Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

43 maksimum sebesar 66,45 terdapat pada perusahaan Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga. Nilai rata-rata mean sebesar 46,1104 dan nilai standar deviasi sebesar 9,51730.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah data dalam penelitian telah memenuhi kriteria asumsi klasik.Tujuan dari uji asumsi klasik adalah untuk menghindari estimasi yang biasa karena tidak semua data dapat diterapkan dengan melakukan analisis regresi.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 44 TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test peng.man.risi ko N 28 Normal Parameters a,b Mean 69.7134 Std. Deviation 91.76842 Most Extreme Differences Absolute .248 Positive .127 Negative -.248 Kolmogorov-Smirnov Z 1.315 Asymp. Sig. 2-tailed .063 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari hasil tabel normalitas yang terdapat pada lampiran 1 untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan manajemen risiko perusahaan dalam laporan tahunan, grafikuji normalitas menunjukkan pola distribusi yang normal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,315 dengan nilai signifikansi 0,063,yang berartinilai signifikannya lebih besar dari 0,05.Hal ini menunjukkan data tersebut berdistribusi normal.

4.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresiditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi. 45 Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Imflation Factor VIF dan nilai Tolerance, apabila nilai VIF 10 dan nilai Tolerance 0,1 maka terjadi multikolinearitas dan apabila nilai VIF 10 dan nilai Tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolineraritas. Hasil uji mutikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Leverage .953 1.049 Profitabilitas .946 1.057 Ukuran Perusahaan .987 1.013 a. Dependent Variable: Pengungkapan Manajemen Risiko Berdasarkan aturan VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 10 atau Tolerance kurang dari 0,10 maka dinyatakan terjadi multikolinieritas, sebaliknya apabila harga VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadimultikolinieritas. Dari tabel 4.4 diatas diketahui masing-masing nilai VIF sebagai berikut: a. Nilai VIF untuk variabel leverage adalah 1,049 10 dan nilai tolerance variabel leverageadalah 0,953 0,10 maka 46 variableleveragedapat dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. b. Nilai VIF untuk variabel profitabilitas adalah 1,057 10 dan nilai tolerance variabel profitabilitas adalah 0,946 0,10 maka variabel profitabilitas dapat dinyatakan tidak terjadimultikolinearitas. c. Nilai VIF untuk variabel ukuran perusahaan adalah 1,013 10 dan nilai tolerance variabel ukuran perusahaan adalah 0,987 0,10makavariable ukuran perusahaan dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.2.3. Uji Heterokedastisitas