Latar Belakang Proses Peleburan Aluminium Dalam Tungku Reduksi Pada PT. Inalum Kuala Tanjung Batubara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri peleburan aluminium mulai berkembang sejak Charles Hall dan Paul Heroult yang secara terpisah menemukan proses produksi aluminium yang lebih sederhana pada tahun 1886, yaitu dengan cara mereduksi aluminium Al dari bahan baku alumina Al 2 O 3 dengan proses elektrolisis. Dalam proses ini, bahan karbon C dipakai sebagai elektroda, kriolit Na 3 AlF 6 sebagai larutan elektrolit, dan arus listrik searah DC sebagai sumber energi pemisah Al dari senyawa alumina Al 2 O 3 , dan menjaga agar elektrolit maupun metal cair yang terbentuk tetap terjaga dalam fase cair di dalam tungku reduksi. PT. Indonesia Asahan Aluminium PT. Inalum merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Indonesia, Perusahaan swasta Jepang dan Pemerintah Jepang yang bergerak di bidang industri peleburan aluminium. PT. Inalum berlokasi di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara Sumatera Utara. PT. Inalum adalah satu-satunya pabrik peleburan aluminium yang ada di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara dengan kapasitas 1,3 ton atau lebih aluminium cairhari. PT. Inalum memiliki tiga pabrik utama yaitu : 1.1.1 Unit Karbon Carbon Plant Pabrik Karbon memproduksi blok anoda dibagi atas tiga pabrik, yaitu pabrik pembuatan karbon mentah green plant, pabrik pemanggangan baking plant dan Universitas Sumatera Utara pabrik penangkaian rodding plant. Di pabrik karbon mentah, bahan baku kokas dan hardpitch dicampur dan dibentuk menjadi blok anoda dan dipanggang dengan temperatur 1250 o C kemudian di bawa ke pabrik penangkaian untuk dipasangkan tangkai dengan menggunakan cast iron. Blok anoda di pabrik reduksi berfungsi sebagai elektroda 1.1.2 Unit Reduksi Reduction Plant Pabrik reduksi terdiri dari 3 gedung dengan 510 tungku Prebaked Anode Furnace PAF dengan desain 175 KA, namun sudah di tingkatkan hingga 199 KA, beroperasi pada suhu 960 o C. Pada tungku reduksi bahan baku alumina akan dielektrolisa sehingga menghasilkan aluminium cair molten. Setiap pot rata-rata dapat menghasilkan aluminium sekitar 1,3 ton atau lebih aluminium cairhari. 1.1.3 Unit Penuangan Casting Plant Di pabrik penuangan aluminium cair dituangkan ke dalam Holding Furnace dengan kapasitas 30 ton. Aluminium cair ini kemudian dicetak ke dalam cetakan Casting Machine dengan kapasitas 12 tonjam dan menghasilkan aluminium batangan ingot yang beratnya masing-masing 50 lbs + 22,7 kg. Prinsip dasar dari industri peleburan aluminium adalah reaksi elektrolisa. Dimana proses elektrolisa di dalam tungku dapat berlangsung dengan adanya material-material yang digunakan untuk memproduksi aluminium. Adapun material- material tersebut adalah: Alumina Al 2 O 3 , anoda karbon C, katoda, larutan bath yang terdiri atas kliorit Na 3 AlF 6 , AlF 3 , soda abu Na 2 CO 3 , tegangan listrik, dsb. Material ini akan dimasukkan ke dalam tungku dengan temperatur operasi 945 o C – 965 o C, dengan kuat arus normal sebesar 190 kA dan tegangan antara 4,20–4,30 V. Universitas Sumatera Utara Dari uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk memilih judul : PROSES PELEBURAN ALUMINIUM DALAM TUNGKU REDUKSI PADA PT. INALUM KUALA TANJUNG BATUBARA

1.2 Permasalahan