dalam mempelajari bahan yang bersifat akademik. c siswa diberi imbalan atau hadiah atas dasar prestasi kelompok.
Arends 2008 : 50 menuliskan pembelajaraan kooperatif dapat ditandai oleh fitur-fitur sebagai berikut : a siswa bekerja dalam tim untuk
mencapai tujuan belajar. b tim-tim itu berdiri sendiri atas siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan tinggi. c bila mungkin,tim-tim itu terdiri
atas campuran ras, budaya, dan gender. d sistem reward-nya berorientasi kelompok maupun individual.
c. Tujuan Cooperative Learning Pembelajaran Kooperatif
Menurut Arends 2008 : 5-6 model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan yaitu :
1 Prestasi akademik.
Pembelajaran kooperatif ini dapat sangat menguntungkan baik bagi siswa yang mempunyai kemampuan rendah maupun tinggi. Siswa
yang mempunyai kemampuan tinggi dapat membantu memberikan penjelasan kepada siswa yang berkemampuan rendah, sehingga siswa
yang berkemampuan tinggi juga dapat memperdalam pengetahuannya. 2
Penerimaan dan keanekaragaman. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang
mempunyai perbedaan latar belakang dan kondisi sosial untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama.
3 Pengemban ketrampilan sosial.
Pembelajaraan kooperatif ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan-keterampilan kerjasama dan kolaborasi.
Keterampilan ini sangat penting dimiliki mengingat seluruh aktivitas siswa dilakukan melalui interaksi dengan orang lain.
Muijs dan Reynolds 2008 : 59 menjelaskan penggunaan kelompok kecil juga dapat membantu perkembangan keterampilan-keterampilan
kooperatif dan keterampilan-keterampilan sosial. Oleh karena itu dianggap bagian penting dari perkembangan siswa. Siswa juga dapat
saling memberikan penopang dengan cara yang sama seperti yang dilakukan guru pada waktu tanya jawab. Pengetahuan yang akan didapat
dalam pembelajaran kelompokcenderung lebih besar dari pada kemampuan yang didapat jika siswa melakukan pembelajaran secara
individu. Pembelajaran kooperatif, siswa belajar bersama dalam suatu
kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu dengan yang lain. Kelas disusun dalam kelompok menjadi 4 sampai 6 orang siswa dengan
kemampuan yang heterogen. Maksud dari heterogen ini adalah dalam satu kelompok terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, ras,
dan suku. Hal ini akan bermanfaat untuk dapat melatih siswa menerima segala perbedaan dan bekerja sama dengan teman yang mempunyai latar
belakang yang berbeda.
Model cooperative learning dapat melatih siswa untuk mendengar pendapat-pendapat dari orang lain dan merangkum pendapat tersebut
dalam sebuah tulisan. Tugad kelompok juga dapat memacu siswa untuk dapat bekerja sama, saling membantu satu dengan yang lain dan
mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki.
d. Ciri-ciri Cooperative Learning Pembelajaran Kooperatif