Laporan Praktek Kerja Lapangan Pad Humas Di PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

(1)

1 1.1 Sejarah Perusahaan

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet Van Den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamloze venootscahp Nederland Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (25 KM) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu 10 Agustus 1867.

Kolonel Jhr. Van Der Wijk adalah seorang militer Belanda yang mana beliau adalah orang pertama yang menggagaskan pembangunan jaringan jalan kereta api pertama pada tanggal 15 Agustus 1840, tujuannya agar dapat mengangkut hasil bumi serta bermanfaat bagi kepentingan pertahanan pada waktu itu.

Selain di Jawa, pembangunan jalan kereta api juga dilakukan di Sumatera Selatan (1914), Sumatera Barat (1891), Sumatera Utara (1886), Aceh (1874), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan kereta api sepanjang 47 km antara Makassar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujung pandang-Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan kereta api


(2)

Pontianak-Sambas (220 km) sudah diselesaikan. Demikian juga pulau Bali dan Lombok juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan kereta api.

Keberhasilan swasta NV. NISM membangun jalan kerta api antara Kemijen-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 KM), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan kereta api di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang rel anatara 1864-1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada thun 1900 menjadi 3.338 km.

Karena pemerintah Belanda kemudian merasa pentingnya dibangun jaringan rel kereta apai pada banyak tempat, sedangkan NISM setelah itu mengalami kesulitan keuangan yang sangat dahsyat, maka pemerintah Belanda akhirnya memutuskan untuk mengambil alih pembangunan jaringan rel kereta api. Selanjutnya pemerintah Belanda membuka jalur antara Jakarta-Bandung, Sidoarjo-Madiun-Surakarta, Kertosono-Blitar, Madiun-Surakarta, serta Yogyakarta-Cilacap. Akhirnya hampir pada setiap daerah terutama di daerah dekat pantai di seluruh Jawa telah dapat memanfaatkan sarana transportasi berupa kereta api, bahkan sampai dataran Sumatera dan Sulawesi.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan kereta api di Indonesia mencapai 6.881 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena di bongkar semasa


(3)

pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan kerta api di sana.

Kesuksesan pembangunan dan pemanfaatan jaringan transportasikereta apai yang dirasakan pemerintah kolonial Belanda maupun pihak-pihak swasta terpaksa berakhir setelah Jepang masuk ke Indonesia. Setelah pemerintahan Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tahun 1942, sejak saat itulah sarana-sarana yang telah dibbangun oleh pemerintah Belanda juga dikuasi oleh Jepang termasuk sarana dan jaringan rel kereta api.

Jenis rel kereta api di Indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm di Aceh dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang di bongkar semasa pendudukan Jepang (1942-1943) sepanjang 437 km. Sedangkan jalan kereta api yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km anatara Bayah-Cikara dan 220 km antara Muaro-Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunana selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 siantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta suangi yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro-Pekanbaru.

Jepang mempekerjakan orang-orang pribumi pada dinas kereta api bahkan ada yang menduduki jabatan tingkat menengah. Selain mengadakan penerimaan pegawai secara besar-besaran pada tahun 1942-1943, pemerintah Jepang juga menyelenggrakan semacam sekolah tinggi perkeretaapian dengan nama “Kyo Syu Syo” yang bertempat di Bandung.


(4)

Berkat sekolah perkeretaapian tersebut, orang-orang Indonesia kemudian banyak menguasasi berbagai hal yang berhubungan dengan kereta api. Bahkan, menjelang berakhirnya kekuasaan pemerintah Jepan, pegawai kereta api yang merupakan orang-orang Indonesia berjumlah kurang lebih 80.000 orang yang mayoritas sebagi pegawai rendah. Memasuki tahun 1945 barulah beberapa pegawai diangkat sebagai wakil jabatan tertentu mendampingi orang Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadipada tanggal 28 September 1945, pembacaan sikap oleh Ismangil dan sejumlah AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 Spetember 1928 kekuasaan perkerataapiaan berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi ikut campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi titetapkannya 28 Spetember 1945 sebagai hari Kereta Api Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).

Meskipun DKARI telah terbentuk, namun tidak semua perusahaan kereta api menyatu. Sedikitnya ada 11 perusahaan kereta api swasta di Jawa dan satu swasta (Deli Spoorweg Maatschapij) di Sumatera Utara yang masih terpisah dengan DKARI. Lima tahun kemudian, berdasarkan Pengumuman Menteri Perhubungan, Tenaga, dan Pekerjaan Umum No. 2 Tanggal 6 Januari 1950, ditetapkan bahwa 1 Januarai 1950 DKARI dan “Staat-spoor Wegen en Verenigde


(5)

Spoorweg Bedrijf ” (SS/VS) digabung menjadi satu perusahaan kereta api yang bernama “Djawatan Kereta Api” (DKA).

Dalam rangka pembenahan badan usaha, pemerintah mengeluarkan UU No. 19 Tahun 1960, yang menetapkan usaha BUMN. Atas dasar UU ini, dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1963, tanggal 25 Mei 1963 di bentuk “Perusahaan Negara Kereta Api” (PNKA), sehingga Djawatan Kereta Api di lebur kedalamnya. Sejak itu, semua perusahaan kereta api di Indonesia terkena “integrasi” ke dalam satu wadah PNKA, termasuk kereta api di Sumatera Utara yang sebelumnya dikelola oleh DSM.

Masih dalam rangka pembenahan BUMN, pemerintah mengeluarkan UU No. 9 Tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969, yang menetapkan jenis BUMN menjadi tiga, yaitu Perseroan, Perusahaan Umum, dan Perusahaan Jawatan. Sejalan dengan UU yang dimaksud berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 61 Tahun 1971 tanggal 15 September 1971, bentuk perusahaan PNKA mengalami perubahan menjadi “Perusahaan Jawatan Kereta Api”( PJKA).

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintahan No.57 Tahun 1990, pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA menagalami perubahan menjadi Perusahaan Umum Kereta Api disingkat Perumka. Sejalan dengan perubahan status ini, kinerja perkeretaapian di Indonesia kian membaik. Kalau pada tahun 1990 PJKA rugi sebanyak Rp. 32,716 Milyar. Tahun kedua turun menjadi Rp. 2,536 Milyar, tahun ke tiga Rp. 1,098 Milyar dan untuk pertama kalinya dalam sejarah perkeretaapian Indonesia meraih laba sebesar Rp. 13 juta pada tahun 1993.


(6)

Berikutnya, dalam rangka “Loan Agreement” no. 4106-IND tanggal 15 Januari 1997 berupa bantuan proyek dari Bank Dunia, yang kemudian lebih dikenal dengan Proyek Efisiensi perkeretaapian atau “Railway Efficiency Project” (REP), diarahkan pada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan yang ditempuh melalui delapan kebijakan, yaitu :

a. Memperjelas peranan antara pemilik (owner), pengaturan (regulator), dan pengelola (operator);

b. Melakukan restrukturisasi Perumka, termasuk merubah status Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas;

c. Kebijakan pentarifan dengan pemberian kompensasi dari pemerintah kepada Perumka atas penyediaan KA non komersial, yaitu tarifnya ditetapkan oleh pemerintah;

d. Rencana jangka panjang dituangkan dalam Perencanaan Perusahaan (Corpoorate Planning), yang dijabarkan ke dalam rencana kerja anggaran perusahaan secara tahunan;

e. Penggunaan peraturan dan prosedur dalam setiap kegiatan; f. Pengingkatan peran serta sektor swasta;

g. Peningkatan SDM

Sejalan dengan maksud REP tersebut, dengan Peraturan Pemerintahan No.19 Tahun 1998, pada tanggal 3 Februari 1998, pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Proses perubahan status perusahaan dari Perum menjadi


(7)

Persero secara “de-facto” dilakukan tanggal 1 Juli 1999, saat Menhub Giri .S. Hadiharjono mengukuhkan susunan Direksi PT Kereta Api (Persero) di Bandung.

Tabel 1.1

Kronologis Bentuk Perusahaan

PERIODE STATUS DASAR HUKUM

1864 Pembangunan jalan KA sepanjang 26 km antara Kemijen-Tanggung oleh Hindia-Belanda

1864 – 1945 Staatspoor Wegen (SS)

Verenigde Spoorwegbedrijf (VS) Deli Spoorweg Maatschapij (DSM)

IBW 1945 – 1950

1950 – 1963

Djawatan Kereta Api (DKA)

Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI)

1963 – 1971 Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) PP No. 9 Tahun 1969 1971 – 1991 Perusahaan Jawatan Kereta Api ( PJKA) PP No. 61 Tahun 1971 1991 – 1998 Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) PP No.57 Tahun 1990

1998 – sekarang PT. Kereta Api (Persero)

PP No. 19 Tahun 1998 Kepres 39 Tahun 1999 Akta Notaris Imas Fatimah No. 2 Tahun 1999


(8)

1.2 Sejarah Divisi Humas

Bagian atau Divisi Humas PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung Berdiri pada tanggal 1 April 1997. Bagian Hubungan Masyarakat Daerah/Humasda dipimpin oleh seorang Kepala Humas (Kahumasda) yang dalam pelaksanaannya bertanggung jawab secara langsung kepada kepala daerah Operasi (Kadaop) sebagai pimpinan tertinggi Daop 2 Bandung. Pengertian Humasda adalah satuan organisasi di lingkungan PT.Kereta Api (Persero) yang berada di bawah daerah operasi 2 dan mempunyai tugas pokok yakni melaksanakan hubungan masyarakat, penyuluhan di lingkungan perusahaan (internal) dan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).

