Uji Akurasi Hasil Klasifikasi Habitat Perairan Dangkal

57 4.3 Penilaian Akurasi Data 4.3.1 Koreksi Posisi Koreksi posisi E dilakukan pada 122 titik pengamatan yang tersebar di gosong Karang Congkak dan Karang Lebar bertujuan untuk menambah keakuratan posisi. Penelitian ini diperoleh nilai ∆E dari perhitungan dalam satu hari, tidak semua posisi terkoreksi dikarenakan adanya gangguan teknis seperti GPS mati. Hasil koreksi posisi diperoleh nilai ∆E berkisar antara 0.4 – 6.7m, berarti bahwa keakurasian pengukuran posisi meningkat walaupun belum maksimum seperti memakai Differential GPS. Hal ini tentunya mendekati resolusi spasial citra satelit Quickbird 2.44m x 2.44m. Kesalahan posisi untuk banyak penggunaan GPS umumnya merupakan hal yang tidak dapat diterima, apalagi jika nilainya mencapai 30-100m seperti dinyatakan Green et al. 2000. Berdasarkan pendekatan beda fase 5 detik yang diset untuk mengukur kesalahan yang sering terjadi dan pada waktu yang sama dari informasi spasial yang dikumpulkan adalah sangat memungkinkan untuk mengkoreksi banyak ketidakakuratan. Teknik ini masih cukup baik jika dibandingkan dengan Green et al. 2000 yang mengatur GPS referensi sedetik untuk mengkoreksi GPS stationer hingga memiliki akurasi yang sangat tinggi jika akurasi posisi 2-3m dihasilkan, maka memerlukan akurasi 0.5m. GPS receiver mengumpulkan data lapang dalam penelitian ini, akurasinya menjadi sangat penting khususnya pengumpulan data menggunakan citra resolusi tinggi seperti Quickbird. Hal ini menjadi penting artinya tidak hanya dalam penelitian ini, tetapi ditegaskan pula oleh Serr et el. 2006 bahwa GPS receiver dengan akurasi 2-5m seperti Trimble GeoExplorer II tidak dapat mengumpulkan data yang meregistrasi 2-4m pixel yang benar dari citra Quickbird. Perhitungan GPS receiver 5 detik ini sudah memadai sebagaimana Kechine et al. 2003 menguji secara kinematik 7-8 detik dan lebih dari 99 pada koreksi global dengan interval 1 detik.

4.3.2 Uji Akurasi Hasil Klasifikasi Habitat Perairan Dangkal

Uji akurasi tematik klasifikasi perairan dangkal area gusung Karang lebar dan Karang Congkak menunjukkan perbedaan yang tidak berarti dari masing- masing klasifikasi algoritma ANN-BP Gambar 4-16 dan ANN-AdaBoost Gambar 4-17 setelah ditumpangsusunkan dengan menggunakan data GPS hasil koreksi. Akurasi keseluruhan dari hasil uji akurasi tematik tersebut disajikan 58 secara lengkap disajikan untuk klasifikasi algoritma ANN-BP Tabel 4-4 dan ANN-AdaBoost Tabel 4-5 berikut: Gambar 4-16 Lokasi kajian uji akurasi tematik klasifikasi algoritma ANN-BP Tabel 4-4 Uji akurasi klasifikasi habitat perairan dangkal algoritma ANN-BP 1 2 3 4 5 6 Karang Hidup karang mati Pasir Lamun pasir mix karang pasir mix lamun total baris 1 Karang Hidup 17 17 2 karang mati 5 30 1 1 37 3 Pasir 19 3 1 23 4 Lamun 2 1 9 12 5 pasir campur karang 5 16 21 6 pasir campur lamun 2 10 12 total kolom 24 32 20 18 17 11 122 Keterangan : Total benar = 101, Total sampel= 122, Total akurasi = 101122100 = 82.79 producer accuracy user accuracy Lapangan akurasi Citra akurasi 1 1724 = 70.83 1 1717= 100.00 2 3032= 93.75 2 3037= 81.08 3 1920= 95.00 3 1923= 82.61 4 918 = 50.00 4 912= 75.00 5 1617 = 94.12 5 1621= 76.19 6 1011 = 90.91 6 1012= 83.33 Citra training Lapangan [Type a quote from the document or the summary of an interesting point. You can position the text box anywhere in the document. Use the Text Box Tools tab to change the formatting of the pull quote text box.] 59 Gambar 4-17 Lokasi kajian uji akurasi tematik klasifikasi algoritma ANN- AdaBoost Tabel 4-5 Uji akurasi klasifikasi habitat perairan dangkal Algoritma ANN- AdaBoost 1 2 3 4 5 6 Karang Hidup karang mati Pasir Lamun pasir mix karang pasir mix lamun Total baris 1 Karang Hidup 17 17 2 karang mati 5 30 1 1 37 3 Pasir 19 3 1 23 4 Lamun 2 1 9 12 5 pasir campur karang 4 17 21 6 pasir campur lamun 2 10 12 total kolom 24 32 20 17 18 11 122 Keterangan : Total benar = 102, Total sampel= 122, Total akurasi = 102122100 = 83.61 producer accuracy user accuracy Lapangan akurasi Citra akurasi 1 1724 = 70.83 1 1717= 100.00 2 3032= 93.75 2 3037= 81.08 3 1920= 95.00 3 1923= 82.61 4 917 = 52.94 4 912= 75.00 5 1718 = 94.44 5 1721= 80.95 6 1011 = 90.91 6 1012= 83.33 Citra training Lapangan [Type a quote from the document or the summary of an interesting point. You can position the text box anywhere in the document. Use the Text Box Tools tab to change the formatting of the pull quote text box.] 60 Pengembangan uji hasil klasifikasi algoritma ANN-BP menunjukkan 82.79 relatif lebih besar dari klasifikasi algoritma lyzenga Amri, dkk 2010 sebesar 79.01 maupun Siregar, dkk 2010 sebesar 79. Hal ini semakin meningkat dengan diterapkannya algoritma ANN-AdaBoost menghasilkan 83,61. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan klasifikasi ini dapat digunakan untuk memetakan habitat dasar perairan gusung karang lebar dan karang congkak Kepulauan Seribu. Hasil perhitungan akurasi untuk producer dan user memperlihatkan bahwa semua jenis penutupan dasar perairan terwakili dengan baik. Fakta ini menunjukkan bahwa skenario uji akurasi telah memadai untuk mencakup keseluruhan skema kelas penutupan lahan yang dihasilkan dari hasil transformasi citra transformasi. Faktor lain yang turut mempengaruhi tingkat akurasi adalah terjadinya selisih posisi antara citra dan GPS. Terkait dengan proses transformasi sistem koordinat citra ke sistem koordinat GPS diperoleh root mean square error untuk posisi adalah 0,57m. Hal ini sudah cukup memadai bagi resolusi spasial citra Quickbird. Keseluruhan hasil uji akurasi habitat terumbu karang diatas menunjukkan bahwa metode klasifikasi ANN supervised masih memiliki tingkat akurasi relatif baik, jika diperbandingkan dengan hasil penilaian akurasi penelitian De Mazieres 2008, hasil yang sama diperoleh dari hasil penelitian Green et al. 2000 menggunakan data satelit Landsat bahwa klasifikasi unsupervised menghasilkan peta habitat karang dengan overall accuracy rendah 50 dibandingkan 70 menggunakan klasifikasi supervised. Demikian pula halnya klasifikasi unsupervised yang mengembangkan algoritma ISODATA untuk memetakan habitat bentik perairan tropik diperoleh overall accuracy 81 Mishra et al. 2006. Hasil klasifikasi habitat perairan dangkal dari pengembangan metode klasifikasi ANN di atas menunjukkan tingkat akurasi masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian Siregar dkk 2010 dari hasil uji akurasi kondisi ekosistem dasar perairan difokuskan kajian di tubir dan area luar dilakukan deliniasi, terhadap 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk. Uji akurasi kondisi terumbu sangat baik dan baik dijadikan satu kelas, sedangkan kondisi buruk dan sangat buruk dijadikan satu kelas. Hal ini dilakukan, karena menginterpretasikan data cukup sulit. Uji akurasi dilakukan di Karang Lebar diperoleh total akurasi 41.67 . 61 Gambar 4-18 Kajian akurasi kondisi ekosistem terumbu karang Karang Lebar Siregar dkk. 2010 Tabel 4-8 Uji akurasi klasifikasi ekosistem terumbu karang Siregar dkk. 2010 1 2 3 4 5 Total baris Sangat baik Baik Sedang Buruk Sangat buruk 1 Sangat baik 1 2 3 2 Baik 12 4 10 10 7 43 3 Sedang 3 1 4 4 Buruk 1 2 4 3 10 5 Sangat buruk Total kolom 13 5 15 16 11 60 Keterangan: Total benar = 25, Total sampel = 60, Total akurasi = 2560100 = 41.67 Uji akurasi klasifikasi kondisi ekosistem terumbu karang meliputi skema kategori kelas terumbu karang buruk, sedang dan baik hasil penelitian ini relatif lebih rendah, jika dibanding dengan perolehan akurasi penelitian Benfield et al. 2007, khususnya penggunaan Quickbird di kepulauan Las Perlas dari perbandingan berbagai metode klasifikasi citra. Citra training Lapangan [Type a quote from the document or the summary of an interesting point. You can position the text box anywhere in the document. Use the Text Box Tools tab to change the formatting of the pull quote text box.] 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan