Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan

(1)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

MEDAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PT. AEROWISATA CATERING SERVICE MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

HERNYTA HEMA MELYNY 040521152

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Universitas Sumatera Utara

Medan 2007


(2)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kebaikan dan kasih setia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Aerowisata Catering Service Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Penulis telah banyak menerima doa, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak selama menyelesaikan studi dan mengerjakan skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawaty, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran selama proses pengejaan skripsi.

5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku dosen penguji I yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Syafrizal Helmi, M.Si selaku dosen penguji II yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.


(3)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

7. Seluruh Staff pengajar dan pegawai yang telah mendidik dan membantu penulis selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 8. Pimpinan, Staff dan Karyawan PT. Aerowista catering Service Medan yang

telah memberikan data-data yang diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Kedua orang tuaku, adik-adikku dan suami tercinta Chrismasro Sihite yang

selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril dan materil serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Sahabat-sahabatku K’Juli, K’Yenni, K’Ani, K’Piona, Lina, Nesma terima kasih atas ide, dukungan, doa serta semua informasi selama proses penyelesaian skripsi, semoga sukses. Tak lupa terima kasih kepada teman-teman manejemn keuangan 2004 ekstention yang telah memberikan semangat, bantuan, bahan-bahan, literature, dan buku-buku.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang namanya tidak dapat disebut satu-persatu.

Penulis dengan rendah hati dan tulus memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk membalas budi baik dan memberikan berkat yang berkelimpahan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna mengingat keterbatasan penulis. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Nopember 2007

Penulis


(4)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konsepatual ... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 6

1. Batasan Operasional ... 6

2. Defenisi Operasional ... 6

3. Jenis dan Sumber Data ... 9

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 10

5. Teknik Pengumpulan Data ... 10

6. Metode Analisis Data ... 10

BAB II : URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu ... 12

B.Pengertian Laporan Keuangan ... 12


(5)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

D.Pengertian Rasio Keuangan ... 17 E.Rasio-rasio Keuangan Dalam Analisis Laporan

Keuangan ... 18 F.Keterbatasan Rasio Keuangan ... 24

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Aerowisata Catering Service

Medan ... 25 B. Struktur Organisasi PT. Aerowisata Catering Service

Medan ... 26 C. Laporan Keuangan PT. Aerowisata Catering Service

Medan ... 38 D. Rasio-Rasio Laporan Keuangan PT. Aerowisata Catering

Service Medan ... 40

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Kinerja Keuangan ... 49 B. Evaluasi Kinerja Keuangan ... 53

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 55 B. Saran ... 56

LAMPIRAN


(6)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Judul Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 5

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 37

Gambar 3.2 Grafik Fluktuasi Rasio Likuiditas... 42

Gambar 3.3 Grafik Fluktuasi Rasio Solvabilitas ... 43

Gambar 3.4 Grafik Fluktuasi Rasio Aktivitas ... 45


(7)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Judul Halaman

Tabel 1.1 Pos-pos Yang Mempengaruhi Kondisi Kinerja Keuangan ... 3

Tabel 3.1 Laporan Neraca 2003-2005 ... 39

Tabel 3.2 Laporan Laba/Rugi 2003-2005 ... 40

Tabel 3.3 Rasio Likuiditas PT. Aerowisata Catering Service Medan ... 42

Tabel 3.4 Rasio Solvabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan ... 43

Tabel 3.5 Rasio Aktivitas PT. Aerowisata Catering Service Medan ... 45

Tabel 3.6 Rasio Profitabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan ... 47


(8)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal, bertahan dan pertumbuhan kelangsungan usahanya. Hal tersebut dapat diketahui dan dilihat dari laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Didalam laporan keuangan terdapat elemen-elemen yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan pada periode tertentu dan dapat dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi dan kinerja keuangan perusahaan.

Untuk mengetahui perkembangan keuangan perusahaan, perlu diadakan analisis terhadap data keuangan yang telah dikonfirmasi melalui laporan keuangan. Analisis berarti menguraikan laporan keuangan tersebut lebih terperinci sehingga bagian-bagian yang tercakup didalamnya dengan lebih jelas dan mudah dipahami.

Analisis rasio keuangan merupakan bentuk atau cara yang digunakan perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan yang telah ada. Rasio merupakan cara analisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan, perbandingan atas data kuantitaif yang ditunjukkan dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan keuangan lainnya. Penggunaan analisis rasio akan memberikan arti jika ada suatu standar tertentu sebagai pegangan untuk penilaian. Bila belum ada standar yang digunakan maka dapat dikombinasikan dengan analisis komparatif sehingga dengan demikian dapat dilihat perkembangan rasio-rasio tersebut dari waktu ke waktu, atau dapat pula diperbandingkan dengan rasio-rasio


(9)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

perusahaan lain yang sejenis, yang mempunyai skala dan lingkungan kurang lebih sama. Hal ini dimaksudkan agar dapat dilihat perkembangan maju mundurnya kinerja perusahaan atau dapat diketahui perusahaan lebih baik atau lebih buruk dari perusahaan lain yang sejenis.

Dengan mempunyai tolak ukur ini, analisis rasio akan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam hubungannya dengan kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk masa mendatang. Melalui analisis rasio keuangan perusahaan dapat menilai kinerjanya dari sudut kemampuan likuiditas (rasio likuiditas), kemampulabaan (rasio profitabilitas), aktivitas (rasio aktivitas) dan rasio solvabilitas (leverage). Dengan mengetahui rasio-rasio tersebut, perusahaan dapat mengetahui perkembangan kondisi perusahaan dan dapat mengambil tindakan yang tepat atas informasi yang tersedia. Analisis rasio yang akan membantu seorang pemimpin perusahaan untuk mengambil keputusan dan pertimbangan tentang apa yang perlu dicapai perusahaan di masa yang akan datang.

PT. Aerowisata Catering Service Medan sebagai salah satu group perusahaan penerbangan terkenal yaitu Garuda Indonesia yang pada tahun 1987 membuka cabang di Medan. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa catering, yaitu penyediaan makanan dan minuman untuk perusahaan-perusahaan penerbangan. Pada pertengahan tahun 1992 perusahaan ini mengembangkan usaha cateringnya dengan sasaran perusahaan atau pihak lain di luar perusahaan penerbangan.

Pos-pos yang mempengaruhi kondisi kinerja keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan dapat dilihat dari tabel 1.1 dibawah ini:


(10)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Tabel 1.1 Pos-pos yang mempengaruhi kondisi kinerja keuangan

PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003-2005

(dalam ribuan)

No URAIAN TAHUN

2003 2004 2005

Rp Rp Rp

1 Aktiva Lancar 4.999.562 6.970.029 8.219.577 2 Hutang Lancar 2.183.012 2.231.065 2.648.063 3 Persediaan 537.085 467.065 5176.137 4 Total Aktiva 7.608.185 9.971.496 11.150.895 5 Total Modal Sendiri 5.425.173 7.725.925 7.781.2932 6 Penjualan 12.523.879 13.942.319 14.120.642 Sumber : PT. Aerowisata Catering Service Medan

Pada tabel 1.1, dapat dilihat bahwa aktiva lancar, total aktiva, hutang lancar, penjualan terus meningkat setiap tahunnya. Walaupun terjadi peningkatan setiap tahunnya, namun peningkatan tersebut belum tentu baik bagi perusahaan karena dapat mengakibatkan kelebihan dana atau terjadinya dana yang menganggur. Fenomena lain yang terjadi saat ini adalah, persaingan harga tiket pesawat oleh perusahaan-perusahaan penerbangan sangat ketat. Harga tiket pesawat ditekan seminimum mungkin sebagai salah satu strategi meningkatkan penjualan tiket pesawat. Keadaan ini mendesak perusahaan-perusahaan penerbangan turut meminimumkan pelayanan penyediaan makanan dan minimum dalam pesawat. Bahkan ada perusahaan penerbangan harus membuat keputusan untuk tidak menyediakan makanan dan minuman dalam pesawat.

Hal ini tentu akan memiliki dampak bagi kinerja keuangan perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan yang kegiatannya di bidang jasa catering bagi perusahaan-perusahaan penerbangan. Untuk itu penulis tertarik membahas dengan memilih judul: “ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata


(11)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana kinerja keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan selama tahun 2003 s/d 2005?

C. Kerangka Konseptual

Laporan keuangan memuat aktivitas-aktivitas perusahaan yang dapat diukur dengan nilai uang. Setiap aktivitas ini dicatat dan diolah sedemikian rupa. Dasar laporan keuangan perusahaan adalah neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan posisi keuangan yang saling berhubungan (Sawir 2005:05). Informasi yang diperoleh dari laporan ini dapat menunjukkan apakah perusahaan sedang maju atau akan mengalami kesulitan keuangan.

Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan dan penilaian kinerja keuangan perusahaan saat ini.


(12)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Secara sederhana kerangka konseptual dapat dilihat dengan gambar sebagai berikut:

Gambar 1.1 kerangka konseptual

Sumber: Sawir 2005, Harahap, Sofyan Syafri 2001 (diolah)

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan.

Sedangkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi penulis, sebagai pengembangan wawasan penulis dan

meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan perusahaan serta membandingkan antara penerapan teori-teori yang telah diperoleh penulis selama di bangku kuliah.

Aktivitas-Aktivitas Perusahaan

Laporan Keuangan (terdiri dari Neraca dan Laporan

Laba Rugi)

Rasio Keuangan


(13)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

2. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan tersebut pada masa yang akan datang.

3. Bagi pembaca, penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberi manfaat perbandingan didalam melakukan penulisan juga penelitian di masa yang akan datang. Selain itu menambah wawasan dan sebagai penambah referensi bahan bacaan perpustakaan.

E. Metode Penelitian

1. Batasan operasional

Batasan penelitian yang penulis tetapkan yaitu terbatas pada analisis kinerja keuangan yang memakai analisis rasio keuangan dengan menggunakan data laporan keuangan yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2003, 2004 dan 2005.

2. Defenisi opersasional

Berdasarkan pada masalah yang akan diuji maka variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

a) Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancarnya (Harahap 2001:310) yang terdiri dari: 1) Current Ratio , menghitung kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut

% 100

x Lancar ng

Huta

Lancar Aktiva

Ratio


(14)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

2) Quick Ratio/Acid Test Ratio, menghitung kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban pendek dengan aktiva yang lebih likuid. Ratio ini drumuskan sebagai berikut:

% 100 tan / x Lancar g Hu Persediaan Lancar Aktiva Ratio Test Acid Ratio

Quick = −

3) Cash Ratio, Menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan surat berharga (efek) yang segera dapat diuangkan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: % 100 x Lancar ng Huta Bank Kas Ratio

Cash = +

4) Working Capital To Total Asset Ratio, menunjukkan likuiditas total

dari total aktiva dan posisi modal kerja bersih. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: % 100 x Aktiva Total Lancar ng Huta Lancar Aktiva Ratio Assets To Capital

Working = −

b) Rasio Solvabilitas, mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang (Harahap 2001:303). Rasio ini terdiri dari:

1) Debt To Equity Ratio, merupakan perbandingan hutang dan ekuitas

dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

% 100 x Ekuitas ang Hut Total Ratio Equity To Debt =

2) Debt Ratio, mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin


(15)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

% 100 x Aktiva Total ang Hut Total Ratio Debt =

c) Rasio Aktivitas, mengukur sejauh mana efektifitas manajemen

perusahaan dalam mengelola aset-asetnya. Rasio ini terdiri dari:

1) Working Capital Turn Over, menilai efektivitas modal kerja dapat

dihitung dengan perbandingan antara penjualan bersih dengan modal sendiri. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

x Kerja Modal Bersih Penjualan Over Turn Capital

Working = =...

2) Fixed Assets Turn Over, perbandingan antara penjualan bersih

dengan aktiva tetap, yang menunjukkan rasio berapa kali dana yang ditanam dalam aktiva tetap telah berputar dalam satu periode. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

x Tetap Aktiva Bersih Penjualan Over Turn Assets

Fixed = =...

3) Total Assets Turn Over, mengukur efektivitas penggunaan dana yang

tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

x Aktiva Total Bersih Penjualan Over Turn Assets

Total = =...

4) Inventory Turn Over, mengukur efisiensi pengelolaan persediaan

barang dagangan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

x Persediaan Penjualan Pokok rga Ha TurnOver


(16)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

d) Rasio Profitabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada (Harahap 2001:304). Rasio ini terdiri dari:

1) Net Profit Margin, mengukur laba bersih sesudah pajak

dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: % 100 Pr x Bersih Penjualan Bersih Laba rgin Ma ofit Net =

2) Gross Profit Margin, mengukur efisiensi pengendalian harga pokok

(biaya produksi), mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Rasi ini dirumuskan sebagai berikut:

% 100 x an Pendapat Kotor Laba gin ar M rofit P Gross =

3) ROI (Return on Investment), menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aktivita yang dipergunakan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

% 100 ) (Re x Aktiva Total Pajak Setelah Bersih Keuntungan Investment on turn ROI =

3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

•Sejarah berdirinya PT. Aerowisata Catering Service Medan.

•Struktur organisasi dan uraian tugas PT. Aerowisata Catering Service Medan.


(17)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

•Laporan Neraca PT. Aerowisata Catering Service Medan per 31

Desember 2003 - 2005.

•Laporan Laba rugi PT. Aerowisata Catering Service Medan per 31 Desember 2003 – 2005

•Hasil publikasi, buku-buku ilmiah dan literatur lainnya yang bersangkutan dengan masalah yang diteliti.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Aerowisata Catering Service Medan yang beralamat di Bandara Internasional Polonia Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2007 sampai akhir bulan Juli 2007.

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Wawancara

Mengadakan wawancara langsung dengan kepala bagian keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan dan bagian lain berkaitan dengan perolehan data tentang perusahaan.

2) Dokumentasi

Mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan atau dokumen dari perusahaan. Misalnya; Neraca dan Laporan Laba rugi.

6. Metode Analisis Data

• Metode Deskriptif Kuantitatif

Metode yang digunakan dengan cara merumuskan, mengumpulkan dan mengklasifikasikan data sehingga dapat memberikan suatu gambaran


(18)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

yang jelas tentang masalah yang ada. Masalah tersebut dinilai dan dianalisis dengan menggunakan teori terutama analisis rasio keuangan yang merupakan dasar utama penulisan ini.


(19)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penulis juga memaparkan salah satu karya ilmiah yang berasal dari skripsi yang disusun oleh Margeretha Siagian pada tahun 2005 tentang Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode deduktif. Disini peneliti menga mati rasio-rasio keuangan (likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan likuiditas) untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan dalam kurun waktu dua tahun.

Hasil penelitian itu mengemukakan bahwa likuiditas perusahaan kurang baik karena dibawah standar perusahaan jasa. Aktivitas perusahaan dinilai cukup baik karena sesuai standar perusahaan jasa. Solvabilitas atau leverage perusahaan dinilai cukup baik. Profitabilitas perusahaan sangat baik untuk ukuran perusahaan jasa.

B. Pengertian Laporan Keuangan

Setiap perusahaan yang telah menerapkan manajemen pengelolaan perusahaan menuangkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dalam bentuk laporan. Diantara laporan yang dibuat adalah laporan keuangan yang berisi informasi keuangan perusahaan yang memungkinkan manajer atau analisis menelaah kinerja dari perusahaan tersebut. Bentuk paling umum dari informasi keuangan suatu perusahaan adalah seperangkat laporan keuangan yang


(20)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

dikeluarkan menurut pedoman profesi akuntan publik (prinsip-prinsip akuntansi yang lazim).

Untuk dapat mengetahui kondisi atau kinerja keuangan perusahaan analisis rasio merupakan alat yang paling populer untuk menganalisis laporan keuangan. Dimana dari hasil analisis dapat diketahui likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas, karena analisis rasio menggunakan data keuangan yang diambil dari neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Berikut pengertian laporan keuangan menurut Bambang Riyanto (2000:9) yaitu: “ Laporan keuangan (financial statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi dan laba (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun”.

Defenisi lainnya dari laporan keuangan menurut Sundjaja dan Berlian (2002:68) mengatakan bahwa: “ Laporan Keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut”.

Laporan keuangan dirancang untuk pihak-pihak pembuat keputusan, baik didalam maupun diluar perusahaan. Isi laporan adalah mengenai posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses keuangan dan merupakan bagian terpenting dalam menyampaikan informasi ekonomis suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang memerlukannya.


(21)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Menurut Jhon N. Myer (Munawir 2004:5) mengatakan yang dimaksud dengan laporan Keuangan adalah: “ Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan)”.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:2), disebutkan bahwa: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan biaya”.

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan posisi keuangan. Neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari persediaan pada tanggal tertentu. Laporan perhitungan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan serta biaya-biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan posisi keuangan menunjukkan sumber dan penggunaan dana atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan posisi modal perusahaan. Tetapi dalam prakteknya sering diikutsertakan kelompok lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh


(22)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

penjelasan lebih lanjut. Misalnya laporan perubahan modal kerja, laporan sumber penggunaan kas atau laporan arus kas, laporan sebab perubahan laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.

Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang biasa digunakan adalah tahunan, yang dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Istilah periode akuntansi sering juga diganti dengan istilah tahun buku. Meskipun periode akuntansi (tahun buku) yang digunakan adalah tahunan, manajemen masih bisa menyusun laopran keuangan, contohnya periode yang lebih pendek dari satu tahun yang sering disebut dengan laporan interim.

C. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dan disajikan oleh perusahaan dengan tujuan untuk menyediakan informasi keuangan perusahaan tersebut. Informasi keuangan ini untuk selanjutnya dijadikan bahan masukan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi seperti pihak manajemen pemegang saham, pemilik perusahaan, para kreditur, karyawan, pemerintah dan sebagainya. Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:4) disebutkan bahwa: “ Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakainya. Namun, karena sifatnya yang umum, laporan


(23)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

keuangan tidak menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan karena secara umum menggambarkan kejadian ekonomi dimasa lampau. Laporan keuangan harus mempunyai ciri khas yang membuat inforamasi dalam laporan keuangan bermanfaat bagi pemakainya, yaitu karakteristik kualitatif.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:7-10), ada 4 karakteristik kualitatif pokok yaitu:

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan atau mengkoreksi hasil evaluasi dimasa lalu.

3. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan


(24)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relative. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama untuk perusahaan yang berbeda.

D. Pengertian Rasio Keuangan

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah cara analisa dengan menggunakan pergitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya perhitungan rasio-rasio keuangan adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan. Analisis rasio merupakan hal yang sangat umum digunakan dalam menganalisa keadaan keuangan perusahaan dimana hasilnya akan menentukan informasi pengukuran relatif dari opersai perusahann.

Menurut Irawati (2005:22) rasio keuangan merupakan teknis analisis dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi


(25)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.

E. Rasio-rasio Keuangan Dalam Analisis Laporan Keuangan

1. Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban

keuangan yang harus segera dipenuhi atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Apabila perusahaan memenuhi kemampuan memenuhi kewajibannya yang segera harus dipenuhi dapat dikatakan perusahaan itu likuid dan sebaliknya. Berikut beberapa rasio likuiditas:

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Current Ratio/ Rasio Lancar dapat dihitung dengan rumus:

% 100

x Lancar ng

Huta

Lancar Aktiva

Current Ratio merupakan perbandingan antara harta lancar atau aktiva lancar (aktiva yang dianggap bisa dicairkan segera atau dalam waktu setahun atau kurang) dengan kewajiban jangka pendek jatuh tempo setahun atau kurang. Current rasio mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia (Syahyunan 2004:84). Rasio ini bersifat umum, artinya seluruh aktiva lancar yang terdiri dari uang tunai, piutang dan persediaan dijadikan jaminan untuk membayar kewajibannya segera. Namun seringkali persediaan barang tidak ada kepastian dapat cepat dengan segera dan


(26)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

piutang dagang juga mempunyai waktu tempo untuk dapat dijadikan uang kas sehingga likuiditas yang disajikan dengan current ratio belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Current Ratio yang digunakan sebagai standar biasanya adalah 200% : 1, artinya setiap Rp 1,- hutang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,-. Standar ini tidak mutlak untuk dipenuhi, tergantung dari jenis perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan modal kerja di masa mendatang dan distribusi atau proporsi dari pada aktiva lancar dan lain-lain

b. Quick Ratio/ Acid Test Ratio (Rasio Cair)

Rasio Cair dapat dihitung dengan rumus:

% 100

x Lancar

ng Huta

Persediaan Lancar

Aktiva

Acid test ratio guna mengukur kemampuan mengembalikan/mengangsur hutang lancar dengan jaminan aktiva lancar tanpa persediaan (Abdullah 2005:46). Persediaan tidak diperhitungkan karena dipandang memerlukan waktu yang relatif lama direalisasikan menjasi uang kas. Dengan demikian rasio cair dapat memberikan gambaran yang lebih cermat tentang keadaan likuiditas perusahaan, karena lebih mendekati kebenaran dibandingkan dengan menggunakan rasio lancar yang bersifat umum.

Demi keamanan perusahaan, banyak pendapat mengatakan bahwa rasio lancar sebaiknya dua banding satu (2:1) maka untuk rasio cair sama dengan satu bandingsatu (1:1), artinya perusahaan dapat merasa aman jika memiliki aktiva lancar dikurang persediaan dan pembayaran di muka, minimal sebesar kewajiban jangka pendeknya. Akan tetapi standar rasio ini tidak mutlak, tergantung dari tipe perusahaan.


(27)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

c. Cash Ratio (Rasio Kas/Rasio Tunai)

Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas 6yang tersedia dan surat berharga (efek) yang segera dapat diuangkan (Syahyunan 2004:84). Cash ratio dirumuskan sebagai berikut:

% 100

x Lancar ang

Hut

Bank Kas +

Pengertian kas adalah termasuk simpanan di Bank dalam bentuk giro dan deposito yang sewaktu-waktu dapat digunakan (demand deposit), jadi tidak termasuk deposito berjangka lebih dari satu bulan (time deposit).

d. Working Capital To Total Assets Ratio

Rasio ini menunjukkan likuiditas total dari total aktiva dan posisi modal kerja bersih. Rasio ini membandingkan aktiva lancar dikurangi hutang lancar, atau modal kerja dengan keseluruhan aktiva. Rumusnya adalah sebagai berikut:

% 100

x Aktiva

Total

Lancar ng

Huta Lancar

Aktiva

2. Rasio Solvabilitas/Leverage

Analisis atas rasio-rasio ini dapat memberikan gambaran atas kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio-rasio solvabilitas/leverage diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Debt To Equity Ratio

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

% 100

x Ekuitas

ang Hut Total


(28)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Rasio ini merupakan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar hutang perusahaan dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain semakin berat hutang yang dijamin dengan modal yang dimiliki perusahaan.

b. Debt Ratio

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

% 100

x Aktiva Total

ang Hut Total

Rasio ini merupakan Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilki. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman (hutang) yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan dibanding aktiva yang dimiliki.

3. Rasio Aktivitas

Sering disebut dengan rasio efisiensi yang merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan manajemen dalam menggunakan aktiva secara efisien, yaitu dengan melihat kecepatan perputaran berarti semakin efektif penggunaan aktiva dan semakin tinggi pula penghasilan yang akan diperoleh perusahaan.

Beberapa rasio utama yang tercakup dalam rasio efisiensi ini sehubungan dengan jenis perusahaan yang diteliti antara lain:

a. Working Capital Turn Over

Modal kerja adalah aktiva perusahaan yang mempunyai umur lebih singkat dari satu periode buku biasanya satu tahun. Untuk menilai efektivitas modal kerja


(29)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

dapat dihitung dengan perbandingan antara penjualan bersih dengan modal sendiri. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah:

x Kerja

Modal

Bersih Penjualan

...

=

Turn over modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja, yang mungkin disebabkan rendahnya tingkat perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang telah besar. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerjanya, berarti semakin efektif pula penggunaan modal kerja perusahaan.

b. Fixed Assets Turn Over

Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan aktiva tetap, yang menunjukkan rasio berapa kali dana yang ditanam dalam aktiva tetap telah berputar dalam satu periode. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:

x Tetap

Aktiva

Bersih Penjualan

...

= c. Total Assets Turn Over

Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan (Syahyunan 2004:85). Rumus untuk menghjitung rasio ini adalah:

x Aktiva

Total

Bersih Penjualan

...

= d. Inventory Turn Over

Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan (Syahyunan 2000:85). Semakin tinggi rasio berarti semakin sering penjualan yang dihasilkan. Rumus yang digunakan untuk menghitung:


(30)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

x persediaan

Penjualan Pokok

ga Har

...

= 4. Rasio Profitabilitas (Kemampulabaan)

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen (Syahyunan 2004:85). Adapun rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan diantaranya:

a. Net Profit Margin (Operating Profit Margin)

Rumus dari rasio ini adalah:

% 00 1

x Bersih Penjualan

Bersih Laba

Besarnya laba bersih setelah pajak yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan merupakan petunjuk kemampuan perusahaan. Karena perbedaaan nilai antara nilai penjualan dengan laba bersih adalah total biaya/beban. Dengan demikian rasio ini dapat mengukur seberapa efektif perusahaan telah mengelola pengeluaran-pengeluaran. Semakin tinggi angka rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan. Upaya mempertinggi profit margin dapat dilakukan dengan menekan biaya-biaya dalam kaitannya dengan hasil penjualan.

b. Gross Profit Margin

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

% 100

x Bersih Penjualan

Kotor Laba

Analisis rasio ini memberikan informasi seberapa jauh efektivitas pengelolaan biaya dalam rangka untuk memproduksi barang dagangannya. Dalam hal ini pengaruh biaya umum dan administrasi serta biaya penjualan tidak disertakan


(31)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

dalam perhitungan rasio. Dengan demikian hanya rasio perbandingan antara laba kotor (gross profit) dengan penjualan bersih. Bertambah tinggi hasil rasio berarti bertambah baik bagi perusahaan dalam menekan biaya produksi dan memperbesar jumlah penjualan.

c. ROI (Return On Invesment)

Rasio ini mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan perusahaan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah:

% 100

x Aktiva

Total

Pajak Setelah

Bersih Keuntungan

F. Keterbatasan Rasio Keuangan

Analisis rasio memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya. Menurut Syahyunan (2004:82) beberapa keterbatasan analisis rasio keuangan antara lain adalah:

1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha. 2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda,

misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan. 3. rasio keuangan disusun dari data akuntansi tersebut dipengaruhi oleh cara

penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.

4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan.


(32)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Aerowisata Caterimg Service Medan.

Asal mula berdirinya perusahaan ini berawal dari pemisahan perbekalan pesawat dari badan Garuda Indonesia Airways (GIA). Dengan adanya pemisahan kegiatan dari induk Garuda, maka perbekalan beroperasi atas nama sendiri dan bertanggung jawab kepada perusahaan sendiri. Oleh karena itu pada tahun 1970 didirikan Garuda Airline Flihght Kitchen yang berkedudukan di Kemayoran Internasional Airport Jakarta. Kegiatan operasi atas nama tersebut diatas berlangsung kurang lebih 4 tahun.

Selanjutnya pada tanggal 23 Desember 1974, perusahaan ini mengembangkan usahanya dengan menjalin kerja sama (joint venture) dengan pihak Dairy Farm, terutama dalam hal manajemen dan permodalan. Maka terbentuklah PT Aero Garuda Dairy Farm Catering, dan sejak itulah hari jadi atau ulang tahun PT. Aerowisata Catering Service.

Kemudian pada bulan September 1975 dibuka Flight Kitchen yang lebih besar dan dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai di bandara Halim Perdanakusuma, seiring dengan pindahnya kegiatan penerbangan nasional dan internasioanal dari bandara Kemayoran .

Pada tanggal 23 Desember 1981 nama Garuda Dairy Farm Catering berubah menjadi PT. Aero Garuda Catering Service, setelah seluruh saham yang dimiliki Dairy Farm dibeli Garuda. Pada tanggal 16 Januari 2001, nama tersebut berubah lagi menjadi PT. Aero Catering Service dan untuk lebih mencerminkan citra


(33)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

keindonesiaan, pada tanggal 29 Nopember 1982 berubah nama menjadi PT. Angkasa Citra Sarana Catering Service. Mulai tahun 1983 PT. Angkasa Citra Sarana Catering Service merupakan salah satu devisi dari Aerowisata.

Setelah bandar udara Internasional Sukarno Hatta dibuka pada tanggal 30 Maret 1985 kegiatan Flight Kitchen yang ada di bandar Halim Perdanakusumo dan Kemayoran pindah ke Cengkareng. Khusus untuk penerbangan haji masih dilakukan di bandar Halim Perdanakusuma.

Pada awal tahun 1991 PT. Angkasa Citra Sarana Catering Service berubah nama menjadi PT. Aerowisata Catering Service hingga sekarang. Dan untuk menunjukkan pelayanan jasa boga penerbangan maka cabang-cabang didaerah didirikan seperti di Bali pada tahun 1975 dengan kedudukan di bandar udara Ngurah Rai. Di Medan tanggal 17 Oktober 1987 dengan kedudukan di bandar udara Polonia. Di Surabaya tanggal 14 Maret 1991 yang berkedudukan di bandar udara Juanda. Di Biak tanggal 25 Agustus 1993. Dan telah melayani penerbangan internasional Garuda yang sebelumnya tak berjadwal dan penerbangan domistik.

B. Struktur Organisasi PT. Aerowisata Caterimg Service Medan.

Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan kedudukan, tugas dan wewenang anggota perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.. Struktur organisasi mempermudah kita untuk melihat dengan jelas hubungan antara bagian dengan bagian lainnya dan tanggung jawab masing masing bagian yang ada dalam perusahaan.

Struktur organisasi PT. Aerowisata Catering Serice Medan, merupakan struktur organisasi garis dan staf, dimana wewenang berjalan lurus dari pimpinan


(34)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

atau general menager kepada tiap tiap manager departemen sampai ke seksi atau bagian departemen seperti terlihat pada tugas-tugas pada struktur organisasi dibawah.

1. General Manager

Fungsi : mengelola seluruh sumber daya dan kegiatan di ACS Medan dengan sebak-baiknya guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja tahunan ke General

manager, mengkoordinir bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya,

melakukan kerjasama dengan unit manager lain. Melakukan negosiasi dengan klien dan mengambil keputusan, membina dan mengarahkan bawahan, melaksanakan dan memonotoring standard higienis, sanitasi, keamnan kerja dan keselamatan kerja. Mengkoordinir bawahan dalam menyusun laporan manager secara berkala.

Tanggung jawab: memeriksa dan menandatangani surat keluar yang sidatnya

corporative, memeriksa dan menandatangani kontrak kerja, memeriksa dan

menandatangani keperluan-keperluan bidang personalia.

2. Hygiene & Quality Assurance Manager

Fungsi : mengkoordinir kegiatan dibidang hygienitas dan kualitas makanan dalam hal pengolahan dari bahan olah menjadi makanan siap disajikan.

Tugas Pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang hygienitas dan

quality assurance, memonitor penjagaan makanan supaya tetap terjaga kebersihan

dan kualitas makanan baik sebelum diolah hingga sampai pada proses penyediaan makanan, melaksanakan kerja sama dengan bagian produksi untuk mutu dan


(35)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

kualitas makanan, membuat laporan secara di bagian hygiene dan quality

assurance. 3. Chief Security

Fungsi : Mengkoordinir kegiatan operasional dibidang keamanan yang meliputi : pengamanan, penanggulangan serta pencegahan bahaya yang menggangu keamanan dan keselamatan perusahaan, karyawan dan lingkungan perusahaan.

Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang penjagaan keamanan, mengkoordinir penjagaan keamanan, melaksanakan kerja sama dengan

enginering department dalam hal memimpin fire figting apabila terjadi kebakaran,

melaksanakan inspeksi dadakan maupun rutin di lingkugan perusahaan, menyusun laporan kegiatan di bidang keamanan.

4. Chief Enginering

Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasi dibidang enginering meliputi kegiatan : perencanaan, pelaksanan dan pengendalian terhadap pembagunan, perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasaran di lingkunagan ACS.

Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang enginering

department, melakukan kerjasama dengan departemen lain, meneliti dan

menentukan larangan pemakaian peralatan yang kondisinya membahayakan, meyusun laporan di bidang enginering secara berkala.

Outomotive Enginering

Fungsi : mengkoordinir kegiatan perawatan dan perbaikan dibidang


(36)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Tugas pokok : : menyusun anggaran dan program kerja dibidang outomotive, menyusun rencana skedul pemeliharaan, perbaikan kendaraan serta suku cadang dan menyusun laporan kegiatan outomotive secara berkala.

Building Maintanance-Produk Supply

Fungsi : mengkoordinir kegiatan perawqatan perbaikan terhadap seluruh sarana kerja, gedung, pasilitas terpasang dan non productive maintanance.

Tugas pokok : menajukan ussulan anggaran dan program kerja dibidang permintaan, perbaikan sarana kerja, gudang dan fasilitas terpasang, melaksanakan inspeksi sarana kerja, gedung dan pasilitas terpasang serta menyiapkan suku cadang.

5. Production Manager

Fungsi : mengkoordinir operasional dibidang produksi makanan meliputi pengolahan,dan penyimpanan makanan utama untuk penerbangan dalam dan luar negeri.

Tugas Pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang produksi, mengkoordinir pengolahan dan penyiapan makanan dengan mengacu kepada jadwal penerbangan dan perubahannya, melakukan kerja sama dengan sales dan store dalam hal penyediaan bahan dasar, menyetujui daftar permintaan makanan, memonitor jadwal penerbangan dalam hal perubahan jumlah pesanan, jenis, kualitas dan kuantitas pendistribusian sesuai dengan FIFO sistim dan menyusun laporan kegiatan


(37)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

5.1. Pastry & Bakery

Fungsi : mengkoordinir barang dibidang pastry meliputi bahan siap olah menjadi makanan siap saji (bakery Pastry)

Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang Pastry & Bakery, mengkoordinir pengolahan bahan olah menjadi makanan dengan mengacu pada jadwal penerbangan, bekerjasama dengan Enginering dalam hal memonitor temperatur kamar pendingin dan perwatan peraltan, menyusun laporan kegiatan di

Pastry & Bakery secara berkala. 5.2. Hot Kitchen

Fungsi : mengkoordinir kegiatan pengolahan bahan-bahan dasar menjadi makanan melalui proses pemasakan di hot kitchen.

Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja tahunan dalam bidang hot

kitchen, mengkoordinir para petugas dalam hal pengolahan bahan dasar dan bahan

siap olah menjadi makanan melalui proses pengolahan di hot kitchen, mengontrol jumlah dan kualitas bahan makanan, memonitor standar hygienis sanitasi dan keselamatan kerja dan menyusun laporan kegiatan di hot kitchen secara berkala.

5.3. Cold Kitchen

Fungsi :mengkoordinir kegiatan pengolahan bahan-bahan dasar menjadi makanan melalui proses di Cold Kitchen.

Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja tahunan dibidang Cold

Kitchen, mengkoordinir para petugas dalam hal pengolahan bahan das dan bahan

siap olah menjadi makanan malalui proses pengolahan di Cold Kitchen, mengontrol jumlah dan kualitas bahan makanan dan menyusun laporan kegiatan di Cold Kitchen secara berkala.


(38)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

6. Operation Manager

Fungsi mengkoordinir kegiatan kebersihan equipment airline.

Tugas pokok : mengkoordinir pelaksanaan, pengelolaan bagian operasi dengan berpedoman kepada prosedur dan kebijakan pemerintah bertanggung jawab atas kelancaran operasional dan memonitor bahan-bahan produksi, transportasi dan komunikasi, mengawasi pelaksanaan pengendalian biaya dibidang operasional dan membuat laporan dibagian operasional secara berkala.

6.1. Airline Handling

Fungsi : mengkoordinir penerimaan dan pendistribusian barang keperluan perusahaan penerbangan asing.

Tugas pokok : mengajukan usulan dan program kerja dibidang Airline Handling, memeriksa barang-barang dalam gudang dalam hal kualitas, kuantitas dan penempatannya, mengawasi arus masuk keluar barang ke gudang dan memperhatikan FIFO sistim sesuai jenis, sifat dan fisik barang dan membuat laporan posisi barang digudang serta membuat laporan kerja secara berkala.

6.2 Diswhasing

Fungsi : mengkoordinir kegiatan kebersihan equipment airline.

Tugas pokok : mengajukan usulan anggaran dan program kerja dibidang kebersihan, melakukan pemeriksaan atas peralatan-peralatan yang rusak, bekerjasama dengan enginering dalam hal perbaikan peralatan dan membuat laporan kegiatan diswhasing secara berkala.


(39)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

6.3. Transport

Tugas pokok : bertanggung jawab dalam hal pengantaran makanan yang diolah di up lift dan memelihara serta menyiapkan kendaraan untuk siap pakai dan dioperasikan

6.4. Housekeeping

Tugas pokok : melaksanakan pengawasan terhadap kedisiplinan staff air

craft, cleaner, diswhas dan housekeeping, mengantisipasi hal-hal yang berkaitan

dengan pekerjaan dan mengambil keputusan secara cepat dan tepat, menjaga dan memelihara seluruh pasilitas perlatan chemical dan semua prasarana kerja dengan baik dan membuat laporan kegiatan dibidang housekeeping secara berkala.

7. Accounting & Finance Manager

Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja dibidang keuangan dan akuntansi, melakukan kegiatan keuangan akuntansi, mengkoordinir kegiatan keuangan dan akuntansi dengan departemen lain, membina dan mengarahkan bawahan dalam melakukan tugas, memeriksa dan menyetujui permohonan anggaran keuangan, memonitor kegiatan di departemen keuangan dan akuntansi, memeriksa dan mengevaluasi kegiatan keuangan akuntansi dan menyusun laporan kegiatan bidang akuntansi keuangan yang disampaikan ke unit manajer.

Tanggung jawab; menyetujui dan menandatangani form permintaan barang kebutuhan accounting finance department dan bertanggung jawab atas kerahasiaan data informasi kondisi keuangan perusahaan.

7.1 Cost Control

Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja tahunan dibidang pengendalian biaya akuntansi, membina dan mengarahkan para supervisor dalam


(40)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

hal pengendalian biaya operasi, melakukan kerjasama dengan seksi di departemen accounting guna menciptakanarus kerja yang lancar, melakukan kontrol secara berkala kebagian store dan kitchen, mengawasi dan mengevaluasi kerja di seksi, menyusun laporan kegiatan dibidang cost control secara berkala. Bertanggung jawab untuk memeriksa dan memberi paraf pengeluaran biaya dan kerahasiaan data perhitungan biaya dan harga jual.

7.2. Account Receivable Sales Control

Tugas pokok : mengajukan anggran dan program kerja di sales dan program kerja dibidang pengendalian piutang, memeriksa posisi umur piutang, memeriksa budget sales yang akan dan telah dibuat, membantu accounting

finance manager dalam menyusun rancangan program kerja tahunan di

departemen accounting finance, memeriksa kebenaran dan kecocokan antara dokumen sales dengan sebenarnya dan membuat laporan kegiatan dibidang

account receivable dan sales control secara berkala. 7.3. Accoubt Controller/Bookeper

Tugas pokok : mengkoordinir kegiatan administrasi utang piutang di seksi

Account Control, mengajukan usulan anggaran dan program kerja utang piutang,

melakukan kerjasama dengan seksi lain, memeriksa kebenaran posting kedalam perkiraan serta mengawasi pengerjaan buku-buku besar dan buku pembantu dan menyusun laporan keuangan bulanan, laporan posisi kas, dan budget.

7.4 Account Payable Control

Tugas pokok : mengjukan anggaran dan program kerja pengendalian hutang, memeriksa posisi umur hutang, memeriksa dan menyetujui pembayaran


(41)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

hutang. Mengawasi dan mengevaluasi kerja di seksinya dan menyusun laporan kegiatan dibidang account payable secara berkala.

8. Human Resourse Manager.

Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasi dibidang sumber daya manusia meliputi penerimaan, perencanaan karir, pelatihan, pemberian balas jasa dan kesejahteraan pegawai serta keselamatan kerja sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Tugas pokok : menyusun anggaran kerja tahunan dibidang pengelolaan sumber daya manusia, mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penerimaan, penempatan, promosi dengan kepala unit kerja terkait, memeriksa dan menyetujui permintaan barang kebutuhan operasional di HRD, menyusun laporan kegiatan di HRD.

8.1. Employee Relation Administrasi

Fungsi : mengkoordinir kegiatan pelayanan dan penyediaan makanan untuk karyawan, peraturan atau disiplin kerja dan kesejahteraan pegawai.

Tugas pokok : mengajukan usulan anggaran dan program kerja ke HRD Manager, mengatur dan menyelenggarakan semua transfer, pengadaan pakaian kerja, kantin karyawan perusahaan, locker, sarana olah raga dan lain-lain dan menyusun laporan kegiatan di employee relation administration secara berkala.

8.2. Payroll

Fungsi ; mengkoordinir kegiatan perhitungan gaji, penyusunan daftra gaji karyawan.

Tugas pokok : mengajukan usulan anggaran dan program kerja diseksi payroll, memeriksa kesesuaian antara jumlah anggaran yang terdaftar dengan pegawai yng ada, menghitung semua hak dan kewajiban karyawan yang berhenti atau pensiun


(42)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

pada saat penggajian terakir, menyusun laporan kegiatan di payroll meliputi : realisasi pembayaran gaji dan hak-hak lain karyawan secara berkala.

9. Customer Service Manager

Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasional dibidang sales dan marketing meliputi : biaya produksi, harga jual, serta penawaran harga.

Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang customer service, memberikan petunjuk pelaksanaan meal costing, meal pricing dan meal

budgeting, meneliti penawaran harga para pelanggan, mengikuti tender yang

diadakan oleh para vendor, memberikan informasi harga melalui meal presentasi dari sales dan meyusun laporan kegiatan dibidang customer service secara berkala.

9.1. Sales

Fungsi : menghitung biaya pembuatan makanan perunit dalam rangka menentukan harga jual.

Tugas pokok : membantu atasan dalam menyusun anggaran dan program kerja

sales., berkerjasama dengan sales control dalam hal perkembangan harga,

memantau proses perhitungan meal cost, menyusun laporan dibidang sales secara berkala.

10. Procurement Manager

Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasional bidang pengadaan barang meliputi bahan baku, bahan jadi, bahan tambahan material supply dan non stok. Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja di procurement departemen, melakukan kerjasama dengan Store, Accounting Finance, EDP, Kitchen,


(43)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Enginering dalam hal pembelian barang, memeriksa dan menyetujui perminyaan

barang kebutuhan operasi procurement dan menyusun laporan secara berkala.

10.1. Purchasing

Fungsi : membantu manajer mengelola kegiatan di procurement.

Tugas pokok : membantu procurement manager dalam menyusun anggaran dan program kerja di pembelian, mengkoordinir kegiatan purchasing, memonitor ketepatan waktu pengadaan kegiatan operasional dan menyusun laporan buku

purchasing secara berkala. 10.2. Store

Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasional dibidang penyimpanan barang di gudang meliputi kegiatan perencanaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian barang-barang kepada opeasional di Aerowisata Catering Service Medan.

Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja di store, memeriksa dan menyetujui permintaan barang keperluan operasional, mengawasi dan mengevaluasi budget penerimaan, penyimpanan dan pendistribusuian di gudang secara fisik dan administratif sesuai SOP dan membuat laporan kegiatan di store secara berkala.


(44)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009


(45)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

C. Laporan Keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan

Dalam hal ini penulis hanya membatasi laporan keuangan yang akan disajikan adalah:

1) Laporan Neraca Per 31 Desember 2003 sampai dengan 2005

2) Laporan Laba Rugi yang berakir 31 Desember 2003 sampai dengan 2005. Hal ini dilakukan karena hanya data keuangan dari neraca dan laporan laba rugi perusahaan yang dibutuhkan dalam memperoleh rasio-rasio untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang dimaksud adalah:

1) Laporan Neraca PT. Aerowisata Catering Service Medan per 31 Desember 2003 sampai dengan 2005. Berikut tabel laporan neraca PT. Aerowisata Catering Service Medan per 31 Desember 2003 sampai dengan 2005.


(46)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Tabel 3.1 Laporan Neraca PT. Aerowisata Catering Service Medan NERACA

PER 31 DESEMBER 2003, 2004, dan 2005 (dalam ribuan)

KETERANGAN

TAHUN

2003 2004 2005

Rp Rp Rp

AKTIVA Aktiva lancar

Jumlah Kas & Bank 2.606.809 2.296.019 2.653.472 Piutang 1.630.096 3.223.332 4.734.217

Persediaan 537.085 467.424 576.137

Biaya dibayar dimuka 225.573 983.254 255.751 Total aktiva lancar 4.999.562 6.970.029 8.219.577 Aktiva tetap

Aktiva tetap 4.189.331 4.853.321 4.787.624 Akumulasi penyusutan -2.281.269 -2.553.671 -2.799.851 Jumlah aktiva tetap 1.908.062 2.319.650 1.987.773 Aktiva lain-lain

Jumlah aktiva lain-lain 700.561 681.817 943.545 Total aktiva tetap 2.608.623 3.001.467 2.931.318

TOTAL AKTIVA 7.608.185 9.971.496 11.150.895

KEWAJIBAN DAN MODAL Kewajiban lancar

Utang usaha 2.008.513 1.985.888 2.328.338

Utang pajak 174.499 245.177 319.725

Jumlah kewajiban lancar 2.183.012 2.231.065 2.648.063 Kewajiban jangka panjang

Jumlah kewajiban lain-lain 0 14.506 721.600 Jumlah kewajiban 2.183.012 2.245.571 3.369.663

Modal dan cadangan 0 0 0

Jumlah modal dan cadangan 5.425.173 7.725.925 7.781.232 TOTAL KEWAJIBAN & MODAL 7.608.185 9.971.496 11.150.895 Sumber : PT. Aerowisata Catering Service Medan

2) Laporan laba rugi PT. Aerowisata Catering Service Medan periode 2003 sampai 2005. berikut tabel laporan laba rugi PT. Aerowisata Catering Service Medan yang berakir 31 Desember 2003 sampai 2005.


(47)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Tabel 3.2 Laporan Laba/Rugi PT. Aerowisata Catering Service Medan LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 2003, 2004, dan 2005 (dalam ribuan)

URAIAN TAHUN

2003 2004 2005

Rp Rp Rp

Pendapatan usaha 12.523.879 13.942.319 14.120.942 Harga pokok penjualan 8.127.005 9.377.995 9.912.880 Laba kotor 4.396.874 4.564.324 4.207.762 Biaya operasi 2.284.868 2.614.293 2.222.568 Laba bersih operasi 2.112.006 1.950.031 1.985.194

Bunga 545.299 308.944 436.008

Laba bersih setelah bunga 2.657.305 2.258.974 2.241.202

Pajak 1.062.922 903.590 968.481

Laba bersih setelah pajak 1.594.383 1.355.385 1.452.721 Sumber : PT. Aerowisata Catering Service Medan

D. Rasio-Rasio Laporan Keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan

1. Rasio Likuiditas a. Current ratio

Current ratio = x100%

Lancar ng

Huta

Lancar Aktiva

Tahun 2003 = 100% 229%

012 . 183 . 2 562 . 999 . 4 = x

Tahun 2004 = 100% 312%

065 . 231 . 2 029 . 970 . 6 = x

Tahun 2005 = 100% 310%

063 . 648 . 2 577 . 219 . 8 = x

b. Quick ratio/Acid test ratio

Quick ratio/Acid test ratio = x100%

Lancar ng Huta Persediaan Lancar Aktiva

Tahun 2003 = 100% 204%

012 . 183 . 2 085 . 537 562 . 999 . 4 = − x


(48)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Tahun 2004 = 100% 291%

065 . 231 . 2 424 . 467 029 . 970 . 6 = − x

Tahun 2005 = 100% 287%

063 . 648 . 2 137 . 576 577 . 219 . 8 = − x

c. Cash ratio

Cash ratio = x100%

Lancar ng Huta Bank Kas+

Tahun 2003 = 100% 119

012 . 183 . 2 809 . 606 . 2 = x

Tahun 2004 = 100% 103%

065 . 231 . 2 019 . 296 . 2 = x

Tahun 2005 = 100% 100%

063 . 648 . 2 472 . 653 . 2 = x

d. Working capital to total asset ratio

Working capital to total asset ratio =

Persediaan Lancar ng Huta Lancar Aktiva

Tahun 2003 = 100% 37%

185 . 608 . 7 012 . 183 . 2 562 . 999 . 4 = − x

Tahun 2004 = 100% 48%

496 . 971 . 9 065 . 231 . 2 029 . 970 . 6 = − x

Tahun 2005 = 100% 50%

895 . 150 . 11 063 . 648 . 2 577 . 219 . 8 = − x


(49)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Tabel 3.3 Rasio Likuiditas PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003, 2004, 2005

Rasio Keuangan

Tahun

2003 2004 2005

RASIO LIKUIDITAS

Current Ratio 229% 312% 310%

Quick Ratio 204% 291% 287%

Cash Ratio 119% 103% 100%

Working Capital To Total Asset Ratio 37% 48% 50%

229% 312% 310% 204% 291% 287% 119% 103% 100%

37% 48% 50%

0% 50% 100% 150% 200% 250% 300% 350%

2003 2004 2005

current ratio quick ratio

cash ratio working capital to total asset ratio

Sumber : Hasil pengolahan data

Gambar 3.2 Grafik Fluktuasi Rasio Likuiditas

2. Rasio Solvabilitas a. Debt to equity ratio

Debt to equity ratio = x100%

Ekuitas ng Huta Total

Tahun 2003 = 100% 40%

173 . 415 . 5 012 . 183 . 2 = x

Tahun 2004 = 100% 29%

925 . 725 . 7 571 . 245 . 2 = x

Tahun 2005 = 100% 43%

232 . 781 . 7 663 . 369 . 3 = x


(50)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

b. Debt ratio

Debt ratio = x100%

Aktiva Total

ng Huta Total

Tahun 2003 = 100% 29%

185 . 608 . 7 012 . 183 . 2 = x

Tahun 2004 = 100% 23%

496 . 971 . 9 571 . 245 . 2 = x

Tahun 2005 = 100% 30%

895 . 150 . 11 663 . 369 . 3 = x

Tabel 3.4 Rasio Solvabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003, 2004, 2005

Rasio Keuangan

Tahun

2003 2004 2005

RASIO SOLVABILITAS

Debt To Equity Ratio 40% 29% 43%

Debt Ratio 29% 23% 30%

40% 29% 43% 29% 23% 30% 0% 10% 20% 30% 40% 50%

2003 2004 2005

debt to equity ratio debt ratio Sumber : Hasil pengolahan data


(51)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

3. Rasio Aktivitas

a. Working capital turn over

Working capital turn over = x

Kerja Modal Bersih Penjualan ... =

Tahun 2003 = 2,31x

173 . 425 . 5 879 . 523 . 12 =

Tahun 2004 = 1,80x

925 . 725 . 7 319 . 942 . 13 =

Tahun 2005 = 1,81x

232 . 781 . 7 642 . 120 . 14 =

b. Fixed assets turn over

Fixed assets turn over = x

Tetap Aktiva Bersih Penjualan ... =

Tahun 2003 = 6,56x

062 . 908 . 1 879 . 523 . 12 =

Tahun 2004 = 6,01x

650 . 319 . 2 319 . 942 . 13 =

Tahun 2005 = 7,10x

773 . 987 . 1 642 . 120 . 14 =

c. Total assets turn over

Total assets turn over = x

Aktiva Total Bersih Penjualan ... =

Tahun 2003 = 1,65x

185 . 608 . 7 879 . 523 . 12 =

Tahun 2004 = 1,39x

496 . 971 . 9 319 . 942 . 13 =

Tahun 2005 = 1,26x

089 . 150 . 11 642 . 120 . 14 =


(52)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

d. Inventory turn over

Inventory turn over = x

Persediaan Penjualan Pokok ga r Ha ... =

Tahun 2003 = 15,13x

085 . 537 005 . 127 . 8 =

Tahun 2004 = 20,06x

424 . 467 995 . 377 . 9 =

Tahun 2005 = 17,20x

137 . 576 91280 . 9 =

Tabel 3.5 Rasio Aktivitas PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003, 2004, 2005

Rasio Keuangan

Tahun

2003 2004 2005

RASIO AKTIVITAS

Working Capital Turn Over 2,32x 1,80x 1,81x

Fixed Assets Turn Over 6,56x 6,01x 7,10x

Total Assets Turn Over 1,65x 1,39x 1,26x

Inventory Turn over 15,13x 20,06x 17,20x

2.32 1.8 1.81

6.56 6.01 7.1

1.39 1.26 15.13 20.06 17.2 1.65 0 5 10 15 20 25

2003 2004 2005

working capital turn over fixed assets turn over total assets turn over inventory turn over Sumber : Hasil pengolahan data


(53)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

4. Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin

Net Profit Margin = x100%

Bersih Penjualan

Bersih Laba

Tahun 2003 = 100% 35%

52379 . 12 225 . 336 . 4 = x

Tahun 2004 = 100% 32%

319 . 9 . 13 536 . 492 . 4 = x

Tahun 2005 = 100% 29%

642 . 120 . 14 803 . 119 . 4 = x

b. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin = 100% tanx

Pendapa Kotor Laba

Tahun 2003 = 100% 35%

879 . 523 . 12 874 . 396 . 4 = x

Tahun 2004 = 100% 33%

319 . 942 . 13 324 . 564 . 4 = x

Tahun 2005 = 100% 30%

6 . 120 . 14 765 . 207 . 4 = x

c. ROI (Return on Invesment)

ROI (Return on Invesment) = x100%

Aktiva Total Pajak Setelah Bersih Keuntungan

Tahun 2003 = 100% 21%

185 . 608 . 7 383 . 594 . 1 = x

Tahun 2004 = 100% 14%

496 . 971 . 9 385 . 355 . 1 = x

Tahun 2005 = 100% 13%

895 . 150 . 11 721 . 452 . 1 = x


(54)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Tabel 3.6 Rasio Profitabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003, 2004, 2005

Rasio Keuangan

Tahun

2003 2004 2005

RASIO PROFITABILITAS

Net Profit Margin 35% 32% 29%

Gross Profit Margin 35% 33% 30%

ROI (Return on Investmen) 21% 14% 13%

35%

32%

29% 35%

33%

30%

21%

14% 13%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%

2003 2004 2005

net profit margin gross profit margin ROI

Sumber : Hasil pengolahan data


(55)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

Tabel 3.7 Rasio Keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan

Rasio Keuangan Tahun

2003 2004 2005

RASIO LIKUIDITAS

Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio

Working Capital To Total Asset Ratio

229% 204% 119% 37% 312% 291% 103% 48% 310% 287% 100% 50% RASIO SOLVABILITAS

Debt To Equity Ratio Debt Ratio 40% 29% 29% 23% 43% 30% RASIO AKTIVITAS

Working Capital Turn Over Fixed Assets Turn Over Total Assets Turn Over Inventory Turn Over

2,31x 6,56x 1,65x 15,13x 1,80x 6,01x 1,39x 20,06x 1,81x 7,10x 1,26x 17,20x RASIO PROFITABILITAS

Net Profit Margin Gross Profit Margin

ROI (Return on Investment)

35% 35% 21% 32% 33% 14% 29% 30% 13%


(56)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

Pada bab sebelumnya penulis telah melakukan perhitungan rasio-rasio keuangan dari data laporan keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan, yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi daari tahun 2003, 2004 dan 2005. berdasarkan hasil perhitungan tersebut pada bab ini penulis mencoba menganalisis dan mengevaluasi hasil-hasil perhitungan rasio keuangan tersebut.

A. Analisis Kinerja Keuangan

1. Likuiditas

a. Current Ratio

Current ratio tahun 2005 sebesar 310% dan tahun 2004 sebesar 312%. Hal tersebut berarti setiap Rp 100,- hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 310,- pada tahun 2005 dan Rp 312,- pada tahun 2004. Nilai current ratio dari tahun 2004 ke tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 2%. Hal ini disebabkan jumlah kewajiban lancar dari tahun 2004 ke tahun 2005 meningkat meskipun jumlah aktiva lancar yaitu kas dan piutang meningkat dari tahun 2004 ke tahun 2005.

b. Quick Ratio/Acid Test Ratio

Quick ratio tahun 2004 sebesar 291% dan tahun 2005 sebesar 287%. Hal tersebut berarti setiap Rp 100,- hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang likuiditasnya paling likuid sebesar Rp 287,- untuk tahun 2005 dan Rp 291,- untuk tahun 2004. Nilai quick ratio dari tahun 2004 ke tahun 2005


(57)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

mengalami penurunan sebesar 4%. Perusahaan tergolong baik tingkat likuiditasnya karena mencapai 100% atau 1:1.

c. Cash Ratio

Cash ratio tahun 2005 sebesar 100% dan tahun 2004 103%. Hal tersebut berarti setiap Rp 100,- hutang lancar dijamin oleh kas dan surat-surat berharga sebesar Rp 100,- untuk tahun 2005 dan Rp 103,- untuk tahun 2004. nilai cash ratio mengalami penurunan dari tahun 2004 ke tahun 2005.

d. Working Capital To Total Asset Ratio

Working capital to total asset ratio tahun 2005 sebesar 50% dan tahun 2004 sebesar 48%. Nilai working capital to total asset ratio mengalami penurunan sebesar 2%. Niali working capital to total asset ratio menunjukkan likuiditas total dari total aktiva dan posisi modal kerja bersih. 2. Solvabilitas/Leverage

a. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio tahun 2005 sebesar 43% dan tahun 2004 sebesar 29%. Nilai debt to equity ratio mengalami peningkatan sebesar 14%. Peningkatan nilai debt to equity ratio tersebut menunjukkan semakin berat hutang perusahaan yang dijamin dengan modal yang dimiliki.

b. Debt Ratio

Debt ratio tahun 2005 sebesar 30% dan tahun 2004 sebesar 23%. Hal tersebut berarti setiap Rp 100,- hutang dijamin oleh aktiva sebesar Rp 30,- untuk tahun 2005 dan Rp 23,- untuk tahun 2004. Nilai debt ratio mengalami peningkatan sebesar 7%. Peningkatan nilai debt ratio dari tahun 2004 ke tahun 2005 menunjukkan semakin besar jumlah modal pinjaman (hutang)


(58)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan dibanding aktiva yang dimiliki.

3. Aktivitas

a. Working Capital Turn Over

Working capital turn over tahun 2005 1,81 kali yang artinya dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 1,81 kali dalam setahun untuk tahun 2005 sedangkan pada tahun 2004 nilai working capital turn over sebesar 1,80 kali yang artinya dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 1,80 kali dalam setahun. Tahun 2005 nilai working capital turn over mengalami peningkatan yang sangat kecil dan tidak signifikan yaitu sebesar 0,01.

b. Fixed Assets Turn over

Fixed assets turn over tahun 2005 sebesar 7,10 kali yang artinya dana yang tertanam dalam aktiva tetap berputar rata-rata 7,10 kali dalam setahun sedangkan untuk tahun 2004 niali fixed assets turn over sebesar 6,01 kali yang artinya dana yang tertanam dalam aktiva tetap berputar rata-rata 6,01 kali dalam setahun. Nilai fixed assets turn over mengalami peningkatan dari tahun 2004 ke tahun 2005 yaitu sebesar 1,09 kali.

c. Total Assets Turn Over

Total assets turn over tahun 2005 sebesar 1,26 kali yang artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar rata-rata 1,26 kali dalam setahun sedangkan untuk tahun 2004 total assets turn over sebesar 1,39 yang artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar rata-rata 1,39


(59)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

kali dalam setahun. Nilai total assets turn over mengalami penurunan dari tahun 2004 ke tahun 2005 yaitu sebesar 0,13 kali.

d. Inventory Turn Over

Inventory turn over tahun 2005 sebesar 17,20 kali dan tahun 2004 sebesar 20,06 kali. Nilai inventory turn over mengalami penurunan sebesar 2,86 kali. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan yang dihasilkan berkurang dari tahun 2004 ke tahun 2005.

4. Profitabilitas

a. Net Profit margin

Net profit margin tahun 2005 sebesar 29 % dan tahun 2004 sebesar 32%. Hal tersebut berarti setiap Rp 100,- dari penjualan bersih menghasilkan laba bersih sebesar Rp 29,- untuk tahun 2005 dan Rp 32 tahun 2004. Nilai net profit margin mengalami penurunan sebesar 3%.

b. Gross Profit Margin

Gross profit margin tahun 2005 sebesar 30% dan tahun 2004 sebesar 33%. Hal ini berarti setiap Rp 100,- dari hasil penjualan bersih yang dilakukan mampu menghasilkan Rp 30,- tahun 2005 dan Rp 33,- tahun 2004. Nilai gross profit margin mengalami penurunan sebesar 3%. Keadaan ini menunjukkan kinerja penjualan bersih dalam menghasilkan laba kotor menurun 3% tahun 2005.

c. ROI (Return on Investmen)

ROI (Return on Investmen) tahun 2005 sebesar 13% dan tahun 2004 sebesar 14%. Hal tersebut berarti setiap Rp 100,- dari seluruh dana yang tertanam dalam aktiva perusahaan mampu mengembalikan investasi sebesar


(1)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

ditahun 2005 dibanding tahun 2004 dan nilai inventory turn over tahun 2005 kurang baik karena berkurang dari tahun 2004, sehingga efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan di tahun 2005 tidak baik dibanding tahun 2004.

4. Profitabilitas

Rasio-rasio profitabilitas perusahaan terlihat mengalami penurunan mulai dari tahun 2003 sampai tahun 2005. Hal ini menunjukkan perusahaan belum mampu menghasilkan laba dengan baik.


(2)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Cadalah sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas PT. Aerowisata Catering Service Medan bila dilihat dari Current Ratio, Quick Ratio/Acid Test Ratio, Cash Ratio dan Working Capital To Total asset Ratio dari tahun 2003, 2004 dan 2005 mengalami fluktuasi. Namun bila dilihat secara keseluruhan rasio likuiditas PT. Aerowisata Catering Service Medan yang paling baik adalah di tahun 2004.

2. Rasio Solvabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan bila dilihat dari Debt To Equity Ratio dan Debt Ratio untuk tahun 2003, 2004 dan 2005 adalah kurang baik dimana terjadinya peningkatan. Rasio solvabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan menunjukkan bahwa semakin besar hutang perusahaan dibanding modal sendiri dan semakin besar jumlah modal pinjaman (hutang) digunakan dalam menghasilkan keuntungan dibanding aktiva yang dimiliki.

3. Rasio Aktivitas PT. Aerowisata Catering Service Medan bila dilihat dari working capital Turn Over, Fixed Assets Turn Over, Total Assets turn Over dan Inventory Turn Over mengalami fluktuasi. Namun bila dilihat secara keseluruhan rasio aktivitas PT. Aerowisata Catering Service Medan yang paling baik adalah di tahun 2003.


(3)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

4. Rasio Profitabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan bila dilihat dari Net Profit margin, gross Profit Margin dan ROI (Return on Investmen) mulai tahun 2003, 2004 dan 2005 kurang baik dimana setiap tahunnya mengalami penurunan.

B. Saran

Saran yang penulis ajukn sehingga dapat menjadi masukan bagi PT. Aerowisata Catering Service Medan antara lain:

1. Setelah melakukan analisis dan evaluasi rasio keuangan dari ke empat rasio yaitu Likuiditas, Solvabilitas, aktivitas dan Profitabilitas, ecara umum kinerja keuangan sudah baik, namun terdapat juga kinerja keuangan yang kurang baik yaitu pada rasio Solvabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat hutang yang semakin berat ditanggung perusahaan dibanding modal sendiri yang dimiliki dan jumlah modal pinjaman (hutang) yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan dibanding aktiva yang dimiliki setiap tahunnya meningkat. Rasio Profitabilitas setiap tahunnya terus mengalami penurunan, artimya perusahaan kurang mampu menghasilkan laba dengan baik atau manajemen perusahaan tidak efektif dalam pengelolaan perusahaan. Fenomena ini memperlihatkan bahwa PT. Aerowisata Catering Service Medan kurang mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya sehingga sebaiknya kinerja manajemen keuangan diperbaiki kembali agara kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya dapat dicapai dengan baik.

2. Rasio keuangan pada PT. Aerowisata Catering Service Medan untuk 3 tahun (2003, 2004 dan 2005) banyak mengalami fluktuasi yaitu turun naik. Dimana


(4)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

rasio dari tahun 2003 ke tahun 2004 naik lalu turun kembali pada tahun 2005. sebaiknya rasio keuangan dapat dipertahankan kenaikannya meskipun bernilai kecil karena apabila rasio keuangan yang terlihat berfluktuasi akan memperlihatkan kondisi perusahaan tidak stabil.


(5)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal, 2005, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, UMM Press, Malang.

Djarwanto, 2001, Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.

Harahap, Syofyan Syafri, 2002, Analisis Kritis Terhadap Laporan Keuangan, Edisi 1 Cet. 4, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Irawati Susan, 2005, Manajemen Keuangan, Pustaka, Bandung.

Munawir, S, 2002, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Ketigabelas, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Keown J. Arthur dkk, 2005, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Kuswadi, 2004, Cara mudah memahami Angka dalam Manajemen Keuangan bagi orang awam, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.

Sawir, Agnes, 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan Kelima, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Siagian, Margaretha, 2005, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera, Fakultas Ekonomi, USU, Medan. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit CV.

Alfabeta, Bandung.

Sundjaja, Ridwan, S, dan Inge, Berlian, 2002, Manajemen Keuangan I, Edisi Empat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sutrisno, 2001, Manajemen Keuangan, Teori Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama, Penerbit Ekonesia, Yogyakarta.

Syahyunan, 2000, Manajemen Keuangan I, USU Press, Medan.

Tangkilisan, Nogi S, Hessel, 2003, Memahami Kinerja Keuangan Perusahaan, Cetakan Pertama, Penerbit Balairung & Co, Yogyakarta.


(6)

Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009