panjang, dan ini tidak mungkin dicapai hanya dalam waktu satu atau beberapa kali penerapan strategi.
5 Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan individu.
Anita Lie 2002 : 18 menambahkan metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Berbagai sikap kesan negative memang
bermunculan dalam pelaksanaan metode kerja kelompok. Karena jika kerja kelompok itu tidak berhasil, siswa akan cenderung saling
menyalahkan. Sebaliknya juka berhasil, akan muncul perasaan tidak adil. Siswa yang merasa pandai dan rajin akan merasa temannya yang
mempunyai kemampuan rendah hanya membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya metode pembelajaran kooperatif yang seharusnya
bertujuan menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan ketidakpuasan dan kekecewaan antara siswa
yang satu dengan yang lain.
B. Kerangka Pikir
Pengetahuan soft skills merupakan kemampuan yang lebih mengutamakan sensivitas dalam diri sendiri untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan maupun
orang lain. Melalui pengetahuan soft skills siswa diharapkan mempunyai pengatuhuan dan wawasan yang cukup mengenai soft skills itu sendiri. Akan
tetapi kenyataan yang ditemukan sebagian besar dari siwa tersebut kurang
memaahami atau mengerti tentang soft skills. Dikarenakan tingkat keaktifan siswa pada kegiatan belajar mengajar masih rendah. Peranan guru selama proses
pembelajaran masih sangat dominan sedangkan peranan siswa yang masih sangat kurang dan hanya sebagian kecil yang aktif, sehingga proses pembelajaran
menjadi kurang interaktif dan efisien. Untuk hal itu perlu dicari strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan proses pembelajaran dan
menyampaikan pengetahuan soft skills kepada siswa. Dalam hal ini strategi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif cooperative learning yang
akan digunakan. Melalui pembelajaran kooperatif diharapkan pembelajaran menjadi makin
jelas dan menarik bagi siswa, makin efisien dalam hal waktu belajar siswa sehingga dapat mempermudah siswa memahami materi dan proses pembelajaran
pengetahuan soft skills. Dalam pembelajaran kooperatif fungsi atau peran guru adalah mendorong
siswa belajar mandiri dimasing-masing kelompok, mendorong siswa menumbuhkan gagasan atau idenya, penggunaan waktu secara efisien dan efektif.
Penilaian kreativitas siswa atau prestasi penguasaan ditetapkan dengan tingkat kreativitas ditunjukkan oleh kemampuan siswa untuk dapat berfikir secara
berbeda, lebih kreatif di dalam mendekati suatu problem, menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak dihubungkan dan adanya peningkatan
kemampuan siswa untuk menilai sesuatu dengan tepat, dapat menghadapi, mengolah serta menguasai situasi sesuai dengan tuntutan. Hasil yang diharapkan
nantinya oleh penelitian ini adalah Susana pembelajaran yang interaktif, efektif, dan efisien sehingga pengetahuan soft skills dapat ditingkatkan.
C. Perumusan Hipotesis Tindakan