The Analysis of Ship Visits, Production and Fish Prices Relationship at Brondong Fishing Port

ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN KAPAL,
PRODUKSI, DAN HARGA IKAN DI PELABUHAN
PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG

KAHARUDDIN SHOLEH

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini Saya menyatakan bahwa tesis Analisis Hubungan Jumlah
Kunjungan Kapal, Produksi, dan Harga Ikan di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Brondong adalah karya Saya sendiri dan belum pernah diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di
bagian akhir tesis ini.


Bogor, Juni 2012

Kaharuddin Sholeh
C452100101

ABSTRACT
KAHARUDDIN SHOLEH. The Analysis of Ship Visits, Production and Fish
Prices Relationship at Brondong Fishing Port. Under Supervision of EKO
SRIWIYONO and SUGENG HARI WISUDO.
As one of the factors that influence the dynamics of capture fisheries, the
influence of market activities conditions to the dynamics of fishing is still rarely
studied. Based on this reason, this study will be conducted to analyze the
influence of market activities particularly price fluctuations to the dynamics of
capture fisheries and vise versa. To answer these objectives the study was
conducted in Brondong Fishing Port. The data was collected by purposive
sampling. The result of this study show that the fish distribution between producer
and consumer was very simple. Fish landing actually didn’t affect to all fish price
significantly. For red snapper and big eye, the number of fish landing negativelly
affect to fish price, it mean if fish landing increase the fish price will decrease and

vise versa. On the other hand the fish landing of scads, false travelly and
yellowtail didn’t affect to fish price significantly. The other result of this study
also show that fish price generally didn’t affect to fishing trip.
Key words : Brondong fishing port, Fishing activities, Price fluctuations.

RINGKASAN
Kaharuddin Sholeh. Analisis Hubungan Jumlah Kunjungan Kapal,
Produksi, dan Harga Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong,
dibawah bimbingan Eko Sri Wiyono dan Sugeng Hari Wisudo.
Kegiatan perikanan tangkap merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan
antara sistem alam, sistem manajemen dan sistem manusia. Kegiatan perikanan
tangkap juga berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan
dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Sebagai salah satu faktor yang turut mempengaruhi kegiatan perikanan
tangkap, selama ini kondisi kegiatan pemasaran yang ada masih jarang dikaji
besaran pengaruhnya terhadap kegiatan perikanan tangkap. Oleh karena itu, pada
penelitian ini akan berusaha memberikan gambaran mengenai kondisi perikanan
tangkap khususnya terkait dengan kunjungan kapal, dan kegiatan pemasaran yang
ada. Selain itu, pada penelitian ini juga akan menggambarkan besaran pengaruh

jumlah produksi terhadap perubahan harga dan bagaimana pengaruh kegiatan
pemasaran khususnya fluktuasi harga terhadap kunjungan armada perikanan
tangkap.
Penelitian ini mengambil lokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Brondong (PPN Brondong) Kabupaten LamonganProvinsi Jawa Timur. Pemilihan
lokasi ini didasari bahwa PPN Brondong merupakan salah satu pelabuhan
perikanan yang dibangun pemerintah yang berfungsi sebagai penunjang aktivitas
perikanan tangkap di sekitar Laut Jawa. Keberadaan PPN ini memiliki dampak
nyata terhadap kehidupan sosial ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar dan
struktur ekonomi daerah Kabupaten Lamongan. Penelitian dilaksanakan pada
bulan Agustus – Nopember 2011.
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.

Menganalisis

dinamika

kegiatan

penangkapan ikan di sekitar PPN Brondong; 2. Menganalisis dinamika harga ikan

di PPN Brondong; 3. Menganalisis sistem pemasaran hasil perikanan diPPN
Brondong; 4. Menganalisis interaksi jumlah ikan yang didaratkan terhadap
fluktuasi harga di PPN Brondong dan 5. Menganalisis besaran interaksi antara

fluktuasi harga komoditas perikanan dengan dinamika kunjungan kapal perikanan
di PPN Brondong.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan terhadap
pengambilan kebijakan yang dilakukan dalam pengelolaan kegiatan perikanan
tangkap khususnya di PPN Brondong. Dengan adanya kebijakan pemerintah yang
tepat sasaran diharapkan dapat memberi keuntungan dan meningkatkan
kesejahteraan semua pelaku kegiatan perikanan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data hasil wawancara
dan pengisian kuesioner serta data statistik yang terkait dengan kegiatan di PPN
Brondong. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan bantuan software
Microsoft Office, dan SPSS for windows dan dijabarkan secara deskriptif.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menyebutkan bahwa armada
perikanan tangkap yang digunakan nelayan di PPN Brondong adalah kapal
dengan alat tangkap dogol, payang, rawai, mini purse seine, dan gill net. Dari
kelima alat tangkap tersebut, alat tangkap dogol merupakan alat tangkap yang
dominan dengan jumlah lebih dari 95% dari keseluruhan alat tangkap yang

digunakan nelayan di PPN Brondong. Data kunjungan armada perikanan tangkap
di PPN Brondong tahun 2009 – 2011 memperlihatkan bahwa kapal dengan alat
tangkap dogol (baik berukuran besar maupun kecil) selalu mendominasi
dibanding alat tangkap lainnya. Selain kapal dengan alat tangkap yang terdaftar,
PPN Brondong juga sering dikunjungi oleh kapal – kapal collecting / kapal
penggumpul. Adanya kunjungan kapal colecting juga mempengaruhi besarnya
produksi perikanan di PPN Brondong.
Terkait dengan hasil tangkapan, ikan yang banyak didaratkan adalah ikan
kuningan, kapasan, mata besar dan ikan layang. Namun demikian dalam roadmap
pembangunan perikanan tangkap Propinsi Jawa Timur tahun 2009 – 2014, selain
keempat komoditas tersebut juga ditambahkan ikan kakap merah sebagai
komoditas perikanan tangkap yang menjadi andalan Kabupaten Lamongan. Hal
tersebut dimungkinkan karena ikan kakap merah merupakan hasil tangkapan
utama dari alat tangkap rawai.
Dilihat dari sisi harga, ikan kakap merah merupakan komoditas perikanan
yang memiliki harga rata – rata tertinggi dibanding ikan lainnya, yaitu Rp 31.209,-

/kg dan terendah adalah ikan kapasan Rp 4.069,- /kg. Secara umum meskipun
penentuan harga tanpa melalui proses lelang secara terbuka, harga rata-rata
komoditas perikanan di PPN Brondong selama tahun 2009 – 2011 memiliki

kecenderungan meningkat setiap tahun dan berfluktuasi setiap bulannya.
Hasil analisis interaksi jumlah ikan yang didaratkan terhadap fluktuasi harga
menyebutkan bahwa secara umum jumlah ikan yang didaratkan tidak mampu
menjelaskan secara menyeluruh terhadap fluktuasi harga yang terjadi. Dari kelima
komoditas perikanan yang dianalisis, hanya ikan kakap merah yang memiliki nilai
R2 diatas 40% dan ikan lainnya hanya memiliki nilai R2 antara 0 – 14,5%. Hal ini
mengindikasikan bahwa fluktuasi harga ikan yang terjadi lebih disebabkan
pengaruh faktor lain yang belum dianalisis.
Hasil analisis interaksi antara fluktuasi harga komoditas perikanan dengan
jumlah kunjungan kapal perikanan menyebutkan bahwa harga komoditas
perikanan yang menjadi hasil utama tangkapan bukanlah satu-satunya faktor
penentu atas besarnya jumlah kunjungan kapal perikanan di PPN Brondong. Hal
ini dibuktikan dengan nilai R2 yang hanya berkisar antara 8,2% - 52,2%. Artinya,
harga komoditas perikanan hanya mampu menjelaskan sekitar 8,2% - 52,2% dari
keseluruhan variabel yang mempengaruhi jumlah kunjungan armada perikanan
tangkap di PPN Brondong.
Saran yang bisa diberikan kepada pemerintah dalam pembangunan dan
pengelolaan perikanan di PPN Brondong adalah perlu adanya sistem pengelolaan
kegiatan pemasaran yang baik agar harga komoditas perikanan di PPN Brondong
selalu berada pada nilai yang wajar. Selain itu diperlukan juga adanya

keterbukaan informasi pasar yang lebih luas agar lebih banyak kapal perikanan
yang mendaratkan ikan di PPN Brondong. Hal ini didasarkan pada terjadinya tren
penurunan jumlah kunjungan kapal meskipun harga komoditas perikanan setiap
tahun mengalami tren kenaikan.

Kata Kunci : Fluktuasi harga, Kegiatan penangkapan, PPN Brondong.

© Hak Cipta Milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2012
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber:
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN KAPAL,
PRODUKSI, DAN HARGA IKAN DI PELABUHAN

PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG

KAHARUDDIN SHOLEH

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
pada Program Studi Sistem dan Pemodelan Perikanan Tangkap

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Tri Wiji Nurani, M.Si.

HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tesis

Nama
NIM

Program Studi / Mayor

: Analisis Hubungan Jumlah Kunjungan Kapal, Produksi,
dan Harga Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Brondong
: Kaharuddin Sholeh
: C542100101
: Sistem dan Pemodelan Perikanan Tangkap

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi, M.Si
Ketua

Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.Si
Anggota

Mengetahui,


Ketua Program Studi / Mayor,

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Mulyono S. Baskoro, M.Si

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

Tanggal Ujian : 12 Juni 2012

Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Lamongan pada
tanggal 14 Mei 1983 dari Ayah Sabar dan Ibu Siti Ma’rifah.
Penulis merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pada
tanggal 19 Oktober 2008 penulis menikah dengan Fitrani
Anindya Putri dan dikaruniai seorang putri cantik bernama
Fika Cahya Amena pada tanggal 5 Agustus 2009.
Pada tahun 2005, penulis berhasil menyelesaikan

pendidikan S-1 program studi Sosial Ekonomi Perikanan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 2006 – sekarang penulis
bekerja di Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen
P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pada tahun 2010, penulis
berkesempatan melanjutkan pendidikan Program Magister (S-2) pada Program
Studi Sistem dan Pemodelan Perikanan Tangkap, Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor dengan sponsor dari Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BPSDM – KKP).
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains, penulis
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Hubungan Jumlah Kunjungan
Kapal, Produksi, dan Harga Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong”.
Penelitian tersebut dilaksanakan dibawah bimbingan Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi,
M.Si dan Dr. Ir. Sugeng H. Wisudo, M.Si.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis
ini berjudul “ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN KAPAL,
PRODUKSI, DAN HARGA IKAN DI PELABUHAN PERIKANAN
NUSANTARA BRONDONG”.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada :
1. Kedua orang tua, istri dan anak, yang telah memberi dorongan semangat
selama ini.
2. Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi, M.Si dan Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.Si selaku
dosen pembimbing.
3. Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc selaku Ketua Program Studi Sistem
dan Pemodelan Perikanan Tangkap.
4. Dr. Ir. Tri Wiji Nurani, M.Si. selaku dosen penguji luar.
5. Pimpinan dan staf institusi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
terutama Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) dan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
(BPSDMKP).
6. Pimpinan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong beserta staf.
7. Rekan-rekan mahasiswa SPT dan TPT angkatan 2010 (Imanuel Musa Thenu,
Suri Purnama Febri, Didin Komarudin, Iwan Dirwana, Tasrif Kartawiijaya,
Eddy Hamka, Soraya Gigentika, Ardani, Arinto Kuncoro Jati, Stylia
Johannes) serta kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril
maupun materi, sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari, dalam penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan demi kebaikan di masa
mendatang. Akhir kata, penulis mengharap penelitian ini dapat berguna bagi
semua pihak, baik bagi penulis maupun para pembaca semuanya. Amin.
Bogor,

