Pengaruh Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Perusahaan Menufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Periode 2011-2014)

(1)

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, Menyetujui:

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas penelitian ii dan bersedia untuk di online-kan sesuai dengan ketentuaan yang berlaku untuk kepentingan riset dan penelitian”.

Bandung, Agustus 2016

Penulis, PT. Bursa Efek Indonesia

Anggita Sari Dwi Intan R

Nim: 21112034 Kepala Kantor Perwakilan Bandung

Mengetahui: Dosen Pembimbing,

Dian Dwinita Kurniawaty., SE., M.Si NIP: 4127.34.03.013

Catatan:

Kecuali BAB I, BAB IV data perusahaan dan BAB V serta lampiran-lampiran tidak untuk di-Online-kan, dengan alasan keempat Bab tersebut merupakan data hasil kerja penelitian selama penyusunan skripsi.


(2)

(3)

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

EFFECT OF WORKING CAPITAL AND SALES GROWTH ON PROFITABILITY

(case studies of food and beverages sub-sectorListed in Indonesia Stock Exchange Period 2011-2014)

ANGGITA SARI DWI INTAN R NIM.21112034

Telah Disetujui Dan Disahkan Di Bandung Sebagai Tugas Akhir Skripsi Agustus, 2016

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dian Dwinita Kurniawaty, SE., M.Si NIP. 4127.34..03.013

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi

Prof. Dr.Hj.Dwi Kartini,SE.,Spec.Lic Dr.Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak.,CA NIP.4127.70.019 NIP.4127.34.03.015


(4)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di UNIKOM maupun diperguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademin sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Agustus 2016

Anggita Sari Dwi Intan R NIM : 21112034


(5)

260

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Anggita Sari Dwi Intan R Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 25 September Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tinggi Badan : 158cm Berat Badan : 53kg

Alamat : Jl. Tuparev Cinangoh No.439 Rt.01 Rw.05 Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat

Nomor Hp : 08989630346

Status : Belum Menikah

Email : anggitasaridir@gmail.com DATA PENDIDIKAN

A.Formal

Sekolah Dasar : SDN Sukarame 2 (Lulus Tahun 2006) SMP : SMPN 1 Cipatat (Lulus Tahun 2009) SMA : SMKN 11 Bandung (Lulus Tahun 2012) Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia – Bandung

Jurusan S1 Akuntansi (Lulus Tahun 2016)

B.Non-Formal


(6)

261 DATA KEMAMPUAN

1. Kemampuan Akuntansi (Pencatatan Journal, Ladger, laporan keuangan, perpajakan)

2. Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, MS Access, Aplikasi Akuntansi (MYOB dan Accurate) dan Internet)


(7)

EFFECT OF WORKING CAPITAL AND SALES GROWTH ON

PROFITABILITY

(Case studies of food and beverages sub-sector Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2011-2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jenjang Studi Strata Satu Program Studi Akuntansi

Oleh :

Anggita Sari Dwi Intan R 21112034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(8)

iii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Serta tidak lupa sholawat serta salam selalu terlimpah bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di yaumul akhir. Sehingga dengan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas (Studi kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang Terdaftar Bursa Efek Indonesia)” yang disusun sebagai syarat dalam menempuh ujian sidang skripsi di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan koreksi, pendapat dan saran yang sifatnya membangun guna perkembangan usulan penelitian ini. Sangat disadari bahwa usulan penelitian ini tak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak terutama kepada pembimbing skripsi Ibu Dian Dwinita Kurniawaty, SE.,M.Si. Selain itu peneliti bermaksud ingin menyampaikan terimakasih yang tak terhingga juga kepada:

1. Dr. Ir.H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini SE, Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(9)

iv

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia. .

6. Dr. Ely Suhayati, S.E., Ak., M.Si. CA., selaku Dosen Wali kelas 4 AK2 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

8. Kedua orang tua tercinta, doa dan kasih sayangnya selalu menjadi kekuatan dan motivasi bagi penulis dalam menyusun Skripsi ini, semoga anakmu ini dapat menjadi kebanggan bagi kalian semua.

