Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: TEKNIK BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI H
46
e. Mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan;
f. Merangsang siswa mencari bahan untuk data, g. Mengembangkan dan membangun konsep diri siswa secara individu
Carin dan Sund, 1971: ; Carin 1997: 97 . Adapun Chemprecha 1979: 11 dalam Siswoyo 1997: 13 menyatakan
bahwa tujuan utama bertanya di dalam kelas adalah untuk membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui penemuan diri dan bukan menguji
sejauh mana siswa telah menghafal pelajaran yang telah diberikan. Berdasarkan kontak dengan benda-benda, siswa dapat merespon
pertanyaan guru dan menjawab sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Respon siswa dapat berupa penggunaan kata-kata untuk
mendeskripsikan, menggambar atau membangun sesuatu, atau melakukan pengukuran, pertanyaan yang dapat diajukan termasuk ke dalam klasifikasi
observasi. Dengan demikian pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya tidak mengandalkan kemampuan verbal dalam bentuk
pertanyaan lisan, namun harus didukung oleh situasi yang kondusif agar siswa termotivasi untuk menjawab maupun mengajukan pertanyaan. Situasi
yang kondusif agar terjadi interaksi guru-siswa harus disiapkan guru, misalnya penyiapan alat peraga pembelajaran yang relevan dengan topik
pelajaran dan sumber belajar misalnya buku dan lembar kerja siswa.
2. Klasifikasi Pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan oleh guru dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa bagian, ada yang dapat diklasifikasikan ke dalam pertanyaan
divergen menyebar dan konvergen memusat atau sering disebut juga pertanyaan terbuka dan tertutup. Klasifikasi lainnya adalah klasifikasi
berdasarkan taksonomi Bloom dan keterampilan proses. Sedangkan Dahar mengelompokkan pertanyaan ke dalam jenis pertanyaan: 1 faktual dan
deskriptif untuk memerikan; 2 pertanyaan membimbing; dan 3 pertanyaan tingkat tinggi. Carin 1979 mengelompokkan pertanyaan ke
dalam pertanyaan tingkat rendah, tingkat menengah, dan tingkat tinggi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: TEKNIK BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI H
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mata Pelajaran Fisika SMA
47
a. Pertanyaan Konvergen dan Divergen 1 Pertanyaan Konvergen
Pertanyaan konvergen disebut juga pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang tidak menuntut siswa untuk memberikan jawaban lebih dari satu
banyak alternatif. Pertanyaan ini dapat diajukan langsung untuk menarik perhatian siswa pada suatu objek, mempertajam ingatan siswa dan
membantu menilai siswa pada kemampuan mengingat atau mengamati.
Gambar 2.1. Reaksi Kimia
batu gamping dengan larutan HCl pada tabung a: serbuk batu gamping
pada tabung b: kepingan batu gamping
contoh pertanyaan konvergen Zat apakah yang dimasukkan ke
dalam tabung a dan b? tujuan: siswa mengamati zat yang
dimasukkan ke dalam tabung a dan b dan menyebutkan nama zat
tersebut
Samakah zat yang dimasukkan ke dalam tabung a dan b?
Menurut Anda, batu gamping pada bentuk apa yang lebih cepat
reaksinya dengan larutan HCl
2 Pertanyaan Divergen
Pertanyaan divergen atau pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang menuntut siswa untuk dapat memberikan jawaban yang terbuka lebih
dari satu jawaban. Pertanyaan divergen merangsang siswa untuk menjadi observer yang baik dan mengembangkan kemampuan mengorganisasi
informasidata dari peristiwaobjek yang dipresentasikan guru. Pertanyaan divergen dapat membimbing siswa mencari hubungan dan membuat
hipotesis, serta menyimpulkan. Contoh pertanyaan divergen adalah seperti pada tabel 4 di bawah ini.
a b
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: TEKNIK BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI H
48
Tabel 2.1. Contoh Pertanyaan Divergen Contoh Pertanyaan Divergen
Tujuan