1
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JOBSHEET
PRAKTIK KERJA BATU II SMT. : II
PLESTERAN VARIASI 2 6 X 45 MENIT
PERTEMUAN: 4 A.
Standar Kompetensi.
Melaksanakan pekerjaan finishing bangunan.
B. Kompetensi Dasar.
Melaksanakan pekerjaan plesteran variasi. C.
Indikator.
1. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran variasi dapat ditentukan.
2. Hasil pelaksanaan pekerjaan plesteran variasi dapat ditentukan.
D. Peralatan Praktik.
1. Water Pass.
2. Blebes.
3. Palu besi Martil.
4. Pensil.
5. Ember.
6. Sekop.
7. Meteran.
8. Unting-unting
9. Benang kasur
10. Paku
11. Roskam
12. Siku baja
E. Bahan Praktik.
1. Pasir ayak. 2. Kapur halus.
3. Air
2
F. Keselamatan Kerja.
1. Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar.
2. Membersihkan tempat kerja media pasang dari kotoran yang
mengganggu. 3.
Menggunakan alat-alat yang tersedia sebaik-baiknya dan hindari penggunaan alat untuk hal-hal yang tidak semestinya.
4. Menghindari pemborosan penggunaan bahan.
5. Menjaga agar tempat kerja selalu bersih.
6. Bekerja sesuai dengan langkah kerja.
7. Menanyakan kepada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang jelas.
G. Langkah Kerja.
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
3. Buatlah variasi plesteran dengan urutan: a lapis kedua, b lapis ketiga
dan c asesoris kelengkapan variasi sesuai dengan gambar kerja. 4.
Padatkan plesteran yang telah menempel dengan roskam dan yakinkan bahwa sisi pada plesteran variasi tajam dan tidak mudah grimpil.
5. Cek dan yakinkan permukaan plesteran telah rata, apabila belum rata
betulkan dengan cara menambah adukan dan diratakan dengan blebes kemudian padatkan. Demikian pula cek sudut-sudut plesteran variasinya
harus sesuai dengan ketentuan. 6.
Rapikan pekerjaan hingga volume pekerjaan terpenuhi.
3
MENGUKUR KETEGAKAN BIDANG POTONGAN SAMPING
MEDIA PASANG
UNTING-UNTING KETEBALAN BIDANG
PLESTERAN YANG DIRENCANAKAN
BENANG KASUR KOP PANDUAN UNTUK KETEBALAN, KETEGAKAN
DAN KERATAAN BIDANG PLESTERAN
0,80 M
MENENTUKAN PEDOMAN AWAL KEPALA PLESTERAN TAMPAK DEPAN
4
KEPALA PLESTERAN
MEMBUAT ALURKEPALA PLESTERAN GAMBAR PERSPEKTIF
KEPALA PLESTERAN
MEMBUAT ALURKEPALA PLESTERAN GAMBAR PERSPEKTIF
ARAH PERATAAN BLEBES
BLEBES
5
HASIL AKHIR PLESTERAN VARIASI GAMBAR PERSPEKTIF
25 cm 25 cm
25 cm 25 cm
55 cm 80 cm
10 cm 10 cm
10 cm 8 cm
8 cm
LAPIS 1 L
AP IS 2
LAPIS 3 SPONENG SETEBAL 1
CM
PLESTERAN VARIASI TAMPAK DEPAN
6 H.
Evaluasi. 1.
Penilaian proses
No Aspek yang dinilai Bobot
1 Langkah kerja
5 2
Penggunaan alat 5
3 Sikap kerja
5 4
Penggunaan sumber informasi 5
5 Kemampuan menganalisis pekerjaan
5 6
Ketelitian 5
7 Keselamatan kerja
5 8
Kerapihan 5
9 Kebersihan
5 10
Waktu 5
JUMLAH 50
2. Penilaian hasil
No Aspek yang dinilai Bobot
1 Ketegakan bidang
10 2
Presisi ukuran 5
3 Kerataan bidang
10 4
Kehalusan bidang 5
5 Homoginitas tekstur bidang
5 6
Ketajaman sisi 5
7 Kesikuan
10 JUMLAH
50
I. Sumber Bacaan
Aman Subakti. 1994. Teknologi beton dalam praktik. Surabaya: FTS ITS. Sumarjo H. 1997. Konstruksi batu beton. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Teknik Sipil perencanaan, FT UNY.
1
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JOBSHEET
PRAKTIK KERJA BATU II SMT. : I
PASANGAN TEGEL KERAMIK
4 X 50 MENIT PERTEMUAN: 5
A. Standar Kompetensi
Melaksanakan pekerjaan finishing bangunan.
B. Kompetensi Dasar
Memasang tegel keramik pada dinding tegak.
C. Indikator
1. Proses pemasangan tegel keramik pada dinding tegak dapat ditentukan. 2. Hasil praktik pemasangan tegel keramik pada dinding tegak dapat
ditentukan.
D. Peralatan Praktik.
1. Palu besi
10. Mesin potong tegel 2.
Benang 11. Cetok spesi
3. Senduk spesi
4. Cangkul
5. Waterpass
6. Hawk
7. Blebes
8. Paku
9. Meteran
E. Bahan Praktik
1. Kapur pasang saring halus.
2. Tegel keramik
3. Media pasang keramik
4. Air secukupnya.
2
D. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja yang lengkap dan betul.
2. Pergunakan alat – alat yang sesuai dengan fungsinya
3. Tempatkan alat – alat dan bahan – bahan di tempat yang tidak
mengganggu dan mudah di jangkau. 4.
Bekerjalah sesuai dengan langkah kerja. 5.
Ikutilah petunjuk Dosen pembimbing dengan baik. 6.
Berkonsentrasilah pada pekerjaan yang saudara kerjakan dengan teliti. 7.
Jagalah kebersihan dan kerapian pekerjaan.
E. Langkah Kerja
1. Periksa kerataan permukaan dinding. Segera rapikan jika muka dinding tak
rata. Setelah rata, bersihkan permukaan dinding dengan waterjet untuk merontokkan berbagai macam kotoran yang mungkin mengurangi daya
rekat keramik ke dinding. 2.
Rendam keramik dalam air bersih, minimal 30 menit. Tiriskan dengan posisi berdiri.
3. Lapis tipis permukaan dinding dengan campuran pasta kapur. Tebal
lapisan lebih kurang 3 mm. Biarkan sedikit agak mongering. 4.
Untuk pemasangan keramik, screed perlu dibasahi dengan air. Upaya ini untuk meminimalkan penyusutan saat proses pengeringan.
5. Pasang keramik ke dinding. Lapiskan adukan kapur pasir ke bagian
belakang keramik. Setelah itu pasang keramik pada dinding satu per satu, dimulai dari bawah ke atas.
6. Ketok keramik dengan palu, agar bagian bawahnya menempel baik ke
dinding. Gunakan palu untuk mengatur level permukaan antar keramik, sehingga rata.
7. Setelah terpasang dan mengering, bersihkan permukaan keramik
menggunakan spons basah.
3
8. Setelah keramik terpasang dan kondisi kering, lakukan pengisian nat.
Gunakan adukan pasta kapur halus. Gunakan rubber float untuk mendapatkan permukaan yang datar dan rapi.
9. Terakhir, bersihkan sisa-sisa pengisian nat dengan spons atau handuk,
kemudian lap kembali seluruh permukaan keramik hingga kotoran tidak bersisa.
F. Gambar Kerja