Analisis Usahatani dan Keunggulan Komparatif-Kompetitif Pengusahaan Paprika Hidroponik di Desa Pasir Langu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

RINGKASAN

HER1 KUSNANTO. Analisis Usahatani dan Keunggulan Komparatif-Kompetitif
Pengusahaan Paprika Hidroponik di Desa Pasir Langu, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat (di bawah bimbingarl ANNA FARIYANTI )
Paprika (Capsicz~~l
nnnlmi var. grossrmi ) merupakan komoditi hortikultura
yang berasal dari negara sub tropis dan berpotensi untuk dikembangkan karena ada
permintaan yang terns meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan untuk
mengkonsumsi sayuran impor dan menjamurnya sayuran sub tropis baik lokal
maupun impor di pasar swalayan. Banyaknya penduduk asing yang menetap serta
munculnya hotel dan restoran yang menyediakan menu asing memberikan peluang
besar. Nalnun demikian permintaan tersebut belum dapat terpenuhi dari produksi.
Icetidakseimbangan ini memberikan peluang untuk meningkatkan produksi dan impor
paprika.
Paprika berasal dari negara sub tropis sehingga dalam pembudidayaan
memerlukan

kondisi

tertentu


yang

mirip

dengan

daerah

asalnya

agar

pertumbuhannya baik. Penggunaan teknik hidroponik dalam rumah plastik dapat
menjadi alternatif, karena kondisi lingkungannya dapat diatur.

Penggunaan

teknologi tersebut memungkinkan pembudidayaan paprika tanpa dipengaruhi lnusiln
dengan produktivitas yang tinggi dan produk berkualitas.

Penelitian tentang budidaya paprika secara hidroponik dilakukan di Desa
Pasir Langu, Kecalnatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tujuan dari
penelitian ini untuk : (1) Mengetahui keragaan usahatani paprika, (2) Menganalisis

pendapatan usahatani

paprika,

(3)

Menganalisis keunggulan komparatif dan

kompetitif dengan pendekatan analisis Biaya Sumberdaya Domestik.
Perhitungan usahatani paprika hidroponik dalam penelitian ini dibedakan
menjadi dua kelompok berdasarkan kategori luas lahan rumah plastilc yang dimiliki
yaitu petani golongan I dan petani golongan 11. Petani golongall I adalah jika luas
lahan rumah plastik yang dimiliki lebih kecil dari rata-rata luas lahan rumah plastik
seluruh petani contoh. Petani golongan I1 adalah jika luas lahan rumah plastik yang
dimiliki lebih besar dari rata-iata luas lahan rumah plastik petani contoh. Sedangkan
rata-rata luas lahan rumah plastik adalah 393,9 mZ. Pengusahaan paprika hidroponik

di Desa Pasir Langu dinilai menguntungkan bila dilihat dari hasil analisis pendapatan
usahatani, baik pada golongan I maupun golongan IT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan atas biaya tunai dan
pendapatan atas biaya total yang dihasilkan usahatani paprika hidroponik golongan I
adalah Rp 5.358.100,OO dan Rp 1.638.814,OO.

Sedangkan untuk golongan I1

besarnya pendapatan atas biaya tunai adalah Rp 7.234.208,OO dan besarnya
pendapatan atas biaya total untuk golongan 11 adalah Rp 3.783.542,OO selama satu
musim tanam. Sedangkan bila dilihat dari efisiensi, usahatani paprika hidroponik
golongan I1 relatif lebih efisien dibandingkan usahatani golongan I. Nilai efisiensi
usahatani paprika hidroponik golongan I1 mencapai 1,36, sedanglcan pada golongan I
sebesar 1,13.
Analisis pendapatan finansial dan ekonomi merupakan pelengkap dari analisis
usahatani, analisis finansial meninjau dari sudut individu pelaku sedangkan analisis
pendapatan ekonomi dilihat dari sudut masyarakat.

Pengusahaaan


paprika

golongan I digunakan dalam perhitungan pendapatan finansial dan eltonomi, karena
golongan I memiliki WC lebih kecil dari golongan IT.

Pada analisis pendapatan

finansial pengusahaan paprika memperoleh pendapatan sebesar Rp 3.203,98
sedangkan pada pendapatan ekonomi memperoleh pendapatan sebesar Rp 1.896,18.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan dasar penilaian harga input dan output dari
kedua pendekatan tersebut.
Hasil analisis keunggulan komparatif terlihat bahwa nilai ICoefisien Biaya
Sumberdaya Domestik (KBSD) pengusahaan paprika bernilai kurang dari satu, yaitu
0,803. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya domestik yang cligunaiian efisien

secara ekonomi untuk menghemat satu satuan devisa dan mencerminkan keunggulan
komparatif yang dimiliki oleh komoditi paprika. Sedangkan hasil analisis keunggulan
kompetitif dapat diketahui pengusahaan paprika hidroponik lnelnililci keunggulan
kompetitif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Icoefisien Biaya Sumberdaya Domestik
kompetitif (KBSD*) kurang dari satu, yaitu sebesar 0,648.

Berdasarkan hasil analisis kepekaan pada keunggulan ltomparatif diperoleh
kesimpulan bahwa perubahan harga bayangan akan berpengaruh positif, yaitu akan
menaikkan nilai Biaya Sumberdaya Domestik (BSD) dan Icoefisien Biaya
Sumberdaya Domestik (KBSD) sehingga akan menurunkan Iceunggulan komparatif
yang dimiliki. Berdasarkan hasil analisis kepekaan pada keunggulan kompetitif
diperoleh kesimpulan perubahan harga aktual akan berpengaruh positif, yaitu akan
menaikkan nilai Biaya Sumberdaya Domestik kompetitif (BSD") dan Icoefisien
Biaya Sumberdaya Domestik kompetitif (ICBSD"
keunggulan kompetitif.

sehingga alcan menurunkan

ANALISIS USAHATANI DAN I(EUNGGULAN KOMPARATIF-KOMPETITIF
PAPRII