Kimia SMP

DPERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang
menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Perubahan Materi Secara Fisika atau Fisis
Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran,
tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru.
Contoh perubahan fisis :
a. perubahan wujud
- es balok yang mencair menjadi air
- air menguap menjadi uap
- kapur barus menyublim menjadi gas, dsb
b. perubahan bentuk
- gandum yang digiling menjadi tepung terigu
- benang diubah menjadi kain
- batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek, dll
c. perubahan rasa berdasarkan alat indera
- perubahan suhu
- perubahan rasa, dan lain sebagainya
2. Perubahan Materi Secara Kimia
Adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya zat baru. Perubahan


Contoh perubahan kimia :
a. bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari cair menjadi asap knalpot.
b. proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar matahari, dan sebagainya
menjadi makanan
c. membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep menjadi masakan
yang dapat dimakan.
d. bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan
KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
Kadar zat dalam campuran dapat dinyatakan dengan:
1. Persen Massa (% Massa)
Persen massa menyatakan bagian massa komponen dalam 100 bagian massa campuran

2. Persen Volume (% Volume)
Persen Volume menyatakan bagian volume komponen dalam 100 bagian volume campuran

3. Bagian per sejuta (bpj / ppm)
Bpj massa menyatakan bagian massa komponen dalam sejuta bagian massa campuran

Bpj volume menyatakan bagian volume komponen dalam sejuta bagian volume campuran


Mengubah satuan % ke bpj :

Contoh 1. Membuat larutan dengan kadar tertentu
Berapa gram gula dan berapa gram air diperlukan untuk membuat 200 gram larutan gula 10 % ?
 Jawab :
o
o
o
o
o

massa larutan = 200 gram
gula 10 % = (10 / 100) x 200 gram = 20 gram
massa air = massa larutan - massa gula
= 200 gram - 20 gram = 180 gram
Jadi massa gula yang diperlukan adalah 20 gram dan massa air yang ditambahkan sebanyak 180 gram

Contoh 2. Mengubah kadar larutan
Berapa gram gula harus ditambahkan ke dalam 100 gram larutan gula 10 %, sehingga kadar gula
menjadi 20 % ?

 Jawab :
o
o
o
o
o
o
o

massa gula dalam 100 gram larutan gula 10 % = 10/100 x 200 gram = 20 gram
misal massa gula yang harus ditambahkan = x gram
maka massa gula akhir = (20 + x) gram; massa larutan akhir = (200 + x) gram
kadar gula menjadi 20 % berarti :
massa gula / massa campuran = 20 / 100
(20 + x) / (200 + x ) = 20 / 100 ; x = 25 gram
jadi, massa gula yang harus ditambahkan sebanyak 25 gram

Contoh 3. Menghitung kadar campuran dua larutan
Sebanyak 100 gram larutan gula 10 % dicampur dengan 200 gram larutan gula 20 %. Berapa persen
kadar gula sekarang ?

 Jawab :
o

larutan gula I : massa gula = 10 / 10 x 100 gram = 10 gram; massa larutan = 100 gram

o
o
o
o
o

larutan gula II : massa gula = 20 / 100 x 200 gram = 40 gram; massa larutan = 200 gram
Cara 1 % massa = massa gula total / massa larutan total x 100 %
= 50 / 300 x 100 % = 16,6 %
Cara 2 % massa = (massa gula I + massa gula II) / (massa larutan I + II) x 100 %
= (10% x 100) + (20% x 200) / (100 + 200) x 100 % = 16,6 %

Contoh 4. Menghitung kadar dalam bpj
Pada suhu 0oC gas CO2 dapat larut sebanyak 1 mg dalam 1000 gram larutan air. Hitunglah
kelarutan gas CO2 tersebut dalam bpj pada larutan air tersebut

 jawab :
o
o

bpj massa = massa komponen / massa campuran x 106
= 10-3 / 1000 x 106 = 1

SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Sifat Fisika
Sifat yang tidak mengubah sifat kimia suatu materi. Karakteristik fisika bau, kekerasan, titik didih,
wujud materi.
Sifat Kimia
Sifat yang mengubah sifat kimia suatu materi. Menerangkan bagaimana suatu materi bereaksi
dengan materi yang lain membentuk suatu materi baru.

Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia :


Perubahan warna








Perubahan bau
Pembentukan gas
Timbulnya cahaya
Pembentukan endapan baru
Perubahan pH.

Contoh :
Gula adalah senyawa yang mudah terurai (dekomposisi) dengan pemanasan menjadi senyawa
yang lebih sederhana, misalnya karbon hitam (arang), yang tidak dapat terurai lagi baik secara fisika
maupun kimia, tetapi dapat berubah struktur dan sifatnya menjadi grafit dan intan.
ATOM, ION, DAN MOLEKUL
• Setiap zat tersusun atas partikel-partikel
terkecil dari zat tersebut. Partikel-partikel
terkecil penyusun zat bisa berupa atom,

molekul, atau ion.
• Atom dari unsur yang sama adalah sama
dan atom dari unsur-unsur yang berbeda
akan berbeda pula. Unsur-unsur logam
dalam keadaan bebas (tidak bersenyawa)
tersusun atas partikel-partikel terkecil,
yaitu atom.

• Unsur-unsur dari golongan bukan logam,
tersusun atas partikel-partikel terkecil
berupa atom atau molekul. Dua atau
lebih atom dapat bergabung membentuk
molekul.
• Jika atom yang bergabung berasal dari
unsur yang sama maka molekul yang
terbentuk disebut molekul unsur.
• Jika atom-atom yang bergabung berasal
dari unsur yang berbeda maka molekul
yang terbentuk disebut molekul senyawa.
• Tidak semua senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih atom unsur. Banyak

senyawa yang ada di alam merupakan
gabungan dari partikel-partikel bermuatan
yang disebut ion.
• Ion-ion yang bermuatan positif (kation)
berikatan dengan ion bermuatan negatif
(anion) melalui ikatan ion dan membentuk
senyawa ion.
• Jumlah muatan listrik dalam suatu senyawa
yang tersusun atas ion positif dan negatif adalah netral.
• Ion bisa berasal dari satu atau lebih jenis
unsur. Senyawa yang tersusun atas ion-ion
tidak membentuk molekul melainkan kisi

kristal.
• Kuatnya ikatan antarion dapat menjelaskan
mengapa garam-garam umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi daripada zat-zat
yang partikel terkecilnya adalah molekul.
PERSAMAAN REAKSI
I.


KONSEP PERSAMAAN REAKSI

 Pada intinya, persamaan reaksi berhubungan dengan cara merubah koefisien agar jumlah atom
pada pereaksi (ruas kiri) sama dengan jumlah atom pada produk reaksi (ruas kanan)
 Yang boleh dirubah hanyalah koefisien senyawa, indeks tiap senyawa tidak boleh dirubah
 Wujud unsur / senyawa :
o (g) gas
o (s) padatan

o (aq) larutan
o (l) larutan murni
 Contoh :
KNO3 → KNO2 + O2
a KNO3 → b KNO2 + c O2
K:a=b
misal
a=1
N:a=b
b=1
O : 3a = 2b + 2c

c=½
Setelah mendapatkan nilai masing-masing, nilai dimasukkan ke persamaan reaksi
1 KNO3 → 1 KNO2 + 1/2 O2
Nilai koefisien reaksi harus bulat & sederhana sehingga persamaan reaksi menjadi:
2 KNO3 → 2 KNO2 + O2
II.

REAKSI DALAM ELEKTROLIT
 Asam + Basa → Garam + Air
 Oksida Asam + Basa→ Garam + Air
Perubahan Anion:

o SO2 → SO32○ N2O3 → NO2○ P2O5 → PO432o SO3 → SO4
○ N2O5 →NO3
○ As2O3 → AsO33o CO2 → CO32○ P2O3 → PO33○ As2O5 → AsO43 Oksida Basa + Asam → Garam + Air
 Reaksi Pergantian Rangkap (AB + CD → AD + BC)
Tabel Kelarutan (wujud senyawa):
Senyawa
Kelarutan
Asam (H)