Juni 2012

Kaharuddin Sholeh

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xxi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xxiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xxv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxvii
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... xxix
1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
1.5 Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................... 5
2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 7
2.1 Perikanan Tangkap ...................................................................................... 7
2.2 Dinamika Perikanan Tangkap ..................................................................... 7
2.3 Pelabuhan Perikanan ................................................................................... 8
2.4 Pemasaran ................................................................................................... 9
2.5 Sistem Distribusi Perikanan ...................................................................... 10
2.6 Harga ......................................................................................................... 12
2.7 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 14
3 METODOLOGI .............................................................................................. 15
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 15
3.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 16
3.3 Analisis Data ............................................................................................. 17
3.3.1 Dinamika kegiatan kunjungan kapal ............................................... 17
3.3.2 Dinamika harga ............................................................................... 18
3.3.3 Kegiatan pemasaran ........................................................................ 18
3.3.4 Interaksi jumlah ikan yang didaratkan terhadap harga ................... 18
3.3.5 Pengaruh harga terhadap jumlah kunjungan kapal ......................... 19
4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................................... 27
4.1 Lokasi PPN Brondong .............................................................................. 27
4.2 Keragaan PPN Brondong .......................................................................... 27
4.3 Fasilitas PPN Brondong ............................................................................ 28
4.4 Alat Tangkap ............................................................................................. 30
4.5 Ikan yang Didaratkan ................................................................................ 31
5 HASIL .............................................................................................................. 35
5.1 Dinamika Kunjungan Kapal Perikanan ..................................................... 35
5.1.1 Frekuensi kunjungan kapal dogol ................................................... 36
5.1.2 Frekuensi kunjungan kapal payang ................................................. 37

xxi

xxii

5.2

5.3

5.4
5.5

5.1.3 Frekuensi kunjungan kapal rawai .................................................... 38
5.1.4 Frekuensi kunjungan kapal mini purse seine................................... 39
5.1.5 Frekuensi kunjungan kapal penggumpul / collecting ...................... 39
Dinamika Harga ......................................................................................... 40
5.2.1 Harga Ikan hasil tangkapan dogol ................................................... 40
5.2.2 Harga Ikan hasil tangkapan payang ................................................. 41
5.2.3 Harga ikan hasil tangkapan rawai .................................................... 42
5.2.4 Harga ikan hasil tangkapan mini purse seine .................................. 43
5.2.5 Harga ikan hasil kapal collecting..................................................... 43
Kegiatan Pemasaran .................................................................................. 44
5.3.1 Rantai pemasaran ............................................................................. 44
5.3.2 Daerah pemasaran............................................................................ 46
Interaksi Jumlah Ikan yang Didaratkan terhadap Harga ........................... 46
Interaksi Antara Harga dan Kunjungan Kapal .......................................... 52
5.5.1 Alat tangkap dogol .......................................................................... 53
5.5.2 Alat tangkap payang ........................................................................ 56
5.5.3 Alat tangkap mini purse seine ......................................................... 58
5.5.4 Alat tangkap rawai ........................................................................... 61

6 PEMBAHASAN ............................................................................................... 65
6.1 Dinamika Kunjungan Kapal Perikanan ..................................................... 65
6.2 Dinamika Harga ......................................................................................... 66
6.3 Kegiatan Pemasaran .................................................................................. 67
6.4 Interaksi antara Jumlah Produksi terhadap Harga ..................................... 68
6.5 Interaksi antara Harga dan Dinamika Kunjungan Kapal Perikanan .......... 70
7 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 73
7.1 Kesimpulan ................................................................................................ 73
7.2 Saran .......................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

DAFTAR TABEL
Halaman
1.

Kelengkapan data yang diperlukan .............................................................. 17

2.

Keragaan kegiatan di PPN Brondong .......................................................... 28

3.

Fasilitas pokok yang tersedia di PPN Brondong ......................................... 29

4.

Fasilitas penunjang yang tersedia di PPN Brondong .................................. 29

5.

Fasilitas fungsional yang tersedia di PPN Brondong ................................. 30

6.

Jumlah alat tangkap di PPN Brondong tahun 2009 dan 2010. .................... 31

xxiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1.

Perikanan sebagai sebuah sistem (diadopsi dari Charles, 2001). .............. 1

2.

Alur kerangka pemikiran. ......................................................................... 6

3.

Pola distribusi produk perikanan golongan bahan mentah. .................... 11

4.

Pola distribusi produk perikanan golongan barang konsumsi. ............... 11

5.

Konsep keseimbangan permintaan dan penawaran (Hirshleifer,
1985) . ..................................................................................................... 12

6.

Lokasi penelitian ..................................................................................... 15

7.

Rata – rata produksi perikanan tangkap berdasar alat tangkap /
kapal. ....................................................................................................... 32

8.

Dominasi kunjungan kapal perikanan tangkap di PPN Brondong
tahun 2009 – 2011* ................................................................................. 35

9.

Frekuensi bulanan kedatangan kapal dogol besar tahun 2009 –
2011* ....................................................................................................... 37

10. Frekuensi bulanan kedatangan kapal dogol kecil tahun 2009 –
2011* ....................................................................................................... 37
11. Frekuensi bulanan kedatangan kapal payang tahun 2009 – 2011* ......... 38
12. Frekuensi bulanan kedatangan kapal rawai tahun 2009 – 2011*............ 38
13. Frekuensi bulanan kedatangan kapal purse seine tahun 2009 –
2011* ....................................................................................................... 39
14. Frekuensi bulanan kedatangan kapal perikanan tangkap tahun
2009 – 2011* ........................................................................................... 40
15. Fluktuasi harga ikan hasil tangkapan kapal dogol tahun 2009 –
2011* ....................................................................................................... 41
16. Fluktuasi harga ikan hasil tangkapan kapal payang tahun 2009 –
2011* ....................................................................................................... 42
17. Fluktuasi harga ikan hasil tangkapan kapal rawai tahun 2009 –
2011* ....................................................................................................... 42
18. Fluktuasi harga ikan hasil tangkapan kapal mini purse seine
tahun 2009 – 2011* ................................................................................. 43
19. Fluktuasi harga ikan kapal collecting tahun 2009 – 2011* ..................... 44
20. Pola distribusi produk perikanan di PPN Brondong. .............................. 45
21. Daerah tujuan pemasaran tahun 2009 dan 2010 ..................................... 46
22. Hubungan antara harga dengan jumlah produksi ikan kuningan
di PPN Brondong .................................................................................... 47
xxv

xxvi

23. Hubungan antara harga dengan jumlah produksi ikan layang di PPN
Brondong ................................................................................................. 49
24. Hubungan antara harga dengan jumlah produksi ikan kakap di PPN
Brondong ................................................................................................. 50
25. Hubungan antara harga dengan jumlah produksi ikan kapasan di
PPN Brondong ........................................................................................ 51
26. Hubungan antara harga dengan jumlah produksi ikan mata besar di
PPN Brondong ........................................................................................ 52
27. Interaksi antara harga ikan hasil tangkapan dan kunjungan kapal
dengan alat tangkap dogol....................................................................... 53
28. Hubungan antara harga ikan yang dominan ditangkap dengan
kunjungan kapal payang.......................................................................... 56
29. Interaksi antara harga ikan hasil tangkapan dan kunjungan kapal
dengan alat tangkap mini purse seine ..................................................... 59
30. Interaksi antara harga ikan hasil tangkapan kapal dengan alat
tangkap rawai .......................................................................................... 61

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Jenis dan jumlah ikan (kg) yang didaratkan di PPN Brondong
tahun 2009................................................................................................. 81
2. Jenis dan jumlah ikan (kg) yang didaratkan di PPN Brondong
tahun 2010................................................................................................. 82
3. Jenis dan jumlah ikan (kg) yang didaratkan di PPN Brondong
tahun 2011*............................................................................................... 83
4. Jenis dan rata-rata harga ikan yang didaratkan di PPN Brondong
tahun 2009 ................................................................................................ 84
5. Jenis dan rata-rata harga ikan yang didaratkan di PPN Brondong
tahun 2010 ................................................................................................ 85
6. Jenis dan rata-rata harga ikan yang didaratkan di PPN Brondong
tahun 2011*............................................................................................... 86
7. Uji statistik hubungan harga dan jumlah ikan yang didaratkan ................ 87
8. Hasil uji statistik hubungan antara harga ikan hasil tangkapan dan
kunjungan kapal dengan alat tangkap dogol ............................................. 90
9. Hasil uji statistik hubungan antara harga ikan hasil tangkapan dan
kunjungan kapal dengan alat tangkap payang .......................................... 93
10. Hasil uji statistik hubungan antara harga ikan hasil tangkapan dan
kunjungan kapal dengan alat tangkap mini purse seine ............................ 95
11. Hasil uji statistik hubungan antara harga ikan hasil tangkapan dan
kunjungan kapal dengan alat tangkap rawai ............................................. 99
12. Armada kapal perikanan di PPN Brondong .............................................. 102
13. Dokumentasi kegiatan pemasaran ............................................................ 103
14. Komoditas unggulan PPN Brondong ........................................................ 104

xxvii

DAFTAR ISTILAH
Kunjungan Kapal

:

Kedatangan kapal di pelabuhan perikanan

Produksi

:

Hasil tangkapan yang didaratkan di pelabuhan
perikanan untuk diperdagangkan.

Harga

:

Nilai tukar yang dinyatakan dalam suatu jumlah
mata uang

Nelayan

:

Orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan

Dogol

:

Merupakan alat penangkap ikan berkantong
tanpa alat pembuka mulut pukat dengan tali
selambar yang pengoperasiannya di dasar perairan

Rawai

:

Alat tangkap dasar terdiri dari rangkaian tali
utama dan tali pelampung, dimana pada tali utama
pada jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang
yang pendek dan berdiameter lebih kecil dan di
ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang
berumpan

Mini purse seine

:

Jaring yang umumnya berbentuk empat persegi
panjang, tanpa kantong dan digunakan untuk
menangkap gerombolan ikan permukaan (pelagic
fish)

Payang

:

Pukat kantong yang digunakan untuk menangkap
gerombolan ikan permukaan (pelagic fish).
konstruksinya terdiri dari kantong, badan dan
sayap,serta dilengkapi pelampung, pemberat dan
tali penarik (salambar).

Collecting

:

Kapal penggumpul hasil tangkapan dari kapal lain

Perikanan

:

Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan
lingkungannya mulai dari praprduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan

Pelabuhan Perikanan

:

Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem
bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan.

Normalitas

:

Suatu uji yang bertujuan untuk malihat data
terdistribusi normal

Homogenitas

:

Suatu uji statistik untuk memperlihatkan bahwa
dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
populasi yang memiliki variansi yang sama

Autokorelasi

:

adalah korelasi di antara anggota seri dari
observasi-observasi yang diurutkan berdasarkan
waktu

Korelasi

:

Suatu uji statistik yang berfungsi untuk
menyatakan derajat keeratan hubungan dan arah
hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikatnya

Multikolinieritas

:

Suatu uji statistik untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan (korelasi) yang signifikan antar variabel
bebas (independen)

Heterokedastisitas

:

Suatu uji statistik untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain

Fishing ground

:

Daerah yang menjadi tujuan penangkapan ikan

Fishing base

:

Basis usaha penangkapan

Open access

:

adalah kondisi ketika pelaku perikanan atau
seseorang yang mengeksploitasi sumberdaya
secara tidak terkontrol atau setiap orang memanen
sumberdaya tersebut

UU

:

Undang – Undang

PPN

:

Pelabuhan Perikanan Nusantara

Tanda (*)

:

Bulan Januari – Oktober

1

1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor andalan Indonesia dalam

menopang perekonomian. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
tahun 2009 menyebutkan bahwa sektor perikanan dan kelautan menyumbang
3,12 % dari jumlah pendapatan domestik bruto (PDB) nasional. Berdasarkan
jumlahnya, produksi perikanan tangkap Indonesia berkisar antara 5.285.020 ton
atau meningkat sebesar 88.692 ton dari tahun 2008. Jika dikalkulasi berdasarkan
proporsinya, produksi perikanan tangkap menyumbang 53 % dari keseluruhan
produksi sektor perikanan dan kelautan tahun 2009 (KKP, 2010).
Secara umum, kegiatan perikanan tangkap setiap tahunnya mengalami
fluktuasi (dinamis). Kedinamikaan tersebut antara lain disebabkan adanya
adaptasi yang dilakukan nelayan untuk merespon setiap perubahan yang terjadi.
Charles (2001) mengungkapkan bahwa sistem perikanan tangkap disusun oleh
3 (tiga) sub sistem yaitu sistem alam, sistem manusia dan sistem manajemen
(termasuk didalamnya adalah kegiatan pasca panen).

MANAGEMENT SYSTEM

NATURAL ECOSYSTEM

Policy

Management

fish population
HUMAN SYSTEM

Development

Research

aquatic environment
Harvesters
external forces
(e.g. climate changes)
Comm.

external forces
(e.g. government
downizing)

Post
Harvest
external forces
(e.g. macroeconomics policy)

Gambar 1 Perikanan sebagai sebuah sistem (diadopsi dari Charles, 2001).

2

Lebih lanjut Charles (2001) dalam Kusumastanto (2007) menegaskan
bahwa sistem perikanan merupakan sebuah kesatuan dari 3 komponen utama yaitu
(1) sub sistem alam (natural system) yang mencakup ekosistem, ikan dan
lingkungan biofisik; (2) sub sistem manusia (human system) yang terdiri unsur
nelayan atau petani ikan, pelaku pasar dan konsumen, rumah tangga perikanan
dan komunitas pesisir serta lingkungan sosial, ekonomi dan budaya yang terkait
dengan sistem ini; (3) sub sistem pengelolaan perikanan (fishery management
system) yang mencakup unsur-unsur kebijakan dan perencanaan perikanan,
pembangunan perikanan, rejim pengelolaan perikanan, dan riset perikanan
Hal ini diperjelas oleh Fauzi dan Anna (2005), yang menyatakan bahwa
upaya (effort) pada industri perikanan tangkap memiliki sifat yang tidak statis, ia
akan bergerak dinamis mengikuti perubahan – perubahan yang terjadi pada faktor
internal dan faktor eksternal. Oleh karena itu, untuk menghasilkan output yang
maksimal dengan upaya (effort) dan input yang minimal, seorang nelayan akan
melakukan berbagai strategi.
Dalam kegiatan penangkapan, faktor internal yang banyak berpengaruh
adalah kapasitas alat penangkapan, kapasitas kapal dan biaya operasional
(Chodriyah, 2009). Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh antara lain
pasar, musim ikan dan cuaca. Kajian yang pernah dilakukan Wiyono (2001) di
PPN Palabuhanratu menyebutkan bahwa salah satu faktor yang menjadi penyebab
nelayan melakukan adaptasi adalah pengaruh musim.
Namun demikian, jika kembali merujuk pada konsep yang dikemukakan
Charles (2001) kegiatan perikanan tangkap tidak semata-mata dipengaruhi oleh
sub sistem alam (termasuk musim) melainkan ada juga pengaruh sub sistem
manusia dan sub sistem manajemen. UU No.45 tahun 2009 jo UU No. 31 tahun
2004 tentang perikanan juga mempertegas bahwa perikanan merupakan semua
kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya
ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai
dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Dengan demikian, guna membangun perikanan yang maju dan berkelanjutan,
maka semua komponen tersebut harus mendapat perhatian yang sama termasuk
kegiatan pemasaran.

3

Sebagai salah satu faktor yang turut mempengaruhi kegiatan perikanan
tangkap, selama ini kondisi kegiatan pemasaran (termasuk harga) yang ada masih
jarang dikaji besaran pengaruhnya terhadap kegiatan perikanan tangkap
khususnya yang terkait dengan fluktuasi jumlah kunjungan kapal. Selain itu,
interaksi antara jumlah ikan yang didaratkan terhadap harga juga belum banyak
diteliti. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan berusaha menganalisa suatu
kondisi perikanan tangkap, kegiatan pemasaran dan interaksi jumlah ikan yang
didaratkan terhadap harga serta bagaimana interaksi kegiatan pemasaran
khususnya fluktuasi harga terhadap dinamika jumlah kunjungan kapal perikanan
tangkap di lokasi penelitian.
Sebagai lokasi penelitian, penelitian ini dilaksanakan di PPN Brondong.
Hal ini didasari bahwa PPN Brondong merupakan salah satu pelabuhan perikanan
yang dibangun pemerintah yang berfungsi sebagai penunjang aktivitas perikanan
tangkap di sekitar Laut Jawa. Salah satu arti penting dari keberadaan pelabuhan
perikanan ini adalah memberikan kemudahan bagi nelayan untuk memasarkan
setiap ikan yang dihasilkan (Permen KP Nomor : PER. 16/MEN/2006). Terkait
dengan fungsi tersebut, pelabuhan perikanan juga harus mampu memberikan
informasi atau hal – hal yang diperlukan nelayan terkait dengan segala aktifitas
penangkapan termasuk gambaran mengenai kondisi pasar dan potensi sumberdaya
ikan yang akan ditangkap.
Keberadaan PPN Brondong di Kabupaten Lamongan memiliki dampak
nyata terhadap kehidupan sosial ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar
(Suherman dan Dault, 2009) dan struktur ekonomi daerah Kabupaten Lamongan
(Dislutkanter Kab. Lamongan, 2010). Data tahun 2005 – 2010 menyebutkan
bahwa aktivitas kunjungan kapal di PPN Brondong terbilang cukup ramai. Pada
kurun waktu tersebut, jumlah kunjungan kapal di PPN Brondong berkisar antara
19.681 – 25.573 unit per tahun.
Produksi perikanan yang didaratkan oleh nelayan di PPN Brondong antara
tahun 2005 dengan tahun 2010 juga terlihat mengalami kenaikan dari 39.295 ton
pada tahun 2005 menjadi 46.432 ton pada tahun 2010. Kondisi ini berdampak
langsung

terhadap

kegiatan

perekonomian

masyarakat

sekitar

hingga

mengakibatkan jumlah uang yang beredar di PPN Brondong pada tahun 2010

4

menjadi Rp 493,07 Milyar. Bahkan pada tahun 2009, jumlah uang yang berdar di
sekitar PPN Brondong mencapai Rp 540,31 Milyar atau lebih dari dua kali lipat
jika dibanding pada tahun 2005 yang hanya Rp 262,73 Milyar. Perubahan yang
cukup signifikan tersebut juga disebabkan adanya peningkatan jumlah nelayan
yang terlibat hingga mencapai 13.337 nelayan dengan 1.440 armada perikanan
pada tahun 2010.

1.2

Perumusan Masalah

Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong merupakan salah satu
pelabuhan perikanan yang ada di Kabupaten Lamongan. Menurut data KKP
(2010), produksi perikanan di PPN Brondong antara tahun 2005 – 2009 selalu
berfluktuasi antara 39.295 ton (tahun 2005) hingga 60.769 ton (tahun 2007)
dengan nilai antara Rp 229.88 Milyar (tahun 2005) hingga Rp 495,41 Milyar
(tahun 2009). Keberadaan PPN ini turut memberi andil atas peran sektor
perikanan dalam PDRB Kabupaten Lamongan yang mencapai lebih dari 6 %
(Lamongan dalam angka, 2008). Namun sampai saat ini, belum ada suatu
informasi yang jelas mengenai sebarapa besar hubungan antara jumlah kunjungan
kapal, produksi, dan harga ikan di PPN Brondong.
Berdasar pada uraian tersebut di atas, terdapat beberapa masalah yang
harus diselesaikan antara lain :
1. Bagaimana dinamika kunjungan kapal perikanan tangkap di sekitar PPN
Brondong
2. Bagaimana dinamika harga ikan di PPN Brondong
3. Bagaimana sistem pemasaran hasil perikanan di PPN Brondong
4. Bagaimana pengaruh jumlah ikan yang didaratkan terhadap harga ikan di
PPN Brondong
5. Bagaimana pengaruh harga komoditas perikanan terhadap jumlah
kunjungan kapal perikanan di PPN Brondong

5

1.3

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisa dinamika kunjungan kapal perikanan tangkap di sekitar PPN
Brondong
2. Menganalisa dinamika harga ikan di PPN Brondong
3. Menganalisa sistem pemasaran hasil perikanan diPPN Brondong
4. Menganalisa interaksi jumlah ikan yang didaratkan terhadap fluktuasi
harga di PPN Brondong
5. Menganalisa interaksi antara fluktuasi harga komoditas perikanan dengan
dinamika kunjungan kapal perikanan di PPN Brondong

1.4

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai kalangan,
diantaranya adalah :
1) Bagi penulis, penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Sains pada Mayor Sistem dan Pemodelan Perikanan
Tangkap.
2) Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan sebagai salah satu bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan mengambil keputusan
yang diperlukan.
3) Penelitian ini juga diharapkan berguna bagi kalangan akademisi sebagai
tambahan sumber informasi serta bahan pertimbangan untuk penelitian
berikutnya.

1.5

Kerangka Pikir Penelitian

Perikanan tangkap merupakan kegiatan yang dinamis. Kedinamisan
tersebut dipengaruhi oleh sub sistem alam, sub sistem manusia dan sub sistem
manajemen (Charles, 2001). Kedinamikaan pada ketiga sub sistem tersebut dapat
mempengaruhi kegiatan pasca panen termasuk kegiatan pemasaran. Untuk melihat

6

besaran pengaruh kegiatan pemasaran dalam kegiatan perikanan tangkap maka
diperlukan data-data mengenai gambaran kegiatan pemasaran dan kondisi
perikanan tangkap yang ada (Gambar 2). Dengan mengetahui kondisi kegiatan
pemasaran dan kegiatan perikanan tangkap serta besaran pengaruh kegiatan
pemasaran dalam kegiatan perikanan tangkap, maka diharapkan kebijakan yang
diterapkan pada perikanan tangkap dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak yang terlibat didalamnya.

Perikanan Tangkap

Sub Sistem Alam

Sub Sistem Manusia

Sub Sistem Manajemen

Kegiatan Pemasaran

Harga

Sistem Pemasaran

Kebijakan Perikanan

Gambar 2 Alur kerangka pemikiran.

Jenis ikan.

2

2.1

TINJAUAN PUSTAKA

Perikanan Tangkap

Perikanan dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang berhubungan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai
dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan (UU nomor 45 tahun 2009 jo
UU No. 31 tahun 2004 tentang perikanan). Hal ini sejalan dengan pemikiran
Kesteven (1973) dalam Monintja dan Yusfiandayani (2001) yang menyatakan
bahwa perikanan tangkap merupakan suatu sistem, yang terdiri beberapa elemen
atau sub sistem yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lainnya.
Elemen-elemen atau sub sistem tersebut antara lain : sarana produksi, usaha
penangkapan, prasarana (pelabuhan), unit pengolahan, unit pemasaran dan
masyarakat pembina/penyedia layanan pendukung.

2.2

Dinamika Perikanan Tangkap

Charles (2001) menyatakan bahwa kedinamikaan perikanan tangkap
dipengaruhi oleh adanya perubahan pada 3 (tiga) sistem yaitu sistem alam, sistem
manusia dan sistem manajemen. Sistem alam sendiri terdiri dari ikan/biota yang
menjadi target tangkapan, ekosistem dan lingkungan biophisik. Sistem manusia
terdiri dari nelayan termasuk alat tangkap, kegiatan pasca panen dan konsumen,
rumah tangga perikanan dan komunitas serta kondisi sosial ekonomi dan budaya
sekitarnya. Pada sistem manajemen perikanan, yang termasuk didalamnya adalah
kebijakan perencanaan perikanan, manajemen perikanan, pengembangan dan
penelitian perikanan.
Berdasar pada ketiga sub sistem tersebut, apabila ada salah satu elemen
yang berubah, maka nelayan sebagai aktor utama dalam kegiatan penangkapan
akan langsung beradaptasi guna menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Dengan
demikian, effort atau upaya dalam melakukan penangkapan juga akan mengalami
perubahan yang pada akhirnya merubah pola penangkapan.

8

Hal yang senada juga diungkapkan Hilborn dan Waters (1992) yang
menyatakan bahwa dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan faktor
eksternal, nelayan akan menerapkan strategi penangkapan ikan tertentu dengan
mengalokasikan alat tangkapnya. Kedinamikaan upaya penangkapan tersebut
antara lain dipengaruhi oleh tingkat keuntungan dan teknologi yang diterapkan.
Selain itu, Charles (2001) menyatakan bahwa perubahan ini dipengaruhi oleh
faktor kelimpahan dan distribusi ikan, harga ikan dan pengelolaan sumberdaya
yang diterapkan.

2.3

Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan perikanan dapat diartikan sebagai tempat yang terdiri dari
daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat
kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan
sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
perikanan (Permen KP Nomor : PER. 16/MEN/2006).
Pelabuhan perikanan merupakan interface (pertemuan) antara daratan dan
lautan. Keberadaan pelabuhan perikanan dapat menunjang berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan pra produksi hingga pasca produksi. Oleh karena itu,
keberadaan pelabuhan perikanan memliki peranan yang sangat penting dalam
kerangka pemanfaatan sumber daya perikanan (Solihin, 2008). Hal ini diperkuat
oleh UU No.45 tahun 2009 jo UU No. 31 tahun 2004 tentang perikanan, yang
menyebutkan bahwa pelabuhan perikanan memiliki fungsi pemerintahan dan
pengusahaan guna mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari prapoduksi,
produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran.
Keberadaan pelabuhan perikanan dapat digolongkan menjadi 4 (empat)
tipe (Permen KP Nomor : PER. 16/MEN/2006), yaitu : Pelabuhan Perikanan
Samudra / PPS (Tipe A), Pelabuhan Perikanan Nusantara / PPN (Tipe B),
Pelabuhan Perikanan Pantai / PPP (Tipe C) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).
Pengolonggan pelabuhan perikanan tersebut didasarkan pada antara lain : daerah

9

penangkapan, fasilitas tambat labuh, panjang dermaga, luasan kolam pelabuhan,
daearah tujuan pemasaran dan ketersediaan lahan / fasilitas lainnya.

2.4

Pemasaran

Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1986), pemasaran adalah kegiatan yang
bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan dari barang dan jasa.
Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah menempatkan barang-barang ke tangan
konsumen akhir. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan adanya berbagai
kegiatan pemasaran yang dibangun berdasarkan arus barang yang meliputi proses
pengumpulan (konsentrasi), proses pengimbangan (equalisasi) dan proses
penyebaran (dispersi).
Menurut Kotler (2000), pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas
untuk menyiptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada
konsumen.

Asosiasi pemasaran Amerika diacu dalam Kotler (2000) juga

mendefinisikan

bahwa

pemasaran

merupakan

proses

perencanaan

dan

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dan organisasi.
Kotler (2000) juga memberikan pengertian bahwa konsep pemasaran tidak
sama dengan konsep penjualan. Konsep pemasaran mempunyai gagasan untuk
memuaskan pelanggan, sedangkan konsep penjualan hanya berfokus pada
kebutuhan penjual. Konsep pemasaran dimulai dengan proses pengidentifikasian
pasar yang baik, berfokus pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua
aktifitas yang akan mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan
memuaskan pelanggan. Hal ini sangat berbeda dengan konsep penjualan yang
berfokus pada produk-produk yang ada dan menuntut penjualan dan promosi
dengan cara keras untuk menghasilkan penjualan yang dapat menghasilkan laba.
Oleh karena itu dalam kegiatan pemasaran diperlukan strategi-strategi dan
langkah-langkah yang diambil oleh pemasar agar produknya dapat bersaing di
pasaran.

