bersifat ireversibel dan hanya membentuk satu lapisan monolayer Madan dan Tuli 2007. Adsorpsi kimia chemisorptions selalu disertai dengan
pertukaran elektron pada adsorben dan tergantung terhadap temperatur Selwood, 1962.
2.3.2 Faktor yang mempengaruhi adsorpsi
Menurut Al-Anber 2011, beberapa faktor yang mempengaruhi adsorpsi, yakni:
− Luas permukaan adsorben, semakin luas area permukaan adsorben, maka kapasitas adsorpsinya juga semakin meningkat.
− Ukuran partikel adsorben, semakin kecil ukuran partikel adsorben maka akan memperlambat difusi internal.
− Waktu kontak, semakin lama waktu kontak maka proses adsoprsi akan semakin baik.
− Kelarutan adsorbat dalam air atau limbah, adsobat yang kurang larut dalam limbah akan semakin mudah untuk diserap oleh adsorben.
− Afinitas pelarut terhadap adsorben, jika permukaan adsorben bersifat kurang polar, maka substansi yang kurang polar akan lebih mudah
diadsorpsi. − Ukuran molekul adsorbat dan ukuran pori adsorben, molekul adsorbat
yang berukuran besar jika masuk ke dalam pori adsorben yang ukuran lebih kecil, maka akan menurunkan kapasitas adsorpsi.
− Kemampuan ionisasi adsorbat − pH, ionisasi adsorbat tergantung pada pH, sehingga dapat
mempengaruhi adsorpsi.
Universitas Sumatera Utara
− Efek konsentrasi awal adsorbat, dengan konsentrasi tinggi, kemampuan adsorsi lebih sedikit, hal ini berhubungan dengan proses kompetitif
difusi adsorbat terhadap pori adsorben yang tersedia − Efek dosis adsorben, adsorpsi akan semakin efektif jika adsorben yang
digunakan semakn banyak Total zat yang teradsorpsi adsorben disebut dengan densitas adsorbsi,
dengan symbol q. Densitas adsorpsi dapat berupa masa zat yang terserap per luas area mgm
2
atau per masa adsorben mgg Benjamin, 2002.
2.3.3 Isoterm adsorpsi
Isoterm adsorpsi merupakan hubungan kesetimbangan antara konsentrasi pada fase cair dan konsentrasi pada partikel adsorben pada suhu
tertentu. Model isotherm Langmuir dan Freudlich umum digunakan pada adsorpsi cairan dengan konsentrasi rendah. Isotherm Langmuir berdasarkan
sisi ikatan yang terdistribusi secara homogen diseluruh permukaan adsorben, dimana adsorpsi terjadi pada satu lapisan monolayer, serta adsorpsinya
bersifat refersibel LaGrega, et al., 2001. Sedangkan isotherm Freudlich berdasarkan adsorpsi pada banyak lapisan fisisorpsi Model isotherm ini
mengasumsikan bahwa adsorpsi terjadi secara fisika Sembodo, 2005.
2.4 Study Pendahuluan Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben
Penelitian terdahulu yang memanfaatkan abu sekam padi sebagai adsorben logam yakni yang telah dilakukan oleh El-Said, et al., 2012. Selain
Universitas Sumatera Utara