Tinjauan Pustaka T1 672009213 Full text

2

2. Tinjauan Pustaka

Sistem informasi pendataan anggota dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk mengolah data anggota suatu organisasi menjadi informasi yang berguna bagi organisasi dalam pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi pendataan secara organisasi dapat difenisikan sebagai suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan[1]. Client Server adalah arsitektur jarinngan yang merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan layanan kepada terminal-terminal lain client yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Server dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas file server, printer printer server, jalur komunikasi server komunikasi[2]. Pada model arsitektur ini, client tidak dapat berfungsi sebagai server, tetapi server dapat berfungsi sebagai client. Prinsip kerja jaringan dengan arsitektur ini sangat sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client, sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya. Sistem client server tidak hanya diperuntukan bagi pembangunan sistem jaringan komputer lokal LAN melainkan juga pembangunan jaringan komputer skala luas WAN dengan menggunakan protokol utama Transmission Control ProtocolInternet Protocol TCPIP. Client server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu client, middleware dan server. Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Peran client adalah mengirimkan pesan berupa permintaan layanan ke server. Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Middleware memiliki peran yang strategis karena dengan adanya middleware maka client dapat mengirimkan pesan atau permintaan kepada server, menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh server, menerjemahkan hasil proses dari server agar dapat dipahami oleh client dan mengirimkan hasil proses yang telah diterjemahkan kembali ke client. Server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Server berperan menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client. Karakteristik yang dimiliki client server ialah layanan, sumber daya yang digunakan bersama, interaksi dan hubungan, lokasi, kecocokan perangkat, pertukaran berbasis pesan, enkapsulasi layanan, skalabilitas dan konsistensi data. Layanan berarti server memberikan sejumlah layanan dibutuhkan dan diminta oleh client. Sumber daya yang digunakan bersama berarti server mengelolah sejumlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses dan digunakan secara bersama oleh terminal-terminal client. Interaksi client server dimana hubungan 3 yang terjadi ialah one-to-many yang berarti satu server yang melayani banyak client. Lokasi yang dimaksud ialah lokasi fisik server dimana client belum tentu mengetahui letaknya walaupun demikian client tetap dapat mengakses server. Kecocokan perangkat yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh client tidak harus sama dengan yang digunakan oleh server namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain. Pertukaran berbasis pesan berarti mekanisme dari client server berdasarkan pada pertukaran pesan dalam artian permintaan layanan dan umpan balik dari permintaan layanan tersebut. Enkapsulasi layanan yaitu client tidak perlu mengetahui proses pengolahan permintaan yang terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol proses pengolahan permintaan. Skalabilitas ialah kemampuan untuk diperbesar atau diperkecil, yang berarti ukuran sistem client server dapat diubah secara horizontal menambah atau mengurangi jumlah client maupun vertikal berpindah ke server yang lebih cepat atau mendistribusikan ke beberapa server. Konsistensi data yaitu data hanya dikelola pada server sehingga data lebih terjamin dan biaya pemeliharaan pun menjadi lebih murah. Berdasarkan tipe layanan yang diberikan server kepada client, jaringan client server dapat dibedakan menjadi banyak tipe, antara lain server berkas, server basis data, server transaksi, server groupware, server objek, dan server web. Pada jaringan server berkas, client akan meminta berkas tertentu kepada server, kemudian server akan mengirimkan keseluruhan berkas yang diminta ke client. Sistem jaringan server basis data adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan oleh server berupa pengolahan dan penyajian data berdasarkan perintah terstruktur yang diberikan client. Sistem jaringan server transaksi hampir sama dengan server basis data. Perbedaannya terletak pada server transaksi yang memproses sekelompok perintah