Membangun aplikasi M-Nelayan berbasis android pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat merupakan sebuah instansi yang bekerja untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia perikanan dan kelautan, meningkatkan pelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, mendorong pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya perikanan dengan penerapan teknologi berwawasan lingkungan, serta prima dalam pelayanan menuju nelayan jawa barat yang tangguh, dinamis dan mandiri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat tentang kendala atau kekurangan yang mereka hadapi untuk mewujudkan pelayanan menuju nelayan jawa barat yang tangguh, dinamis dan mandiri ialah kurangnya tenaga penyuluh yang akan menyampaikan informasi kepada nelayan yang ada di Jawa Barat, sarana untuk menyampaikan keluhan nelayan masih dilakukan secara tatap muka dan penyebaran informasi kepada nelayan masih dilakukan dengan memberikan dokumen kepada penyuluh dan memperlambat dinas kelautan dalam mengatasi semua keluhan atau kendala yang dihadapi nelayan. Dalam hal ini maka dinas kelautan dan perikanan mengalami kesulitan untuk memberikan informasi cuaca, harga dan lokasi ikan kepada nelayan, sulitnya nelayan menyampaikan keluhan kepada dinas kelautan karena masih dilakukan dengan tatap muka dan nelayan kesulitan untuk memperoleh informasi tentang informasi cuaca, harga ikan dan lokasi ikan (lampiran C-31).

Solusi yang ditawarkan yaitu pembangunan aplikasi mobile yang akan menjebatani kegiatan pendistribusian informasi dan penyampaian keluhan. Dipilihnya aplikasi mobile sebagai solusi karena dengan aplikasi mobile kegiatan pendistribusian informasi dapat dilakukan dengan cepat dan langsung pada nelayan, informasi akan tersimpan sehingga dapat melihat informasi yang belum terlihat. Dengan adanya aplikasi mobile juga, kegiatan penyampaian keluhan


(2)

dengan dinas akan lebih fleksibel karena dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Aplikasi mobile yang dibangun adalah aplikasi mobile berbasiskan Android. Android adalah sistem operasi mobile berbasis linux yang dikembangkan oleh Google dan merupakan platform terbuka bagi para pengembang (opensource) dan pengguna perangkat mobile berbasis android di nelayan jawa barat cukup besar (lampiran C-31). Berdasarkan masalah yang sudah di uraikan ini maka di butuhkan pembangunan “Aplikasi M-NELAYAN berbasis Android pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka rumusan masalah dari penulisan penelitian ini adalah bagaimana membangun aplikasi m-nelayan berbasis android pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membangun aplikasi mobile yang mendukung dan mempermudah para nelayan memperoleh informasi, berita, dan untuk kegiatan komunikasi dengan tenaga penyuluhan dari dinas kelautan dan perikanan. Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Mempermudah Dinas Kelautan bagian penyuluh menyalurkan informasi berita, pengumuman, harga, lokasi kepada setiap nelayan.

2. Mempermudah nelayan untuk menyampaikan keluhan yang dialami. 3. Mempermudah nelayan untuk memperoleh informasi tentang cuaca,

harga, berita, pengumuman dan lokasi.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sehingga penelitian yang dikaji akan lebih terfokus. Adapun batasan masalah tersebut diantaranya :

1. Kegiatan komunikasi hanya dapat menuliskan keluhan atau pertanyaan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat.


(3)

2. Informasi yang ditampilkan diambil dari Dinas Keluatan dan Perikanan Jawa Barat.

3. Aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, yaitu front end dan back end. Untuk bagian front end sebagai antarmuka antara pengguna dengan sistem, front end juga digunakan untuk menampilkan berita tentang kelautan dan perikanan. Sedangkan untuk bagian back end sebagai pengolahan data yang diimplementasikan pada sistem berbasis web yang terdiri dari web admin, web service dan database server.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang dibutuhkan dan berusaha menggambarkan serta menginterprestasi objek yang sesuai dengan fakta secara sistematis, faktual dan akurat.

1.5.1. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumber, dalam hal ini sumbernya adalah kepala Dinas Kelautan dan bagian penyuluh. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari sumber secara lebih mendalam.

2. Observasi

Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dan untuk melihat secara dekat kegiatan yang dilakukan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan saat kegiatan berlangsung.

1.5.2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Dalam pembangunan aplikasi M-Nelayan ini menggunakan metode


(4)

sistematis dan sequensial melalui tahapan-tahapan yang ada untuk membangun sebuah aplikasi.

Metode watefall menekankan pada sebuah keterurutan dalam proses pengembangan sebuah aplikasi. Dalam metode waterfall, satu fase harus selesai terlebih dahulu sebelum fase berikutnya dimulai. Suatu fase dapat dinyatakan selesai apabila output dari fase tersebut sesuai dengan kebutuhan yang didefinsikan pada fase sebelumnya. Metode ini merupakan metode yang tepat dalam membangun sebuah aplikasi yang tidak terlalu besar dan sumber daya manusia yang terlibat dalam jumlah yang terbatas.

Gambar 1.1 Metode Waterfall (1)

a. Analisis Kebutuhan

Tujuan dilakukan tahapan ini untuk memahami sistem yang sedang berjalan agar dapat mendefinisikan permasalahan sistem sehingga selanjutnya dapat menentukan kebutuhan sistem secara garis besar sebagai persiapan ke tahapan perancangan.


(5)

b. Desain Sistem / Perancangan

Tahapan perancangan ini diberikan gambaran umum yang jelas kepada pengguna dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang akan dikembangkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem. Tahap perancangan ini digunakan untuk persiapan implementasi.

c. Coding / Penulisan Kode Program

Setelah tahap perancangan sistem selanjutnya dilakukan konversi rancangan sistem kedalam kode-kode bahasa pemrograman yang diinginkan. Tahap ini dilakukan pembuatan komponen-komponen sistem yang meliputi modul program antarmuka dan basis data.

d. Pengujian / Implementasi

Tahap pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan serta memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan adalah valid dan sesuai dengan kebutuhan yang telah dideskripsikan.

e. Maintenance / Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan ini perangkat lunak sudah diserahkan kepada pengguna. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap sistem yang baru untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Hasil evaluasi ini dimungkinkan untuk melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan terhadap sistem agar sistem senantiasa dapat digunakan dengan baik.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian dalam Tugas Akhir yang dijalankan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.


(6)

Bab ini merupakan tinjauan umum yang didalamnya menjelaskan tentang sejarah perusahaan atau organisasi, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Prikanan kota Bandung, profil Dinas Kelautan dan Perikanan, tempat dan kedudukan Dinas Kelautan dan Perikanan, dilanjutkan dengan teori-teori informatika umum seperti pengertian sistem, basis data, jaringan dan sebagainya. Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran tempat penelitian Tugas Akhir serta menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pemaparan analisis masalah, analisis sistem operasi, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis kebutuhan data, analisis basis data, analisis jaringan, analisis kebutuhan nonfungsional, dan analisis kebutuhan fungsional. Hasil dari analisis tersebut digunakan untuk melakukan perancangan perangkat lunak yang terdiri dari perancangan struktur file, struktur menu, perancangan antarmuka, jaringan semantik, dan peracangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dari perangkat lunak yang dibangun berdasarkan analisis dan perancangan perangkat lunak yang telah dilakukan. Hasil dari implementasi kemudian dilakukan pengujian perangkat lunak menggunakan metode blackbox yang terdiri dari pengujian alpa dan beta sehingga perangkat lunak yang dibangun sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan aplikasi yang dibuat dan saran untuk pengembangan aplikasi ke depan.


(7)

7 2.1 Profil Instansi

Profil instansi membahas bagaimana instansi ini berdiri dan berkembang hingga sampai sekarang ini. Ditinjau dari sejarah, visi dan misi, tujuan dan sasaran, struktur organisasi, deskripsi tugasnya di instansi dan lain sebagainya yang menjadi hal yang wajib ada.

2.1.1 Sejarah Instansi

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat berdasarkan PERDA Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2001 merupakan bagian dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, melaksanakan tugas pokok sebagian pemerintah daerah di bidang perikanan dalam merumuskan kebijaksanaan operasional dan eksploitasi kelautan serta melaksanakan kewenangan desentralisasi provinsi dan kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur. Sedangkan fungsi yang dijalankan Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas pokok tersebut adalah melaksanakan :

A. Perumusan kebijaksanaan operasional pengelolaan perikanan dan eksplorasi kelautan.

B. Pelaksanaan pelayanan umum pengelolaan perikanan dan eksplorasi kelautan.

C. Fasilitasi pelaksanaan pengelolaan perikanan dan eksplorasi kelautan meliputi kegiatan program, produksi, dan konservasi, prasarana, usaha, eksplorasi keluatan serta unit pelaksanaan teknis dinas serta penyelengaraan urusan ketatausahaan Dinas.

2.1.2 Visi dan Misi Instansi  Visi Instansi


(8)

Dinas perikanan telah menetapkan visi : “ Prima Dalam Pelayanan Menuju Masyarakat Perikanan Jawa Barat Yang Tangguh,Dinamis Dan Mandiri ”. Visi dinas perikanan tersebut mengandung beberapa pemahaman sebagai berikut:

A. Prima, berarti sempurna atau sangat baik.

B. Tangguh, berarti kuat, sukar dikalahkan, tidak lemah, tabah dan tahan menderita, serta kukuh.

C. Dinamis, berarti selalu ada peningkatan.

D. Mandiri, berarti dapat memiliki wewenang untuk menentukan ketentuan dan keputusan.

 Misi Instansi

Agar visi Dinas Kelautan dan Perikanan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik maka ditetapkan misi Dinas sebagai berikut:

A. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia perikanan dan kelautan yang berdaya saing.

B. Mendorong peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya perikanan yang bernilai ekonomis dengan penerapan teknologi berwawasan lingkungan.

C. Meningkatkan produk perikanan dan kelautan yang berkualitas untuk pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dan bahan baku industri secara berkelanjutan.

D. Meningkatkan pelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan.

2.1.3 Tujuan dan Sasaran  Tujuan

Tujuan utama dari pembangunan perikanan dan kelautan adalah memanfaatkan sumberdaya ikan dan kelautan untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat, khususnya yang terkait dengan peningkatan pendapatan dan peningkatan devisa negara.


(9)

Untuk mewujudkan Visi-Misi di atas, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat memposisikan diri sebagai berikut:

A. Inovator dalam pengembangan teknologi perikanan dan kelautan. B. Motivator dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

C. Fasilitator dalam pengembangan sarana prasarana.

D. Mediator dalam penyediaan permodalan dan pengembangan usaha.

E. Dinamisator tumbuh kembangnya peran sertanya masyarakat dalam pembangunan perikanan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, sekaligus mengantisipasi perubahan perkembangan situasi dan kondisi regional, nasional, lingkungan strategis serta kecenderungan global dalam perubahan yang begitu cepat.

2.1.4 Struktur Organisasi Instansi

Adapun struktur organisasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:


(10)

KEPELA DINAS Ir.H.Ahmad hadadi, M.Si

SEKERTARIS H.Hery Gunawadi A.Pi

SUBBAG KEUANGAN Dedi Supriadi, SE SUBBAG PERENCANAAN

& PROGRAM Eri Donari A.Pi

SUBBAG KEPEGAWAIAN & UMUM Dra.Hj.Yusnah A.Bsc BIDANG KELAUTAN Ir.H.Nana Mulyana BID.PENGEMBANGAN USAHA Ir.Hj.Atit Rahlan BID.PERIKANAN TANGKAP Ir.H.Tatang Sulaiman,MS BID.PERIKANAN BUDIDAYA Ir.H.Jafar Ismail,M.Si

SEKSI EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI Wawan Ruswandi S.Pi

SEKSI PENGOLAHAN Ir.Achmad Yani,MP SEKSI PRODUKSI DAN SARANA

PENANGKAPAN Dra.Jojormine H.Nainggolan SEKSI PRODUKSI BUDIDAYA

Ratman Herliawan,A.Pi

SEKSI STANDARISASI Beni Sudaryanta,BSc SEKSI KONSERVASI DAN

PEMBERDAYAAN Ir.Hj.Trinil Pritiwiani,MM SEKSI KELEMBAGAAN DAN

PENGELOLAAN SUMBER DAYA Ir.Inayah,MM SEKSI SARANA DAN

PRASARANA BUDIDAYA Iwan Kriswan.BSc

SEKSI KELEMBAGAAN DAN PEMASARAN Ir.Ika Rockhikaningroem,MM SEKSI PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN Ir.Dyah Ayu P.M.Si SEKSI PRASARANA

PENANGKAPAN Ir.Endang Haris,MM SEKSI KELEMBAGAAN DAN

PERLINDUNGAN SUMBERDAYA Ir.Pither Reme P,MM

UPTD Kelompok jabatan

fungsional

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Instansi

2.1.5 Deskripsi Jabatan A. Kepala Dinas

1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok dinas.

2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Dinas mempunyai fungsi:

a. Pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan operasinal bidang perikanan dan eksplorasi kelautan.

b. Fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan pengelolaan perikanan. c. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka

pelaksanaan tugas pokok Dinas. B. Wakil Kepala Dinas


(11)

1. Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perencanaan dan program, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta tugas lain yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas.

2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, Wakil Kepala Dinas mempunyai fungsi: a. Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan internal Dinas. b. Pembinaan administrasi kegiatan Dinas dan UPTD.

c. Pelaksanaan tugas operasional lain sesuai dengan pelimpahan Kepala Dinas.

3. Rincian Tugas Wakil Kepala Dinas:

a. Mengkoordinasi kegiatan internal Dinas.

b. Melaksanakan pembinaan administrasi kegiatan Dinas dan UPTD yang meliputi pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, umum dan kesisteman.

c. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan strategis (RENSTRA) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas.

d. Melaksanakan tugas opersional lain sesuai dengan pelimpahan Kepala Dinas.

C. Sekertariat

1. Sekertariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.

2. Rincian Tugas Sekertariat:

a. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program Dinas.

b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program sekertariat.

c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi. d. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.


(12)

e. Menyelenggarakan penata ushaan, kelembagaan dana ketata laksanaan.

f. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

D. Bidang Perikanan Tangkap

1. Bidang perikanan tangkap mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi perikanan tangkap. 2. Rincian Tugas Bidang Perikanan Tangkap:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang perikanan tangkap.

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis perikanan tangkap.

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitas produksi dan sarana penangkapan.

d. Menyalengarakan bahan koordinasi bidang perikanan tangkap. e. Menyelenggarakan telaah staf sebagai pertimbangan pengambilan

kebijakan.

f. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintah dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten atau Kota.

g. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Perikanan Tangkap.

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. 3. Bidang Perikanan Tangkap Membawakan:

a. Seksi produksi dan sarana penangkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi dan sarana penangkapan.

Rincian Tugas Seksi Produksi dan Sarana Penangkapan:

1. Melaksanakan penyusunan program kerja seksi produksi dan saran penangkapan.


(13)

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan produksi dan sarana penangkapan.

3. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil di wilayah laut dan perairan umum.

4. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penempatan dan pemanfaatan alat bantu penangkapan ikan di wilayah laut.

b. Seksi Kelembagaan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan mempunyai tugas pokok pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas kelembagaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap.

Rincian Tugas Seksi Kelembagaan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan:

1. Melaksanakan penyusunan program kerja seksi kelembagaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan kelembagaan dan sumberdaya meliputi inventarisasi, identifikasi dan analisis data serta penyusunan sistem informasi potensi sumberdaya manusia , kelembagaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap. 3. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitas dan kerjasama

pengembangan sumberdaya manusia serta kelembagaan nelayan. 4. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan konservasi dan

rehabilitasi sumberdaya perikanan tangkap secara berkelanjutan. 5. Melaksanakan penyusunan bahan inventarisasi dan kerusakan fisik

dan nilai kerugian sebagai akibat pencemaran dan kerusakan sumberdaya perikanan.

c. Seksi Prasarana Penangkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi prasarana penangkapan.

Rincian Tugas Seksi Prasarana Penangkapan:

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Prasrana Penangkapan.


(14)

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana penangkapan.

3. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengembangan jasa-jasa pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan ikan.

4. Melaksanakan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan seksi prasarana pengkapan.

5. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan kebijakan.

2.1.6 Aspek Kegiatan Instansi

Aspek kegiatan yang dilakukan di Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Jawa Barat khususnya di Bidang Perikanan Tangkap adalah:

A. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang perikanan tangkap.

B. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis perikanan tangkap.

C. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi produksi dan sarana penangkapan.

D. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi kelembagaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap.

E. Menyelenggarakan pegkajian bahan fasilitasi prasarana penangkapan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan penjelasan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dalam pembangunan aplikasi M-Nelayan berbasis android.

Dimulai dengan teori nelayan, teori web dan mobile technology, teori informatika umum sampai dengan tools pembangun aplikasi, diantaranya basis data, jaringan, internet,web, HTTP, web service, web server, sistem operasi Android, UML, eclipse, notepad plus-plus, MySQL, WAMP, dan mozilla firefox. Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran tempat


(15)

penelitian Tugas Akhir serta menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

2.2.1 Nelayan

Nelayan adalah golongan dalam masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari menangkap ikan. Ikan hasil tangkapan tidak lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri untuk keluarga akan tetapi sebagian besar untuk tujuan dipertukarkan dengan kebutuhan hidup lainnya secara langsung atau dijual secara tunai di pasar. Mereka yang hanya mencari ikan untuk sekedar lauk-pauk tidak digolongkan sebagai nelayan. Disepanjang garis pantai indonesia yang sangat panjang, hidup jutaan rakyat yang menggantungkan hidupnya dari menangkap ikan dan karena kemampuannya berlayar dengan ilmu navigasi turun temurunnya, mereka juga ambil bagian dalam perniagaan secara terbatas menghubungkan daerah-daerah yang terisolasi oleh lautan. Mereka secara tradisional telah menjadi penghubung pertama antara Jawa dengan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua, Nusa Tenggara atau sebaliknya. Kaum nelayan di pesisir menghadapi penindasan dan penghisapan feodal bahkan kapitalis dari para pemilik kapital besar seperti pemilik kapal besar dan alat tangkap besar serta modern. Nelayan ini juga mengahadapi maslah peribaan yang sangat berat terutama pada saat angin kencang dan gelombang tinggi di mana intensitas melaut sangat terbatas.(2)

Daratan indonesia juga memilki rawa-rawa yang luas yang didalamnya juga mengandung ikan berbagai jenis dalam jumlah besar. Bahkan karena keterbatasan tanah, mereka juga membangun rumah di atas rawa-rawa pasang surut tersebut. Sekalipun ada aktivitas menanam padi dan palawija di tanah yang lebih tinggi atau pada saat air surut, menangkap ikan adalah pendapatan utama mereka untuk menghidupi keluarganya. Ini juga digolongkan sebagai nelayan.


(16)

Di dalam masyarakat setengah jajahan dan setengah feodal yang selalu menciptakan kelas-kelas dalam masyarakat(3), nelayan-nelayan ini juga telah terbagi dalam lapisan-lapisan, utamanya sebagai berikut:

1. Nelayan kaya adalah nelayan yang memiliki dan menggunakan kapal motor, jala ikan yang besar, dan perlengkapan pemancingan ikan yang lengkap. Mereka mempekerjakan nelayan miskin dan pendapatannya lebih dari cukup bagi keluarganya.

2. Nelayan sedang yaitu mereka yang memiliki kapal sedang, jala ikan berukuran sedang, dan memiliki perlengkapan lainnya yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan nelayan kaya. Penghasilan dari hasil tangkapan mereka hanya cukup bagi keluarganya. Dan dalam keadaan krisis ekonomi maupun karena cuaca buruk mereka dapat jatuh menjadi nelayan kecil.

3. Nelayan kecil yaitu mereka memiliki sampan kecil tradisional yang hanya mampu mengarungi lautan yang dekat dengan pantai di mana ikan sudah jauh berkurang. Penghasilannya sangat kecil sehingga untuk menutupi kekurangan pendapatannya, mereka bekerja dan berutang pada nelayan kaya.

2.2.2 Web dan Mobile Technology

Web mobile bertujuan untuk mengakses layanan data secara wireless

dengan menggunakan perangkat mobile seperti handphone, pda dan perangkat portable yang tersambung ke sebuah jaringan telekomunikasi selular. Web mobile yang diakses melalui perangkat mobile seperti sebuah handphone yang memiliki sebuah layar dengan ukuran yang terbatas ataupun beberapa keterbatasan pada sebuah perangkat mobile. Pada bulan Mei 2005 mobile di keluarkan oleh W3C dengan nama Mobile Web

Initiative (MWI) dengan tujuan membuat web dapat diakses dari sebuah

perangkat mobile secara sederhana seperti mengakses web dari sebuah komputer dekstop. Dalam membuat sebuah mobile web membutuhkan implementasi untuk perbaikan dari segi interoperability, usability dan


(17)

accessibility pada sebuah mobile web. Mobile Web umumnya berukuran ringan disetiap halamannya yang ditulis dengan Extensible Hypertext

Markup Language (XHTML) atau Wireless Markup Language (WML)

untuk mengirimkan konten ke perangkat mobile. Selain itu beberapa teknik seperti dengan menggunakan Adobe Flash Lite atau Sun’s J2ME

yang memungkinkan untuk membuat perangkat mobile yang lebih bervariasi. Mobile web turut berkembang seiring dengan perkembangan teknologi web. Contohnya saat teknologi Web 2.0 muncul dimana teknologi web 2.0 ke sebuah mobile device. Dapat digambarkan seperti membuka sebuah web 2.0 (contohnya Friendster, Flicker,m blog) kedalam sebuah perangkat mobile. Tetapi secara sederhananya perangkat mobile

berbeda dengan komputer desktop, sehingga banyak faktor yang menjadi batasan yang patut di perhatikan ketika membangun sebuah mobile web, salah satunya adalah ketersediaannya data secara real time atau update berkala ketika terjadi perubahan data pada web. Maka untuk membangun sebuah mobile 2.0 yang mempertimbangkan proses update data secara berkala dapat dibangun dengan menggunakan teknik AJAX ataupun Flash

Lite.(4)

2.2.3 Pengertian Data

Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata dan angka. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi yang dapat diingat, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi. Karakteristiknya, data bukanlah fakta, namun representasi dari fakta. Kata sederhananya, data adalah catatan tentang fakta, atau data merupakan rekaman catatan tentang fakta. Data yang baik, adalah yang sesuai dengan faktanya. Data dapat berupa angka, huruf, gambar atau bentuk rekaman lainnya, yang dapat diakses oleh manusia, yang dapat dimasukan, disimpan dan diolah dalam komputer, atau dilewatkan pada kanal digital. Komputer merepresentasikan data dalam bentuk kode binary. Data yang bermanfaat adalah data yang lengkap mendukung pembentukan


(18)

informasi, serta akurat dan mutakhir, karena selalu diverifikasi dan diperbaharui sesuai perkembangan fakta.

2.2.4 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Informasi merupakan sesuatu yang harus dimilki oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk bisa tetap eksis dan bertahan, karena kurangnya informasi yang dimiliki akan mengakibatkan perusahaan atau organisasi akan hancur dan berakhir.

Menurut (MC Leod, 2002:40-41) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu:

a. Relevan (Relevancy)

b. Akurat (Accurancy)

c. Tepat Waktu (Time liness)

d. Ekonomis (Economy)

e. Efisien (Efficiency)

f. Ketersediaan (Availability)

g. Dapat dipercaya (Reliability)

h. Konsisten

2.2.5 Database

Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, di mana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut.


(19)

2.2.5.1 Fungsi Database

Adapun fungsi database diantaranya adalah sebagai berikut:

1. salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menentukan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi. Informasi dapat dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

3. Mengurangi duplikasi data (data redudancy).

4. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability).

5. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

2.2.5.2 Kriteria Database

Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

1. bersifat data oriented dan bukan program oriented

2. dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah, dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

2.2.6 Internet

Internet atau Interconnected Networking merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan bertukar informasi.

Internet mempunyai sejarah yang sangat kompleks dan mencakup banyak aspek seperti teknologi, organisasi dan komunitas. Pengaruh internet tidak hanya terhadap bidang teknik komunikasi komputer saja tetapi, terhadap masalah sosial misalnya dengan menggunakan alat-alat


(20)

bantu online untuk mencapai bisnis elektronik (e-commerce), kepemilikan informasi dan interaksi dengan masyarakat.

Ada beberapa fasilitas dari internet yang sering kita temui bahkan digunakan antara lain :

1. E-mail

2. World Wide Web (WWW)

3. Newsgroup

4. Telnet

5. Chat

6. File Transfer Protocol (FTP)

2.2.6.1 Network

Jaringan atau network saat ini menjadi istilah yang sangat penting dalam dunia pengolahan data dan informasi. Pengertian sederhana dari jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data elektronis dan pesan-pesan, saling terkait satu dengan yang lainnya di mana dengan cara tersebut pengguna dapat menyimpan, menggali dan saling berbagi terhadap informasi yang tersedia.

Istilah “Network” mengacu pada perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer satu dengan komputer lainnya, sehingga memungkinkannya untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Sistem jaringan tidak lagi hanya akan melayani sebuah mesin besar saja. Sebaliknya jaringan-jaringan akan merupakan sarana bantu yang memungkinkan sebuah organisasi besar untuk melakukan penyesuaian yang sesuai, antara kebutuhan informasi dengan besarnya aplikasi serta investasi perangkat keras dan lunaknya.

2.2.7 Web Server

Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau homepage. Komputer dapat dikatakan


(21)

web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut Personal Web Server (PWS).

Macam-macam web server antara lain: 1. Apache (Open Source)

2. Xitami 3. IIs

4. PWS (Personal Web Server)

Website (Situs Web) merupakan alamat (URL) yang berfungsi sebagai

tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik situs tertentu atau web dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:

a. Web statis, yaitu:

Web yang berisi atau menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap).

b. Web Dinamis, yaitu:

Web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan user yang bersifat dinamis.

2.2.8 HTTP

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk mendistribusikan sistem informasi yang berbasis

hypertext. Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk

mengakses HTML. HTTP diprakarsai oleh World Wide Web sistem informasi yang menyeluruh sejak tahun 1990. Apabila pada penjelajahan web dan pada alamat tertulis http://www.google.com; ini merupakan salah satu penggunaan protokol HTTP dalam web.

2.2.9 Web atau Situs

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML


(22)

HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui webbrowser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

2.2.10 Enkripsi MD5

Dalam kriptografi, MD5 (Message-Digest algorithm 5) ialah fungsi

hash kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash value 128-bit. Pada standard internet (RFC 1321), MD5 telah dimanfaatkan secara bermacam-macam pada aplikasi keamanan, dan MD5 juga umum digunakan untuk melakukan pengujian integritas sebuah file. MD5 didesain oleh Ronald Rivers pada tahun 1991 untuk menggantikan hash

function sebelumnya, MD4. Pada tahun 1996, sebuah kecacatan ditemukan

dalam desainnya, walau bukan kelemahan fatal, pengguna kriptografi mulai menganjurkan menggunakan algoritma lain seperti SHA-1. Pada tahun 2004, kecacatan-kecacatan yang lebih serius ditemukan menyebabkan penggunaan algoritma tersebut dalam tujuan untuk keamanan jadi makin dipertanyakan.

2.2.11 Web Service

Web service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek

dan metode-metode yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang terhubung ke internet sehingga dapat diakses menggunakan protocol

HTTP dan SOAP (Simple Object Access Protocol). Dalam penggunaannya, web service dapat digunakan dari hanya untuk memeriksa data user yang login ke sebuah website ataupun untuk digunakan pada transaksi perbankan online yang rumit. Tujuan dari teknologi ini adalah untuk memudahkan beberapa aplikasi atau komponennya untuk saling berhubungan dengan aplikasi lain dalam sebuah organisasi maupun diluar organisasi menggunakan standar yang tidak terikat platform(

platform-neutral) dan tidak terikat akan bahasa pemrograman yang digunakan


(23)

standar yang didukung oleh banyak perusahaan besar di dunia, yang digunakan untuk bertukar data. Selain daripada itu, penggunaan SOAP menjadikan metode-metode dari objek-objek yang ada dalam sebuah web service dapat di akses dari aplikasi lain seperti halnya aplikasi tersebut mengakses metode lokal.

2.2.12 JSON

JSON (Java Script Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 – Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data. (5) JSON terbuat dari dua struktur:

1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.

2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini. JSON menggunakan bentuk sebagai berikut:


(24)

1. Objek

Objek adalah sepasang nama/nilai yang tidak terurutkan. Objek dimulai dengan { (kurung kurawal buka) dan diakhiri dengan } (kurung kurawal tutup). Setiap nama diikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai dipisahkan oleh , (koma).

Gambar 2.2 Objek JSON 2. Larik

Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan [ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ] (kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh , (koma).

Gambar 2.3 Larik JSON 3. Nilai

Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda, atau angka, atau true atau false atau null, atau sebuah objek atau sebuah larik. Struktur-struktur tersebut dapat disusun bertingkat.


(25)

Gambar 2.4 Nilai JSON 4. String

String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di dalam string dapat digunakan backslash escapes "\" untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C atau Java.

Gambar 2.5 String JSON 5. Angka


(26)

Angka adalah sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali format oktal dan heksadesimal tidak digunakan.

Gambar 2.6 Angka JSON 2.2.13 Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon selular (mobile) seperti pada smartphone dan komputer tablet. Sistem operasi Android berbasiskan Linux yang bersifat terbuka (opensource) bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi maupun mengembangkan Android dengan tools

yang disediakan yaitu Android SDK (Software Development Kit) dan API

(Application Programming Interface) dengan menggunakan bahasa

pemrograman Java. Dikembangkan Oleh Google Inc, HTC, Intel, Motorola, Qualcom, T-Mobile, dan Nvidia yang tergabung dalam Open

Handset Alliance (OHA). Dengan tujuan mendukung sebuah standar

terbuka pada perangkat seluler. Kode-kode yang dirilis oleh Google untuk Android berada dibawah license Apache, sebuah license perangkat lunak dan standar terbuka bagi perangkat seluler.

2.2.13.1 Sejarah

Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon


(27)

seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. Saat ini Android 4.0.3 atau Ice Cream Sandwich adalah versi terbaru dari sistem operasi Android. Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.(6)

2.2.13.2 Fitur

Fitur yang tersedia di Android adalah:

1. Kerangka aplikasi yang memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

2. Dalvik mesin virtual merupakan mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.

3. Grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL. 4. SQLite untuk penyimpanan data.


(28)

5. Mendukung media seperti audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).

6. Mendukung GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung

hardware).

7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan

accelerometer (tergantung hardware).

8. Lingkungan Development yang lengkap seperti perangkat emulator,

tools,dan plugin untuk Eclpise IDE.

9. Multi-touch kemampuan Android sebagai perangkat lunak moderen

yang mendukung intraksi sentuh dengan layar dengan menggunakan dua jari.

10.Google Play merupakan sarana tempat penjualan aplikasi resmi untuk

Android dari Google. Google Play berisikan katalog aplikasi yang dapat di-download untuk di-install pada handphone melalui internet.

2.2.13.3 Arsitektur Android

Gambar 2.7 Arsitektuk Android 1. Aplikasi


(29)

Android memiliki satu set aplikasi inti yang terdiri dari email

client, program SMS, kalender, peta, browser, kontak telepon, dan

sebagainya. Semua aplikasi inti dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Framework Aplikasi

Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan batasan keamanan yang didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna.

Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan dan sistem, termasuk:

a. Views yang kaya dan extensible yang dapat digunakan untuk

membangun aplikasi, termasuk list, grids, kotak teks, tombol, dan bahkan sebuah embedded web.

b. Content Provider yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses

data (seperti dari daftar kontak telepon) atau membagi data tersebut.

c. Resource Manager, yang menyediakan akses ke kode nonsumber

lokal seperti string, gambar, dan tata letak file.

d. Notifications Manager yang memungkinkan semua aplikasi

menampilkan alert yang bisa dikostumisasi di dalam status bar.

e. Activity Manager yang mengelola siklus hidup aplikasi dan

menyediakan navigasi umum backstack.

3. Libraries

Android menyertakan libraries C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan kepada Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android. Beberapa inti libraries tercantum dibawah ini:


(30)

1. System C Library – Variasi dari implementasi BSD-berasal pelaksana sistem standar C library (libc), sesuai untuk perangkat

embedded berbasis Linux.

2. Media Libraries – PacketVideo berdasarkan OpenCORE; library

medukung pemutaran rekaman dan populer banyak format audio dan video, serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG.

3. Surface Manager – mengelola akses ke subsistem layar, lapisan

komposit 2D dan grafis 3D dari beberapa aplikasi.

4. LibWebCore – mesin web modern yang powerfull yang baik browser Android embedded web.

5. 3D Libraries – sebuah pelaksana berdasarkan openGL ES 1,0 API; perpustakaan baik menggunakan perangkat keras akselerasi 3D (apabila tersedia) atau yang disertakan, sangat optimal 3D software

rasterizer.

6. FreeType – bitmap dan vektor font rendering.

7. SQLite – mesin database yang kuat dan ringan, dan penghubung tersedia untuk semua aplikasi.

4. Android Runtime

Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core

libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan

prosesnya sendiri dalam Android, dengan masing-masing instan dari mesin virtual Dalvik (Dalvik VM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable (.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Dalvik VM berbasis, berjalan, dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan ke dalam .dex format oleh tool “dx” yang telah


(31)

disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk berfungsi seperti threading dan manajemen memori tingkat rendahnya.

5. Kernel Linux

Pada layanan sistem inti Android bergantung pada Linux versi 2.6 seperti layanan keamanan, manjemen memori, manajemen proses,

stack jaringan, dan model driver. Kernel bertindak sebagai lapisan

abstrak antara perangkat keras dengan seluruh stack software.

2.2.14 Tools Implementasi

Tools implementasi merupakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam membangun perangkat lunak. Adapun tools implementasi yang digunakan untuk membuat aplikasi mobile Keuskupan adalah JDK sebagai perangkat pembangun Java, Eclipse IDE sebagai lingkungan pengembangan perangkat lunak, dan SQL sebagai sistem manajemen basis data.

2.2.14.1 JDK

JDK (Java Development Kit) adlah sebuah perangkat peralatan yang digunakan untuk membangun perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. JDK berjalan diatas sebuah virtual machine

yang dinamakan JVM (Java Virtual Machine). Dokumentasi JDK berisi spesifikasi API, deskripsi fitur, panduan pengembang, referensi halaman untuk perkakas JDK dan utilitas, demo, dan link ke informasi terkait. Dokumentasi ini juga tersedia dalam bundel yand dapat diunduh dan diinstal pada komputer.

2.2.14.2 Eclipse IDE

Eclipse adalah sebuat komunitas proyek open source yang difokuskan pada membangun sebuah platform pengembangan yang dapat diperluas, runtime dan kerangka aplikasi untuk membangun, menyebarkan dan mengelola perangkat lunak di seluruh daur hidup perangkat lunak.


(32)

Komunitas Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek opensource. Proyek-proyek ini secara konsep terbagi menjadi 7 kategori :

1. Enterprise Development

2. Embedded and Device Development

3. Rich Client Platform

4. Rich Internet Applications

5. Application Frameworks

6. Application Lifecycle Management (ALM)

7. Service Oriented Architecture (SOA)

Komunitas Eclipse juga didukung oleh ekosistem besar dan dinamis dari penyedia solusi teknologi informasi utama, start-up inovatif, universitas dan lembaga penelitian, dan individu yang memperluas, mendukung, dan melengkapi platform Eclipse.

2.2.14.3 Notepad plus-plus

Notepad plus-plus adalah editor kode program yang bisa didapatkan secara gratis dan tersedia untuk Windows, Mac, Linux, dan Solaris. Platform aplikasi yang memungkinkan pengembang untuk secara cepat membuat web, perusahaan, desktop, dan aplikasi mobile menggunakan platform Java, serta PHP, JavaScript, Ajax, Groovy dan Grails, dan C / C + +. Notepad plus – plus menyediakan kinerja meningkat secara signifikan dan pengalaman coding yang berbeda, dengan kemampuan baru analisis kode statis di editor dan lebih cerdas dalam pemindaian.

2.2.15 UML

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group,


(33)

sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM.UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem. (7)

2.2.15.1 Sejarah UML

Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi

shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dan sebagainya. Masa itu terkenal

dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.

Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh


(34)

2.2.15.2 Diagram UML

UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:

1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.

2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di

dalam aplikasi.

3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message)

antar objects

4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objek.

5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.

6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di

dalam system.

7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.

8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object.

9. Component Diagram untuk memodelkan komponen object.

10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.

Berikut akan dijelaskan empat macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu use case

diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram.

1. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses

berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh aktor.

Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di

dalamnnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.

2. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang


(35)

yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

3. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut ini :

1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. 2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface

dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

4. Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan

sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.16 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management sistem) atau DBMS yang

multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia..

MySQL adalah server database SQL (Structured Query Language) yang paling banyak diminati karena kecepatan kerja dan kemudahan dalam penggunaannya. Kelebihan MySQL sebagai basis data, antara lain : 1.


(36)

Mendukung standar yang telah ada, yaitu standar ODBC level 0-2 2. Mampu membuat tabel dengan ukuran besar

Pada MySQL sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Untuk mengelolah data MySQL ada beberapa cara yaitu melalui prompt DOS (tool command line) dan dapat juga menggunakan program utility seperti:

1. PHP MyAdmin 2. MySQLGUI

3. MySQL Manager Java Based 4. MySQL Administrator for windows

2.2.17 XAMPP

Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 2) XAMPP adalah suatu bundel

web server yang populer digunakan untuk coba-coba di Windows karena

kemudahan instalasinya. Bundel program open sourcetersebut berisi antara lain server web, Apache, Interpreter PHP, dan basis data MySQL. Setelah menginstall XAMPP, kita bisa memulai pemrograman PHP di komputer sendiri maupun mencoba menginstall aplikasi-aplikasi web.

2.2.18 Mozilla FireFox

Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat dikenal sebagai Mozilla Firebird) adalah penjelajah web antar-flatform

gratis yang dikembangkan oleh yayasan mozilla. Yayasan mozilla bertujuan untuk mengembangkan sebuah browser web yang kecil, cepat, dan simpel melalui firefox. Salah satu fitur populer firefox adalah pemblokir pop-up yang sudah terpasang di dalamnya dan sebuah mekanisme pengembangan untuk menambah fungsionalitas tambahan.


(37)

2.2.19 Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian ilmiah yang terkait dengan pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik[3]. Kumpulan data dalam skala besar yang menggambarkan fakta/fenomena yang ada, menjadi objek penekanan pada penelitian ini untuk mengembangkan teori maupun menguji hipotesis yang telah dibuat. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian kuantitatif adalah survei. Survei merupakan metode dalam melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang telah dibuat secara terstruktur dalam kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanyakan kepada sampel yang merepresentasikan populasi yang telah ditentukan. Setelah data terkumpul, analisis data selanjutnya dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.

2.2.20 Skala Likert

Skala likert merupakan skala yang menyatakan tingkat persetujuan individu terhadap suatu pernyataan. Skala ini sering digunakan dalam berbagai penelitian yang menggunakan pendekatan survei, dimana kuesioner dijadikan sebagai alat untuk memperoleh data. Ada beberapa tingkat Skala Likert yang sering digunakan dalam penelitian, diantaranya adalah 5-level, 7-level dan 9-level[18].

Berikut adalah tingkat persetujuan apabila digunakan skala Likert 5-Level : Tabel 2.1 Skala Likert

No. Keterangan Skor Positif Skor Negatif

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Ragu-ragu 3 3

4 Tidak Setuju 2 4


(38)

Apabila data yang diperoleh melalui jawaban kuesioner telah terkumpul, maka angka dalam bentuk skala Liker yang dipilih responden ( pada setiap pertanyaan kuesioner) selanjutnya dikalkulasi. Perhitungan ini menggunakan teknik statistik sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.

2.2.21 Pemrograman Berorientasi Objek

Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya.[9] Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientas objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek.

Pada saat ini, metode berorientasi objek banyak dipilih karena metodologi lama banyak menimbulkan masalah seperti adanya kesulitan pada saat mentransformasi hasil dari satu tahap pengembangan ke tahap berikutnya, misalnya pada metode pendekatan terstruktur, jenis aplikasi yang dikembangkan saat ini berbeda dengan masa lalu. Aplikasi yang dikembangkan pada saat ini beragam dengan platform yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan tuntutan kebutuhan metodologi pengembangan yang dapat mengakomodasi ke semua jenis aplikasi tersebut.

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut:


(39)

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut

(reusable).

2. Kecepatan pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

3. Kemudahan pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4. Adanya konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

2.2.22 Konsep Dasar Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya.[9] Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dan abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi suatu kesatuan.


(40)

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.

Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya, dan dapat berinteraksi satu sama lain.

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang metodologi berorientasi objek:

a. Kelas (Class)

Kelas adalah sekumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas merupakan definisi statis dan himpunan objek yang sama yang mungkin lahir atau diciptakan dan kelas tersebut. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut), kelakuan (metode/operasi), hubungan (relationship)dan arti. Suatu kelas dapat diturunkan dan kelas yang lain, dimana atribut dan kelas semula dapat diwariskan ke kelas yang baru. Secara teknis kelas adalah sebuah struktur dalam pembuatan perangkat lunak. Kelas merupakan bentuk struktur pada kode program yang menggunakan metodologi berorientasi objek.

b. Objek (object)

Objek adalah abstraksi dari sesuatu yang mewakili dunia nyata benda, manusia, satu organisasi, tempat, kejadian, struktur, status, atau hal-hal lain yang bersifat abstrak. Objek merupakan suatu entitas yang mampu menyimpan informasi (status) dan mempunyai operasi (kelakuan) yang dapat diterapkan atau dapat berpengaruh pada status objeknya. Objek mempunyai siklus hidup yaitu diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan.

Secara teknis, sebuah kelas saat program dieksekusi maka akan dibuat sebuah objek. Objek dilihat darisegi teknis adalah elemen pada saat runtime yang akan diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan saat eksekusi sehinga sebuah


(41)

objek hanya ada saat sebuah program dieksekusi. Jika masih dalam bentuk kode, disebut sebagai kelas jadi pada saat runtime (saat sebuah program dieksekusi), yang kita punya adalah objek, di dalam teks program yang kita lihat hanyalah kelas.

c. Metode (method)

Operasi atau metode pada sebuah kelas hampir sama dengan fungsi atau prosedur pada metodologi struktural. Sebuah kelas boleh memiliki lebih dari satu metode atau operasi. Metode atau operasi yang berfungsi untuk memanipulasi objek itu sendiri. Operasi atau metode merupakan fungsi atau transformasi yang dapat dilakukan terhadap objek atau dilakukan oleh objek. Metode atau operasi dapat berasal dari event, aktifitas atau aksi keadaan, fungsi, atau kelakuan dunia nyata. Contoh metode atau operasi misalnya Read,

Write, Move, Copy, dan sebagainya.

d. Atribut (attribute)

Atribut dari sebuah kelas adalah variabel global yang dimiliki sebuah kelas. Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek dalam kelas objek. Atribut dipunyai secara individual oleh sebuah objek, misalnya berat, jenis, nama, dan sebagainya.

e. Abstraksi (abstraction)

Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.

f. Enkapsulasi (encapsulation)

Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerja-nya.

g. Pewarisan (inheritance)

Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya.


(42)

Antarmuka sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah

interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain.

i. Reusability

Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. j. Generalisasi dan Spesialisasi

Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus. Misalnya kelas yang lebih umum (generalisasi) adalah kendaraan darat dan kelas khususnya (spesialisasi) adalah mobil, motor, dan kereta.

k. Komunikasi Antarobjek

Komunikasi antarobjek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya.

l. Polimorfisme (polymorphism)

Kemampuan suatu objek digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sehingga menghemat baris program.

m. Package

Package adalah sebuah kontainer atau kemasan yang dapat digunakan

untuk mengelompokkan kelas-kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang bernama sama disimpan dalam package yang berbeda.


(43)

43 3.1 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis dan perancangan sistem memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik dan bersesuaian dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap awal dari analisis adalah menganalisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, deskripsi sistem, dan kebutuhan-kebutuhan sistem mulai dari kebutuhan non fungsional, kebutuhan fungsional, hingga kebutuhan pengguna. Sedangkan untuk tahap perancangan aplikasi yaitu perancangan data, perancangan menu, perancangan antarmuka, dan perancangan prosedural.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah yang dilakukan adalah melihat dan mengidentifikasikan permasalahan atau kendala di dalam penelitian yang dilakukan. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Perlu ada analisis masalah melalui rumusan masalah yang sudah ditentukan sebelumnya. Dari hal rumusan masalah, permasalahan yang terjadi adalah:

1. Sulitnya Dinas Kelautan dan Perikanan menyalurkan informasi berita, pengumuman, harga dan lokasi kepada nelayan.

2. Sulitnya nelayan menyampaikan keluhan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan.

3. Sulitnya nelayan memperoleh informasi tentang cuaca, harga, berita, pengumuman dan lokasi.

Berdasarkan masalah yang ada, maka diperlukan pembangunan sistem yang akan menyelesaikan masalah yang ada. Sistem ini terdiri dari dua bagian, sistem yang pertama adalah aplikasi front end, aplikasi front end yang memberikan informasi berita, informasi harga ikan, informasi prakiraan cuaca dan memfasilitasi kegiatan penyampaian keluhan dengan dinas kelautan dan perikanan jawa barat. Sistem yang kedua adalah aplikasi back end, aplikasi back end


(44)

penyampaian keluhan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, mulai dari memasukkan informasi. Dengan adanya sistem yang terdiri dari front end dan

back end ini, kegiatan pendistribusian informasi tidak lagi konvensional,

informasi langsung disampaikan pada nelayan, juga kegiatan penyampaian keluhan dengan dinas kelautan dan perikanan akan lebih fleksibel karena dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Sistem yang berjalan pada saat ini adalah sistem yang konvensional. Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan bagian sumber daya seperti penyampaian informasi kepada setiap nelayan dilakukan dengan cara yang konvensional, yaitu dengan cara penyuluh langsung datang ketempat nelayan. Kegiatan untuk sharing atau bertukar pikiran dengan nelayan lain yang ditempat berbeda masih belum bisa dan juga untuk berkomunikasi dinas kelautan dan perikanan dilakukan dengan mendatangi atau tenaga penyuluh langsung datang ke tempat nelayan tersebut.

1.

Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan

Proses bisnis yang sedang berjalan adalah proses bisnis yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan peyuluhan sebelum dibuatnya aplikasi M-Nelayan. Proses bisnis yang sedang berjalan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk dianalisis untuk mendapatkan proses bisnis yang baru setelah pengimplementasian sistem.

Tabel 3.1 Proses Bisnis yang Sedang Berjalan No Kegiatan Proses bisnis yang berjalan

1 Informasi Cuaca, harga ikan, lokasi ikan

Penyuluh dari dinas kelautan datang langsung kelapangan untuk menyampaikan infomasi tersebut kepada setiap nelayan.

2 Keluhan Tenaga penyuluhan langsung datang ke nelayan untuk mendengarkan keluhan dari nelayan.


(45)

2. Alur Pendistribusian Data atau Informasi yang sedang berjalan Alur pendistribusian data atau informasi yang sedang berjalan saat ini adalah data yang didapat dari Dinas Kelautan dan Perikanan yang akan diberikan kepada nelayan. Pendistribusian data dimulai dari Dinas Kelautan dan Perikanan melalui tenaga penyuluhan lalu ke nelayan.

3.1.2.1 Activity Diagram Sistem yang sedang Berjalan

Activity diagram merupakan diagram yang memodelkan aliran kerja atau

workflow dari urutan aktifitas dalam suatu proses. Activity diagram

sistem yang berjalan terdiri dari activity diagram penyebaran informasi,

activity diagram penyampaian keluhan.

1. Activity Diagram Penyebaran Informasi

Activity diagram penyebaran informasi menjelaskan alur kerja sistem

penyebaran informasi tentang cuaca, harga ikan dan lokasi ikan pada sistem yang sedang berjalan.


(46)

2. Activity Diagram Penyampaian Keluhan

Activity diagram penyampaian keluhan menjelaskan alur kerja

sistem kegiatan komunikasi pada sistem yang sedang berjalan.

Gambar 3.2 Activity Diagram Penyampaian Keluhan 3.1.3 Deskripsi Sistem

Deskripsi sistem membahas tentang detail sistem yang akan dibangun, dimulai dari proses bisnis baru, pendistribusian data atau informasi yang baru, dan detail arsitektur sistem yang dibangun.

1. Proses Bisnis yang akan dibangun

Proses bisnis baru yang dibangun adalah proses bisnis yang digunakan dalam menyampaikan informasi yang diimplementasikan dengan aplikasi


(47)

diperlukan karena telah dibuatnya sistem yang baru dalam menyampaikan informasi.

Tabel 3.2 Proses Bisnis yang akan Dibangun

NO Kegiatan Proses bisnis yang akan dibangun 1 Informasi cuaca,

informasi harga ikan, informasi lokasi ikan dll

Informasi disimpan kedalam sistem, kemudian akan ditampilkan kedalam aplikasi android.

2 Penyampaian keluhan

Sarana untuk menyampaikan keluhan dan tukar pikiran dengan nelayan yang lain dapat dilakukan melalui aplikasi M-Nelayan ini.

1. Alur Pendistribusian Data atau Informasi M-Nelayan

Alur pendistribusian data atau informasi ini adalah alur pendistribusian data atau informasi yang baru setelah adanya sistem aplikasi M-Nelayan. Alur pendistribusian data atau informasi yang baru ini digunakan dalam pengimplementasian aplikasi M-Nelayan.


(48)

Gambar 3.4 Alur Penyampaian Pesan Keluhan M-Nelayan

3. Arsitektur Sistem

Arsitektur fisik sistem yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan model arsitektur aplikasi two tier dimana arsitektur fisik sistem ini mempunyai tiga komponen utama yaitu client (frontend),

application server (backend dan Web Service) dan database server.


(49)

3.1.3.1 Aplikasi Front End

Aplikasi front end merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai antarmuka antara pengguna dan sistem. Front end digunakan untuk menampilkan informasi kelautan, memberikan layanan pendataan nelayan, sarana untuk tukar pikiran dengan nelayan lain dan tim penyuluhan dari dinas kelautan dan perikanan. Pengguna aplikasi front end adalah seluruh nelayan yang ada di Jawa Barat dengan hak akses dapat menggunakan seluruh fitur yang ada di dalam aplikasi front end. Aplikasi front end me-request data informasi kelautan, data diskusi, dan data media yang ada didalam database server,

request diproses oleh web service dan data dijadikan JSON, lalu aplikasi front

end mem-parsing data JSON yang telah di sediakan tersebut dan

menampilkannya di aplikasi front end.


(50)

3.1.3.2 Aplikasi Back End

Aplikasi back end merupakan pengolahan data yang diimplementasikan pada sistem berbasis web. Back end terdiri dari web admin, web service dan database server. Pengguna atau pengelola aplikasi back end adalah bagian sumber daya yaitu sebagai admin yang memiliki hak akses untuk meng CRUD informasi. Pengelola yang kedua bagian bidang penyuluh dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa barat diberi hak akses untuk mengelola bagian sarana komunikasi antara nelayan yang lain dengan dinas kelautan. Web admin digunakan untuk mengolah seluruh layanan aplikasi mulai dari mengirimkan informasi, mengelola data nelayan dan menjawab pertanyaan. Web service sebagai fasilitas sistem yang digunakan untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem ini melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service, dalam hal ini sistem back end aplikasi mobile M-Nelayan. Web service

yang digunakan menggunakan PHP dan JSON. PHP yang menyediakan layanan

web service yang akan memproses request kemudian menghasilkan JSON sebagai

hasil dari pemrosesan request. Database Server yang digunakan pada aplikasi ini adalah MySQL. Data Informasi lokasi ikan dan data penyampaian keluhan yang tersimpan didalam database server di request kemudian diproses oleh web service

yang disediakan oleh PHP dan kemudian menjadikan data tersebut dalam bentuk JSON. Data JSON yang dihasilkan tersebut yang disediakan untuk di-request oleh aplikasi front end.

3.1.3.3 Aliran Data

Data mengalir melalui internet, data yang disediakan untuk aplikasi front end dan aplikasi back end disimpan di database server.


(51)

Gambar 3.7 Aliran Data

Penjelasan dari alur data sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi front end

Aplikasi front end dalam hal ini merupakan analisis fungsionalitas aplikasi untuk mengakses data dari database server melalui web service. Aplikasi front end

ini dibangun diatas platform Android dan bekerja dengan cara mem-parsing data dari web service untuk diolah pada aplikasi front end. Data cuaca, data harga ikan, dan data lokasi yang kemudian diproses oleh web service dan dijadikan data dalam bentuk JSON di parsing dan kemudian ditampilkan di aplikasi front end. 2. Web Service

Web service memudahkan beberapa aplikasi atau komponennya untuk

saling berhubungan dengan aplikasi lain dalam sebuah organisasi maupun diluar organisasi dengan menggunakan standar yang tidak terikat platform (

platform-neutral) dan tidak terikat akan bahasa pemrograman yang digunakan (

language-neutral). Web service ini berfungsi untuk menghubungkan aplikasi front end dan

aplikasi back end. Cara kerja web service ini yaitu dengan mengambil data dari database server dan kemudian mengkonversikan data tersebut kedalam format


(52)

pertukaran data dalam hal ini JSON. Data cuaca, data harga ikan, dan data lokasi ikan yang tersimpan didalam database server di request kemudian di proses oleh web service yang disediakan oleh PHP dan kemudian menjadikan data tersebut dalam bentuk JSON. Data JSON yang dihasilkan tersebut yang disediakan untuk

di-request oleh aplikasi front end.

Gambar 3.8 Alur Request Data

3. Protokol HTTP

Protokol HTTP merupakan protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Pada penelitian ini HTTP digunakan pada aplikasi mobile dan web administrator sebagai protokol yang dapat mendistribusikan data yang bersumber dari database server. Pendistribusian data cuaca, data harga ikan, data lokasi ikan dan data komunikasi dilakukan melalui protokol http. Data yang tersimpan didalam database server di request kemudian diproses oleh web service dan kemudian menjadikan data tersebut dalam bentuk JSON, proses pendistribusian data tersebut dilakukan melalui protokol http.

3.1.4 Analisis dan Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis dan kebutuhan non-fungsional menggambarkan kebutuhan sistem yang menitik-beratkan pada perilaku yang dimiliki oleh sistem sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan diterapkan, yaitu meliputi analisis dan kebutuhan perangkat


(53)

keras, analisis dan kebutuhan perangkat lunak, serta analisis dan kebutuhan user.

3.1.4.1 Analisis dan Kebutuhan Perangkat Keras

Analisis kebutuhan perangkat keras merupakan analisis kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem. Analisis kebutuhan perangkat keras terdiri dari :

1. Perangkat Keras Aplikasi yang Ada di Dinas

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat pada bagian sumber daya saat ini mempunyai 3 unit komputer dan 2 unit printer dengan spesifikasi sebagai berikut :

a) Processor : Intel Pentium Dual Core@ 2.0 Ghz

b) Ram : 1024 Mb

c) Harddisk : 160 Gb

d) Monitor : LCD 15”

e) Mouse dan Keyboard

f) Printer

2. Perangkat Keras Aplikasi Back End yang di butuhkan

Kebutuhan perangkat keras minimal aplikasi back end dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3 Kebutuhan Perangkat Keras Minimal untuk Aplikasi Back End

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor 2.0 GHz

2 RAM 512 GB

3 Harddisk 80 GB

4 Mouse Standar

5 Keyboard Standar

6 Monitor Standar

7 Network Interface Card 10 Mbit/s


(54)

Kebutuhan perangkat keras minimal aplikasi front end dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.4 Kebutuhan Perangkat Keras Minimal untuk Aplikasi Front End

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Layar Resolusi 240x320 pixels

2 Memori 100 MB

3 CPU 300 Mhz

4 WLAN WiFi 802.11 b/g/n

5 Jaringan 3G UMTS

6 Camera 2 MP, 1600x1200 pixel

3.1.4.2 Analisis dan Kebutuhan Perangkat Lunak

Analisis kebutuhan perangkat lunak merupakan analisis kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem. Analisis kebutuhan perangkat lunak terdiri dari :

1. Perangkat lunak Aplikasi Front End

Kebutuhan perangkat lunak minimal aplikasi front end dijelaskan pada dibawah ini.

Tabel 3.5 Kebutuhan Perangkat Lunak Minimal untuk Aplikasi Front End

NO Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Mobile Android 2.2 ke atas

2. Perangkat Lunak Aplikasi Back End

Kebutuhan perangkat lunak minimal aplikasi back end dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.6 Kebutuhan Perangkat Lunak Minimal untuk Aplikasi Back End

NO Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Desktop Windows 7

2 IDE Eclipse Galileo dan Dreamweaver


(1)

162

DAFTAR PUSTAKA

1. Pressman, R.S.Software Engineering : A Practitioner's Approach (Sevent Edition). New York : McGraw-Hill, 2010.

2. Sastrawidjaya, dkk,.Nelayan Nusantara. Jakarta : Pusat Riset Pengolahan Produk Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 2002.

3. Subri, Mulyadi.Ekonomi Kelautan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007.

4. Harnyanto, Agus.Sharing Knowledge Web and Mobile Technology. [Online] [Dikutip: 12 Agustus 2014.] http://agusharyanto.net/wordpress.

5. Kasman, Akhmad Dharma.Kolaborasi Dahsyat Android. Yogyakarta : Lokomedia, 2013.

6. Safaat, N.Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung : Informatika, 2012.

7. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati.Menggunakan UML. Bandung : Informatika, 2011.


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas berkat-Nya skripsi yang berjudul “Membangun Aplikasi M-Nelayan Berbasis Android Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat” dapat terselesaiakan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah andil dan memperlancar dalam proses pembuatan skripsi ini. Yang diantaranya rasa terima kasih penulis diperuntukan kepada :

1. Kedua Orang Tua, Adik tercinta yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan masa studi di kampus Universitas Komputer Indonesia dengan baik serta memberikan doa dan dukungannya baik moril maupun materil yang tidak pernah terputus.

2. Ibu Utami Dewi W, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pembekalan ilmu, pandangan masa depan, dukungan moril maupun materil, serta senantiasa menjadi pembimbing yang peduli pada mahasiswanya.

3. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom. selaku Dosen Wali yang telah banyak membantu selama proses perkuliahan berlangsung.

4. Ibu Rani Susanto, S.Kom., M.Kom., yang telah bersedia menjadi penguji penulis dalam seminar dan sidang skripsi untuk memberikan saran, masukan dan kritik membangun yang menjadikan tugas akhir ini menjadi lebih baik.

5. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., M.T., yang telah bersedia menjadi penguji penulis dalam sidang skripsi dan memberikan saran, masukan dan kritik membangun yang menjadikan tugas akhir ini menjadi lebih baik.

6. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, terima kasih banyak atas bimbingan selama saya kuliah di Universitas Komputer Indonesia.


(3)

iv

7. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika dan Dosen Luar Biasa yang banyak memberikan ilmu-ilmunya selama perkuliahan berlangsung. 8. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia yang telah

membantu penulis dalam peminjaman buku.

9. Teman-teman IF-5, yang selalu memberikan semangat, kritikan dan masukannya selama perkuliahan berlangsung.

10.Teman-teman di kostan Tuisba 47 atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

11.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu selam ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu untuk para pembaca saya mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, Februari 2015


(4)

(5)

(6)