e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan
melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya.
36.3 MenteriPimpinan LembagaPimpinan Institusi
menyatakan pelelangan
gagal, apabila
pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan KPA, ternyata benar.
Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal, apabila pengaduan masyarakat atas terjadinya
KKN yang melibatkan PA danatau KPA, ternyata benar.
36.4 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka
Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.
36.5 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan
gagal, maka Pokja ULP atau Pokja ULP pengganti
apabila ada
meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya pelelangan gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya,
yaitu melakukan: a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran; c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.
36.6 PAKPA,
PPK danatau
ULP dilarang
memberikan ganti
rugi kepada
peserta pelelangan apabila penawarannya ditolak atau
pelelangan dinyatakan gagal. 36.7
Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya pelelangan
gagal, mengharuskan
adanya perubahan
Dokumen Pengadaan,
maka dilakukan pelelengan ulang dengan terlebih
dahulu memperbaiki Dokumen Pengadaan.
B. JAMINAN PELAKSANAAN 37. Jaminan
Pelaksanaan 37.1
Jaminan Pelaksanaan
diberikan Penyedia
setelah diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan Kontrak.
37.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada
Penyedia setelah: a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar
5 lima perseratus dari nilai Kontrak; atau
c. pembayaran termin
terakhirbulan terakhirsekaligus telah dikurangi uang
retensi sebesar 5 lima perseratus dari nilai Kontrak apabila diperlukan.
37.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan
sebagai berikut: a. diterbitkan
oleh Bank
Umum tidak
termasuk bank
perkreditan rakyat,
perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian suretyship yang sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau lembaga yang berwenang;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak PHO sebagaimana
tercantum dalam LDP;
c. nama Penyedia sama dengan nama yang tercantum
dalam surat
Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai
Jaminan Pelaksanaan
dicantumkan dalam angka dan huruf; f. nama
PPK yang
menerima Jaminan
Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang menandatangan kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum dalam
SPPBJ; h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat unconditional sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14 empat belas hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan
atas nama
KemitraanKSO ditulis
atas nama
KemitraanKSO atau
masing-masing anggota KemitraanKSO apabila masing-
masing mengajukan Jaminan Pelaksanaan secara terpisah; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin.
37.4 PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi
secara tertulis
substansi dan
keabsahankeaslian Jaminan
Pelaksanaan kepada penerbit jaminan.
37.5 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk
menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan dipersamakan
dengan penolakan
untuk menandatangani Kontrak.
37.6 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan
Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat- Syarat Umum Kontrak.
C. PENANDATANGANAN KONTRAK 38. Penanda-