Kearifan Lokal Komunitas Kuta Dalam Pengelolaan Sumberdaya Air

KEARIFAN LOKAL KOMUNITAS KUTA DALAM
PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR
(Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis,
Provinsi Jawa Barat)

MAHESA JENAR

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kearifan Lokal
Komunitas Kuta dalam Pengelolaan Sumberdaya Air adalah benar karya saya
dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Mahesa Jenar
NIM I34120148

ABSTRAK
MAHESA JENAR. Kearifan Lokal Komunitas Kuta dalam Pengelolaan
Sumberdaya Air. Dibimbing oleh SOERYO ADIWIBOWO.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis kearifan lokal
komunitas Kuta dalam menjaga dan mengelola sumberdaya air; menganalisis
peran pemimpin adat dalam proses ajar kearifan lokal; dan menggali strategi
nafkah rumah tangga. Data dikumpulkan menggunakan kombinasi pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, di komunitas
Kuta berkembang norma perlindungan sumberdaya alam, dan norma kehidupan
sehari-hari. Melalui budaya pamali (tabu, larangan) norma-norma tersebut
mewujud dalam bentuk kearifan lokal perlindungan mata air dan hutan keramat.
Kedua, di mata responden Ketua Adat dipandang sebagai pemimpin yang paling
besar peranannya dalam memelihara kearifan lokal air dibanding Kuncen,

Sesepuh, dan Lurah. Sementara dalam memelihara kearifan lokal hutan. Sesepuh
dan Kuncen dipandang berperan lebih besar dibanding Ketua Adat dan Lurah.
Secara keseluruhan Kuncen dan Sesepuh dipandang berperan lebih besar dalam
memelihara kearifan lokal air dan hutan dibanding Ketua Adat, dan Lurah. Ketiga,
dari berbagai luas penguasaan lahan, pendapatan rumah tangga responden dari
sektor on farm, off farm, dan non farm dapat dikatakan tidak terlampau timpang.
Pendapatan rumah tangga responden dengan luas penguasaan lahan 1 ha rata-rata mencapai Rp 3,3 juta per rumah tangga
per bulan.
Kata kunci: kearifan lokal, proses ajar, pemimpin lokal, sumberdaya air, strategi
nafkah.

ABSTRACT
MAHESA JENAR. Local Wisdom of Kuta Community on Water Resource
Management. Supervised by SOERYO ADIWIBOWO.
The objective of this study is to observe and analyse the local wisdom of Kuta
community in preserving and maintaining water resource; to analyse the role of
adat leaders in transmitting the local wisdom; and to analyse the livelihood
strategy of Kuta’s household. Data are collected through combination of
quantitative and qualitative approach. The results show that, first, two types of
taboo based norms are settled and grew in Kuta community i.e. the local wisdom

for water and forest resource management, and the daily life wisdom. Second,
according to respondents, among four local leaders (Adat leader, Kuncen, Sesepuh,
and Lurah) the Adat leader has greater role in transmitting local wisdom on water
management compare to the others. Meanwhile, Sesepuh and Kuncen has greater
role in transmitting local wisdom on forest management rather than Adat leader
and Lurah. Third, the total household income among 30 respondents from onfarm business (with various land size), off-farm and non-farm sector, are slightly
equals. The average household income with less than one-hectare of land reach

amount of Rp 2 millions per household per month. Meanwhile, the average
household income from respondents with more than one-hectare of land reach
amount of Rp 3.3 millions per household per month.
Key word: local wisdom, learning process, local leader, water resource, livelihood
strategy.

KEARIFAN LOKAL KOMUNITAS KUTA DALAM
PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR
(Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis,
Provinsi Jawa Barat)

MAHESA JENAR


Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kearifan
Lokal Komunitas Kuta dalam Pengelolaan Sumberdaya Air. Selain itu penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari kontribusi dan
dukungan semua pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih

sebesar-besarnya kepada pihak yang terlibat, sebagai berikut:
1. Bapak Dr. Ir. Soeryo Adi Wibowo, MS yang telah membimbing,
mendukung dan memberikan inspirasi yang luar biasa dalam penyusunan
skripsi.
2. Bapak Prof. Dr. Drs. Endriatmo Soetarto, MA dan Dr. Hamzah, M.Si selaku
dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran dalam penyelesaian
skripsi.
3. Ayahanda Aidi Yusup dan Ibunda Imas serta yang telah memberikan
dukungan dan doa yang tak terbatas kepada penulis hingga mampu
menjalani banyak hal sampai tahapan ini.
4. Dikti dan Kemendikbud yang telah memberikan beasiswa Bidik Misi
sebagai penunjang perkuliahan serta Direktorat Kemahasiswaan Institut
Pertanian Bogor yang telah membantu proses kelancaran.
5. Rekan-rekan satu bimbingan, serta KPM angkatan 49 yang telah
memberikan kebersamaan dan kesan mendalam selama menjalani
pembelajaran di Departemen SKPM.
6. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi,
dukungan, dan doa kepada penulis selama ini.
Penulis berharap kajian ini mampu memberikan manfaat dan sumbangsih
terhadap khazanah ilmu pengetahuan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Agustus 2016
Mahesa Jenar

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR

xi

DAFTAR LAMPIRAN

xi

PENDAHULUAN
Latar Belakang


1
1

Masalah Penelitian

2

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

TINJAUAN PUSTAKA
Kearifan Lokal

5
5


Masyarakat Adat, Masyarakat Hukum Adat dan Norma Aturan Adat

6

Kepemimpinan Adat

7

Peran Pemimpin
Pengelolaan Sumberdaya Air dan Hutan

8
8

Proses Ajar

10

Strategi Nafkah


11

Pembagian Kerja

13

Kerangka Pemikiran

15

Hipotesis Penelitian

16

Definisi Operasional

17

PENDEKATAN LAPANG

Metode Penelitian

22
22

Lokasi dan Waktu Penelitian

22

Teknik Pengumpulan Data

22

Teknik Penentuan Informan dan Responden

23

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

24


GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Kondisi Geografis

25
25

Kondisi Sosial Ekonomi

25

Kondisi Sarana dan Prasarana

26

RIWAYAT KOMUNITAS, KEPERCAYAAN, DAN UPACARA ADAT
Riwayat Komunitas

29
29

Kepercayaan, Upacara Adat, dan Kesenian

30

Kepercayaan Masyarakat

29

Upacara Adat

30

Kesenian

32

STRATEGI NAFKAH
Status Penguasaan Lahan

36
36

Strategi Nafkah

37

PROSES AJAR, PERAN PEMIMPIN, KEBIJAKAN PEMERINTAH, DAN
PEMBAGIAN KERJA
44
Proses Ajar Kearifan Lokal
44
Kebijakan Pemerintah

46

Peran Pemimpin

47

Pembagian kerja

52

KEARIFAN LOKAL DAN NORMA
Norma dalam Kehidupan Sehari-hari

56
56

Kearifan Lokal dalam Perlindungan Mata Air dan Hutan Keramat

58

Mata Air

60

Daerah Resapan Air

61

Kearifan Lokal dalam Pembangunan Rumah

65

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan

70
70

Saran

71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

73
77
92

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Metode Pengumpulan data
Hasil tes validity dan reliability
Luas tanah Dusun Kuta menurut penggunaannya
Penduduk Dusun Kuta menurut mata pencaharian
Tingkat pendidikan di Dusun Kuta tahun 2016
Jumlah dan presentase menurut golongan kepemilikan luas tanah yang
dikuasai
Strategi nafkah masyarakat Kuta
Jumlah dan presentase menurut golongan pendapatan dari sektor on
farm
Jumlah dan presentase menurut golongan pendapatan dari sektor non
farm
Jumlah dan presentase menurut golongan pendapatan dari sektor off
farm
Jumlah dan presentase menurut golongan pendapatan dari seluruh
sektor
Jumlah pola nafkah responden menurut golongan kepemilikan luas
tanah yang dikuasai
Jumlah dan presentase rata-rata pendapatan responden menurut
golongan kepemilikan luas tanah yang dikuasai
Jumlah dan persentase tingkat pengetahuan warga tentang kearifan
lokal secara keseluruhan
Jumlah dan persentase tingkat pengetahuan warga tentang kearifan
lokal dalam pengeloaan sumberdaya air
Daftar nama kuncen yang pernah menjabat
Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin
secara keseluruhan
Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin
secara keseluruhan
Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin
dalam sumberdaya air
Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin
dalam sumberdaya air
Jumlah dan presentase responden menurut tipe dan peran pemimpin
dalam sumberdaya hutan
Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin
dalam sumberdaya hutan
Norma dalam kehidupan sehari-hari
Norma utama dalam pengelolaan sumberdaya air dan hutan
Jumlah dan presentase menurut narasumber yang memanfaatkan
sumber mata air
Kriteria Rumah Adat Kampung Kuta

22
23
25
25
26
36
38
39
40
40
40
41
41
45
45
49
49
49
50
50
50
51
57
57
60
66

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar 2 Sesaji pada saat upacara adat Babarit (Dokumentasi pribadi)
Gambar 3 Larangan jika ingin memasuki Leuweung Gede
Gambar 4 Struktur pemerintahan formal Dusun Kuta (Adeng et al. 2014)
Gambar 5 Struktur kepemimpinan informal di Kampung Kuta (Adeng et al.
2014)
Gambar 6 Mata Air Ciasihan (dokumentasi pribadi)
Gambar 7 Rumah Adat Komunitas Kuta (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 8 Denah rumah Komunitas Kuta (Dokumentasi Pribadi)

15
31
44
47
47
61
65
66

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Denah Lokasi Penelitian

73

Lampiran 2 Pelaksanaan Penelitian Tahun 2016

74

Lampiran 3 Format Kerangka Sampling

75

Lampiran 4 Kuisioner Penelitian

77

Lampiran 5 Panduan Pertanyaan

87

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian

88