Analisis keunggulan komparatif dan kompetitif pengusahaan kokon sebagai bahan baku benang sutera alam dengan analisis biaya sumberdaya domestik (BSD) (studi kasus pada enam kecamatan kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAANKOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)

Oleh :
Tanti Novianti
A. 28 0463

JURUSAN ILW-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995

RINGKASAN

.

Analisis

Keunggulan Komparatif dan
TANTI NOVIANTI
omp petit if Pengusahaan Kokon Sebagai Bahan Baku Benang
Sutera Alam Dengan Analisis Biaya Sumberdaya Domestik
(B5D). Studi Kasus Pada enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA)

.

Sutera alam merupakan salah satu hasil hutan non-kayu
yang menjadi komoditi andalan dan prioritas untuk dikembangkan di dalam Repelita VI.

Produksi kokon dalam negeri

baru mencapai 9%.0:3 persennya .

Kekurangannya sekitar 6B .W'

persen dipenuhi dengan impor.

Oleh karena itu, peningkat-


an produksi ini perlu didasari dengan keunggulan komparatif

dan kompetitif daerah produksi dan komoditi yang

prospektif di kemudian hari.
Penelitian ini bertujuan untuk

: (1)

mengetahui pen-

dapatan yang diperoleh dari pengusahaan kokon sebagai bahan baku benang sutera alam, baik dari sisi finansial maupun ekonomi, (2)

menganalisis apakah pengusahaan kokon

mempunyai keunggulan komparatif maupun kompetitif sehingga
menguntungkan untuk diusahakan
si impor, (3)


sebagai komoditi substitu-

mengkaji hasil

keunggulan komparatif

maupun kompetitif apabila terjadi perubahan harga input,
output dan perubahan tingkat produktivitas.
Penelitian ini dilakukan pada enam kecamatan,
paten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.

Kabu-

Adapun penentuan

pola produksi yang dianalisis didasarkan atas jenis instar
dan jenis telur yang digunakan, yaitu
kokon dengan

-


)

;

ulat

:

(1) pengusahaan

instar 111 dan jenis telur lokal (IIII

(2) pengusahaan kokon dengan instar 1111 dan jenis

teiur impor (IIII - I) ;

pengusahaan kokon dengan

(3)


instar IV dan jenis telur lokal (IIV
sahaan

-

kokon dengan

instar

IV

-

dan

L) dan (4) pengu-

jenis


telur impor

I), dengan orientasi perdagangan substitusi impor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara finansial
pengusahaan kokon menghasilkan pendapatan yang menguntungkan dalam berbagai pola produksi yaitu, antara 17.20
sampai 241.50 ribu rupiah, dengan hasil pendapatan tertinggi dicapai pada pola produksi IIV -

Sedangkan

I.

secara ekonomi, diperoleh pendapatan yang menguntungkan
antara 664.73 sampai 955.20 ribu rupiah, dengan pendapatan
tertinggi dicapai pada pola produksi IIV - I.
Kendala yang ada di daerah penelitian adalah, penyimpangan iklim yang biasanya berpengaruh pada daya tahan
murbei dan ulat sutera, masih rendahnya kesadaran petani
dalam

menerapkan


teknik

kualitas bibit ulat

budidaya unggul

yang belum konsisten

dan

moderen,

serta masih

terbatasnya modal kerja yang tersedia.
Dari hasil analisis keunggulan komparatif terliliat
bahwa, nilai KBSD pengusahaan kokon dalam berbagai pola
produksi bernilai kurang dari satu, yaitu berkisar antara
0.459 sampai 0.558.


Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya

domestik yang digunakan dalam pengusahaan kokon di Kabupa~~~

SukaEcmief-rs~ccn-~secara
eKon6~Kiiuntuk m engheKat
-

-

satu

satuan devisa dan mencerminkan keunggulan komparatif yang
dimiliki oleh komoditi kokon.
Sedangkan hasil analisis dari keunggulan kompetitif
menunjukkan bahwa, semua pola produksi yang digunakan di

daerah penelitian menghasilkan nilai KBSD yang lebih kecil
dari satu, yaitu berkisar antara 0.829 sampai


0.986.

Nilai KBSD tersebut menggarnbarkan bahwa, pengusahaan kokon di Kabupaten Sukabumi mempunyai keunggulan kompetitif
dan

menguntungkan

secara

finansial

dalam

menggunakan

sumberdaya domestik.
Dari hasil uraian di atas terlihat bahwa, pengusahaan
kokon di Kabupaten Sukabumi dalam berbagai pola produksi,
lebih memiliki keunggulan komparatif dibanding keunggulan

kompetitifnya.

Artinya, tanpa campur tangan pemerintah

pun pengusahaan kokon sudah memiliki keunggulan komparati£.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa,

ke-

unggulan kompetitif yang dimiliki komoditi kokon, ternyata
lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan yang terjadi
baik perubahan harga aktual bibit ulat maupun upah tenaga
kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam negeri,
peningkatan produksi dam kualitas kokon sangat diharapkan.
Oleh karena itu pemeliharaan ulat dan daun murbei di
tingkat petani harus lebih diperhatikan.

Untuk menunjang


ha1 ini, koordinasi antara pihak pemerintah yang dalam ha1
ini Dinas Perhutanan dan perusahaan setempat sangat diper-1ukan terutama-dalam-memberikan penyuluhan tentang teknik
budidaya yang unggul dan moderen.

Sedangkan untuk pengem-

bangan usaha kokon, diperlukan paket bantuan modal dengan
tingkat bunga rendah, baik dari perusahaan maupun pemerintah.

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAAN KOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)

Oleh

:

Tanti Novianti
A 28 0463

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM_STUDIEKONOMIPERTANIAN_DAN-~SUMBERDAYA-~

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995

-~~~

~ - - -

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAANKOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)

Oleh :
Tanti Novianti
A. 28 0463

JURUSAN ILW-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995

RINGKASAN

.

Analisis
Keunggulan Komparatif dan
TANTI NOVIANTI
omp petit if Pengusahaan Kokon Sebagai Bahan Baku Benang
Sutera Alam Dengan Analisis Biaya Sumberdaya Domestik
(B5D). Studi Kasus Pada enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA)

.

Sutera alam merupakan salah satu hasil hutan non-kayu
yang menjadi komoditi andalan dan prioritas untuk dikembangkan di dalam Repelita VI.

Produksi kokon dalam negeri

baru mencapai 9%.0:3 persennya .

Kekurangannya sekitar 6B .W'

persen dipenuhi dengan impor.

Oleh karena itu, peningkat-

an produksi ini perlu didasari dengan keunggulan komparatif

dan kompetitif daerah produksi dan komoditi yang

prospektif di kemudian hari.
Penelitian ini bertujuan untuk

: (1)

mengetahui pen-

dapatan yang diperoleh dari pengusahaan kokon sebagai bahan baku benang sutera alam, baik dari sisi finansial maupun ekonomi, (2)

menganalisis apakah pengusahaan kokon

mempunyai keunggulan komparatif maupun kompetitif sehingga
menguntungkan untuk diusahakan
si impor, (3)

sebagai komoditi substitu-

mengkaji hasil

keunggulan komparatif

maupun kompetitif apabila terjadi perubahan harga input,
output dan perubahan tingkat produktivitas.
Penelitian ini dilakukan pada enam kecamatan,
paten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.

Kabu-

Adapun penentuan

pola produksi yang dianalisis didasarkan atas jenis instar
dan jenis telur yang digunakan, yaitu
kokon dengan

-

)

;

ulat

:

(1) pengusahaan

instar 111 dan jenis telur lokal (IIII

(2) pengusahaan kokon dengan instar 1111 dan jenis

teiur impor (IIII - I) ;

pengusahaan kokon dengan

(3)

instar IV dan jenis telur lokal (IIV
sahaan

-

kokon dengan

instar

IV

-

dan

L) dan (4) pengu-

jenis

telur impor

I), dengan orientasi perdagangan substitusi impor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara finansial
pengusahaan kokon menghasilkan pendapatan yang menguntungkan dalam berbagai pola produksi yaitu, antara 17.20
sampai 241.50 ribu rupiah, dengan hasil pendapatan tertinggi dicapai pada pola produksi IIV -

Sedangkan

I.

secara ekonomi, diperoleh pendapatan yang menguntungkan
antara 664.73 sampai 955.20 ribu rupiah, dengan pendapatan
tertinggi dicapai pada pola produksi IIV - I.
Kendala yang ada di daerah penelitian adalah, penyimpangan iklim yang biasanya berpengaruh pada daya tahan
murbei dan ulat sutera, masih rendahnya kesadaran petani
dalam

menerapkan

teknik

kualitas bibit ulat

budidaya unggul

yang belum konsisten

dan

moderen,

serta masih

terbatasnya modal kerja yang tersedia.
Dari hasil analisis keunggulan komparatif terliliat
bahwa, nilai KBSD pengusahaan kokon dalam berbagai pola
produksi bernilai kurang dari satu, yaitu berkisar antara
0.459 sampai 0.558.

Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya

domestik yang digunakan dalam pengusahaan kokon di Kabupa~~~

SukaEcmief-rs~ccn-~secara
eKon6~Kiiuntuk m engheKat
-

-

satu

satuan devisa dan mencerminkan keunggulan komparatif yang
dimiliki oleh komoditi kokon.
Sedangkan hasil analisis dari keunggulan kompetitif
menunjukkan bahwa, semua pola produksi yang digunakan di

daerah penelitian menghasilkan nilai KBSD yang lebih kecil
dari satu, yaitu berkisar antara 0.829 sampai

0.986.

Nilai KBSD tersebut menggarnbarkan bahwa, pengusahaan kokon di Kabupaten Sukabumi mempunyai keunggulan kompetitif
dan

menguntungkan

secara

finansial

dalam

menggunakan

sumberdaya domestik.
Dari hasil uraian di atas terlihat bahwa, pengusahaan
kokon di Kabupaten Sukabumi dalam berbagai pola produksi,
lebih memiliki keunggulan komparatif dibanding keunggulan
kompetitifnya.

Artinya, tanpa campur tangan pemerintah

pun pengusahaan kokon sudah memiliki keunggulan komparati£.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa,

ke-

unggulan kompetitif yang dimiliki komoditi kokon, ternyata
lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan yang terjadi
baik perubahan harga aktual bibit ulat maupun upah tenaga
kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam negeri,
peningkatan produksi dam kualitas kokon sangat diharapkan.
Oleh karena itu pemeliharaan ulat dan daun murbei di
tingkat petani harus lebih diperhatikan.

Untuk menunjang

ha1 ini, koordinasi antara pihak pemerintah yang dalam ha1
ini Dinas Perhutanan dan perusahaan setempat sangat diper-1ukan terutama-dalam-memberikan penyuluhan tentang teknik
budidaya yang unggul dan moderen.

Sedangkan untuk pengem-

bangan usaha kokon, diperlukan paket bantuan modal dengan
tingkat bunga rendah, baik dari perusahaan maupun pemerintah.

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAAN KOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)

Oleh

:

Tanti Novianti
A 28 0463

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM_STUDIEKONOMIPERTANIAN_DAN-~SUMBERDAYA-~

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995

-~~~

~ - - -