tenaga kerja karena turunnya skala produksi disebut dengan efek skala produksi atau scale effect.
b. Kenaikan tingkat upah dalam jangka panjang akan direspon oleh perusahaan dengan penyesuaian terhadap input yang digunakan. Perusahaan akan
menggunakan teknologi padat modal untuk proses produksinya dan menggantikan tenaga kerja dengan barang-barang modal seperti mesin dan lain-
lain. Kondisi ini terjadi bila tingkat upah naik dengan asumsi harga barang- barang modal lainnya tetap. Penurunan penggunaan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan karena adanya penggantian atau penambahan penggunaan mesin- mesin disebut efek substitusi tenaga kerja atau substitution effect capital
intensive.
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Tenaga Kerja
Proses penyerapan tenaga kerja bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri. Artinya penyerapan tenaga kerja ditentukan oleh sejumlah faktor dan menentukan
faktor lainnya. Dengan demikian berarti terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi proses penyerapan tenaga kerja dan dipengaruhi oleh proses penyerapan tenaga kerja
tersebut. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja : a.
Kondisi Penawaran Tenaga Kerja Semakin besar jumlah pelamar yang memenuhi syarat qualified, maka
akan semakin mudah bagi organisasi untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan sebaliknya. Pada saat penyerapan tenaga kerja bisa terjadi
jumlah calon yang terjaring lebih kecil dari yang diharapkan. Kondisi tersebut dimungkinkan oleh :
1. Imbalanupah yang ditawarkan rendah. 2. Pekerjaan menuntut spesialisasi yang tinggi.
3. Persyaratan yang harus dipenuhi berat. 4. Mutu pelamar rendah.
b. Faktor Eksternal Organisasi
1Faktor Etika Dalam proses penyerapan tenaga kerja, masalah etika seringkali menjadi
tantangan yang berat. Keputusan penyerapan tenaga kerja seringkali dipengaruhi oleh etika pemegang keputusan. Bila pertimbangan penerimaan
lebih condong karena hubungan keluarga, teman, pemberian komisisuap dari pada pertimbangan keahlianprofesional, maka kemungkinan besar karyawan
baru yang dipilih jauh dari harapan organisasi. 2Ketersediaan Dana dan Fasilitas
Organisasi seringkali memiliki keterbatasan seperti anggaran atau fasilitas lainnya. Sebagai contoh, besar kecilnya anggaran belanja pegawai menentukan
berapa jumlah pegawai baru yang boleh direkrut. 3 Faktor Kesamaan Kesempatan
Budaya suatu daerah dalam memperlakukan masyarakatnya juga merupakan tantangan dalam proses penerimaan tenaga kerja. Diskriminasi
masih sering ditemukan dalam menerima tenaga kerja yang disebabkan oleh warna kulit, ras, agama, umur, jenis kelamin, dan sebagainya. Sebagai contoh
kebijaksanaan organisasi walau tidak tertulis yang lebih menyukai pegawai pria atau wanita. Kenyataan ini menghambat proses penerimaan secara wajar
Hasibuan, 2008.
2.1.6 Teori Upah