Karakter Warna Asosiasi Warna

12 a. Primer, warna primer terdiri atas warna merah, biru dan kuning. Disebut primer karena tidak dapat dari campuran diperoleh dari campuran warna-warna lainnya. b. Sekunder, warna sekunder diperoleh dengan mencampur 2 warna primer yaitu: kuning dengan merah menghasilkan oranye, kuning dengan biru menghasikan warna hijau, biru dengan merah menghasikan ungu. c. Tersier, warna tersier diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna disebelah lingkarannya, kuning dengan oranye menghasilkan kuning oranye, merah dengan oranye menghasilkan merah oranye, kuning dengan hijau mengasilkan kuning hijau, biru dengan hijau menghasilkan biru hijau, biru dengan ungu menghasilkan biru ungu, merah dan ungu menghasilkan merah ungu.

2.2.4.1 Karakter Warna

Seperti manusia, warna juga memiliki karakter dan kepribadian menjadikannya unik dan berbeda dengan lainnya. a. Karakter Tenang Calm, terdiri dari warna lembut dan elegan, menciptakan suasana sejuk, dingin, menenangkan dan mengundang, membantu menyeimbangkan emosi dan menghilangkan stress. Warna yang termasuk golongan ini adalah: biru muda, biru pucat, biru laut,ungulila, hijau daun, hijau muda, hijau pupus. b. Karakter Hangat Warm, terdiri dari warna-warna naturalhangat yang mampu menghadirkan suasana yang hidup, hangat, nyaman, dan mengundang, memberi Universitas Sumatera Utara 13 sentuhan dramatis atau kesan etnik kontemporer. Menimbulkan rasa akrab, hangat, tentram, dan nyaman. Warna yang masuk golongan ini adalah: Merah, coklat, oranye, emas metalik. c. Karakter Segar Fresh, terdiri dari warna segar yang ceria dan berjiwa muda, banyak mengambil inspirasi dari alam, Bersemangat dan penuh vitalitas. Warna yang termasuk golongan ini adalah: kunig muda, kuning lemon, hijau daun, hijau apel, biru laut merah cerah, pink mudapastel. d. Karakter Berani Vibrant, terdiri dari warna-warna cerah yang tegas, kontras dan berani. Menimbulkan kesan modern, kontemporer, ekspresif, dan menciptakan efek dramatis. Warna yang termasuk golongan ini adalah: kuning menyala, hijau tua, biru tua kehijauan, biru menyala, biru gelap pekat, merah cerah, oranye menyala, pink tua, hitam dan putih.

2.2.4.2 Asosiasi Warna

Merah dapat membangkitkan energi, hangat komunikatif, aktif, optimis, antusiasi dan bersemangat, memberi kesan sensual dan mewah, menigkatkan aliran darah dalam tubuh, dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah bisa merangsang kemarahan dan agresivitas. Sejuk, tentram hening dan damai, memberikan kenyamanan dan perlindungan. Warna ini juga diasosiasikan dengan kesan etnik, antik, country-style. Warna biru yang kuat bisa merangsang kemampuan intutif dan memudahkan meditasi. Tapi berhati-hatilah, karena terlalu banyak biru bisa menimbulkan kelesuan. Universitas Sumatera Utara 14 Ungu dekat dengan suasana spiritual yang magis, mistsi dan misterius, dan mampu menarik perhatian. Oleh karena itu, ungu banyak digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminim, antik yang juga anggun, dan hangat. Ungu yang gelap dapat melancarkan kekuatan, bisa menambah kekuatan intuisi, fantasi dan imajinasi, kreatif, sensitif, memberi inspirasi, dan obsesif. Coklat merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi dan stabil, menghadirkan kenyamanan, memberikan kesan anggun dan elegan. Dengan memberi keyakinan dan rasa aman, coklat merupakan warna yang akrab dan menenangkan, bisa mendorong komitmen, namun bisa menjadi berat dan kaku bila terlalu banyak. Putih melambangkan kemurnian dari kepolosan, memberikan perlindungan, ketentraman, nyaman, dan memudahkan refleksi. Namun terlalu banyak putih bisa menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku, dan terisolir. Hitam adalah warna yang kuat dan penuh percaya diri, penuh perlindungan, maskulin, elegan, mewah dan dramatis, juga menimbulkan rasa tertekan. Abu-abu termasuk warna netral yang dapat menciptakan serius, juga menentramkan dan menimbulkan perasaan damai. Kesan lain adalah independen dan stabil, menciptakan keheningan dan kesan luas. Abu-abu juga berkesan dingin, kaku, dan tidak komunikatif. Universitas Sumatera Utara 15

2.2.5 Shape Bentuk