Minuman Olahraga TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Minuman Olahraga

Minuman olahraga biasanya dipasarkan sebagai minuman isotonik, pengganti energi dan ion tubuh yang hilang setelah berolahraga. Kandungan Minuman Olahraga pada dasarnya adalah karbohidrat dan mineral, serta sering ditambahkan vitamin di dalamnya. Salah satu minuman olahraga yang banyak dikonsumsi adalah POCARI SWEAT, yang dalam labelnya ditulis bahwa POCARI SWEAT mengandung karbohidrat 21,9 gram330 ml, vitamin C 159 mg330 ml, garam Na 21 mEqL dan mineral K 5 mEqL, Ca 1mEqL, Mg 0,5 mEqL, Cl 16 mEqL. Apabila dibandingkan dengan kadar Na di keringat 40-60 mEqL dan Cairan Ekstra Sel 138-146 mEqL, maka seharusnya POCARI SWEAT disebut sebagai cairan hipotonik. Kandungan ion Na, Cl, K, Ca, dan Mg dapat mempercepat absorbsi POCARI SWEAT di usus, sehingga akan mempercepat rehidrasi sekaligus menggantikan elektrolit yang hilang Scientific Customer Service Section, 2004. Ganong 2003 menuliskan bahwa Na dan Cl akan berdifusi dan diabsorbsi secara aktif sepanjang usus halus dan usus besar yang akan diikuti oleh air. Hal ini lah yang menyebabkan lebih cepatnya diabsorbsi cairan yang mengandung elektrolit dibanding air biasa. Minuman olahraga sebaiknya mempunyai citarasa yang enak agar dapat mendorong seseorang untuk mengkonsumsi dengan jumlah lebih banyak Street, 1999. Hal ini dipenuhi juga oleh POCARI SWEAT yang disajikan dengan sedikit rasa jeruk nipis citrus. Cairan ini diharapkan dapat mengganti cairan tubuh yang terbagi dalam dua kompartemen, yaitu cairan intra sel CIS dan cairan ekstra sel CES. Kompartemen CIS membentuk sekitar dua pertiga dari seluruh cairan tubuh Sherwood, 2001. Lebih lanjut, CES terbagi dalam cairan interstisium dan plasma darah. Plasma dan unsur sel darah terutama sel darah merah, mengisi sistem vaskuler dan membentuk volume darah total, sedangkan cairan interstisium terletak di luar sistem vaskuler dan berada di antara sel membasahi sel Cogan, 1991. Plasma dan cairan interstisium dipisahkan oleh membran kapiler, sehingga komposisi ionnya hampir sama. Meskipun demikian, cairan interstisium tidak mengandung protein plasma karena permeabilitas kapiler terhadap protein plasma sangat rendah Guyton Hall, 1997.

B. Diabetes Mellitus DM

Dokumen yang terkait

PENGARUH OLAHRAGA JALAN SANTAI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Pengaruh Olahraga Jalan Santai Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus.

4 9 13

PENGARUH OLAHRAGA JALAN SANTAI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS Pengaruh Olahraga Jalan Santai Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus.

0 2 11

PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) Pengaruh Minuman Berkarbonasi Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 0 14

PENDAHULUAN Pengaruh Minuman Berkarbonasi Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 0 4

PENGARUH MINUMAN BERKARBONASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) Pengaruh Minuman Berkarbonasi Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 0 15

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN INSTAN (M) DENGAN FREKUENSI BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA Pengaruh Konsumsi Minuman Instan (M) Dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus).

0 1 13

PENGARUH MINUMAN RINGAN KEMASAN GELAS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Pengaruh Minuman Ringan Kemasan Gelas Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit ( Mus musculus ).

0 1 14

PENGARUH MINUMAN RINGAN KEMASAN GELAS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Pengaruh Minuman Ringan Kemasan Gelas Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit ( Mus musculus ).

0 5 16

PENGARUH KONSUMSI VITAMIN C TERHADAP KADAR ASAM URAT SETELAH BEROLAHRAGA.

0 5 8

PENGARUH KONSUMSI VITAMIN C TERHADAP KADAR ASAM URAT SETELAH BEROLAHRAGA.

1 2 7