Uji Efektivitas Penambahan Beberapa Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Bunga Potong Gerbera (Gerbera Jamesonii) Var. Red Ruby

UJI EFEKTIVITAS
PENAMBAHAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
BUNGA POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii)
var. RED RUBY

Hilaria Primapuspita
A24061732

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

UJI EFEKTIVITAS PENAMBAHAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN BUNGA POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii) var. RED
RUBY
(Effectiveness Test Addition Some Types of Organic Fertilizers on Growth and Flowering of Gerbera (Gerbera
jamesonii) Cut Flower
var. Red Ruby)
Hilaria Primapuspita1 dan Nurhayati Ansori Mattjik2

Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB
2
Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB
1

Abstract
The research aimed to study the effectiveness of addition some types of organic fertilizers on growth and
flowering of Gerbera (Gerbera jamesonii) cut flower var. Red Ruby. This research was conducted from March
2010 to December 2010 at Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Segunung, West Java. This research was
used single factor treatment that arranged in randomized block design enviroment. Organic fertilizers was used
consist of three types (chicken manure, goat manure, and green manure). The treatments were administered in the
form of top soil volume ratio with certain type of organic fertilizers. The result showed that addition some type of
organic fertilizers are not significantly affected to some variable (the number of sucker, the lenght and width of
leaves, leaf dry weight, the number of flower, stalk flower diameter, vase life of flower). The addition of green
manure with volume ratio of 1:1 and 1:3 increases the amount of leaf growth. The addition of chicken manure with
volume ratio of 1:2 increases flower diameter while long stalk flower increased by addition chicken manure at
volume ratio of 1:1. Treament with addition goat manure at volume ratio 1:1 showed the fastest of initiation time
in flowering.
Keywords : Gerbera jamesonii,organic fertilizers


RINGKASAN
HILARIA PRIMAPUSPITA. Uji Efektivitas Penambahan Beberapa Jenis
Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Bunga Potong
Gerbera (Gerbera jamesonii) var. Red Ruby. (Dibimbing oleh NURHAYATI
A. MATTJIK).

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keefektifan penambahan
beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan pembungaan bunga
potong gerbera (Gerbera jamesonii) var. Red Ruby. Penelitian dilaksanakan di
Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Segunung, Jawa Barat pada bulan
Maret hingga Desember 2010. Perlakuan menggunakan pupuk organik yang
terdiri dari 3 jenis yaitu pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing, dan
pupuk hijau (humus bambu). Perlakuan yang diberikan berupa perbandingan
volume top soil dengan jenis pupuk organik tertentu. Percobaan ini terdiri dari 10
perlakuan yaitu P0, PH1, PH2, PH3, PK1, PK2, PK3, PA1, PA2, PA3. Percobaan
menggunakan rancangan perlakuan faktor tunggal disusun dalam rancangan
lingkungan acak kelompok.
Pengamatan

variabel


vegetatif

menunjukkan

bahwa

perlakuan

penambahan pupuk organik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada
variabel jumlah anakan yang muncul, panjang dan lebar daun, bobot kering daun.
Penambahan pupuk hijau dengan perbandingan volume 1:1 dan 1:3 meningkatkan
pertumbuhan jumlah daun. Pengamatan variabel generatif menunjukkan bahwa
penambahan

pupuk

kandang

ayam


dengan

perbandingan

volume

1:2

meningkatkan diameter bunga sedangkan panjang tangkai bunga dapat meningkat
dengan penambahan pupuk kandang ayam pada

perbandingan volume 1:1.

Perlakuan dengan penambahan pupuk kandang kambing pada perbandingan
volume 1:1 menunjukkan waktu muncul kuncup bunga tercepat. Perlakuan
penambahan pupuk organik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada
variabel jumlah bunga, diameter tangkai bunga, masa segar bunga.

UJI EFEKTIVITAS

PENAMBAHAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
BUNGA POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii)
var. RED RUBY

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

HILARIA PRIMAPUSPITA
A24061732

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

Judul

LEMBAR PENGESAHAN

: UJI EFEKTIVITAS PENAMBAHAN BEBERAPA
JENIS

PUPUK

ORGANIK

TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN BUNGA
POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii) var.
RED RUBY
Nama

: HILARIA PRIMAPUSPITA

NIM

: A24061732


Menyetujui:
Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Nurhayati A. Mattjik, MS)
NIP: 19460807 197301 2 001

Mengetahui,
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian IPB

(Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr.)
NIP: 19611101 198703 1 003

Tanggal Lulus:

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Malang, Jawa Timur pada tanggal 13 Januari 1989.
Penulis merupakan anak pertama dari Bapak Julius Oetoeh Poerwo Basuki dan
Ibu Wahjunani Wulandari.
Tahun 2000 penulis lulus dari SD Katolik Santa Maria II Malang, kemudian

pada tahun 2003 penulis menyelesaikan studi di SLTP Katolik Santa Maria II
Malang. Penulis lulus dari SMA Negeri 8 Malang pada tahun 2006. Tahun 2006,
penulis diterima di IPB melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis
diterima sebagai mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian pada tahun 2007.
Penulis aktif di beberapa organisasi mahasiswa semasa kuliah seperti
Keluarga Mahasiswa Katolik (KEMAKI) IPB, Paduan Suara Mahasiswa IPB
Agria Swara, dan Himpunan Mahasiswa Arek Malang (HIMAREMA) IPB.
Penulis bersama dengan PSM IPB Agria Swara pernah menjadi tim penyanyi
yang mengharumkan nama IPB di berbagai kompetisi paduan suara tingkat
nasional dan nama Indonesia di tingkat internasional.
Kompetisi paduan suara nasional yang pernah diikuti antara lain Festival
Paduan Suara Institut Teknologi Bandung (FPS ITB) pada tahun 2008 dan 2010,
Lomba Paduan Suara Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh DIKTI pada
tahun 2010, dan kompetisi-kompetisi lokal lainnya. Kompetisi paduan suara
tingkat internasional yang pernah diikuti yaitu kompetisi paduan suara di
Budapest, Hungaria pada tahun 2007. Penulis pernah menjadi ketua pelaksana
Festival Luar Negeri yang berjudul “The 3rd International Mission of Art and
Culture” yang diselenggarakan oleh PSM IPB Agria Swara pada tahun 2009.
Penulis bersama PSM IPB Agria Swara mengikuti kompetisi paduan suara di

Rimini, Italia dan memenangkan gelar Grand Champion dan beberapa medali
emas dari kategori yang diikuti dalam festival ini. Penulis aktif mengajar sebagai
guru vokal di Kania Music School, Bogor dan SMK Wikrama Bogor pada tingkat
akhir kuliah hingga saat ini.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penelitian yang berjudul ”Uji Efektivitas Penambahan
Beberapa Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Bunga
Potong Gerbera (Gerbera jamesonii) var. Red Ruby” ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Prof. Dr. Ir. Nurhayati A. Mattjik, MS selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama penelitian dan penulisan skripsi.

2.

Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan arahan dalam pelaksanaan akademik penulis.

3.

Ir. Diny Dinarti, MSi dan Ir. Megayani Sri Rahayu, MS selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan dalam ujian skripsi.

4.

Ir. Rahayu Tedjasarwana, M.S. dan keluarga besar Balithi Segunung yang
telah memberikan arahan dan bantuan selama penelitian di Balithi.

5.

Ayah, ibu, adik, dan keluarga besar yang telah memberi doa, dukungan dan
semangat dalam menyelesaikan penelitian.

6.

Keluarga Bu Rus, Mba Tya, Pak Indro di Segunung atas bantuan dan

dukungan kepada penulis selama menjalankan penelitian di Segunung.

7.

Teman-teman yang telah membantu dan selalu memberi semangat selama
penelitian juga penulisan skripsi: Mita, Mega, Ester, Neneng, Lucy, Melisda,
Ardi, Iyud, Bagus, Dedi, Bobby, Gana.

8.

Teman-teman Agronomi dan Hortikultura angkatan 43, PSM IPB Agria
Swara, KEMAKI IPB, HIMAREMA IPB, kos Ananda dan Kania Music
School yang selalu memberikan pengalaman berharga serta kehangatan dan
dukungan sebagai keluarga selama kuliah.

9.

Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas perhatian,
dukungan, doa, dan bantuan kepada penulis selama ini.
Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak yang memerlukan.
Bogor, Januari 2012
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

x

PENDAHULUAN .....................................................................................

1

Latar Belakang .......................................................................................

1

Tujuan.....................................................................................................

3

Hipotesis .................................................................................................

3

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................

5

Taksonomi Gerbera ................................................................................

5

Syarat Tumbuh .......................................................................................

7

Kegunaan Bunga Potong ........................................................................

8

Pemupukan .............................................................................................

9

Pupuk Organik........................................................................................

10

Pupuk Kandang Kambing ......................................................................

12

Pupuk Kandang Ayam ...........................................................................

12

Humus Bambu ........................................................................................

12

BAHAN DAN METODE ..........................................................................

14

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................

14

Bahan dan Alat .......................................................................................

14

Metode Penelitian ...................................................................................

14

Pelaksanaan Penelitian ...........................................................................

15

Pengamatan ............................................................................................

16

HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................

18

Kondisi Umum Percobaan .....................................................................

18

Jumlah Daun Terbuka Sempurna ...........................................................

21

Jumlah Anakan .......................................................................................

24

Panjang dan Lebar Daun ........................................................................

24

Waktu Muncul Kuncup Bunga Pertama .................................................

25

Jumlah Bunga per Tanaman ...................................................................

26

Diameter Bunga ......................................................................................

27

Panjang Tangkai Bunga .........................................................................

28

Diameter Tangkai Bunga .......................................................................

30

Masa Segar Bunga ..................................................................................

30

Bobot Kering Daun ................................................................................

33

Analisis Hara N, P, dan K ......................................................................

34

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................

37

Kesimpulan.............................................................................................

37

Saran .......................................................................................................

37

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

38

LAMPIRAN ...............................................................................................

41

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1.

Data Produksi Tanaman Hias di Indonesia ....................................

2

2.

Komposisi Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Organik .................

11

3.

Waktu Muncul Kuncup Bunga Pertama (Hari) ..............................

26

4.

Diameter Bunga yang Dipanen Selama 20 MST (Cm)..................

28

5.

Panjang Tangkai Bunga yang Dipanen Selama 20 MST (Cm) ......

29

6.

Hasil Analisis Contoh Tanah Sebelum dan Sesudah Perlakuan .....

34

7.

Kriteria Penilaian Hasil Analisis Tanah .........................................

35

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1.

Tanaman Gerbera var. Red Ruby ...................................................

5

2.

Bibit Tanaman Gerbera yang Berumur 2 Bulan dan Siap Tanam ..

18

3.

Pupuk Organik yang Digunakan untuk Penelitian (a) Pukan Kambing; (b)
Pukan Ayam; (c) Pupuk Hijau (Humus Bambu) ............................

4.

Bibit Gerbera yang Mati pada Perlakuan Pukan Kambing dengan
Perbandingan Volume 1:3 (PK3) ...................................................

5.

19

19

Hama yang Menyerang Tanaman Gerbera (a) Kutu Daun; (b) White Flyes;
(c) Ulat Grayak; (d) Laba-laba .......................................................

20

6.

Penyakit Powdery Mildew yang Menyerang Tanaman Gerbera ....

21

7.

Pertumbuhan Daun Gerbera hingga Terbuka Sempurna (a) 3 Hari Setelah
Tanam (HST); (b) 6 HST; (c) 9 HST; (d) 12 HST .........................

21

8.

Penambahan Jumlah Daun Terbuka Sempurna Selama 20 MST ...

23

9.

Jumlah Anakan yang Muncul Selama 20 MST..............................

24

10.

Panjang dan Lebar Daun yang Diamati Pada 20 MST (Cm) .........

25

11.

Kuncup Bunga Saat Pertama Sekitar 8 MST .................................

26

12.

Jumlah Bunga per Tanaman yang Muncul Selama 20 MST ..........

27

13.

Diameter Tangkai Bunga yang Dipanen Selama 20 MST .............

30

14.

Kondisi Bunga Pasca Panen (a) Sesaat Setelah Panen (b) 2 Minggu
Setelah Panen (Habis Masa Segar) ................................................

31

15.

Masa Segar Bunga yang Dipanen Selama 20 MST (Hari) ............

31

16.

Bobot Kering Daun yang Diamati Pada 20 MST ..........................

33

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1.

Lay Out Percobaan .........................................................................

2.

Rekapitulasi Sidik Ragam Tanaman Gerbera (Gerbera jamesonii) var. Red
Ruby Pada Berbagai Peubah Pengamatan .....................................

41

42

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri hortikultura khususnya sub sektor florikultura telah menjadi pusat
perhatian dalam dunia pertanian dalam beberapa tahun terakhir ini. Potensi
industri florikultura untuk dikembangkan di Indonesia sangat besar. Hal ini
ditunjang oleh berbagai hal seperti kondisi iklim, kesuburan tanah dan terutama
keanekaragaman plasma nutfah tanaman hias yang ada di Indonesia. Faktor lain
yang mempengaruhi besarnya potensi industri florikultura di Indonesia adalah
besarnya permintaan tanaman hias terutama untuk pasar Indonesia.
Florikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai
nilai ekonomi cukup tinggi dan telah diusahakan secara komersial sejak lama
dalam upaya memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Permintaan
nasional

akan

tanaman

hias

meningkat

15-20%

setiap

tahunnya

(Asian Development Bank, 2006). Kebutuhan pasar dalam negeri Indonesia untuk
bunga potong cukup tinggi, termasuk untuk konsumsi hotel, rumah sakit, rumah
makan, mall dan sebagainya belum terpenuhi (Dwiatmini et al, 1994). Permintaan
bunga potong juga semakin meningkat pada saat menjelang Idul Fitri, Hari Natal,
Tahun Baru, dan hari-hari besar lainnya (Effendie, 1994).
Permintaan

yang

meningkat

ini

sejalan

dengan

meningkatnya

kesejahteraan masyarakat (Ashari, 1995) dan memberi peluang besar untuk
pengembangan usaha tani dan pemasaran tanaman hias terutama bunga potong.
Potensi bunga potong di Indonesia yang besar membuka peluang untuk
melakukan ekspor. Beberapa jenis bunga potong yang paling banyak dibutuhkan
antara lain krisan, mawar, sedap malam, melati, anggrek, gerbera. Salah satu jenis
bunga potong yang paling banyak dibutuhkan adalah tanaman bunga gerbera
(Gerbera jamesonii) merupakan komoditas bunga potong yang berpotensi tinggi.
Data produksi bunga potong gerbera menurut Direktorat Jenderal
Hortikultura pada tahun 2007 dari luasan panen sebesar 149.571 m2, produksi
bunga potong gerbera mencapai 4.931.441 tangkai. Bunga potong gerbera
menduduki peringkat ke-6 produksi tertinggi tanaman hias yang paling banyak

2
dibutuhkan berdasarkan data produksi tanaman hias di Indonesia (Tabel 1) dan
terus meningkat setiap tahunnya.
Tabel 1. Data Produksi Tanaman Hias di Indonesia
Bunga
Potong
Krisan
(Tangkai)
Mawar
(Tangkai)
Sedap Malam
(Tangkai)
Melati (Kg)
Anggrek
(Tangkai)
Gerbera
(Tangkai)

2006
63.716.256

2007
66.979.260

Tahun
2008
99.158.942

40.394.027

59.492.699

39.131.603

60.191.362

82.643.413

30.373.679

21.687.493

25.180.043

51.047.807

59.340.715

24.795.995
10.703.444

15.775.751
9.484.393

20.357.698
15.430.040

28.307.326
16.205.949

21.977.417
16.897.181

4.874.098

4.931.441

4.103.560

5.185.586

9.863.849

2009
107.847.072

2010
120.485.784

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010

Peningkatan produksi ini menunjukkan bahwa konsumsi terhadap bunga
potong gerbera semakin meningkat. Permintaan bunga potong gerbera sepanjang
tahun setiap bulannya cukup fluktuatif tergantung pada permintaan. Sentra
penanaman bunga potong tanaman gerbera di Indonesia yaitu di daerah Kaban
Jahe, Simpang Empat (Brastagi, Sumatra Utara), Cipanas, Lembang, Sukabumi
(Jawa Barat), Bandungan (Jawa Tengah), Batu dan Pujon (Malang, Jawa Timur).
Sentra tanaman gerbera di dunia adalah negara Belanda dan Thailand
(Manu, 2007).
Kualitas dan mutu bunga adalah faktor yang memengaruhi harga jual
bunga potong. Beberapa kasus menyatakan bahwa bunga potong yang dihasilkan
oleh petani tradisional di Indonesia bermutu rendah. Hal ini berdampak pada
harga jual bunga yang rendah dan tidak dapat menutupi biaya produksi yang
dikeluarkan. Akibat dari hal tersebut banyak petani bunga potong yang
mengalihkan usahanya di bidang lain. Bunga potong dari Indonesia dapat bersaing
di pasar global apabila kuantitas dan kualitasnya dijaga dan ditingkatkan.
Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi bunga baik kuantitas dan
kualitasnya adalah dengan meningkatkan kesuburan tanah. Kesuburan tanah erat
kaitannya dengan ketersediaan unsur hara yang diperlukan tanaman. Ketersediaan
unsur hara bagi tanaman ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi

3
kemampuan tanaman menyerap unsur hara yang disediakan oleh tanah
(Leiwakabessy, 1988).
Tanaman bunga gerbera menyukai tanah yang kaya akan bahan organik
(Bird, 1994) dan membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup tinggi.
Unsur-unsur hara yang terkandung dalam tanah kadang kala tidak mencukupi
kebutuhan tanaman, sehingga diperlukan tambahan unsur hara yang berasal dari
pupuk. Pupuk merupakan bahan yang diberikan ke dalam tanah baik organik
maupun anorganik yang bertujuan untuk mengganti unsur hara yang hilang dari
dalam tanah dan meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor
lingkungan yang baik (Sutedjo, 1987).
Penambahan pupuk organik menurut Hadisuwito (2007) memiliki
beberapa keunggulan yaitu pupuk organik mengandung unsur hara makro dan
mikro yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, dapat memperbaiki struktur tanah,
daya simpan air yang tinggi, beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk
organik lebih tahan penyakit, dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah
yang menguntungkan dan memiliki residual effect yang positif sehingga tanaman
yang ditanam

pada

musim

berikutnya

tetap bagus

pertumbuhan dan

produktivitasnya. Peranan penambahan pupuk organik seperti yang sudah
disampaikan diatas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemupukan terhadap
pertumbuhan dan pembungaan bunga potong Gerbera.

Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari keefektifan penambahan
beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan pembungaan bunga
potong gerbera (Gerbera jamesonii) var Red Ruby.

Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah
1. Penambahan jenis pupuk organik tertentu diduga akan meningkatkan
pertumbuhan dan pembungaan bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) var.
Red Ruby.

4
2. Penggunaan perbandingan volume pupuk organik tertentu akan meningkatkan
pertumbuhan dan pembungaan bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) var.
Red Ruby.

5

TINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi Gerbera
Gerbera merupakan tanaman yang berasal dari Afrika Selatan. Tanaman
ini merupakan tanaman tahunan di Afrika dan telah tersebar di negara-negara
subtropik dan Asia Tropik (Bailey, 1963). Gerbera termasuk dalam family
Compositae, tanaman ini juga terkenal dengan nama lain Transvaal daisy (Bird,
1994). Gerbera jamesonii merupakan spesies yang paling terkenal dari 40 spesies
yang ada dalam genus gerbera. Penelitian ini menggunakan tanaman gerbera
(Gerbera jamesonii) varietas Red Ruby. Karakteristik dari varietas ini memiliki
helai mahkota bunga yang tersusun selapis dan berwarna tunggal yaitu merah
(Gambar 1).

Gambar 1. Tanaman Gerbera var. Red Ruby
Daun-daun gerbera muncul pada dasar tanaman dan bertumpuk
membentuk roset, tangkai daun bulat, dan daunnya bertepi rata kadang-kadang
berlekuk atau berbelah (Bailey, 1963). Gerbera mempunyai bunga majemuk yang
berbentuk soliter dengan satu atau dua baris petal yang menyolok. Petal bagian
dalam sangat pendek dan kadang-kadang berbentuk tabung dan mempunyai
kelopak tereduksi berbentuk bulu (Bailey, 1963). Tangkai bunga muncul diantara
kumpulan daun dengan panjang antara 25-40 cm (Auman, 1980) dan diameter
bunga berkisar dari 5-13 cm (Holstead, 1985). Warna bunga gerbera beraneka
ragam yaitu putih, kuning, oranye merah muda, merah, scarlet (Mattjik, 2010).

6
Keragaman bentuk bunga dilihat dari struktur helai mahkota bunganya
dikenal empat jenis gerbera yang telah dibudidayakan di Indonesia yaitu :
1. Gerbera bunga selapis : helai mahkota bunga tersusun selapis dan
umumnya berwarna tunggal (merah, kuning, dan merah jambu).
2. Gerbera bunga dua lapis : helai mahkota tersusun bervariasi lebih dari
satu lapis dan warnanya lebih dari satu macam. Contohnya yaitu
Gerbera jamesonii Fantasi Double Purple yang berwarna ungu cerah.
3. Gerbera berbunga tiga lapis : helai mahkota bunga tersusun tiga lapis
dan warnanya lebih dari dua macam. Contoh dari bunga jenis ini
adalah Gerbera jamesonii Fantasi Triple Red yang bunganya berwarna
dominan merah.
4. Jenis gerbera yang dihasilkan oleh Holand Asia Flori Net di Belanda,
dengan ukuran yang lebih besar dari ketiga jenis diatas. Varietas yang
telah dibudidayakan adalah Gerbera Yustika (pink merah), Orange
jaffa (oranye cerah), Ventury (oranye tua).
Bunga gerbera memiliki banyak varietas dan secara umum varietas bunga Gerbera
yang dijual di pasaran dibedakan menjadi tiga macam yaitu Gerbera mini, Gerbera
spider, dan Gerbera standar.
Tanaman gerbera dapat diperbanyak dengan biji, pemisahan rhizome
(Auman, 1980) dan dapat diperbanyak dengan metode

kultur jaringan

(Van Rijssen, 1988). Perbanyakan dengan biji menghasilkan tanaman yang tidak
seragam dan membutuhkan satu tahun untuk berbunga, sedangkan tanaman yang
diperbanyak dengan pemisahan anakan akan berbunga 4 bulan setelah tanam
(Auman, 1980).
Pemanenan bunga gerbera dilakukan pada saat bunga sudah mekar
sempurna. Bunga dipanen pada saat petal bagian luar telah mekar penuh atau pada
saat dua baris benang sarinya telah matang tetapi sebelum bunga utuh belum
matang dan polen belum tersebar. Pemanenan bunga untuk tanaman pot atau
bunga potong dapat dilakukan pada waktu satu atau dua bunga telah membuka
penuh dan polennya dapat dilihat (Mattjik, 2010). Batang menunjukkan efek
geotropik negatif jika ditempatkan pada posisi horizontal (Boodley, 1998). Bunga
yang telah dipanen dapat bertahan di jambangan sekitar 2-3 minggu. Masa segar

7
setelah dipanen antara 3-8 hari, tergantung varietas dan kondisi lingkungan
(Holstead, 1985).
Bunga yang bagus adalah bunga yang memiliki rumpun petal yang banyak
dan menyatu. Bunga potong yang khusus digunakan untuk keperluan pajangan
dalam vas (jambangan) bunga, sebelum atau sesudah dirangkai sebaiknya bagian
dasar tangkai bunga dipotong lagi kurang lebih 2 cm secara miring agar tetap
segar.
Secara umum, bunga yang termasuk dalam mutu I adalah bunga yang
memiliki kriteria antara lain :
1. Bunga bagus dan normal (bebas dari serangan hama dan penyakit).
2. Bunga mekar dan optimal (untuk Gerbera mekar tiga perempat atau
mekar penuh).
3. Mempunyai tangkai bunga yang besar, lurus, dan tegak.
4. Tangkai bunga panjang (untuk Gerbera minimal 40 cm).
5. Keadaan daunnya hijau segar, bersih, dan normal.
Bunga yang dikategorikan dalam mutu II, bunga harus bagus dan normal, tapi
batang sedikit lebih pendek dari mutu I, terserang hama atau penyakit tapi tidak
sampai menimbulkan kerusakan yang berarti pada kualitas bunga (Rismunandar,
1991).

Syarat Tumbuh
Gerbera membutuhkan suhu sekitar 24˚ C untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (Mattjik, 2010). Suhu yang terlalu tinggi dengan
intensitas cahaya yang rendah dapat menyebabkan kualitas yang rendah dan
memperpendek vase life (Holstead, 1985). Tetapi bila intensitas cahaya yang
terlalu

tinggi

tanaman perlu dinaungi

(Van

Rijssen, 1988).

Menurut

Auman (1980), beberapa naungan menghasilkan tangkai yang lebih panjang dan
lebih sesuai dengan keinginan konsumen.
Gerbera memerlukan kelembaban udara yang sesuai pada masa
pertumbuhannya. Tanaman gerbera yang baru dipindahkan memerlukan
kelembaban sebesar 80-90% sedangkan kelembaban udara yang optimum bagi
pertumbuhannya adalah 80-85% (Van Rijssen, 1988). Tanaman gerbera

8
membutuhkan air yang cukup tinggi tetapi tidak berlebihan. Pemberian air yang
sedikit tetapi sering lebih baik daripada pemberian sekali dalam jumlah banyak
(Van Rijssen, 1988).
Prinsipnya gerbera dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah yang
mempunyai struktur dan aerasi yang baik serta ketersediaan air yang
konstan (Van Rijssen, 1988). Menurut Boodley (1998), gerbera lebih baik
ditanam di tanah lempung berpasir dengan pH 6-6,5. Media yang akan digunakan
sebaiknya diuji terlebih dahulu kandungan nutrisinya.
Dufault et al (1990) dalam jurnal Horticultural Science seperti dikutip
dalam Mattjik (2010) mengungkapkan gerbera ditanam pada jarak tanam
33x33 cm atau 38x38 cm untuk bunga potong dan jika ditanam di pot ukurannya
28x28 cm atau 36x36 cm. Gerbera yang ditanam menggunakan bedengan
mempunyai keuntungan yaitu menghasilkan aerasi yang baik, memudahkan kerja
dan kelebihan air mudah terbuang sehingga terhindar dari serangan jamur
(Van Rijssen, 1988).

Kegunaan Bunga Potong
Bunga potong adalah bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian
bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia, mulai dari kelahiran,
pernikahan, sampai kematian. Bunga potong diproduksi dari dalam rumah kaca,
ruang tertutup, serta lahan terbuka dimana hasil yang diperoleh ada yang sama
namun ada juga yang berbeda. Rumah kaca memproduksi bunga potong mawar,
krisan, anyelir, anggrek, dan snapdragon. Ruang tertutup memproduksi bunga
potong aster dan krisan. Lahan terbuka dihasilkan aster, krisan, gladiol, dan
gerbera.
Bunga potong disamping memiliki nilai keindahan yang dapat dinikmati,
juga mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Syarat-syarat bunga yang
berkualitas baik yaitu (Rismunandar, 1991) :
1. Berwarna indah, bersih dan mulus, tidak bernoda dan baunya tidak terlalu
menyengat.
2. Mempunyai daya tahan yang lama setelah dipotong.
3. Tangkai bunga cukup panjang dan kuat.

9
4. Tidak mudah rusak dalam proses pengepakan.
5. Dihasilkan oleh tanaman yang subur, mudah berbunga, dan tanpa
mengenal musim.
Kualitas bunga potong yang baik dan mempunyai nilai jual yang tinggi dapat
diperoleh dengan melakukan pemotongan bunga pada waktu yang tepat. Bunga
yang akan dipanen dilihat terlebih dahulu kondisi fisiknya sebelum maupun saat
pemanenan. Bunga potong gerbera dalam rangkaian bunga lebih sering dijadikan
sebagai bunga pengiring daripada menjadi rangkaian bunga utama.

Pemupukan
Pupuk dalam pertanian modern merupakan hal yang penting untuk
meningkatkan produksi. Foth (1984) mendefinisikan pupuk dalam arti luas adalah
semua bahan yang ditambahkan ke dalam tanah yang menyediakan unsur-unsur
esensial bagi pertumbuhan tanaman. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai hara
yang dibutuhkan tanaman selama pertumbuhannya serta memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan
baik. Pupuk organik telah dianggap sebagai salah satu alternatif masukan produksi
dalam budidaya tanaman, khususnya yang menyangkut pemupukan. Kenaikan
harga pupuk akibat berkurangnya subsidi pemerintah memicu penggunaan pupuk
organik lebih intensif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik.
Pada dasarnya pupuk organik berbeda dengan pupuk anorganik, seperti
Urea, SP 36, atau MOP sehingga dalam aplikasinya tidak dapat menggantikan
seluruh hara yang dibutuhkan tanaman. Produk tersebut memiliki bahan aktif
yang mampu menghasilkan senyawa yang berperan dalam proses pelarutan hara
dalam tanah. Fungsi senyawa tersebut yaitu membantu penyediaan hara dari udara
dan mematahkan ikatan-ikatan yang menyebabkan unsur hara tertentu tidak
tersedia bagi tanaman. Penyediaan unsur hara bagi tanaman akan meningkat
melalui mekanisme tersebut (Wachjar et al, 2006).
Penambahan pupuk organik ke tanaman memiliki beberapa keuntungan.
Menurut Hadisuwito (2007), keunggulan penambahan pupuk organik adalah
pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap tetapi
jumlahnya sedikit, dapat memperbaiki struktur tanah daya simpan air yang tinggi.

10
Beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan penyakit.
Keunggulan lainnya adalah meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang
menguntungkan dan memiliki residual effect yang positif, sehingga tanaman yang
ditanam pada musim berikutnya tetap bagus pertumbuhan dan produktivitasnya.
Pemupukan gerbera pada waktu tanam yang telah dilakukan di pembibitan
Cipanas, Cianjur adalah 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl setiap m2.
Pemupukan sebagai pemeliharaan dilakukan setiap bulan dengan memberikan
45 gram ZA, 7,5 gram TSP, 20 gram KNO3, dan 7 gram MgSO4 untuk setiap m2
(Mattjik, 2010).

Pupuk Organik
Aminah (2003) mengungkapkan bahwa pupuk organik mampu menahan
erosi, kemampuan tanah untuk mengikat air tinggi, menciptakan kondisi yang
sesuai untuk mikroba tanah. Gerbera menyukai tanah yang kaya akan bahan
organik (Bird, 1994). Bahan organik merupakan sistem kompleks yang dinamis
yang berasal dari sisa tanaman dan hewan yang terdapat dalam tanah yang terus
menerus megalami perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia,
dan biologi. Berdasarkan sumbernya bahan organik dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa jenis yaitu : (1) pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternak,
(2) pupuk hijau yang berasal dari bagian tanaman yang segar, (3) mulsa yang
berasal

dari

sisa tanaman, (4) latex

yang berasal dari getah

karet

alam, (5) blotong yang berasal dari limbah pabrik dari jenis tanaman
tertentu (Sukartaatmadja, 2001).
Usaha untuk pemenuhan kebutuhan hara tanaman maka dalam penanaman
gerbera ditambahkan pupuk organik. Pupuk organik merupakan hasil-hasil akhir
dari perubahan atau penguraian bagian-bagian atau sisa-sisa tanaman dan hewan
misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, kompos (Sutedjo, 1987). Pupuk kandang
merupakan bahan organik yang dapat memperbaiki sifat fisik tanah karena
penggunaannya akan meningkatkan kadar humus tanah (Sutedjo, 1987).
Disamping mengandung mikro elemen, pupuk kandang juga merupakan pembawa
mikroorganisme menguntungkan bagi kesuburan tanah (Work and Crew dalam
Adiyoga, 1987). Komposisi unsur hara dari berbagai jenis pupuk kandang yang

11
ditunjukkan pada Tabel 2 memperlihatkan bahwa kandungan unsur N, P2O5, dan
K2O tertinggi terdapat pada pukan ayam.
Tabel 2. Komposisi Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Organik
Sumber
Pukan
Sapi
Kerbau
Kambing
Ayam
Babi
Kuda

Kadar
Bahan
N
P2O5
K2O
CaO
Rasio
air
organik
C/N
----------------------------------------- % -------------------------------------80
16.0
0.3
0.2
0.15
0.2
20-25
81
12.7
0.25
0.18
0.17
0.4
25-28
64
31.0
0.7
0.4
0.25
0.4
20-25
57
29.0
1.5
1.3
0.8
4.0
9-11
78
17.0
0.5
0.4
0.4
0.07
19-20
73
22.0
0.5
0.25
0.3
0.2
24

Sumber : Petunjuk Penggunaan Pupuk oleh Lingga (1998)

Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian tanaman
yang didekomposisikan dengan cara dibenamkan ke dalam tanah atau dibiarkan
membusuk. Pupuk hijau digunakan untuk menambah bahan organik dan unsur
hara khususnya nitrogen (Food and Fertilizer Technology Centre, 1995).
Susanto (2002) menyatakan bahwa daya dekomposisi dan kecepatan aktivitas
mikroorganisme pupuk hijau dipengaruhi oleh nisbah C/N dan kadar air bahan.
Nisbah C/N yang terlalu lebar akan mengakibatkan immobilisasi N sehingga tidak
tersedia untuk tanaman, sedangkan apabila nisbah C/N kecil akan terjadi
mineralisasi N. Kadar air bahan berhubungan dengan kelembaban dan tingkat
kelarutan bahan oleh aktivitas mikroorganisme. Kadar air paling sedikit sekitar
25-30% berat kering bahan. Kadar air optimum untuk dekomposisi adalah
50-60%. Kadar air dibawah 20% akan mengakibatkan proses dekomposisi
berhenti.
Kompos merupakan zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan
sampah/serasah tanaman (Sutedjo, 1987). Kandungan unsur hara tidak pernah
tetap tergantung dari bahan yang dikomposkan, cara pengomposan, dan cara
penyimpanannya (Lingga, 1998).

12
Pupuk Kandang Kambing
Kotoran kambing berbentuk khas dibanding pupuk kandang yang lain
karena berbentuk butiran-butiran. Tekstur butiran ini menyebabkan agak sukar
dipecah secara fisik sehingga berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan
penyediaan hara. Nilai rasio C/N pukan kambing umunya masih diatas 30. Pupuk
kandang yang baik harus mempunyai rasio C/N