18
untuk mengetahui apakah suatu kegiatan telah teerlaksana sesuai dengan tujuan yang telah diteetapkan atau belum.
Pada Evaluasi Program Remedial Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Di Sekolah Menegah Pertama Negeri Di Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten
Banyuasin akan dilihat atau dinilai dengan menggunakan penilaian pada tahap proses atau disebut dengan evaluasi formatif monitoring, juga pada tahap akhir
disebut dengan evaluasi sumatif output.
2. Kegiatan Pembelajaran
Pendidikan merupakan pondasi negara. Pada umumnya, negara-negara didunia memperhatikan pendidikan negerinya dengan berbagai kebijakan, baik
dalam hal membentuk undang-undang, menyediakan prasarana dan sarana, hingga pengaturan sistem pendidikan dalam pelaksanaan pendidikan di dalam negerinya.
Namun seperti halnya di Indonesia, pendidikan mengalami hambatan yang serius terutama dalam kesediaan prasarana dan sarana pendukung kegiatan belajar
mengajar. Karena hal ini membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan sarana dukung pendidikan yang
kondusif. Kegiatan belajar-mengajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dilepaskan dari sebuah pendidikan. Keduanya merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidiknya. Kegiatan belajar dapat juga
diartikan sebagai proses pembelajaran. Pembelajaran proses interaksi peserta
19
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1.
Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. Pembelajaran merupakan
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Manusiawi terlibat dalam sistem pengajaran, terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya.
Dalam proses pembelajaran diperlukan faktor pendukung lain, yaitu faktor lingkungan dan sejumlah faktor yang memang direncanakan untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan yang dikehendaki, diantaranya kurikulum dan sarana perangkat yang lain.
3. Mutu Pendidikan
Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan Arcaro,1999:21. Mutu atau kualitas adalah gambaran dan
karakteristik menyeluruh dari barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat Rohiat, 2009:52.
Mutu memiliki peranan yang sangat menentukan dalam hubungan antara pemberi layanan dan penerima layanan. Sama halnya dengan dengan mutu produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan, mutu dalam bidang pendidikan juga penting untuk diperhatikan. Mutu pendidikan berupaya untuk memberikan kemudahan
akses, keadilan dan pemerataan. Selain itu, menurut Sallis mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang
sangat berpengaruh terhadap pencapaian mutu pendidikan, diantaranya sarana dan prasarana, SDM, teknologi dan kepemimpinan.
20
“Ada banyak sumber mutu pendidikan, misalnya sarana gedung yang bagus, guru yang terkemuka, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang ,
spesialisasi atau kejuruan, dorongan orang tua, bisnis dan komunitas lokal, sumberdaya yang melimpah, aplikasi teknologi mutakhir, kepemimpinan
yang baik dan efektif”.
Merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Rohiat sebelumnya, bahwa mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh sejumlah aspek, mulai dari kondisi
awal, masukan input, aktivitas process, manfaat outcome, keluaran output hingga pada dampak impact, pendapat Danim 2006 : 53 tentang aspek-aspek
yang mempengaruhi mutu pendidikan berikut : “Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mengacu pada masukan,
proses, luaran, dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat dari beberapa sis. Pertama, kondisi baik atau tidaknya masukan sumberdaya manusia,
seperti kendala sekolah, guru, staf tata usaha, dan siswa. Kedua, memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material berupa alat peraga, buku-buku,
kurikulum, sarana prasarana sekolah, dan lain-lain. Ketiga, memenuhi atau tidaknya kriteria masukan yang berupa perangkat lunak, seperti peraturan,
organisasi, dan deskripsi kerja. Keempat, mutu masukan yang bersifat harapan dan kebutuhan, seperti visi, motivasi, ketekunan dan cita-cita.
Mutu proses pembelajaran mengandung makna bahwa kemampuan sumberdaya sekolah mentransformasikan multijenis masukan dan situasi
untuk mencapai derajat nilai tambah tertentu bagi peserta didik. Hasil pendidikan dikatakan bermutu jika mampu melahirkan keunggulan
akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran
tertentu”.
4. Pelaksanaan