Bagi Mahasiswa, Dosen dan Pembaca Lainnya Bagi Peneliti

Motif batik menarik karena unsur-unsur penghias atau isen-isen seperti titik cecek . Tanpa titik atau isen-isen motif terkesan kurang menarik karena stilasi atau penggayaan sehingga terasa ada kekurangan dalam perwujudan batik. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa batik dibuat dengan proses tutup menggunakan malam sebagai perintang warna dan dicelup ke zat warna. Batik seiring waktu berkembang dari batik tradisional menjadi batik modern. Perkembangan demikian penambah keaneragaman jenis batik.

2. Tinjauan Motif Batik

Motif batik sebagai unsur utama dalam batik. Ditegaskan oleh Wulandari 2011: 113 bahwa: Motif batik adalah suatu dasar atau pokok dari suatu pola gambar yang merupakan pangkal atau pusat suatu rancangan gambar, sehingga makna dari tanda, simbol, atau lambang dibalik motif batik tersebut dapat diungkap. Motif batik seiring waktu bermunculan dari proses stilasi atau penggayaan dari bentuk-bentuk binatang dan tumbuhan. Bentuk dibuat tidak sesuai kenyataan melainkan dibuat sebagai kesan-kesan. Bentuk-bentuk pada tumbuhan dihadirkan sering kali tidak utuh. Maksudnya seperti pengambilan unsur daun, bunga, dan seterusnya. Perkembangan motif batik mulai dimunculkan dengan tidak berpedoman dari binatang maupun tumbuhan pada motif batik tradisional melainkan motif abstrak . Ditega skan oleh Sa’du 2013: 14 bahwa motif batik tradisional didominasi oleh motif binatang dan tanaman sekarang mulai bergeser pada motif abstrak seperti awan, relief candi, dan wayang. Selanjutnya oleh Wahyu 2012: 7 menyatakan bahwa motif batik berkembang seperti awan, wayang, dan sebagainya. Batik motif abstrak bagian dari batik karena menggunakan proses tutup celup dengan perintang berupa malam . Perwujudan motif lebih ditekankan terkait pesan dari pencipta. Ditegaskan oleh Wulandari 2011: 113 bahwa dibalik kesatuan motif, pola , dan ornamen pada motif batik terdapat pesan dan harapan yang ingin disampaikan oleh pencipta motif batik. Motif batik dalam perkembangan terdapat seperti lukisan dengan mengangkat suatu keadaan tertentu. Bahan-bahan dalam membuat batik lukis sama seperti batik lain yaitu kain, malam dan pewarna kain. Ditegaskan oleh Lisbijanto 2013: 12 bahwa batik lukis adalah kain batik yang proses pembuatannya dengan cara dilukiskan pada kain putih, dalam melukis juga menggunakan bahan malam kemudian diberi warna sesuai kehendak pencipta. Batik motif lukisan jarang ditemui. Hal demikian mungkin karena sedikit mendapat respon dari para pencipta batik dan minat dari masyarakat. Kemungkinan lain dari para konsumen belum mengenal batik lukis. Lalu, ada pesanan dari konsumen terkait batik secara umum sehingga para pencipta belum dapat berekspresi pembuatan batik lukis. Meskipun seperti itu, hal ini salah satu jenis perkembangan motif batik yang perlu dilestarikan. Kemungkinan lain karena belum tepat mengenai perwujudan diera saat ini. Lebih lanjut oleh Wulandari 2011: 117 menyatakan bahwa motif batik berkembang sejalan dengan waktu, tempat, peristiwa yang menyertai, serta perkembangan kebutuhan masyarakat. Motif batik terdiri dari motif geometris dan motif non - geometris . Dipertegas oleh Wulandari 2011: 106 bahwa corak batik berdasarkan bentuk