terstruktur dari client. Sekelompok perintah terstruktur ini disebut prosedur. Sistem jaringan groupware server ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berupa fasilitas pemakaian bersama informasi semi-terstruktur di antara pengguna jaringan. Sistem jaringan server objek ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berbentuk objek. Sedangkan sistem jaringan web server ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen yang saling terhubung. Jaringan komputer client server memiliki dua model arsitektur, yaitu two tier dan three tier. Arsitektur Two tier merupakan arsitektur yang disebut client server, dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protocol dan media komunikasi tertentu. Model arsitektur two tier dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Thin Client-Thick Server dan Thick Client-Thin Server. Pada arsitektur Thin Client-Thick Server, client menjalankan satu fungsi, yaitu sebagai penyaji dari tampilan aplikasi dan data yang diakses dari server, di mana server harus memberikan layanan pengguna bersama aplikasi- aplikasi application server dan data File Server kepada semua client yang terhubung kepadanya. Sedangkan pada arsitektur Thick Client-Thin Server, client diberi peran di mana client tidak hanya sebagai penyaji interface saja, melainkan juga berfungsi mengoperasikan aplikasi. Sementara itu, server hanya bertugas untuk mengelola data saja sehingga beban client menjadi bertambah. Three Tier 4 merupakan arsitektur client server yang memisahkan antara data Data Management Tier, aplikasi Middle Tier dan penyajian Presentation Tier. Data Management Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengelolaan basis data. Middle Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani aplikasi-aplikasi di mana prosedur-prosedur dan perhitungan-perhitungan yang kompleks dieksekus. Presentation Tier merupakan komputer client yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukan data, mengajukan permintaan layanan kepada server dan melihat hasilnya. Penelitian sistem informasi berbasis client server pernah dilakukan sebelumnya dalam jurnal yang berjudul Implementasi Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server dengan Studi Kasus PT. SAMAFITRO Cabang Bandung. Penelitian ini membahas implementasi sistem informasi penjualan untuk menghasilkan informasi penjualan maupun informasi piutang secara otomatis, sehingga mengurangi pencatatan dan perhitungan[3]. Berdasarkan penelitian ini, dengan menggunakan sistem informasi, HIMPPAR pun akan memperoleh keuntungan seperti mengurangi pencatatan dan perhitungan karena hasil berupa informasi secara otomatis yang ditampilkan. Teknologi berbasis client server pada penelitian Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis Client Server pada kantor Yayasan Perguruan Tinggi Satya Wacana diterapkan agar dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan pengelolaan kerarsipan yang baik, sehinggga dapat menjadi sumber informasi yang lengkap dan terintegrasi saat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan-keputusan penting bagi organisasi[4]. Begitu pun dengan organisasi HIMPPAR yang menjadi objek penelitian dimana kebutuhan HIMPPAR akan pengelolaan data anggotanya akan menjadi lebih baik dengan penerapan sistem berbasis client server. Alasan menggunakan model jaringan client server yaitu kapasitas, keamanan dan penghematan. Kapasitas dimana bila sebagian besar data dialihkan ke server untuk digunakan bersama oleh banyak client maka akan meringankan beban client. Keamanan dalam artian jika seluruh data ditampung di komputer client maka pengguna akan memiliki akses langsung ke data tersebut, sehingga dengan menyimpan data di server dan membatasi pengguna hanya yang memiliki autorisasi yang dapat mengaksesnya. Penghematan dalam sistem client server berarti sumber daya yang dimiliki server dapat digunakan oleh terminal-terminal client sehingga biaya investasi dapat dihemat. Ada pun kerugian dalam menggunakan client server adalah jika banyak client yang mengakses server secara simultan, maka server akan overload serta ada kemungkinan server fail. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu serta alasan menggunakan client server, Organisasi HIMPPAR akan memperolah keuntungan jika menggunakan sistem informasi berbasis client server. Oleh karena itu, untuk mempermudah Organisasi HIMPPAR dalam proses pengolahan data anggotanya, maka diusulkan perancangan sistem informasi pendataan anggota berbasis client server. 5

3. Metode Penelitian