaKerontokanBuah...
1
,