tertentu dengan taksadar. Selain itu Freud menjadikan mimpi, fantasme, dan mite sebagai bahan dasar sastra dan psikoanalisis Milner via Apsanti, 1992: xiii. Freud
juga berpikir bahwa ada kesamaan di antara hasrat-hasrat tersembunyi setiap manusia. Kesamaan tersebut menyebabkan kehadiran karya sastra Milner via
Apsanti, 1992: 32. Freud menjelaskan bahwa dalam psikoanalisis, menghadirkan manusia
sebagai bentukan dari naluri-naluri dan konflik-konflik struktur kepribadian. Konflik-konflik struktur kepribadian ialah konflik yang timbul dari pergumulan
antar id, ego, dan superego. Kemudian istilah kepribadian adalah pengutamaan alam bawah sadar unconscious yang berada di luar sadar, yang membuat struktur
berpikir diwarnai oleh emosi Minderop, 2013: 8.
1. Struktur Kepribadian
Pada awalnya, Freud membagi tingkat kesadaran kegiatan mental dibawah alam sadar menjadi tiga bagian yaitu ketidaksadaran, keprasadaran, dan kesadaran.
Kemudian, Freud memperkenalkan suatu model struktural yang tidak lagi menggambarkan fungsi mental, tetapi diberi nama baru, yakni id, ego, dan
superego. a.
Id Menurut Freud via Minderop, 2013: 21 Id merupakan energi psikis dan
naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan dasar yang berada di alam bawah sadar, dan tidak ada kontak dengan realitas. Cara kerja id berhubungan
dengan prinsip kesenangan, yakni selalu mencari kenikmatan dan selalu menghindari ketidaknyamanan.
b. Ego
Ego adalah satu-satunya wilayah jiwa yang berhubungan dengan realitas. Ego tumbuh dari id dan menjadi sumber dari individu untuk berkomunikasi dengan
dunia luar. Ego berada diantara alam sadar dan alam bawah sadar, tugas ego memberi tempat pada fungsi mental utama, misalnya: penalaran, penyelesaian
masalah, dan pengambilan keputusan. Namun id dan ego tidak memiliki moralitas karena keduanya ini tidak mengenal nilai baik dan buruk Minderop, 2013: 22.
c. Superego
Superego mengacu pada moralitas dalam kepribadian. Superego sama hal nya dengan “hati nurani” yang mengenali nilai baik dan buruk Minderop, 2013:
22. Superego memiliki fungsi-fungsi pokok untuk merintangi implus-implus id terutama implus-implus seksual dan agresif, mendorong ego untuk menggantikan
tujuan-tujuan realistik dengan tujujuan-tujuan moralistik, dan mengejar kesempurnaan.
Seseorang dapat dikatakan sehat secara psikologis, apabila memiliki ego kuat dan merangkul tuntutan-tuntutan, baik dari id maupun superego, sehat secara
psikologis dan mampu memegang kendali atas prinsip kesenangan dan prinsip moralitas Feist, 2011: 35.
Individu yang mencari kesenangan yang didominasi oleh id
Individu yang merasa bersalah yang didominasi oleh superego
Individu yang sehat secara psikologis, yang didominasi oleh ego
= id = ego
= superego
Gambar 2: Hubungan antara id, ego dan superego dalam Tiga Kepribadian Hipotesis Feist, 2011: 35
2. Kecemasan
Kecemasan merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang
mengancam. Hanya ego yang bisa memproduksi atau merasakan kecemasan, dan baik id, superego, maupun dunia luar terkait dalam salah satu dari tiga jenis
kecemasan Freud via Feist, 2011: 38.