30 Jika kemudian P0.0 diberi logika low 0, yang berarti transistor tidak aktif
dan tidak ada arus yang mengalir pada kumparan, sehingga tidak ada medan magnet pada kumparan. Dan disisi lain P0.1 diberi logika high 1, sehingga
kumparan yang terhubung ke P0.1 akan menghasilkan medan magnet. Maka motor akan beralih kearah kumparan yang terhubung ke P0.1 tersebut. Seterusnya
jika logika high diberikan secara bergantian pada input dari driver motor stepper, maka motor stepper akan berputar sesuai dengan arah logika high 1 yang
diberikan pada inputnya. Untuk memutar dengan arah yang berlawanan dengan arah yang
sebelumnya, maka logika high 1 pada input driver motor stepper harus diberikan secara bergantian dengan arah yang berlawanan dengan sebelumnya.
3.8. Perancangan program
Program yang digunakan dalam proyek ini adalah program visual basic untuk interface komputer ke rangkaian dan asssembler untuk mikrokontroler, adapun
program yang diisikan adalah sbb: program interface komputer ke rangkaianā€¯:
Private Declare Sub PortOut Lib IO.DLL ByVal Port As Integer, ByVal Data As Byte
Private Declare Function Portin Lib IO.DLL ByVal Port As Integer As Byte Private Declare Sub Sleep Lib Kernel32 ByVal dwMiliseconds As Long
Private Declare Function Inp Lib DllPort.dll Alias Inp32 ByVal PortAddress As Integer As Integer
Private Sub Buka_Gerbang_Click PortOut H378, H1A
Universitas Sumatera Utara
31 Sleep 50
PortOut H378, H1C End Sub
Private Sub Close_Click Unload Me
End Sub
Private Sub Statusgerbang_Click PortOut H378, H3A
Sleep 100 NilaiGerbang = InpH379
If NilaiGerbang = 127 Then Statusgrb = Terbuka
Else Statusgrb = Tertutup
End If End Sub
Universitas Sumatera Utara
32
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
4.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya
Pengujian pada bagian rangkaian catu daya ini dapat dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan voltmeter
digital. Dari hasil pengujian diperoleh tegangan keluaran pertama sebesar + 4,9 volt. Sedangkan tegangan keluaran kedua adalah sebesar +13,7 volt. Tegangan 4,9
volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke mikrokontroler AT89S51. Sedangkan tegangan 13,7 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke relay.
4.2. Pengujian Rangkaian minimum mikrokontroller AT89S51
Pengujian rangkaian mikrokontroler dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan sebuah transistor A733 yang dihubungkan dengan sebuah
LED indikator, dimana transistor disini berfungsi sebagai saklar untuk mengendalikan hidupmati LED. Dengan demikian LED akan menyala jika
transistor aktif dan sebaliknya LED akan mati jika transistor tidak aktif. Tipe transistor yang digunakan adalah PNP A733, dimana transistor ini akan aktif
saturasi jika pada basis diberi tegangan 0 volt logika low dan transistor ini akan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 5 volt logika high. Basis
transistor ini dihubungkan ke pin IO mikrokontroler yaitu pada kaki 28 P2.7. Langkah selanjutnya adalah mengisikan program sederhana ke
mikrokontroler AT89S51. Programnya adalah sebagai berikut : Loop:
Universitas Sumatera Utara
33 Cpl P2.7
Acall tunda sjmp loop
tunda: mov r7,255
tnd: mov r6,255
djnz r6, djnz r7,tnd
ret Program di atas akan mengubah logika yang ada pada P2.7 selama selang
waktu tunda. Jika logika pada P2.7 high maka akan diubah menjadi low, demikian juga sebaliknya jika logika pada P2.7 low maka akan diubah ke high, demikian
seterusnya. Logika low akan mengaktifkan transistor sehingga LED akan menyala dan
logika high akan menonaktifkan transistor, sehingga LED padam. Dengan demikian program ini akan membuat LED berkedip terus-menerus. Jika LED
telah berkedip terus menerus sesuai dengan program yang diinginkan, maka rangkaian mikrokontroler telah berfungsi dengan baik.
4.5. Pengujian rangkaian driver motor stepper