KEMAMPUAN KEPALA DESA MARGASARI DALAM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN FISIK TAHUN 2012-2013

(1)

ABSTRAK

KEMAMPUAN KEPALA DESA MARGASARI DALAM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN FISIK TAHUN 2012-2013

Oleh

NOVI NURHANA PUTRI

Masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah tentang kemampuan Kepala Desa dalam pengelolaan pembangunan fisik sebagai jalan berputarnya roda kehidupan masyarakat desa. Kepala Desa dalam hal ini tidak secara mutlak menjadi satu-satunya pelaksana pembangunan desa, tetapi dibantu oleh perangkat desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Penelitian ini berangkat dari pemasalahan yang penulis dapatkan yaitu kemampuan Kepala Desa Margasari dalam mengelolah pembangunan fisik masih rendah, dapat dilihat pada pembangunan fisik yang belum terlaksana dengan optimal pada tahun anggaran 2012-2013 diduga karena kemampuan Kepala Desa yang masih rendah dalam pengelolaan pembangunan fisik dengan baik dan kurangnya Kepala Desa dalam bekerja sama dengan aparat desa dalam membuat rencana kerja pembangunan desa.

Tujuan penelitian untuk mengetahui Kemampuan Kepala Desa Margasari dalam Pengelolaan pembangunan Fisik Tahun 2012-2013. Sementara itu metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.Tehnik


(2)

pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Margasari, perangkat desa, BPD, dan masyarakat yang berkepentingan. Data yang di peroleh dianalisa dengan proses reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan Kemampuan Kepala Desa Margasari dalam Pengelolaan Pembangunan Fisik. Hal ini terlihat dari kemampuan intelektual Kepala Desa dilihat dalam:1). Kemampuan membuat perencanaan pembangunan desa yaitu: Kepala Desa kurang bekerjasama dengan aparatur desa dalam membuat perencanaan pembangunan desa serta penganggaran dana desa. 2). kemampuan melaksanakan pembangunan desa yaitu: Kepala desa ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan fisik desa sebagai pamong desa dan penanggung jawab pelaksanaan pembangunan namun Kepala Desa tidak menanamkan sikap transparansi dalam APBDes serta masih minim kemampuan dalam menumbuhkan sikap partisipasi masyarakat dalam gotong royong pembangunan fisik desa Margasari. 3). kemampuan melaksanakan evaluasi pembangunan desa yaitu: Kepala Desa melaksanakan laporan pertanggungjawaban namunmasyarakat kurang puas dengan hasil pembangunan yang ada serta APBDes pada setiap tahun ada untuk pembangunan fisik namun pada kenyataannya pembangunan tidak terlaksana.

Kata kunci : kemampuan kepala desa dalam pengelolaan, pembangunan fisik.


(3)

ABSTRACT

MARGASARI VILLAGE HEADMAN’S CAPABILITY MANAGEMENT ON PHYSICAL DEVELOPMENT IN 2012-2013

The background problem of this research is about capabilities management on physical development as a rotary wheel village social life. Village headman’s in this case is not helped by village officerand BPD (village consultative agency). In this research moveoff to problem a writer get that is Margasari village headman’s capability on physical development stiil lo, can saw on physical development havent fruition optimal in budget 2012-2013 presumable because village headman’s capability still low in management physical development be good andscant village headman’s in compromy with village officer on make work schedule village development.

Destination of this research for know village headman’s capability on physical development in 2012-2013. In the mean time in this method research used method descriptive qualitative type. Data collection technics thisresearch it can be make with interview, documentation, and observation. Ssourcesof data in this research is Margasari village headman’s, village officer, BPD, and interested parties. Procurable data to analyzable with process data collection, data representation and pullout conclusion.


(4)

Out put from this research pointing out Margasari village headman’s capability management on physical development. In this case seen from village headman’s intelectual capability from all appearance :

1. Capabilities made planner development that is : village headman’s still low compromy with village officer in make schedule village development and village unemployment budgeting.

2. Implement capabilities village development that is: villageheadman’s joining in implementation physical developmentas a village headman’s and chancellor implementation development. However village headman’s no implating transparancy attitude in APBDes so still low capability in make something grow participation attitude in community self-help Margasari village physical development.

3. Implement capability evaluation village development that is: implement village headman’s responsibility reporting however ungratify public with development out come and APBDes every year there is physical development yet be in fact development uncarriet out.


(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Margasari pada tanggal 08 September 1991, anak pertama dari lima bersaudara dari Bapak H. M. Noer. H.I dan Ibu Hj. Rohana.

Jenjang akademik penulis dimulai dengan menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Labuhan Maringgai pada tahun 1997-1998, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Margasari pada tahun 1998 diselesaikan tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama MTS Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang dan selesai pada tahun 2010.

Tahun 2010, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung (Unila) melalui jalur SNMPTN yang saat itu penulis pilih untuk melanjutkan pendidikan dan selesai ditahun 2014. Tahun 2013, penulis berkesempatan untuk ikut melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) selama 40 hari di Desa Gedong Pakuan Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan.


(10)

PERSEMBAHAN

Alhamdulilahirobbil alamin

Puji syukurpenulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-NYA lah penulis dapat menyelesaikan karya tulis tanda cinta untuk seluruh orang yang penulis cintai.

Bismillahirrohmanirrohim, ku persembahkan karya tulisku ini teruntuk...

Kedua orang tua ku, Ayahanda H.M.Noer. H.I dan Ibunda Hj.Rohana

Yang selalu memberikan kasih sayang, cinta kasih, arahan, semangat, materil, perhatian, serta doa. Semoga ayah dan bunda selalu diberikan kesehatan sampai maut memisahkan kita amin..

Mohon maaf apabila selama ini vii belum bisa jadi anak kebanggaan ayah dan bunda, selalu do ain vii ya

yah, bun... love you more ayah & bunda.

Nenek dan Kakekku,

H.Medding, Hj. Uneng, H.Ibrahim, Hj.Zubaedah (Almh).

Terimakasih atas kasih sayang dan cinta kalian, terimaksih telah melahirkan ayah dan bunda vii, sehingga vii bisa ada sampai saat ini.

Kakak dan adikku yang sangat aku sayangi,

Agus M.Nur, Anton Ismail Sholeh, Dewi Nurdiana Putri, M. Said, M. Rohman, M.Rohim, Devi Nurhana Putri, Muzdalifah, St. Fatimah Nurhana Putri, Adinda Nazilah Nurhana Putri, M. Yusuf Nuribrahim.


(11)

MOTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum,

kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri

mereka”

(Qs. Ar Ra’d : 11)

Bertaqwa kepada Allahdan berbakti kepada kedua orang tua,

insya allah barokah hidup kita

(Kata Bijak).

Tanpa tujuan, hari-hari akan berakhir dengan kehampaan

Dan kehampaan akan berakhir dengan kehancuran

( Stephen Mac Kena)

Ikhlas itu ketika harapan, pengorbanan dan hasil tidak sebanding

(Novi Nurhana Putri)


(12)

SANWACANA

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi yang berjudul “Kemampuan Kepala Desa Margasari dalam Pengelolaan Pembangunan Fisik Tahun 2012-2013” dapat diselesaikan. Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, baik secara langsung maupuntidak langsung, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT atas segala yang engkau berikan kepada hamba, baik rezeki, kesehatan, kekuatan, kesabaran dan semangat yang tiada henti hingga hamba dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3. Bapak Drs. Effendi, MM selaku Pembantu Dekan I, Prof. Yulianto, M.S selaku Pembantu Dekan II, Drs. Pairulsyah, MH selaku Pembantu Dekan III FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(13)

4. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah selalu melindungi bapak. Amin.

5. Ibu Dwi WahyuHandayani, S.IP,. M.SI selaku Pembimbing Akademik.

6. Bapak Drs. Hi. Aman Toto Dwijono. M. H selaku dosen pembahas yang telah dengan sabarnya membantu Novi dalam penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah selalu melindungi bapak. Amin.

7. Bapak Drs. R. Sigit Krisbintoro selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pemerintahan yang telah memberikan masukan serta semangat dalam menyusun skripsi ini.

8. Dosen – dosen Jurusan ilmu Pemerintahan, Pak Yana Ekana, Ibu Ari Darmastuti , Pak Pitoyo Budiono, Pak Ismono Hadi, Pak Piping Setia Priangga, Pak Syafarudin, Pak Budi Harjo, Pak Suwondo, Pak Budi Kurniawan, Pak Syihab, Pak Maulana Mukhlis, Pak Darmawan Purba. Terima kasih sudah memberikan ilmunya semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan kepada Bapak, Ibu. Amin.

9. Kepala Desa Margasari serta perangkat Desa Margasari. Terimakasih atas bantuannya selama Novi melaksanakan penelitian di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.


(14)

10.Keluargaku mama ani, kakak niar, kakak molink, kakak appi, kakak ami, mama Indo Aco (almh), om Suwardi(alm), kakek Malik (alm), Fung Aji Rate, om pais, tante wati, tante lina, om arfah, om ramli, tante linda, tante wenny, tante isa, kakek hamdi, keponakanku aluna amelia shafira & Dyla. Terima kasih atas doa dan semangatnya, love you more.

11.Kepada sahabatku jomut35. Yuslina, Minhatul Ma’arif, Ayu Erviani, Ratna Sari. Rini Fera Wati. Terima kasih semangatnya sobat, miss you all.

12.Sahabatku. Astri Wahyuningtiasih S.Pd, Resty Puspitasari Gumay, Panji Nugraha, Ito Tribakti, Arifin, Made Okta, Bagus Ardianto, Elia Noviana S.Kep, Amalia Nurdin S. Kom, Novia Nalom Larasati. S.Pd, Ari Suhendri, Bambang, Cahyo Hardono, Kiplix, kakak Sam, Daeng Rian, kakak aphut,kakak Umam, kakak budi. Thanks buat doa dan semangat kalian.

13.Teman-teman Ilmu Pemerintahan 2010 : Depi Astuti S.IP,Ferdita Aprilia S.IP, Betty Dora Sirait S.IP, Eti nur rahmawati S.IP, Komang S.IP, Andrialius Feaera S.IP, Antarizky S.IP, Dwi Rosa Evaliani S.IP, Reddyah RenataSuharno S.IP, Riski Prianggi S.IP, Rike Prisina S.IP, Ricky Ardian S.IP, Retno Mahdita Putri S.IP, Dwi Haryanti S.IP, Siska Fitria S.IP, Yoan Yunita S,IP, Dita Purnama S.IP, Yosita Manara S.IP, Dwi Kusumayanti S.IP, Rini Wulandari S.IP, Novandra Yudha S.IP,Novia Belladina S.IP, Anisa Rafirna S.IP, Tiara Anggina Putri S.IP, Prananda Genta Reza S.IP, Prasaputra, Shawlin Ratu Ajeng S.IP,


(15)

Febri Dwi Firnando S.IP, Riri Rianiti S.IP, Dicky Rinaldi S.IP, Ryan Maulana S.IP, Angga Ferdiansyah S.IP,Riska Ersi Devianasari, Yurike Pratiwi, Eka Mala Sari, Dinda Nindika, Fitri Oky Lestari, Herowandi, Uli Kartika Wibowo, Rangga Giri Wibowo, Alam Patria, Horizon, Syintia Dwi Utami, Ayu Mira Asih, Mirzan Triandana, Ikhwan Efrial, Ardi Yuzka, Ilham Kurniawan, Riendi, Oktia nita, Edo Putra, Ahlan Fahriadi, Resti Agustina, Dewi astria, Aris Gunawansyah, Dani Kurniawan, Aditya Darmawan, Maulana Rendra, Indra Jaya Negara, Anugrah Robiantori, Tano Gupala, Tiffany Anandini Putri Ramli, Ade Wardidin, Ali Wirawan, Agus Priadi, Novrico, Cakra Gumelar, Iin Tajudin, Kevin, Eky Julian, Rendra, Pangky, Monicha Anggaraini, Nur Asriani, Budi Setia Aji, Yusi Alvita, Ridho Jupanter, Angga Jevi Surya, Azmi, Dimas, dan lainnya, semoga kedepannya kita sukses kawan. VIVA GOVERNANCIA !!!

14.Temen-temen KKN. Devi, Eni, Fitri, Syarif, Abram, Harjono, Windy, Tunjung. Terima kasih atas kebersamaannya kawan, semoga kita bisa bertemu lagi di tempat kita KKN.

15.Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Bu Rianti, Mbak Nurma, Mbak Mila, Pakde Jumadi, Pak Herman, Pak Napoleon, Pak Syamsuri. Terimakasih atas bantuannya selama ini.


(16)

Penulis berdoa semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan, bantuan dan doa yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaandan penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 04 Desember 2014 Penulis


(17)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI………. DAFTAR TABEL……… DAFTAR GAMBAR………

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian ... 8

II TINJAUAN PUSTAKA A.Deskripsi Teori ... 9

1. Pengertian Kepala Desa ... 9

2. Tugas dan kewajiban kepala desa ... 10

B.Tinjauan Tentang Kemampuan ... 12

1. Pengertian Kemampuan ... 12

2. Jenis-jenis Kemampuan ... 14

3. Kemampuan Kepala Desa ... 18

C.Tinjauan Tentang Pengelolaan ... 19

1. Pengertian pengelolaan ... 19

2. Ciri-ciri pengelolaan yang baik ... 20

3. Manajemen dalam pengelolaan ... 21

D.Tinjauan Tentang Pembangunan Fisik ... 21

E. Kerangka Pikir ... 23

III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian... 26

B. Fokus Penelitian ... 27


(18)

D. Jenis Data……….. ... 30

1. Data Primer ... 31

2. Data Sekunder ... 32

E. Informan ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1.Teknik Wawancara ... 32

2. Dokumentasi ... 33

3.Observasi ... 33

G. Teknik Pengolahan Data ... 34

1.Editing ... 34

2.Tabulating dan coding ... 35

3.Interprestasi Data ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 37

1. Reduksi Data ... 37

2. Penyajian Data (display data) ... 38

3.Penarikan Kesimpulan (Verivikasi) ... 38

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pengelolaan Pembangunan Fisik Desa Margasari ... 39

B. Legenda dan Sejarah Singkat Desa Margasari ... 40

C. Visi dan Misi DesaMargasari ... 42

D. Kondisi Umum ... 43

1. Geografis ... 43

2. Keadaan Sosial Penduduk ... 44

3. Tingkat Pendidikan ... 44

4. Mata Pencaharian ... 45

5. Pola Penggunaan tanah di desa Margasari ... 46

6. Sarana dan Prasarana ... 46

7. Agama ... 46

8. Etnis ... 46

9. Batas Wilayah ... 47

10. Struktur Desa ... 47

E. Deskripsi Pemerintahan Desa ... 49

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Informan... 51

B. Hasil Penelitian ... 52

C. Pembahasan ... 97

1.Kemampuan membuat perencanaan pembangunan desa ...99

2.Kemampuan melaksanakan pembangunan desa ... 101


(19)

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan ... 108 B. Saran ... 109


(20)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Anggaran Dana Alokasi Desa Margasari Tahun 2012-2013 5 Tabel 2. Pejabat Desa Margasari yang menjabat sampai sekarang 41

Tabel 3. Jumlah Masyarakat Per Dusun 44

Tabel 4. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Margasari 44 Tabel 5. Tingkat pendidikan aparatur desa Margasari 45

Tabel 6. Tingkat pendidikan BPD 45

Tabel 7. Penduduk desa Margasari berdasarkan mata pencaharian 45 Tabel 8.Sarana dan prasarana umum desa Margasari 46 Tabel 9. Penduduk desa Margasari berdasarkan Agama 46 Tabel 10. Penduduk desa Margasari berdasarkan etnis 47


(21)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.Kerangka Pikir 25

Gambar 2.Struktur Organisasi Pemerintahan Desa dan Perangkat


(22)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Para pendiri Negara Republik Indonesia dengan segala pemahamannya tentang kondisi tanah air Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan suku bangsa dengan bijak menempatkan posisi desa sebagai unsur pemerintah terdepan. Struktur pemerintahan yang sedemikian rupa memiliki semangat untuk menjadikan desa sebagai pilar utama pembangunan bangsa, menurut penulis, logikanya bila sekitar 80.000 desa di Indonesia (wikipedia) maju, mandiri, sejahrtera dan demokratis maka berubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bangsa yang besar dan terhormat dalam percaturan bangsa-bangsa di dunia.

Pada kenyataannya, pola yang diterapkan secara sentral yang dikembangkan di masa lalu telah menempatkan desa menjadi pelengkap penderita karena segala sesuatu ditentukan dari atas, potensi yang ada di desa lebih banyak menjadi upeti pemerintah diatasnya. Desa tetap menjadi tetap miskin, bodoh dan para pejabat di atasnya yang semakin rakus mengeksploitasi desa.

Setelah berjalan lama mulai tumbuh kesadaran akan kekhawatiran tersebut terutama setelah terbukti bahwa pola sentralistik hanya


(23)

2

menghasilkan koruptor-koruptor dan kesenjangan sosial yang tajam antara pusat, daerah dan desa. Reformasi pola ini dirombak total dimana pola desentralisasi yang ditinggalkan akan dipacu kembali dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen, kemudian lahir Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang direvisi menjadi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang semangatnya lebih berpihak kepada desentralisasi dan demokratisasi. Kesulitan berhimpun dalam rangka membangun posisi tawar bagi pemerintah desa telah punah.

Selama ini, kebijakan pembangunan di Indonesia terutama pembangunan desa selalu bersifat top down dan sektoral, dalam perencanaan serta implementasinya tidak terintegrasi, hal ini dapat dilihat dari program pemerintah pusat yang bersifat sektoral. Perencanaan disusun tanpa melibatkan sektor yang lain serta pemerintah daerah, hal lain yang menjadi permasalahan adalah tidak dicermatinya persoalan mendasar yang terjadi di daerah, sehingga formulasi strategi dan program menjadi tidak tepat.

Berkaitan dengan kemiskinan, sebagian besar masyarakat miskin berada di desa, oleh karena itu, pembangunan sudah sewajarnya difokuskan di desa sebagai upaya mengatasi kemiskinan. Pembangunan selama ini lebih banyak diarahkan ke kota, hal ini menyebabkan aktivitas perekonomian berpusat di kota. Masyarakat desa dengan segala


(24)

3

keterbatasan pindah ke kota mengadu nasib dan sebagian besar dari mereka menjadi persoalan terbesar di kota.

Sisi lain, kondisi di desa tidak tersentuh pembangunan secara utuh, infrastruktur dasar tidak terpenuhi, aktivitas ekonomi sangat rendah, sarana pendidikan terbatas, sebagian besar baru terpenuhi untuk sekolah dasar saja. Kondisi ini menyebabkan tidak ada pilihan lain bagi masyarakat desa untuk mengubah nasibnya yaitu dengan merantau ke kota.

Pada kenyataannya, seluruh potensi sumber daya alam, sebagai raw material aktivitas penunjang perekonomian bisa dilaksanakan tanpa ada dukungan bahan baku yang diproduksi di desa. Kondisi ini yang harus segera diselesaikan melalui strategi pembangunan desa yang tepat dan terintegrasi. Artinya, pembangunan desa secara konkret harus memperhatikan berbagai faktor, diantaranya adalah terkait dengan pembangunan ekonomi, pembangunan atau pelayanan pendidikan, pengembangan kapasitas pemerintah dan penyediaan berbagai infrastruktur desa. Semua faktor tersebut diperlukan guna mengimplementasikan dan mengintegrasikan pembangunan desa ke dalam suatu rencana yang terstruktur dalam desain tata ruang (fisik).

