Metode Penelitian T1 672009213 Full text

5

3. Metode Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan penelitian secara garis besar ditunjukan pada Gambar 1. Gambar 1 Tahapan Penelitian Langkah pertama pada tahapan penelitian adalah pengumpulan data, yaitu mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan proses pendataan anggota HIMPPAR di Salatiga melalui proses wawancara dengan BPH HIMPPAR. Langkah kedua adalah identifikasi masalah. Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada, yaitu hasil wawancara dengan BPH HIMPPAR. Hasil yang didapat dari proses wawancara dengan BPH HIMPPAR adalah sistem pendataan anggota HIMPPAR yang masih menggunakan kertas dan buku untuk penyimpanan data sehingga BPH HIMPPAR sering mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengolahan informasi data anggota. Untuk menjawab masalah tersebut, diusulkan sistem yang dapat menanggulangi sistem pendataan anggota tersebut secara lebih efektif dan efisien dalam menunjang kinerja BPH HIMPPAR. Langkah ketiga adalah perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan sistem menggunakan UML untuk mengetahui setiap proses beserta semua aktifitas yang akan dibangun pada sistem. Langkah keempat adalah perancangan database dan interface. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan database meliputi perancangan tabel yang akan digunakan pada sistem. Selain itu pada tahap ini juga dibuat perancangan interface yang akan digunakan dalam sistem. Start Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Perancangan Sistem End Perancangan Database dan Interface 6 Diagram use case merupakan diagram yang menjelaskan manfaat sistem jika dilihat dari sudut pandang orang atau sesuatu yang berada diluar sistem yang sedang dibangun aktor. Jenis diagram ini dapat digunakan untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja [5]. Berdasarkan identifikasi awal dari sistem maka ditentukanlah user dalam hal ini BPH HIMPPAR yang akan mengakses sistem informasi pendataan anggota seperti yang terlihat pada Gambar 2. Gambar 2 Use Case Diagram Sistem Terdapat 2 aktor yaitu admin Pengurus HIMPPAR Bidang Pendataan Anggota yaitu Bidang I, dan user Pengurus HIMPPAR selain Bidang Pendataan Anggota dalam perancangan aplikasi seperti yang terlihat pada Gambar 2. Aktor admin bertugas untuk melakukan proses yang berhubungan dengan administrasi data pengurus, individu, biodata, user, kategori, dan status yang digunakan pada proses pendataan anggota. User adalah semua pengurus HIMPPAR yang diberikan hak akses oleh admin. User dapat melakukan proses edit dan lihat data user dan pengurus sesuai dengan data yang dimiliki. Selain itu user dan admin juga dapat mengakses semua laporan yang tersedia pada sistem. Diagram aktivitas adalah diagram yang memodelkan alur kerja workflow sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas langkah per langkah dalam suatu proses [5]. Admin mempunyai beberapa hak yang dapat dilakukan pada aplikasi seperti yang terlihat pada Gambar 3. 7 Gambar 3 Activity Diagram Management Data Admin Gambar 3 merupakan activity diagram yang dimiliki oleh seorang admin Bidang I. Admin dapat melakukan proses pengolahan data seperti proses penambahan, penghapusan, pengeditan, serta melihat semua data yang ada pada sistem. Data yang dapat diakses oleh admin adalah data individu, anggota, pengurus, user, kategori, status, dan report. Berbeda dengan admin, activity user pada sistem dibatasi sesuai dengan kegunaannya. Adapun activity diagram user dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Activity Diagram Management Data User 8 Gambar 4 merupakan activity diagram yang dimiliki oleh seorang user. User hanya mempunyai beberapa hak akses pada sistem seperti hak penuh untuk melakukan proses administrasi seperti edit dan lihat data user dan pengurus serta mengakses semua laporan yang tersedia pada sistem. Diagram kelas merupakan diagram yang membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem. Dalam diagram ini, diperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas[5]. Class diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Class Diagram Sistem Gambar 5 merupakan class diagram yang digunakan pada sistem. Pada gambar terlihat relasi antar kelas. Kelas Pengurus berelasi dengan Kelas User dengan derajat relasi 1 to 1, dimana setiap pengurus hanya mempunyai 1 user login. Kelas Biodata berelasi dengan Kelas Pengurus dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 anggota dapat menjadi pengurus HIMPPAR lebih dari 1 periode. Kelas Individu berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 invidu bisa dicatatkan menjadi anggota HIMPPAR lebih dari 1 kali. Kelas Kategori berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 kategori dapat mempunyai lebih dari 1 anggota. Begitu pula dengan Kelas Status yang berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n. Deployment diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware[5]. Deployment diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 6. 9 Gambar 6 Deployment Diagram Sistem Gambar 6 merupakan deployment diagram yang ada pada sistem. Sistem dirancang mempunyai 3 buah komputer dimana sebuah komputer digunakan sebagai server dan komputer yang lainnya digunakan sebagai client. Ketiga komputer dihubungkan dalam satu jaringan dengan menggunakan hub. Pada komputer server diletakan database dan aplikasi sedangkan komputer client hanya diletakan aplikasinya saja. Sistem Informasi berbasis client server yang diusulkan menggunakan model thick client-thin server dimana client tidak hanya berperan sebagai penyaji interface saja tetapi juga berfungsi mengoperasikan aplikasi karena mengingat kapasitas server yang dimiliki tidak terlalu besar sedangkan terdapat banyak client dalam hal ini BPH HIMPPAR sehingga dengan menggunakan thick client-thin server, kinerja server menjadi ringan, walau disisi lain beban client bertambah. Desain arsitektur jaringan yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Desain Arsitektur Jaringan Yang Diusulkan 10 Gambar 7 adalah perancangan arsitektur jaringan client server yang diusulkan untuk sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga dimana server akan melayani beberapa client. Server bertugas menyimpan dan mengolah database serta melayani permintaan akses data dan pemrosesan client. Client memiliki tugas melakukan pemrosesan data melalui interface, dalam hal ini aplikasi. Pada sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga, tiap client yang terhubung ke server melalui hub akan memiliki aplikasi sendiri. Aplikasi yang akan dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2008. Pada sisi server, pembuatan database yang dirancang menggunakan Microsoft SQL Server 2008 R2. Dalam perancangan membuat aplikasi berbasis client server menggunakan Visual Basic 2008, digunakan software jaringan Windows, komponen yang disediakan oleh Visual Basic yang memudahkan aplikasi agar dapat mengirimkan data melalui jaringan. Komponen tersebut adalah Winsock.ocx.

4. Hasil dan Pembahasan