Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian

Pembuatan selulosa mikrobial dari whey sebagai biosemikonduktor mempunyai suatu nilai tambah dimana dari selulosa mikrobial ini banyak digunakan tidak hanya dalam bidang elektronik, tapi juga dapat di manfaatkan dalam bidang lain misalnya dalam bidang kedokteran proses dialysis ultrafiltrasi, dan industri untuk pembuatan air tawar dari air laut desalinasi air laut.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum penelitian ini adalah memanfaatkan limbah tahu sehingga menghasilkan suatu nilai tambah karena limbah cair tahu whey bagi produsen tahu kebanyakan dibuang dan dapat mencemari lingkungan karena menimbulkan bau yang kurang enak. Tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik selulosa mikrobial nata de soya sebagai semikonduktor dengan melihat kekuatan tarik, resistivitas listrik, bentuk struktur dan tipe semikonduktor berdasarkan lama fermentasi dan penambahan unsur Iodium I 2 .

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

a. Mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap karakteristik selulosa mikrobial antara lain kekuatan tarik tensile strength, resistivitas listrik menggunakan metode Van Der Pouw serta melihat struktur selulosa mikrobial dengan menggunakan alat SEM Scanning Electron Microscop, FTIR Fourier Transform Infra Red, dan XRD X-Ray Difractometer. b. Mengetahui pengaruh penambahan Iodium I 2 pada beberapa taraf konsenterasi terhadap karakteristik semikonduktor sifat resistivitas listrik, bentuk struktur dan type semikonduktor. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hubungan antara bentuk struktur selulosa mikrobial dengan sifat resistivitas listrik sebelum dan sesudah dilakukan doping dengan Iodium I 2 .

1.4 Hipotesis

a. Perbedaan lama fermentasi berpengaruh pada kekuatan tarik, bentuk struktur dan sifat elatisitas suatu selulosa mikrobial nata de soya. b. Perbedaan konsentrasi unsur Iodium berpengaruh terhadap sifat kelistrikan dan sifat mekanik.

1.5 Manfaat Penelitian

Semikonduktor yang sekarang banyak digunakan dalam bentuk semikonduktor anorganik seperti: Boron Nitrid, Diamond, Germanium, Galium Arsenide dan lain-lain. Semikonduktor organik mulai mendapat perhatian dari kalangan peneliti maupun industri seperti: Polipropilen, Polianilin dan lain-lain. Biosemikonduktor adalah material Semikonduktor yang dibuat melalui fermentasi whey dengan menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum dan didoping dengan iodium. Whey merupakan limbah cair yang dibuang dan untuk memberikan nilai tambah serta mengurangi pencemaran lingkungan maka dibuat semikonduktor. Adapun biosemikonduktor yang dibuat ini mempunyai beberapa keunggulan dalam arti sifatnya yang ramah lingkungan yaitu mudah hancur oleh aktivitas mikroba tanah sehingga tidak merusak lingkungan serta bahan baku whey yang tersedia dalam jumlah melimpah.

II. TINJAUAN PUSTAKA