Peran yang paling dominan yang mampu mengangkat pembangunan desa adalah pemegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan desa yaitu kepala desa. Oleh karena itu, kepala desa dalam pelaksanaan tugasnya


(25)

sehari-4

hari, terutama yang berhubungan dengan pembangunan fisik, semakin dituntut adanya kerja keras dan kemampuan yang optimal guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan.Hal ini juga didukung oleh pemerintah pusat yang mengucurkan dana tahunan untuk pembangunan desa kepada Pemerintah Desa terutama untuk pembangunan fisik dapat dilaksanakan secara optimal.

Sebagai contoh, peran Kepala Desa Lenggang, Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur Provinsi Bangka Belitung yang sangat berprestasi yang mampu mengoptimalkan penggunaan perangkat komputer bagi pemerintah desa sebagai penunjang jalannya kegiatan pemerintahan dan sebagai usaha mempromosikan desa yang merupakan asal cerita Laskar Pelangi. Hasilnya Desa Lenggang menjadi destinasi wisata unggulan di Bangka Belitung. Hal ini mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan tentu saja pembangunan fisik sebagai penunjang pariwisata (Lenggangbeltim.wordpress.com diakses pada 27 Februari 2014 pukul 20.00 WIB).

Mengingat pentingnya peran aparat desa terutama Kepala Desa dalam pembangunan fisik di desa, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai kemampuan Kepala Desa dalam pengelolaan pembangunan fisik. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang penulis dapatkan yaitu kemampuan Kepala Desa di Desa Margasari untuk mengelola pembangunan fisik masih rendah.


(26)

5

Berikut adalah tabel tentang anggaran dana alokasi desa (ADD) 2012-2013 untuk pembangunan fisik Desa Margasari dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1 Anggaran Dana Alokasi Desa Margasari Tahun 2012-2013

No Tahun Dana APBDes Kegiatan Jumlah Dana

1.

2012 Rp.796.814.000

Pembangunan Taman

Pendidikan Al-Quran (TPQ) Rp86.682.000,00 2. 2012 Pembangunan Taman Pendidikan Agama (TPA) Rp55.231.000,00

Jumlah Rp141.913.000,00

3.

2013

Rp.1.068.300.000

Pembangunan Gorong Plat Beton (Bahan-Bahan Upah Tenaga Kerja, Swadaya)

Rp.44.800.000,00

4.

2013

Drainase (Bahan-Bahan, Upah Tenaga Kerja, Swadaya)

Rp123.704.000,00

Jumlah Rp168.504.000,00

Sumber: APBDes Desa Margasari Tahun 2012-2013

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat data APBDes tahun anggaran 2012 sebesar Rp796.814.000,00yang pembagiannya mencakup alokasi dana desa (ADD), dari jumlah penerimaan tersebut dialokasikan untuk pembangunan fisik sebesar Rp.141.913.000,00pembangunan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) pada dusun X RT 040 RW 020 Desa Margasari sebesar Rp86.682.000,00 dan pembangunan Taman Pendidikan agama (TPA) pada dusun I RT 003 RW 002 Desa Margasari sebesar Rp55.231.000,00. Pembangunan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Taman Pendidikan agama (TPA) memiliki tujuan untuk


(27)

6

meningkatkan pendidikan spiritual di Desa Margasari. Pembagian tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan aparat desa melalui musyawarah Pemerintah Desa.

Namun hasil pembangunan tersebut masih minim. Hal ini dapat dilihat dari blue print rencana kerja dengan hasil pembangunan yang tidak sesuai, misalnya pada Taman Pendidikan Al-qur’an, rencana pembangunan dengan total biaya tersebut di atas dapat membangun kelas dengan lebar 6x12 meter, namun hasilnya ruang-ruang kelas berukuran lebih kecil yang menyebabkan pelajar kurang nyaman untuk belajar padahal dana sudah dianggarkan cukup besar. Begitu juga dengan Taman Pendidikan Agama, rencana pembangunan 1 (satu) lokal kelas dengan lebar 5x9 meter namun hasil pembangunan tidak sesuai dengan anggaran yang ditelah dikeluarkan.

Kemudian pada tahun 2013 Penerimaan APBDes sebesar Rp1.068.300.000,00yang pembagiannya mencakup alokasi dana desa (ADD), dari jumlah penerimaan tersebut dialokasikan untuk pembangunan fisik sebesar Rp.168.504.000,00 yaitu untuk pembangunan gorong-gorong sebesar Rp.44.800.000,00dan drainasesebesar Rp123.704.000,00. Pembangunan tersebut ditujukan untuk melancarkan saluran air.Namun, hasil pembangunan lagi-lagi menunjukkan hal yang kurang maksimal karena pembangunan tidak memperhatikan kontur tanah dan tingkat kemiringan, sehingga air menggenang dan tidak dapat mengalir ke tempat yang lebih rendah. Hal ini pun menunjukan bahwa


(28)

7

kemampuan kepala desa sebagai penanggung jawab pembangunan fisik desa masih rendah.

Selain itu kepala desa juga tidak memberikan keterbukaan dana APBDes terkait pembangunan kepada masyarakat karena pada dasarnya setiap masyarakat berhak mengatahui anggaran pembangunan desa, namun selama ini yang mengetahui alokasi dana dari APBDes hanya pemerintah desa. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan bahkan korupsi pada tingkat pemerintah paling rendah tersebut. Apalagi ditinjau dari besarnya anggaran yang didapat oleh Desa Magasari namun pembangunan yang dilakukan kurang maksimal dan tidak semua dusun merasakan pembangunan yang nyata, hal ini juga menimbulkan pertanyaan kemanakah sisa dana APBDes tersebut.

Beberapa pembangunan yang tidak maksimal diduga karena kemampuan intelektualKepala Desa yang masih rendah dalam mengelola pembangunan fisik dengan baik dan masih kurangnyaKepala Desa untuk bekerja sama dengan aparat desa dalam pembuatan rencana kerja,oleh karena itu di perlukan penelitian lebih lanjut. Atas dasar pertimbangan inilah maka penulis merumuskan judul penelitian ini yaitu “Kemampuan Kepala Desa Margasari Dalam Pengelolaan Pembangunan Fisik”.


(29)

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas maka rumusan masalah yang digunakan adalah “ Bagaimana Kemampuan Kepala Desa Margasari dalam Pengelolaan Pembangunan Fisik ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui Kemampuan Kepala Desa Margasari dalam Pengelolaan Pembangunan Fisik Tahun 2012-2013.

D. Kegunaan Penelitian a. Secara Praktis

Bagi instansi terkait, hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan masukan kepada aparatur Desa Margasari khususnya Kepala Desa untuk mampu dalam pengelolaan pembangunan fisik terkait pada kesejahteraan masyarakat.

b. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pemikiran, informasi, dan pengetahuan dalam khasanah Ilmu Pemerintahan khususnya yang berkaitan dengan kemampuan kepala desa.


(30)

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Tinjauan Tentang Kepala Desa

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 72 tentang Desa, dalam struktur organisasi pemeritahan desa,

“Kepala Desa adalah pemimpin Pemerintah Desatertinggi yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh perangkat desa. Kepala Desa diangkat dan dilantik oleh bupati melalui pemilihan langsung oleh penduduk desa warga negara Republik Indonesia dengan masa jabatan 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya”.

Kepala desa berkedudukan sebagai sebagai alat Pemerintah Desa yang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa. Kepala Desa bukan saja menjalankan pemerintahan, membina ketertiban dan ketentraman, menjaga supaya hukum yang dilanggar dapat dipulihkan seperti sediakala, tetapi juga agar orang-orang yang melanggar hukum itu tidak mengulangi lagi perbuatannya dan orang-orang yang telah didamaikan benar-benar damai seperti semula.

1. Pengertian Kepala Desa

Kepala Desa adalah kepala organisasi pemerintahan desa yang berkedudukan strategis dan mempunyai tanggung jawab yang luas. Tanggung jawab meliputi urusan tugas pekerjaan yang terpisah dan


(31)

10

terbagi kepada pejabat instansi pemerintah berdasarkan asas dekonsentrasi dan desentraliasi, sedangkan di desa tanggung jawab urusan tugas pelayanan itu terpusat pada Kepala Desa. Tanggung jawab urusan tugas pekerjaan itu dapat dilaksanakan sendiri oleh Kepala Desa atau melalui orang lain.

“Menurut Widjaja (2008:27) “Kepala Desa yaitu penguasa

tertinggi di desa dan sebagai pemimpin formal maupun informal, pemimpin yang setiap waktu berada di tengah-tengah rakyat yang dipimpinnya”.

Kepala desa mempunyai kewajiban memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada bupati/walikota, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada Bamusdes, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat.

2. Tugas dan Kewajiban Kepala Desa

Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, Kepala Desa mempunyai tugas dan kewajiban :

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan pendataan penduduk untuk kepentingan nasional dan melaporkannya kepada pemerintah melalui bupati dan tembusan camat.

b. Membina kehidupan masyarakat desa. c. Membina perekonomian desa.


(32)

11

e. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa, di bantu oleh lembaga adapt desa.

f. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukumnya.

g. Mengajukan rancangan peraturan desa dan bersama BPD menetapkannya sebagai peraturan desa.

h. Menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang didesa bersangkutan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, kepala desa mempunyai wewenang menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pelaksanakan tugasnya kepala desa mempunyai wewenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD, mengajukan rancangan peraturan desa, menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD, menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APBDes untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD, membina kehidupan masyarakat desa, membina perekonomian desa, mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif, mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


(33)

12

Menurut Widjaja (2008:28) “PertanggungjawabanKepala Desadilakukan Kepala Desa agar sendi tanggung jawab pelaksanaan pemerintahan yang dilakukan Kepala Desa kepada rakyat melalui BPD dapat dilihat sebagai perwujudan dari kedaulatan rakyat (demokrasi) dan perwujudannya ditingkat desa”. B.Tinjauan Tentang Kemampuan

Setiap organisasi pasti mengharapkan dan berupaya sekuat tenaga untuk dapat mencapai tujuan kinerja yang ditetapkan sebelumnya. Meskipun banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalannya mencapai tujuan tersebut, namun untuk sebagian besar ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya. Baik sebagai pekerja di lapisan bawah, menengah, maupun mereka yang menduduki jabatan pimpinan puncak.Kemampuan merujuk pada kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.

