Dari hasil penelitian hubungan
Kelembaban Kayu dan Distribusi Ukuran Black Carbon di PM
2,5
pada Penelitian Lapangan
Samp el
Kelembab an Kayu
Distribusi Ukuran Konsentrasi BC µmm
3
1,0- 2.5
µm 0,5 -
1 µm
0,25- 0.5
µm ≤ 0.25
µm
R1 11.5
4.437 4.240
6.037 50.111
R8 12.57
4.028 3.925
5.889 40.035
R9 13.35
4.090 4.174
6.577 79.383
R10 16.14
8.062 7.538
12.95 50
163.49 R4
16.37 3.456
3.180 5.110
52.548 R7
16.6 3.701
3.694 5.424
51.701 R6
16.67 3.272
3.332 5.322
51.976 R2
17.0 1.590
1.590 2.400
23.360 R5
17.6 2.179
2.065 2.971
30.531 R3
19.33 3.982
4.139 6.245
59.269 Rata-rata
3.879 7
3.787 7
5.893 60.240
4
Sumber : Hasil Analisis, 2011
Dari tabel di atas, dilihat terdapat kecenderungan yang sama dalam
penurunan maupun kenaikan persentase konsentrasi black carbon tiap distribusi
ukuran yang terukur pada alat Sioutas Personal Cascade selama memasak.
Distribusi ukuran yang terukur pada alat yaitu 1,0-25 µm pada stage B, 0,5-1,0 µm
pada stage C, 0,25-0,5 µm pada stage D dan ≤ 0,25 µm pada Back Up.
Jika black carbon tiap distribusi ukuran dihubungkan dengan kelembaban
kayu yang digunakan, berdasarkan data di tabel 4.17 terlihat bahwa semakin rendah
atau semakin tinggi kelembaban kayu yang digunakan tidak terlalu mempengaruhi
jumlah partikel di tiap distribusi ukurannya. Sebagai contoh pada
penggunaan kayu yang memiliki kelembaban 16,14 di rumah 10, pertikel
yang didapatkan ukuran 1,0-25 µm 8,062 µmm
3
, 0,5-1,0 µm 7,538 µmm
3
, 0,25-0,5 µm 12.955 µmm
3
dan ≤ 0,25 µm 163.490 µmm
3
. Sedangkan pada rumah 3 yang menggunakan kayu memiliki kelembaban
lebih tinggi 19,33 pertikel yang didapatkan ukuran 1,0-25 µm 3,982
µmm
3
, 0,5-1,0 µm 4,139 µmm
3
, 0,25-0,5 µm 6,245 µmm
3
dan ≤ 0,25 µm 59,269 µmm
3
. Dari 2 contoh tersebut partikel
yang berukuran ≤ 0,25 µm, pada kelembaban kayu yang lebih rendah
menghasilkan partikel yang lebih tinggi daripada kelembaban kayu yang lebih
tinggi.