Cara Merancang Produk Alat Komunikasi

D. Cara Merancang Produk Alat Komunikasi

ek R ay asa

Pembuatan produk baru selalu dimulai dengan munculnya ide, demikian halnya juga dengan perancangan alat komunikasi. Ide tidak dapat muncul begitu saja, Jika kita tidak melakukan pemikiran-pemikiran. Ide didapat mungkin saat kita melakukan pengamatan tentang hal-hal di sekeliling kita, pembicaraan dengan teman-teman dan maupun informasi yang diperoleh dari buku, surat kabar, televisi, radio dan internet.

1. Riset: Mengetahui, Mengenali, Memahami, dan Mengempati

Sebuah produk rekayasa ditentukan oleh unsur-unsur yang ada di dalam produk dan faktor-faktor yang ada di luar produk tersebut. Oleh karena itu sebe- lum membuat rancangan atau desain sebuah produk rekayasa, kita harus melakukan mencari tahu, mengenali, memahami serta mengempati beberapa hal yang ada di dalam produk, maupun hal-hal yang ada di luar produk tersebut.

Mari kita mulai tahap pertama ini. Apa yang ada dan terjadi di luar produk?

1. Tentukan target pasar atau pengguna.

2. Kenali target pasar atau pengguna:

a. ketahui fungsi apa yang diinginkan

b. ketahui bentuk apa yang disukai

c. ketahui warna apa yang disukai

d. ketahui ergonomi yang sesuai

3. Ketahui trend saat ini, misalnya trend penggunaan barang bekas atau bahan alami sebagai ekspresi dari perhatian terhadap lingkungan hidup, trend menggunakan material, bentuk, motif atau teknik produksi yang merupa- kan ciri khas daerah, atau trend lain sesuai gaya hidup dari target pasar atau pengguna karya produk rekayasa yang akan dibuat.

66 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Semester 1

Dengan memikirkan hal-hal tersebut kita akan mendapatkan ide tentang produk rekayasa apa yang dibutuhkan konsumen atau desain casing seperti apa yang akan kita buat. Untuk mendesain casing sebuah alat elektronik, seperti alat komunikasi seder- hana, kita harus memikirkan apa yang ada dan terjadi di dalam produk.

Apa yang ada dan terjadi di dalam produk?

4. Memahami fungsi-fungsi dari rangkaian elektronik yang akan dikemas. Misalnya, pada rangkaian elektronik alat komunikasi sederhana dengan sumber listrik DC, terdapat bagian-bagian dengan fungsi dan karakter tertentu. Sumber listrik DC, seperti baterai memiliki batas waktu penggu- naan, hingga waktunya sumber listrik harus diperbaharui atau diganti. Selubung pada bagian tersebut harus dapat dibuka-tutup untuk memfasili- tasi pergantian baterai. Bagian transistor umumnya melepaskan panas sehingga selubung pada bagian tersebut sedapat mungkin memiliki ventila- si atau lubang udara yang mendukung udara panas keluar dan udara luar dengan suhu kamar dapat masuk. Media komunikasi yang menggunakan suara menggunakan speaker yang mengeluarkan suara atau mic yang

asa

menerima suara. Selubung dirancang untuk dapat mendukung fungsi tersebut,

ay

misalnya dengan membuat lubang- lubang suara pada selubung speaker. ek R

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.18 Rangkaian radio dengan speaker dan tombol-tombol putar pengatur suara serta pencari gelombang

Prakarya dan Kewirausahaan 67

5. Mengetahui dimensi keseluruhan dari rangkaian, untuk dapat menentukan dimensi keseluruhan produk.

R ek ay asa

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.19 Dimensi rangkaian radio untuk pembuatan selubung/casing

6. Memikirkan konfigrasi atau komposisi yang dimungkinkan dari elemen- elemen pada rangkaian elektronik untuk mengetahui peluang pengem- bangan desain selubung. Konfigurasi dapat dibuat dengan menempatkan semua tombol dalam posisi sejajar, atau bertumpuk, atau dipisahkan di kedua sisi speaker, atau penempatan lain sesuai ide siswa.

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.20 Beberapa sketsa alternatif konfigurasi rangkaian radio

68 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Semester 1

2. Pengembangan Konsep Desain Selubung (Casing)

Tahap kedua dalam perancangan casing terdiri atas 4 kegiatan yaitu brain- storming atau curah pendapat, rasionalisasi, pembuatan prototype atau model, dan penentuan desain akhir.

a. Curah Pendapat (brainstorming)

Pemahaman akan produk dan target sasaran yang akan menjadi pengguna menjadi dasar dari kemunculan ide-ide konsep yang dapat dikembangkan untuk desain selubung. Pada proses brainstorming ini, bebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesem- patan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brain- storming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelum- nya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul.

asa ay R ek

Sumber: internet Gambar 2.21 Sketsa ide dari proses brainstorming

b. Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis, di antaranya: apakah ada materal yang tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang dimiliki saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia?

Prakarya dan Kewirausahaan 69

Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat, pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial dalam membangun satu (atau lebih) konsep desain selubung. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-sketsa.

Sumber: internet Gambar 2.22 Sketsa ide bentuk radio yang terpilih

R ek

c. Prototyping atau membuat studi model

asa ay

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format 2 dimensi. Produk casing yang akan dibuat adalah tiga dimensi. Jadi studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material bukan sebenarnya, dapat menggunakan karton, styrofoam, lilin malam (clay), tanah liat atau barang bekas. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip (alat pemotong dan bahan perekat).

Sumber: internet Gambar2.23 Prototype/model produk terbuat dari busa

70 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Semester 1 70 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Semester 1

Hasil studi model dapat dipilih 3 sampai 5 alternatif desain akhir. Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi terhadap alternatif desain yang ada oleh orang lain bersama dengan desainer. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih.