Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot

PEMANFAATAN PACLOBUTRAZOL
DALAM BUDIDAYA GERBERA (Gerbera jamesonii)
SEBAGAI TANAMAN HIAS POT

ARIYA DIANI ASTIKA

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan
Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman
Hias Potadalah benar karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum
pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut PertanianBogor.
Bogor, Januari 2014
Ariya Diani Astika
A24090103

ABSTRAK
ARIYA DIANI ASTIKA. Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera
(Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot.Dibimbing oleh KETTY
SUKETI.
Percobaanpemanfaatan paclobutrazol dalam budidaya gerbera (Gerbera
jamesonii) sebagai tanaman hias potini telah dilaksanakan di perkebunan Hotel
Highland Park Bogor pada bulan April hingga bulan Agustus 2013. Tujuan
percobaan adalah memperoleh konsentrasi paclobutrazol yang sesuai untuk
pertumbuhan dan pembungaan bunga gerbera dalam pot.Percobaan menggunakan
rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan paclobutrazol: kontrol (P0), 20 ppm
(P1), 40 ppm (P2) dan 60 ppm (P3). Hasil percobaan menunjukkan pemberian
paclobutrazol efektif dalam menghambat pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi
tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan jumlah anakan.Paclobutrazol
mempengaruhi proporsi ideal tanaman gerbera di dalam pot yaitu perbandingan
antara tinggi tanaman dengan tinggi polybag dan lebar tajuk tanaman dengan

diameter polybag.Aplikasi paclobutrazol menghambat fase generatif pada
tanaman gerbera yaitu waktu muncul kuncup bunga pertama, jumlah tanaman
berbunga, diameter bunga per tanaman dan diameter tangkai bunga.
Kata kunci :gerbera, paclobutrazol, pembungaan, tanaman hias pot.

ABSTRACT
ARIYA
DIANI
ASTIKA.Utilization
ofPaclobutrazolinCultivationof
Gerbera(Gerbera jamesonii) asOrnamentalPot Plant.Supervised by KETTY
SUKETI.
Researchutilization
ofpaclobutrazolincultivationof
gerbera(Gerbera
jamesonii) asornamental pot plant was conducted at plantation of Highland Park
Bogor Hotel in April to August 2013. The objective of the research was to get the
best concentration of paclobutrazol on growth and flowering of gerbera flowers in
pots.Research using a completely randomized design with 4 treatments
paclobutrazol : control (P0), 20 ppm (P1), 40 ppm (P2), and 60 ppm (P3). The

research results showed that application of paclobutrazol can be seen in the
growth of vegetative phase such as plant height, number of leaves, leaf length,
leaf width and number of tillers. Paclobutrazol affected the ideal proportion of
gerbera’s plant in pot such as comparison between plant height with pot height
and plant canopy diameter with the diameter of pot. The application of
paclobutrazol inhibit generative phase on gerbera plants such as time the first
flower buds appear , the number of flowering plants, the diameter of flower and
the diameter of the flower stalk.
Keywords :flowering,gerbera,ornamental pot plant, paclobutrazol

PEMANFAATAN PACLOBUTRAZOL
DALAM BUDIDAYA GERBERA (Gerbera jamesonii)
SEBAGAI TANAMAN HIAS POT

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Agronomi dan Hortikultura


DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera
(Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot
: Ariya Diani Astika
: A24090103

Disetujui oleh

Dr Ir Ketty Suketi, MSi
Pembimbing

Tanggal Lulus:


0 B JA N 201 4

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera
(Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot
: Ariya Diani Astika
:A24090103

Disetujui oleh

Dr Ir Ketty Suketi, MSi
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Purwito, MScAgr

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Pemanfaatan Paclobutrazol dalam Budidaya Gerbera
(Gerbera jamesonii) sebagai Tanaman Hias Pot
: Ariya Diani Astika
: A24090103

Disetujui oleh

Dr Ir Ketty Suketi, MSi
Pembimbing

Tanggal Lulus:


0 B JA N 201 4

PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang dengan segala kebesaran-Nya
yang telah memberikan kelancaran bagi penulis untuk menyusun skripsi ini
dengan baik dan tanpa kesulitan yang berarti.Percobaan pemanfaatan
paclobutrazol dalam budidaya gerbera (Gerbera jamesonii) sebagai tanaman hias
pot ini dilaksanakan di perkebunan Highland Park Bogor Hotel selama 5 bulan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperolehkonsentrasi paclobutrazol yang
sesuai untuk pertumbuhan dan pembungaan bunga gerbera dalam pot.
Terima kasih penulis ucapkan terhadap ibu Ketty Suketi sebagai
pembimbing skripsi serta ibu Diny Dinarti sebagai pembimbing akademik.
Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada ayah, ibu, kakak, temanteman AGH 46, teman-teman Wisma Jelita, bapak Anto selaku kepala kebun
Highland Park Bogor Hotel, dan keluarga besar LAWALATA IPB yang
senantiasa membantu dalam proses penyusunan skripsi.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2014
Ariya Diani Astika

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

PENDAHULUAN



Latar Belakang



Tujuan Percobaan




Hipotesis



TINJAUAN PUSTAKA



Botani Gerbera



Morfologi Gerbera



Lingkungan Tumbuh




Budidaya



Hama dan Penyakit



Zat Pengatur Tumbuh



Paclobutrazol



METODE




Tempat dan Waktu



Bahan



Alat



Metode Percobaan



Prosedur Percobaan



HASIL DAN PEMBAHASAN

10 

Kondisi Umum

10 

Fase Vegetatif

11 

Fase Generatif

17 

KESIMPULAN DAN SARAN

19 

Kesimpulan

19 

Saran

19 

DAFTAR PUSTAKA

20 

RIWAYAT HIDUP

23

DAFTAR TABEL
1
2
3
4

Tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun tanaman gerbera
Jumlah daun dan jumlah anakan tanaman gerbera
Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot dan lebar tajuk
tanaman dengan diameter pot
Waktu muncul kuncup bunga pertama, jumlah tanaman berbunga,
diameter bunga dan diameter tangkai

11
14
15
17

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Gerbera sebagai tanaman hias pot
Rumus bangun paclobutrazol
Penghambatan biosintesis giberelin oleh paclobutrazol
Pertumbuhan daun tanamangerbera hingga terbuka sempurna
Penyakit yang menyerang tanaman gerbera
Perbandingan tinggi tanaman gerbera di lapangan setelah
aplikasipaclobutrazol
7 Perbandingan tinggi tanaman gerbera setelah aplikasipaclobutrazol
8 Perbandingan panjangdaun tanaman gerbera setelah aplikasi
paclobutrazol
9 Perbandingan lebar daun tanaman gerbera setelahaplikasi paclobutrazol
10 Perbandinganjumlahdauntanaman gerberasetelahaplikasipaclobutrazol
11 Perbandingan jumlahanakantanaman gerberasetelah
aplikasipaclobutrazol
12 Keragaan tanaman gerbera tampak atas (a), Keragaan tanaman gerbera
tampak depan (b)

1
6
6
9
10
11
12
13
13
14
15
17

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri tanaman hias di Indonesia sebagian besar terkonsentrasi di Pulau
Jawa dimana terdapat 1000 hektar lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya
bunga potong dan tanaman hias.Produsen agribisnis tanaman hias tersebar di
beberapa daerah seperti Brastagi, Cipanas, Bandung, dan Batu(Centre for
International Economics 1996).Teknologi merupakan komponen utama dalam
peningkatan daya saing produk tanaman hias.Penerapan teknologi dapat
meningkatkan nilai tambah komersial melalui penciptaan kreasi suatu produk
tanaman hias (Departemen Pertanian 2010).
Bunga gerbera (Gerbera jamesonii) merupakan jenis bunga potong yang
menjadi komoditas unggulan di pasaran dengan permintaan yang tinggi dengan
produksi 4 931 441 tangkai per tahun(Kartini 2009).Konsumen menggemari jenis
gerbera yang lokal dengan ukuran sedang, warna merah terangdan ketahanan
bunga sekitar 5 hari.Hasil survey didapatkan bahwa pertimbangan konsumen
dalam pembelian bunga potong gerbera 50% berdasarkan kualitas bunga, 15%
berdasarkan warna, dan 5% berdasarkan kesegaran bunga (Nurmalinda dan Yani
2009).
Bunga potong gerbera merupakan komoditi yang mudah rusak dan
berumur pendek. Kerusakan yang terjadi dapat berupa layu, cacat, kematian
pucuk daun, dan perubahan warna bunga. Teknologi pasca panen akan membantu
memperpanjang umur simpan bunga gerbera namun membutuhkan biaya yang
tinggi (Soekartawi 1996). Kriteria tanaman hias pot yang baik adalah tanaman
yang memiliki minimal 2 bunga yang telah mekar, tanaman kompak, dan
menggunakan pot berdiameter 15 cm (Ratnasari 2000). Model budidaya tanaman
hias pot dijadikan sebagai hobi masyarakat danmeningkatkan estetika. Tanaman
hias pot mudah dipindahkan sehingga dapat mendukung hobi masyarakat serta
memiliki masa pajang yang lebih lamaa.
Tanaman gerbera yang dibudidayakan di dalam pot dapat dilihat pada
Gambar 1.

Gambar 1 Gerbera sebagai tanaman hias potb.

a

Sumber: Redaksi Trubus (1996)
Sumber: Florist Holland (2012)

b

2
Kualitas bunga gerbera merupakan faktor penting dalam budidaya bunga
gerbera dalam pot.Saijeen et al. (2009) menyatakan budidaya gerbera dalam pot
membutuhkan perlakuan bahan kimia dan bahan organik untuk mendapatkan
pertumbuhan tanaman dan jumlah bunga yang baik. Cayanti (2006) menyatakan
kualitas yang diharapkan dalam budidaya tanaman cabe hias dalam pot adalah
memiliki tinggi tanaman yang proporsional dengan pot, memiliki banyak cabang
sehingga terlihat rimbun, dan memiliki keragaan yang digemari oleh konsumen.
Zat penghambat tumbuh merupakan senyawa organik sintetik yang dapat
menghambat perpanjangan sel pada meristem sub apikal dan mengurangi laju
perpanjangan tangkai tanpa mendorong pertumbuhan yang abnormal (Wattimena
1988). Paclobutrazol merupakan golongan zat penghambat tumbuh yang dapat
mempengaruhi tanaman pada fase vegetatif dan generatif. Beberapa penelitian
menunjukkan fungsi dari paclobutrazol terhadap pertumbuhan tanaman. Kristanto
dan Munandar (1995) menyatakan paclobutrazol dengan konsentrasi 10 ppm
dapat mempengaruhi morfologi dan anatomi rumput golf bermuda Tifdwarf
(Cynodon dactylon x Cynodon transvaalensis).Syahid (2007) mengemukakan
paclobutrazol dengan konsentrasi 5 mg/l mampu menekan pertumbuhan kultur
temulawak in vitro dan memperpanjang masa simpan kultur menjadi 7
bulan.Hendrati (2008) menyatakan reproduksi seksual pada tanaman E.
occidentalis dapat ditingkatkan pada saat tanaman berumur muda dengan cara
pemberian paclobutrazol 1 ppm dan perpanjangan penyinaran selama 16 jam.
Fungsi dari paclobutrazol juga dapat dilihat pada beberapa percobaan
berikut. Percobaan Rosmanita (2008) yaitu aplikasi paclobutrazol dan pupuk daun
pada tanaman anggrek dengan menggunakan paclobutrazol konsentrasi 0, 1, 2, 4,
dan 6 ppm menghasilkan kombinasikonsentrasi paclobutrazol 1 ppm yang
diaplikasikan pada sore hari dan pupuk daun NPK (10-40-15) dapat
mempengaruhi penghambatan tinggi tanaman hingga 41%. Mansuroglu et al.
(2009) membuktikan paclobutrazol dengan konsentrasi 250 ppm pada tanaman
Consolida orieantalis dapat mempengaruhi warna daun menjadi lebih hijau dan
warna mahkota bunga menjadi lebih terang.Percobaan Santoso dan Kadarwati
(2011) menunjukkan paclobutrazol tidak berpengaruh terhadap fase vegetatif dan
fase generatif pada tanaman kapas. Santiasrini (2009) membuktikan aplikasi
paclobutrazol dengan konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm
pada umur 12 minggu dengan cara disemprot dan disiram dapat mempengaruhi
pertumbuhan vegetatif tanaman gloksinia. Paclobutrazol konsentrasi tertinggi
(400 ppm) dapat menekan pertumbuhan tinggi tanaman hingga 28%.
Fungsi paclobutrazol yang dapat menekan pertumbuhan vegetatif tanaman
seperti menyebabkan tinggi tanaman menjadi pendek, mengurangi luas daun, dan
menyerempakkan pembungaan dapat dimanfaatkan untuk menjadikan tanaman
gerbera sebagai tanaman hias pot.Oleh karena itu percobaan tentang pemanfaatan
paclobutrazol dalam budidaya gerbera sebagai tanaman hias pot perlu dilakukan.

Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi paclobutrazol yang
sesuai untuk pertumbuhan dan pembungaan bunga gerbera dalam pot.

3

Hipotesis
Terdapat konsentrasi terbaik dari pemberian paclobutrazol terhadap
pertumbuhandanpembungaan tanamangerbera dalam pot.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Gerbera
Bunga gerbera (Gerbera jamesonii)tersebar di Afrika Selatan, Madagaskar,
dan Asia. Gerbera termasuk dalam famili Asteraceae. Gerbera memiliki helai
mahkota luar yang panjang dan dapat memiliki lapisan mahkota bunga hingga 3
lapis (Hansen 2006). Gerbera merupakan tanaman tahunan dimana memiliki
batang yang pendek sehingga berbentuk herba. Tanaman gerbera dewasa pada
awal pertumbuhan terdiri dari 4 daun dewasa, 2 buah bunga, 1 kuncup produktif
dan 2 kuncup dorman. Kuncup bunga gerbera akan muncul di antara daun. Bunga
gerbera termasuk ke dalam bunga lengkap karena memiliki pistil dan stamen
dalam 1 bunga. Bagian mahkota bunga yang berwarna disebut ray floret, tempat
ratusan bunga majemuk disebut trans floret, dan bagian tengah bunga tempat
benih terbentuk disebut disc floret(Shoub 2008).

Morfologi Gerbera
Gerbera memiliki perakaran berupa akar adventif, akar sekunder dan akar
rambut.Akar gerbera dapat mencapai hingga 30 cm. Akar adventif gerbera
tumbuh dari tangkai muda yang berada di dekat permukaan media.Daun gerbera
muncul di antara tangkai yang tumbuh. Tanaman gerbera pada awal pertumbuhan
memiliki 4 daun dewasa dan 3 daun muda dan menghasilkan 2 buah bunga. Pada
1 tanaman gerbera memiliki 1 cabang produktif dan 2 cabang yang dorman.
Tanaman gerbera yang berusia 3 tahun merupakan tanaman yang tidak produktif
sehingga sistem perakaran tidak dapat mencapai permukaan media. Kuncup bunga
pada saat pertama kali muncul memiliki panjang diameter 5-7 mm. Mahkota
bunga gerbera memiliki perkembangan yang tidak simetris pada saat proses
pembungaan (Shoub 2008). Gerbera yang dibudidayakan di Indonesia terdapat 4
macam yaitu gerbera berbunga selapis, gerbera berbunga 2lapis, gerbera berbunga
3 lapis, dan gerbera berukuran besar dari Holland Asia Flori Net(Menristek 2012).

Lingkungan Tumbuh
Gerbera dapat tumbuh dengan suhu harian optimum antara 21-270C dan
suhu minimum 160C serta tumbuh baik di ketinggian 600 hingga 1 400 m di atas
permukaan air laut. Tanah yang ideal bagi pertumbuhan gerbera adalah yang

4
memiliki pH sebesar 5.5–6, dapat mengikat air, gembur dan mengandung humus
atau bahan organik tanah.Media tanam yang baik terdiri atas media campuran
tanah, pasir dan pupuk kandang.Aerasi dan porositas yang baik sangat
mempengaruhi pertumbuhan gerbera.Curah hujan yang baik untuk gerbera
berkisar antara 1 900–2 800 mm/tahun (Departemen Pertanian 2012).
Media dalam pot untuk pertumbuhan tanaman gerbera harus memiliki
drainase yang baik dengan materi organik yang tinggi.Kapur dolomit dapat
digunakan untuk mengurangi keasaman dari suatu media.Kalsium dan kalium
nitrat biasanya ditambahkan supaya dapat mendukung pertumbuhan tanaman
gerbera.Tanaman gerbera dapat dipindahkan ke media dalam pot dengan
pencahayaan yang optimal(Alabama Cooperative Extension System 1999).
Tanaman dalam pot menjadi satu wujud miniatur taman yang dapat berdiri sendiri.
Tanaman dapat dipindahkan dengan mudah sehingga tanaman dapat dikeluarkan
dari dalam ruangan tertutup atau dimasukkan kembali dengan leluasa sesuai
dengan kebutuhannya seperti cahaya, udara, dan suhu (Arifin 2004).

Budidaya
Perbanyakan tanaman gerbera dapat dilakukan dengan kultur jaringan dan
pemisahan anakan serta generatif dengan menggunakan benih. Menristek (2012)
menyatakan benih gerbera diseleksi dari biji yang memiliki daya kecambah yang
tinggi. Bibit anakan didapatkan dari pemisahan rumpun yang memiliki anakan
banyak. Hermanto (1991) menyatakan bahwa bahan kultur jaringan tanaman
gerbera berasal dari tunas lateral yang sehat dan dari jenis yang unggul.Paduchuri
et al. (2010) menyatakan komposisi media sangat mendukung pertumbuhan
gerbera secara in vitro. Akar tanaman gerbera tumbuh paling baik pada media MS
yang mengandung IBA 5 mg/l.
Pemeliharaan dalam budidaya tanaman gerbera terdiri dari penyiraman
setiap hari, pemupukan, penyiangan, penyulaman, dan penanggulangan hama
penyakit. Cara penanaman gerbera adalah dengan membasahi media hingga
lembab, membuat lubang tanam, meletakkan bibit secara tegak di tengah lubang
tanam, dan memadatkan tanah di sekitar pangkal tanaman. Waktu penanaman
yang baik adalah pada pagi hari antara 06.00-09.00 atau sore hari antara 15.0017.00. Pemanenan bunga gerbera adalah pada umur 6-8 bulan setelah tanam bila
bibit berasal dari biji dan 3-5 bulan bila bibit berasal dari anakan. Tanaman
gerbera yang baik dapat menghasilkan sekitar 140 kuntum bunga per tahun.
(Menristek 2012).

Hama dan Penyakit
Penanaman gerbera dapat mengalami beberapa gangguan yang berasal dari
hama dan penyakit. Navarro et al. (2000) menyatakan jamur yang berasosiasi
dengan tanaman gerbera yaituRhizocotnia solani (pada tanaman muda),
Phytophthora drechsleri dan Fusarium oxysporum (pada tanaman dewasa).

5
Vermikompos sebesar 20% dapat mereduksi penyakit dan dapat mengurangi
dampak dari pengaruh jamur.
Gangguan hama pada tanaman gerbera dapat berupa ulat daun dan
belalang yang dapat ditanggulangi dengan aplikasipenyemprotan insektisida
seperti Decis 2.5 EC atau Agrimec 18 EC. Penyakit bercak daun pada gerbera
disebabkan oleh jamur Cercospora gerberae Chuup et Viegas, penyakit kapang
kelabu disebabkan jamur Botrytis cinere Pers ex Fr dan penyakit tepung
disebabkan oleh jamur Erysiphe cichoracearum DC. Ketiga penyakit ini
dikendalikan dengan memotong bagian yang terserang penyakit atau dengan
aplikasiDithane M-45, Antracol 70 WP, dan Daconil 75 WP (Menristek 2012).

Zat Pengatur Tumbuh
Aplikasizat pengatur tumbuh dalam tanaman hias dilakukan dengan
berbagai tujuan seperti pengendalian pertumbuhan tinggi tanaman,
penyerempakkan pembungaan, perangsangan pertumbuhan cabang tanaman dan
akar dalam perbanyakan tanaman, serta penundaan gugur buah.Aplikasi zat
pengatur tumbuh dilakukan dengan mempertimbangkan cuaca, lingkungan
tumbuh, dan kultur teknis di lapangan agar mendapatkan hasil yang baik
(Krisantini dan Tjia 2011). Zat pengatur tumbuh tanaman terdiri atas zat pengatur
tumbuh endogen dan zatpengatur tumbuh eksogen.Zat pengatur tumbuh eksogen
yaitudaminozide, ancymidol, paclobutrazol, cycocel dan AMO 1 618(Wattimena
1988).

Paclobutrazol
Zat penghambat tumbuh adalah senyawa organik yang mampu
menghambat pemanjangan tangkai, peningkatanwarna hijau pada daun,
peningkatan pembungaan danpenghambatan pembelahan sel meristem sub apikal
tanpa menyebabkan pertumbuhan menjadi abnormal(Wattimena 1988).
Paclobutrazol pada taraf konsentrasi 50 ppm dapat mempercepat
pembungaanpada tanaman krisan yaitu 62.2 hari, meningkatkan jumlah bunga
sebanyak 1.03 kuntum tiap tanaman, memperbesar diameter bunga menjadi 6 cm
dan menyebabkanketahanan bunga selama 18 hari (Syam’un et al. 2008).
Paclobutrazol dapat pula menghambat proses pembungaan. Pada tanaman anggrek,
paclobutrazol dan jenis pupuk daun belum dapat mempercepat pembungaan
sehingga hanya terdapat 5 tanaman yang berbunga dari keseluruhan jumlah
tanamansebanyak 120 tanaman (Rosmanita 2008).
Rumus bangun paclobutrazol menurut Wattimena (1988) dapat dilihat pada
Gambar 2.

6
N

N

CH

CH2

CL

CAOH
N

C (CH3)3
Gambar 2 Rumus bangun paclobutrazol.

Wattimena (1988) menyatakan paclobutrazol berperan dalam menghambat
sintesa giberelin. Paclobutrazol diangkut secara akropetal melalui xylem menuju
titik tumbuh. Senyawa aktif ini bergerak lambat menuju sistem sub apikal.
Produksi giberelin dihambat paclobutrazol dengan cara menghambat oksidasi
entkaurene menjadi ent-kaurenoic acid dalam proses biosintesis giberelin
sehingga menyebabkan pengurangan kecepatan pembelahan sel tanpa
menyebabkan keracunan.
Mekanisme kerja paclobutrazol dalam menghambat sintesa giberelin dapat
dilihat pada Gambar 3.
3 Asetil Ko A

Phytoene

Asam Mevalonat

Isopentil Pirosfat

Geranil Granil Pirofosfat

Caretonoids

Geranil Pirofosfat

Farnesyl Pirofosfat

ent – Kaurene
Paclobutrazol
ent – Kaurenoic Acid

ent – 7 OH Acid

GA 12 Aldehida

GIBERELIN

GA 14 Aldehida

Gambar 3 Penghambatan biosintesis giberelin oleh paclobutrazol.

7

METODE
Tempat dan Waktu
Percobaandilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2013 di green
house perkebunan Highland Park Hotel, Ciapus, Bogor, Jawa Barat dengan
ketinggian 650 m dpl.
Bahan
Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman gerbera, media tanam berupa
campuran top soil, pupuk kandang kambing dan sekamdengan perbandingan
volume (1:1:1), paclobutrazol dengan perbandingan konsentrasi sesuai perlakuan,
pupuk NPK, pupuk daun, fungisida dan pestisida.

Alat
Alat yang digunakan adalah polybag berdiameter 23 cm, pisau, gelas ukur,
jangka sorong, penggaris, alatbudidaya pertanian dan kamera.

Metode Percobaan
Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas
4 taraf konsentrasi paclobutrazolyaitu 0 ppm (kontrol), 20 ppm (P1), 40 ppm (P2),
dan 60 ppm (P3).
Percobaan terdiri atas 4 taraf perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali
sehingga terdapat 20 satuan percobaan.Setiap satuan percobaan terdiri atas 5
tanaman sehingga seluruhnya terdapat 100 individu tanaman.
Model rancangan yang digunakan adalah:
Yij=µ + Pi + єij
Keterangan :
Yij
= Nilai pengamatan perlakuan tanamanke-i dan ulangan ke-j
µ
= Nilai rataan umum
Pi
= Nilai pengaruh perlakuan tanaman ke-i, i = 1, 2, 3, 4
єij
= Pengaruh acak pada perlakuan tanaman ke-i ulangan ke-j
Analisis ragam terhadap data hasil pengamatan dilakukan dengan uji-F.
Hasil uji-F yang berpengaruh nyata selanjutnya dilakukan uji Duncan Multiple
Range Test (DMRT) pada taraf α = 5%.

8
Prosedur Percobaan
Penanaman
Kegiatan penanaman bibit gerbera dilaksanakan pada polybag yang berisi
media tanaman.Media yang digunakan adalah campuran top soil, sekam dan
pupuk kandang kambing. Penanaman bibit anakan gerbera dilakukan pada
kedalaman 1 cm. Bibit anakan berasal dari rumpun tanaman gerbera yang
memiliki anakan banyak, memiliki induk yang produktif berbunga,
tumbuhnormal, sehat, dan berasal dari tanaman jenis unggul. Bibit gerbera
ditanam dengan merendam pangkal tanaman selama 1 menit menggunakan larutan
fungisida untuk mencegah penyebaran cendawan. Penanaman dilaksanakan pada
pagi hari sekitar pukul 07.00-09.00 WIB dan sore hari pada pukul 14.30-15.30
WIB.
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan yaitu penyiraman, perompesan,
penggemburan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan pemupukan.
Penyiraman dilaksanakan setiap hari. Perompesan dilakukan dengan cara
membuang daun dan bunga yang kering, layu, dan terkena hama penyakit.
Perompesan dilaksanakan setiap minggu.Penggemburan media dalam polybag
dilakukan setiap bulan dengan tujuan untuk menjaga aerasi media tanam agar
tetap terjaga dengan baik.Pengendalian gulma dilakukan secara manual
menggunakan kored dan dilaksanakan setiap 2 minggu. Pupuk kandang kambing
diberikan sebelum penanaman dengan cara dicampur dengan top soil dan sekam.
Pupuk NPK dengan perbandingan dosis 12-14-14 diberikan saat tanaman berumur
1minggu setelah tanam (MST). Pupuk NPK sebanyak 2 g dilarutkan pada 1 l air.
Aplikasipupuk NPK diberikan200 cc setiap tanaman.
Aplikasi Paclobutrazol
Aplikasipaclobutrazol diberikan pada minggu ke-5 MST hingga minggu
ke-8 MST dengan cara disiram pada permukaan media. Perawatan tanaman
dilakukan selama 19 minggu hingga bunga gerbera dalam pot mekar dengan
sempurna.Langkah-langkah dalam pembuatan larutan paclobutrazol untuk aplikasi
kepada tanaman gerbera sebagai berikut :
1. Paclobutrazol dengan merk dagang Patrol dijadikan sebagai sumber
paclobutrazol yang akan digunakan. Patrol mengandung 250000 mg/l bahan
aktif paclobutrazol.
2. Larutan stok dibuat dengan cara mengencerkan Patrol ke dalam 1 l aquades
menggunakan rumus pengenceran.
M1
x
V1 = M2
x
V2
250000 ppm x V1 = 1000 ml / l x 1000 ppm
V1 = 1000000 / 250000
= 4 ml
Patrol 4 ml dilarutkan ke dalam 996 ml air menjadi 1 l larutan stok.
3. Volume larutan paclobutrazol 20 ppm didapatkan dengan mengencerkan ke
dalam 100 ml akuades sebagai volume siram dengan cara:
M1
x V1 = M2
x
V2
1000 ppm xV1 = 100 ml / l x 20 ppm

9
V1 = 2000 / 1000
= 2 ml
Larutan paclobutrazol 2 ml dilarutkan ke dalam 98 ml air menjadi 100 ml
larutan paclobutrazol untuk diaplikasikan pada setiap tanaman.
Pengamatan
Parameter yang diamati meliputi:
1 Tinggi tanaman
Penentuan tinggi tanaman mengacu pada percobaan Primapuspita (2012) yaitu
dilakukan dengan cara mengukur tinggi tanaman dari dasar hingga ujung daun
tertinggi yang dilakukan setiap minggu.
2 Jumlah anakan yang tumbuh
Jumlah anakan diamati pada akhir pengamatan dengan melihat anakan tanaman
gerbera yang tumbuh padasetiap tanaman.
3 Panjang dan lebar daun
Panjang dan lebar daun diukur dari pangkal daun hingga ujung daun terpanjang
dan bagian terlebar dari daun hingga akhir pengamatan.

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 4Pertumbuhan daun tanaman gerbera hingga
terbuka sempurna; (a) 2 minggu setelah
perlakuan (MSP), (b) 3 MSP, (c) 4 MSP,
(d) 5 MSP
4 Jumlah daun
Jumlah daun diamati dengan cara menghitung jumlah daun yang terbuka
sempurna. Perhitungan dilakukan setiap minggu hingga akhir pengamatan.
5 Waktu muncul kuncup bunga pertama.
Pengamatan waktu munculnya kuncup bunga dilakukan setiap minggu.
6 Jumlah tanaman berbunga
Jumlah tanaman berbunga dihitung dengan cara menghitung total tanaman
yang menghasilkanbunga dari awal penanaman hingga akhir pengamatan.
7 Diameter bunga
Diameter bunga dihitung pada saat bunga sudah siap panen. Diameter bunga
dihitung dengan cara mengukur diameter 2 bunga terbesar pada setiap tanaman
dan diambil rata-ratanya. Penentuan pengukuran diameter adalah pada saat
petal bagianluar telah mekar penuh.
8 Diameter tangkai
Diameter tangkai dihitung berdasarkan tebal tangkai bunga gerbera pada akhir
percobaanmenggunakan jangka sorong.

10
9

Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot
Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot diperoleh dari mengukur
tinggi tanaman dibagi tinggi polybag.
10 Perbandingan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot
Perbandingan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot diperoleh dari
mengukur lebar tajuk tanaman dibagi diameter polybag.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum
Bibit awal gerbera yang ditanam menghasilkan bunga gerbera berwarna
ungu terang.Bibit gerbera didapatkan dari pemisahan anakan dari tanaman gerbera
yang berumur 2 tahun.Bibit gerbera yang ditanam adalah yang memiliki daun
berjumlah 2 hingga 3 helai.Daun tanaman gerbera dipotong hingga setengah
bagian untuk mengurangi laju transpirasi.Bibit gerbera ditanam pada polybag
yang disusun berdasarkan ulangan.Polybag digunakan sebagai pengganti pot.
Pada awal masa tanam, tanaman diberikan naungan paranet 65% untuk
mengurangi stres pada tanaman akibat sinar matahari serta menyesuaikan dalam
proses aklimatisasi. Penyakit yang menyerang tanaman gerbera dapat dilihat pada
Gambar 5.

(a)

(b)

Gambar5 Penyakit yang menyerang tanaman gerbera;
(a) Penyakit embun tepung, (b) Serangan
pengorok daun
Tanaman gerbera yang bertahan hidup hingga akhir penelitian berjumlah
77%.Tanaman yang mati disebabkan karena mengalami kelayuan akibat kondisi
green house yang cukup panas sekitar 280C sampai 290C. Tanaman gerbera
terserang pengorok daun (Liriomyza huidobrensis), siput, dan penyakit embun
tepung saat tanaman berumur 5 MSP.
Pengorok daun memakan jaringan daun di bawah epidermis dan membentuk
saluran berwarna putih.Serangan hama dan penyakit pada tanaman gerbera tidak
menimbulkan kerusakan yang parah dan tidak berpengaruh terhadap hasil
penelitian. Rauf et al. (1999) menyatakanselain mempengaruhi proses fotosintesis
tanaman, pengorok daun menyebabkan penurunan nilai estetika. Arifin (2004)
mengemukakan hama siput memakan bagian tanaman yang sukulen. Cara

11
mengatasinya adalah dengan mengambil secara manual.Menristek (2012)
menyatakan penyakit embun tepung disebabkan oleh jamur Erysiphe
cichoracearum DC yang menyebabkan daun dilapisi lapisan tepung dan akhirnya
gugur.
Tanaman yang diberi paclobutrazol memiliki daun yang berwarna lebih
hijau dan tegar dibandingkan tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol.Pada umur 5
MSP tanaman percobaan belum menunjukkan tanda-tanda munculnya kuncup
bunga. Tanaman gerbera mengalami kemunduran dalam pertumbuhan karena
pada awal penanaman ditanam terlalu dalam. Solusi untuk memacu pembungaan
adalah memberikan pupuk daun gandasil B dengan dosis 2 g/l yang disemprotkan
ke daunsetiap minggu pada pagi hari.

Fase Vegetatif
Tinggi Tanaman, Panjang Daun dan Lebar Daun
Fase vegetatif tanaman gerbera diamati pada 5 MST hingga 19 MST.
Perkembangan fase vegetatif yang diamati seperti tinggi tanaman, panjang daun
dan lebar daun dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6

(a) (b) (c) (d)
Perbandingan tinggi tanaman gerbera di lapangan setelah aplikasi
paclobutrazol; (a) P0 = kontrol, (b) P1 = 20 ppm, (c) P2 = 40
ppm, dan (d) P3 = 60 ppm.

Parameter tinggi tanaman, panjang daun dan lebar daun diamati dari minggu
pertama setelah aplikasipaclobutrazol hingga akhir pengamatan.Pengamatan yang
dilakukan setiap minggu bertujuan untuk mengetahui perubahan panjang bagian
tanaman.Hasil pengamatan tinggi tanaman, panjang daun dan lebar daun tanaman
gerbera dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1Tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun tanaman gerbera
Tinggi tanaman menunjukkan bahwa tanaman dapat bertahan hidup di
Tinggi tanaman
Panjang daun
Lebar daun
Perlakuan (ppm)
lingkungannya
dan menyerap
hara
mineral
dengan
baik.Pemberian
paclobutrazol
(cm)
(cm)
(cm)
berpengaruh terhadap tinggi tanaman gerbera. Tanaman kontrol memiliki angka
P0 = 0 (kontrol)
27.5a
25.5a
17.7a
tertinggi
hingga
akhir
pengamatan
sebesar
27.54
cm
karena
tidak
terdapat
P1 = 20
16.7b
15.9b
14.3b
P2 = 40
P3 = 60
a

15.6b
15.2b

14.3b
14.2b

13.1b
12.5b

Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf uji 5% (uji selang berganda Duncan).

12

Tinggi tanaman (cm)

Perbedaan
tinggi
tanaman
gerbera
dipengaruhi
oleh
paclobutrazol.Aplikasipaclobutrazol 60 ppm dapat menekan pertumbuhan
tanaman gerberasehingga tanaman gerbera memiliki tinggi terendah. Konsentrasi
paclobutrazol
20
ppm
menghasilkan
tinggi
tanaman
tertinggi
dibandingkantanaman lainnya yang diberi aplikasi paclobutrazol dengan
konsentrasi yang lebih besar. Wattimena (1988) menyatakan paclobutrazol dapat
menghambat pemanjangan tangkai, pembelahan dan pemanjangan sel sub apikal
tanpa menyebabkan pertumbuhan menjadi abnormal. Paclobutrazol merupakan
retardan yang dapat menimbulkan tanggapan biokimia, fisiologis dan morfologis
sehingga dapat mempengaruhi tinggi tanaman.
Grafik perbandingan tinggi tanaman gerbera setelah aplikasipaclobutrazol
dapat dilihat pada Gambar 7.
30
25
20
15
10
5
0
0

2

4

6

8

10

12

14

Minggu Setelah Perlakuan (MSP)
Gambar 7 Perbandingan tinggi tanaman gerbera setelah aplikasi
paclobutrazol. P0 = 0 ppm,
P1 = 20 ppm,
P2 = 40 ppm,
P3 = 60 ppm.
Paclobutrazolberpengaruh terhadap panjang daun gerbera. Tanaman dengan
aplikasi paclobutrazol konsentrasi tertinggi memiliki tinggi tanaman yang paling
rendah. Paclobutrazol konsentrasi 60 ppm menyebabkan tanaman gerbera
memiliki panjang daun terpendek. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol 40
ppm memiliki panjang daun yang tidak jauh berbeda dengan tanaman dengan
aplikasi paclobutrazol 60 ppm dimana memiliki selisih 0.1 cm.Tanaman gerbera
dengan aplikasi paclobutrazol terendah memiliki panjang daun tertinggi
dibandingkan tanaman dengan aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi lebih
besar.Campbell et al. (2003) menyatakan bahwa panjang daun menunjukkan
kemampuan daun untuk tumbuh. Hal ini dapat membantu dalam penyediaan
nutrisi tanaman untuk tumbuh dan berkembang.Krisantini dan Tjia (2011)
menyatakan bahwa paclobutrazol mempengaruhi panjang daun tanaman. Hal ini
disebabkan karena terdapat sintesis dari paclobutrazol sebagai senyawa organik
yang mengendalikanpertumbuhan tanaman.
Grafik perbandingan panjang daun setelah aplikasipaclobutrazol dapat
dilihat pada Gambar 8.

13

Panjang daun (cm)

30
25
20
15
10
5
0
0

2

4

6

8

10 12 14 16

Minggu Setelah Perlakuan (MSP)
Gambar 8Perbandingan panjang daun tanaman gerbera setelah
aplikasi paclobutrazol. P0 = 0 ppm,
P1 = 20
ppm,
P2 = 40 ppm,
P3 = 60 ppm.
Paclobutrazol mampu menghambat lebar daun tanaman gerbera.
Konsentrasi paclobutrazol yang semakin tinggi menyebabkan semakin pendek
lebar daun pada tanaman gerbera. Perbedaan selisih sebesar 5.2 cm antara
tanaman dengan aplikasi paclobutrazol tertinggi (60 ppm) dengan tanaman tanpa
aplikasi paclobutrazol menunjukkan pengaruh paclobutrazol yang besar terhadap
lebar
daun
tanaman
gerbera.
Tanaman
gerbera
tanpa
aplikasi
paclobutrazolmengalami pertumbuhan lebar daun yang normal. Wattimena (1988)
mengemukakan bahwa terhambatnya proses biosintesis giberelin akibat pengaruh
zat penghambat tumbuh dapat mengakibatkan pengurangan luas daun. Herlina dan
Dwiatmini (1996) menyatakan bahwa paclobutrazol dengan konsentrasi 200 ppm
mampu mempengaruhi luas daun menjadi semakin sempit dan menghasilkan ruas
tangkai yang lebih pendek pada tanaman melati.
Grafik
perbandingan
lebar
daun
tanaman
gerbera
setelah
aplikasipaclobutrazol dapat dilihat pada Gambar 9.

Lebar daun (cm)

20
15
10
5
0
0

2

4

6

8

10

12

14

Minggu Setelah Perlakuan (MSP)
Gambar 9 Perbandingan lebar daun tanaman gerbera setelah aplikasi
paclobutrazol.
P0 = 0 ppm,
P1= 20 ppm,
P2 = 40 ppm,
P3 = 60 ppm.

14
Jumlah Daun dan Jumlah Anakan
Jumlah daun dan jumlah anakan merupakan variabel yang diamati untuk
melihat pengaruhpaclobutrazol.Paclobutrazol dapat mempengaruhi jumlah daun
tanaman gerbera. Hal ini dapat dilihat bahwa jumlah daun tanaman gerbera tanpa
pemberian paclobutrazol lebih banyak daripada jumlah daun tanaman gerbera
dengan aplikasi paclobutrazol. Aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi yang
semakin tinggi menyebabkan semakin sedikit jumlah daun yang dihasilkan oleh
tanaman gerbera. Paclobutrazol berperan menghambat pertumbuhan daun pada
tanaman gerbera.
Pertumbuhan daun ditandai dengan pembelahan periklinal yaitu munculnya
primordia daun dan pembelahan antiklinal yaitu perluasan bagian daun (Salisbury
dan Ross 1995). Zat penghambat tumbuh memiliki efek fisiologis yang
mempengaruhi pembentukan meristem sub apikal sedangkan pertumbuhan daun
terletak pada meristem apikal. Paclobutrazol pada konsentrasi yang terlalu tinggi
menyebabkan pertumbuhan daun terhambat (Krishnamoorthy 1981). Hasil
pengamatan jumlah daun dan jumlah anakan terdapat pada Tabel 2.
Tabel 2 Jumlah daun dan jumlah anakan tanaman gerbera
Jumlah daun
6.3a
5.1b
4.1b
3.9b

Perlakuan (ppm)
P0 = 0 (kontrol)
P1 = 20
P2 = 40
P3 = 60

Jumlah anakan
1.7a
1.6b
1.5b
1.4b

a

Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh hurufyang sama
tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% (uji selangberganda Duncan).

Jumlah daun

Grafik perbandingan jumlah daun tanaman
aplikasipaclobutrazol dapat dilihat pada Gambar 10.

gerbera

7
6
5
4
3
2
1
0
0

2

4

6

8

10

12

14

Minggu Setelah Perlakuan (MSP)
Gambar 10 Perbandingan jumlah daun tanaman gerbera setelah
aplikasi paclobutrazol
P0 = 0 ppm,
P1= 20
ppm,
P2 = 40 ppm,
P3 = 60 ppm.

setelah

15
Paclobutrazol dapat mempengaruhi jumlah anakan pada tanaman gerbera
karena tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol memiliki jumlah anakan terbanyak
dibandingkan tanaman dengan aplikasi paclobutrazol. Paclobutrazol dengan
konsentrasi tertinggi (60 ppm) memiliki jumlah anakan terendah.Percobaan ini
memperlihatkan paclobutrazol tidak dapat meningkatkan jumlah tunas pada
anakan tanaman gerbera. Percobaan Handini (2012) mengenai aplikasi
paclobutrazol terhadap pertumbuhan plantlet anggrek menghasilkan paclobutrazol
belum dapat meningkatkan jumlah tunas baru.Wattimena (1988) menyatakan zat
penghambat tumbuh memiliki efek fisiologis dalam mendorong terbentuknya
tunas. Prawiranata (1992) mengemukakan paclobutrazol dalam konsentrasi terlalu
tinggi dapat membentuk asam absisik (ABA) yang dapat menyebabkan tunas
menjadi dorman. Hal ini mengakibatkan tanaman dengan aplikasipaclobutrazol
dalam jumlah yang banyak akan memiliki tunas yang lebih sedikit.
Grafik perbandingan jumlah anakan tanaman gerbera setelah aplikasi
paclobutrazol dapat dilihat pada Gambar 11.
Jumlah anakan

1.7
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
0

20

40

60

Paclobutrazol (ppm)
Gambar 11 Perbandingan jumlah anakan tanaman gerbera setelah
aplikasi paclobutrazol.
Proporsi Tanaman dan Pot
Tanaman gerbera dalam pertumbuhannya mengalami perubahan panjang
pada setiap bagian tanaman seperti tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar
daun.Hal ini mempengaruhi keragaan dari keseluruhan bentuk tanaman gerbera
dengan pot.Pada akhir pengamatan didapatkan perbandingan antara tinggi
tanaman dengan tinggi pot dan lebar tajuk tanaman dengan diameter pot yang
dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Perbandingan tinggi tanaman dengan tinggi pot dan lebar tajuk
tanaman dengan diameter pot
Perlakuan (ppm)

P0 = 0 (kontrol)
P1 = 20
P2 = 40
P3 = 60
a

Perbandingan tinggi
tanaman
dengan tinggi pot
1.4a
0.8b
0.8b
0.8b

Perbandingan lebar tajuk
tanaman
dengan diameter pot
0.8a
0.6b
0.6b
0.5b

Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf uji 5% (uji selang berganda Duncan).

16
Paclobutrazol mempengaruhi perbandingan tinggi tanaman dan tinggi pot
serta perbandingan lebar tanaman dan diameter pot.Pada percobaan kali ini
digunakan polybag sebagai pengganti pot. Tinggi polybag tanaman sebesar 20 cm
dijadikan sebagai pembagi tinggi tanaman.Tanaman gerbera tanpa aplikasi
paclobutrazol memiliki nilai terbesar pada perbandingan tinggi tanaman dan tinggi
pot. Tanaman gerbera dengan paclobutrazol 60 ppm memiliki nilai perbandingan
terkecil. Paclobutrazol dengan konsentrasi tertinggi yaitu 60 ppm dapat menekan
pertumbuhan vegetatif terbesar sehingga berpengaruh terhadap proporsi tinggi
tanaman gerbera sebagai tanaman hias pot.
Keragaan tanaman gerbera dapat dilihat dariperbandingan lebartajuk
tanaman dengan diameter polybag.Diameter polybag sebesar 23 cm dijadikan
sebagai pembagi dari panjang lebartajuk tanaman gerbera.Paclobutrazol
mempengaruhi perbandingan lebar tanaman gerbera dengan diameter polybag
pada tanaman gerbera. Tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol memiliki nilai
perbandingan lebar tanaman dan diameter polybag paling tinggi dibandingkan
tanaman lainnya. Tanaman gerbera dengan aplikasipaclobutrazol konsentrasi
tertinggimemiliki nilai perbandingan terkecil. Paclobutrazol dengan konsentrasi
60 ppm dapat menekan pertumbuhan terbesar sehingga memiliki nilai
perbandingan lebar tajuk tanaman dengan diameter polybag yang kecil.
Pot sebagaitempat tumbuh tanaman berperan mengendalikan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.Pot dan media tanam harus disesuaikan dengan
ukuran tanaman.Aplikasipaclobutrazol 20, 40 dan 60 ppm menyebabkan tanaman
gerbera memiliki ukuran yang tidak ideal jika dijadikan tanaman hias pot dengan
pot yang memiliki tinggi 20 cm dan diameter 23 cm. Hal ini dapat dilihat bahwa
semakin rendah nilai perbandingan maka semakin tidak ideal proporsi tanaman
dengan pot. Kualitas gerbera sebagai tanaman hias pot yang diinginkan adalah
yang proporsional dengan pot. Wijoyo (2011) menyatakan bahwa bentuk normal
sebuah pot dianjurkan memanjang ke bawah.Ukuran lebar mulut pot tidak berbeda
jauh dengan lebar tajuk tanaman supaya proporsional.Rizana (2002)
mengungkapkan bahwa tanaman hias pot yang proporsional adalah tajuk tanaman
menutup pot, bunga mekar 75 – 100 %, tinggi tanaman pendek, daun tampak
mengkilap, dan bunga berwarna terang.
Percobaan menghasilkan keragaan tanaman yang berbeda-beda akibat
perlakuan konsentrasi paclobutrazol. Tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol
menunjukkan proporsi tanaman gerbera yang normal. Tanaman dengan aplikasi
paclobutrazol menghasilkan keragaan yang berbeda dibandingkan tanaman
kontrol. Keragaan tanaman gerbera dapat dilihat pada Gambar 12.

17

P0

P2 P3

P1

P0

P1

P2

P3

(a) (b)
Gambar 12 Keragaan tanaman gerbera tampak atas (a), Keragaan
tanaman gerbera tampak depan (b).
Fase Generatif
Pada akhir percobaan terdapat 20 bunga yang muncul dari 3 perlakuan
tanaman.Waktu munculnya bunga tersebut bervariasi pada 6 MSP hingga 14
MSP.Pembungaan terjadi pada tanaman tanpa aplikasi paclobutrazol serta
tanaman dengan aplikasi paclobutrazol 20 ppmdan 40 ppm. Tanaman gerbera
dengan paclobutrazol 60 ppm tidak dapat menginisiasi pembungaan hingga akhir
percobaan.Data pada fase generatif yang ditampilkan adalah data statistik di
lapangan.Hal ini dilakukan karena munculnya bunga tidak seragam dan tidak
semua tanaman dapat menghasilkan bunga.Hasil pengamatan fase generatif
tanaman gerbera dapat dilihat padaTabel 4.
Tabel 4 Waktu muncul kuncup bunga pertama, jumlah tanaman berbunga,
diameter bunga dan diameter tangkai.
Perlakuan
(ppm)

P0 = 0 (kontrol)
P1 = 20
P2 = 40
P3 = 60

Jumlah
tanaman
berbunga
(%)
60.00
66.67
6.70
0

Waktu
Diameter
muncul
bunga per
tanaman
kuncup bunga
pertama
(cm)
(MSP)
12
7.91
11
7.15
13
7.40
0
0

Diameter
tangkai
(cm)

0.53
0.56
0.60
0

Jumlah Tanaman Berbunga
Pengaruh paclobutrazol dapat terlihat dengan adanya perbedaan jumlah
tanaman berbunga pada tanaman percobaan. Jumlah tanaman berbunga
didapatkan dari presentase jumlah tanaman yang berbunga dibagi dengan 15
tanaman contoh pada setiap ulangan. Tanaman gerbera dengan aplikasi
paclobutrazol 20 ppm memiliki jumlah tanaman berbunga terbesar dibandingkan
tanaman lainnya. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol dengan konsentrasi

18
tertinggi (60 ppm) tidak menghasilkan tanaman yang berbunga hingga akhir
pengamatan. Tanaman dengan aplikasi paclobutrazol sebesar 40 ppm dapat
menghasilkan bunga meskipun berjumlah sangat sedikit.Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh paclobutrazol dalam menginduksi pembungaan
belum konsisten.Krisnamoorthy (1988) menyatakan penundaan pembungaan bisa
terjadi karena penghambatan biosintesis giberelin oleh zat penghambat tumbuh
dengan konsentrasi yang terlalu tinggi.Krisantini dan Tjia (2011) mengemukakan
giberelin dapat merangsang pemanjangan tunas, menghambat pertumbuhan akar,
merangsang pembungaan, dan meningkatkan rasio bunga jantan terhadap bunga
betina. Percobaan Santiasrini (2009) mengenai pengaruh paclobutrazol terhadap
pertumbuhan dan pembungaan gloksinia (Sinningia speciosa Pink) memberikan
hasil paclobutrazol tidak mempengaruhi peubah saat munculnya tunas bunga,
jumlah bunga dan diameter bunga.
Waktu Muncul Kuncup Bunga Pertama
Pengamatan waktu muncul kuncup bunga pertama dilaksanakan sejak
tanaman berumur 1 MSP.Aplikasi paclobutrazol berpengaruh terhadap waktu
muncul kuncup bunga pertama pada tanaman gerbera. Tanaman dengan aplikasi
paclobutrazol tertinggi (60 ppm) menyebabkan tanaman gerbera tidak
menghasilkan bunga hingga akhir pengamatan. Tanaman dengan aplikasi
paclobutrazol terendah (20 ppm) dapat menghasilkan kuncup bunga tercepat.
Ketidakserempakan dalam pembungaan diduga akibat pertumbuhan tanaman yang
tidak seragam. Percobaan Techato et al. (2009) mengenai peran paclobutrazol
dalam pembungaan tanaman anggrek Dendrobium menghasilkan aplikasi
paclobutrazol dengan konsentrasi tertinggi 1 ppm belum dapat mempercepat
pembungaan dan meningkatkan jumlah kuncup bunga. Latimer (2001)
menyatakan perbedaan respon jenis tanaman terhadap aplikasi paclobutrazol
menjadi suatu kendala dalam pembungaan tanaman.Paclobutrazol juga
menyebabkan penghambatan biosintesis giberelin endogen aktif yang merupakan
promotor pembungaan.
Diameter Bunga per Tanaman
Diameter bunga pada setiap tanaman memiliki panjang yang bervariasi
akibat aplikasi paclobutrazol. Diameter bunga tertinggi terdapat pada tanaman
tanpa aplikasi paclobutrazol. Konsentrasi paclobutrazol tertinggi (60 ppm)
menyebabkan tanaman tidak menghasilkan bunga hingga akhir pengamatan.
Paclobutrazol belum dapat menghasilkan diameter bunga yang optimal. Percobaan
Choirah (1999) mengenai aplikasi paclobutrazol sebesar 15, 30 dan 60 ppm
terhadap tanaman heliconia mengalami kendala yang sama dengan percobaan kali
ini yaitu pembungaan yang kurang optimal. Hal ini disebabkan karena konsentrasi
paclobutrazol yang terlalu tinggi sehingga menghambat dalam proses
pembungaan. Rachmawaty (2012) menyatakan kualitas bunga gerbera ditentukan
oleh sanitasi lingkungan dan aplikasi pemupukan. Pemupukan yang rutin dan
sesuai dengan dosis yang dibutuhkan dapat mendukung proses pertumbuhan
tanaman gerbera. Weaver (1972) mengemukakan paclobutrazol dapat
menghambat pertumbuhan tanaman dan mempengaruhi pada proses pembungaan.