1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan merupakan keadaan yang menunjukkan kapasitas seseorang yang bisa atau dapat melakukan suatu urusan tertentu. Pendapat penulis ini serupa dengan pengertian kemampuan menurut Robbins dalam Wibowo (2013:93) yaitu “Kemampuan atau

abilitymenunjukkan kapasitas individu untuk mewujudkan berbagai tugas dan pekerjaan”. Untuk mengetahui kapasitas individu tersebut dapat dilakukan dengan penilaian terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang.


(34)

13

Senada dengan Robbins, Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2013:93) memberikan pengertian kemampuan sebagai “Kapasitas mental dan fisik untuk mewujudkan berbagai tugas”. Menurut buku Winardi (2004:201) “Kemampuan merupakan sebuah sifat yang memungkinkan seseorang melaksanakan sesuatu tindakan atau pekerjaan mental atau fisikal”. Setiap orang memiliki perbedaan dalam kemampuan, namun secara umum dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu Intellectual dan Physical Abilities.

Intellectual abilities merupakan kemampuan intelektual yang dapat ditunjukkan melalui kecerdasan berpikir, kecakapan membaca kesempatan dan resiko, penyusunan rencana kerja dan sebagainya. Sedangkan Physical Abilitiesmerupakan kemampuan pribadi yang dilihat dari perilaku fisiknya sehari-hari. Hal ini dapat ditunjukkan melalui pekerjaan fisik yang memungkinkan seseorang berada pada situasi dan kejadian tertentu.

Menurut Colquitt,Lepine dan Wesson, (2011:339) “Kemampuan menunjukkan kapabilitas yang dimiliki orang yang relatif stabil untuk mewujudkan rentang aktivitas tertentu yang berbeda,tetapi berhubungan”.Artinya kemampuan dengan skill atau keterampilan, yang dapat diperbaiki sepanjang waktu melalui pelatihan dan pengalaman, kemampuan atau ability relatif stabil. Meskipun kemampuan dapat berubah dengan pelan-pelan sepanjang waktu dengan praktik dan pengulangan, tingkat kemampuan tertentu


(35)

14

biasanya membatasi seberapa banyak seseorang dapat memperbaiki, bahkan dengan pelatihan terbaik. Alasannya adalah kemampuan bersifat alamiah sedangkan keterampilan bersifat dapat dipelihara. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada intinya kemampuan merupakan kapasitas seseorang dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang diberikan baik kemampuan dalam intelektual,emosional, fisik maupun spiritual. 2. Jenis-Jenis Kemampuan

Beberapa jenis kemampuan akan dibahas secara bertahap di bawah ini.

a. Kemampuan Intelektual

Menurut Robbins (2003:52) “Intellectual Ability atau kemampuan intelektual adalah kapasitas untuk melakukan aktivitas mental”. Sebagai contoh, test intelligence Quotient (IQ) dirancang untuk memastikan kemampuan intelektual umum seseorang. Terdapat tujuh dimensi kemampuan intelektual,yaitu kemahiran berhitung, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang dan daya ingat. Kemampuan intelektual merupakan kapasitas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan mental.

Setiap pekerjaan mempunyai tuntutan terhadap kemampuan intelektual yansg berbeda. Pekerjaan yang menuntut lebih banyak proses informasi, semakin banyak kecerdasan umum dan


(36)

15

kemampuan verbal diperlukan untuk mewujudkan keberhasilan pekerjaan. IQ tinggi tidak menjadi prasyarat untuk semua pekerjaan. Pada kenyataannya, untuk banyak pekerjaan di mana perilaku pekerja sangat rutin dan hanya sedikit atau tidak ada peluang melakukan kebijaksanaan, IQ tinggi mungkin tidak ada hubungannya dengan kinerja.

Sebaliknya, peninjauan ulang terhadap kejadian menunjukkan bahwa tes yang mengukur kemampuan verbal,numerik, ruang dan perseptualmerupakan indikator perkiraan yang sahih atas kemampuan pekerjaan pada semua tingkat pekerjaan. Karenanya tes yang mengukur dimensi spesifik kecerdasan telah ditemukan menjadi prediktor kuat dari kinerja masa depan.Menurut Robbins (2003:53), dimensi kemampuan intelektual yaitu sebagai berikut. 1. Kemampuan Numerik

Kemampuan untuk melakukan penghitungan cepat dan akurat 2. Pemahaman Verbal

Kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar dan hubungan antar kata.

3. Kecepatan Perseptual

Kemampuan mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan visual dengan cepat dan akurat.

4. Penalaran Induktif

Kemampuan mengidentifikasi rangkaian logis masalah dan kemudian memecahkan masalah tersebut.

5. Penalaran Deduktif

6. Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi argumentasi

7. Visualisasi Ruangan

Kemampuan menggambarkan bagaimana penampakan obyek tertentu jika posisinya dalam ruangan diubah.

8. Memori

Kemampuan mempertahankan dan mengingat kembali masa silam.


(37)

16

Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan intelektual yaitu kemampuan IQ yang berupa ketangkasan daya ingat, kemahiran dalam berhitung, kemampuan dalam membaca atau mendengar, dapat mengidentifikasi suatu kesamaan atau suatu perbedaan dengan baik, logis, tepatdan dapat menggunakan logikanya dengan baik.

b. Kemampuan Fisik

Menurut Robbins dalam Wibowo (2013:102) “Kemampuan fisik

atau physical abilityadalah sebagai kapasitas untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, ketangkasan, kekuatandan karakteristik yang semacam”.Kemampuan fisik merupakan kemampuan menjalankan tugas yang menuntut stamina,keterampilan, kekuatan dan karakteristik-karakteristik serupa.

Dengan tingkat yang sama bahwa kemampuan intelektual memainkan peran lebih besar dalam pekerjaan yang kompleks yang menuntut kebutuhan proses informasi, kemampuan fisik mendapatkan kepentingan untuk dengan berhasil melakukan pekerjaan yang kurang memerlukan keterampilan dan lebih terstandar. Sebagai contoh, pekerjaan dimana keberhasilan menuntut stamina, ketangkasan manual,kekuatan kaki atau bakat sejenis memerlukan manajemen untuk mengidentifikasi kapabilitas fisik pekerja.


(38)

17

Menurut Robbins dalam Wibowo (2013:18), unsur-unsur, komponen, karakteristikatau indikatorphysical abilitysebagai berikut:

1. Kekuatan (strength)

Kekuatan umumnya merupakan tingkatan dimana badan dapat menggunakan kekuatan.

2. Flexibility

Merupakan kapasitas menggerakkan badan seseorang dengan cara yang cekatan. Berkaitan dengan kemampuan menekuk, merentang, memutar, atau menjangkau.

3. Coordination

Merupakan kemampuan mengkordinasikan tindakan secara bersamaan dari bagian tubuh yang berbeda.

4. Stamina

Merupakan kapasitasuntuk melakukan aktivitas fisik dalam waktu cukup lama.

5. Speed

Mengandung pengertian kemampuan bergerak cepat dan akurat.

6. Psychomotor

Biasanya menunjukkan kapasitas memanipulasi dan mengontrol objek.

7. Sensory

Menunjukkan kapasitas berkaitan dengan vision dan hearing.

Kemampuan fisiktermasuk kemampuan untuk melihat sesuatu dari dekat dan jauh, demikian pula merasakan warna dan menentukan jarak relative antara sesuatu secara akurat.

8. Balance

Merupakan kemampuan menjaga keseimbangan meskipun kekuatan untuk melakukan berimbang.

Dapat disimpulkan bahwa kemampuan fisik dapat diukur dengan cara kekuatan badan, kecepatan dalam mengerjakan sesuatu, dapat mengontrol obyek, dapat menjaga keseimbangan serta memiliki stamina yang yang baik.

Menurut Veithzal (2003: 232) “Kemampuan seorang individu pada hakikatnya tersusun dari 3 faktor, yaitu kemampuan intelektual, kemampuan fisikdan kemampuan spiritual”.


(39)

18

Melalui tes IQ misalnya, dirancang untuk memastikan kemampuan intelektual umum seseorang.

b. Kemampuan Fisik

Kemampuan fisik memiliki makna penting khusus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kurang menuntut keterampilan kemampuan fisik ini dapat dianalogikan dengan kemampuan berkreativitas.

c. Kemampuan spritual

Selain kemampuan intelektual (IQ), kemampuan emosional (EQ), kemampuan fisik, perlu disertai dengan kemampuan spiritual (SQ), sehingga semua aktivitas yang dilakukan dapat dilandasi oleh iman yang kuat dan memadai.

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang dalam mewujudkan berbagai tugas atau pekerjaan, kemampuan terdiri dari 3 faktor yaitu kemampuan intelektual atau kemampuan IQ, kemampuan fisik (kemampuan yang berupa sehat jasmani) dan kemampuan spiritual (kemampuan dalam keagamaan). 3. Kemampuan Kepala Desa

Kemampuan Kepala Desa dalam pengelolaan pembangunan fisik di dukung dengan kemampuan berdasarkan kemampuan intelektul, fisik, emosional dan spiritual. Jika kemampuan Kepala Desa yang minim maka berdampak buruknya pengelolaan pemerintahan desanya yang berakibat kurang sejahterapada masyarakat serta pembangunan yang tidak maksimal.


(40)

19

C.Tinjauan Tentang Pengelolaan 1. Pengertian Pengelolaan

Menurut Poewandarminta (1982: 469) mendefinisikan pengelolaan adalah pengelolaan berasal dari kata dasar “kelola”, kemudian diberi imbuhan menjadi mengelola yang berarti mengurus atau mengatur. Pengertian pengelolaan lebih jauh diartikan sebagai penyelenggaraan dan sebagainya.Nick Devas (1989: 279) menjelaskan tujuan utama pengelolaan meliputi:

a. Tanggung jawab. Pemerintah daerah harus mempertanggung jawabkan tugas keuangannya kepada lembaga atau orang yang berkepentingan yang sah. Lembaga atau badan meliputi Kepala Daerah. Adapun unsur-unsur penting tanggung jawab mencakup keabsahan,setiap transaksi keuangan harus berpangkal pada wewenang hukum tertentu, pengawasan, tata cara yang efektif untuk menjaga kekayaan uang dan barang, mencegah penghamburan dan penyelewengan, dan memastikan semua pendapatan yang sah benar-benar terpungut. Oleh karena itu sumber dan penggunaannya harus tepat.

b. Memenuhi kewajiban keuangan, keuangan daerah harus di tata dengan sedemikian rupa sehingga mampu melunasi semua ikatankeuangan jangka pendek dan jangka panjang (termasuk pinjaman jangka panjang).

c. Kejujuran, urusan keuangan harus diserahkan kepada pegawai yang jujur dan kesempatan untuk berbuat curang diperkecil.


(41)

20

d. Hasil guna dan daya guna, tata cara mengurus keuangan daerah harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan program dapat di rencanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemerintah daerah dengan biaya serendah-rendahnya dan dalam waktu secepat-cepatnya.

e. Pengendalian, Petugas keuangan pemerintah daerah, dewan perwakilan rakyat daerah, dan petugas pengawas harus melakukan pengendalian agar semua tujuan tersebut di atas tercapai. Mereka harus megusahakan agar selalu mendapatkan informasi yang di perlukan untuk memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran dan untuk membandingkan penerimaan dan pengeluaran dengan rencana dan sasaran.

2. Ciri-Ciri Pengelolaan Yang Baik

Menurut Nick Devas (1989: 279) ciri-ciri pengelolaan yang baik yaitu : a. Sederhana adalah sistem yang sederhana yang mudah dipahami. b. Dipelajari oleh mereka yang bertugas menjalankan dan lebih besar

kemungkinan diikuti tanpa salah, dapat lebih cepat memberikan hasil, dan dapat lebih mudah diperiksa dari luar maupun dari dalam. c. Lengkap adalah secara keseluruhan, pengelolaan hendaknya dapat

digunakan untuk mencapai semua tujuan pengelolaan pemerintah daerah.

d. Berhasil guna adalah pengelolaan bersangkutan harus dalam kenyataan mencapai tujuan-tujuan bersangkutan.

e. Berdaya guna adalah pengelolaan bersangkutan harus dinaikan setinggi-tingginya artinya hasil yang ditetapkan harus dapat dicapai dengan biaya serendah-rendahnya. Pengelolaan bersangkutan harus dirancang sedemikian rupa sehingga memperbesar daya guna yang menjadi alat bagi pemerintah daerah untuk menjalankan kegiatan-kegiatan.


(42)

21

f. Mudah disesuaikan adalah pengelolaan jangan dibuat sedemikian kaku sehingga sulit menerapkannya atau menyesuaikannya pada keadaan yang berbeda-beda.

3. Manajemen dalam Pengelolaan

Manajemen menurut Sikula dalam Malayu (2014:2) “Pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan di hasilkan suatu produk atau jasa secara efisien”.

Sedangkan menejemen menurutTerry dalam Malayu (2014:2) adalah “Suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain”.

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang di maksud menejemen yaitu suatu proses yang terdiri dari tindakan perencanaaan,pengorganisasian,pelaksanaandan

pengawasan/pengendalian dan pengelolaan yaitu penyelenggaraan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurus dan mengatur. Dengan adanya manajemen yang baik dalampemerintahan desa maka akan terbentuknya pemerintahan desa yang baik dan sejahtera.


(43)

22

D.Tinjauan Tentang Pembangunan Fisik

Bagi bangsa Indonesia misalnya sudah jelas bahwa landasan, serta arah dan cita-cita pembangunan bangsa sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, yang menyatakan :

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Pengertian pembangunan dalam Hadiawan (2006:5) terkandung arti adanya “Suatu usaha untuk mengembangkan, memperbaharui, mengganti yang tidak atau kurang baik dengan yang baik, membuat yang baik lebih baik, yang sudah baik diusahakan agar semakin baik”. Pengertian pembangunan tersebut terkandung pula arti adanya suatu usaha agar benar-benar lebih maju, lebih modern, usaha untuk maju terus dengan modernisasi dan pembaharuan.

Pembangunan menurut Batten dalam Beratha (1982:67) yaitu “Suatu proses dimana orang atau masyarakat desa, mulai mendiskusikan dan menentukan keinginan mereka, kemudian merencanakan dan mengerjakan bersama-sama untuk memenuhi keinginan tersebut”.

Pembangunan merupakan realisasi dari suatu perencanaan. Pembangunan di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu pembangunan fisik dan


(44)

23

pembangunan non fisik. Pembangunan fisik dalam Saparin (1985: 220) yaitu “Pembangunan sekolah, prasarana kesehatan, pasar, jalan desa, jembatan, balai desa,dan sebagainya”. Pembangunan fisik dilakukan agar masyarakat dapat menggunakan infrastruktur tersebut guna menunjang roda kehidupan sehari-hari yang berjalan lebih baik dan menjadikan masyarakat lebih sejahtera dengan adanya pembangunan fisik.

Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa pembangunan fisik adalah pembangunan untuk masyarakat umum yaitu pembangunan yang berupa jalan, jembatan, pembangunan pasar, renovasi balai desa, pembuatan gorong-gorong, draenase, talud, renovasi sekolah,dan sebagainya. Pembangunan fisik desa merupakan salah satu keberhasilan dalam pembangunan desa.

A. Kerangka Pikir

Menurut Sukardi (2005:92) “Kerangka pikir adalah konsep yang terdiri dari hubungan antara sebab akibat atau kausal hipotesa antara variabel bebas atau tidak bebas dalam rangka memberikan jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang diselidiki”.

Pada penelitian ini kerangka pikir dari penelitian adalah tentang kemampuan Kepala Desa Margasari dalam pengelolaan pembangunan fisik di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur, dimana peneliti mengidentifikasi kemampuan Kepala


(45)

24

Desa dalam pengelolaan pembangunan fisik Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

Berdasarkan pendapat Veithzal (2003:232) “Kemampuan Kepala Desaadalah suatu kemampuan dalam bentuk kemampuan intelektual, fisik, dan spiritual”. Penelitianini aspek kemampuan yang digunakan penulis yaitu kemampuan intelektual karena kemampuan ini sangat berkaitan erat dalam pengelolaan pembangunan fisik Desa Margasari, apabila kemampuan Kepala Desa masih minim maka akan berakibat pada pengelolaan pembangunan fisik tersebut sehingga dapat terlihat ketidaksejahteraan pada masyarakat.

Dilihat dari segi kemampuan Kepala Desa Margasari dalam pengelolaan pembangunan fisik Kepala Desa Margasari terlihat minim kemampuan dalam proses pengelolaan pembangunan fisik. Adapun penyebab dari minimnya kemampuan Kepala Desaadalah kemampuan intelektual yang minim menyebabkan dalam pengelolaan pembangunan fisik tidak berjalan dengan baik dalam pembangunan fisik dan kepala desa tidak berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Pengelolaan pembangunan fisik memiliki perencanaan, penganggaran, pengawasan,evaluasi dan pertanggung jawaban.kepala desa mengkoordinasikan aparat desa untuk ikut membantu dalam pengelolaan pembangunan fisik agar pembangunan fisik desa yang diajukan terealisasi dengan baik dan efisien sehingga masyarakat sejahera.


(46)

25

Setelah dilihat dari beberapa masalah di atas, maka akan terlihat bagaimana kemampuan Kepala Desa Margasari dalam pengelolaan pembangunan fisik (studi pada Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur). Selanjutnya mengenai kerangka pikir dalam penelitian yang dapat penulis gambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Kemampuan membuat perencanaan Kemampuan melaksanakan pembangunan Kemampuan melakukan evaluasi

Pengelolaan Pembangunan Fisik Kemampuan Intelektual

Kepala Desa

1) Tata cara membuat perencanaan pembangunan 2) Siapa saja

yang terlibat dalam membuat rencana pembangunan 3) Tata cara

penganggaran dalam rencana pembangunan 4) Tata cara

pembagian dana

1) Tata cara pelaksanaan pembangunan 2) Peran kepala

desa dan masyarakat 3) Transparansi dana dalam pelaksanaan pembangunan 4) Alokasi telah

sesuai atau belum dalam pembangunan 1) Pelaksanaan evaluasi 2) Laporan pertanggung- jawaban dari kepala desa 3) Respon masyarakat terkait kepuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan


(47)

26

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan Kepala DesaMargasari dalam pengelolaan pembangunan fisik. Tipe penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif. Pengertian penelitian deskriptif menurut Nazir (1988: 63) adalah “Suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”.

Metode penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Tailor dalam Moleong (2000:3) menyatakan :

“Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendapatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan”.

Berdasarkan pengertian di atas terlihat ciri dari sebuah penelitian deskripsi adalah penelitian yang menggambarkan atau melukiskan secara terperinci fenomena tertentu berdasarkan fakta sosial tertentu.


(48)

27

B.Fokus Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Margasari . Desa ini penulis pilih sebagai lokasi penelitian karena berdasarkan penelitian awal Desa Margasari merupakan desa yang sangat mengharapkan pembangunan fisik. Fokus utama penelitian ini adalah kemampuanKepala DesaMargasari dalam pengelolaan pembangunan fisik.Adapun aspek yang akan diteliti adalah kemampuan intelektual karena dalam pengelolaan pembangunan fisik terdapat unsur perencanaan, penganggaran, pengawasan,evaluasi dan pertanggung jawaban dimana Kepala Desaharus mampu mengkoordinasikan aparat desa untuk ikut membantu dalam pengelolaan pembangunan fisik yang merupakan faktor penting dan termasuk ke dalam kemampuan intelektual. Indikator dari kemampuan intelektual yang akan diteliti adalah :

1. Kemampuan membuat perencanaan pembangunan desa

a. Bagaimanakah tata cara pembuatan rencana, penganggaran danadan apakah pemerintah desa dan masyarakat berkerjasama dalam membuat rencana pembangunan desa.

