Analisis keunggulan komparatif dan kompetitif pengusahaan kokon sebagai bahan baku benang sutera alam dengan analisis biaya sumberdaya domestik (BSD) (studi kasus pada enam kecamatan kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAANKOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)
Oleh :
Tanti Novianti
A. 28 0463
JURUSAN ILW-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
.
Analisis
Keunggulan Komparatif dan
TANTI NOVIANTI
omp petit if Pengusahaan Kokon Sebagai Bahan Baku Benang
Sutera Alam Dengan Analisis Biaya Sumberdaya Domestik
(B5D). Studi Kasus Pada enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA)
.
Sutera alam merupakan salah satu hasil hutan non-kayu
yang menjadi komoditi andalan dan prioritas untuk dikembangkan di dalam Repelita VI.
Produksi kokon dalam negeri
baru mencapai 9%.0:3 persennya .
Kekurangannya sekitar 6B .W'
persen dipenuhi dengan impor.
Oleh karena itu, peningkat-
an produksi ini perlu didasari dengan keunggulan komparatif
dan kompetitif daerah produksi dan komoditi yang
prospektif di kemudian hari.
Penelitian ini bertujuan untuk
: (1)
mengetahui pen-
dapatan yang diperoleh dari pengusahaan kokon sebagai bahan baku benang sutera alam, baik dari sisi finansial maupun ekonomi, (2)
menganalisis apakah pengusahaan kokon
mempunyai keunggulan komparatif maupun kompetitif sehingga
menguntungkan untuk diusahakan
si impor, (3)
sebagai komoditi substitu-
mengkaji hasil
keunggulan komparatif
maupun kompetitif apabila terjadi perubahan harga input,
output dan perubahan tingkat produktivitas.
Penelitian ini dilakukan pada enam kecamatan,
paten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.
Kabu-
Adapun penentuan
pola produksi yang dianalisis didasarkan atas jenis instar
dan jenis telur yang digunakan, yaitu
kokon dengan
-
)
;
ulat
:
(1) pengusahaan
instar 111 dan jenis telur lokal (IIII
(2) pengusahaan kokon dengan instar 1111 dan jenis
teiur impor (IIII - I) ;
pengusahaan kokon dengan
(3)
instar IV dan jenis telur lokal (IIV
sahaan
-
kokon dengan
instar
IV
-
dan
L) dan (4) pengu-
jenis
telur impor
I), dengan orientasi perdagangan substitusi impor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara finansial
pengusahaan kokon menghasilkan pendapatan yang menguntungkan dalam berbagai pola produksi yaitu, antara 17.20
sampai 241.50 ribu rupiah, dengan hasil pendapatan tertinggi dicapai pada pola produksi IIV -
Sedangkan
I.
secara ekonomi, diperoleh pendapatan yang menguntungkan
antara 664.73 sampai 955.20 ribu rupiah, dengan pendapatan
tertinggi dicapai pada pola produksi IIV - I.
Kendala yang ada di daerah penelitian adalah, penyimpangan iklim yang biasanya berpengaruh pada daya tahan
murbei dan ulat sutera, masih rendahnya kesadaran petani
dalam
menerapkan
teknik
kualitas bibit ulat
budidaya unggul
yang belum konsisten
dan
moderen,
serta masih
terbatasnya modal kerja yang tersedia.
Dari hasil analisis keunggulan komparatif terliliat
bahwa, nilai KBSD pengusahaan kokon dalam berbagai pola
produksi bernilai kurang dari satu, yaitu berkisar antara
0.459 sampai 0.558.
Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya
domestik yang digunakan dalam pengusahaan kokon di Kabupa~~~
SukaEcmief-rs~ccn-~secara
eKon6~Kiiuntuk m engheKat
-
-
satu
satuan devisa dan mencerminkan keunggulan komparatif yang
dimiliki oleh komoditi kokon.
Sedangkan hasil analisis dari keunggulan kompetitif
menunjukkan bahwa, semua pola produksi yang digunakan di
daerah penelitian menghasilkan nilai KBSD yang lebih kecil
dari satu, yaitu berkisar antara 0.829 sampai
0.986.
Nilai KBSD tersebut menggarnbarkan bahwa, pengusahaan kokon di Kabupaten Sukabumi mempunyai keunggulan kompetitif
dan
menguntungkan
secara
finansial
dalam
menggunakan
sumberdaya domestik.
Dari hasil uraian di atas terlihat bahwa, pengusahaan
kokon di Kabupaten Sukabumi dalam berbagai pola produksi,
lebih memiliki keunggulan komparatif dibanding keunggulan
kompetitifnya.
Artinya, tanpa campur tangan pemerintah
pun pengusahaan kokon sudah memiliki keunggulan komparati£.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa,
ke-
unggulan kompetitif yang dimiliki komoditi kokon, ternyata
lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan yang terjadi
baik perubahan harga aktual bibit ulat maupun upah tenaga
kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam negeri,
peningkatan produksi dam kualitas kokon sangat diharapkan.
Oleh karena itu pemeliharaan ulat dan daun murbei di
tingkat petani harus lebih diperhatikan.
Untuk menunjang
ha1 ini, koordinasi antara pihak pemerintah yang dalam ha1
ini Dinas Perhutanan dan perusahaan setempat sangat diper-1ukan terutama-dalam-memberikan penyuluhan tentang teknik
budidaya yang unggul dan moderen.
Sedangkan untuk pengem-
bangan usaha kokon, diperlukan paket bantuan modal dengan
tingkat bunga rendah, baik dari perusahaan maupun pemerintah.
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAAN KOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)
Oleh
:
Tanti Novianti
A 28 0463
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM_STUDIEKONOMIPERTANIAN_DAN-~SUMBERDAYA-~
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
-~~~
~ - - -
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAANKOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)
Oleh :
Tanti Novianti
A. 28 0463
JURUSAN ILW-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
.
Analisis
Keunggulan Komparatif dan
TANTI NOVIANTI
omp petit if Pengusahaan Kokon Sebagai Bahan Baku Benang
Sutera Alam Dengan Analisis Biaya Sumberdaya Domestik
(B5D). Studi Kasus Pada enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA)
.
Sutera alam merupakan salah satu hasil hutan non-kayu
yang menjadi komoditi andalan dan prioritas untuk dikembangkan di dalam Repelita VI.
Produksi kokon dalam negeri
baru mencapai 9%.0:3 persennya .
Kekurangannya sekitar 6B .W'
persen dipenuhi dengan impor.
Oleh karena itu, peningkat-
an produksi ini perlu didasari dengan keunggulan komparatif
dan kompetitif daerah produksi dan komoditi yang
prospektif di kemudian hari.
Penelitian ini bertujuan untuk
: (1)
mengetahui pen-
dapatan yang diperoleh dari pengusahaan kokon sebagai bahan baku benang sutera alam, baik dari sisi finansial maupun ekonomi, (2)
menganalisis apakah pengusahaan kokon
mempunyai keunggulan komparatif maupun kompetitif sehingga
menguntungkan untuk diusahakan
si impor, (3)
sebagai komoditi substitu-
mengkaji hasil
keunggulan komparatif
maupun kompetitif apabila terjadi perubahan harga input,
output dan perubahan tingkat produktivitas.
Penelitian ini dilakukan pada enam kecamatan,
paten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.
Kabu-
Adapun penentuan
pola produksi yang dianalisis didasarkan atas jenis instar
dan jenis telur yang digunakan, yaitu
kokon dengan
-
)
;
ulat
:
(1) pengusahaan
instar 111 dan jenis telur lokal (IIII
(2) pengusahaan kokon dengan instar 1111 dan jenis
teiur impor (IIII - I) ;
pengusahaan kokon dengan
(3)
instar IV dan jenis telur lokal (IIV
sahaan
-
kokon dengan
instar
IV
-
dan
L) dan (4) pengu-
jenis
telur impor
I), dengan orientasi perdagangan substitusi impor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara finansial
pengusahaan kokon menghasilkan pendapatan yang menguntungkan dalam berbagai pola produksi yaitu, antara 17.20
sampai 241.50 ribu rupiah, dengan hasil pendapatan tertinggi dicapai pada pola produksi IIV -
Sedangkan
I.
secara ekonomi, diperoleh pendapatan yang menguntungkan
antara 664.73 sampai 955.20 ribu rupiah, dengan pendapatan
tertinggi dicapai pada pola produksi IIV - I.
Kendala yang ada di daerah penelitian adalah, penyimpangan iklim yang biasanya berpengaruh pada daya tahan
murbei dan ulat sutera, masih rendahnya kesadaran petani
dalam
menerapkan
teknik
kualitas bibit ulat
budidaya unggul
yang belum konsisten
dan
moderen,
serta masih
terbatasnya modal kerja yang tersedia.
Dari hasil analisis keunggulan komparatif terliliat
bahwa, nilai KBSD pengusahaan kokon dalam berbagai pola
produksi bernilai kurang dari satu, yaitu berkisar antara
0.459 sampai 0.558.
Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya
domestik yang digunakan dalam pengusahaan kokon di Kabupa~~~
SukaEcmief-rs~ccn-~secara
eKon6~Kiiuntuk m engheKat
-
-
satu
satuan devisa dan mencerminkan keunggulan komparatif yang
dimiliki oleh komoditi kokon.
Sedangkan hasil analisis dari keunggulan kompetitif
menunjukkan bahwa, semua pola produksi yang digunakan di
daerah penelitian menghasilkan nilai KBSD yang lebih kecil
dari satu, yaitu berkisar antara 0.829 sampai
0.986.
Nilai KBSD tersebut menggarnbarkan bahwa, pengusahaan kokon di Kabupaten Sukabumi mempunyai keunggulan kompetitif
dan
menguntungkan
secara
finansial
dalam
menggunakan
sumberdaya domestik.
Dari hasil uraian di atas terlihat bahwa, pengusahaan
kokon di Kabupaten Sukabumi dalam berbagai pola produksi,
lebih memiliki keunggulan komparatif dibanding keunggulan
kompetitifnya.
Artinya, tanpa campur tangan pemerintah
pun pengusahaan kokon sudah memiliki keunggulan komparati£.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa,
ke-
unggulan kompetitif yang dimiliki komoditi kokon, ternyata
lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan yang terjadi
baik perubahan harga aktual bibit ulat maupun upah tenaga
kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam negeri,
peningkatan produksi dam kualitas kokon sangat diharapkan.
Oleh karena itu pemeliharaan ulat dan daun murbei di
tingkat petani harus lebih diperhatikan.
Untuk menunjang
ha1 ini, koordinasi antara pihak pemerintah yang dalam ha1
ini Dinas Perhutanan dan perusahaan setempat sangat diper-1ukan terutama-dalam-memberikan penyuluhan tentang teknik
budidaya yang unggul dan moderen.
Sedangkan untuk pengem-
bangan usaha kokon, diperlukan paket bantuan modal dengan
tingkat bunga rendah, baik dari perusahaan maupun pemerintah.
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAAN KOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)
Oleh
:
Tanti Novianti
A 28 0463
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM_STUDIEKONOMIPERTANIAN_DAN-~SUMBERDAYA-~
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
-~~~
~ - - -
PENGUSAHAANKOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)
Oleh :
Tanti Novianti
A. 28 0463
JURUSAN ILW-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
.
Analisis
Keunggulan Komparatif dan
TANTI NOVIANTI
omp petit if Pengusahaan Kokon Sebagai Bahan Baku Benang
Sutera Alam Dengan Analisis Biaya Sumberdaya Domestik
(B5D). Studi Kasus Pada enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA)
.
Sutera alam merupakan salah satu hasil hutan non-kayu
yang menjadi komoditi andalan dan prioritas untuk dikembangkan di dalam Repelita VI.
Produksi kokon dalam negeri
baru mencapai 9%.0:3 persennya .
Kekurangannya sekitar 6B .W'
persen dipenuhi dengan impor.
Oleh karena itu, peningkat-
an produksi ini perlu didasari dengan keunggulan komparatif
dan kompetitif daerah produksi dan komoditi yang
prospektif di kemudian hari.
Penelitian ini bertujuan untuk
: (1)
mengetahui pen-
dapatan yang diperoleh dari pengusahaan kokon sebagai bahan baku benang sutera alam, baik dari sisi finansial maupun ekonomi, (2)
menganalisis apakah pengusahaan kokon
mempunyai keunggulan komparatif maupun kompetitif sehingga
menguntungkan untuk diusahakan
si impor, (3)
sebagai komoditi substitu-
mengkaji hasil
keunggulan komparatif
maupun kompetitif apabila terjadi perubahan harga input,
output dan perubahan tingkat produktivitas.
Penelitian ini dilakukan pada enam kecamatan,
paten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.
Kabu-
Adapun penentuan
pola produksi yang dianalisis didasarkan atas jenis instar
dan jenis telur yang digunakan, yaitu
kokon dengan
-
)
;
ulat
:
(1) pengusahaan
instar 111 dan jenis telur lokal (IIII
(2) pengusahaan kokon dengan instar 1111 dan jenis
teiur impor (IIII - I) ;
pengusahaan kokon dengan
(3)
instar IV dan jenis telur lokal (IIV
sahaan
-
kokon dengan
instar
IV
-
dan
L) dan (4) pengu-
jenis
telur impor
I), dengan orientasi perdagangan substitusi impor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara finansial
pengusahaan kokon menghasilkan pendapatan yang menguntungkan dalam berbagai pola produksi yaitu, antara 17.20
sampai 241.50 ribu rupiah, dengan hasil pendapatan tertinggi dicapai pada pola produksi IIV -
Sedangkan
I.
secara ekonomi, diperoleh pendapatan yang menguntungkan
antara 664.73 sampai 955.20 ribu rupiah, dengan pendapatan
tertinggi dicapai pada pola produksi IIV - I.
Kendala yang ada di daerah penelitian adalah, penyimpangan iklim yang biasanya berpengaruh pada daya tahan
murbei dan ulat sutera, masih rendahnya kesadaran petani
dalam
menerapkan
teknik
kualitas bibit ulat
budidaya unggul
yang belum konsisten
dan
moderen,
serta masih
terbatasnya modal kerja yang tersedia.
Dari hasil analisis keunggulan komparatif terliliat
bahwa, nilai KBSD pengusahaan kokon dalam berbagai pola
produksi bernilai kurang dari satu, yaitu berkisar antara
0.459 sampai 0.558.
Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya
domestik yang digunakan dalam pengusahaan kokon di Kabupa~~~
SukaEcmief-rs~ccn-~secara
eKon6~Kiiuntuk m engheKat
-
-
satu
satuan devisa dan mencerminkan keunggulan komparatif yang
dimiliki oleh komoditi kokon.
Sedangkan hasil analisis dari keunggulan kompetitif
menunjukkan bahwa, semua pola produksi yang digunakan di
daerah penelitian menghasilkan nilai KBSD yang lebih kecil
dari satu, yaitu berkisar antara 0.829 sampai
0.986.
Nilai KBSD tersebut menggarnbarkan bahwa, pengusahaan kokon di Kabupaten Sukabumi mempunyai keunggulan kompetitif
dan
menguntungkan
secara
finansial
dalam
menggunakan
sumberdaya domestik.
Dari hasil uraian di atas terlihat bahwa, pengusahaan
kokon di Kabupaten Sukabumi dalam berbagai pola produksi,
lebih memiliki keunggulan komparatif dibanding keunggulan
kompetitifnya.
Artinya, tanpa campur tangan pemerintah
pun pengusahaan kokon sudah memiliki keunggulan komparati£.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa,
ke-
unggulan kompetitif yang dimiliki komoditi kokon, ternyata
lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan yang terjadi
baik perubahan harga aktual bibit ulat maupun upah tenaga
kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam negeri,
peningkatan produksi dam kualitas kokon sangat diharapkan.
Oleh karena itu pemeliharaan ulat dan daun murbei di
tingkat petani harus lebih diperhatikan.
Untuk menunjang
ha1 ini, koordinasi antara pihak pemerintah yang dalam ha1
ini Dinas Perhutanan dan perusahaan setempat sangat diper-1ukan terutama-dalam-memberikan penyuluhan tentang teknik
budidaya yang unggul dan moderen.
Sedangkan untuk pengem-
bangan usaha kokon, diperlukan paket bantuan modal dengan
tingkat bunga rendah, baik dari perusahaan maupun pemerintah.
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAAN KOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)
Oleh
:
Tanti Novianti
A 28 0463
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM_STUDIEKONOMIPERTANIAN_DAN-~SUMBERDAYA-~
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
-~~~
~ - - -
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAANKOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)
Oleh :
Tanti Novianti
A. 28 0463
JURUSAN ILW-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
RINGKASAN
.
Analisis
Keunggulan Komparatif dan
TANTI NOVIANTI
omp petit if Pengusahaan Kokon Sebagai Bahan Baku Benang
Sutera Alam Dengan Analisis Biaya Sumberdaya Domestik
(B5D). Studi Kasus Pada enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA)
.
Sutera alam merupakan salah satu hasil hutan non-kayu
yang menjadi komoditi andalan dan prioritas untuk dikembangkan di dalam Repelita VI.
Produksi kokon dalam negeri
baru mencapai 9%.0:3 persennya .
Kekurangannya sekitar 6B .W'
persen dipenuhi dengan impor.
Oleh karena itu, peningkat-
an produksi ini perlu didasari dengan keunggulan komparatif
dan kompetitif daerah produksi dan komoditi yang
prospektif di kemudian hari.