9. Untuk kakakku Rita Ayu yang telah memberikan do’a, dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk yang special Bripda Lukhy, terimakasih atas do’a, bantuan dan dukungannya yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

11.Untuk sahabat - sahabatku Muthia, Rani dan Almh Astri Zaenurrita, Debi. 12.Semua teman - teman kelas Akuntansi 2 atas dukungan dan bantuannya. 13.Seluruh pihak yang membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat


(10)

v

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal baik yang diberikan kepada penulis, mendapat ridho dan balasan yang lebih dari Allah SWT, Amin

Bandung, Agusuts 2016

Anggita Sari Dwi Intan R Nim 21112034


(11)

vi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

SURAT KETERANGAN PERNYATAAN PUBLIKASI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4.1 Maksud Penelitian ... 8

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Kegunaan Praktis ... 9

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 9

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTSIS 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Modal Kerja ... 10

2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja ... 10

2.1.1.2 Indikator Modal Kerja ... 11

2.1.2 Pertumbuhan Penjualan ... 11

2.1.2.1 Pengertian Pertumbuhan Penjualan ... 11

2.1.2.2 Indikator Pertumbuhan Penjualan ... 12


(12)

vii

2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas ... 13

2.1.3.2 Pengukuran Profitabiltas ... 13

2.1.3.3 Indikator ROA ... 16

2.2 Kerangka Pemikiran ... 17

2.2.1 Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas ... 17

2.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas. 18

2.3 Skema Kerangka Pemikiran ... 19

2.4 Hipotesis. ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 21

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 22

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.3.1 Sumber Data ... 25

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 26

3.4.1 Populasi ... 26

3.4.2 Sampel ... 27

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 30

3.4.3.2 Waktu Penelitian. ... 30

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.5.1 Metode Pengujian Data ... 31

3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 32

3.6 Metode Analisis Data ... 36

3.6.1 Metode Regresi Linier Berganda ... 36

3.6.2 Analisis Korelasi ... 37

3.6.3 Analisis Determinasi ... 38

3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 42


(13)

viii

4.1.1.1 Perkembangan Modal Kerja

Periode 2011 – 2014 ... 43

4.1.1.2 Perkembangan Pertumbuhan Penjualan Periode 2011 – 2014 ... 47

4.1.1.3 Perkembangan Profitabilitas Periode 2011 – 2014 ... 50

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 54

4.1.2.1Uji Asumsi Klasik ... 54

4.1.2.2Regresi Linier Berganda ... 61

4.1.2.3Analisis Korelasi ... 63

4.1.2.4Analisis Determinasi Modal Kerja terhadap Profitabilitas ... 65

4.1.2.5Analisis Determinasi Modal Kerja terhadap Profitabilitas ... 66

4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 66

4.2 Pembahasan ... 70

4.2.1 Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas ... 71

4.2.2 Pengaruh Pertumbuhan terhadap Profitabilitas ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(14)

75

DAFTAR PUSTAKA

A.A Wella Yulia dan Ida Bagus. 2015. Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Prusahaan terhadap Profitabilitas.

Andi Supangat. 2008. Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi Dan Nonparametrik. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.Andi Supangat. 2008. Statistika. Jakarta. Kencana.

Andrayani, Ni Putu. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Tangibility Assets Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bali.

Andre Sukendra. 2015. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan kinerja kurang gemilang pada 2014. Melalui:

http://bisnis.liputan6.com/read/2207814/laba-bersih-mayora-merosot-59. Andreani Caroline Barus dan Leliani. 2012. Analisis Faktor-faktor yang

mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Anthoni Salim. 2015. Laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengalami penurunan. Melalui: http://ekbis.sindonews.com/topic/246/pt-indofood-tbk-indf.

Aulia Rahma dan M. Prasetyo. 2008. Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja terhadap ProfitabilitasbPada Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN yang terdaftar di BEI. Jurnal, Universitas Sumatera Utara.

Bambang Riyanto. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat, cetakan kesebelas. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.

Basu Swastha dan Hani Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku Konsumen.Yogyakarta: BPFE.

Brigham Eugene F dan Houston Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Salemba Empat, Jakarta.

Cintya Dewi Farhana, Gede Putu Agus Jana Susila dan I wayan Suwendra. 2016. Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabiltas pada PT Ambara Madya Sejati di Singaraja tahun 2012-2014. Hendra S. Raharja Putra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akutansi Untuk

Eksekutif Perusahaan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS.


(15)

Husen Umar. 2008. Metode Riset Bisnis.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Husen Umar. 2014. Metode Riset Bisnis.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Imam Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. BP

Undip. Semarang.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. BP Undip. Semarang

Indra Bastian. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga, Jakarta. Indriyo Gitosudarmo dan Basri. 2008. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: BPPE.

Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan.Lampulo: ALFABETA.

James C. Van Horne dan Wachowic J R. 2013. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku Kedua. Jakarta : Erlangga.

Joseph P. Canon dkk. 2009. Pemasaran Dasar. Salemba Empat, Jakarta

Julkarnain. 2012. Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011.

Kasmir 2013. Analisa Laporan Keuangan. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Keenam. Jakarta: PT. Raja

Grafindo.

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, Cetakan keempatbelas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kennedy, Nur Azlina dan Anisa Ratna Suzana. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada perusahaan Real Estate and Property yang Go Public di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Akuntansi.