Berdasarkan observasi dilapangan Kepala Desa Margasari berkerjasama dengan aparatur desadan stakehoulders dalam membuat perencanaan pembangunan desa, stakehoulders menyalurkan aspirasi dari masyarakat dalam musrenbang tersebut, agar pembangunan yang diinginkan masyarakat bisa terwujud.


(49)

28

2. Kemampuan melaksanakan pembangunan desa

a. Bagaimana pelaksanaan pembangunan desa serta apakah ada transparansi dana dan sudah sesuaikah dana dengan hasil pembangunan.

Berdasarkan observasi di lapangan pelaksanaan pembangunan berjalan tapi belum maksimal, ada transparansi dana tetapi tidak sesuai dengan hasil pembangunan yang ada.

b. Bagaimana peran masyarakat desa serta Kepala desa dalam pembangunan fisik.

Berdasarkan observasi dilapangan Kepala Desa sebagai penanggung jawab jalannya pembangunan desa meskipun Kepala desa jarang ikut terjun langsung kelapangan dikarenakan kepala desa menangani pekerjaan yang ada di kantor balai desa serta kepala desatidak lepas tanggungjawab, kepala desa memberikan amanat kepada perangkat desa untuk mengontrol jalannya pembangunan dan warga desa juga ikut membantu pembangunan fisik dengan ikut bergotong royong atau ikut dalam swadaya masyarakat.

3. Kemampuan melakukan evaluasi terhadap pembangunan desa

a. Bagaimana melaksanakan evaluasi dalam pembangunan desa dan apakah ada laporan pertanggungjawaban dari Kepala Desa .

Berdasarkan observasi dilapangan ada laporan pertanggungjawaban dari Kepala Desa pada setiap tahunnya saat musrenbangdes, dan


(50)

29

melaksanakan evaluasi pembangunan desa dengan mengadakan musyawarah bersama aparatur desa dan kelompok yang berkepentingan seperti BPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda yang dilaksanakan dibalai desa.

b. Apakah Kepala Desa jujur dalam pembangunan fisik desa.

Berdasarkan observasi dilapangan Kepala Desa jujur dalam pembangunan fisik, namun Kepala Desa masih minim kemampuannya dalam membuat perencanaan pembangunan desa dan mengelolah dana terkait pembangunan fisik, dapat terlihat pada pembangunan yang telah ada yaitu Taman Pendidikan Agama, Taman Pendidikan Alqur’an, Gorong-gorong dan draenase masyarakat merasa tidak puas dikarenakan pembangunannya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan dana yang telah dianggarkan.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan alur yang paling utama dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Menurut Moleong (2001:86)“Dalam penentuan lokasi penelitian cara yang baik ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori subtantif dan menjajaki lapangan untuk mencari kesesuaian sebagai pertimbangan dalam menentukan lokasi penelitian”.


(51)

30

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah karena memiliki permasalahan yang relevan dengan judul dan mudah dijangkau. Selain itu, banyak proses pembelajaran dibidang pemerintah yang dapat diambil manfaatnya, sehingga pada akhirnya penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan pembangunan fisik.

D. Jenis Data

Menurut Lofland dan Lofland (1984: 47) “Sumber data utama pada penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti sumber data tertulis”. Adapun sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Data primer

Menurut Lofland dalam Moleong (2006:157) “Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung penelitian dari lapangan”. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil wawancara terhadap Kepala Desa Margasari.Teknik pemilihan orang yang akan di wawancarai dilakukan secara purposive, alas an pemakaianteknikpurposive samplingdisebabkan oleh bentuk dan ciri penelitian ini sendiri yaitu untuk mendapatkan informasi-informasi yang sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan penelitian ini dan jumlah sampel berdasarkan kriteria yang akan diambil oleh peneliti.


(52)

31

Adapun yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Margasari, Sekertaris DesaMargasari, Kaur Pemerintahan Margasari, Kaur Pembangunan Margasari, Kaur Umum Margasari, Kaur Keuangan Margasari, Ketua BPD Margasari, Wakil Ketua BPD Margasari, Sekertaris BPD Margasari, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Desa Margasari dan masyarakat. Secara keseluruhan jumlah yang akan diwawancarai sebanyak 15 (lima belas) orang.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah merupakan sumber tertulis dapat dibagi menjadi sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Adapun yang menjadi sumber tertulis dalam penelitian ini yaitu berupa tugas pokok dan fungsi Kepala Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur, Peraturan tentang Desa Margasari, Profil Desa Margasari.

E. Informan

Informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Untuk menentukan informan yang ada, digunakan teknik snowball sampling

yaitu yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dari informan yang mengalami langsung situasi atau kejadian-kejadian kemungkinan besar diperoleh informasi berhubungan dengan gambaran


(53)

32

penanganan Kemampuan Kepala Desa Margasari Dalam Pengelolaan Pembangunan Fisik.

Adapun yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Margasari, Sekertaris DesaMargasari, Kaur Pemerintahan Margasari, Kaur Pembangunan Margasari, Kaur Umum Margasari, Kaur Keuangan Margasari, Ketua BPD Margasari, Wakil Ketua BPD Margasari, Sekertaris BPD Margasari, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Desa Margasari dan masyarakat.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Teknik Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data melalui percakapan langsungdengan responden atau informan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi dari Adapun yang akan diwawancarai Kepala Desa Margasari, Sekertaris DesaMargasari, Kaur pemerintahan Margasari, kaur pembangunan Margasari, kaur umum Margasari, kaur keuangan Margasari, Ketua BPD Margasari, Wakil Ketua BPD Margasari, Sekertaris BPD Margasari, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Desa Margasari dan masyarakatdengan menggunakan panduan wawancara. Menurut Hadi (1991:93) “Teknik wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan tujuan penelitian”.


(54)

33

2. Dokumentasi

MenurutMoleong (2000:180) “Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau film”. Dokumen sudahlama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Adapun data-data yang dimaksud adalah berupa tugas pokok dan fungsi Kepala Desa Margasari, Profil desa, peraturan tentang Desa Margasari,anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) tahun anggaran 2012 dan 2013, rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes), rencana pembangunan jangka pendek desa (RPJPDes).

3. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan secara sistematis pada objek penelitian. Pengamatan langsung di lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi dan lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian yaitu di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

Desa Margasari merupakan desa yang paling ujung dari Kecamatan Labuhan Maringgai yang masih membutuhkan pembangunan berkelanjutan. Untuk kemajuan Desa Margasari tersebut Kepala Desa sebagai Penanggung jawab pelaksana pembangunan telah mengadakan kegiatan- kegiatan pembangunan yaitu pada tahun 2012 Kepala Desa telah merealisasikan pembangunan yang berupa pembangunan taman


(55)

34

pendidikan agama dan taman pendidikan al-qur’an, kemudian pada tahun 2013 Kepala Desa melaksanakan pembangunan gorong-gorong plat beton dan draenase. Pembangunan tersebut untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menjalankan kegiatannya sehari-hari.

Berdasarkan peninjauan langsung di lapangan pembangunan tersebut sudah berjalan namun belum maksimal karena dana yang menjadi penghambat utama dalam pembangunan fisik. Meskipun pembangunan yang ada masih minim namun masyarakat masih memanfaatkan pembangunan tersebutdengan baik.

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh dari lapangan terkumpul maka tahap berikutnya adalah mengolah data tersebut. Adapun teknik yang digunakan dalam pengolahan data sebagaimana yang disebutkan Moleong (1998: 38) adalah:

1. Editing

Adalah teknik mengolah data dengan meneliti kembali data yang telah diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi maupun dokumentasi, untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan. Tahap editing yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini menyajikan hasil wawancara dan observasi berupa kalimat-kalimat yang kurang baku


(56)

35

disajikan dengan menggunakan kalimat baku dan bahasa yang mudah dipahami.

Berdasarkan data yang penulis dapatkan yang berkaitan dengan pembangunan fisik yaitu data APBDes dimana ADD sebagai dana yang di gunakan untuk pembangunan fisik. Padaanggaran tahun 2012 APBDes sebesar Rp.796.814.000 untuk pembangunan taman pendidikan al-qur’an sebesar Rp.86.682.000 dan taman pendidikan agama sebesar Rp. 55.231.000 dan jika dijumlahkan Rp. 141.913.000 dan kemudian pada tahun anggaran 2013 APBDessebesar Rp.1.068.300 dana yang digunakan untuk pembangunan gorong-gorong plat beton sebesar Rp.44.800.000 dan pembangunan draenase sebesar Rp. 123.704.000 dan jumlahnya sebesar Rp.168.504.000. Dengan dana yang sangat besar untuk pembangunan fisik maka pembangunan seharusnya terealisasi dengan baik, namun pada kenyataannya pembangunan tersebut sangat minim sekali. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka terlihat rendahnya kemampuan Kepala Desa Margasari dalam mengelolah pembangunan fisik.

2. Tabulating dan Coding

Tahap tabulasi adalah tahap mengelompokan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data yang serupa. Data-data yang telah diperoleh dari lapangan kemudian disusun ke dalam bentuk tabel dan diberi kode.


(57)

36

3. Interprestasi Data

Interprestasi yaitu merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. Interprestasi yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu pembahasan hasil penelitian mengenai kemampuan Kepala Desa Margasari dalam pengelolaan pembangunan fisik yang berkaitan dengan kemampuan membuat perencanaan pembangunan desa, kemampuan melaksanakan pembangunan desa, kemampuan mengevaluasi pembangunan desa.

