ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

SKRIPSI
Untuk Memehuni Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Oleh
Puji Hariyadi
08610004

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

SKRIPSI

Oleh

Puji Hariyadi
08610004

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
: PUJI HARIYADI
Tempat, Tanggal Lahir
: Ngawi, 13 Juli 1989
Nim
: 08610004
Jurusan/Fakultas
: MANAJEMEN/EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Dengan ini menyatakan dengan sebenar – benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul :
Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat
karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh
gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik
sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini terdapat bukti unsur –
unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan
GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta
diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK
BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, Mei 2013
Yang Menyatakan


Puji Hariyadi
08610004

KATA PENGANTAR
Bismillahhirohmannirohhim
Assalammu’alikum warrohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Allah SWT telah banyak melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi.
Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi
persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Malang.
Usaha penulisan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik dan lancar
tanpa adanya kerja sama dan bantuan dari pihak lain. Dengan itu dalam
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada:
1. Dr. Nazzaruddin Malik. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan arahan
kepada semua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Aniek Rumijati. M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen, yang telah
memberikan pengarahan dan petunjuk kepada mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang.
3. Drs. Warsono, M.M. selaku dosen wali dan dosen pembimbing yang telah
banyak

memberikan

terwujudnya skripsi ini.

bimbingan

dan

petunjuk-petunjuk

sampai

4. Drs. Wiyono, M.M selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan
bimbingan dan masukan sampai terwujudnya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan ilmunya di bangku kuliah.

6. Ayah dan Ibu terima kasih telah memberikan dukungan, semangat, do’a,
dan kasih sayang yang tulus.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang dengan ucapan maaf
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT yang akan membalas semua kebaikan yang penulis terima
selama ini, akhir kata penulis sampaikan semoga senantiasa Istiqomah di atas
jalan-Nya yang lurus serta mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari
sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran atau
petunjuk yang dapat menunjang kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga
penulisan skripsi ini bisa menjadi masukan bagi yang membaca.
Malang, April 2013
Penulis

Puji Hariyadi

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................

i

DAFTAR ISI ................................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
DAFTAR ABSTRAKSI................................................................................

ix

DAFTAR ABSTRACT .................................................................................


x

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang ................................................................................

1

B. Perumusan Masalah .........................................................................

5

C. Pembatasan Masalah .........................................................................

5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................


6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................

7

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ...........................................................

7

B. Tinjauan Teori...................................................................................

7

C. Kerangka Pikir ..................................................................................

21

D. Hipotesis ...........................................................................................


22

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................

23

A. Jenis Penelitian ..................................................................................

23

B. Definisi Operasional Variabel ............................................................

23

C. Data dan Sumber Data .......................................................................

27

1. Data .............................................................................................


27

2. Sumber Data ................................................................................

27

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................

28

E. Teknik Analisis Data .........................................................................

28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................

30

A. Gambaran Umum Perusahaan ...........................................................


30

B. Penyajian Data..................................................................................

36

C. Analisis Data ....................................................................................

37

D. Pembahasan Hasil Analisis Data .......................................................

47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

49

A. Kesimpulan........................................................................................

49

B. Saran .................................................................................................

50

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Halaman
Data Penjualan dan Laba Bersih PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Tahun 2007-2011 ……………………….....
3
Beban Bunga PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode
Tahun 2007-2011…………………………………………..

36

Hutang Jangka Panjang dan Ekuitas PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Periode Tahun 2007-2011………………….

37

Laba Rugi Konsolidasi PT Telekomunikasi Indonesia
Periode Tahun 2007-2011……………………………….....

37

Deviden dan Harga Saham PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk Periode Tahun 2007-2011……………………………..

37

Biaya Utang Sebelum Pajak PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk Periode Tahun 2007-2011………………......................

38

Biaya Utang Setelah Pajak PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk Periode Tahun 2007-2011…………………………......

39

Biaya Modal Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Periode Tahun 2007-2011………………………………….

40

Struktur Modal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode
Tahun 2007-2011...................................................................

40

WACC PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun
2007-2011………………………………………………….

41

Biaya Modal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode
Tahun 2007-2011…………………………………………...

42

NOPAT PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun
2007-2011………………………………………………….

43

EVA PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun
2007-2011………………………………………………….

44

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4,15

Nilai Pasar Ekuitas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Periode Tahun 2007-2011………………………………….

45

Modal Ekuitas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode
Tahun 2007-2011…………………………………………..

46

MVA PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun
2007-2011……………………………………………….....

47

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 ...................................................................................................

21

Gambar 4.1 ...................................................................................................

34

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2006
dan 2007
Lampiran 2 Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2008
dan 2009
Lampiran 3 Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2010
dan 2011
Lampiran 4 Harga Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2007-2011
Lampiran 5 Rasio Keuangan dan Operasi Konsolidasian PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Tahun 2007 – 2011
Lampiran 6 Perhitungan Tingkat Pajak (T) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Tahun 2007 – 2011
Lampiran 7 Perhitungan Rasio Retensi (r) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Tahun 2007 – 2011
Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Deviden (g) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Tahun 2007 – 2011
Lampiran 9 Perhitungan Biaya Pajak PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun
2007 – 2011

Daftar Pustaka

Brealey, Myers dan Marcus. 2006. Dasar – dasar Manajemen Keuangan
Perusahaan. Erlangga. Jakarta.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Erlangga. Jakarta.
Brigham dan Houston. 2006. Fundamentals Of Financial Management (DasarDasar Manajemen Keuangan). Salemba Empat. Jakarta.
Desi Indayani. 2004. Penilaian Kinerja Perusahaan Dengan Metode EVA dan
MVA (Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Public di Bursa
Efek Jakarta)
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Kesatu. CV Alfabeta.
Bandung.
I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik.
Erlangga. Jakarta.
J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham. 1989. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi Kesembilan, Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Tampubolon, Manahan. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management).
Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Bogor.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Ketiga. Bayumedia.
Malang.
Young, S. David and Stephen O’Byrne. 2001. EVA and Value-Based
Management: A pratical Guide to Implementation, Diterjemahkan
oleh Lusy Widjaja. Salemba Empat. Jakarta.
www.telkom.co.id

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial dan hidup bermasyarakat
memerlukan komunikasi atau pertukaran informasi antara yang satu
dengan yang lainnya. Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi
informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi. Telekomunikasi saat ini
menjadi komoditas yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat,
mulai dari lapisan masyarakat menengah ke bawah sampai ke jenjang
menengah atas, telekomunikasi menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa
ditawar lagi dan hampir menjadi kebutuhan primer masyarakat.
Perkembangan

teknologi

yang

cepat

adalah

teknologi

telekomunikasi yang menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi dan
kecanggihannya. Teknologi telekomunikasi telah membuat terjadinya
komunikasi antara satu dengan yang lain baik. Teknologi telekomunikasi
juga semakin banyak dengan semakin banyaknya jenis telekomunikasi
yang disediakan dari mulai telepon tetap dengan pengguna 139,31 juta,
telepon bergerak yang mencapai 169,3 juta, wireless telepon dan
sebagainya. Komunikasi seluler juga hanya bukan komunikasi suara tapi
juga sudah meluas kepada komunikasi data.
Telekomunikasi telah mencapai level yang terbaik dalam hal ini
karena jaringan telekomunikasi saat ini telah merambah ke arena koneksi

1

2

internet dan itu terbukti dengan semakin murahnya jaringan internet dan
yang terbaru saat ini adalah teknologi internet yang dapat ditemukan pada
telepon selular.
Penggunaan teknologi informasi saat ini merupakan suatu hal yang
mutlak diperlukan. Hampir semua bidang kehidupan memerlukan
teknologi komunikasi, mulai dari kegiatan kerumahtanggaan, pendidikan,
perdagangan sampai kepada bidang industri. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi di Indonesia dapat dilihat dari tersedianya
sarana dan prasarana komunikasi, baik untuk komunikasi suara, video
maupun data. Pesatnya teknologi komunikasi tersebut mendorong
berjamurnya

perusahaan-perusahaan

di

bidang

telekomunikasi.

Perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing untuk dapat menguasai
pasar. Salah satu perusahaan telekomunikasi yang cukup besar di
Indonesia adalah PT Telekomunikasi Indonesia.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom
Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi
serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di
Indonesia. TELKOM

menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel

(fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa
telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi
baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan selain
disokong

oleh

pertumbuhan

pelanggan

seluler

yang

merupakan

3

kontributor utama pendapatan telkom, telkom

juga mencatat adanya

kenaikan signifikan dalam jumlah pelanggan broadband. Ini menunjukkan
keberhasilan telkom dalam melakukan investasi infrastruktur high speed
Internet.
Jumlah pelanggan layanan pita lebar (broadband) diperkirakan
sebesar 15,9 juta pelanggan. Telkom mengklaim memiliki jumlah
pelanggan broadband terbesar di Indonesia. Selain jumlah pelanggan
broadband, pelanggan telepon tetap mencapai 8,8 juta pelanggan. Begitu
pula pelanggan BlackBerry mencapai 5,1 juta pelanggan. Pelanggan Flash
mencapai 8,6 juta pelanggan. Pelanggan Speedy tercatat mencapai 2,1 juta
pelanggan.
Jumlah pelanggan PT Telkom yang begitu besar akan menarik
investor untuk menginvestasikan modalnya yang diharapkan akan
mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar. Berikut adalah data
harga saham, laba bersih dan deviden dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Harga Saham, Laba Bersih dan Dividen PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk (2007-2011)
Tahun
Harga Saham
Laba Bersih (Rp)
Dividen per Lembar
(Rp)
Saham (Rp)
2007
10.000
12.857.000.000.000
455,87
2008
6.900
10.619.000.000.000
296,94
2009
9.450
11.332.000.000.000
288,06
2010
7.950
11.537.000.000.000
322,59
2011
7.050
10.965.000.000.000
371,05
Sumber : Telkom.co.id

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diamati harga saham, laba bersih dan
dividen per lembar saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2007
sampai tahun 2011 mengalami penurunan. Laba bersih perusahaan dan

4

dividen per

lembar

saham yang

menurun

akan

mengakibatkan

kesejahteraan pemegang saham juga akan menurun dan penurunan nilai
perusahaan di mata para pemegang saham. Hal ini juga berpengaruh pada
nilai perusahaan di pasar modal yang akan tampak pada harga saham
perusahaan dan minat para calon investor untuk menginvestasikan
sahamnya juga akan menurun karena melihat nilai perusahaan yang
menurun.
Kesehatan dan nilai perusahaan harus tetap dijaga dengan sebaikbaiknya. Kesuksesan suatu perusahaan tidak luput dari peran manajer
keuangan dan keputusan keuangan yang telah dilakukan. Tujuan
keputusan keuangan yang dilakukan untuk meningkatkan kemakmuran
pemilik perusahaan atau pemegang saham.
Penilaian terhadap prestasi dan kinerja perusahaan perlu dilakukan
analisis keuangan perusahaan. Analisis keuangan dapat mengetahui
apakah perusahaan memiliki nilai tambah atau tidak memiliki nilai
tambah. Untuk mengetahui nilai perusahaan dan kinerja keuangan
perusahaan dapat dilakukan dengan mengevaluasi laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan EVA
(Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added).
Penerapan konsep EVA dalam suatu perusahaan akan membuat
perusahaan

lebih

memfokuskan

perhatian

pada

penciptaan

nilai

perusahaan. Konsep MVA mempunyai tekanan yang sama dengan EVA
yaitu pada kesejahteraan penyandang dana perusahaan. Peningkatan MVA

