Teori-Teori Motivasi Kerja Motivasi Kerja

21 5 Gaji wages, pada umumnya masing-masing manejer tidak dapat menentukan sendiri skala yang berlaku dalam unitnya. Namun demikian masing-masing manejer mempunyai kewajiban menilai apakah jabatan-jabatan dibawah pengawasannya mendapat kompensasi sesuai pekerjaan yang mereka lakukan . para manejer harus berusaha untuk mengetahui bagaimana jabatan di dalam perusahaannya diklasifikasikan dan elemen-elemen apa saja yang menentukan pengklasifikasian itu. 20 Dari semua faktor yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak faktor yang memotivasi karyawan diantaranya faktor intrinsik dan ekstrinsik. Yang keduanya memiliki dasar yang berbeda, faktor intrinsik lebih dipengaruhi oleh motivasi dalam diri yaitu keinginan dari seorang individu akan sebuah penghargaan, pengakuan, kepercayaan, tanggung jawab serta kesempatan pengembangan diri. Sedangkan motivasi ekstrinsik lebih dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti faktor gaji, lingkungan kerja, hubungan antar manusia dan kebijakan-kebijakan dalam perusahaan.

7. Teori-Teori Motivasi Kerja

Terdapat beberapa teori yang membahas tentang motivasi kerja salah satunya teori kebutuhan dari Abraham Maslow. Bagi Maslow Setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hierarki dari tingkat yang paling dasar sampai pada tingkatan yang 20 Buchari, Zainun. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai aksara,1989, hlm. 93 22 paling tinggi. Abraham maslow membagi kebutuhan manusia atas lima kebutuhan yaitu : 1 Kebutuhan fisiologis Yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas dan seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar. 2 Kebutuhan rasa aman Yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup. 3 Kebutuhan untuk merasa memiliki Yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafialisasi, berinteraksi dan kebutuhan mencintai dan dicintai 4 Kebutuhan harga diri Yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. 5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri Yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide memberi penilaian dan kritikan terhadap sesuatu. 21 Pada dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Sumber motivasi ada tiga faktor, yakni 21 Anwar,Prabu,Mangkunegara.Psikologi perusahaan.Bandung: Trigenda karya,1993, hlm.48 23 kemungkinan untuk berkembang, jenis pekerjaan dan apakah mereka karyawan dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja. Disamping itu terdapat beberapa aspek yang berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yaitu : rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari managemen. 22 Jika hierarki kebutuhan tersebut di contohkan dalam sebuah tatanan model motivasi kerja maka akan menjadi gambar seperti berikut : Gambar 2.1 Hierarki Motivasi Kerja 23 22 Veithzal, Rivai. Managemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004 hlm.456 23 Miftah, Thoha.Perilaku Organisasi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo persada,2005, hlm. 229 Aktualisasi Diri Penghargaan : status, titel, promosi, penjamuan dan sebagainya. Sosialrasa diterima : kelompok formal atau informal, ketua organisasi, dan sebagainya. Keamanan : jaminan masa pensiun, santunan kecelakaan, jaminan asuransi kecelakaan, jaminan asuransi kesehatan, dan sebagainya Fisikjasmani primer : gaji, upah tunjangan, honorarium, sewa perumahan, uang transport, dan lain-lain. 24 Selanjutnya Teori kebutuhan ERG Existence, relatedness, growth yang diungkapkan oleh Aldelfer yaitu : a. Existence Need Yaitu kebutuhan untuk tetap bisa hidup. Kebutuhan ini meliputi makan, minum, pakaian, bernafas, gaji, keamanan, kondisi kerja, keuntunggan tambahan fringe benefits b. Relatedness Need Yaitu kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan sesamanya atau melakukan hubungan sosial dan bekerja sama dengan orang lain, baik dengan sesama karyawan maupun dengan perusahaan. c. Growt Need Yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya. Hal ini berhubungan dengan kemampuan, kreatifitas, kredibilitas, dan kecakapan pegawai. Berbeda dengan David McClelland yang menganalisa tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi atau perusahaan tentang motivasi mereka. Dia memfokuskan kepada tiga hal yaitu : 1 Need for achievement Yaitu kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusahaan yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan. 25 2 Need for power Yaitu kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana di dalam tugasnya masing- masing. 3 Needs for affiliation Yaitu hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan kerja atau para karyawan di dalam organisasi. Sedangkan anoraga membagi Kebutuhan-kebutuhan manusia pada umumnya menjadi dua golongan yaitu : a. Kebutuhan primer, kebutuhan ini merupakan kebutuhan faal, seperti lapar, haus, tidur, suhu yang menyenangkan dan lain sebagainya. Semua ini merupakan syarat kelangsungan hidup seseorang. kebutuhan – kebutuhan semacam ini timbul dengan sendirinya atau sudah ada sejak seseorang lahir, sehingga disebut kebutuhan primer. b. Kebutuhan sekunder, merupakan kebutuhan yang timbul dari interaksi antara orang dengan lingkungannya seperti kebutuhan unuk bersaing, bergaul, bercinta, ekspresi diri, harga diri dan sebagainya. Kebutuhan sekunder inilah yang paling banyak berperan dalam motivasi seseorang. 24 Berdasarkan dari beberapa teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa kebutuhan manusia sangat bervariasi diantaranya adalah kebutuhan kebutuhan untuk bisa bertahan hidup seperti kebutuhan 24 Pandji, Anoraga. Psikologi Kerja. Jakarta : PT Rineka Cipta,1992, hlm. 34 26 bertahan dari rasa lapar dan haus , kebutuhan bersosial dengan orang lain dan kebutuhan untuk berkembang dan berprestasi, kebutuhan membuat perilaku secara bijaksana. Namun yang menjadi pijakan dalam teori-teori diatas adalah teori kebutuhan dari Abraham Maslow yang membagi kebutuhan manusia menjadi lima yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, merasa memiliki , harga diri dan harga diri.

B. Gaya Kepemimpinan