1. Kemampuan membuat perencanaan pembangunan desa

Kemampuan Kepala Desa Margasari dalam membuat perencanaan pembangunan desa masih minim diduga karena pendidikan yang kurang dan tidak melibatkan masyarakat dalam membuat perencanaan pembangunan desa tersebut.

2. Kemampuan melaksanakan pembangunan desa

Dalam proses pelaksanaan pembangunan fisik desa Margasari, Kepala Desa jarang ikut terjun langsung kelapangan.

3. Kemampuan melaksanakan evaluasi pembangunan desa

Kepala Desa Margasari melaksanakan laporan pertanggungjawaban pada setiap tahun, namun melaksanaka evaluasi tidak melibatkan masyarakat desa di dalam musyawarah sehingga pembangunan yang ada selama ini masyarakat tidak puas.


(58)

37

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Fenomena yang diteliti secara deskriptif tersebut dicari informasi mengenai hal-hal yang dianggap memiliki relevansi dengan tujuan penelitian.

Menurut Miles dan Huberman (1992:89) teknik analisis data yang dikembangkan adalah sebagai berikut :

1. Reduksi data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data mengenai kemampuan Kepala Desa Margasari dalam pengelolaan pembangunan fisik dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data ini berlangsung terus setelah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Pada pengumpulan data terjadilah tahapan reduksi selanjutnya yaitu membuat ringkasan mengenai penelitian ini. Reduksi data sebagai proses transformasi ini berlanjut terus setelah penelitian lapangan.


(59)

38

2. Penyajian Data (Display Data)

Penyajian dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian yang paling sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk teks naratif, grafik atau bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk padu dan mudah diraih. Dalam penelitian ini penyajian data yang akan digunakan adalah bentuk teks naratif yang disertai bagan dan tabel yang isinya berkaitan dengan penelitian ini tentunya.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)

Penarikan kesimpulan selama penelitian berlangsung, makna-makna yang muncul dari data yang telah diuji kebenarannya, kekokohan dan kecocokan yang merupakan validitasnya, sehingga akan diperoleh kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya.

Penulis melakukan verivikasi yaitu melakukan pengumpulan data-data mengenai kemampuan Kepala Desa Margasari dalam pengelolaan pembangunan fisik membuat kesimpulan, kesimpulanawal mula-mula mungkin belum jelas namun setelah itu semakin rinci dan mengakar dengan kokoh.


(60)

39

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Pengelolaan Pembangunan Fisik Desa Margasari

Desa Margasari dalam dalam pengelolaan pembangunan fisik di bagi atas 3 (tiga) tahap, yaitu :

1. Tahap perencanaan pembangunan desa

Tahap perencanaan pembangunan Desa Margasari, Kepala Desa tidak bekerjasama dengan Perangkat Desa dan BPD, Kepala Desa lebih suka menjalankan sendiri dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.

2. Tahap Pelaksanaan pembangunan desa

Tahap pelaksanaan pembangunan Desa Margasari, Kepala Desa ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan desa sebagai Pamong Desa serta sebagai penanggung jawab untuk dapat mengalokasikan dana pembangunan desa, kepala desa juga sepatutnya menanamkan sikap transparansi mengenai APBDes kepada masyarakat desa serta dapat menumbuhkan Partisipasi masyarakat pada gotong royong dalam pembangunan fisik.

3. Tahap Pelaksanaan pembangunan desa

Tahap pelaksanaan evaluasi pembangunan Desa Margasari, Kepala Desa melaksanakan laporan pertanggungjawaban namun masyarakat desa tidak puas dengan hasil pembangunan tersebut,


(61)

40

APBDes pada setiap tahunnya ada dana untuk pembangunan namun pada kenyataannya pembangunannya tidak ada.

B. Legenda Dan Sejarah Singkat Desa Margasari

Pada jaman dahulu kala Desa Margasari adalah hutan belantara, konon menurut cerita sesepuh desa. Desa ini berasal dari Desa Sriminosari, dari Desa Srigading dan sebagian lagi dari Desa Karang Anyar. Pada tahun 1975 mulai dihuni penduduk yang berasal dari Metro, Palembang, Serang, Cilacap, Sulawesi Selatan dan Jawa.

Menurut cerita Desa Margasari berdiri pada tanggal 02 februari 1981, setelah berdiri orang pertama yang menjadi kepala desa adalah Bapak Sukara pada tahun 1981 sampaidengan tahun 1990. Kemudian pada tahun 1990 sampai dengan tahun 1993 Kepala Desa dijabat oleh Bapak Samiarja, selaku PJS Kepala Desa Margasari. Sehubungan akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa yang pertama pada tahun 1993, dengan calon peserta pemilihan Kepala Desa ada 3 calon diantaranya : 1. Bapak Sukara. 2. Bapak Khomarudin. 3. Bapak Sukimin, dimana dalam pemilihan Kepala Desa dimenangkan oleh Bapak Sukimin. Setelah itu Bapak Sukimin menjadi Kepala Desa dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2001, karena habis masa jabatan Bapak Sukimin. Pada tahun 2001, maka yang diangkat menjadi PJS Kepala Desa adalah Bapak Satijan, Bapak Satijan menjabat dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2003. Dan pada tahun 2003 diadakan


(62)

41

pemilihan kepala desa yang kedua kali, dengan calon peserta Pemilihan Kepala Desa ada 3 orang diantaranya : 1.Sukimin.2.H. Awing. 3.Puja Handoka, dimana dalam Pemilihan Kepala Desa dimenangkan kembali oleh Bapak Sukimin. Kepemimpinan Bapak Sukimin yang kedua kali tidak sampai masa jabatan karena beliau meninggal dunia pada tahun 2007 pada usia 53 tahun, akhirnya yang menjadi PJS adalah anaknya Nyoto Suswoyo. Setelah itu diadakan Pemilihan kepala desa yang ketiga kalinya dengan calon peserta Pemilihan kepala desa yang ketiga kalinya dengan calon peserta Pemilihan kepala desa ada 2 calon diantaranya : 1. Nyoto Suswoyo. 2. Afria Shahdi, dimana Pemilihan tersebut dimenangkan oleh Nyoto Suswoyo. Kemudian Kepala Desa berikut adalah Nyoto Suswoyo sampai dengan sekarang. (Sumber: profil desa Margasari).

Adapun nama-nama yang pernah menjadi pejabat Kepala Desa Margasari dari berdirinya Desa Margasari dari berdirinya desa hingga sekarang sebagai berikut:

Tabel 2. Pejabat Desa Margasari yang menjabat sampai sekarang No NAMA KEPALA DESA TAHUN JABATAN

1 SUKARA 1981 s/d 1990

2 SAMIARJA 1990 s/d 1993

3 SUKIMIN 1993 s/d 2001

4 SATIJAN BP 2001 s/d 2003

5 SUKIMIN 2003 s/d 2007

6 NYOTO SUSWOYO 2007Sekarang


(63)

42

C. Visi Dan Misi Desa Margasari

Visi

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, maka Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur, mengacu pada Visi Pemerintahan Kabupaten Lampung Timur yaitu:

“Terwujudnya masyarakat desa di bumei bepadan yang memiliki keberdayaan dan daya saing“

Misi

1. Pemantapan penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi

2. Penguatan kelembagaan masyarakat

3. Pemasyarakatan teknologi tepat guna (TTG) 4. Pemantapan pemerintahan Desa / Kelurahan 5. Pemantapan kapasitas badan PMPD

6. Membangun ekonomi kerakyatan melalui di versifikasi perekonomian daerah dengan mengembangkan industri berbasis perikanan, pertanian (Agro Based Industri)

7. Memanfaatkan teknologi untuk pembangunan desa yang lebih kompetitif dan berwawasan lingkungan terutama teknologi perikanan, pertanian.

8. Menjadi Desa Margasari sebagai pemasok komoditi perikanan dan holtikultura di Lampung dan sekitarnya.


(64)

43

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, maka Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai menetapkan Visi dan Misi sebagai berikut : “Terwujudnya masyarakat Desa Margasari yang mandiri, demokratis dan handal dalam SDM serta menjadi pusat keunggulan perikanan, pertanian untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dalam pembangunan di era pemerintahan global”.

D. Kondisi Umum

1. Geografis

Letak dan Luas Wilayah

Desa Margasari adalah merupakan salah satu Desa yang ada di wilayah Pesisir Pantai Timur Kabupaten Lampung Timur dari II Desa di Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai yang terletak 13 km kearah Utara dari Ibu Kota Kecamatan.

Desa Margasari mempunyai Luas Wilayah 1702 ha iklim. Iklim Desa Margasari sebagaimana desa- desa Lain di Wilayah Indonesia mempunyai pengaruh Langsung terhadap terhadap pola tanam dan penangkapan Ikan yang adadi Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai dengan suhu Udara 15 Derajat Celcius – 40 Derajat Celcius.


