6
metana. Karena kalorinya yang cukup tinggi itulah maka biogas dapat digunakan untuk penerangan, memasak, menggerakkan mesin dan sebagainya.
Berikut ini adalah sifat-sifat umum biogas, yaitu :
1. Gas yang tidak berwarna
2. Gas tidak berbau
3. Merupakan komponen hidrokarbon yang terpendek
4. CH
4
di atmosfer bereaksi dengan ozon membentuk CO
2
dan H
2
O 5.
Memiliki daya nyala yang sangat tinggi flameable 6.
Tergolong sebagai gas rumah kaca GRK 7.
Sumber metana terbesar adalah makhluk hidup sebagian besar dari rayap, kotoran mamalia yang diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100
juta tontahun secara berturut-turut dan sedikitnya dari pertanian 8.
Bila bereaksi dengan O
2
akan menghasilkan CO
2
dan H
2
O CH
4
+ 2O
2
CO
2
+ 2H
2
O Sumber : Wikipedia, 2005
2.1.1. Nilai Potensial Biogas
Metana dalam biogas memiliki karakteristik memiliki sifat mudah terbakar flammable dan dapat mengakibatkan ledakan. Hasil pembakarannya relatif lebih
bersih daripada batubara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karb
ondioksida yang lebih sedikit. Biogas merupakan bahan bakar alternatif terbaik, karena biogas dapat menjadi bahan bakar ramah lingkungan memiliki kandungan
energi dalam jumlah yang besar, dan limbah biogas residu yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Hal ini menunjukkan betapa banyak nilai potensial biogas yang harus
diperhatikan, agar kita lebih serius memanfaatkan serta mengembangkannya sebagai bahan bakar alternatif seperti yang telah dikembangkan di negara lain baik negara asia
maupun negara amerika dan eropa. Berikut ini dapat kita lihat nilai kesetaraan biogas dengan sumber energi lain yang saat ini digunakan sebagai bahan bakar oleh manusia.
7
Tabel 2.2. Nilai kesetaraan biogas dengan sumber energi lain
Bahan Bakar Kesetaraan Jumlah
Biogas 1 m
3
Elpiji 0,46 kg
Minyak tanah 0,62 liter
Minyak Solar 0,52 liter
Bensin 0,8 liter
Kayu bakar 3,5 kg
Sumber : Hermawan,dkk, 2007
2.1.2. Proses Pembentukan Biogas
Biogas dibentuk dengan proses pencernaan anaerob dengan bantuan bakteri penghasil biogas. Bakteri ini terdiri dari beberapa jenis bakteri yaitu
bakteri penghasil gas metana dan bakteri asam yang tidak menghasilkan metana.
Keberadaan kedua jenis bakteri ini harus dalam keadaan seimbang untuk memastikan
proses di dalam digester berjalan dengan efektif Rahman, 2009.
Terdapat beberapa tahap yang harus dilalui dalam proses pembentukan biogas yaitu dimulai
dari tahap hidrolisis, asidogenesis, asitogenesis, dan tahap yang terakhir metanogenesis.
Gambar 2.1. Proses pembentukan biogas
Sumber : AL SEADI 2001
Hidrolisis merupakan penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Pada tahap pertama ini, bahan-bahan organik seperti karbohidrat, lipid,
dan protein didegradasi menjadi senyawa dengan rantai pendek seperti peptida, asam amino, gula sederhana. Penguraian senyawa ini dilakukan oleh kelompaok
K b
L P
t
h
G l
A A
id l
Asam karbo
Hidro gen C
Hidro gen
A
Metan
M t
8
bakteri hidrolisa seperti steptococci, bacteriodes, dan beberapa jenis enterobactericeae.
Asidogenesis merupakan pembentukan asam dari senyawa sederhana. Clostridium merupakan jenis bakteri asidogen yang mengubah asam organik,
alkohol dan keton-keton seperti ethanol, methanol, glyicerol dan aceton. Syntrobacter dan syntrophomonas wolfei merupakan contoh bakteri asitogen
mengubah fatty acid dan alkohol menjadi asetat, hidrogen, dan karbondioksida dengan bantuan bakteri methanogen. Ethanol, propinonicacid, dan asam butirat
dapat terkonversi menjadi asam asetat oleh bakteri asitogen. Metanogenesis merupakan tahapan terakhir dan sekaligus yang paling
menentukan, yakni melakukan penguraian produk dan sintetis tahap sebelumnya untuk menghasilkan gas metana CH
4
. Hasil lain dari proses ini berupa karbondioksida, air dan sejumlah kecil senyawa gas lainnya. Proses pembentukan
gas metana dengan bantuan bakteri pembentuk metana seperti mathanobacterium, mathanobacillus, methanosacaria, dan methanococcus. Tahap ini mengubah asam
lemak rantai pendek menjadi H
2
, CO
2
, dan asetat.
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Biogas