5

adalah keberhasilan memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan
alokasi sumber-sumber yang tepat.
Analisis laporan keuangan sebagai alat bantu serta sumber
informasi dalam menilai kondisi suatu perusahaan semua pihak yang
berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas, maka penulis merasa
tertarik untuk membahas topik tentang ”Analisis Kinerja Keuangan Pada
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah diuraikan maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana kinerja
keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2007-2011?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
perlu dilakukan pembatasan masalah agar hasil penelitian dapat
memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun batasan masalahnya adalah laporan keuangan tahunan yang akan
dianalisis menggunakan metode EVA dan MVA pada periode tahun 2007
sampai 2011.

6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Menganalisis kinerja keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi PT Telekomunikasi
Indonesia untuk menetapkan kebijakan dalam bidang keuangan dan
memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaan.
b. Bagi Calon Investor dan Investor PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk
1) Calon Investor
Penelitian ini diharapkan sebagai tambahan informasi dan
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi
yang diinginkan, baik investasi jangka pendek maupun
investasi jangka panjang.
2) Investor
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar
profitabilitas jangka pendek dan jangka panjang dari investasi
yang mereka tanamkan.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan penelitian
selanjutnya.

7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Indayani (2004), melakukan
penelitian pada perusahaan telekomunikasi yang go public di BursaEfek
Jakarta. Dari hasil analisis yang telah diilakukan dapat disimpulkan PT
Telekomunikasi Indonesia dari tahun 2001 sampai 2002 mempunyai
EVA yang positif, sedangkan EVA tahun 2003 negatif. MVA tahun 2001
sampai 2003 rata-rata setiap tahunnya positif. PT Indonesian Satellite
tahun 2001 mempunyai EVA positif, tapi untuk tahun 2002 dan 2003
nilai EVA negative. MVA untuk PT Indosat rata-rata tiap tahunnya
positif.

B. Tinjauan Teori
1. Kinerja Keuangan
a) Tujuan Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah pengukuran kinerja perusahaan
yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan
keputusan manajemen karena menyangkut pemanfaatan modal,
efisiensi daan rentabilitas dari kegiatan perusahaan (Tampubolon,
2005:20). Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi

7

8

organisasi (Bastian, 2006:274). Kinerja keuangan adalah suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturanaturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi,
2011:2).
Teori-teori dibidang keuangan memiliki satu fokus, yaitu
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik
perusahaan. Tujuan normatif ini dapat diwujudkan dengan
memaksimalkan nilai pasar perusahaan. Bagi perusahaan yang
sudah go public, memeksimalkan nilai pasar perusahaan sama
dengan memaksimalkan harga pasar saham.
Memaksimalkan

harga

saham

tidak

sama

dengan

memaksimalkan laba perusahaan. Jika sekedar ingin meningkatkan
laba perusahaan, manajemen perusahaan dapat menerbitkan saham
baru

untuk

memperoleh

tambahan

danayang

kemudian

diinvestasikan untuk mendapatkan tambahan laba. Tapi jika
persentase tambahan laba yang diperoleh lebih kecil dibandingkan
persentase tambahan jumlah saham yang beredar, maka laba per
saham justru akan menurun. Memaksimalakan harga saham juga
tidak sama dengan memaksimalkan earning per share (EPS).
Tujuan

memaksimalkan

EPS

pada

mengorbankan EPS dimasa mendatang.