Penelitian ini bertujuan untuk
: (1)
mengetahui pen-
dapatan yang diperoleh dari pengusahaan kokon sebagai bahan baku benang sutera alam, baik dari sisi finansial maupun ekonomi, (2)
menganalisis apakah pengusahaan kokon
mempunyai keunggulan komparatif maupun kompetitif sehingga
menguntungkan untuk diusahakan
si impor, (3)
sebagai komoditi substitu-
mengkaji hasil
keunggulan komparatif
maupun kompetitif apabila terjadi perubahan harga input,
output dan perubahan tingkat produktivitas.
Penelitian ini dilakukan pada enam kecamatan,
paten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.
Kabu-
Adapun penentuan
pola produksi yang dianalisis didasarkan atas jenis instar
dan jenis telur yang digunakan, yaitu
kokon dengan
-
)
;
ulat
:
(1) pengusahaan
instar 111 dan jenis telur lokal (IIII
(2) pengusahaan kokon dengan instar 1111 dan jenis
teiur impor (IIII - I) ;
pengusahaan kokon dengan
(3)
instar IV dan jenis telur lokal (IIV
sahaan
-
kokon dengan
instar
IV
-
dan
L) dan (4) pengu-
jenis
telur impor
I), dengan orientasi perdagangan substitusi impor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara finansial
pengusahaan kokon menghasilkan pendapatan yang menguntungkan dalam berbagai pola produksi yaitu, antara 17.20
sampai 241.50 ribu rupiah, dengan hasil pendapatan tertinggi dicapai pada pola produksi IIV -
Sedangkan
I.
secara ekonomi, diperoleh pendapatan yang menguntungkan
antara 664.73 sampai 955.20 ribu rupiah, dengan pendapatan
tertinggi dicapai pada pola produksi IIV - I.
Kendala yang ada di daerah penelitian adalah, penyimpangan iklim yang biasanya berpengaruh pada daya tahan
murbei dan ulat sutera, masih rendahnya kesadaran petani
dalam
menerapkan
teknik
kualitas bibit ulat
budidaya unggul
yang belum konsisten
dan
moderen,
serta masih
terbatasnya modal kerja yang tersedia.
Dari hasil analisis keunggulan komparatif terliliat
bahwa, nilai KBSD pengusahaan kokon dalam berbagai pola
produksi bernilai kurang dari satu, yaitu berkisar antara
0.459 sampai 0.558.
Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya
domestik yang digunakan dalam pengusahaan kokon di Kabupa~~~
SukaEcmief-rs~ccn-~secara
eKon6~Kiiuntuk m engheKat
-
-
satu
satuan devisa dan mencerminkan keunggulan komparatif yang
dimiliki oleh komoditi kokon.
Sedangkan hasil analisis dari keunggulan kompetitif
menunjukkan bahwa, semua pola produksi yang digunakan di
daerah penelitian menghasilkan nilai KBSD yang lebih kecil
dari satu, yaitu berkisar antara 0.829 sampai
0.986.
Nilai KBSD tersebut menggarnbarkan bahwa, pengusahaan kokon di Kabupaten Sukabumi mempunyai keunggulan kompetitif
dan
menguntungkan
secara
finansial
dalam
menggunakan
sumberdaya domestik.
Dari hasil uraian di atas terlihat bahwa, pengusahaan
kokon di Kabupaten Sukabumi dalam berbagai pola produksi,
lebih memiliki keunggulan komparatif dibanding keunggulan
kompetitifnya.
Artinya, tanpa campur tangan pemerintah
pun pengusahaan kokon sudah memiliki keunggulan komparati£.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa,
ke-
unggulan kompetitif yang dimiliki komoditi kokon, ternyata
lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan yang terjadi
baik perubahan harga aktual bibit ulat maupun upah tenaga
kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam negeri,
peningkatan produksi dam kualitas kokon sangat diharapkan.
Oleh karena itu pemeliharaan ulat dan daun murbei di
tingkat petani harus lebih diperhatikan.
Untuk menunjang
ha1 ini, koordinasi antara pihak pemerintah yang dalam ha1
ini Dinas Perhutanan dan perusahaan setempat sangat diper-1ukan terutama-dalam-memberikan penyuluhan tentang teknik
budidaya yang unggul dan moderen.
Sedangkan untuk pengem-
bangan usaha kokon, diperlukan paket bantuan modal dengan
tingkat bunga rendah, baik dari perusahaan maupun pemerintah.
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF
PENGUSAHAAN KOKON
SEBAGAI BAHAN BAKU BENANG SUTERA ALAM
DENGAN ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
(Studi Kasus Pada Enam Kecamatan, Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat)
Oleh
:
Tanti Novianti
A 28 0463
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM_STUDIEKONOMIPERTANIAN_DAN-~SUMBERDAYA-~
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995
-~~~
~ - - -