Jumlah pegawai yang terdapat di Humasda PT.Kereta Api Daerah Operasi II Bandung terdiri dari 4 orang, 1 orang sebagai Kepala Humasda (Kahumasda), 1 orang sebagai Sekretaris Humasda Dan 2 orang sebagai staff yang membantu Kahumasda.

Dibentuknya divisi humas diharapkan dapat membantu kinerja PT.Kereta Api dalam menjalankan tugasnya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi ini. Karena banyaknya keluhan-keluhan dari masyarakat mengenai masalah-masalah yang timbul. Disini humasda yang langsung turun tangan memberi penjelasan dari masalah yang dikeluhkan masyarakat, pelanggan, dan public external.


(9)

1.3 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Kereta Api (Persero)

Berdasarkan hasil rapat Direksi PT Kereta Api (Persero), merubah visi dan misi yang lama menjadi visi dan misi yang baru, yakni Maklumat Direksi Nomor : No.14/PR.006/KA.2009 menyebutkan bahwa, sejalannya dengan Arah dan Startegi Pengembangan (Restrukturisasi) Perusahaan, maka sesuai Kesepakatan pada tanggal 29 Mei 2009 di Bandung, Direksi PT. KERETA API (Persero) telah menetapkan VISI dan MISI perusahaan yang baru.

A. Visi PT. Kereta Api (Persero)

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

B. Misi PT. Kereta Api (Persero)

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya,melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

C. Tujuan PT. Kereta Api (Persero)

Tujuan perusahaan adalah untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam negeri ataupun internasional


(10)

di bidang perkeretaapian yang meliputi usahapengankutan orang dan barang dengan kereta api, kegiatan perawatan prasarana perkeretaapian, pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan usaha penunjang prasarana dan sarana kereta api dan kemanfaatan umum dengan menetapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

1.4 Logo dan Arti Lambang PT. Kereta Api (Persero) 1.4.1 Logo PT. Kereta Api (Persero)

Adapun logo dari PT. Kereta Api (Persero), yakni sebagai berikut :

Gambar 1.1

Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)


(11)

1.4.2 Arti Lambang Perusahaan a) Makna Karakter Logo/Lambang

Gambar lambang menyiratkan sifat tegas, pasti, tajam, gerak horizontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api, juga melambangkan interaksi pelayanan (memberi dan menerima).

b) Gaya Gambar

Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta api. Ujung garis tajam tetapi melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung tumpul, agak melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing memberikan kesan ancaman, rasa sakit, dan agresivitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri, dan semacamnya).

c) Sifat Gambar

Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional, karena bentuk geometrisnya yang dominan yang lebih bersifat maskulin kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat.


(12)

1.5 Budaya PT. Kereta Api (Persero)

Budaya perusahaan merupakan pola sikap, keyakinan asumsi dan harapan yang dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk cara bagaimana karyawan/karyawati bertindak dan berinterakasi agar sasaran perusahaan tercapai, budaya perusahaan yaitu RELA.

RELA berarti ikhlas bekerja, berjuang, berkorban dan ikhlas belajar untuk kemajuan perusahaan.

 R = Ramah

Senantiasa memelihara suasana/menunjukkan sikap ramah tamah dalam melayani semua pelanggan dan dalam bekerja sama dengan mitra kerja eksternal maupun internal.

 E = Efisien

Senantiasa mengupayakan dan mengingkatkan efektivitas dan efisien kerja/usaha serta kemampuan mendayagunakan biaya, waktu dan/ataupun berbagai sumber daya lain secara tepat guna dan hemat dengan menjamin mutu hasil kerja yang lebih baik.

 L = Lancar

Senantiasa memelihara/menjamin kelancaran pelayanan bagi semua pelanggan, ekstern maupun intern, berikut pelaksanaan pekerjaan pendukungnya, untuk dapat memberikan pelayanan yang tepat waktu.


(13)

 A = Aman

Senantiasa memelihara dan berupaya meningkatkan jaminan keamanan/keselamatan pengguna jasa dan/atau bara bawaan ataupun kiriman serta awak/pekerja berikut aset yang diopersikannya dan juga lingkungan sekitarnya.

Budaya perusahaan juga dipandang sebagai komponen kunci keberhasilan dari pencapaian misi, arah usaha, strategi efektivitas perusahaan.

Pengembangan perusahaan diarahkan untuk meningkatkan kinerja financial masing-masing bagian dengan menekankan pada usaha inti (core bussiness), yaitu jasa angkutan penumpang dan barang, usaha yang dilakukan untuk menjadikan kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi dengan cara meningkatkan efektivitas dan efisien perusahaan serta investasi yang selektif untuk mencapai tingkat keselamatan, pelayanan, dan keuangan perusahaan.

Sesuai dengan tujuan PT. Kereta Api (Persero) terus menerus berupaya secara bertahap meningkatkan kinerja pelayanan dan keuangannya yang akan dicapai dengan berbagi startegi pertumbuhan, antara lain peningkatan produktivitas, efektivitas, dan efisien serta investasi yang selektif.


(14)

1.6 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero)

PT. Kereta Api (Persero) mempunyai struktur perusahaan yang terdiri dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagi bagian dan daerah pengoperasiannya. Perusahaan sehari-hari dipegang oleh suatu mamajemen organisasi pemberi wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian utam langsung berada dibawahseorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada.

Struktur oraganisasi perusahaan memiliki peran yang penting untuk menjelaskan fungsi, tugas, tanggungjawab, dan wewenang perusahaan untuk mencapai mekanisme yang efektif dan efisien. Adapun struktur dari PT. Kereta Api (Persero) dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut ini :


(15)

(16)

Berdasarkan gambar 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organasasi PT. Kereta Api (Persero) dibagi menjadi tiga bagian, yakni :

a. Tingkat Pusat

1. PT. Kereta Api (Persero) dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut) yang dibawahi langsung oleh Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, Dirut bantu oleh lima anggota direksi, yaitu Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Pengembangan Usaha.

2. Sekertaris Perusahaan.

3. Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang). 4. Satuan Pengawasan Intern (SPI)

5. Divisi : a. Divisi Properti b. Divisi Sarana

c. Divisi Pelatihan

b. Tingkat Daerah Operasi

Tingkat operasi di Jawa ini dipimpin oleh Kepala Daerah Operasi (Kadaop) yang terdiri dari :

1. Daop (Regional Office) 1 Jakarta 2. Daop (Regional Office) 2 Bandung 3. Daop (Regional Office)3 Cirebon 4. Daop (Regional Office) 4 Semarang 5. Daop (Regional Office) 5 Purwokerto


(17)

6. Daop (Regional Office) 6 Yogyakarta 7. Daop (Regional Office) 7 Madiun 8. Daop (Regional Office) 8 Surabaya 9. Daop (Regional Office) 9 Jember 10. Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek c. Tingkat Divisi Regional di Sumatera

1. Divisi Regional I Sumatera Utara 2. Divisi Regional II Sumatera Barat 3. Divisi Regional III Sumatera Selatan

d. Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa 1. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta

2. Balai Yasa Sarana Manggarai

3. Balai Yasa Sarana Surabaya – Gubeng 4. Balai Yasa Sarana Tegal

5. Balai Yasa Sarana Divre III Sumatera Selatan 6. Balai Yasa Sarana Jembatan Kiaracondong


(18)

1.7 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

Untuk memberikan arahan yang terstruktur dalam perusahaan, maka Humas PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung membentuk struktur di dalamnya, yakni sebagai berikut :

Tabel 1.2

STRUKTUR ORGANISASI

PT. KERETA API (PERSERO)DAERAH OPERASI 2 BANDUNG

Sumber : Job Descriptions PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung 2009.


(19)

Berdasarkan gambar 1.3 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Daerah Operasi 2 Bandung (Kadaop) dan Humasda di pimpin oleh Kepala Humasda (KA Humasda) yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi 2 Bandung.

1.8 Job Description

Dibawah ini adalah Job Description dari struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung :

1. Kepala Daerah Operasi 2 Bandung

Kadaop memiliki kedudukan paling tinggi dalam PT.Kereta Api Daop 2 Bandung dan memiliki fungsi sebagai pemimpin pengoperasian serta bertugas melakukan manajemen di wilayah Daop 2 Bandung Menyelenggarakan pengusahaan angkutan kereta api serta merumuskan dan menyusun program pembinaan dan pengendalian pelaksanaan angkutan penumpang dan atau barang di wilayah daeraah operasi 2 bandung.

2. Seksi Sumber Daya Manusia Dan Umum

Menyusun program pengelolaan dan evaluasi sumber daya manusia (SDM) melaksanakan kegiatan kerumahtanggan dan umum, memberikan pertimbangan dan bantuan hukum, melaksanakan pembinaan hygiene perusahaan, kesehatan lingkungan kerja, keselamatan kerja dan kesehatan SDM, serta melaksanakan pembinaan dan evaluasi kinerja unit pelayanan kesehatan (UPK) di wilayah daerah operasi 2 bandung. untuk melaksanakan tugas tersebut, seksi sumber daya manusia dan umum mempunyai fungsi :


(20)

 Pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi kinerja SDM  Pelaksanaan administrasi kerumahtanggaan dan umum.  Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum.

 Pelaksanaan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan, kesehatan lingkungan kerja dan keselamatan kerja serta melaksanakan pembinaan dan pengujian kesehatan SDM.

 Pembinaan dan pelayanan kesehatan.

Seksi sumber daya manusia dan umum daerah operasi 2 bandung terdiri dari :

1) Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM)

Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) bertugas melaksanakan perencanaan kebutuhan SDM, admnistrasi dan sistem informasi SDM, serta melaksanakan pengendalian, pembinaan, pelatihan, sertifikat dan evaluasi kinerja SDM.

2) Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum

Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum bertugas melaksanakan kegiatan protokoler, tata usaha, pengadaan, perlengkapan, dan keperluan kantor serta alat tulis kantor (ATK), pencatatan barantg-barang inventaris, pengaturan dan pelaksanaan transportasi (pool mobil) dan akomodasi perkantoran, pengurusan wisma/mess serta pengarsipan surat-menyurat dan peraturan-peraturan perkeretaapian.


(21)

3) Sub Seksi Hukum

Sub Seksi Hukum bertugas melaksanakan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum di dalam dan di luar pengendalian serta menjadi sumber informasi hukum dan peraturan bagi pegawai.

4) Sub Seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan lingkungan Kerja (HIPERKES) dan keselamatan kerja.

Sub seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan Lingkungan Kerja (HIPERKES) Dan keselamatan kerja bertugas melaksanakan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan dan kesehatan (HIPERKES), ergonomic dan psikologi kerja, melaksanakan pengujian kesehatan SDM, melaksanakan pelatihan dan pembinaan keselamatan kerja, perlindungan kerja dan pencegahan dan pencegahan kecelakaan kerja dari berbagai peralatan kerja dan bahan kerja yang berbahaya, serta menyediakan bahan dan alat keselamatan kerja.

5) Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)

Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) bertugas melaksanakan pemberian pelayanan kesehatan kepada pegawai dan keluarga yang masih menjadi tanggungannya, khusus pada UPK Bandung memberikan tambahan pelayanan kesehatan gigi.

3. Seksi Keuangan

Seksi Keuangan bertugas melaksanakan pendayagunaan dan pengadminisrasian keuangan, mengkordinasikan penyusunan Rencana Kerja


(22)

Anggaran Tahunan Daerah Operasi dan Laporan Keuangan, serta membina pelaksanaan akuntansi. untuk melaksanakan tugas tersebut, seksi keungan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan pengesahan pembayaran

b. Pelaksanaan administrasi anggaran dan akuntansi. Seksi Keuangan Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :

1) Sub Seksi Administrasi Keuangan

Sub Seksi Administrasi Keuangan bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi keungan, pengesahan pembayaran gaji pegawai dan non pegawai, pengesahan pembayaran pada pihak ketiga, serta penyelesaian dokumentasi analisa dan tata usaha keuangan.

2) Sub Seksi Anggaran Dan Akuntansi

Sub Seksi Anggaran Dan Akuntansi bertugas mengkordinasi penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Daerah Operasi melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan rencana kerja serta pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Daerah Operasi.

4. Pemeriksaan Kas Daerah

Pemeriksaan Kas Daerah bertugas melaksanakan pengaturan jadwal dan mekanisme kerja para pemeriksa kas, memimpin pemeriksaan kas


(23)

stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka dan kas besar, serta memimpin dan melaksanakan pemeriksaan diatas kereta api untuk melaksanakan tugas tersebut, pemeriksaan kas daerah mempunyai fungsi :

a. Penyusunan jadwal dan mekanisme kerja pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka dan kas besar, pemeriksaan diatas kereta api dan melaksanakan penatausahaan pemeriksaan kebenaran setoran pendapatan ke Bank Koordinator Daerah.

b. Pelaksanan pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka, kas besar dan pemeriksaan diatas kereta api, pemeriksaan ke Bank Koordinator Daerah serta membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sesuai dengan wilayah kerjanya.

Pemeriksaan Kas Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :

1) Urusan Tata Usaha

Urusan Tata Usaha bertugas melaksanakan penyusunan jadwal dan mekanisme kerja pemeriksaan kas, memimpin pemeriksaan kas stasiun/perbendaharan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka, pemeriksaan diatas kereta api.


(24)

2) Pemeriksaan Kas Stasiun

Pemeriksaan Kas stasiun bertugas melaksanakan pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan, kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas

restorka, kas besar dan melaksanakan pemeriksaan diatas kereta api, pemeriksaan kebenaran setoran pendapatan ke BKD, serta menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sesuai jadwal/rencana yang telah ditetapkan PKD.

5. Hubungan Masyarakat Daerah (HUMASDA)

Hubungan masyarakat daerah bertugas melaksanakan hubungan masyarakat, penyuluhan di lingkungan perusahaan (Internal) dan dengan media massa diluar perusahaan (eksternal). Tugas humasda PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung adalah :

a. Tugas Pokok

 Membentuk opini public dengan mengantisipasi pemberitaan-pemberitaan yang beredar dan berkembang di masyarakat.

 Mengadakan siaran pers dan konferensi pers ketika ada kebijakan baru maupun pemberitaan tentang perkeretaapian.

b. Tugas Harian

 Menerima keluhan, kritik dan saran dari pengguna jasa kereta api serta mengevaluasi keluhan-keluhan setiap 3 bulan sekali.


(25)

 Melayani wartawan dari media cetak maupun media elektronik dari pelanggan yang memerlukan informasi tentang kereta api.

 Mengkliping artikel tentang kereta api dari dalam maupun luar yang ada surat kabar dan juga mengetahui pendapat pengguna jasa kereta api yang tujuannya untuk perbaikan.

Masing-masing bagian dalam divisi humas memiliki gambaran tugas sebagai berikut :

A. Kepala Humas

Tugas utama kepala humas adalah merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan kegiatan humas dalam hubungannya dengan pihak intern maupun ekstern. Hal itu meliputi :

 Membantu direksi dalam merumuskan kebijakan terutama dalam perumusan kebijakan di bidang kehumasan.

 Memimpin dan mengkordinasikan kegiatan humas sehingga humas mampu berfungsi sebagai ujung tombak perusahaan dan mampu menjadi alat manajemen dalam citra perusahaan

 Menentukan garis besar rencana kerja humas

 Menyampaikan pesan-pesan penerangan dari perusahaan kepada public baik intern maupun ekstern.


(26)

B. Seksi Hubungan Internal

 Merencanakan, mengkordinasikan dan mengendalikan program-program komunikasi dengan public intern yaitu karyawan dan pemegang saham.

 Mendistribusikan tabloid pembinaan internal “ KONTAK” yang diterbitkan oleh bagian humas pusat PT.Kereta Api (Persero) secara berkala dan terencana. Tujuannya adalah untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan direksi perusahaan kepada seluruh jajaran perusahaan, memberikan bimbingan dan penegetahuan baru bagi seluruh karyawan dan menggalang persatuan dan kesatuan diantara sesama karyawan.

 Membuat dan mendistribusikan jurnal berita “MEDIA KITA” yang ada dilingkungan Daop 2 Bandung secara komunikasi dan informasi karyawan.

 Membuat dan mendistribusikan poster bernilai budaya perusahan untuk menciptakan etos kerja yang baik di kalangan internal dan mengurus kalender tahunan.

 Melakukan control dan mencari solusi terhadap permasalahan yang ada atau yang sedang dihadapi.


(27)

C. Seksi Hubungan Eksternal

 Merencanakan, mengkordinasikan dan mengendalikan program-program komunikasi dengan public ekstern yakni pers,pelanggan pengguna jasa dan pemerintah.

 Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers, pelanggan penggunan jasa dan pemerintah.

 Memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di masyarakat.

6. Seksi Jalan Rel dan Jembatan

Seksi jalan rel dan jembatan bertugas merumuskan, menyusun dan melaksanakan program pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan serta mengevaluasi kinerja pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan di wilayah daerah operasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, seksi jalan rel dan jembatan mempunyai fungsi :

a. Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis jalan rel dan jembatan seluruh wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.

b. Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja jalan rel dan sepur simpang dan jembatan.


(28)

c. Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jalan rel dan sepur simpang.

d. Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jembatan.

e. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan jalan rel dan sepur simpang.

f. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan jembatan.

Seksi Jalan Rel dn Jembatan Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :

1) Pengawas

 Pengawas teknik (WAKTEK) jalan rel dan jembatan 2 bandung bertugas melaksanakan pemantauan, pengawasan,pemeriksaan, dan pembinaan mutu teknis pemeliharaan jalan rel dan jembatan pada seluruh UPT Resor Jembatan di Daerah Operasi 2 Bandung serta mengadakan koordinasi dengan para pengawas dibawah seksi jalan rel dan jembatan dan pengawas dibawah seksi lain yang terkait.

 Pengawas Jalan Rel 2.A Bandung bertugas melaksanakan pemantauan, pengawasan,pemeriksaan, dan pembinaan mutu teknis pemeliharaan jalan rel yang wilayah pengawasannya meliputi UPT Resor Jalan Rel 2.1 Cianjur UPT Resor Jalan Rel 2.2 Purwakarta Dan UPT Resor Jalan Rel 2.3 Bandung beserta Distrik jalan relnya.


(29)

 Pengawas Jalan Rel 2.B Tasikmalaya bertugas melaksanakan pemantauan, pengawasan,pemeriksaan, dan pembinaan mutu teknis pemeliharaan jalan rel yang wilayah pengawasannya meliputi UPT Resor Jalan Rel 2.4 Cibatu dan UPT Resor Jalan Rel 2.5 Tasikmalaya beserta Distrik jalan relnya

 Pengawas Jembatan 2 Bandung bertugas melaksanakan pemantauan, pengawasan,pemeriksaan, dan pembinaan mutu teknis pemeliharaan jalan rel yang wilayah pengawasannya meliputi UPT Resor Jembatan Rel 2.1 Purwakarta, UPT Resor Jembatan 2.2 Padalarang dan UPT Jembatan 2.3 Banjar.

2) Sub Seksi Program Jalan Rel dan Jembatan

Sub seksi program jalan rel dan jembatan bertugas melaksanakan penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan.

3) Sub Seksi Konstruksi Jalan Rel

Sub Seksi Konstruksi Jalan Rel betugas melaksanakan penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jalan rel dan sepur simpang serta pengendalian pengoperasiaan mesin berat atau ringan perawatan jalan rel.


(30)

4) Sub Seksi Konstruksi Jembatan

Sub Seksi Konstruksi Jembatan bertugas melaksanakan penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jembatan.

5) UPT Resor Jalan Rel

UPT Resor Jalan Rel bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin kerusakan jalan rel di wilayah kerjanya dengan dibantu Distrik jalan rel.

6) UPT Resor Jembatan

UPT Resor Jembatan bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin kerusakan jembatan di wilayah kerjanya.

7. Seksi Operasi Dan Pemasaran

Seksi Operasi Dan Pemasaran bertugas melaksanakan pembinaan, pengendalian, pelaksanaan dan evaluasi kinerja operasi dan pemasaran angkutan penumpang, angkutan barang dan jasa terminal peti kemas.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Operasi Dan Pemasaran mempunyai fungsi :


(31)

a Pemantaua n, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis operasi dan pelayanan di stasiun dan dalam kereta api, administrasi teknis operasional dan keuangan di seluruh UPT Stasiun dan UPT Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi/Telegram dan UPT Pengendalian Operasi Kereta Api pada wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.

b Pemantaua

n dan Pengelolaan kereta dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemamfaatan dan pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api serta melaksanakan tata usaha telekomunikasi/telegram maklumat (TFM).

c

Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang.

d Penyusuna

n program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan barang.

e Pemantaua

n dan pengendalian keamanan dan ketertiban operasi (diatas kereta api dan di stasiun) dan dilingkungan Daerah Operasi.


(32)

f Pelaksanaa n pengendalian operasi kereta api secara terpusat dan terpadu di Daerah Operasi.

g Pelayanan

operasi sarana telekomunikasi dan pemberian informasi/telegram.

h Pelaksanaa

n kegiatan angkutan penumpang dan atau barang serta menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran kegiatan angkutan kereta api.

i Pelayanan

reservasi karcis.

Seksi Operasi dan Pemasaran Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :

1. Pengawas

an Operasi dan Pemasaran

 Pengawas

Teknik Operasi dan Pemasaran (WASTEK OPSAR) 2Bandung.

 Pengawas

Operasi dan Pemasaran (WAS OPSAR) 2.A Bandung.

 Pengawas


(33)

 Pengawas Operasi dan Pemasaran (WAS OPSAR) 2.C Tasikmalaya.

 Pengawas

Operasi Sarana Telekomunikasi (WAS OPSARTEL) 2 Bandung.

2. Sub Seksi

Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api

Sub Seksi Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api bertugas melaksanakan pengelolaan dan pemantauan kereta api dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemamfaatan dan pembagian kereta dan perjalanan kereta api serta melaksanakan tata usaha telekomunikasi/telegram maklumat (TEM).

3. Sub Seksi

Pemasaran Angkutan Penumpang

Sub Seksi Pemasaran Angkutan Penumpang bertugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang, menganalisis dan melakukan negosiasi tarif, menanggapi dan menganalisis keluhan pengguna jasa, serta melaksanakan pembinaan pelanggan.

4. Sub Seksi

Pemasaran Angkutan Barang

Sub Seksi Pemasaran angkutan Barang bertugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan barang,


(34)

menganalisis dan melakukan negosiasi tarif, menanggapi dan menganalisis keluhan pengguna jasa, serta melaksanakan pembinaan pelanggan.

5. Sub Seksi

Keamanan dan Ketertiban

Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban bertugas melaksanakan pemantauan dan pengendalian keamanan dan ketertiban operasi (di atas kereta api dan di stasiun) dan dilingkungan Daerah Operasi.

6. UPT

Pengendalian Operasi Kereta Api Terpusat (POKAT)

UPT Pengendalian Operasi Kereta Api Terpusat (POKAT) bertugas melaksanakan pengendalian operasi kereta secara terpusat dan terpadu di seluruh lintas wilayah Daerah Operasi.

7. UPT

Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi

UPT Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi bertugas melaksanakan pelayanan operasi sarana telekomunikasi, memproses dan melaksanakan pemberian informasi/telegram.

8. UPT


(35)

UPT Stasiun bertugas melaksanakan kegiatan operasi angkutan kereta api dan pelayanan jasa angkutan kereta api, menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan operasi angkutan kereta api, melakukan penjualan langsung dan menjaga persedian karcis beserta tertib administrasinya serta menjaga kemudahan, kenyamanan, kebersihan, keindahan, dan kejelasan informasi kepada pengguna jasa angkutan kereta api, serta mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan stasiun.

9. UPT Reservasi

UPT Reservasi bertugas melaksanakan pelayanan pemesanan/penjualan karcis kelas eksekutif dan bisnis, memberi informasi jadwal perjalanan kereta api dan tariff harga karcis kereta api serta menangani pengaduan dan klaim pelanggan.

8. Seksi Sinyal, Telekomunikasi Dan Listrik

Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik bertugas merumuskan, menyusun dan melaksanakan program serta mengevaluasi pemeliharan sinyal, telekomunikasi dan listrik umum. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik mempunyai fungsi :

a Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis sinyal,telekomunikasi dan di seluruh wilayah Daerah Operasi.


(36)

b Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharan sinyal, telekomunikasi dan listrik.

c Penyusunan program pemeliharaan sinyal.

d Penyusunan program pemeliharaan telekomunikasi dan listrik umum.

e Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan peralatan sinyal

f Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan peralatan telekomunikasi.

g Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan instalasi listrik.

Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :

1. Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik

 Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WASTEK SINTELIS) 2 Bandung.

 Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS SINTELIS) 2.A Bandung.

 Pengawas Sinyal Telekomunikasi dan Listrik (WAS SINTELIS) 2.B Tasikmalaya.


(37)

Sub Seksi Program bertugas melaksanakan penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan sinyal, telekomunikasi dan listrik umum.

3. Sub Seksi Sinyal

Sub Seksi Sinyal bertugas melaksanakan program pemeliharaan sinyal.

4. Sub Seksi Telekomunikasi dan Listrik

Sub Seksi Telekomunikasi dan Listrik bertugas melaksanakan penyusunan program pemeliharaan telekomunikasi dan listrik.

5. UPT Resor Sinyal

UPT Resor Sinyal bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin kerusakan peralatan sinyal dalam wilayah kerjanya.

6. UPT Resor Telekomunikasi

UPT Resor Telekomunikasi bertugas melaksanakan pemeliharaan dan menjamin kerusakan telekomunikasi dalam wilayah kerjanya.

7. UPT Resor Listrik Umum

UPT Resor Listrik Umum bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan menjamin kerusakan instansi listrik umum.

8. UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage

UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage-Bandung bertugas melaksanakan pengelolaan, pengoperasiaan, pengendalian dan pemasaran


(38)

Terminal Peti Kemas untuk memperlancar arus barang impor/ekspor dan domestic (interinsuler). Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage-Bandung mempunyai fungsi :

a Pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), Kerumahtanggaan/umum, keuangan, keamanan dan ketertiban.

b Pengaturan dan pengawasan pelaksanaan bongkar/muat, penimbunan peti kemas/barang di Container Yard dan penyerahan peti kemas.

c Pelaksanaan pemeliharaan/perawatan alat bongkar/muat, alat pengangkut, lapangan penimbunan peti kemas, peti kemas serta peralatannya.

d Pengawasan administrasi impor/ekspor dan domestic ke tempat tujuan, pelaksanaan bongkar/muat, penimbunan dan penyerahan barang.

e Pengelolaan/pengaturan dan pemasaran jasa Terminal Peti Kemas.

f Penerimaan dan penerusan angkutan peti kemas dari Terminal Peti Kemas Gedebage-Bandung (TPKB) ke Tanjung Priok dan sebaliknya.

g Penerimaan, penyimpan dan pengeluaran keuangan serta melaksanakan proses akuntansi yang berlaku di PT. Kereta Api (Persero).


(39)

UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage-Bandung Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari :

1. Urusan Tata Usaha

Urusan Tata Usaha bertugas melaksanakan keamanan dan ketertiban TPKB.

2. Sub Seksi Jasa Terminal

Sub Seksi Jasa Terminal bertugas mengatur dan mengawasi pelaksanaan bongkar/muat, penimbunan di Container Yard dan penyerahan peti kemas.

3. Sub Seksi Teknik Pemeliharaan dan Perawatan.

Sub Seksi Teknik Pemeliharaan dan Perawatan bertugas melaksanakan pemeliharaan dan perawatan atas alat bongkar/muat, alat pengangkut, lapangan penimbunan peti kemas, peti kemas serta peralatannya.

4. Sub Seksi Angkutan Impor/Ekspor & Domestik

Sub Seksi Angkutan Impor/Ekspor dan Domestik bertugas mengawasi administrasi pengangkutan peti kemas impor/ekspor dan domestic ke Tanjung Priok dan sebaliknya di TPKB serta melaksanakan bongkar/muat, penimbunan dan melaksanakan penerimaan atau penyerahan barang.


(40)

Sub Seksi Pemasaran dan Klaim bertugas mengatur dan mengelola pemasaran jasa terminal peti kemas, mengurus pentarifan serta mengurus Klaim.

6. Sub Seksi Perwakilan TPKB Gedebage-Bandung di Tanjung Priok

Sub seksi Perwakilan TPKB Gedebage-Bandung di Tanjung Priok bertugas mewakili TPKB dalam urusan kelancaran pengangkutan peti kemas ke TPKB di Tanjung Priok.

7. Perbendaharaan

Perbendaharaan (PBD) TPKB bertugas :

a Menerima, menyimpan, mengeluarkan dan mempertanggung jawabkan keuangan biaya serta melaksanakan proses akuntansi.

b Menerima dan menyetorkan pendapatan.

1.9 Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. Kereta Api (Persero) Pusat Letak kantor Humas PT. Kereta Api berada tepat di depan gerbang yaitu di Gedung 1. Gedung tersebut merupakan kantor Humas PT. Kereta Api (Persero) Pusat Bandung yang mana tugasnya melayani siapa saja yang membutuhkan informasi, oleh kerena itu letakny kantor Humas PT. Kereta Api terletak di depan Kantor Pusat.

Di dalam kantor Humas PT. Kereta Api (Persero) Kantor Pusat terdapat 10 ruangan, masing-masing terdiri dari, 5 buah Meja Kerja, 5 buah Kursi Kerja, 2


(41)

buah Lemari, 2 unit Komputer, 1 unit Printer, 2 saluran Telepon, 1 set Kursi Sofa, 1 unit Televisi, 1 unit Handycam dan Camera Digital dan 1 buah Dispenser. membentuk Tabel Sebagai Berikut :

Tabel 1.4

Sarana Dan Prasarana

Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Daop 2 Bandung

NO. SARANA PRASARANA

1 Meja Kerja 5 Buah

2 Kursi Kerja 5 Buah

3 Lemari 2 Buah

4 Komputer 2 Unit

5 Printer 1 Unit

6 Telepon 2 Saluran

7 Kursi Sofa 1 Set

8 Handicam & Camera Digital 1 Unit

9 Dispenser 1 Buah


(42)

1.10 Waktu dan Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1.10.1 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama 1 bulan (30 hari), di mulai pada tanggal 05 Juli 2010 s.d 05 Agustus 2010 di Divisi Humas PT. Kereta Api (Persero) Kantor Daop 2 Bandung, setiap hari Senin s.d Jumat di mulai pukul 07.15 s.d 16.00 (Sesuai Dengan Jam Kerja).

1.10.2 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. Kereta Api (Persero) Kantor Daerah Operasi 2 Bandung yang berada di Jalan Stasiun Selatan No.25 Bandung 40181, Jawa barat, Indonesia Telp. (022) 4230150-4230147 ; Toka 32140.


(43)

44

2.1

Aktifitas Kegiatan Selama PKL

Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kereta Api (Persero) Kantor

Daop 2 Bandung, kegiatan rutin yang dilakukan dalam waktu 1 bulan adalah

mengkliping koran, menganalisis hasil kliping, mendistribusiakan kliping yang

dilakukan secara rutin dalam kegiatan humas di PT. Kereta Api (Persero) Kantor

Daop 2 Bandung. Selain itu, kegiatan yang pernah diikuti oleh penulis yaitu meliput

kegiatan pelantikan para pejabat PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung dan acara

HUT Persatuan Isteri Karyawan dan Karyawati Kereta Api Bandung (PIKKA) ke-7

tahun 2010.

2.1.1. Jadwal Kegiatan Selama PKL

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api (Persero) Daop 2

Bandung penulis melakukan dua jenis kegiatan yaitu kegiatan yang bersifat rutin dan

kegiatan yang bersifat insidentil yang terdapat pada tabel di bawah ini :


(44)

Tabel 2.1

Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

No Hari/ Tanggal Kegiatan Sifat

Rutin Insidentil 1

Senin, 5 Juli 2010

1. M em baca Koran Dan M em fot okopi  2. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a

Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



2

Selasa, 6 Juli 2010

IZIN

3

Rabu, 7 Juli 2010

1. . M embaca Koran Dan M em fot okopi. 

2. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



4

Kamis, 8 Juli 2010 M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didist ribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sint el, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust omer Services dan Hum as.


(45)

5

Jum at , 9 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



6

Senin, 12 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didist ribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jembat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sint el, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.

7

selasa, 13 Juli 2010

IZIN

8

Rabu, 14 Juli 2010 1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



9

Kamis, 15 Juli 2010 1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



10

Jum at , 16 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



11

Senin, 19 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didist ribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deputy Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sint el, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan


(46)

Hum as.

12

Selasa, 20 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



2. M engikut i acara HUT PIKKA ke-7.   13

Rabu, 21 Juli2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



14

Kamis, 22 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



2. M engikuti Kepala Daop 2 Bandung yang m em ant au kegiat an-kegiat an di dalam st asiun.

 

15

Jum at , 23 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



2 . M engikut i acara pelant ikan para pejabat PT. Keret a Api (Persero) Daop 2 Bandung.


(47)

16

Senin, 26 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



17

Selasa, 27 Juli 2010

IZIN

18

Rabu, 28 Juli 2010

IZIN

19

Kamis, 29 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berita M engenai PT Kereta Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didist ribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.

20

Jum at , 30 Juli 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



21

Senin, 2 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President ,Deput y Vice President , SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jem bat an, Sarana, Aset , Hukum , Pelelangan, Sintel, SDM , Keuangan, Kom ersil, OP, Pusdal, Cust om er Services dan Hum as.



22

Selasa,3 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 36 Divisi : Hum as & St af, Keuangan, Teknik, SPKA, Keselam at an, Direkt ur Keuangan, Direkt ur Teknik, Direktur Operasi, Direkt ur Sum ber Daya, dan Direkt ur Pengem bangan Usaha.


(48)

2. M em asukkan Dat a ke Kom put er M engenai Pemberit aan Keret a Api dari Surat Kabar.



3. M em asukkan Arsip yang Asli ke File Box. 

23

Rabu, 4 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 36 Divisi : Hum as & St af, Keuangan, Teknik, SPKA, Keselam at an, Direkt ur Keuangan, Direkt ur Teknik, Direktur Operasi, Direkt ur Sum ber Daya, dan Direkt ur Pengem bangan Usaha.



2. M em asukkan Dat a ke Kom put er M engenai Pemberit aan Keret a Api dari Surat Kabar.



3. M em asukkan Arsip yang Asli ke File Box. 

24

Kamis, 5 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 36 Divisi : Hum as & St af, Keuangan, Teknik, SPKA, Keselam at an, Direkt ur Keuangan, Direkt ur Teknik, Direktur Operasi, Direkt ur Sum ber Daya, dan Direkt ur Pengem bangan Usaha.



2. M em asukkan Dat a ke Kom put er M engenai Pemberit aan Keret a Api dari Surat Kabar.



3. M em asukkan Arsip yang Asli ke File Box. 

25

Jum at , 6 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 36 Divisi : Hum as & St af, Keuangan, Teknik, SPKA, Keselam at an, Direkt ur Keuangan, Direkt ur Teknik, Direktur Operasi, Direkt ur Sum ber Daya, dan Direkt ur Pengem bangan Usaha.



2. M em asukkan Dat a ke Kom put er M engenai Pemberit aan Keret a Api dari Surat Kabar.



3. M em asukkan Arsip yang Asli ke File Box. 

26

Senin, 9 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 36 Divisi : Hum as & St af, Keuangan, Teknik, SPKA, Keselam at an, Direkt ur Keuangan, Direkt ur Teknik, Direktur Operasi, Direkt ur Sum ber Daya, dan Direkt ur Pengem bangan Usaha.



2. M em asukkan Dat a ke Kom put er M engenai Pemberit aan Keret a Api dari Surat Kabar.




(49)

27

Selasa, 10 Agust us 2010

IZIN

28

Rabu, 11 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 36 Divisi : Hum as & St af, Keuangan, Teknik, SPKA, Keselam at an, Direkt ur Keuangan, Direkt ur Teknik, Direktur Operasi, Direkt ur Sum ber Daya, dan Direkt ur Pengem bangan Usaha.



2. M em asukkan Dat a ke Kom put er M engenai Pemberit aan Keret a Api dari Surat Kabar.



3. M em asukkan Arsip yang Asli ke File Box. 

29

Kamis, 12 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 36 Divisi : Hum as & St af, Keuangan, Teknik, SPKA, Keselam at an, Direkt ur Keuangan, Direkt ur Teknik, Direktur Operasi, Direkt ur Sum ber Daya, dan Direkt ur Pengem bangan Usaha.



2. M em asukkan Dat a ke Kom put er M engenai Pemberit aan Keret a Api dari Surat Kabar.



3. M em asukkan Arsip yang Asli ke File Box. 

30

Jum at , 13 Agust us 2010

1. M em buat Kliping Berit a M engenai PT Keret a Api, Fot okopi, M enganalisis dan Didistribusikan ke 36 Divisi : Hum as & St af, Keuangan, Teknik, SPKA, Keselam at an, Direkt ur Keuangan, Direkt ur Teknik, Direktur Operasi, Direkt ur Sum ber Daya, dan Direkt ur Pengem bangan Usaha.



2. M em asukkan Dat a ke Kom put er M engenai Pemberit aan Keret a Api dari Surat Kabar.



3. M em asukkan Arsip yang Asli ke File Box. 


(50)

2.2

Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin Selama PKL

2.2.1

Membaca Koran

Aktifitas yang selalu dilakukan penulis setiap hari adalah membaca

Koran, baik lokal maupun nasional. Koran Yang di baca adalah Koran-koran

yang di distribusikan langsung ke kantor Humasda, diantaranya : Kompas,

Pikiran Rakyat, Seputar Indonesia, Bisnis Indonesia, Republika, Galamedia,

Tribun Jabar, Media Indonesia dan Radar Bandung dan Koran-koran lainnya.

2.2.2

Menggunting Berita

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Humasda PT.

Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung, penulis melakukan aktifitas rutin

yakni kegiatan yang dilakukan setiap hari pada saat bekerja dan dilakukan

secara kontinu atau berulang-berulang. Pengguntingan berita setelah penulis

membaca koran yang telah disediakan oleh pihak Humas, kemudian hasil

guntingan dirapikan dan ditempel di kertas hvs.

2.2.3

Kliping Berita

Mendokumentasikan berita dalam bentuk Kliping Berita adalah salah

satu kegiatan Pokok yang rutin yang dilakukan penulis setiap hari untuk

mencari menyimpan dan memperbanyak suatu berita, karangan serta foto

pada suatu berita/artikel, surat pembaca, tanggapan/keluhan atau


(51)

informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan PT.Kereta Api (Persero) Khususnya

mengenai informasi perkeretaapiaan di dalam negeri pada umumnya. Pada

event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di media cetak

seperti surat kabar, majalah, berita, tabloid, dan lain sebagainya. Adapun hasil

dari guntingan berita dapat dilihat pada tanggal 28 Juli 2010 sebagai berikut :

Gambar 1.3

Contoh-contoh Hasil Kliping Berita


(52)

2.2.4 Pendistribusian Kliping Berita

Setelah proses fotocopy sebanyak 17 rangkap, diberi cover dan di

hackter, kemudian didistribusikan ke : Vice President,Deputy Vice President,

SPKA, Subsi Opnis, Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan,

Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdal, Customer Services dan

Humas. Dalam pendistribusian kliping berita ini, penulis bersama rekan-rekan

pkl di daop 2 bandung yang mendistribusian hasil kliping berita ke

bagian-bagian yang telah ditentukan.

2.3

Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidental

Selama penulis mengikuti praktek kerja lapangan di PT. Kereta Api (Persero)

Daop 2 Bandung ada kegiatan meliput acara pelantikan para pejabat PT. Kereta Api

(Persero) Daop 2 Bandung. Disini penulis mengikuti acara pelantikan yang langsung

dipimpin oleh Kepala Daop 2 Bandung. Penulis juga mengambil foto ketika sedang

berlangsungnya kegiatan pelantikan tersebut. Kemudian penulis juga mengikuti acara

HUT PIKKA yang ke-7. Acara yang dihadiri para isteri karyawan dan karyawati ini

berlangsung di gedung serbaguna kantor daop 2 Bandung. Dalam kegiatan ini

membahas bagaimana para isteri harus bisa tampil menawan di depan suami mereka,

dengan narasumber dari pakar wanita dan kecantikan. Serta penulis juga mengikuti

kegiatan kepala daop 2 Bandung yang memantau ke seluruh bagian-bagian di dalam

stasiun. Adapun kegiatannya seperti berikut :


(53)

Gambar 2.1

Kegiatan Acara Pelantikan Para Pejabat

Di PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung


(54)

Gambar 2.2

Kegiatan Acara HUT Persatuan Para Isteri Karyawan dan Karyawati

PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung


(55)

Gambar 2.3

Kegiatan Mengikuti Kepala Kantor Daop 2 Bandung

Memantau Bagian-Bagian Stasiun


(56)

2.4

Deskripsi Humas/ PR

Humas Menurut Frank Jefkins (1980) sebagaimana dikutip oleh A. Muchlis

Alimin (1992) yang berjudul hubungan masyarakat bahwa:

“Humas adalah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, direncanakan dan

berlangsung secara kesinambungan untuk membina dan mempertahankan

saling pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakat”. (Alimin – A.

Muchlis. 1992: 14),

Humas merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang

sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,

merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah

dicapainya.

Humas disimpulkan sebagai seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu

manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar

perusahaan atau lembaga, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya

oleh publiknya. Dalam hubungannya dengan target

audience

atau

stakeholder

(obyek

dakwah) tersebut, dikenal tiga tipe tentang apa yang disukai dan tidak disukai, yaitu

sbb :


(57)

b.

Those who know you and don't like you

(mengenal dan tidak menyukai

Anda).

c.

Those who neither you nor care you

(tidak dikenal maka tidak disukai).

Tujuan utama dari kegiatan departemen

public relations

dalam sebuah

lembaga organisasi atau suatu perusahaan adalah menciptakan citra perusahaan

(

corporate image

). Untuk menciptakan image perusahaan ini, sudah tentu citra yang

positif dan bukan yang negative. Untuk menciptakan citra itu harus dilakukan

berbagai cara semua yang harus dilakukan adalah dengan cara kegiatan yang

dilakukan dalam kegiatan komunikasi.

Dari definisi diatas menjelaskan adalah “fungsi manajemen yang menilai

sikap publik” ini berarti humas adalah suatu fungsi manajemen yang bisa menilai

sikap publik dalam memandang sebuah lembaga atau suatu institusi, dan humas juga

bisa mengidentifikasikan dalam menyusun kebijakan-kebijakan perorangan maupun

organisasi untuk bisa yang terbaik dan sesuai dengan fungsinya demi kepentingan

publik. Selain itu humas juga mengambil peran penting dalam suatu program

kegiatan perusahaan ataupun promosi-promosi yang ditujukan utuk banyak orang

demi meraih sebuah pengertian, pemahaman dan dukungan dari banyak orang

(publik).


(58)

Hubungan utama bagian hubungan masyarakat dalam suatu perusahaan

adalah:

1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dan perusahaan

saingan utama, ancaman-ancaman dan kesempatan; mendiagnosa

masalah-masalah yang dapat diselesaikan dengan jalan hubungan

masyarakat; mengidentifikasi golongan masyarakat yang bersangkutan

dan saluran yang paling efektif untuk mencapai mereka.

2. Memberikan saluran kepada semua tingkat manajemen tentang

perkembangan-perkembangan didalam maupun diluar perusahaan yang

dapat mempengaruhi reputasi perusahaan serta hubungan dengan

kelompok-kelompok komunikasinya.

3. Merupakan tempat tersimpannya semua keahlian tentang komunikasi

perusahaan keluar dan kedalam dalam bentuk teknik-teknik yang relevan

dan fasilitas serta kontak penggunaannya.

4. Mengadakan hubungan dengan para pembuat keputusan pembentuk

pendapat dan sumber informasi dari luar yang penting;

5. Menjaga kelancaran arus informasi kepada kelompok-kelompok

masyaraka tertentu melalui saluran-saluran komunikasi yang dapat terdiri

dari penerbitan, majalah, pers, radio, televisi, perwakilan-perwakilan,

peristiwa serta wawancara;


(59)

6. Melaksanakan atau meminta orang lain melaksanakan proyek-proyek

penelitian untuk mengidentifikasi dan menilai situasi dan masalah untuk

mengukur efektivitas program-program hubungan masyarakat.

7. mengevaluasi masalah dan kegiatan hubungan masyarakat untuk bisa

memberikan

laporan

yang teratur kepada direksi-direksi

yang

berkepentingan;

8. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan perusahaan tertentu seperti

penerbitan, peristiwa, kunjungan dan rapat;

9. Membantu bagian-bagian lain dengan cara menganalisis masalah

komunikasi, menulis dan menerbitkan, menyediakan

bahan-bahanaudio-visual dan bahan-bahan pendukung lainnya dan bekerjasama dalam

menangani masalah-masalah tertentu;

10. Menjaga agar diseluruh perusahaan tidak melakukan hal-hal yang dapat

merusak citra perusahaan. (Colin Coulson – Thomas. 1989: 14-15),

2.4.1. Jenis-jenis Kegiatan Humas/ PR

Jenis-jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh manajer PR dan para staffnya

berbeda-beda di setiap perusahaan/organisasi, dan banyak faktor yag akan


(60)

mempengaruhinya. Meskipun demikian, sebagai panduan umum, berikut diuraikan

jenis-jenis pekerjaan yang lazim dilakukan (Jefkins, 2004:33-36) :

1.

Menyusun serta mendistribusikan siaran berita (

new release

), foto-foto dan

berbagai artikel untuk konsumsi kalangan media massa.

2.

Mengorganisasikan konferensi pers, acara-acara resepsi dan kunjungan media

massa ke organisasi/perusahaan

3.

Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi utama bagi kalangan media

massa.

4.

Mengatur acara wawancara antara kalangan pers (media cetak), radio dan

televisi dengan pihak manajemen.

5.

Memberikan penerangan singkat kepada fotografer, serta membentuk dan

mengelola sebuah perpustakaan foto.

6.

Mengelola berbagai bentuk materi komunikasi internal lainnya seperti kaset

rekaman video, slide untuk presentasi, majalah dinding dan sebagainya.

7.

Menyunting serta memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk konsumsi para

distributor, para pemakai jasa/produk perusahaan, para konsumen langsung,

dan sebagainnya.

8.

Menulis dan menbuat bahan-bahan cetakan seperti literature pendidikan,

sejarah perusahaan, laporan-laporan tahunan, literature pelantikan pegawai

baru, aneka poster yang bersifat mendidik untuk sekolah, pegawai baru.


(61)

9.

Mempersiapkan berbagai bentuk instrument audio-visual, seperti menyusun

lembaran-lembaran slide untuk presentasi dan kaset rekaman video, termasuk

melakukan distribusi, penyusunan catalog, pameran dan pemeliharaannya.

10.

Mempersiapkan dan mengatur acara-acara pameran dan menjalankan

eksebisi PR, termasuk juga menyediakan berbagai macam materi yang

diperlukan.

11.

Mempersiapkan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan

seperti logo perusahaan, berikut segenap komposisi warna, tipografi, dan

hiasannya, pengaturan jenis kendaraan-kendaraan dinas, pakaian seragam

para pegawainya dan sebagainya.

12.

Menangani berbagai acara-acara sponsor yang berhubungan dengan kegiatan

PR.

13.

Mengelola hal-hal yang berkaitan dengan berbagai kunjungan seperti fasilitas

penerbangan/pelayaran, pengurusan tiket, persiapan akomodasi, tur dan

sebagainya.

14.

Mengikuti rapat-rapat penting yang diselenggarakan oleh dewan direksi dan

pimpinan perusahaan, serta rapat-rapat terbatas yang diadakan oleh kepala

departemen produksi, pemasaran, penjualan, dan lain-lain.

15.

Mengikuti konfrensi khusus yng diadakan oleh divisi penjualan, serta terlibat

dalam pertemuan-pertemuan para agen.


(62)

17.

Berhubungan dengan konsultan PR eksternal jika perusahaan/organisasi

merekrut mereka melatih segenap staff PR.

18.

Mempersiapkan survey-survei pendapat dan berbagai macam penelitian

lainnya.

2.4.2. Fungsi Humas/PR

Ada beberapa tugas humas yang utama yaitu membina hubungan dengan

publik organisasinya, melakukan lobby dan negosiasi, merancang dan memproduksi

bahan-bahan tulisan humas dan menganalisis opini publik.

Menurut Cutlip, Center & Broom (2005:31-32) mengikhtisarkan 10 kategori

pekerjaan spesialis humas yaitu :

1.

Menulis dan menyunting.

Menyusun siaran pers cetak atau siar, cerita khusus,

newsletter

untuk

karyawan dan

stakeholder

eksternal, korespondensi, pesan

website

dan

media online lainnya, laporan pemegang saham dan laporan tahunan,

pidato, brosur, naskah film, dan tayangan slide, artikel publikasi magang,

iklan kelembagaan, serta produk dan bahan kolateral bisnis.


(63)

2.

Menjadi penghubung media dan pemuatan.

Menghubungi media berita, majalah suplemen minggu, penulis lepas, dan

publikasi dagang agar mereka memuat atau menayangkan berita atau

feature

tentang atau dari organisasi

stakeholder

bersangkutan, menanggapi

permintaan media akan informasi, bukti berita, dan akses dengan sumber

yang berwenang.

3.

Melakukan penelitian.

Mengumpulkan informasi tentang opini public, kecenderungan, isu yang

muncul, iklim dan legislasi politik, liputan media, kelompok minat

khusus, dan kepentingan lainnya yang berkaitan dengan

stakeholder

organisasi, mencari diinternet, layanan

online,

dan database elektronik

pemerintah, membuat rancangan penelitian program, mengadakan survey

dan menyewa kantor.

4.

Mengatur manajemen dan administrasi.

Membuat program dan perencanaan melalui kerjasama manajer lainnya,

menetapkan kebutuhan, menetukan prioritas, menetapkan publik,

menentukan sasaran dan tujuan, serta mengembangkan strategi dan taktik,

mengelola personil, anggaran, dan jadwal program.


(64)

5.

Melakukan konseling.

Memberi sasaran bagi manajemen, puncak seputar lingkungan social,

politik dan peraturan, berkonsultasi dengan tim manajemen mengenai cara

menolak atau menanggapi krisis, dan bekerja dengan pengambil

keputusan kunci untuk merancang strategi mengelola atau menanggapi isu

yang kritis dan sensitive.

6.

Menyelenggarakan kegiatan humas.

Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba lari 10-K, konvensi,

open

house

, pengguntingan pita, dan grand opening, perayaan hari jadi,

kegiatan pengumpulan dana, kunjungan orang-orang penting, kontes,

program pemberian penghargaan, dan peristiwa khusus lainnya .

7.

Berpidato.

Berbicara didepan kelompok, member bimbingan untuk tugas bicara, dan

mengelola biro pembicara untuk menyediakan mimbar bagi organisasi di

depan pendengar penting.

8.

Berproduksi.

Menciptakan komunikasi dengan menggunakan pengetahuan dan

keterampilan multimedia, termasuk seni, tipografi, fotografi, tata letak,


(65)

dan desktop publishing computer, merekam, dan menyunting audio dan

video, serta menyiapkan presentasi audiovisual.

9.

Memberi pelatihan.

mempersiapkan eksekutif dan juru bicara lain yang ditunjuk untuk

menangani media dan penampilan publik lainnya, menginstruksikan

organisasi lainnya untuk memperbaiki keterampilan menulis dan

berorganisasi, membantu memperkenalkan perubahan dalam budaya,

kebijakan, struktur, dan proses organisasi.

10.

Melakukan kontak.

memberi layanan sebagai penghubung dengan media, komunitas, serta

kelompok internal dan eksternal lainnya, mendengar, menegoisasi,

mengelola konflik,dan mencapai kesepakatan sebagai mediator antara

organisasi dan

stakeholder

lainnya, menemui dan menghibur tamu dan

pengunjung sebagai tuan rumah.


(66)

2.4.3. Karakteristik Humas

Humas itu merupakan fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan

komuniasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan publik. Karakteristik

Humas secara tersurat, yakni:

1.

Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang

berlangsung dua arah secara timbal balik;

2.

Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh

manajemen suatu organisasi;

3.

Publik yang menjadi sasaran Humas adalah publik internal dan eksternal;

4.

Operasionalisasi Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara

organisasi dan publiknya dan mencegah terjadinya rintangan psikologi,

baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.

Prinsip komunikasi dua arah dan timbal balik merupakan proses penyampaian

suatu pesan seseorang atau kelompok (komunikator) untuk memberi tahu atau

mengubah sikap opini dan perilaku kepada perseorangan atau kelompok

(komunikan), baik berhadapan langsung maupun tidak langsung, melalui media

massa sebagai alat atau saluran penyampaian pesan untuk mencapai tujuan atau target

dalam proses komunikasi dua arah yang hendak dicapai. Tugas dan fungsi utama

public relations officer

(PRO) atau pejabat humas, tidak terlepas dari bidang

penyebaran pesan, informasi, dan komunikasi mengenai kegiatan organisasi atau


(67)

lembaga yang diwakilinya untuk disampaikan kepada komunikan (publik) sebagai

sasaran atau targetnya. Di pihak lain, dengan teknik dan strategi humas tertentu,

pejabat humas dapat merekayasa opini publik sehubungan dengan

keinginan-keinginan dan tujuan utama dalam menciptakan citra dan reputasi positif.PR adalah

fungsi yang melekat dan tidak terlepas dari manajemen suatu organisasi. Tujuannya

adalah membentuk

goodwill

(itikad baik),

tolerance

(toleransi),

mutual simbyosis

(saling kerja sama),

mutual confidence

(saling memercayai),

mutual understanding

(saling pengertian),

mutual appreciation

(saling menghargai), serta untuk

memperoleh opini publik yang menguntungkan, citra dan reputasi positif berdasarkan

prinsip-prinsip hubungan harmonis, baik hubungan ke dalam maupun ke luar.

Program pengembangan humas harus proaktif dan mampu mengantisipasi

perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat, baik di bidang teknologi, informasi,

ekonomi, hukum maupun politik internasional dan nasional.Tujuan sentral humas

yang hendak dicapai secara strategis, tidak hanya berfungsi sebagai “peta” yang

menunjukkan arah, melainkan juga menunjukkan “bagaimana” operasional konsep

dan strategi komunikasinya.Strategi dalam komunikasi humas merupakan perpaduan

antara communication planning (perencanaan komunikasi) dan management

communication (komunikasi manajemen). Tujuan sentral Humas adalah mengacu

kepada kepentingan pencapaian sasaran (target) atau tujuan untuk menciptakan suatu

citra dan reputasi postitif suatu lembaga. Pembentukan, pemeliharaan dan

peningkatan citra dan reputasi positif harus didukung kebijakan dan komitmen


(68)

pimpinan puncak.Kemampuan berkomunikasi, baik melalui lisan maupun tulisan

adalah salah satu penyampaian pesan, ide, dan gagasan program kerja, dan sekaligus

membentuk opini atau menguasai pendapat umum sesuai dengan yang diinginkan

komunikator.

Seorang pejabat humas dapat berkomunikasi dengan efektif dan tepat dalam

penyampaian pesan kepada sasaran melalui empat syarat:

1.

Pesan dibuat sedemikian rupa dan selalu menarik perhatian;

2.

Pesan dirumuskan dan mencakup pengertian dan diimbangi dengan

lambang-lambang yang dapat dipahami oleh publiknya;

3.

Pesan menimbulkan kebutuhan pribadi komunikannya (penerima pesan);

dan;

4.

Pesan merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi sesuai dengan situasi

komunikan.Mengingat pula bahwa komunikasi adalah semua prosedur di

mana pikiran seseorang mempengaruhi orang lain, juga fenomena

komunikasi adalah serba ada dan serba luas dan serba makna

(Ardianto-Q-Anees. 2007: 17), selain mampu berkomunikasi secara efektif, seorang

pejabat humas pun harus mampu menggunakan media secara efektif, baik

itu media massa maupun media non-massa. Di mana aneka pesan melalui

sejumlah media massa (koran, majalah, radio siaran, televisi, film dan


(69)

media online/internet) selalu menerpa kehidupan manusia

(Ardianto-Komala-Erdinaya. 2004: 1)

2.5 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

A.

Kliping Berita

Mendokumentasikan berita dalam bentuk Kliping Berita adalah salah satu

kegiatan Pokok yang rutin yang dilakukan penulis setiap hari untuk mencari

menyimpan dan memperbanyak suatu berita, karangan serta foto pada suatu

berita/artikel, surat pembaca, tanggapan/keluhan atau informasi-informasi lainnya

yang berkaitan dengan PT.Kereta Api (Persero) Khususnya mengenai informasi

perkeretaapiaan di dalam negeri pada umumnya. Pada event atau peristiwa tertentu

yang telah terjadi dan dimuat di media cetak seperti surat kabar, majalah, berita,

tabloid, dan lain sebagainya.

Humas merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang

sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,

merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah

dicapainya.

Humas disimpulkan sebagai seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu

manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar

perusahaan atau lembaga, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya


(1)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Sang Maha Agung dan Maha Tinggi, Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dengan tepat waktu. Laporan ini berisikan tentang kegitan yang penulis lakukan pada saat melakukan PKL di Bagian Humas PT. Kereta Api (Persero) Pusat Bandung dimulai pada tanggal 05 Juli 2010 sampai 05 Agustus 2010.

Untuk orang tuaku, Bapak dan Ibu yang sudah membantu dengan doa dan dorongan atas terselesaikannya laporan ini baik moril maupun materil. Serta untuk nenek dan adiku tercinta yang selalu memberikan dorongan dan doanya kepada penulis.

Dalam menyusun laporan ini, penulis tidak ada sedikit hambatan dan kesulitan yang dialami. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan wawasan menjadi hambatan besar dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini. Namun berkat kerja keras dari semua pihak, pada akhirnya penulis


(2)

ii

dapat menyelesaikan dengan semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dan juga dapat memberikan manfaat bagi peningkatan penulis di masa yang akan datang.

Penyusunan laporan ini tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Yth. :

1. Yth Bapak Prof. Dr. H.Samugyo Ibnu Redjo, Drs. MA Selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung, terima kasih telah memperizinkan saya PKL.

2. Yth Bapak Drs. Manap Solihat, M.SI selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung, terima kasih atas segala yang telah ibu berikan kepada saya.

3. Yth Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations serta merangkap Dosen Wali bagi Penulis.

4. Yth Bapak Inggar Prayoga, S.I.kom Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

5. Yth Ibu Astri Ikawati, Amd.Kom Selaku Sekretariat Jurusan Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung.

6. Yth Bapak Bambang Setyo Prayitno, selaku pembimbing sekaligus Kepala Divisi Humasda PT. Kereta Api Daerah Operasi 2 Bandung. Terimakasih atas


(3)

iii

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Humas PT. KAI (Persero) Bandung.

7. Yth Bapak Rusen, dan Bapak Husni, selaku staf Humasda PT Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung. Terima kasih banyak atas bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama PKL.

8. Rekan-rekan PKL di Humas PT Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung terimakasih atas kerjasamanya.

9. Bapak Aceng, Bapak Dwi, Ibu Dwisa dan ibu Rezika Selaku Staff PT.Kereta Api Daop 2 Bandung Terima Kasih Banyak Atas Kerja Samanya kepada Penulis Selama PKL.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan Laporan PKL ini dengan baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Bandung, Desember 2010

Penulis


(4)

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Herro Dika Prasetya

NIM : 43308003

Program Studi : Public Relations

Disahkan :

Bandung, 27 Desember 2010

Menyetujui,

Pembimbing II

Program Studi Ilmu Komunikasi dan PR

Inggar Prayoga, S.I.kom NIP. 4127 35 30 009

Pembimbing I

PT. Kereta Api (Persero)

Bambang.S.Prayitno NIPP. 39952

Mengetahui,

Dekan FISIP UNIKOM

Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo. Drs. MA NIP : 4127 70 00 014

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan PR

Drs. Manap Solihat, M.SI NIP : 4127 35 30 007


(6)