tahun

tertentu

dapat

9

Tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan
adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus
segera dipenuhi atau pada saat ditagih. Perusahaan yang
mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan
sebaliknya kalu perusahaan tidak dapat segera memenuhi
kewajiban keuangannya pada saat ditagih berarti perusahaan
tersebut dalam keadaan ilikuid.
2) Untuk mengetahi tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan
perusahaan

memenuhi

kewajiban

keuangannya

apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan
jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan
dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai
aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua
hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak
cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan insovabel.
3) Untuk mengetahui profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu
perusahaan

diukur

dengan

kesuksesan

perusahaan

dan

kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan

10

demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui
dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam
suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal
perusahaan tersebut.
4) Untuk

mengetahui

stabilitas

usaha,

yaitu

kemampuan

perusahaan untuk melaukan usahaanya dengan stabil, yang
diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan
untuk membayar beban bunga dan hutang-hutangnya termasuk
membayar kembali hutangnya tepat pada waktunya. Serta
kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara
teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami
hambatan atau krisis keuangan.
b) Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan
menggunakan input laporan keuangan, dapat dilakukan dengan
berbagai macam metode analisis, dari yang tradisional hingga yang
canggih. Metode analsis laporan keuangan yang dapat digunakan
saat ini antara lain: analisis rasio keuangan, analisis rasio keuangan
yang dimodifikasi, analisis nilai tambah pasar (maket value
added/MVA), analisis nilai tambah ekonomis (economic value
added/EVA), analisis capital, asset, management, equity, and
liquidity (Camel), dan balanced scorecard (BSC).

11

Dengan bervariasinya metode analisis laporan keuangan ini,
suatu perusahaan dapat memilih salah satu atau beberapa analisis
yang sesuai dengan kondisi perusahaannya. Hal ini disebabkan
karena tidak semua analisis laporan keuangan dapat diterapkan
untuk semua perusahaan, karena masing-masing metode analisis
mensyaratkan kondisi tertentu. Misalnya, antara perusahaan besar
dengan perusahaan kecil, metode laporan keuangan yang
digunakan mungkin berbeda, begitu juga antara perusahaan yang
sahamnya sudah tercatat di bursa efek (go public) dengan yang
belum maka metode analisis laporan keuangan yang digunakan
mungkin berbeda.
c) Manfaat Kinerja Keuangan
Pengguna

dan manfaat hasil analisis laporan keuangan

merupakan individu maupun kelompok individu. Mereka yang
berkepentingan (stakeholders) tersebut dapat dikelompokkan
menjadi empat pihak, yaitu:
1) Manajemen perusahaan yang bersangkutan.Bagi manajemen
perusahaan, hasil analisis laporan keuangan dapat digunakan
untuk mengetahui sejauhmana efesiensi operasi, profitabilitas
jangka pendek dan jangka panjang, serta penggunaan yang
efisien atas modal, sumberdaya manusia, dan sumber daya
lainnya. Dengan dasar inilah pihak manajemen dapat membuat
suatu keputusan.

12

2) Pemilik (para pemegang saham) perusahaan. Dengan melihat
analisis laporan keuangan, pemilik perusahaan akan dapat
mengetahui seberapa besar profitabilitas jangka pendek dan
jangka panjang dari investasi yang mereka tanamkan. Mereka
biasanya mengharapkan laba atas modal (capital gains), dan
deviden yang meningkat, yang akan membawa pertumbuhan
pada nilai ekonomi atas investasi mereka.
3) Pemeberi pinjaman dan kreditor. Pemberi pinjaman dan kreditor
perusahaan dapat berasal dari perbankan, para pemegang
obligasi, maupun pihak lain seperti pemasok. Dengan melihat
hasil analisis laporan keuangan mereka dapat mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pokok
pinjaman yang jatuh tempo, dan ketersediaan nilai aktiva
residual tertentu yang memberikan margin perlindungan
terhadap risiko yang mungkin timbul.
4) Kelompok lain seperti pemerintah, tenaga kerja dan masyarakat.
Mereka mempunyai tujuan spesifik bagi mereka sendiri. Dengan
hasil analisis laporan keuangan mereka dapat mengetahui
kemampuan dan keandalan perusahaan dalam pembayaran
pajak, kemampuan untuk membayar upah, stabilitas dalam
memenuhi

kebutuhan

ketenagakerjaan,

ataupun

misalnya

kemempuan keuangan untuk memenuhi berbagai kewajiban
sosial dan lingkungan. Dalam manajemen keuangan, hasil

13

analisis laporan keuangan lebih banyak ditujukan, terutama bagi
pihak manajemen, pemilik perusahaan dan pemberi pinjaman.

2. Analisis EVA (Economic Value Added)
Menurut Young dan O’Byrne (2001: 18) EVA merupakan alat
komunikasi yang efektif baik untuk penciptaan nilai yang dapat
dijangkau oleh manajer lini yang akhirnya mendorong kinerja
perusahaan dan untuk menghubungkan dengan pasar modal. EVA
adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis
untuk tahun yang bersangkutan, dan sangat jauh berbeda dari laba
akuntansi. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya
dari seluruh modal, termasuk modal ekuitas, telah dikurangkan,
sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa mengenakan beban untuk
modal ekuitas.
Pemegang

saham

mengorbankan

peluang

untuk

menginvestasikan dananya ditempat lain ketika memberikan modal
kepada perusahaan. Pengembalian yang dapat diperoleh dari tempat
lain atas investasi dengan tingkat resiko yang sama memcerminkan
biaya dari ekuitas modal. Biaya ini merupakan biaya kesempatan
daripada biaya akuntansi, namun biaya tersebut tetap cukup nyata.
EVA menyajikan suatu ukuran yang baik mengenai sampai
sejauh mana perusahaan telah memberikan tambahan pada nilai
pemegang saham. Oleh karenanya, jika manajer berfokus pada EVA,

14

hal ini akan membantu memastikan bahwa mereka telah menjalankan
operasi

dengan

cara

yang

konsisten

dengan

tujuan

untuk

memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
a) Kelebihan dan Kekurangan Economic Value Added (EVA)
Kelebihan Economic Value Added (EVA):
1) Bermanfaat sebagai penilai kinerja yang berfokus pada
penciptaan nilai (value creation) membuat perusahaan lebih
memperhatikan struktur modal, dan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan
pengembalian dari pada biaya modal.
2) Manajemen dipaksa untuk mengetahui berapa the true cost of
capital dari bisnisnya sehingga tingkat pengembalian bersih dari
modal yang merupakan hal sesungguhnya menjadi perhatian
para investor dapat diperlihatkan secara jelas.
3) Nilai tambah ekonomis fokus penilaian kerja perusahaan pada
penciptaan nilai yaitu memaksimalkan nilai perusahaan dan
meningkatkan nilai pemegang saham. Sehingga para manajer
akan berfikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham.
Manajer memilih investasi yang memaksimalkan tingkat
pengembalian dan meminimkan tingkat biaya modal sehingga
nilai perusahaan dapat diminimumkan.
4) Nilai tambah ekonomis dapat digunakan untuk mengidentifikasi
proyek yang memberikan pengembalan yang lebih tinggi

15

daripada biaya modalnya. Proyek yang memberikan nilai
sekarang dari total nilai tambah ekonomis yang positif
menunjukkan

bahwa

proyek

tersebut

menciptakan

nilai

perusahaan.
Selain kelebihan yang dimiliki nilai tambah ekonomis, nilai
tambah ekonomis juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
1) Nilai Tambah Ekonomis hanya menggambarkan penciptaan
nilai pada suatu tahun tertentu. Seperti diketahui nilai suatu
perusahaan

adalah

merupakan

akumulasi Nilai Tambah

Ekonomis selama umur perusahaan. Dengan demikian, bisa saja
suatu perusahaan memiliki Nilai Tambah Ekonomis positif pada
tahun yang berlaku, tetapi nilai perusahaan tersebut rendah
karena Nilai Tambah Ekonomis dimasa mendatang negative.
2) Proses perhitungan Nilai Tambah Ekonomis memerlukan
estimasi atas biaya modal dan estimasi ini terutama untuk
perusahaan-perusahaan yang belum go public sulit dilakukan
dengan tepat.
3) Dalam perhitungan Nilai Tambah Ekonomis masih disasarkan
pada laporan keuangan yang memungkinkan dapat direkayasa
pembukuannya untuk mendapatkan Nilai Tambah Ekonomis
yang positif.

16

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan EVA adalah
sebagai berikut:
1) Menghitung biaya modal utang (Cost of Debt)
2) Menghitung biaya modal saham (Cost of Equity)
3) Menghitung struktur permodalan dari neraca. Struktur modal
biasanya terdiri dari utang dan ekuitas, sehingga dicari:
Komposisi utang = rasio utang terhadap jumlah modal
Komposisi utang = rasio modal saham terhadap jumlah modal
4) Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted
Average Cost of Capital)
5) Menghitung EVA
EVA = laba operasi bersih sesudah pajak (NOPAT) – biaya
modal.
b) Tolak Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Dalam EVA
Dalam EVA, penilaian kinerja keuangan diukur dengan keentuan:
1) EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan
baik, karena perusahaan bisa menambah nilai bisnis. Dalam hal
ini, karyawan berhak mendapat bonus, kreditur tetap mendapat
bunga dan pemilik saham bisa mendapatkan pengembalian yang
sama atau lebih dari yang ditanam.
2) EVA = 0, maka secara ekonomis “impas” karena semua laba
digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana

17

baik kreditur maupun pemegang saham, sehingga karyawan
tidak mendapat bonus hanya gaji.
3) EVA < 0, maka kinerja keuangan perusahaan tersebut dikatakan
tidak sehat, karena perusahaan tidak bisa memberikan nilai
tambah.Dalam hal ini karyawan tidak bisa mendapatkan bonus
hanya saja kreditur tetap mendapat bunga dan pemilik saham
tidak mendapat pengembalian yang sepadan dengan yang
ditanam.

3. Analisis MVA (Market Value Added)
Tujuan utama manajemen keuangan perusahaan adalah
memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang sahamnya. Tujuan
ini jelas bermanfaat bagi para pegang saham biasa, dan itu juga
menjamin bahwa sumberdaya yang terbatas dialokasikan secara
efesien.

Kemakmuran

bagi

para

pemegang

saham

dapat

dimaksimumkan dengan memaksimumkan perbedaan antara nilai
pasar ekuitas dengan jumlah modal ekuitas yang dipasok oleh para
investor kepada perusahaan. Perbedaan ini disebut sebagai nilai
tambah pasar (Market Value Added/MVA) (Warsono, 2003: 47).
Nilai tambah pasar dapat didefinisikan sebagai perbedaan
antara nilai pasar ekuitas perusahaan dengan nilai ekuitas yang dipasok
para investornya. Manfaat dari MVA disamping untuk mengukur
kinerja perusahaan adalah juga untuk mengukur nilai perusahan yang

18

berhasil diciptakan nilai perusahaan dalam kaitannya dengan pasar
modal akan tampak pada harga saham perusahaan yang bersangkutan.
Sebagian besar perusahaan memiliki tujuan utama untuk
memaksimalkan kekayaan pemegang saham (investor). Tujuan ini
jelas menguntungkan pemegang saham, tetapi juga bermaksud untuk
memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan
secara efisien yang menguntungkan perekonomian.
Nilai Market Value Added dapat dihitung dengan rumus
(Young dan O’Byrne, 2001: 26): MVA = Nilai pasar Ekuitas – Modal
yang diinvestasikan investor
MVA t = P t .Q t - P 0.Q t
Keterangan:
P t = Harga pasar saham per lembar
Q t = Jumlah lembar saham yang beredar pada tahun t
P 0 = Harga pasar saham per lembar saat penawaran perdana
a) Tolok ukur Market Value Added adalah:
1) MVA>0 atau MVA positif, berarti pihak manajemen perusahaan
telah mampu meningkatkan kekayaan perusahaan dan para
pemegang saham atau bisa dikatakan kinerja perusahaan
tersebut sehat.
2) MVA