Pengujian Sensor LM35 Sistem Minimum ATMega 8535 Pengujian Rangkaian Infra Merah

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009. BAB 4 PENGUJIAN RANGKAIAN

4.1. Pengujian Sensor LM35

Sensor ini bekerja dengan sangat baik, sesuai dengan datasheet yang dikeluarkan pihak pabrikan. Sensor ini sudah menjadi sensor standar internasional karena telah dipakai pada kejuaraan-kejuaraan robot pemadam api tingkat dunia. Tegangan keluarannya linier dengan perubahan sebesar 10mV untuk setiap kenaikan atau penurunan sebesar 1C. Melalui pengujian pada suhu ruangan maupun air yang didinginkankan dan dipanaskan, data keluaran hampir dikatakan sangat baik karena misalnya ketika suhu pada saat kalibrasi dengan termometer alkohol sebesar 23C maka keluaran dari rangkaian LM35 adalah sebesar 0,23V, dan nilai antara keluaran dengan suhu yang terbaca dari termometer sangatlah akurat. Tabel 4.1 Perbandingan Suhu Dengan Tegangan Output LM35 SUHU KALIBRASI Celcius OUTPUT RANGKANGKAIAN LM35V 27 0.27 28 0.28 29 0.29 30 0.30 31 0.31 Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009. 32 0.32 33 0.33 34 0.34 35 0.35 36 0.36 37 0.37 38 0.38

4.2 Sistem Minimum ATMega 8535

Karena pemrograman robot menggunakan mode ISP In System Programming MicroController harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu ATMega 8535. Gambar 4.1 Informasi Signature MicroController Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009. ATMega menggunakan kristal dengan frekuensi 8 MHz, apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya.

4.3 Pengujian Rangkaian Infra Merah

Sensor infra merah RX-TX terdiri dari sebuah LED pemancar infra merah dan sebuah fototransistor atau dapat juga menggunakan fotodioda. LED infra merah akan memancarkan infra merah ke fototransistor atau fotodioda dan kemudian arus akan mengalir melalui fotodioda atau fototransistor sehingga akan terdapat sinyal tegangan output. Gambar 4.2 Rangkaian sensor infra merah RX-TX Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwasannya tegangan output dari sensor fototransistor akan diumpankan ke buffer sinyal yaitu IC inverter 74LS14 sehingga keluarannya menjadi lebih stabil dalam sistem logika. Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009. Pengujian rangkaian ini adalah dengan mengaktifkan rangkaian sensor dan memberikan halangan antara LED infra merah dengan fotodioda dan mengukur output nilai tegangan data. Apabila terdapat halangan antara fotodioda dengan LED infra merah maka data keluaran akan mendapat nilai tegangan sekitar 4,8V ~ 5 V. Apabila tidak terdapat halangan maka output data keluaran akan mendapat jatuh tegangan menjadi 0 V ~ 0,2 V.

4.4 Pengujian Rangkaiaan RS232