Teh hijau TINJAUAN PUSTAKA

7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teh hijau

Teh hijau yang mempunyai nama botanical Camellia sinensis. Dikenal juga dengan nama Chinesse tea, green tea extract, Black tea, green tea polyphenols, Camellia theifera, Thea sinensis, Thea bohea, Thea viridis. Di legenda Cina disebutkan bahwa teh tersebut ditemukan dengan tidak sengaja oleh kaisar 4000 tahun yang lalu. Sejak saat itu, pengobatan tradisional cina menganjurkan teh hijau untuk dipakai sebagai obat sakit kepala, nyeri, depresi, detoksifikasi, penambah energi, dan sebagai obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta memperpanjang umur. 9 Teh hijau mengandung bahan-bahan seperti Proanthocyanidins tannins, Polyphenols Gallic acid dan catechins : gallocatechin GC, epigallocatechin EGC, epicatechin EC, dan epigallocatechin gallate EGCG, Caffein, Flavonoid, Methylxanthines tehophylline, tehobromine, dan L-tehanine, Polisakarida, Vitamin Asam askorbat, tocopherol, fluoride, chlorophyll, dan asam organic 9 Absorpsi teh hijau sangat baik secara oral, dan bahan aktif catechin dan polyphenol dapat ditemukan di darah, saliva, urin, dan feses. Ini mengindikasikan bahwa metabolit teh hijau dapat mencapai semua jaringan. 9 Divisi Imunologi Harvard Medical School, Boston, melakukan penelitian terhadap 21 sukarelawan, dengan diberikan intake teh hijau merk Lipton 500- 8 600 mlhari selama 2 – 4 minggu, dilaporkan bahwa teh hijau mempunyai efek imunostimulator yang dapat memacu sel-T untuk memproduksi interferon- IFN- atau Tumor Necrosis Factor TNF sampai 10 kali lipat. 18 Dengan disekresinya IFN- dan TNF oleh sel-T helper, maka akan meningkatkan ekspresi Major Histocompatibility Complex MHC kelas 1 sel tumor yang kemudian sel tersebut akan mudah dikenali dan dilisis oleh sel Cytotoxic T-Limphocyt CTLs. Peningkatan IFN- dan TNF juga akan memacu aktivitas tumoricidal Natural Killer NK sel untuk mengenali dan menginduksi sel tumor tersebut untuk terjadinya proses apoptosis. 10,13

2.2 . Respon imunologik terhadap sel tumor