Semua larut
Hidroksida (OH)
Sukar larut, kecuali : Na, K, NH4
Nitrat (NO3)
Semua larut
Asetat (CH3COO)
Semua larut
Cl, Br, I
Semua larut, kecuali : Ag, Pb, Hg
Sulfat (SO4)
Mudah larut, kecuali : Ba, Sr, Pb
Klorat (ClO3)
Semua larut
Karbonat (CO3)
Sukar larut, kecuali : Na, K, NH4
Fosfat (PO4)
Sukar larut, kecuali : Na, K, NH4
Sulfida (S)
Sukar larut, kecuali : Na, K, NH4, Mg, Ca, Ba, Sr
 Logam + Asam encer → Garam + H2 (Kecuali Cu, Hg, Ag, Pt, Au)
 Logam1 + Garam1 → Logam2 + Garam2 (reaksi bisa terjadi jika logam1 terletak di sebelah kiri dari logam pada garam1)
Li – K – Ba – Na – Mg – Al – Zn – Cr – Fe – Ni – Sn – Pb – H – Cu – Hg – Ag – Pt - Au

PEMISAHAN CAMPURAN
A.

PENGERTIAN CAMPURAN DAN KLASIFIKASINYA

Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat
zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan
tersebut. Jika kita mencampur dengan alkohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air
membentuk campuran heterogen.

Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan
terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk campuran
homogen. Campuran homogen adalah campuran yang serbasama di seluruh bagiannya dan
membentuk satu fasa.
Contoh campuran heterogen :
* campuran tepung beras dengan ir,
* campuran kapur dengan pasir,
* campuran serbuk besi dengan karbon.
Contoh campuran homogen :
* campuran gula atau garam dapur dengan air,
* air teh yang sudah disaring,
*campuran gas di udara.
Campuran homogen biasa disebut larutan.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan
dapat berwujud padat, cair, dan gas.
1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam.
contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga.
2. Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.
3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas bermacam-macam gas,
diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida
B. METODE PEMISAHAN CAMPURAN

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan
suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu
bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk
mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai
pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis
laboratorium).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
1. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini
terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan
tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini
biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari
pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.

Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk menghindari
kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan
tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk
hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.
2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.
3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas,
mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya.
4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda
dengan 96%.
5. zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.
6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
C. DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini
dinamakan dasr pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :
1. Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat
pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). jika partikel zat hasil lebih
kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang sesuai

dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat
pencampurnya akan terhalang.
2. Titik didih
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipishkan
dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka
bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil
akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit
menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih
ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari
campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih
campuran.
3. Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu memiliki
spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak
larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut
polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton,
methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda
dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan
tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.

4. Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan
tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap.
Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan
yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan
metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat
yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya
dikombinasi dengan metode filtrasi.
5. Difusi
Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan
bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang
diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat
hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan
menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah
elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA)
dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
6. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada
pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.
D. JENIS-JENIS METODE PEMISAHAN
1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini
adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan
menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan
meneruskan
pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud
cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal
dipenyaring
disebut
residu.
(ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air
suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada
gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner.
Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi
dengan alat penghisap.
2. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa
melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.

bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti
kamfer dan iod.
3. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam
suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan
titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari
air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar
matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk
kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang
bersih
diperlukan
proses
rekristalisasi
(pengkristalan
kembali)
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas
untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu
tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian
dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
4. Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair
yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda.
Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini
adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya
tidak
terlalu
dekat.
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara
titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam

wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih,
dan memurnikan air minum.
5. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut
yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
6. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya
dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan
bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran
renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.
7. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut
pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut
tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh
proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.
E. PEMANFAATAN METODE PEMISAHAN
Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada pula yang
dikombinasi lebih dari saru jenis metode. Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan metode
pemisahan dengan menggunakan metode pemisahan tertentu.
Pemurnian Garam Dapur

Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani garam dapur
memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah bangunan yang datar dan lapang.
Garam yang diperoleh, kemudian diolah di industri untuk dicuci dan ditambah iodium.
Pemurnian Air Minum
Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang kehidupan kita.bagi
penduduk Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar, namun di daerah timur tengah sulit
untuk mendapatkan air tawar. Mereka melakukan penyulingan (destilasi) untuk memperoleh air
tawar secara besar-besaran.

Pengertian Zat Aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan
berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk
mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya
disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah

menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh
karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis).
Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis
yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
Macam-macam Zat Aditif:
Zat Pewarna
Bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami: Anato (orange), Karamel (cokelat hitam), Beta karoten (kuning), Klorofil
(hijau).
Contoh pewarna sintetik: Biru berlian (biru), Coklat HT (coklat), Eritrosit (merah), Hijau FCF
(hijau).
Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
Penyedap rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil
propionat (rasa rum).
Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG
(Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenal dengan nama vetsin.