Liliana. 2014. Peranan Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas pada PT. Hagabaya Sejati Palembang.


(16)

77

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.

Nanang Martono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Novi Sagita, Gede Adi Yuniarti dan Ni Kadek Sinarwati. 2015. Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas Perusahaan terhadap Profitabilitas.

Philip Kotler and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Putu Wika, Ni Kadek dan Gusti Ayu. 2014. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Food and Beverages.

Rika Aryanti. Pengaruh Leverage, Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode Tahun 2010-2013.

Sofyan Syafri Harahap. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D; Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Tambunan. 2008. Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Theresia Trisna Susanti. 2014. Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Penjualan pada ROA pada Perusahaan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peroide 2009-2012.

Umi Narimawati. 2008. Metodelogi Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.

Umi Narimawati. 2010. Metodologi Penelitian : Dasar Penyusun Penelitian Ekonomi. Jakarta : Genesis.


(17)

Weston, J.F dan Copeland. 2010. Dasar–Dasar Manajemen Keuangan Jilid II. Jakarta : Erlangga.

www.idx.co.id


(18)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

Dalam melakukan penelitian diharuskan menjabarkan secara rinci dari setiap variabel yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan agar dapat dipahami secara jelas dan mudah. Untuk membuktikan secara teori keterkaitan dari satu variabel dengan variabel lain.

2.1.1 Modal Kerja

2.1.1.1Pengertian Modal Kerja

Pengertian modal kerja menurut Kasmir (2011:250) modal kerja adalah modal yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.

Menurut Sutrisno (2013:49) modal kerja adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar utang dan pembayaran lainnya.

Menurut Brigham dan Houston (2011:131) modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek (kas, sekuritas, persediaan dan piutang).

Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah modal yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasional sehari-hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah, pembayaran hutang dan pembayaran lainnya.


(19)

2.1.1.2Indikator Modal Kerja

Menurut Kasmir (2011:250) modal kerja dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Sedangkan Brigham dan Houston (2011:131) modal kerja dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Dan menurut Sutrisno (2013:49) modal kerja dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Dari variabel diatas penulis menggunakan rumus dari Kasmir (2011:250), yaitu :

2.1.2 Pertumbuhan Penjualan

2.1.2.1Pengertian Pertumbuhan Penjualan

Menurut Swastha dan Handoko (2011:98) pertumbuhan atas penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan/atau jasa perusahaan tersebut, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan.

Modal kerja = total aktiva lancar - total utang lancar

Modal kerja = total aktiva lancar - total utang lancar

Modal kerja = total aktiva lancar - total utang lancar


(20)

12

Sedangkan pertumbuhan penjualan menurut Armstrong (2012:327) adalah perubahan penjualan per tahun. Pertumbuhan penjualan suatu produk sangat tergantung dari daur hidup produk .

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan tingkat pertumbuhan penjualan merupakan perubahan atau pertumbuhan penjualan per tahun.

2.1.2.2Indikator Pertumbuhan Penjualan

Menurut Horne (2013:122) tingkat pertumbuhan penjualan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

g = Growth Sales Rate (tingkat pertumbuhan penjualan)

S1 = Total Current Sales (total penjualan selama periode berjalan) S0 = Total Sales For Last Period (total penjualan periode yang lalu)

Sedangkan menurut Weston dan Copeland (2010:240) rumus untuk menghitung pertumbuhan penjualan adalah:

Keterangan :

G = Growth Sales Rate (tingkat pertumbuhan penjualan)

= Total Current Sales (total penjualan selama periode berjalan)


(21)

Dari variabel diatas penulis menggunakan rumus dari Horne (2013:122) yaitu:

2.1.3 Profitabilitas

2.1.3.1Pengertian Profitabilitas

Menurut Kasmir (2012:196) rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba-rugi.

Menurut Hery (2015:226) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya.

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:304) bahwa profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

Berdasarkan definisi diatas bahwa rasio profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dari setiap kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun diluar perusahaan.

2.1.3.2Pengukuran Profitabilitas

Menurut Kasmir (2014:196) pengukuran profitabilitas laba yang dicapai sesuai target dapat memberikan kesejahteraan bagi stakeholders, dapat


(22)

14

meningkatkan mutu produk, serta dapat digunakan untuk melakukan investasi baru.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah sebagai berikut:

1. Gross Profit Margin (GPM)

Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor dicari dengan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dibagi penjualan bersih. Rasio ini berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Jadi dengan mengetahui rasio ini, kita bisa tahu bahwa untuk setiap satu barang yang terjual, perusahaan memperoleh keuntungan kotor sebesar x rupiah. Secara matematis rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

