Perancangan program Pengujian Rangkaian Catu Daya Pengujian Rangkaian minimum mikrokontroller AT89S51

30 Jika kemudian P0.0 diberi logika low 0, yang berarti transistor tidak aktif dan tidak ada arus yang mengalir pada kumparan, sehingga tidak ada medan magnet pada kumparan. Dan disisi lain P0.1 diberi logika high 1, sehingga kumparan yang terhubung ke P0.1 akan menghasilkan medan magnet. Maka motor akan beralih kearah kumparan yang terhubung ke P0.1 tersebut. Seterusnya jika logika high diberikan secara bergantian pada input dari driver motor stepper, maka motor stepper akan berputar sesuai dengan arah logika high 1 yang diberikan pada inputnya. Untuk memutar dengan arah yang berlawanan dengan arah yang sebelumnya, maka logika high 1 pada input driver motor stepper harus diberikan secara bergantian dengan arah yang berlawanan dengan sebelumnya.

3.8. Perancangan program

Program yang digunakan dalam proyek ini adalah program visual basic untuk interface komputer ke rangkaian dan asssembler untuk mikrokontroler, adapun program yang diisikan adalah sbb: program interface komputer ke rangkaianā€¯: Private Declare Sub PortOut Lib IO.DLL ByVal Port As Integer, ByVal Data As Byte Private Declare Function Portin Lib IO.DLL ByVal Port As Integer As Byte Private Declare Sub Sleep Lib Kernel32 ByVal dwMiliseconds As Long Private Declare Function Inp Lib DllPort.dll Alias Inp32 ByVal PortAddress As Integer As Integer Private Sub Buka_Gerbang_Click PortOut H378, H1A Universitas Sumatera Utara 31 Sleep 50 PortOut H378, H1C End Sub Private Sub Close_Click Unload Me End Sub Private Sub Statusgerbang_Click PortOut H378, H3A Sleep 100 NilaiGerbang = InpH379 If NilaiGerbang = 127 Then Statusgrb = Terbuka Else Statusgrb = Tertutup End If End Sub Universitas Sumatera Utara 32 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

4.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya

Pengujian pada bagian rangkaian catu daya ini dapat dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan voltmeter digital. Dari hasil pengujian diperoleh tegangan keluaran pertama sebesar + 4,9 volt. Sedangkan tegangan keluaran kedua adalah sebesar +13,7 volt. Tegangan 4,9 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke mikrokontroler AT89S51. Sedangkan tegangan 13,7 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke relay.

4.2. Pengujian Rangkaian minimum mikrokontroller AT89S51

Pengujian rangkaian mikrokontroler dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan sebuah transistor A733 yang dihubungkan dengan sebuah LED indikator, dimana transistor disini berfungsi sebagai saklar untuk mengendalikan hidupmati LED. Dengan demikian LED akan menyala jika transistor aktif dan sebaliknya LED akan mati jika transistor tidak aktif. Tipe transistor yang digunakan adalah PNP A733, dimana transistor ini akan aktif saturasi jika pada basis diberi tegangan 0 volt logika low dan transistor ini akan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 5 volt logika high. Basis transistor ini dihubungkan ke pin IO mikrokontroler yaitu pada kaki 28 P2.7. Langkah selanjutnya adalah mengisikan program sederhana ke mikrokontroler AT89S51. Programnya adalah sebagai berikut : Loop: Universitas Sumatera Utara 33 Cpl P2.7 Acall tunda sjmp loop tunda: mov r7,255 tnd: mov r6,255 djnz r6, djnz r7,tnd ret Program di atas akan mengubah logika yang ada pada P2.7 selama selang waktu tunda. Jika logika pada P2.7 high maka akan diubah menjadi low, demikian juga sebaliknya jika logika pada P2.7 low maka akan diubah ke high, demikian seterusnya. Logika low akan mengaktifkan transistor sehingga LED akan menyala dan logika high akan menonaktifkan transistor, sehingga LED padam. Dengan demikian program ini akan membuat LED berkedip terus-menerus. Jika LED telah berkedip terus menerus sesuai dengan program yang diinginkan, maka rangkaian mikrokontroler telah berfungsi dengan baik.

4.5. Pengujian rangkaian driver motor stepper