KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN

KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA

Sma Kristen petra 5
Surabaya
tahun ajaran 2011 – 2012

1. Analisis makna keterbukaan dalam pembangunan
nasional
A. Makna keterbukaan dalam Pembangunan
Keterbukaan merupakan sikap jujur, rendah hati dan adil menerima
pendapat orang lain
Contoh keterbukaan dalam pemerintahan :
a. bidang ekonomi : memberitahu ttg deflasi / inflasi
b. bidang hukum : penayangan koruptor
c. Kinerja Pemerintahan : Apakah dapat menurunkan angka
kemiskinan
Prinsip-prinsip Keterbukaan dan Keadilan sosial :
1. Asas Adil dan merata
artinya pembangunan nasional merupakan usaha bersama yang harus

merata di semua lapisan masyarakat Indonesia
maksud usaha bersama : usaha pemerintah & masyarakat
merata :
a. di semua masyarakat : tidak ada diskriminasi
b. di semua daerah : pelaksanaan pembangunan merata
2.Asas Keseimbangan, Keserasian, dan keselarasan dalam Perikehidupan
Pembangunan seimbang antara dunia & akhirat, dan materiil dan spiritual
B. Ciri-ciri Kebijaksanaan Negara
menurut David Easton, Pembuat kebijaksanaan negara yaitu : para tetua adat,
ketua suku, eksekutif, legislator, hakim , administrator & para monarki.
Kebijakan adalah tindakan-tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang
dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah yang bukan merupakan keputusan yang
berdiri sendiri
Contoh kebijaksanaan :
a. bidang hukum : membuat UU Pornografi & Pornoaksi
b. bidang ekonomi : mengendalikan inflasi, mengatur perdagangan, subsidi
BBM, BLT
Bentuk Kebijakan :
a. Negatif :
- Pemerintah tidak melakukan tindakan apapun dalam suatu masalah

b. Positif :
- Kebijakan negara yang dibuat berlandaskan hukum dan kewenangan tertentu

Pedoman dalam mengorganisasikan masyarakat dan merumuskan
kebijakan public
1. Prinsip pertama: setiap orang mempunyai hak yang sama
2. Prinsip kedua : mencegah ketimpangan sosial dan ekonomi, yaitu dg :
a. manfaat sebesar-besarnya bagi yang tidak beruntung di masyarakat
b. kesempatan terbuka bagi semua orang
B. DAMPAK PENYELENGGARAAN PEMERINTAH YANG TDK
TRANSPARAN

Akibat penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan
a. Faktor-faktor penyebab terjadinya penyelenggaraan pemerintah yang
tidak transparan :
1. Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan
sumber etika berbangsa & bernegara
2. Pancasila sbg ideologi negara ditafsirkan sepihak oleh penguasa
3. Konflik sosial budaya krn kemajemukan budaya & agama tdk dikelola dg
baik

4. Hukum dijadikan sbg alat penguasa
5. Perilaku ekonomi yg KKN
6. Sistem politik yg otoriter
b. Upaya Pencegahan terhadap penyelenggaraan pemerintah yang tidak
transparan
 Diberlakukannya UU No.28 Tahun 1999 ttg penyelenggaraan negara
yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
 Penyelenggara negara yaitu :
a.
pejabat negara pd lembaga tertinggi negara
b.
pejabat negara pd lembaga tinggi negara
c.
Menteri
d.
Gubernur
e.
Hakim
f.
Pejabat negara yg lain sesuai dg ketentuan undang-undang yg

berlaku
g.
Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis
C. Sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
I.
Sikap positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
a. Kondisi yang diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara:
1. Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya sbg sumber
etika dan moral
2. Terwujudnya sila persatuan Indonesia
3. Terwujudnya penyenggara negara yg mampu memahami dan
mengelola kemajemukan bangsa secara baik dan adil
4. Terwujudnya demokrasi yg menjamin hak dan kewajiban
masyarakat
5. Terselenggara otonomi daerah secara adil
6.Pulihnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara dan
antara sesama masyarakat


7.Peningkatan profesionalisme dan pulihnya citra TNI & Kepolisian
8.Terbentuknya sumber daya manusia Indonesia yg berkualitas &
mampu bekerja sama & berdaya saing
b. Arah kebijakan Nasional yang Transparan
1. Menjadikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya sebagai sumber etika
2. Menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka
3. Meningkatkan kerukunan sosial antara pemeluk agama & kelompok
masyarakat
4. Menegakkan supremasi hukum dan perundang-undangan secara
konsistendan bertanggung jawab
5. Meningkatkan kemakmuran & kesejahteraan masyarakat
2. SIKAP POSITIF TERHADAP UPAYA PENINGKATAN JAMINAN
KEADILAN
A. KONSEP KEADILAN
1. Menurut Aristoteles
a. Keadilan Komutatif
: perlakuan terhadap seseorang dengan tidak melihat jasa-jasanya
Contoh : seorang veteran mencuri motor, dihukum lamanya
seperti pencuri motor yang lain
b. Keadilan Distributif :

Perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasanya
Contoh : seorang veteran mencuri motor, dihukumannya lamanya
dikurangi tidak seperti pencuri motor yang lain
c. Keadilan Kodrat Alam :
memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan oleh orang lain
Contoh : Soraya mentraktir Haifa siomay, lain kali Haifa mentraktir
Soraya Siomay juga
d. Keadilan Konvensional
Seorang warga negara mentaati peraturan perundang-undangan
contoh: Warga negara mentaati peraturan lalu lintas
e. Keadilan Perbaikan
Seseorang berusaha memulihkan nama baik orang lain

2.

Teori Keadilan menurut Plato
a. Keadilan Moral

memberikan perlakuan yang seimbang (selaras) antara hak dan
kewajiban

Contoh : Guru kewajibannya mengajar, haknya mendapatkan gaji
b. Keadilan Prosedural
mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yg telah
ditetapkan
Contoh : Semua siswa yang terlambat wajib lari keliling lapangan 10x
( Tidak ada pengecualian, meskipun anak dari Kepala Sekolah atau
Ketua Yayasan)
3. Keadilan menurut Thomas Hobbes
Suatu perbuatan dikatakan adil apabila di dasarkan perjanjianperjanjian tertentu, seseorang berbuat berdasarkan perjanjian yang
disepakati
Prof. Dr. Notonegoro : keadilan legalitas atau keadilan hukum,
yaitu suatu keadaan dikatakan adil jika sesui dengan ketentuan hukum
yang berlaku