POLA KEMITRAAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN PANDERMAN GUNA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN YANG BERKELANJUTAN

POLA KEMITRAAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN MASYARAKAT
DALAM PENGELOLAAN HUTAN PANDERMAN GUNA MEWUJUDKAN
PEMBANGUNAN KEHUTANAN YANG BERKELANJUTAN
Oleh: ALFANDI ( 02230029 )
Government Science
Dibuat: 2008-04-30 , dengan 2 file(s).

Keywords: POLA KEMITRAAN PEMERINTAH KOTA, PENGELOLAAN HUTAN,
PEMBANGUNAN
Hutan sebagai salah satu modal utama dalam pembangunan nasional memiliki kegunaan yang
nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik itu kegunaan ekologi, sosial
budaya maupun ekonomi. Untuk itu hutan harus dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Akan tetapi
realitas selama ini menunjukkan bahwa kondisi hutan di Indonesia pada umumnya termasuk
kondisi hutan Panderman di Kota Batu mengalami kerusakan yang cukup parah. Penebangan
liar, penjarahan hasil hutan, illegal logging, kebakaran hutan dan salah kelola merupakan faktorfaktor penyebab terjadinya kerusakan hutan. Sehingga konkrit diperlukan upaya efektif dan
alternatif solusi untuk mewujudkan pembangunan kehutanan yang berkelanjutan dan
berkeadilan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan mengenai pelaksanaan kerjasama
kemitraan antara Pemerintah Kota Batu dan Masyarakat dalam pengelolaan Hutan Panderman
serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kerjasama kemitraan. Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data dalam
penelitian meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan menggunakan teknik
pengumpulan data wawancara, observasi dan studi pustaka. Adapun teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis deskriptif – kualitatif.
Pengelolaan Hutan Panderman yang selama ini diaktualisasikan oleh Dinas Kehutanan Kota
Batu masih belum menciptakan suatau pembangunan kehutanan yang berkelanjutan dan
berkeadilan, hal ini dibuktikan dengan masih sering terjadinya masalah-malah seperti pencurian
kayu (illegal logging), kebakaran hutan dan masih minimnya partisipasi stake holder khususnya
masyarakat. Sehingga konkrit diperlukan upaya atau alternative pola pengelolaan untuk
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Salah satu upaya untuk
mewujudkan itu adalah melalui pelaksanaan kerjasama kemitraan antara pemerintah dan
masyarakat setempat dalam pengelolaan hutan Panderman. Bentuk-bentuk kerjasama kemitraan
antara Pemerintah Kota Batu dan Masyarakat dalam pengelolaan Hutan Panderman meliputi
kegiatan dalam bidang perlindungan kawasan hutan panderman, kegiatan dalam biddang
pengamanan kawasan hutan panderman, kegiatan dalam bidang pemanfaatan kawasan hutan
panderman, kegiatan dalam bidang penegakan hukum, kegiatan dalam bidang pembinaan
masyarakat di sekitar kawasan hutan panderman.
Dalam pelaksanaan kerjasama kemitraan ditemui beberapa kendala diantaranya minimnya dana
pengelolaan, minimnya partisipasi stake holder dan aparat penegak hukum, serta belum adanya
aturan hukum mengenai pelaksanaan kerjasama kemitraan.

Diharapkan dengan adanya penelitian Pemerintah Kota Batu dapat segera merumuskan aturan
yang tegas dan jelas yang dapat menjadi medan orientasi sentral dalam pelaksanaan kerjasama
kemitraan kehutanan antara pemerintah kota batu dengan masyarakat setempat, serta terus

berupaya menegakan hukum dalam bidang kehutanan dengan menindak pihak-pihak yang
mengeksploitasi hutan secara tidak bertanggung-jawab.
Forest as one of the major capitals in national development has a real use for life and livelihood
of Indonesian people, both in ecological, social-cultural and economical uses. Therefore, forest
must be managed, protected, and used continuously for Indonesian people welfare. Yet, the
present reality shows that forests condition in Indonesia includes Panderman Forest in Batu City,
generally experience bad enough damage. Illegal logging, forest product plundering, forest burn
and wrong management are causal factors of forest damage. So that, it concretely need effective
effort and alternative solution to realize the continued and faired forest developmental.
The purpose of this research is to know and to describe about the cooperation between Batu
Government and local resident in managing Panderman forest and also its constraint in conduct
cooperation. This research is descriptive research by using qualitative approach. Type of data in
this research includes primary and secondary data, which are obtained by using data collecting
technique of interview, observation and literature study. While, its data analysis technique is
descriptive-qualitative research.
Panderman forest management actualized during this time by Forestry Department of Batu City

is still not creating the continued and faired forest development yet. It is proved by the frequent
events happen such as, illegal logging, forest burn and the minimum participation of stakeholder
especially local resident. So that, it concretely need effective effort and alternative solution to
realize the continued and faired forest developmental. One of the efforts to realize it is through
cooperation implementation between regional government and its local residents in managing
Panderman forest. The forms of the cooperation between Batu Government and local residents in
managing Panderman forest are some activities in protection, security, utilization, and law
maintenance fields in Panderman forest area, and also activity in educating people around
Panderman forest area.
Those efforts are deal with some constraints. They are the minimum fund to manage, the
minimum participation of stakeholder and law maintain apparatus, and there is no explicit law
concerning to cooperation implementation.
It is expected that it is formulated immediately the explicit and clear regulation, which can be
used as central orientation arena, in implementing forestry cooperation between Batu
Government and local residents, and also keep try to maintaining law of forestry field by
punishing parties that exploit forest in irresponsible way.