19
Saat pertumbuhan terhambat terdapat kompetisi penyerapan nutrisi tanaman untuk
pembungaan sehingga menyebabkan proses penundaan dalam pembentukan
bunga.
Diameter Tangkai per Tanaman
Tinggi dan diameter tangkai bungagerbera menjadi tolok ukur untuk
melihat keragaantanaman gerbera dalam pot. Diameter tangkai bunga tanaman
gerbera merupakan bagian paling sukulen.Diameter tangkai bunga terbesar
terdapat pada tanaman gerbera dengan aplikasi paclobutrazol 40 ppm. Konsentrasi
paclobutrazol yang semakin tinggi mengakibatkan diameter tangkai bunga gerbera
semakin besar. Percobaan Sirait (2002) mengenai aplikasi paclobutrazol terhadap
tanaman gardenia menghasilkan konsentrasi paclobutrazol yang tinggi
menyebabkan penekanan pertumbuhan tanaman. Penghambatan fase vegetatif
tanaman gardenia dapat dilihat dari tinggi tanaman yang menjadi lebih pendek dan
ruas tanaman yang semakin tebal. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Krishnamoorthy (1981) yaitu pemberian paclobutrazol yang dapat mengakibatkan
penghambatan dalam pembelahan sel dapat dilihat pengaruhnya pada
penghambatan tinggi tanaman. Secara visual tanaman dengan aplikasi
paclobutrazol memiliki diameter batang yang lebih tebal. Weaver (1972)
menyatakan paclobutrazol berguna untuk menghambat pertumbuhan vegetatif
tanaman sehingga pertumbuhan tinggi batang dan tangkai bunga menjadi
terhambat dan cenderung lebih tebal.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Aplikasipaclobutrazol dengan konsentrasi 20 ppm, 40 ppm, dan 60 ppm
efektif menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu tinggi tanaman, jumlah
daun, panjang daun, lebar daun dan jumlah anakan tanaman gerbera.
Paclobutrazol mempengaruhi proporsi ideal tanaman gerbera di dalam pot yaitu
perbandingan antara tinggi tanaman dan tinggi pot serta lebar tajuk tanaman dan
diameter pot. Paclobutrazol mempengaruhi pada fase generatif tanaman gerbera.
Aplikasi paclobutrazol yang terlalu tinggi menghambat fase pembungaan tanaman
gerbera yaitu mengurangi jumlah tanaman berbunga, memperlambat waktu
muncul kuncup bunga pertama, memperkecil diameter bunga, dan memperbesar
diameter tangkai bunga.
Saran
Tinggi tangkai bunga perlu dijadikan sebagai parameter pengamatan pada
percobaan pemanfaatan paclobutrazol dalam budidaya gerbera sebagai tanaman
hias pot.

20

DAFTAR PUSTAKA
Alabama Cooperative Extension System. 1999. Greenhouse Production of
Gerbera Daisies [Internet]. [diunduh 2012 September 24]. Tersedia pada:
http://acesag.auburn.edu.
Arifin HS. 2004. Tanaman Hias Tampil Prima. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Cayanti REO. 2006. Pengaruh media terhadap kualitas cabe hias (Capsicum sp.)
dalam pot [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2003.Biologi.Jakarta (ID): Erlangga.
Centre for International Economics. 1996. The Cut Flower Industry.Canberra
(AU): Australian Centre for International Agricultural Research.
Choirah S. 1999. Pengaruh konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan
pembungaan Heliconia psittacorum cv. Andromeda [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Departemen Pertanian. 2010. Produktivitas tanamanhias [Internet]. [diunduh
2012 Maret 15]. Tersedia pada http://www.deptan.go.id/infoeksekutif/horti
/eksekutif%20horti%28ATAP%2010%29/Produktivitas-Tanaman-Hias.
Handini AS. 2012. Pengaruh pemberian paclobutrazol terhadap pertumbuhan
planlet anggrek pada tahap aklimatisasi [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
HansenHV.2006.Comments
on
the
gerbera-complex
(Asteraceae:
Mutisieae).SIDA. 22(1): 539-543.
Hendrati R. 2008. Pembungaan Eucalyptus occidentalispada perpanjangan masa
penyinaran dan paclobutrazol.JPem Tan Hut.2(3):8-9.
Herlina D, Dwiatmini K, Masyhudi MF. 1998. Peran paclobutrazol dan dosis
pupuk organik terhadap induksi pembungaan melati sebagai tanaman pot.
Balitihi.3(4):1-14.
Hermanto M. 1991. Perbanyakan gerbera melalui teknik kulturjaringan [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kartini FD. 2009. Strategi pengembangan usaha bunga potong krisan, mawar, dan
gerbera kelompok tani rahayu di kecamatan Cidahu Sukabumi[skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Krisantini, Tjia BO. 2011. Panduan dan AplikasiZat Pengatur Tumbuh pada
Tanaman Hias. Bogor (ID): PT Gramedia.
KrishnamoorthyHN. 1981. Plant Growth Substances Including Applications in
Agriculture. New Delhi (IN): Graw Hill Pub.
Kristanto A, Munandar A. 1995. Pengaruh dosis paclobutrazol terhadap
pertumbuhan vertikal dan kepadatan pucuk serta pertumbuhan akar rumput
golf bermuda Tifdwarf (Cynodon dactylon x Cynodon transvaalensis). J
Agron Indonesia. 23(1):19-29.
Latimer JG. 2001. Selecting Using Plant Regulators on Floricultural Crops.
[Internet]. [diunduh 2014 Januari 2]. Tersedia pada: http://ext.
vt.edu/greenhouse.
Mansuroglu S, Karaguzel O, Ortacesme V, Sayan MS. 2009. Effect of
paclobutrazol on flowering, leaf and flower colour of Consolida orientalis.
J Bot.41(5): 2323-2332.

21
Mattjik NA. 2010.Budidaya Bunga Potong dan Tanaman Hias.Bogor(ID): IPB
Press.
Navarro, Rodriguez ZM, Garcia S, Rosas G. 2000. The effect of vermicompost on
plant nutrition, yield and insidence of root and crown root of gerbera
(Gerbera jamesonii H. Bolus).JFitopatologia. 35(1):66-79.
[Menristek] Kementerian Riset dan Teknologi. 2012. Budidaya pertanian
[Internet].
[diunduh
2013
Oktober
16].
Tersedia
p