2. Net Profit Margin (NPM)

Laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Rasio ini tidak menggambarkan besarnya presentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur pendapatan dan biaya non operasional. Secara matematis rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(23)

3. Return on Invesment (ROI )

Rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal. ROI tidak memberikan indikasi berapa lamanya suatu investasi. Menggunakan rumus :

4. Return on Equity (ROE)

Laba bersih dibagi rata-rata ekuitas. Rata-rata ekuitas diperoleh dari ekuitas awal periode ditambah akhir periode dibagi dua. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dan pemilik. Rasio ini menunjukkan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang lebih besar pada pemegang saham. Secara matematis rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

5. Return On Asset ( ROA)

Laba bersih dibagi rata-rata total aktiva. Rata-rata total aktiva diperoleh dari total aktiva awal tahun ditambah total aktiva akhir tahun dibagi dua. Return on


(24)

16

Asset bisa diperoleh dari Net Profit Margin dikalikan Asset turn over. Asset turn over adalah penjualan bersih dibagi rata-rata total aktiva. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan. Secara matematis rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Perusahaan mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan. Hasil pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif dana tersebut. Sebagai salah satu ukuran keefektifan, maka semakin tinggi hasil pengembalian, semakin efektiflah perusahaan tersebut.

ROA dianggap sebagai indikator yang baik untuk mewakili tingkat profitabilitas perusahaan. Analisis ROA dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh. Pada penelitian ini, analisa rasio profitabilitas yang digunakan adalah analisa Return On Assets.

2.1.3.1Indikator ROA

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:305) bahwa rumus untuk menghitung ROA adalah:

Sedangkan menurut Kasmir (2012:201)bahwa rumus untuk menghitung ROA adalah :


(25)

Dari variabel diatas penulis menggunakan rumus dari Sofyan Syafri Harahap (2011:305), yaitu :

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas

Modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek. Kelebihan ini berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri yang disebut dengan modal kerja bersih (net working capital).

Menurut Bastian (2006) dalam jurnalnya, modal merupakan bagian hak pemilik berupa barang-barang yang konkrit yang masih ada dalam perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet maupun nilai tukar dari barang-barang yang tercatat disebelah kredit.

Menurut Sutrisno (2009:56) masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah menentukan seberapa besar kebutuhan modal kerja perusahaan. Hal ini penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada sebagian dana yang menganggur dan ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan.

Sedangkan Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2008:76) menyatakan modal kerja yang lebih dari cukup akan mengurangi risiko dan menaikkan laba/hasil. Pendapat ini didasarkan atas pandangan bahwa dengan cukup tersedianya modal kerja kegiatan dapat diarahkan pada pencarian hasil yang lebih tinggi dengan ekspansi atau perluasan usaha.


(26)

18

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Novi Sagita, Gede Adi Yuniarta dan Ni Kadek Sinarwati (2015) yang memberikan hasil bahwa Modal kerja (net working capital to total asset) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menjelaskan bahwa semakin cepat modal kerja berputar maka semakin besar keuntungan yang dapat diraih untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Sedangkan penelitian Putu Wika, Ni Kadek, Gusti Ayu, (2014) memberikan hasil bahwa modal kerja berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menjelaskan modal kerja akan berbanding lurus dengan profitabilitas, yang berarti profitabilitas yang didapatakan meningkat, saat modal kerja pada perusahaan tersebut juga bertambah. Begitupun sebaliknya, saat modal yang digunakan perusahaan sedikit, maka profitabilitas yang didapatkan perushaan juga menurun.

2.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Perjualan terhadap Profitabibiltas

Menurut Andrayani (2013) penjualan merupakan kriteria penting untuk menilai profitabilitas perusahaan dan merupakan indikator utama atas aktivitas perusahaan. Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu.

Menurut Horne dan Wachowicz (2013:79) menyatakan pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh yang strategis bagi perusahaan karena pertumbuhan penjualan ditandai dengan peningkatan market share yang akan berdampak pada peningkatan penjualan dari perusahaan sehingga akan meningkatkan profitabilitas dari perusahaan.


(27)

Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2011:168) menyatakan bahwa penjualan harus dapat menutupi biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Andreani dan Leliani (2012) menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabiltas. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cintya Dewi Farhana, Gede Putu Agus Jana Susila dan I wayan Suwendra (2016) yang menyatakan bahwa variabel pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas. Tetapi tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh A.A Wella Yulia dan Ida Bagus (2015) dan Andreani dan Caroline Barus (2013) yang menyatakan variabel pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Sehingga berdasarkan penelitian sebelumnya pertumbuhan penjualan berperan dalam meningkatkan profitabilitas (ROA). Pada saat penjualan hasil produksi perusahaan meningkat maka dapat meningkatkan profitabilitas (ROA).

2.3 Skema Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas mengenai pengaruh modal kerja dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas (ROA), maka skema kerangka pemikiran yang dihasilkan adalah sebagai berikut:


(28)

20

Sutrisno (2009:56)

Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2008:76)

Horne dan Wachowicz (2013:79) Brigham dan Houston (2006:168)

Gambar 2.1 Skema Paradigma Penelitian

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:159) hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1 :Modal Kerja berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman.

H2 : Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman.

Modal Kerja (X1) Kasmir (2011:250) Sutrisno (2013:49) Brigham Houston

(2011:131)

Pertumbuhan Penjualan (X2)

Swastha & Handoko (2011:93) Arstrong (2012:327)

Profitabilitas (Y)

Kasmir (2012:196)) Hery (2015:226) Sofyan Syafri Harahap


(29)

21 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulannya akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2012:29) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Menurut Sugiyono (2012:55) metode penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Sedangkan menurut Sugiyono (2012:11) metode penelitian kuantitatif adalah:

“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau

statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif tersebut digunakan untuk menguji pengaruh Modal Kerja dan


(30)

22

Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas (ROA) pada perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. Serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2 Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Variabel itu sendiri dalam konteks penelitian menurut Sugiyono (2010:38) sebagai variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:31), operasionalisasi variable didefinisikan sebagai berikut:

“Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian

keadaan sub variabel, dimensi, indikator sub variabel dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas

secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor”.

Berdasarkan judul skripsi yang telah dikemukakan diatas yaitu “Pengaruh

Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014”, maka variabel-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua :


(31)

1. Variabel Bebas atau Independent Variable (X)

Menurut Sugiyono (2014:61) variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Variabel independent (X1) dalam penelitian ini adalah Modal Kerja variabel independent (X2) adalah Pertumbuhan Penjualan.

2. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y)

Menurut Sugiyono (2014:61) variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependent yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (ROA) .

Secara lebih rinci mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


(32)

24

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Indikator Skala

Modal Kerja (X)

Modal Kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek.

Kasmir (2011:250)

Modal kerja bersih = Aktiva lancar –Hutang Lancar Kasmir (2011:250) Rasio Pertumbuhan Penjualan (X2)

Perubahan penjualan per tahun

Armstrong (2012:327)

Horne (2013:122)

g = Growth Sales Rate

(tingkat pertumbuhan penjualan)

S1 = Total Current Sales

(total penjualan selama periode berjalan)

S0 = Total Sales For Last Period (total penjualan periode yang lalu)

Rasio Profitabilitas (ROA) (Y) Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua

kemampuan dan sumber yang ada seperti

kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya”.

Sofyan Syafri Harahap (2011:304)

Sofyan Syafri Harahap (2011:305)


(33)

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6) sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya.

Menurut Sugiyono (2012:137) sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya dari pihak lain atau lewat dokumen.

Peneliti menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain. Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012 – 2014. Dimana informasi yang berhubungan mengenai Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas. Informasi tersebut diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id).

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013: 224) teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

“Merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang


(34)

26

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan (Library Research) dilakukan untuk untuk menghimpun teori-teori, pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan. Landasan teori ini dijadikan sebagai pembanding dengan kenyataan di perusahaan

2. Riset Internet (online research)

Pengumpulan data berasal dari situs-situs terkait untuk memperoleh tambahan literatur, jurnal dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.4 Populasi dan Tempat Serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/objek, yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Andi Supangat (2008:3) populasi yaitu sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian (penelaahan) dengan ciri mempunyai karakteristik yang sama.

Berdasarkan uraian di atas maka populasi yang digunakan peneliti adalah Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 15 perusahaan dengan laporan keuangan tahunan dipublikasikan selama 4 periode yaitu dari tahun 2011-2014. Adapun


(35)

daftar perusahaan manufaktur sub makanan dan minuman yang terdaftar di BEI adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan yang Dijadikan Populasi

Sumber: Bursa Efek Indonesia 2016

3.4.2 Sampel

Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi. Menurut Husein Umar (2014:77) bahwa Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Kemudian menurut Andi Supangat (2013:27) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang diambil atau ditentukan berdasarkan karakteristik dan teknik tertentu.

No Kode Saham Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

4 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

5 DLTA Delta Jakarta Tbk, PT

6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk, PT 8 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk, PT

9 MYOR Mayora Indah Tbk, PT

10 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk, PT 11 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk, PT

12 SKBM Sekar Bumi Tbk, PT

13 SKLT Sekar Laut Tbk, PT

14 STTP Siantar Top Tbk, PT

15 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk, PT


(36)

28

Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purpossive sampling. Menurut Sugiyono (2011:85) Purpossive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Husein Umar (2014:92) bahwa Purposive Sampling merupakan pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa purposive sampling adalah teknik yang digunakan dalam penentuan sampel berdasarkan atas pertimbangan atau karakteristik tertentu. Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi dan neraca tahunan dari perusahaan sub sektor makanan dan minuman dari tahun 2011-2014 dengan pertimbangan dalam penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. Data yang diambil merupakan data laporan keuangan tahunan Perusahaan yang memuat informasi yang berkaitan dengan Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas.

3. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan pada periode 2011-2014 yaitu 5 tahun berturut-turut selama periode penelitian.


(37)

Tabel 3. 3

Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel

Berdasarkan teori dan tabel 3.3 diatas jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 32 laporan keuangan. Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 laporan keuangan yang terdiri dari 8 perusahaan dari tahun 2011-2014 atau N = 8 x 4 (tahun laporan keuangan) = 32 laporan keuangan yang terdiri dari laporan keuangan konsolidasian, laporan laba rugi komprehensif

No Kode Saham

Nama Perusahaan Kriteria

Penentuan Sampel

Sampel

1 2 3

1 ADES Akasha Wira International Tbk     2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk  - - -

3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk  - - -

4 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk  -  -

5 DLTA Delta Jakarta Tbk, PT    

6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT

   

7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk, PT

   

8 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk, PT

 -  -

9 MYOR Mayora Indah Tbk, PT    

10 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk, PT  - - - 11 ROTI Nippon Indosari Corporindo

Tbk, PT

   

12 SKBM Sekar Bumi Tbk, PT  - - -

13 SKLT Sekar Laut Tbk, PT  -  -

14 STTP Siantar Top Tbk, PT    

15 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk, PT


(38)

30

konsolidasian, dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Maka jumlah sampel yang digunakan adalah laporan keuangan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 di delapan (8) Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan laporan keuangan selama empat (4) tahun periode sehingga cukup representatif (mewakili) untuk dilakukan penelitian.

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.3.1Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 15 Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang terkait dengan data laporan keuangan Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Pengambilan data diperoleh melalui Indonesian Stock Exchange (IDX) Kota Bandung yang beralamat di Jalan PHH Mustofa No.Bandung telepon: (022) 20524208 Fax: (022). Dan data didapat juga melalui website Indonesian Stock Exchange (IDX) yaitu www.idx.co.id.

3.4.3.2Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2016 sampai dengan Juni 2016. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat rencana jadwal penelitian yang dimulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian. Secara lebih rinci waktu penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:


(39)

Tabel 3.4 Waktu Penelitian

No Kegiatan Febuari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra Survei:

a.Persiapan Judul

b.Persiapan Teori

c.Pengajuan Judul

d.Mencari Perusahaan 2 Usulan Penelitian:

a.Penulisan UP

b.Bimbingan UP

c.Seminar UP

d.Revisi UP

3 Pengumpulan

Data

4 Pengolahan Data

5 Penyusunan Skripsi: a. Bimbingan Skripsi

b. Sidang Skripsi

c. Revisi Skripsi

d. Pengumpulan Draf Skripsi

3.5 Metode Pengujian Data 3.5.1 Metode Pengujian Data

Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis adalah sebagai berikut:

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.


(40)

32

3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).

Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linear Regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti terdiri atas:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Imam Ghozali, 2007: 110).

1. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Imam Ghozali, 2007: 110).


(41)

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan (Imam Ghozali, 2007: 110):

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Nilai z statistik untuk skewness dapat dihitung dengan rumus (Imam Ghozali, 2007: 113):

Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus:

Dimana N adalah jumlah sampel, jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi tidak normal.

6/�

Skweness Zskweness =

24/�

Kurtosis Zkurtosis =


(42)

34

Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis (Imam Ghozali, 2007: 114):

H0 : Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Dalam model regresi yang baik, seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel independen. Cara mendeteksi keberadaan multikolinieritas dalam model regresi penelitian ini mengikuti salah satu cara menurut Ghozali (2006) yaitu dengan melihat nilai tolerance dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dikatakan terdapat multikolinearitas apabila ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 atau nilai VIF lebih dari 10.

c. Uji Autokorelasi

Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Problem autokorelasi sering ditemukan pada data runtut waktu (time series). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006). Penelitian ini akan menggunakan Run Test dalam mendeteksi ada tidaknya autokorelasi.


(43)

Dikatakan model regresi tidak terdapat autokorelasi apabila signifikansi Run Test tidak signifikan (lebih besar dari 0,05).

Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Problem autokorelasi sering ditemukan pada data runtut waktu (time series). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006). Penelitian ini akan menggunakan Run Test dalam mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Dikatakan model regresi tidak terdapat autokorelasi apabila signifikansi Run Test tidak signifikan (lebih besar dari 0,05).

d. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual.Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen) (Ghozali, 2006).


(44)

36

Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Umi Narimawati (2008:5) pengertian analisis regresi linier

berganda yaitu: “Suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk

meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung

dengan skala interval”.

Pengertian analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono (2010:277), adalah sebagai berikut :

“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana

keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik

turunkan nilainya)”.

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menerangkan besarnya pengaruh Modal Kerja dan Pertumbuhan Terhadap Profitabilitas.Bentuk persamaan yang digunakan adalah :

Y = a + + + e Keterangan :

Y = Variabel tidak bebas, yaitu Profitabilitas (ROA). a = Konstanta regresi


(45)

= Angka arah atau koefesien regresi

= Variabel bebas, yaitu Modal Kerja

= Variabel bebas, yaitu Pertumbuhan Penjualan e = Standard Error (faktor penggangu)

3.6.2 Analisis Korelasi

Menurut Sujana (1989:152) dalam Umi Narimawati (2010:49) menyatakan bahwa pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson.

Umi Narimawati (2010:50) Dimana :

-1 ≤ r ≤ +1

r = koefisien korelasi

x = Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan y = Profitabilitas

n = jumlah pengamatan

Tabel 3.5

Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0 – 20 Sangat Rendah

0.21 – 0.40 Rendah

0.41 – 0.60 Sedang

0.61 – 0.80 Kuat

0.81 - 1 Sangat Kuat

Sumber: Syahri Alhusin dalam Umi Narimawati (2010:50) Kolerasi dapat positif atau negatif. Kolerasi positif menunjukan arah yang sama antar variable, yaitu jika variable X1 dan X2 besar, maka variable Y akan

{� ��� }{ �� }

n(Σxy ) - (Σx )(Σy ) r =


(46)

38

semakin besar. Sebaliknya kolerasi negative menunjukan arah yang berlawanan, yaitu jika variabel X1 dan X2 besar, maka variabel Y menjadi kecil.

1. r = -1, menyatakan terdapat hubungan antara Modal Kerja (X1) dan Pertumbuhan Penjualan(X2) terhadap Profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sempurna dan negatif.

2. r = 0, menyatakan tidak terdapat hubungan antara Modal Kerja (X1) dan Pertumbuhan Penjualan(X2) terhadap Profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. r = +1, menyatakan terdapat hubungan antara Modal Kerja (X1) dan Pertumbuhan Penjualan(X2) terhadap Profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kuat dan positif .

3.6.3 Analisis Determinasi

Persentase peranan semua variabel bebas atas semua nilai variabel bebas ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin besar nilainya maka menunjukan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik intuk mengestimasi variabel terikat. Hasil koefisiensi determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual di dapat dari:

Umi Narimawati (2010:50) Kd = x 100%


(47)

Keterangan:

Kd = koefisien determinasi r = korelasi

3.6.4 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan di uji adalah seberapa besar pengaruh modal kerja dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi.

a. Kriteria Pengujian

Ho ditolak apabila F hitung > dari F table (α = 0.05) 1. Pengujian Secara Parsial

Pengujian secara parsial, melakukan uji-t untuk menguji pengaruh masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut. Rumus uji t yang digunakan adalah :

Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf 5%.

� … … �����

PYX1

Ti = I = 1,2,3 ... ... . . 5 (n – k – 1)


(48)

40

2. Perumusan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0 ; β1 = 0, Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H1 ; β1 ≠ 0, Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H0 ; β2=0,Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H1 ; β2 ≠ 0, Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Dasar pengambilan keputusannya menurut (Ghozali, 2011:102) adalah dengan nilai ttabel dibandingkan dengan nilai t hitung,dasar pengambilannya sebagai berikut:

a. jika thitung ≤ ttabel maka berarti Ho diterima artinya antara variabel X dan

Y tidak ada hubungannya atau tidak ada pengaruhnya.

b. jika thitung ≥ ttabel berarti Ho ditolak artinya antara variabel X dan Y ada


(49)

Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho

Sugiyono (2009:185) dalam Umi Narimawati (2010:54) c. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung jatuh di daerah penolakan maka Ho ditolak dan Ha diterima Artinya koefisien regresi signifikan Kesimpulannya, Modal Kerja (X1) dan Pertumbuhan Penjualan (X2) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman periode 2011-2014 yang terdafatr di Bursa Efek Indonesia. Tingkat signifikannya yaitu 5% (α = 0,05) artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95% maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukkan adanya (adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut). Dalam hal ini ditunjukkan dengan penolakan Ho atau penerimaan alternatif (Ha).


(1)

Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Umi Narimawati (2008:5) pengertian analisis regresi linier berganda yaitu: “Suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval”.

Pengertian analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono (2010:277), adalah sebagai berikut :

“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menerangkan besarnya pengaruh Modal Kerja dan Pertumbuhan Terhadap Profitabilitas.Bentuk persamaan yang digunakan adalah :

Y = a + + + e

Keterangan :

Y = Variabel tidak bebas, yaitu Profitabilitas (ROA). a = Konstanta regresi


(2)

= Angka arah atau koefesien regresi = Variabel bebas, yaitu Modal Kerja

= Variabel bebas, yaitu Pertumbuhan Penjualan e = Standard Error (faktor penggangu)

3.6.2 Analisis Korelasi

Menurut Sujana (1989:152) dalam Umi Narimawati (2010:49) menyatakan bahwa pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson.

Umi Narimawati (2010:50) Dimana :

-1 ≤ r ≤ +1

r = koefisien korelasi

x = Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan y = Profitabilitas

n = jumlah pengamatan

Tabel 3.5

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0 – 20 Sangat Rendah

0.21 – 0.40 Rendah

0.41 – 0.60 Sedang

0.61 – 0.80 Kuat

0.81 - 1 Sangat Kuat

Sumber: Syahri Alhusin dalam Umi Narimawati (2010:50)

Kolerasi dapat positif atau negatif. Kolerasi positif menunjukan arah yang sama antar variable, yaitu jika variable X1 dan X2 besar, maka variable Y akan

{� ��� }{� ��} n(Σxy ) - (Σx )(Σy )


(3)

semakin besar. Sebaliknya kolerasi negative menunjukan arah yang berlawanan, yaitu jika variabel X1 dan X2 besar, maka variabel Y menjadi kecil.

1. r = -1, menyatakan terdapat hubungan antara Modal Kerja (X1) dan Pertumbuhan Penjualan(X2) terhadap Profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sempurna dan negatif.

2. r = 0, menyatakan tidak terdapat hubungan antara Modal Kerja (X1) dan Pertumbuhan Penjualan(X2) terhadap Profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. r = +1, menyatakan terdapat hubungan antara Modal Kerja (X1) dan Pertumbuhan Penjualan(X2) terhadap Profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kuat dan positif .

3.6.3 Analisis Determinasi

Persentase peranan semua variabel bebas atas semua nilai variabel bebas ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin besar nilainya maka menunjukan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik intuk mengestimasi variabel terikat. Hasil koefisiensi determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual di dapat dari:

Umi Narimawati (2010:50) Kd = x 100%


(4)

Keterangan:

Kd = koefisien determinasi r = korelasi

3.6.4 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan di uji adalah seberapa besar pengaruh modal kerja dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi.

a. Kriteria Pengujian

Ho ditolak apabila F hitung > dari F table (α = 0.05) 1. Pengujian Secara Parsial

Pengujian secara parsial, melakukan uji-t untuk menguji pengaruh masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut. Rumus uji t yang digunakan adalah :

Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf 5%. � … … �����

PYX1

Ti = I = 1,2,3 ... ... . . 5 (n – k – 1)


(5)

2. Perumusan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0 ; β1 = 0, Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H1 ; β1 ≠ 0, Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H0 ; β2=0,Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H1 ; β2 ≠ 0, Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Dasar pengambilan keputusannya menurut (Ghozali, 2011:102) adalah dengan nilai ttabel dibandingkan dengan nilai t hitung,dasar pengambilannya sebagai berikut:

a. jika thitung ≤ ttabel maka berarti Ho diterima artinya antara variabel X dan Y tidak ada hubungannya atau tidak ada pengaruhnya.

b. jika thitung ≥ ttabel berarti Ho ditolak artinya antara variabel X dan Y ada hubungannya.


(6)

Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho

Sugiyono (2009:185) dalam Umi Narimawati (2010:54)

c. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung jatuh di daerah penolakan maka Ho ditolak dan Ha diterima Artinya koefisien regresi signifikan Kesimpulannya, Modal Kerja (X1) dan Pertumbuhan Penjualan (X2) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman periode 2011-2014 yang terdafatr di Bursa Efek Indonesia. Tingkat signifikannya yaitu 5% (α = 0,05) artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95% maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukkan adanya (adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut). Dalam hal ini ditunjukkan dengan penolakan Ho atau penerimaan alternatif (Ha).


Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”

5 79 104

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan (Studi kasus pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 43 70

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN ASET, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

0 13 125

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014.

0 2 43

Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Periode 2011-2013).

0 1 73

Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Tercatat di BEI Periode 2011-2014.

1 8 16

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014 - repository UPI S MBS 1104673 Title

0 0 3

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2010-2012)

0 1 14

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013)

0 0 14