(65)

44

2. Keadaan Sosial Penduduk

Jumlah Penduduk

Desa Margasari mempunyai jumlah penduduk 1859 KK, dan 7571 Jiwa terdiri dari laki- laki 3756 Jiwa dan Perempuan 3815, yang tersebar dalam 12 Dusun rincian sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3. Jumlah masyarakat per Dusun

No Dusun KK Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Dusun I 129 244 257 501

2 Dusun II 146 268 262 530

3 Dusun III 141 294 284 578

4 Dusun IV 194 401 356 757

5 Dusun V 95 185 218 403

6 Dusun VI 178 363 378 741

7 Dusun VII 160 301 312 613

8 Dusun VIII 137 287 373 660

9 Dusun IX 155 297 315 612

10 Dusun X 226 510 458 968

11 Dusun XI 204 461 453 914

12 Dusun XII 94 145 149 294

JUMLAH 1859 3756 3815 7571

Sumber : Data Profil Desa Margasari Tahun 2012 3. Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Margasari adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Tingkat pendidikan masyarakat desaMargasari

Belum Tidak

pernah

Sekolah SD

Tamat Tamat Tamat Sarjana

Sekolah Sekolah Tapi tidak tamat

SD SLTP SMA

993 2425 1340 1780 682 307 44


(66)

45

Tingkat Pendidikan Aparatur desa Margasari Tabel 5. Tingkat pendidikan aparatur desa Margasari

No Jabatan Tingkat Pendidikan

1 Kepala Desa SMA

2 Sekertaris Desa SMA

3 Kepala Urusan Pemerintahan S1

4 Kepala Urusan Pembangunan SMP

5 Kepala Urusan Umum SMA

6 Kepala Urusan Keuangan SMA

7 Kepala Urusan SD

8 Kepala Urusan SD

Sumber : Data Profil Desa Margasari Tahun 2012

Tingkat Pendidikan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tabel 6.Tingkat pendidikan BPD

No Jabatan Nama Tingkat Pendidikan

1 Ketua Muhammad Assep SMA

2 Wkil Ketua Tumbali.A.MA.Pd S1 3 Sekretaris Agus Sujatmiko S1

4 Anggota Suwono SMA

5 Anggota Ali Munawar SMA

6 Anggota Suseno SMP

7 Anggota Marjoko. A.MA.Pd S1

8 Anggota Tugiman SMA

9 Anggota Hasanudin SMA

10 Anggota Mustofah SMP

11 Anggota Lasimin SD

Sumber : Data Profil Desa Margasari Tahun 2012 4. Mata Pencaharian

Karena Desa Margasari merupakan Desa Kelautan dan perikanan maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai Nelayan, selengkapnya sebagai berikut :

Tabel 7. Penduduk Desa Margasari berdasarkan mata pencaharian

Petani Nelayan Pedagang Pengrajin Tukang PNS Buruh Guru

Honor

377 1124 168 51 51 28 62 14


(67)

46

5. Pola penggunaan tanah di Desa Margasari sebagian besar diperuntukkan untuk pertanian, pertambakan dan pemukiman.

6. Sarana dan Prasarana

Kondisi Sarana dan Prasarana Umum Desa Margasari secara garis besar adalah sebagai berikut :

Tabel 8. Sarana dan Prasarana Umum Desa Margasari Balai Desa Jalan Kabupaten Jalan Kecamatan Jalan Desa Jembatan Antar Desa

Masjid Musholah

1 Unit 8 Km 4 Km 18,5 Km 1 Unit 7 Unit 14 Unit

Sumber : Data Profil Desa Margasari Tahun 2012 7. Agama

Agama masyarakat Desa Margasari mayoritas beragama islam, adapun agama yang lain yaitu sebagai berikut :

Tabel 9. Penduduk desa Margasari berdasarkan agama

Agama Laki- laki Perempuan

Islam 3683 3674

Kristen 59 50

Budha 40 31

Jumlah 3782 3755

Sumber : Data Profil Desa Margasari Tahun 2012 8.Etnis

Penduduk Desa Margasari berjumlah 7571 jiwa terdiri dari laki- laki 3756 Jiwa dan Perempuan 3815 jiwa. Mayoritas penduduk Desa Margasari terdiri dari etnis Jawa, Bugis, Madura, Minang dan Sunda.


(68)

47

Tabel 10. Penduduk Desa Margasari berdasarkan etnis

No Etnis Jumlah

1 Minang 204

2 Sunda 179

3 Jawa 4605

4 Madura 518

5 Bugis 2065

6 Jumlah 7571

Sumber : Data Profil Desa Margasari Tahun 2012 9. Batas Wilayah

Desa Margasari merupakan sebuah desa dengan luas wilayah 1002 ha/m2,dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukorahayu Kecamatan Labuhan Maringgai

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sri Minosari Kecamatan Labuhan Maringgai

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sri Gading dan Karang Anyar Kecamatan Labuhan Maringgai

10. Struktur Desa

Desa Margasari menganut sistem kelembagaan Pemerintah Desa dengan pola minimal selengkapnya sebagai berikut :


(69)

39 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

DAN PERANGKAT DESA MARGASARI

KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Sumber : Data Profil Desa Margasari Tahun 2012

Gambar 2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa dan Perangkat Desa Margasari

48

KEPALA DESA

KASI TEKNIS LAPANGAN BIDANG PERTANIAN SAMIN

BIDANG KEAMANAN M. TUKIR

NYOTO SUSWOYO

SEKERTARIS DESA NANANG SURYADI K. PEMERINTAHAN JOKO WIYANTO K. PEMBANGUNAN HALIMI K. UMUM WAGIRAN K. KEUANGAN WAHYU JAYA

KEPALA DUSUN I SAMSUL NARIS

KEPALA DUSUN II KARWAN

KEPALA DUSUN III A.M.MILADI

KEPALA DUSUN IV WAKIRAN

KEPALA DUSUN V KEPALA DUSUN VI

HERDIYANTO RIDWAN

KEPALA DUSUN VII DARSO

KEPALA DUSUN VIII SYARIFUDIN

KEPALA DUSUN IX AMINUDIN

KEPALA DUSUN X HERMANTO

KEPALA DUSUN XI EKO TRIANTO

KEPALA DUSUN XII KASMIR


(1)

9) Dusun 9, Kadus dijabat oleh Aminudin 10)Dusun 10, Kadus dijabat oleh Hermanto 11)Dusun 11, Kadus dijabat oleh Eko Trianto 12)Dusun 12, Kadus dijabat oleh Kasmir


(2)

108

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil wawancara kepada Pemerintah desa, BPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,Tokoh Pemuda serta masyarakat, maka dapat di peroleh kesimpulan terkait kemampuan Kepala Desa Margasari dalam pengelolaan pembangunan fisik yaitu sebagai berikut.

1. Kemampuan membuatperencanaan pembangunan Desa Margasari Yaitu Kepala Desa telah mengadakan perkumpulan atau musyawarah di balai desa bersama aparatur desa, BPD, dan tokoh-tokoh yang berkepentingan, tetapi dalam membuat perencanaan pembangunan desa yaitu pembangunan Taman Pendidikan Agama, Taman Pendidikan Al-qur’an, Gorong-gorong dan draenase belum maksimal di karenakan masih minimnya kemampuan Kepala Desa dalam membuat perencanaan tersebut dan juga kurangnya bekerjasama dengan aparatur desa.

2. Kemampuan melaksanakan pembangunan Desa Margasari yaitu dalam pelaksanaan pembangunan fisik Desa Margasari Kepala Desa tidak selalu ikut terjun langsung ke lapangan, serta


(3)

pembangunan sehingga jalannya pembangunan tidak maksimal.

3. Kemampuan melaksanakan evaluasi dalam pembangunan desa Margasari yaitu dalam melaksanakan evaluasi pembangunan Kepala Desa di tuntut untuk mampu melaksakan hasil pembangunan agar dapat terlihat hasil dari pembangunan tersebut belum atau sudah maksimal, serta sebaiknya masyarakat di undang untuk ikut dalam masyarakat evaluasi pembangunan.

B. Saran

Saran peneliti terhadap pemerintah desa dan masyarakat Desa Margasari adalah sebagai berikut :

1. Hal perencanaan, sebaiknya Kepala Desa Margasari melibatkan masyarakat desa dalam membuat perencanaan pembangunan agar adanya keterbukaan antara pemerintah desa dan masyarakat Desa Margasari dan dapat menampung aspirasi masyarakat Desa Margasari.

2. Hal pelaksanaan, Kepala Desa Margasari sebaiknya ikut terjun langsung ke lapangan agar mengetahui hasil pembangunan serta memberikan motivasi dalam pembangunan desa kepada masyarakat desa dan mengajak masyarakatnya untuk ikut lebih partisipatif dalam membangun Desa Margasari yang lebih baik.


(4)

110

3. Hal pelaksanaan evaluasi, Kepala Desa Margasari harus dapat mengontrol dan bertanggung jawab dalam pembangunan, serta melibatkan masyarakat desa Margasari dalam musyawarah evaluasi hasil pembangunan agar terjadi hubungan baik antara pemerintah Desa Margasari dan masyarakat Desa Margasariserta adanya transparansi dana dari pemerintah desa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Beratha, I Nyoman. 1982. Desa masyarakat desa dan pembangunan desa. Jakarta : PT Ghalia indonesia

Colquitt, Jason A.,Jeffery A. Lepine, and Michael J. Wesson. 2011. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill.

Hadi,Sutrisno.1991. Metode Research. Yogyakarta : Lapena Pustaka Utama. Hadiawan,Agus. 2006. Teori Pembangunan Buku Ajar. Bandar Lampung :

Universitas Lampung.

Hasibuan, Malayu S.P. 2014.Manajemen dasar,pengertian dan masalah. . Jakarta : PT bumi Aksara.

J. Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Loftland dan Lofland. 1984. Komunikasi dan hubungan masyarakat. Jakarta : Bima Aksara.

M. Phill, Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi . Jakarta :PT Raja Grafindo Persada

Miles, Mathew B dan A. Michael Hubberman . 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta : UI Press.

Nazir,Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nick,Devas Dkk.1989. Keuangan pemerintah daerah di indonesia. Jakarta : UI Press.

Poerwandarminta. 1982. Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2003. Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta : Rajawali Pers.


(6)

Robbins, Stephen P.2003. Perilaku organisasi. San Diego State University : Pt Indeks Kelompok Gramedia.

Saparin,Sumber.1985.Tata pemerintahan dan administrasi pemerintahan desa. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sukardi.2005. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Prakteknya. Jakarta : Bumi Aksara.

Widjaja, Haw. 2008. Otonomi Desa : Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat dan Utuh. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sumber lain:

Alokasi Dana Desa (ADD) 2012 Alokasi Dana Desa (ADD) 2013

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) 2012 Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) 2013

abbalukengbone.blogspot.com/2014/02/tahap-pelaksanaan-musrembang-tingkat.html diakses pada tanggal 23 november 2014 pukul 19.00 WIB.

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan

Lenggangbeltim.wordpress.com diakses pada 27 Februari 2014 pukul 20.00 WIB Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten

Lampung Timur. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Profil Desa Margasari