Faktor Koreksi Udara Faktor Koreksi Kelembaban udara

BAB IV ANALISIS DATA

IV.1. Faktor Koreksi Udara

Tegangan lewat denyar isolator dipengaruhi oleh tekanan udara, suhu udara dan kelembaban udara . Hasil pengukuran yang diperoleh adalah nilai tegangan lewat denyar pada keadaan udara sembarang. Nilai tegangan lewat denyar pada keadaan standar dikoreksi dengan suatu faktor koreksi. Keadaan standar adalah suatu keadaan di mana tekanan adalah P = 760 mmHg, suhu udara T = 20 o C dan kelembaban udara mutlak h = 11 grm 3 . Faktor koreksi udara dihitung dengan persamaan : k d =       + T 273 P x 0.386 .......................................................................... 4.1 di mana : P = Tekanan udara [mmHg] T = Suhu udara [ o C] Berikut ini akan dibuat contoh perhitungan untuk menentukan faktor koreksi kondisi udara saat pengujian. Diambil data hasil hasil pengujian unit A untuk H = 3,5 cm dan D = 3 cm. Misalkan data seperti pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Tegangan Lewat Denyar Unit A H = 3,5 cm dan D = 3 cm No. Pengujian T C HR P mmHg Vs KV 1. 27,9 86 727 21,2 2. 27,9 86 727 21,8 3. 27,9 86 727 21,5 4. 27,9 86 727 21,3 5. 27,9 86 727 21,6 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.1 suhu dan tekanan udara adalah : • Tekanan udara : P = 727 mmHg • Suhu udara : T = 27.9 o C Sehingga faktor koreksi udara saat pengujian no.1 adalah : k d =       + T 273 P x 0.386 =       + 27.9 273 727 x 0.386 = 0.9326 Perhitungan faktor koreksi udara elemen sampel 1 untuk diameter elektroda perata D = 4 cm, 5 cm, 6 cm, 7 cm, 8 cm, 9 cm, 10 cm dan 11 cm dilakukan dengan cara yang sama. Demikian juga untuk elemen sampel 2 dan elemen sampel 3 dan juga untuk unit B dan unit C.

IV.2. Faktor Koreksi Kelembaban udara

Faktor koreksi kelembaban udara K h ditentukan dari kurva kelembaban udara mutlak versus faktor koreksi kelembaban udara seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Kurva Kelembaban Udara Mutlak Vs Faktor Koreksi Kelembaban Udara Universitas Sumatera Utara Sedangkan kelembaban udara mutlak ditentukan dengan bantuan Software Vaisala Humidity Calculator 2.1. Sesudah kelembaban mutlak diketahui dari Vaisala Humidity Calculator maka selanjutnya faktor koreksi udara K h dapat ditentukan. Berikut dibuat contoh perhitungan menentukan faktor koreksi udara : Misalkan data yang digunakan seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1. Besaran P, T, dan HR pada pengujian no.1 adalah sebagai berikut : • P = 727 mmHg • T = 27.9 o C • HR = 86 Masukkan nilai tekanan P, suhu T dan kelembaban udara relatif HR pada Software Vaisala Humidity Calculator 2.1. Hasil kelembaban udara mutlaknya adalah 23,33 grm 3 HA = 23,33 grm 3 . Contoh Tampilan Vaisala Humidity Calculator untuk mencari kelembaban udara mutlak dapat dilihat pada Lampiran 3. Selanjutnya faktor kelembaban udara K h dapat ditentukan melalui kurva kelembaban udara mutlak versus faktor koreksi kelembaban udara Gambar 4.1. Besar faktor kelembaban udara saat HA = 23,33 grm 3 adalah K h = 0,87777. Perhitungan faktor koreksi kelembaban udara elemen sampel 1 unit A untuk diameter elektroda perata D = 4 cm, 5 cm, 6 cm, 7 cm, 8 cm, 9 cm, 10 cm dan 11 cm dilakukan dengan cara yang sama. Demikian juga untuk elemen sampel 2 dan elemen sampel 3 dan juga untuk semua elemen sampel unit B dan unit C.

IV.3. Menghitung Tegangan Lewat Denyar Pada Keadaan Standar