10

2.5

Sistem Distribusi Perikanan

Distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan penyaluran suatu barang dari
produsen ke konsumen (Limbong dan Sitorus, 1987). Hanafiah dan Saefuddin
(1986), juga memberikan pengertian bahwa distribusi merupakan proses
pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah
yang membutuhkan.

Dengan demikian, adanya distribusi barang dapat

menciptakan nilai kegunaan tempat. Apabila distribusi ini dilakukan tepat waktu,
maka fungsi distribusi ini juga akan menciptakan kegunaan waktu.
Rahardi (2005), menyebutkan ada tiga komponen pendukung yang
memegang peranan penting dalam sistem distribusi perikanan yaitu : konsumen,
produsen dan pedagang atau perantara. Lebih lanjut Rahardi mengemukakan yang
dimaksud konsumen adalah pembeli akhir dari suatu produk perikanan dan
produsen adalah orang yang menanamkan modal baik langsung maupun tidak
langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan besaran yang didapat.
Sedangkan pedagang atau perantara adalah orang / lembaga yang berperan
sebagai penyalur produk dari produsen ke tangan konsumen.
Secara umum pola sistem distribusi pemasaran produk perikanan dapat
dibedakan menjadi dua yaitu perikanan untuk kebutuhan industri (bahan baku)
dan perikanan untuk kebutuhan konsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan industri,
pola pemasaran produk perikanan golongan bahan mentah adalah sebagai berikut
(Gambar 3) :

11

Produsen
(Nelayan dan Pembudidaya ikan)

Pedagang Pengumpul lokal

Gradding dan
Standarisasi

Perusahaan (pengolah)

Gradding dan
Standarisasi
Pasar
domestik

Pedagang Pengumpul besar

Pasar
eksport

Gambar 3 Pola distribusi produk perikanan golongan bahan mentah.

Sedangkan pola pemasaran produk perikanan golongan barang konsumsi biasanya
dipasarkan dalam kondisi segar atau bahkan masih hidup. Secara umum pola
distribusinya adalah sebagai berikut (Gambar 4):

Produsen
(Nelayan dan Pembudidaya ikan)
Pedagang Pengumpul lokal

Pedagang Pengumpul besar

Pasar Lokal (dalam kabupaten)
Pasar Regional (dalam propinsi)
Pasar Nasional (luar propinsi)

Konsumen

Gradding dan
Standarisasi

Pasar Eksport

Cold Storage
(Pengepakan)

Eksport

Gambar 4 Pola distribusi produk perikanan golongan barang konsumsi.

12

2.6

Harga

Harga suatu barang adalah nilai tukar yang dinyatakan dalam suatu jumlah
mata uang (Hanafiah, 1986). Secara ilmu ekonomi (Hirshleifer, 1985), jika faktor
lain dianggap sama / stabil maka harga suatu komoditas memiliki hubungan yang
negatif dengan jumlah / kuantitas yang akan diminta dan akan memiliki hubungan
positif dengan jumlah yang ditawarkan. Dengan kata lain, semakin tinggi harga
suatu barang maka jumlah permintaan akan semakin turun demikian sebaliknya
jika harga suatu komoditas turun maka permintaan akan naik. Namun, hal yang
berbeda pada jumlah penawaran. Jumlah barang yang ditawarkan akan naik jika
harga barang tersebut mengalami kenaikan dan jika jika harga turun maka
penawaranpun akan turun (Gambar 5).

Harga (P)
Penawaran (S)

P1
P0
P2

Permintaan (D)
Jumlah (Q)
Q1

Q0

Q2

Gambar 5 Konsep keseimbangan permintaan dan penawaran (Hirshleifer, 1985) .

13

Pendekatan umum yang sering digunakan dalam penetapan harga adalah
(Kotler, 1997):
a. Berdasarkan biaya
Metode ini dilakukan dengan cara menambah angka standar pada
biaya produk. Beberapa alasan dalam menggunakan metode ini yaitu,
pertama karena pedagang lebih memastikan soal biaya daripada jumlah
permintaan.

Kedua,

jika

semua

perusahaan

dalam

industri

menggunakan metode ini, harga cenderung seragam dan persaingan
harga dapat diminimalkan. Ketiga, banyak orang merasa bahwa
penetapan harga dengan menambahkan angka pada biaya lebih wajar
bagi pembeli dan penjual.

b. Berdasarkan analisis titik impas dan laba sasaran
Metode ini merupakan cara penetapan harga yang sebanding
dengan biaya membuat dan memasarkan produk atau penetapan harga
untuk memperoleh laba sasaran yang diinginkan. Metode ini lebih
sering digunakan oleh penggelola sarana umum yang tidak boleh
melakukan pengembalian yang wajar atas investasi mereka.

c. Berdasarkan nilai
Penetapan harga berdasarkan nilai berarti bahwa pemasar tidak
dapat merancang produk, program pemasaran dan harga. Harga
dibentuk / dipertimbangkan tidak hanya berdasar pada biaya penjualan
melainkan secara bersama dengan persepsi pembeli mengenai nilai.

d. Berdasarkan persaingan
Pendekatan ini terdiri dari dua jenis yaitu, penetapan harga
menurut keadaan dan penawaran tertutup. Pertama, penetapan harga
menurut keadaan didasarkan atas harga dari pesaing dan kurang
memperhatikan biaya serta permintaannya sendiri. Pada kasus ini,
pemasar dapat memberikan harga lebih rendah, sama atau lebih tinggi
dari pesaingnya. Kedua, penawaran tertutup lebih berdasar pada

14

pendapat mereka mengenai bagaimana pesaing menetapkan harga
dibandingkan pada biaya atau permintaannya sendiri. Metode ini lebih
sering digunakan pada cara memenangkan nilai kontrak dengan
memberikan harga lebih rendah dibanding pesaingnya.

2.7

Penelitian Te