Zat pemanis buatan
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x
gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan
sorbitol.
Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain
terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya: Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat
untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan saos, Natrium nitrat (NaNo3) untuk
daging olahan dan keju, Natrium nitrit (Na No2) untuk daging olahan, daging awetan dan kornet
kalangan,
Asam
propionate
untuk
roti
dan
sediaan
keju
olahan.
Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh: Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium) digunakan pada daging
olahan, kaldu, dan buah kalangan, Butil hidroksianisol (BHA) digunakan untuk lemak dan minyak
makanan, Butil hidroksitoluen (BHT) digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan
mentega.
Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada
makanan.

Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab
Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat
memperbaiki mutu pemanggangan.
Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat,
asam
sitrat,
asam
tentrat,
dan
natrium
bikarbonat
Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium
silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium
amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)
Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak
dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA.

Penambah gizi
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi
makanan.
Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.
ZAT ADIKTIF
Zat Adiktif merupakan zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya
"Reward Circuit"atau jalur kesenangan dengan dopamine, yaitu zat kimia yang mengatur sifat
senang, perhatian, kesadaran dan fungsi lainnya.
Sebagai kunci untuk hidup, otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang
menyenangkan. Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan, mengajarkan otak untuk
mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring
waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan,
mempelajarinya, ingatan dan perasaan dari hati.
Zat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara :




Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik).
Depressant (Membawa rasa relaksasi ).
Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata).

Zat Adiktif bisa legal atau illegal, nah yang tergolong legal :








Caffeine, contohnya : kopi, teh, soda, dan minuman untuk olahraga, dan kopi yang
memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya, nah jika berlebih maka akan
menyebabkan kesulitan tidur, peningkatan denyut jantung, sakit kepala , gelisah dan mual.
Nikotin , contohnya : rokok, cerutu, potongan nikotin , kopi dan nikotin merupakan
stimulant, yang meningkatkan dopamine dan adrenaline. Adrenalin berlebih akan
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan mengarah ke tingginya gula darah.
Alkohol, contohnya : Wine ( anggur), bir, ( beer), Liquor) alcohol adalah jenis yang
termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi,
kantuk, koma, dan kematian.
Inhalants, contohnya : erosol, solvents ( bahan untuk pembersih), gas nitrat, produk ini
mulai dari cat thinner, hair spray ke tangki propane, inhalasi yang tinggi sama dengan
alcohol, bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal
jantung.

Beberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat :




Amphetamine, contohnya speed, crystal meth, merupakan tergolong stimulant yang
meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, tujuannya untuk pengobatan, namun banyak
oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandu.
Sedative-hypnotic, atau obat-obat hipotik, contohnya Benzodiazepines Xanax, Valium,
barbiturates, Seconol, phenobarbital. Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena
dapat menurunkan aktivitas otak. Ini merupakan resep obat untuk insomnia, gelisah, dan



serangan gejala bipolar dan depresi. Bahkan sebagian keci dari obat tidur, digunakan untuk
obat mati rasa, bisa menyebabkan koma, gejala pernapasan atau kematian.
Opioids, contohnya: Heroin, morfin, oxycodone, kodein dan obat bius lainnya, nah bahan
campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit, dan berbahaya bila disalahgunakan, karena
akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kita.

Berikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal :








Cannabis, contohnya : Mariyuana, ganja. Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks
dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani,
dan halusinasi, pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak saraf.
Cocain, contohnya : kokain, crack-cocain, membuat si pemakai merasa bahagia jasmani,
rohani, meningkatkan kinerja tubuh, sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia,
penggunaan bisa dengan dihisap, dihirup, dibakar dan disuntik. Zat ini bisa menyebabkan
kerusakan otak, tubuh dan kecanduan.
Hallucinogens, contohnya, LSD, Ecstasy, zat ini bisa mengubah perasaan, perubahaan
waktu, warna, suara dan pikiran mereka sendiri, dan pemakai tetap akan menyebabkan
kerusakan pada otak, sistem saraf, dan prilaku emosi yang tidak terkontrol.
Phencyclidine ( PCP), contohnya : Angel dust, ketamin , zat ini menyebabkan mati rasa,
dan penggunaan hanya untuk hewan, pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi
keras, pemarah, bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang.